Tag Archives: cloud gaming platform

Tencent Kerja Sama dengan NVIDIA untuk Sediakan Cloud Gaming

Cloud gaming dipercaya sebagai masa depan dari industri game. Karena itu, tidak heran jika banyak perusahaan yang berbondong-bondong untuk menyediakan layanan cloud gaming, mulai dari Sony, Microsoft sampai Google. Di Indonesia, juga ada perusahaan lokal yang menawarkan layanan cloud gaming seperti Skyegrid. Tak mau kalah, Tencent juga menyediakan layanan cloud gaming bernama START cloud gaming service. Sekarang, perusahaan Tiongkok itu mengumumkan bahwa mereka akan bekerja sama dengan NVIDIA.

START telah mulai diuji pada tahun ini. Sama seperti layanan cloud gaming lainnya, START memungkinkan pengguna untuk memainkan game-game dengan spesifikasi tinggi pada semua komputer, terlepas dari spesifikasi pada komputer tersebut. Satu hal yang membedakan platform START dengan layanan cloud gaming lainnya adalah gamer dapat menyimpan setting dan file langsung pada platform tersebut.

Melalui START, Tencent Games ingin menawarkan layanan cloud gaming pada jutaan gamer di Tiongkok sehingga mereka tak perlu lagi pergi ke warung internet untuk bermain game. Sebagai gantinya, mereka bisa bermain game di rumah dengan komputer mereka, tak peduli apakah mereka memiliki komputer dengan spesifikasi yang memadai atau tidak.

NVIDIA juga punya GeForce Now. | Sumber: NVIDIA
NVIDIA juga punya GeForce Now. | Sumber: NVIDIA

“Sebagai salah satu perusahaan global terbesar dalam industri game, Tencent Games ingin menyediakan layanan cloud gaming yang memuaskan,” kata Jeff Fisher, Senior Vice President of Gaming, NVIDIA, dikutip dari Daily Esports. “Menggabungkan platform Tencent dengan teknologi GPU dari NVIDIA akan menyediakan pengalaman kelas dunia untuk semua gamer di dunia.” Melalui kerja sama ini, Tencent akan menggunakan GPU buatan NVIDIA pada platform START.

“NVIDIA merupakan pemimpin dalam mengembangkan GPU terbaik di dunia. Selain itu, mereka juga memiliki pengalaman dalam membuat solusi cloud. Dua hal ini akan membantu kami untuk menyediakan platform START pada jutaan gamer,” kata Steven Ma, Senior Vice President, Tencent, menurut pernyataan resmi. “Hari ini menandai kesempatan bagi kedua perusahaan untuk mendorong teknologi gaming agar menjadi lebih maju lagi.” Memang, sebelum ini, NVIDIA telah mengoperasikan layanan cloud gaming GeForce Now di beberapa negara di Amerika Utara dan Eropa. Tak hanya itu, mereka juga bekerja sama dengan SoftBank di Jepang dan LG Uplus di Korea Selatan.

Selain penggunaan GPU buatan NVIDIA pada platform cloud gaming Tencent, melalui kerja sama ini, Tencent dan NVIDIA juga akan mengembangkan laboratorium inovasi untuk game. Keduanya akan fokus untuk melakukan pengembangan terkait AI dalam game, optimasi game engine, dan teknik lighting, termasuk ray tracing dan light baking.

Sumber header: wccftech

Mengapa Microsoft Berkeras Bertahan di Industri Gaming?

Sejak diluncurkan, Microsoft telah menjual sekitar 42,9 juta unit Xbox One. Sebagai perbandingan, total penjualan Sony PlayStation 4 mencapai 98,4 juta unit, lebih dari dua kali lipat dari penjualan konsol Xbox One, menurut data dari VGChartz. Namun, itu tak membuat Microsoft menutup divisi gaming mereka. Padahal selama ini, mereka tidak segan untuk menghentikan proyek yang memang tidak menguntungkan, seperti Windows Phone dan aplikasi musik Groove. Di industri gaming, mereka justru meluncurkan layanan cloud gaming bernama xCloud. Ini menunjukkan kekukuhan tekad Microsoft untuk tetap bersaing di industri gaming, walau sebagian besar produk mereka ditujukan untuk korporasi.

Industri game berkembang dengan pesat. Tahun ini, nilai industri game diperkirakan mencapai US$152,1 miliar. Menurut channel analisa perusahaan teknologi, TechAltar, salah satu hal yang membuat game menjadi semakin populer adalah karena semakin banyak game yang bisa dimainkan bersama. Beberapa game yang sangat populer saat ini, seperti Fortnite dan Player Unknown’s Battleground, sejak awal dikembangkan dengan tujuan untuk menjadi tempat sosialisasi bagi para pemainnya. Selain itu, semakin banyak orang yang tertarik untuk menonton konten game, seperti pertandingan esports. Sementara di masa depan, cloud gaming diduga akan menjadi tren, memungkinkan para gamer untuk memainkan game dari perangkat apapun selama mereka bisa memiliki jaringan internet yang memadai.

Ke depan, game akan berjalan di atas cloud. Dan Microsoft berharap, layanan cloud mereka akan menjadi tulang punggung untuk berbagai layanan terkait game, mulai dari platform streaming game sampai cloud gaming. Pada awalnya, Microsoft dikenal sebagai pembuat sistem operasi Windows. Namun, sejak Satya Nadella ditunjuk sebagai CEO Microsoft pada Februari 2014, strategi Microsoft berubah dan menjadi fokus pada cloud. Pada Q 4 2019, pendapatan Microsoft mencapai US$33,7 miliar. Dari tiga segmen bisnis Microsoft, divisi Intelligent Cloud — yang mencakup Azure — menjadi penyumbang pendapatan paling besar dengan kontribusi US$11,4 miliar.

Alasan lain mengapa Microsoft tak mau mundur dari industri gaming adalah game kemungkinan akan mendorong perkembangan teknologi cloud. Selama ini, game memang selalu menjadi pendorong kemajuan teknologi, membuat PC dan perangkat mobile menjadi semakin powerful karena tuntutan grafik game yang sangat berat. Mengingat cloud gaming diperkirakan akan menjadi tren berikutnya dalam industri gaming, tak tertutup kemungkinan, ini akan mendorong Microsoft — dan perusahaan penyedia cloud lain — untuk mengembangkan teknologi cloud agar menjadi lebih baik lagi.

Sumber: The Verge
Sumber: The Verge

Sekarang, telah ada beberapa perusahaan yang meluncurkan platform gaming, seperti Google dengan Stadia, Microsoft dengan xCloud, atau Skyegrid dan Emago dari Indonesia. Namun, untuk bisa bermain di platform gaming, Anda akan membutuhkan koneksi internet dengan kecepatan tinggi. Menurut Android Authority, layanan Google Stadia memakan 7GB untuk memainkan game dengan resolusi 720p atau 1080p selama satu jam. Jika seorang gamer ingin memainkan game dengan resolusi 4K, mereka bisa memerlukan hingga 25GB per jam. Agar gamer dapat bermain dengan lancar ketika mereka menggunakan cloud gaming, maka mereka membutuhkan infrastruktur cloud yang jauh lebih memadai dari yang ada saat ini.

Saat ini, strategi Microsoft terkait industri gaming cukup sederhana. Mereka memiliki platform streaming konten game bernama Mixer. Mereka juga mengakuisisi sejumlah studio game sehingga mereka dapat membuat game eksklusif untuk platform mereka, yaitu Xbox. Terakhir, mereka membuat platform cloud gaming, xCloud. Sayangnya, Twitch milik Amazon masih mendominasi pasar platform streaming. Salah satu strategi Microsoft untuk memperkenalkan Mixer adalah dengan membuat perjanjian eksklusif dengan sejumlah streamer ternama seperti Tyler “Ninja” Blevins dan Michael “Shroud” Grzesiek.

Microsoft bukan satu-satunya perusahaan teknologi raksasa yang tertarik dengan industri gaming. Amazon dan Google juga memiliki strategi serupa dengan Microsoft untuk menguasai pasar gaming. Amazon memiliki Twitch sebagai platform streaming sementara GOogle memiliki YouTube Gaming. Baik Amazon dan Google juga memiliki sejumlah studio game. Google bahkan telah memperkenalkan layanan cloud gaming mereka, Stadia Games. Walau Amazon belum memperkenalkan layanan cloud gaming buatan mereka, mereka dikabarkan tengah mengembangkan layanan cloud gaming sendiri.

Sekarang, Amazon menguasai pasar platform streaming dengan Twitch. Mereka juga dianggap sebagai penyedia cloud terbesar berkat Amazon Web Services. Namun, satu hal yang dimiliki Microsoft tapi tak dimiliki oleh Amazon adalah konsol. Microsoft bisa memanfaatkan Xbox untuk mendorong pemilik Xbox berpindah ke layanan cloud gaming dengan membiarkan mereka melakukan streaming via konsol mereka. Satu hal lain yang dimiliki oleh Microsoft tapi tak dipunyai Amazon adalah sekumpulan game buatan mereka sendiri, yang bisa masukkan ke layanan cloud gaming mereka. Meskipun begitu, sekarang, masih terlalu cepat untuk menyatakan bahwa Microsoft akan dapat menang melawan Amazon dan Google.

Dari kiri ke kanan: Rolly Edward (CEO Skyegrid) , Rudiantara (Menkominfo), Muhammad Neil (Bekraf), Rindradana (Abuget)

Skyegrid Semangat Rangkul Pengembang Game Lokal

Mendukung pertumbuhan pengembang game lokal, Skyegrid layanan gaming on demand buatan developer lokal, secara resmi telah bermitra dengan pengembang game lokal triple A (“AAA”) Digital Happiness. Targetnya hingga akhir tahun 2018, Skygrid bisa merangkul sekitar 10 pengembang game lokal untuk ikut bergabung.

“Untuk saat ini, kami baru mempunyai satu pengembang game Triple A lokal, yakni Digital Happiness. Kerja sama dengan Digital Happiness ini sekaligus kick-off program kami dalam merangkul pengembang lokal sebanyak-banyaknya dalam beberapa waktu ke depan,” kata CEO Skyegrid Rolly Edward kepada DailySocial.

Hingga saat ini Skyegrid mengklaim telah memiliki sekitar 500 lebih pengguna aktif. Tidak hanya game enthusiasts dari Indonesia, Skyegrid juga sudah digunakan oleh pengguna di Singapura. Hingga akhir tahun, Skyegrid penambahan jumlah pengguna mencapai 20 ribu orang.

Menyediakan subscription plan

Pengguna yang ingin menikmati berbagai permainan lokal dan asing di platform Skyegrid, bisa berlangganan dengan biaya sebesar Rp179 ribu per bulan. Dengan berlangganan Skyegrid, siapapun bebas memilih untuk bermain di platform yang mereka mau, termasuk Android, Windows, MacOS X, sampai Xbox One.

“Di tahap awal, kami menyediakan lebih dari 50 judul game AAA terpopuler di Indonesia dari sekitar 25 publisher game ternama dunia, seperti Ubisoft, CD Projekt, Epic Games, 2K, dan masih banyak lagi. Jumlahnya akan terus kami tambah sampai 120 judul game favorit di Indonesia, pada akhir tahun ini,” kata Rolly.

Agar semua game bisa dimainkan secara umum untuk pengguna yang relevan, Skygrid juga melakukan filtering. Hal ini sengaja diterapkan untuk menghindari anak di bawah umur memainkan game yang mengandung unsur kekerasan, vulgar, dan lainnya.

“Sesuai dengan himbauan Kominfo, kami menganut peraturan IGRS (Indonesian Game Rating System) untuk semua kategori konten yang tersedia di platform Skyegrid. Dengan adanya standarisasi tersebut bisa menjadi suatu nilai untuk Indonesia,” kata Rolly.

Didukung Bekraf, Skyegrid berharap bisa memancing kreativitas dan inovasi segar pengembang lokal yang saat ini masih kesulitan untuk mempromosikan hingga menjual produk game mereka. Di sisi lain, dengan kemudahan dan akses yang diberikan dengan harga cukup terjangkau, pengguna diharapkan bisa menikmati berbagai permainan.

“Selain mendukung pengembang game lokal, Skyegrid juga ingin menghilangkan jual-beli game bajakan yang saat ini masih banyak beredar di pasaran,” kata Rolly.

Application Information Will Show Up Here