Tag Archives: CNET

Apakah Fans Wajib Memiliki Nintendo NES Classic Edition? Simak Opini Para Reviewer

Kabar baik dan buruk mewarnai perjalanan Nintendo di bulan November. Belum lama kita mendengar konfirmasi dari perusahaan hiburan Jepang itu bahwa mereka menghentikan produksi Wii U. Berita gembiranya, penjualan NES Classic Edition ternyata sangat laris, jauh di atas estimasi. Kini stoknya kosong dan Nintendo berjanji akan menyediakannya lagi di musim liburan nanti.

Nostalgia adalah bahan bakar utama yang Nintendo gunakan dalam memasarkan NES Classic Edition, yaitu versi miniatur sekaligus penjelmaan modern dari console 8-bit yang dirilis di tahun 80-an. Sejauh ini, NES Classic Edition mendapatkan respons positif dari para pengulas.

Versi mini NES ini mendapatkan nilai empat dari lima bintang dari TechRadar. Reviewer menjelaskan, console tersebut betul-betul menekankan konsep retro secara autentik sehingga ia menyuguhkan pesona klasik meski ada beberapa elemen yang menyebabkan kurang nyamannya penggunaan. Contohnya, Anda harus menekan tombol fisik tiap kali ingin keluar dari permainan. TechRadar juga menyayangkan pendeknya kabel controller dan keterbatasan koleksi game.

IGN memuji keputusan Nintendo dalam memilih 30 permainan legendaris untuk dibundel bersama NES Classic karena judul-judul itu benar-benar merepresentasikan gaming di zaman itu. Menurut mereka, console ini merupakan kendaraan bagi pemain veteran buat mengunjungi kembali game-game lawas sekaligus memperkenalkannya pada konsumen generasi baru. Tapi, lagi-lagi pendeknya kabel jadi kendala karena membatasi keleluasaan menikmati permainan.

Menurut Engadget, NES Classic Edition memberikan Anda aspek terbaik dan terburuk dari retro gaming. Hanya dengan membayarkan uang US$ 60, Anda bisa merasakan lagi serunya bermain game di masa kecil. Penampilannya betul-betul menyerupai console lawas kesayangan Anda, dan kini dapat tersambung ke TV high-end. Namun keluhan mereka sama seperti media lain: pendeknya kabel gamepad, tidak bisa menambah game, lalu sistem tidak kompatibel ke aksesori lama.

CNET mempunyai pendapat serupa IGN. 30 permainan 8-bit yang dibundel dalam NES Classic merupakan senjata pamungkas produk ini, diperkuat oleh elemen desain dan kenyamanan unit controller-nya. Ia ditunjang oleh konektivitas modern (di antaranya micro-USB dan HDMI), kemudian tiap permainan didukung fitur save. Namun seperti media lain, CNET mengeluhkan tidak adanya cara buat menambah permainan serta absennya fitur wireless di unit gamepad.

Bagi Digital Trends, NES Classic Edition adalah sebuah cara mudah dan murah dalam menikmati permainan-permainan jadul Nintendo. Buat menguatkan kesan itu, device dibekali filter CRT – berfungsi menambahkan efek garis-garis dan mengaburkan ujung objek pixelated, agar seolah-olah permainan berjalan di TV tua. Pendeknya kabel controller dan ketiadaan tombol home serta power di gamepad ialah kekurangan utamanya. Lalu reviewer juga menemukan adanya penurunan frame rate dan screen-tearing di sejumlah game.

Rata-rata reviewer memberikan NES Classic Edition nilai empat dari lima bintang.

Ayo Simak Pendapat Reviewer Mengenai Sony PlayStation 4 Pro

PlayStation 4 Pro, sebuah upgrade hardware dari Sony di era console generasi kedelapan, rencananya akan meluncur beberapa hari lagi. Sejumlah media terpilih diberi kesempatan menjajal kemampuannya terlebih dulu, dan dampak positifnya bagi konsumen adalah kita bisa mempelajari opini profesional mereka, menjadikannya sebagai panduan sebelum membeli.

Jadi apakah PS4 Pro layak Anda pinang atau apakah keberadannya masih belum seesensial versi standar console current-gen Sony itu? Ayo simak dulu apa pendapat para reviewer ternama.

Merupakan salah satu media yang telah menguji Pro secara intensif, Eurogamer bilang bahwa produk ini ialah pilihan terbaik jika Anda belum mempunyai console. PS4 Pro menyuguhkan performa GPU dua kali lipat, CPU lebih cepat, kemampuan display dan streaming media ‘future-proof‘, serta kapasitas hard disk dua kali lebih lapang. Bahkan bagi pemilik PS4 pun, Pro cukup dianjurkan apalagi jika Anda mengidamkan peningkatan mutu visual dan performa.

Bagi Engadget, PlayStation 4 Pro merupakan hardware sempurna buat memamerkan TV 4K Anda, namun bukanlah upgrade wajib bagi user PS4. Saat ini, Pro adalah home console paling mumpuni, tapi Anda memerlukan dukungan TV high-end agar bisa mengeluarkan seluruh potensinya. Beberapa hal tetap perlu diingat: PS4 Pro tidak mempunyai optical drive Blue-ray 4K dan pemain harus menunggu update agar bisa menikmati game-game yang kompatibel di mode ‘pro’.

Gamespot sendiri merekomendasikan PlayStation 4 Pro, baik buat pemilik TV 4K ataupun mereka yang belum punya console. Cukup dengan membayar US$ 100 lebih dari varian standar, Anda memperoleh lebih banyak port, hard drive lebih besar, dan fitur-fitur future-proof. Bahkan beberapa game tampil lebih baik di resolusi full-HD. PS4 Pro tentu akan diapresiasi oleh pencinta grafis berkat penyempurnaan efek anti-aliasing dan output warna yang lebih cerah, tapi sekali lagi, perbedaannya tidak begitu signifikan.

CNET berpendapat, PlayStation 4 Pro tidak memberikan sebuah perbedaan besar namun peningkatan kualitas visual bisa segera diliat dari sejumlah game. Perubahan baru betul-betul bisa dirasakan dalam beberapa bulan atau bahkan beberapa tahun ke depan. Yang saat ini Sony butuhkan adalah ‘killer app‘, dan untuk sekarang, tidak ada alasan kuat untuk membeli PS4 Pro seandainya Anda sudah punya model standar. Ingat juga, Microsoft sedang menggodok Project Scorpio dan device ini kabarnya lebih mumpuni dari Pro.

TechRadar menyodorkan skor empat dari lima bintang buat PlayStation 4 Pro. Di bagian konklusi, reviewer menyampaikan bahwa PS4 Pro adalah opsi terbaik bagi mereka yang baru ingin berkecimpung ke dalam ekosistem PlayStation. Tapi bagi para gamer PS4 – terutama untuk mereka yang tidak mempunyai TV 4K ataupun niatan membeli PlayStation VR – ada peluang membayarkan harga lebih mahal tidak memberikan banyak manfaat. Di game, frame rate dan mutu tekstur memang meningkat, tapi lompatannya tidak begitu besar.

Sony menjajakan PlayStation 4 Pro di harga US$ 400, produk akan mulai dirilis pada tanggal 10 November 2016.

YouTube Pecahkan Rekor, Rata-Rata Pengunjung Menonton 6 Miliar Jam Video Dalam Satu Bulan!

Setelah merayaan pemecahan rekor 1 miliar unique visitor dalam satu bulan, YouTube – media sosial yang berbasis streaming video mengumumkan kejutan baru lagi. Rabu kemarin YouTube menyimpulkan bahwa 1 miliar YouTubers bisa menghabiskan waktu sekitar 6 miliar jam per bulannya untuk menonton berbagai macam video. Continue reading YouTube Pecahkan Rekor, Rata-Rata Pengunjung Menonton 6 Miliar Jam Video Dalam Satu Bulan!

Facebook Sering Berubah, Pengembang Aplikasi Jadi Korbannya

Mengembangkan aplikasi untuk Facebook tak selamanya merupakan sebuah cerita yang manis. Sebagai platform dengan ratusan juta pengguna, potensi keuntungan yang bisa dipetik dari mengembangkan aplikasi untuk Facebook memang menggiurkan. Namun, ada juga pengalaman pahit yang dialami beberapa pengembang dalam mengembangkan aplikasi untuk Facebook. Continue reading Facebook Sering Berubah, Pengembang Aplikasi Jadi Korbannya