Tag Archives: clip & talk health

Solusi YesDok Coba Berikan Kemudahan Berkonsultasi Kesehatan

Kesenjangan rasio jumlah dokter dan pasien menjadi perhatian khusus Irwan Hartanto dan kawan-kawan. Mereka menghadirkan YesDok untuk membantu memasangkan pasien dengan dokter yang tepat. Pasien sebelumnya dihadapkan dengan pertanyaan terkait gejala dan kondisi medis yang dialami. Setelahnya, pasien bisa berkonsultasi dengan dokter mengenai keluhan atau gejala yang dialami. Jika diperlukan para dokter bisa merekomendasikan obat yang bisa dibeli tanpa resep dokter dan memberitahu pasien mengenai petunjuk penggunaan dan dosis yang sesuai.

Solusi YesDok diperkenalkan sebagai aplikasi telemedicine on-demand yang memungkinkan setiap pasien di Indonesia terhubung langsung dengan dokter umum berlisensi untuk melakukan konsultasi medis melalui telepon, SMS, atau panggilan video.

Sebagai pembeda dari aplikasi lainnya, platform YesDok dirancang untuk memudahkan dokter dalam membagikan gambar dan instruksi selama konsultasi. Saat berinteraksi dengan pasien dokter diharuskan untuk berinteraksi dengan pengguna melalui laptop atau desktop dan tidak melalui ponsel mereka. Ini demi kualitas saran  yang diberikan.

Untuk bisa membuat komunikasi yang baik dan pengalaman pengguna yang baik, YesDok juga memberikan pelatihan khusus dalam bidang komunikasi konsultasi kepada dokter yang menjadi mitranya untuk memastikan adanya interaksi yang mulus dan profesional antara dokter dan pasien.

Dokter yang tergabung menjadi mitra YesDok diminta menggunakan terminologi standar internasional ketika berkonsultasi, dalam hal ini Klasifikasi Statistik Internasional tentang Penyakit dan Masalah Kesehatan Terkait atau yang sering dikenal dengan sebutan ICD10 dalam industri medis. Irwan menjelaskan bahwa pihaknya berupaya untuk mengubah budaya dalam hal perawatan medis di Indonesia.

“Kami ingin mengubah budaya dalam hal perawatan medis di Indonesia. Biasanya, dokter meminta pasien datang ke kantor mereka, karena memiliki kewajiban untuk ikut menjaga kesuksesan finansial dari rumah sakit. Sangat mudah bagi oknum tertentu untuk memberikan resep obat dan perawatan yang mahal, bahkan ketika pasien tidak benar-benar membutuhkannya. Melalui YesDok, pasien umumnya tidak bisa bertemu langsung dengan dokter di rumah sakit, sehingga tidak ada insentif bagi dokter untuk menyarankan perawatan kesehatan yang tidak dibutuhkan pasien. Yang terjadi kemudian adalah interaksi yang bisa dikatakan lebih tulus dan murni, karena tidak ada kepentingan lain dari para dokter selain untuk menolong pasiennya,” terang Irwan.

Irwan percaya bahwa ada 80% dari kebanyakan masalah kesehatan bisa diberikan penanganan pertama melalui konsultasi dengan dokter dan pemeriksaan bisa dilakukan hanya ketika benar-benar diperlukan.

“YesDok menawarkan solusi unik untuk membantu masyarakat Indonesia menghemat waktu dan uang dengan mengurangi kunjungan langsung ke dokter, karena mereka dapat dengan mudah mendapatkan saran medis terkait kondisi kesehatan mereka melalui konsultasi online,” ujarnya.

YesDok sudah beroperasi sejak 16 Oktober 2017. YesDok menetapkan biaya per 10 menit konsultasi dengan dokter dan pengguna bisa mengisi kembali nominal kredit mereka ketika ingin melakukan konsultasi lebih lanjut.

Application Information Will Show Up Here

Clip & Talk Health Ialah Headset Bluetooth Sekaligus Alat untuk Memonitor Kesehatan

Masih ingat dengan headset Bluetooth dari beberapa tahun silam yang membuat kita terlihat seperti orang sok sibuk? Perangkat tersebut mungkin sudah jarang kelihatan sekarang, akan tetapi sebuah startup asal kota New York punya visi untuk menghidupkannya kembali dengan menambahkan fungsionalitas yang relevan dengan tren terkini, yakni health monitoring.

Dinamai Clip & Talk Health, wujudnya sepintas kelihatan tidak ada bedanya dengan headset Bluetooth pada umumnya. Namun sang pengembang rupanya telah menanamkan sensor laju jantung ke dalam earpiece-nya. Bukan sembarang sensor, melainkan racikan Valencell yang sudah dibuktikan akurasinya oleh sejumlah arloji GPS buatan Suunto.

Tidak hanya memonitor laju jantung secara konstan, Clip & Talk juga dapat membaca variabilitas laju jantung, VO2max (konsumsi oksigen maksimum), laju pernafasan sampai yang lebih umum seperti jumlah kalori yang terbakar. Menurut pengembangnya, memonitor lewat telinga jauh lebih akurat ketimbang lewat pergelangan tangan, dan klaim ini rupanya didukung oleh sejumlah studi dari MIT.

Clip & Talk Health

Nama Clip sendiri mengindikasikan sebuah penjepit pada bodinya yang dapat dimanfaatkan saat perangkat sedang tidak dibutuhkan. Mode standby otomatis memastikan baterai perangkat tidak terkuras dengan cepat, dan dengan satu klik saja perangkat dapat aktif dalam waktu 2 – 3 detik.

Untuk mengecas perangkat, Clip & Talk ternyata dibekali konektor USB-nya sendiri sehingga pengguna tak perlu repot menyambungkan kabel. Sebagai sebuah headset Bluetooth, mustahil Clip & Talk tidak dibekali kemampuan untuk berinteraksi dengan asisten virtual di tahun 2017 ini.

Saat ini Clip & Talk Health sedang dipasarkan melalui situs crowdfunding Indiegogo. Harga paling murah selama masa kampanyenya berlangsung dipatok $149.