Tag Archives: cloud streaming

Take-Two Akuisisi Perusahaan Animasi, Mantan Director Mass Effect Buat Studio Game Baru

Take-Two mengumumkan bahwa mereka telah mengakuisisi perusahaan animasi asal Prancis, Dynamixyz, pada minggu lalu. Sementara itu, Sony juga telah mengakuisisi Nixxes Software, perusahaan yang mengkhususkan diri pada game porting PC. Pada minggu lalu, mantan Director Mass Effect juga mengungkap bahwa dia telah membuat studio game baru yang disebut Humanoid Studios.

Take-Two Akuisisi Perusahaan Animasi Dyanmixyz

Take-Two menyatakan bahwa mereka telah mengakuisisi Dynamixyz, perusahaan asal Prancis yang mengkhususkan diri pada animasi wajah. Sayangnya, tidak diketahui berapa nilai akuisisi tersebut. Sebelum ini, kedua perusahaan itu juga telah bekerja sama dalam membuat beberapa game, seperti Red Dead Redemption 2 dan NBA 2K21. Selain itu, Dynamixyz juga pernah menangani Avengers: Endgame dan Love, Death & Robots, seri animasi di Netflix.

Ke depan, Dynamixyz akan beroperasi sebagai divisi dari Take-Two. Mereka akan pada proyek yang tengah dikerjakan oleh Take-Two. Namun, Dynamixyz masih akan tetap dipimpin oleh CEO Gaspard Breton. Dia akan bertanggung jawab pada Scott Belmont, Executive Vice President dan Chief Information Officer dari Take-Two, menurut laporan GamesIndustry.

Sony Akuisisi Nixxes Software

Minggu lalu, Sony mengakuisisi Nixxes Software, perusahaan yang fokus untuk membuat game porting PC. Mengingat Sony memang ingin membawa beberapa game mereka ke PC — termasuk Days Gone dan Horizon: Zero Dawn — maka keputusan mereka untuk mengakuisisi Nixxes masuk akal. Sebelum diakuisisi oleh Sony, Nixxes secara eksklusif untuk membuat porting PC dari game-game Square Enix, seperti Shadow of the Tomb Raider dan Marvel’s Avengers, lapor VentureBeat. Selain Nixxes, Sony juga mengakuisisi Housemarque — developer dari Returnal — pada minggu lalu.

Nixxes adalah perusahaan yang fokus dalam melakukan porting game konsol ke PC.

Community Gaming Dapat Kucuran Dana Sebesar US$2,3 Juta

Community Gaming mendapatkan investasi sebesar US$2,3 juta untuk mengotomasi turnamen esports, mulai dari bagian penyelenggaraan turnamen — baik secara online maupun offline, pembayaran peserta, sampai pembagian hadiah untuk pemenang. Ronde investasi ini dipimpin oleh perusahaan blockchain, CoinFund. Beberapa investor lain yang ikut menanamkan modal di Community Gaming juga pernah pernah berinvestasi di bidang cryptocurrency, seperti Dapper Labs, Animoca Brands, Multicoin Capital, 1kx, Warburg Serres, dan Hashed, seperti yang disebutkan oleh VentureBeat. Community Gaming menyebutkan, untuk memudahkan proses pembagian hadiah pada para pemenang, mereka akan menggunakan teknologi blockchain.

Mantan Director Mass Effect Buka Studio Baru

Casey Hudson, mantan General Manager BioWare dan Director Mass Effect, telah mendirikan studio game baru, yang dinamai Humanoid Studios. Dia mengungumumkan hal ini pada 30 Juni 2021, melalui Twitter. Dia akan memimpin Humanoid sebagai CEO. Dalam situs resmi Humanoid, Hudson ditulis sebagai salah satu pendiri dari studio game tersebut. Namun, dia mengakui bahwa dia mendapatkan bantuan dari beberapa koleganya dalam membuat Humanoid. Sayangnya, tidak diketahui siapa saja kolega yang dia maksud.

Saat ini, Humanoid tengah membuka lowongan untuk beberapa posisi penting. Studio itu akan membuka kantor di British Columbia dan Alberta, Kanada. Walau pada awalnya para pekerja bisa bekerja dari rumah karena pandemi, nantinya, para pekerja akan diminta untuk bekerja dari kantor, lapor GamesRadar.

Platform Cloud Streaming Facebook Punya 1,5 Juta Pemain Bulanan

Facebook mengungkap, layanan cloud streaming mereka kini digunakan oleh 1,5 juta orang setiap bulannya. Selain itu, mereka juga mengumumkan, Ubisoft akan menjadi rekan mereka. Hal itu berarti, beberapa game Ubisoft akan tersedia di platform cloud streaming Facebook, seperti Assassin’s Creed Rebellion, Hungry Shark Evolution, dan Hungry Dragon. Selain itu, Mighty Quest dan Trials Frontier juga akan ditambahkan ke platform cloud streaming Facebook pada tahun ini. Facebook juga menyebutkan, mereka berencana untuk menambahkan game-game free-to-play di platform mereka. Belum lama ini, mereka memasukkan Roller Coaster Tycoon Touch dari Atari dan Lego Legacy Heroes Unboxed dari Gameloft, menurut laporan GamesIndustry.

EA Akuisisi Layanan Streaming GameFly Demi Memperkuat Infrastruktur Cloud Gaming-nya

Gagasan cloud gaming, yaitu metode penyajian permainan video via streaming, telah diajukan hampir dua dekade silam. Dengannya, secara teori kita bisa menikmati game kapanpun, di perangkat apapun. Tentu saja tantangan terbesar cloud gaming ialah keterbatasan koneksi internet, dan inilah yang membuat OnLive bertekuk lutut dan menjual asetnya ke Sony.

Saat ini, kualitas jaringan internet telah meningkat jauh, tapi beberapa penyedia layanan gaming on-demand memang masih berhati-hati dalam menyuguhkannya. Sebagai contohnya: PlayStation Now dan GeForce Now baru bisa diakses di wilayah tertentu saja. Menariknya, baik Sony dan Nvidia akan mendapatkan kompetisi tak terduga dari Electronic Arts. Sang publisher game raksasa ini diketahui telah mengambil satu langkah yang berpeluang memperkuat infrastruktur cloud gaming mereka.

VentureBeat melaporkan bahwa EA baru-baru ini mengakusisi platform cloud-streaming GameFly. GameFly sendiri adalah layanan rental game online berlangganan yang menyediakan permainan-permaian console dan handheld. Mereka sudah cukup lama berbisnis di bidang ini, dimulai 16 tahun lalu, sejak era console generasi keenam seperti GameCube, Xbox dan PlayStation 2.

Pengambil-alihan tersebut tidak dilakukan secara menyeluruh, hanya terhadap aset GameFly yang memfasilitasi layanan ala Netflix-nya gaming. Teknologi ini kabarnya dikerjakan oleh tim berbasis Israel. Sayangnya, baik pihak Electronic Arts maupun GameFly belum mengungkapkan detail ataupun nilai dari akuisisi itu.

Cloud gaming adalah sebuah ranah menarik yang dapat membantu kami memberikan pemain kesempatan untuk menikmati permainan video dari beragam perangkat di mana pun mereka berada,” kata Ken Mosssaid selaku CTO EA via VentureBeat. “Kami sangat bersemangat untuk mengadopsi kepiawaian tim pengembang GameFly di bawah bendera EA dalam upaya membuat terobosan serta mengekspansi cara kita menikmati game.”

Selain memublikasikan permainan secara tradisional, EA juga sudah mengoperasikan layanan gaming berbasis langganan sejak empat tahun silam. Servis tersebut hadir sebagai EA Access di console Microsoft Xbox One dan Origin Access di Windows. Sang publisher sempat mengajukannya ke Sony Interactive Entertainment, namun sang console maker Jepang itu menolaknya.

Dengan menggarap layanan cloud gaming, EA berkesempatan untuk menjangkau konsumen secara lebih luas lagi, khususnya mereka yang tidak mau membeli console ataupun gaming PC. Memang masih ada kekhawatiran soal jaringan internet, tapi era 5G sebentar lagi akan tiba dan di masa itu, layanan streaming game berpeluang akan jadi kian merakyat.

Anda Kini Bisa Mainkan Final Fantasy XIII di Perangkat Android dan iOS dengan Bantuan Cloud

Performa perangkat mobile dalam menjalankan game perlahan semakin mengejar console, akan tetapi tentu saja masih ada berbagai batasan yang belum bisa dilampaui oleh unit pengolah grafis milik perangkat mobile. Continue reading Anda Kini Bisa Mainkan Final Fantasy XIII di Perangkat Android dan iOS dengan Bantuan Cloud