Tag Archives: Clodeo

Telefas dan Clodeo

Kuatkan Teknologi Logistik, Telefast Berinvestasi ke Platform SaaS “Clodeo”

Telefast (IDX: TFAS), yang merupakan anak usaha dari M Cash (IDX: MCAS), mengumumkan investasinya terhadap Clodeo. Yakni sebuah pengembang SaaS yang membantu pebisnis online melakukan tata kelola, mulai dari pemesanan hingga logistik. Tidak disebutkan nominal investasi yang digelontorkan, hanya saja diinformasikan TFAS mengakuisisi 15% saham Clodeo.

Melalui investasi ini, TFAS berencana untuk meningkatkan performa teknologi logistiknya dengan melakukan integrasi sistem Clodeo.

Presiden Direktur Telefast Jody Hedrian berujar, “Dengan investasi ini, kami berharap mendapatkan konektivitas dan jangkauan layanan yang lebih bersinergi untuk platform teknologi logistik grup kami. Selain itu, kerja sama dengan Clodeo akan menambahkan arah untuk TFAS dalam memunculkan inisiatif-inisiatif baru, terlebih dalam development kerja sama dengan third party logistic (3PL) di dalam platform kami.”

Berbentuk perangkat lunak berbasis cloud, Clodeo menghadirkan serangkaian fitur meliputi sistem pengelolaan pesanan, pengiriman, persediaan, integrasi dengan marketplace/webstore, dan dasbor pelaporan. Di dalamnya termasuk layanan point of sales, pengelolaan COD, hingga cek resi/ongkir. Dari berbagai fitur yang disuguhkan, opsi terkait pengelolaan logistik memang jauh lebih dominan di sini.

Disuguhkan untuk UMKM, varian layanan Clodeo dapat dilanggan mulai dari paket gratis hingga 199 ribu Rupiah per bulan.

“Kami berharap dengan teknologi yang kami miliki ini dapat berintegrasi dengan baik bersama platform yang dimiliki oleh TFAS dan menyediakan peningkatan performa terhadap layanan-layanan yang ditawarkan […] Clodeo akan tetap mempertahankan akar bisnis bersamaan bekerja sama dengan TFAS,” kata Founder & CEO Clodeo Reynaldi Oeoen.

Di Indonesia sendiri, sudah banyak startup lain yang memberikan layanan logistik untuk pebisnis online dengan bentuk yang unik. Misalnya Shipper yang hadir sebagai platform agregator layanan logistik untuk UKM, ada juga yang fokus dalam pengelolaan armada seperti Logisly, Webtrace, dan Lacak.io. Beberapa pemain juga menyuguhkan fitur serupa yang dibungkus secara end-to-end dalam layanan omni-channel.

Di TFAS, bisnis logistik bernaung dalam unit Logitek Digital Nusantara (LDN). Belum lama ini unit tersebut baru mendapatkan suntikan dana dari Onstar Express Pte. Ltd., atau dikenal sebagai induk perusahaan logistik SiCepat Ekspres. LDN sejauh ini memang banyak membantu mengembangkan sub-unit layanan SiCepat, seperti aplikasi pelanggan berbasis WhatsApp bernama SiCepat Klik dan layanan titik pengantaran SiCepat Point.

Bisnis logistik memang tengah menjadi sorotan, sepanjang Q1 2021 saja beberapa startup logistik telah bukukan pendanaan. Dimulai dari putaran seri A Andalin oleh BRI Ventures, pendanaan seri B SiCepat yang bukukan 2,4 triliun Rupiah, dan Shipper merampungkan pendanaan seri B senilai 923 miliar Rupiah. Semua fokusnya sama, memaksimalkan momentum pertumbuhan di tengah bisnis yang terakselerasi kencang akibat perubahan tren konsumen.

Application Information Will Show Up Here
Clodeo Aplikasi Manajemen dan Akuntansi yang Disediakan Khusus untuk Penjual Online

Clodeo Tawarkan Platform Omni-Channel, Tahun Ini Fokus Selesaikan Integrasi dengan Marketplace

Maraknya bisnis jual-beli online dilihat sebagai peluang oleh Clodeo. Dengan masih banyaknya penjual online yang mengelola pesanan secara konvensional, Clodeo menghadirkan solusi berbasis aplikasi untuk memudahkan pencatatan dan manajemen produk. Mereka juga tengah dalam proses integrasi untuk sediakan solusi omni-channel, menghubungkan lapak penjual ke berbagai platform cara terpadu.

Saat ini, layanan startup asal Bandung ini menawarkan fitur untuk mengelola berbagai aktivitas seperti mengatur pesanan, mencatat pembelian barang, mengelola produk, mencetak label pengiriman, hingga pengecekan biaya pengiriman dari berbagai macam jasa ekspedisi di Indonesia.

Solusi Clodeo dari awal dikembangkan dengan tujuan untuk menyelesaikan masalah  aktivitas jual beli online yang dihadapi oleh penjual online, terutama mereka yang masih menggunakan sistem manual seperti Excel atau buku untuk mencatat kegiatan bisnisnya.

“Fitur unggulan Clodeo di antaranya adalah fitur akuntansi, pengelolaan order, cash on delivery (COD) , integrasi dengan  WooCommerce dan Shopify, inventori, dan tersedianya versi aplikasi mobile yang bisa diunduh di App Store maupun Google Play,” ujar Co-founder Clodeo Reynaldi.

Untuk bisa menggunakan layanan dari Clodeo, pengguna bisa mendaftarkan diri dan memilih paket berlangganan, ada yang gratis ada juga yang berbayar. Masing-masing memiliki keunggulan fiturnya masing-masing.

Clodeo mulai beroperasi pada tahun 2018, mereka menjalankan operasionalnya berbekal pendanaan tahap awal yang didapat dari salah satu angel investor asal Singapura. Saat ini mereka sudah menjalin kerja sama dengan SiCepat untuk metode pengiriman COD, yang hingga saat ini sudah melayani 27 ribu paket diantarkan.

Perjalanan Clodeo saat ini bisa dibilang baru, masih ada beberapa fitur yang tengah diupayakan, salah satunya integrasi dengan marketplace untuk menjadi solusi omni-channel. Reynaldi sendiri mengaku, mereka tahun ini tengah menyempurnakan integrasi dengan beberapa marketplace yang ada di Indonesia sambil terus memperkenalkan Clodeo ke khalayak ramai.

Clodeo
Integrasi yang ditawarkan aplikasi Clodeo

“Pada sisi produk, saat ini Clodeo sedang fokus untuk menambahkan fitur integerasi dengan marketplace yang ada di Indonesia. Selain itu pada sisi marketing fokus Clodeo sedang berusaha untuk mengajak influencer bekerja sama sebagai pelaku digital marketing untuk membantu memasarkan aplikasi Clodeo,” terang Reynaldi.

Di segmen omni-channel Clodeo bukanlah yang pertama, ada beberapa layanan yang sudah lebih dulu hadir, salah satunya adalah Jubelio. Sakoo, iSeller, dan lainnya.

Application Information Will Show Up Here