Tag Archives: cloud9

Moonton Bakal Gelar M3 World Championship di Singapura, Cloud9 Gandeng Serena Williams

League of Legends World Championships 2021 telah berakhir pada akhir pekan lalu, Edward Gaming, tim asal Tiongkok, keluar sebagai juara. Kemenangan tersebut disambut dengan meriah oleh fans Tiongkok. Pada Minggu lalu, Moonton juga mengumumkan bahwa M3 World Championship akan diadakan pada Desember 2021 di Singapura. Kompetisi itu menawarkan total hadiah hingga hampir tiga kali lipat dari M2. Sementara itu, Riot Games mengungkap bahwa divisi esports mereka masih belum mendapatkan untung. Namun, mereka menganggap bahwa hal itu bukanlah masalah.

M3 World Championship Bakal Diadakan di Singapura

Moonton mengumumkan bahwa Mobile Legends M3 World Championship bakal digelar di Singapura pada 6-19 Desember 2021. Kompetisi itu akan mengadu 16 tim Mobile Legends terbaik dari seluruh dunia, termasuk tim-tim dari Timur Tengah, Amerika Utara, Amerika Latin, dan Turki. Skena esports Mobile Legends di kawasan tersebut relatif lebih baru jika dibandingkan dengan skena Mobile Legends di Indonesia dan negara-negara tetangga.

Total hadiah dari M3 World Championship mencapai US$800 ribu, hampir tiga kali lipat dari total hadiah M2 World Championship, yang hanya menawarkan US$300 ribu. Menurut laporan Strait Times, M3 World Championship digelar dengan dukungan Singapore Tourism Board (STB).

Cloud9 Kerja Sama dengan Serena Williams

Organisasi esports asal Amerika Utara, Cloud9, baru saja mengumumkan kerja sama dengan pemain tennis legendaris, Serena Williams. Dengan bantuan Wolliams, Cloud9 akan mengubah program pengembangan anak muda mereka, Training Grounds, menjadi kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. Dalam program tersebut, Williams akan mengisi sesi bertajuk “Training Grounds Champion’s Mindset”. Di sini, Williams akan menjelaskan perubahan pola pikir dan latihan yang membantunya untuk mengembangkan karir sebagai atlet profesional. Pelatihan tersebut juga akan mencakup tips untuk pemain esports muda, menurut laporan Esports Insider.

Cloud9 dan Serena Williams akan bekerja sama dalam Training Grounds. | Sumber: Esports Insider

Divisi Esports Riot Games Masih Belum Menghasilkan Untung

Divisi esports League of Legends belum memberikan untung untuk perusahaan. Hal ini diungkapkan oleh Head of Esports Riot Games, John Needham pada The Washington Post. Meskipun begitu, Needham mengatakan, Riot tidak keberatan dengan hal itu. Dia menjelaskan, dalam beberapa tahun belakangan, Riot tengah berusaha untuk menjadikan divisi esports sebagai bisnis mandiri yang berdiri secara terpisah. Namun, fokus dari bisnis esports itu bukanlah untuk mendapatkan untung bagi Riot, tapi untuk memastikan bahwa tim-tim profesional League of Legends bisa bertahan dan diuntungkan.

“Jika saya tidak bisa membuat esports sebagai bisnis yang menguntungkan untuk tim dan sponsor kami, kami tidak akan bisa bertahan lama,” kata Needham, seperti dikutip dari GamesIndustry. “Kami tengah memikirkan cara untuk membuat keseluruhan ekosistem esports menjadi menguntungkan.” Ketika Riot pertama kali mengadakan kompetisi esports, tujuan mereka memang bukan untuk mendapatkan untung, tapi sebagai alat marketing. Namun, sekarang, Needham berkata, Riot ingin agar operasi esports mereka setidaknya bisa balik modal.

Kemenangan EDG di League of Legends World Championships Disambut Meriah oleh Fans

Edward Gaming (EDG), tim asal Tiongkok berhasil mengalahkan DWG Kia asal Korea Selatan, di babak final League of Legends World Championships. Kemenangan EDG tersebut disambut dengan meriah oleh fans League of Legends di Tiongkok. EDG menjadi tim Tiongkok ketiga yang berhasil memenangkan Worlds. Sebelum ini, FunPlus Phoenix memenangkan Worlds pada 2019 dan Invictus Gaming pada 2018.

Edward Gaming berhasil bawa Summoner’s Cup ke Tiongkok. | Sumber: Twitter

“Semua orang berpikir bahwa mereka tidak akan menang,” kata fan esports, Jasmine Lu pada South China Morning Post. “Hampir semua perkiraan yang beredar menyebutkan bahwa mereka akan kalah. Jika saya masih kuliah, saya akan ikut merayakan kemenangan EDG. Kemengan itu membuktikan bahwa orang-orang yang meragukan kemampuan EDG salah”

Platform Latihan Esports untuk Siswa SMA Dapat Investasi US$1,85 Juta

Saat ini, semakin banyak sekolah yang menekuni esports. Menyadari hal ini, Gavin Lee, co-founder dari Gwoop, tertarik untuk menyediakan platform latihan/analisa esports untuk tim esports SMA. Dan hingga sekarang, Gwoop telah mendapatkan investasi sebesar US$1,85 juta. Tak hanya itu, mereka juga telah bekerja sama dengan sekitar 1.000 sekolah yang tersebar di 40 negara bagian Amerika Serikat, menurut laporan TechCrunch.

Dalam beberapa bulan belakangan, Gwoop membangun fitur yang disebut “Gwoop Teams”. Fitur tersebut memudahkan pelatih untuk mengatur sesi latihan para pemain asuhannya. Tak hanya itu, melalui Gwoop Teams, pelatih juga bisa memeriksa apakah para pemain memang melakukan latihan sesuai arahannya dan apakah performa para pemain mengalmai peningkatan seiring dengan waktu. Versi standar dari Teams bisa digunakan secara gratis. Melalui versi standar, pelatih akan bisa memasukkan data hingga 30 pemain dan 2 tim. Jika dirasa kurang, Gwoop menyediakan versi Team Plus, yang mencakup hingga 150 pemain dan menambahkan jumlah tim yang bisa dipantau. Biaya Team Plus adalah US$350 per tahun.

Astralis Kini Punya Tim Rainbow Six, Tiket The International 10 Belum Dijual

Sebulan menjelang The International 10, Valve masih belum menjual tiket dari kompetisi tersebut. Sementara itu, liga League of Legends Tiongkok menunjukkan trofi baru yang dibuat oleh perusahaan perhiasan Tiffany and Cos. Astralis mengungkap bahwa mereka punya tim Rainbow Six yang akan bertanding di Amerika Utara, sementara TSM FTX buat tim Call of Duty: Mobile.

Astralis Akuisisi Disrupt Gaming, Jajaki Skena Esports Rainbow Six di Amerika Utara

Astralis baru saja mengakuisisi tim Rainbow Six dari Disrupt Gaming. Dengan ini, organisasi esports asal Eropa itu resmi melebarkan sayap mereka ke Amerika Utara. Melalui akuisisi ini, Astralis akan menguasai aset, staf penting, dan fasilitas milik Disrupt Gaming. Selain itu, tim Rainbow Six Disrupt Gaming akan berganti nama menjadi Astralis US. Mereka akan bertanding di liga Rainbow Six untuk kawasan Amerika Utara.

“Melakukan ekspansi ke Amerika Utara dan menjajaki Rainbow Six NA League adalah rencana besar untuk kami,” kata Pendiri dan Chief Revenue Officer, Astralis, Jakob Lund Kristensen, seperti dikutip dari Esports Insider. “Kami ingin membawa sesuatu yang baru dan menarik bagi fans Rainbow Six. Pada saat yang sama, kami ingin memberikan tim baru yang berlaga di liga dan game baru bagi semua fans Astralis di dunia.”

LPL Perkenalkan Trofi Baru, Buatan Tiffany and Co.

League of Legends Pro League (LPL) menunjukkan Silver Dragon Cup yang baru. Trofi tersebut dibuat oleh perusahaan perhiasan Tiffany and Co. dalam rangka untuk merayakan ulang tahun League of Legends ke-10 di Tiongkok. Informasi terkait Silver Dragon Cup baru tersebut diumumkan pertama kali pada LPL Summer Final, yang digelar di Hangzhou Olympic Sports Centre. Trofi itu ditempa oleh Shen XinPei, seorang Seniman Warisan Budaya Takbenda asal Tiongkok. Salah satu material yang digunakan untuk menempa trofi tersebut adalah kepingan dari Silver Dragon Cup yang lama.

Di Silver Dragon Cup baru, Anda akan menemukan ukiran nama dari tim-tim yang pernah memenangkan LPL Spring dan Summer Finals, termasuk EDward Gaming, tim esports yang memenangkan LoL Pro League pertama pada 2013. Kali ini merupakan kali kedua Tiffany and Co. bekerja sama dengan LoL Esports di Asia. Sebelum ini, Tiffany and Co. bekerja sama dengan liga League of Legends Korea untuk membuat cincin dan gelang yang menjadi bagian dari koleksi Tiffany 1837 Makers. Perhiasan tersebut juga diberikan pada setiap pemenang dari LCK selama tiga tahun, menurut laporan Esports Insider.

Kingston FURY Kerja Sama dengan Cloud9

Organisasi esports asal Amerika Utara, Cloud9, telah menjalin kerja sama dengan Kingston FURY. Melalui kerja sama ini, Kingston FURY akan menjadi rekan RAM resmi dari Cloud9. FURY adalah salah satu sub-merek milik Kingston, yang dikenal sebagai produsen RAM, SSD, dan memory cards. Melalui FURY, Kingston mencoba untuk membuat produk yang fokus pada performa. Mengingat HyperX telah dijual ke HP, FURY jadi satu-satunya sub-merek Kingston yang fokus pada performa. Saat ini, FURY merupakan merek untuk RAM performa tinggi yang digunakan di gaming PC.

“Kingston terus mendedikasikan diri untuk komunitas game dan esports, dengan mendesain produk yang dibuat secara khusus untuk para gamers dan tech enthusiasts,” kata Senior Director of Marketing, Kingston, Craig Tilmont, seperti dikutip dari Esports Insider. “Kami senang karena bisa bekerja sama dengan Cloud9, yang akan menggunakan RAM Kingston FURY di perangkat gaming mereka.”

TSM FTX Perkenalkan Tim CoD: Mobile

TSM FTX mulai menjajaki skena esports Call of Duty: Mobile setelah mengakuisisi tim dari Truly. Tim tersebut terdiri dari Solid, Cyzu, TipWrath, Hihi, Gamer, Slothy, dan haxs. Tim tersebut pertama kali bertanding di bawah nama TSM FTX pada babak playoffs dari CoD: Mobilw World Championship 2021, yang digelar pada 4-5 September 2021 kemarin. Dari babak playoffs tersebut, akan dipilih dua tim terbaik untuk mewakili kawasan Amerika Utara di 2021 World Championship Finals.

Pada Juni 2021, TSM menandatangani kontrak naming rights dengan bursa cryptocurrency, FTX. Ketika itu, mereka mengungkap bahwa mereka akan menggunakan dana yang mereka dapatkan untuk melakukan ekspansi global, termasuk menjajaki kompetisi mobile esports. Tak lama setelah itu, TSM mempekerjakan Jeff “SuiJeneris” Chau sebagai Director of Mobile. Chau adalah mantan pemain Vainglory profesional. Selain itu, dia juga pernah bekerja di Team Liquid dan Immortals, lapor Dot Esports.

Valve Belum Berikan Informasi Soal Penjualan Tiket TI10

The International 10 akan digelar pada awal Oktober mendatang. Namun, sampai saat ini, Valve belum memberikan informasi tentang penjualan tiket dari TI10. Tahun lalu, untuk pertama kalinya, penyelenggaraan The International harus ditunda karena pandemi COVID-19. Pada tahun ini, Valve kembali harus menunda TI10 sekitar dua bulan dari jadwal semula. Alasannya karena Sports Federation menolak untuk mengategorikan esports sebagai olahraga. Jadi,  sulit bagi para peserta TI10 untuk mendapatkan visa ke Swedia. Pada akhirnya, Valve memutuskan untuk memindahkan lokasi penyelneggaraan The International, dari Swedia ke Romania. Meskipun begitu, Valve belum mengeluarkan ketentuan terkait penonton offline untuk TI10 karena kemunculan varian baru dari COVID-19. .

“Kami harap, kami sudah bisa memberikan informasi tentang tiket dari TI10 saat ini. Namun, varian Delta memunculkan tantangan baru dalam usaha kami untuk mengadakan kompetisi offline yang aman,” ungkap Valve, menurut laporan Dot Esports. Jika pemerintah Romania mengubah peraturan terkait kedatangan wisatawan mancanegara, hal ini juga akan memengaruhi orang-orang yang ingin menonton TI10 secara langsung. Karena itu, sampai sekarang, Valve belum berani mengungkap tentang penjualan tiket TI10.

secretlab sponsor SEA Icon series

Secretlab Sponsori Wild Rift SEA Icon Series, Cloud9 Bubarkan Tim CS:GO

Minggu lalu, ada beberapa pengumuman menarik di dunia esports. Kabar baiknya, 100PLUS dan Secretlab telah resmi menjadi sponsor dari Wild Rift SEA Icon Series. Sementara itu, kabar buruk muncul dari Cloud9, yang memutuskan untuk membubarkan tim Counter-Strike: Global Offensive mereka.

100PLUS dan Secretlab Jadi Sponsor dari Wild Rift SEA Icon Series

Secretlab, pembuat kursi gaming, dan 100PLUS, merek sport drink, resmi menjadi sponsor dari League of Legends: Wild Rift Southeast Asia Icon Series Singapore. Dengan ini, 100PLUS akan menyediakan minuman untuk semua staf, casters, dan bahkan peserta dari turnamen itu. Sementara itu, Secretlab akan menyediakan kursi yang akan digunakan pada peserta. Menurut laporan Esports Insider, kerja sama ini adalah kali pertama 100PLUS memasuki dunia esports. Sementara Secretlab memang telah mendukung perkembangan ekosistem esports di Asia sejak lama.

Cloud9 Bubarkan Tim CS:GO

Cloud9 membubarkan tim Counter-Strike: Global Offensive mereka. Mereka melakukan hal ini karena mereka merasa, mereka tidak bisa merealisasikan potensi tim CS:GO mereka akibat pandemi virus corona. Jadi, untuk sementara, Cloud9 memutuskan untuk melepaskan pemain CS:GO mereka dan meninggalkan skena esports dari game FPS itu.

Cloud9 memutuskan untuk mundur dari skena esports CS:GO untuk sementara. | Sumber: Dot Esports
Cloud9 memutuskan untuk mundur dari skena esports CS:GO untuk sementara. | Sumber: Dot Esports

Selama ini, Cloud9 memang mengutamakan performa dari tim CS:GO mereka. Satu-satunya tugas tim CS:GO di Cloud9 adalah untuk memenangkan kompetisi. Tim yang dinamai Colossus itu bahkan tidak wajib untuk melakukan kegiatan streaming, seperti tim-tim dari game lain. Hanya saja, sejak September 2020, tim CS:GO dari Cloud9 gagal untuk memberikan hasil sesuai ekspektasi karena pandemi, lapor Clutch Points.

Game Berikan Kontriusi Besar Pada Pemasukan FIFA Tahun Lalu

Pada 2020, game memberikan kontribusi yang lebih besar pada total pemasukan FIFA daripada sepak bola itu sendiri. Berdasarkan laporan keuangan dari FIFA, pemasukan mereka pada tahun lalu mencapai US$266,5 juta. Dari total pendapatan mereka, lebih dari 50% atau sekitar US$158,9 juta berasal dari penjualan lisensi, termasuk menjual lisensi untuk game.

“Menjual lisensi untuk game merupakan salah satu sumber pemasukan utama kami terkait penjualan lisensi,” kata FIFA, seperti dikutip dari Inside the Games. “Berbeda dengan kebanyakan sektor ekonomi yang terkena dampak buruk selama pandemi COVID-19, industri game terbukti jauh lebih tangguh dalam menghadapi pandemi.”

Krafton dan FaZe Clan Rilis Jersey Edisi Terbatas

Krafton Inc., perusahaan di balik PUBG dan PUBG Mobile, bekerja sama dengan FaZe Clan untuk membuat merchandise edisi terbatas berupa FaZe Clan PUBG Jersey. Merchandise ini dibuat dalam rangka perayaan PUBG Global Invitational. S PGI. S) 2021, yang tengah diselenggarakan di Korea Selatan. Jersey hasil kerja sama antara Krafton dan FaZe hanya dijual selama 72 jam. Menurut laporan The Esports Observer, jersey tersebut akan dijual seharga US$70. Kali ini adalah pertama kalinya Krafton bekerja sama dengan organisasi esports untuk meluncurkan merchandise resmi.

Jersey hasil kerja sama Krafton dengan FaZe Clan. | Sumber: The Esports Observer
Jersey hasil kerja sama Krafton dengan FaZe Clan. | Sumber: The Esports Observer

Gen.G Gandeng Toyota untuk Adakan Turnamen Minecraft

Gen.G bekerja sama dengan Toyota untuk membuat kompetisi Minecraft yang berlangsung selama satu minggu. Kompetisi yang bertema “Let’s Go Places in Your Dream Ride” ini dinamai Toyota Sienna Dream Builds. Kompetisi tersebut dimulai pada 26 Maret 2021 dan akan berakhir pada 1 April 2021. Dari semua peserta, 10 pemain dengan build terbaik akan dipilih sebagai pemenang. Juara pertama akan mendapatkan PlayStation 5. Sementara para pemenang lainnya akan mendapatkan beragam hadiah seperti Nintendo Switch dan gift cards, lapor The Esports Observer.

cloud9 gandeng uconnect

Cloud9 Gandeng Uconnect Esports untuk Kembangkan Ekosistem Esports Mahasiswa

Dalam industri esports, regenerasi pemain profesional masih menjadi masalah. Untungnya, sekarang, semakin banyak pihak yang tertarik untuk mengadakan turnamen esports di tingkat SMA atau universitas. Di Amerika Serikat, Ubisoft mengumumkan bahwa mereka akan mengadakan Rainbow Six Collegiate. Sementara itu, di Indonesia, juga ada beberapa turnamen khusus mahasiswa, seperti Mobile Legends Campus Championship dan PUBG Mobile Campus Championship.

Sekarang, Cloud9 baru saja mengumumkan kerja samanya dengan Uconnect Esports. Melalui kerja sama ini, keduanya akan berusaha untuk mengembangkan ekosistem esports mahasiswa sepanjang 2020. Dalam semester ganjil 2020, Cloud9 akan mengadakan berbagai kegiatan online bersama komunitas. Tujuannya adalah untuk mendukung organisasi esports tingkat universitas selama pandemi COVID-19. Cloud9 juga telah memulai kegiatan pertama mereka. Acara tersebut diikuti oleh 16 komunitas esports dan gaming mahasiswa di Amerika Utara.

cloud9 gandeng uconnect
Bersama dengan Uconnect, Cloud9 akan membuat berbagai kegiatan esports tingkat mahasiswa. | Sumber: Dot Esports

Esports tingkat mahasiswa kini tengah berkembang pesat,” kata CEO dan Co-founder Cloud9, Jack Etienne, menurut laporan Esports Insider. “Kami di Cloud9 menyadari potensi itu. Dan kami ingin mendukung para mahasiswa dengan memberikan mereka kesempatan untuk masuk ke dunia esports. Kami senang melihat perkembangan dari generasi muda pelaku esports.”

Cloud9 adalah salah satu organisasi esports terpopuler asal Amerika Utara. Sementara Uconnect Esports merupakan marketplace yang mempertemukan perusahaan sponsor dengan organisasi esports. Dalam jaringan mereka, terdapat lebih dari 150 organisasi esports dan gaming mahasiswa di Amerika Utara. Cloud9 menjadi organisasi esports pertama yang bekerja smaa dengan Uconnect Esports. Selain itu, Cloud9 juga merupakan salah satu organisasi esports besar pertama yang meluncurkan program esports untuk mahasiswa.

“Tim Uconnect sangat senang dapat bekerja sama dengan salah satu organisasi paling populer dan paling bergengsi di dunia esports,” kata CEO dan Pendiri Uconnect Esports, Dylan Liu, menurut laporan InvenGlobal. “Dalam beberapa minggu belakangan, beragai organisasi esports mahasiswa menunjukkan antusiasme tinggi akan kerja sama kami dengan Cloud9. Kami akan terus mencari cara baru dan inovatif untuk bisa bekerja sama dengan organisasi esports besar demi mengembangkan ekosistem esports mahasiswa.”

Cloud9 Kampanye Isu Kesehatan Mental Bersama dengan Kaiser Permanente

Menjadi atlet esports memang tidak mudah. Selain sifat alami karir ini yang kompetitif, para atlet esports juga dihadapi dengan berbagai masalah dan tekanan dari berbagai aspek. Beruntung kini lebih banyak organisasi esports ataupun brand mulai peduli dengan hal ini.

Gravitas, organisasi esports asal Australia contohnya, gandeng Flinders University untuk perbaiki kualitas tidur atletnya. Ada juga Nike dan LPL yang ingin memperpanjang karir atlet esports lewat program pengembalian kebugaran fisik. Selain dari dua hal itu, hal lain yang juga tidak kalah penting adalah soal kesehatan mental, karena atlet esports juga dihadapkan dengan tekanan mental yang sangat berat baik di dalam atau di luar kompetisi.

Maka dari itu, baru-baru ini Cloud9 bekerja sama dengan Kaiser Permanente, sebuah perusahaan asuransi asal Amerika Serikat. Kerja sama ini dilakukan Cloud9 dengan gerakan milik Kaiser Permanente yang bernama Presence of Mind, sebuah pergerakan yang fokus untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan mental, mengurai stigma atas hal tersebut, dan mendorong anak muda untuk memprioritaskannya dalam kesehatan.

Dengan kerja sama ini, Cloud9 akan memberikan latihan mental bagi pemain dan staff, membuat serial konten di Twitch, pelatihan moderator komunitas, dan program untuk membuat engagement atas Kaiser Permanente terhadap para penggemar Cloud9. Fase pertama dari inisiatif ini dimulai bulan Mei 2020 ini bekerja sama dengan tim League of Legends Cloud9 yang merajai liga League of Legends Amerika Serikat, LCS.

Mengutip VentureBeat, Jack Etienne, CEO Cloud9 mengatakan. “Kerja sama ini akan menyoroti kesehatan mental serta fisik di dalam komunitas esports sembari memberi contoh kepada semua orang yang berada di industri. Gaming dan esports telah menjadi pengalihan bagi banyak orang selama pandemi, dan semua orang tentu ingin para fans dan pemain bisa sehat dan bugar, secara fisik maupun mental.”

Jack Etienne, CEO dari Cloud9. Sumber: InvenGlobal
Jack Etienne, CEO dari Cloud9. Sumber: InvenGlobal

Don Mordecai National Leader for Mental Health and Wellness dari Kaiser Permanente menambahkan. “Presence of Mind ingin berkontribusi terhadap gerakan kesehatan masyarakat lewat esports dengan mengajak remaja, remaja dewasa, dan para gamers terlibat dalam pembicaraan seputar kesehatan mental. Kebutuhan atas kesehatan mental menjadi semakin penting mengingat isolasi fisik selama pandemi COVID-19 menciptakan stres yang berdampak kepada kesehatan mental.”

Inisiatif The Presence of Mind nantinya akan ditampilkan dalam serial konten yang akan diluncurkan Cloud9 pada platform Twitch. Serial ini menampilkan kehidupan nyata di balik karir gaming, esports, dan para atlit, dengan fokus kepada kesehatan jiwa dan raga.

Esports influencers dan para ahli dari Kaiser Permanente akan saling bertukar pikiran, membicarakan seputar gaming dan kesehatan mental, termasuk topik seputar mengatasi stres selama isolasi diri saat pandemi COVID-19 dan melawan perasaan burnout.

ekosistem esports Valorant

ESPN Gelar Turnamen Valorant, TSM Cari Pemain Valorant Profesional

Game tactical shooter dari Riot Games, Valorant, masih dalam tahap closed beta. Meskipun begitu, telah muncul beberapa turnamen esports dari game itu. Salah satunya adalah ESPN Esports Valorant Invitational, yang diadakan pada 20 April sampai 22 April 2020. Turnamen Valorant ini akan menyertakan delapan tim. Menariknya, para pemain yang berlaga dalam turnamen itu merupakan pemain profesional dari game esports lainnya, mulai dari Overwatch, Rainbow Six Siege, Counter-Strike: Global Offensive, Fortnite, Apex Legends, sampai League of Legends.

Beberapa pemain yang akan ikut serta dalam ESPN Esports Valorant Invitational antara lain pemain Rainbow Six Siege Troy “Canadian” Jaroslawski, pemain CS:GO Tyler “Skadoodle” Latham, dan runner-up dari Fortnite World Cup Harrison “psalm” Chang. Turnamen Valorant tersebut akan disiarkan di channel Twitch dari ESPN Esports.

Inilah delapan tim yang akan berlaga dalam ESPN Esports Valorant Invitational, menurut pernyataan resmi dari ESPN.

Team Mirage: Brax, Ska, AZK, n0thing, Hiko, Skadoodle
Team Battlegrounds: Vegas, Venerated, Valliate, YaBoiDre, Sharky, 7Teen
Team Llama: Psalm, thwifo, joseph, highsky, Xxi
Team Six: Canadian, Rampy, Thinkingnade, Nvk, Necrox
Team Canyon: Aceu, Dizzy, Mendo, Kellar, Syncdez
Team Rift: Dyrus, Xmithie, Siphtur, Doublelift, Imaqtpie

ESPN Esports Valorant Invitational
ESPN Esports Valorant Invitational diikuti oleh 8 tim. | Sumber: ESPN

Sementara itu, Team SoloMid (TSM) mengumumkan bahwa mereka akan membentuk tim Valorant profesional. Selain itu, mereka juga akan kreator konten dari game buatan Riot tersebut. TSM bukanlah satu-satunya organisasi esports yang tertarik untuk membentuk tim Valorant. Sebelum ini, ada beberapa organisasi esports yang telah melakukan hal yang sama, termasuk Cloud9, Ninja in Pyjamas, dan T1, menurut laporan Inven Global.

T1, yang dikenal dengan tim League of Legends, bergerak cepat dalam merekrut pemain Valorant. Pada 9 Maret 2020, mereka menandatangani kontrak dengan pemain Valorant pertama mereka, yaitu Braxton “Brax” Pierce, mantan pemain CS:GO profesional. Pada 7 April 2020, T1 merekrut pemain Valorant kedua mereka, yaitu Keven “AZK” Larivière, yang merupakan mantan rekan Pierce. Tak berhenti sampai di situ, T1 juga telah mengadakan turnamen Valorant dengan tujuan memamerkan kemampuan tim profesional mereka.

Sementara itu, pada 8 April, Ninjas in Pyjamas memperbarui kontrak dengan tim Paladin mereka. Hanya saja, para pemain Paladin tersebut akan banting setir dan bermain Valorant. Satu-satunya perubahan adalah Erik “Bird” Sjösten akan mengundurkan diri sebagai pemain dan mengisi posisi sebagai Head Coach. Cloud9 menjadikan Tyson “TenZNgo sebagai pemain Valorant profesional pertama mereka pada 14 April 2020. Ngo adalah pemain profesional CS:GO yang telah mengundurkan diri pada tahun lalu. Dia lalu bergabung dengan Cloud9 sebagai kreator kreator. Namun, sekarang, dia kembali aktif sebagai pemain.

Gaet 5 Organisasi Esports, BMW Bakal Fokuskan Marketing ke Esports

BMW menandatangani kontrak kerja sama dengan lima organisasi esports ternama, yaitu Cloud9, Fnatic, FunPlus Phoenix, G2 Esports, dan T1 Entertainment & Sports. Melalui kerja sama ini, perusahaan pembuat mobil asal Jerman itu akan menyediakan kendaraan untuk mengantarkan tim dari dan ke tempat pertandingan. Mobil-mobil ini akan menampilkan logo dari masing-masing tim.

Sementara itu, logo BMW akan disematkan di jersey anggota tim esports. Bersama dengan lima organisasi esports ini, BMW juga akan membuat kampanye di media sosial. Sayangnya, tidak diketahui berapa nilai kerja sama antara BMW dengan lima organsiasi esports tersebut. Menurut perkiraan Forbes, kerja sama BMW dengan masing-masing tim bisa mencapai jutaan dollar.

Cloud9, Fnatic, FunPlus Phoneix, G2 Esports, dan T1, kelimanya memiliki tim yang berlaga di berbagai game, seperti Dota 2, Hearthstone, Super Smash Bros, dan League of Legends. Menariknya, kelima organisasi esports ini merupakan rival di League of Legends, walau kelimanya bertanding di kawasan yang berbeda-beda. T1 berlaga di liga Korea Selatan, sementara Cloud9 di Amerika Utara, dan Fnatic serta G2 merupakan tim asal Eropa, lapor The Esports Observer.

bmw esports
BMW akan menyediakan mobil untuk tim yang menjadi rekan mereka. | Sumber: BMW

“Kami tidak akan bekerja sama,” kata CEO dan Co-owner G2 Esports, Carlos “Ocelote” Rodriguez, seperti yang dikutip dari Forbes. “Kami justru  akan melawan satu sama lain.” Memang, dalam kampanye marketing yang BMW lakukan dengan lima organisasi esports ini, mereka akan menggunakan tagar #UnitedinRivalry.

Ini bukan kali pertama BMW masuk ke dunia esports. Mereka pertama kali menjadi sponsor esports pada 2017. Ketika itu, mereka menjadi sponsor dari babak final liga League of Legends Eropa. Selain itu, mereka juga pernah menjadi title sponsor dari turnamen balapan virtual BMW SIM LIVE pada 2019. Meskipun begitu, keputusan BMW untuk bekerja sama dengan lima organisasi esports sekaligus menunjukkan betapa seriusnya mereka dalam dunia competitive gaming.

“Dalam jangka panjang, esports akan menjadi prioritas utama kami,” kata Stefan Ponikva, Head of BMW Brand Experience Shows & Events, menurut laporan Forbes. Dia menjelaskan, pada akhirnya, dana yang BMW alokasikan untuk esports akan melebihi biaya sponsorship untuk olahraga tradisional, seperti golf dan balapan. “Sebagai generasi digital, anak-anak muda jarang menonton TV dan tidak terlalu peduli pada model marketing tradisional. Esports akan menjadi alat kami untuk mendekatkan diri dengan mereka.”

BMW Esports
T1 menjadi rekan BMW di Korea Selatan. | Sumber: T1 Entertainment & Sports

Memang, esports kini tengah naik daun, terutama di tengah pandemik virus corona. Newzoo memperkirakan, jumlah penonton esports mencapai 454 juta orang. Dalam waktu tiga tahun, jumlah itu akan bertambah 190 juta orang lagi. Sementara dari segi bisnis, industri esports diperkirakan akan bernilai US$1 miliar pada 2020. Selain jumlah penonton yang banyak dan terus bertambah, hal lain yang membuat esports menarik adalah fakta bahwa sebagian besar dari penonton esports merupakan generasi milenial atau gen Z. Audiens esports biasanya lebih sering menonton siaran langsung di platform streaming seperti YouTube dan Twitch daripada televisi.

Ponikva juga mengungkap, dana yang BMW gunakan dalam kerja sama dengan lima organisasi esports ini tidak diambil dari biaya marketing lainnya. Sebagai gantinya, BMW berencana untuk mengurangi biaya yang mereka keluarkan untuk mengadakan kegiatan offline seperti trade show. Meskipun begitu, Ponikva sadar, audiens esports tidak akan membeli mobil dalam waktu dekat. Karena itu, dia mengaku, investasi BMW di esports ini mungkin tidak akan berbuah manis dalam waktu dekat.

“Saat waktunya tiba, kami akan tahu bahwa kami telah membuat para fans esports mencintai BMW,” ujar Ponikva. “Dan kami akan menjadi merek mobil pertama yang mereka ingat.”

Kembali Terbentuk, Roster Dota 2 Cloud9 dan LGD International telah Diumumkan

Cloud9 dan LGD.International mengumumkan pembentukan roster Dota 2 mereka. Walaupun terbilang agak terlambat memulai musim, mereka masih memiliki banyak turnamen Major dan Minor yang bisa diikuti. Dua organisasi ini memiliki pengalaman sebelumnya dalam menjalankan tim Dota 2. Pada tahun 2017, Cloud9 memutuskan untuk membubarkan roster Dota 2 mereka. Sedangkan terakhir kali LGD.International memiliki roster Dota 2 adalah pada tahun 2013. Karena ekspansi LGD ke Asia Tenggara, mereka akhirnya membentuk tim Dota 2 kembali dengan pemain yang berasal dari negara-negara di Asia Tenggara.

Dua veteran bersama tiga pemain bintang Asia Tenggara

Sumber: Cloud9
Sumber: Cloud9

Roster Dota 2 Cloud9 sangatlah menjanjikan untuk lolos ke turnamen Major. Rasmus “MISERY” Filipsen dan Johan “pieliedie” Åström merupakan mantan pemain Cloud9 beberapa tahun lalu. MISERY sempat memperkuat Cloud9 pada tahun 2015. Pieliedie sendiri mewakili Cloud9 di The International 2014 dan berhasil meraih peringkat 5. Kedua orang ini tidak perlu diragukan lagi kemampuan dan pengalamannya di ranah kompetitif Dota 2.

Tetapi pertanyaannya, bagaimana sisa tiga pemain lain yang ada di roster Dota 2 Cloud9? Rolen Andrei Gabriel “Skemberlu” Ong bisa dibilang sebagai salah satu pemain bintang di Asia Tenggara. Ia sudah menjadi langganan juara 1 di turnamen-turnamen tier 2 di Asia Tenggara. Skemberlu juga sempat memperkuat CompLexity Gaming di DreamLeague Season 10 dan meraih peringkat di turnamen tersebut.

Masing-masing pemain Dota 2 Cloud9 kali ini memang memiliki pengalaman dalam bermain di turnamen Major. Tidak terkecuali, Cheng “vtFaded” Jia Hao dan Francis “FrancisLee” Lee juga pernah berpartisipasi di turnamen Major. Di tahun 2019, vtFaded meraih peringkat 9 di MDL Chengdu Major saat bermain di EHOME. FrancisLee mungkin yang paling minim pengalaman dari semuanya. Sebelumnya ia bermain di region Amerika Utara dan bermain di babak playoff di Kuala Lumpur Major ketika memperkuat tim paiN X. Pada tahun 2019 kemarin, ia juga berhasil keluar sebagai runner-up di DreamLeague Season 12 saat bermain di Demon Slayer.

LGD.International di Asia Tenggara, minim pengalaman?

 

Valve memiliki peraturan untuk tidak memperbolehkan suatu organisasi esports memiliki dua wakil di The International. Tetapi sepertinya LGD tetap memperbanyak jumlah tim Dota 2 yang mereka miliki. Mungkin hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan kemungkinan adanya perwakilan LGD di The International.

Apabila dibandingkan dengan Cloud9, pemain yang ada di LGD.International seperti tidak begitu bersinar. Christian ‘Skadi’ John Abasolo dan Yuri ‘Yowe’ Dave Pacaña berasal dari tim asal Filipina yaitu Lowkey Esports. Lalu Wang ‘Gy’ Kok Guan dan Pang ‘BrayaNt`’ Jian Zhe merupakan pemain pindahan dari CDEC Avenger yang juga dimiliki oleh organisasi LGD. Yang terakhir adalah Rick Lee ‘darly’ Ryc Kee asal Malaysia yang bisa dibilang memiliki minim pengalaman bertanding di turnamen besar.

Roster Dota 2 Cloud9 dan LGD.International yang baru dibentuk ini, menurut saya, akan menambah api persaingan di ranah kompetitif Dota 2 Asia Tenggara. Setidaknya, di kualifikasi Asia Tenggara untuk ESL One Los Angeles nanti, Anda bisa mendapatkan tontonan yang lebih seru dari sebelumnya.

MonteCristo Bergabung dengan Cloud9 sebagai Content Creator

Christopher “MonteCristo” Mykles mengumumkan dirinya bergabung dengan organisasi Cloud9 sebagai content creator. MonteCristo sendiri memutuskan untuk keluar dari Overwatch League karena perbedaan visi antara dia dan manajemen Overwatch League. MonteCristo memang sudah beberapa kali bekerja sama dengan Cloud9 dalam pembuatan konten. Ia sempat muncul di konten milik Cloud9 yaitu The 9’s yang digabung dengan Summoning Insight . Cloud9 sepertinya memang sedang gencar membuat konten-konten yang berhubungan dengan esports. 

 

“Artinya, saya akan membuat konten yang sesuai dengan keinginan saya bersama Cloud9. Saya sangat menghargai kepercayaan mereka terhadap visi dan tujuan saya.” Ujarnya.

Orang sehebat MonteCristo memang seharusnya tidak dikurung kreativitasnya. MonteCristo dipersilahkan oleh Cloud9 untuk membuat kontennya sendiri sesuai keinginannya. Konten pertama yang sudah dia umumkan berjudul Summoning Insight. Acara ini pertama kali dimulai pada tahun 2014 silam. Karena kesibukan MonteCristo di Overwatch League, ia dan Thorin tidak melanjutkan acara tersebut. Melalui akun twitter-nya, MonteCristo dan Duncan “Thorin” Shields mengumumkan bahwa Summoning Insight akan berjalan selama setahun penuh.

Dalam videonya, MonteCristo mengatakan bahwa Summoning Insight yang baru akan dijalankan dengan kualitas produksi studio. Melihat ke belakang, Summoning Insight hanya memiliki produksi seadanya dengan webcam. Nantinya Summoning Insight bukan hanya berupa video, acara ini juga akan dikemas dalam bentuk podcast di Spotify dan iTunes. Tetapi melihat Cloud9 adalah pemilik dari tim Overwatch London Spitfire, seharusnya konten-konten dari MonteCristo akan berada di sekitar tim Overwatch-nya.

MonteCristo juga menyebutkan dirinya akan membantu Cloud9 dalam mendesain competitive product. Belum ada informasi mengenai apa yang dimaksud dengan competitive product. Tetapi perkiraan saya, cakupannya akan meliputi produk-produk merchandise untuk dijual kepada para penggemar Cloud9.

Terjebaknya MonteCristo selama bertahun-tahun di Overwatch League memang membuat karirnya hanya berpaku pada game Overwatch. Padahal MonteCristo adalah tokoh esports yang memiliki pengetahuan besar dari banyak game seperti League of Legends, CS:GO, dan Dota 2. Karir sebagai caster-nya pun akan terbuka luas sekarang. MonteCristo bisa kembali untuk melakukan cast di game League of Legends kembali atau CS:GO ke depannya.

Sneaky Pindah Halauan Jadi Full Time Live-streamer

Zachary “Sneaky” Scuderi memutuskan untuk beristirahat dari dunia kompetitif League of Legends dan menjadi fulltime live-streamer. Sneaky merupakan ADC veteran yang telah lima kali mewakili region Amerika Utara di ajang Worlds Championship. Kemampuannya sebagai ADC sudah diakui ketika ia dan timnya berhasil mendapatkan promosi ke NA LCS Summer 2013 dan menjuarainya di musim yang sama.

Sumber: X Games
Sumber: X Games

Sampai akhirnya pada bulan November 2019, Cloud9 mengumumkan ADC baru yaitu Jesper “Zven’ Svenningsen. Sneaky tidak akan bermain dengan Cloud9 di NA LCS pada tahun 2020. Pada sesi stream-nya Sneaky menjelaskan bahwa rekan-rekan timnya tidak lagi ingin bermain dengannya. Cloud9 memberikan tawaran untuk Sneaky mendapatkan kembali tempatnya di tim. Yaitu dengan cara melakukan rotasi bermain bersama Zven. Tetapi Sneaky tidak menginginkan hal tersebut. Ia berkata “untuk apa saya berjuang memperebutkan tempat di tim yang sudah tidak ingin bermain lagi dengan saya.”

Selain dikenal karena kehebatannya sebagai ADC, Sneaky juga mulai menambah jumlah penggemarnya dengan melakukan livestreaming dan cosplay. Beberapa hasil cosplay-nya memang berhasil membuat internet gempar. Sneaky melakukan cosplay crossdressing yang membuat orang tidak percaya bahwa ia bisa menjadi cantik sekali. Bahkan ia membuat akun patreon dan menjual foto-foto hasil cosplay miliknya. Sampai Januari 2020 ini, Sneaky memiliki 1.58 juta followers di Twitch-nya.

Sneaky sebagai KDA Ahri | Sumber: win.gg
Sneaky sebagai KDA Ahri | Sumber: win.gg 

Tentu keputusannya untuk menjadi full-time streamer tidak akan mendapatkan kendala. Melihat popularitas yang sudah ia miliki sekarang, karir sebagai streamer memang bisa diandalkan. Ditambah lagi Sneaky menyebutkan di tweet-nya bahwa ia sangat menyukai live streaming.

Sneaky juga menjelaskan bahwa ia belum memiliki niat untuk pensiun. Istirahat dari ranah kompetitif ini hanya sementara baginya, sampai ia menemukan kembali dorongan untuk bermain secara kompetitif. Hingga kini, belum ada tawaran menarik dari tim lain untuknya. Jack Etienne juga disebut oleh Sneaky telah banyak membantu dirinya untuk mencari kesempatan bermain di tim lain.  Sneaky pun berterima kasih karena Jack tidak menutup kesempatan Sneaky untuk pindah ke tim lain.