Tag Archives: Coding

coding

Coding: Pengertian, Manfaat dan Tips Belajarnya untuk Pemula

Tahukah, kamu? Pekerjaan di bidang IT adalah salah satu pekerjaan yang menawarkan gaji paling tinggi di Indonesia. Menurut Laporan Gaji 2022 yang dikeluarkan oleh Jobstreet, pekerjaan di bidang IT menempati posisi pertama pekerjaan dengan gaji tertinggi di Indonesia, dengan gaji rata-rata mulai dari Rp. 5,4 juta sampai Rp. 36 juta per bulan.

Salah satu keahlian yang banyak dicari di bidang IT adalah kemampuan coding. Secara sederhana, coding merupakan cara berkomunikasi dengan komputer menggunakan bahasa pemrograman. Meski terdengar rumit, namun coding bisa dipelajari sejak awal.

Nah, berikut adalah penjelasan lengkap mengenai coding beserta tips belajarnya untuk pemula.

Pengertian Coding

Coding adalah kegiatan yang berkaitan dengan menulis serangkaian perintah dalam bahasa pemrograman tertentu, yang kemudian dikonversikan menjadi kode-kode yang dapat dimengerti oleh mesin komputer. Bahasa yang digunakan oleh komputer disebut sebagai bentuk biner dan hanya terdiri dari dua angka, yakni 0 dan 1.

Dengan menulis kode tertentu, kamu dapat memerintah komputer untuk melakukan sesuatu sesuai kehendakmu. Tak hanya itu, kamu juga dapat menggunakan kemampuan coding untuk membuat situs web dan aplikasi, memproses data, dan melakukan banyak hal-hal lain yang berhubungan dengan komputer dan teknologi.

Manfaat Coding

Mempelajari coding bukan hanya sebagai hobi, tapi juga dapat digunakan untuk memulai karir di bidang teknologi. Berikut adalah beberapa manfaat yang dari coding:

Memulai Karir di Bidang IT

Salah satu manfaat utama belajar coding adalah untuk memulai karir di bidang IT. Peluang karir ini sangat menjajikan, sebab perkembangan teknologi membuat banyak perusahaan makin membutuhkan orang-orang yang memiliki kemampuan coding untuk membuat website maupun aplikasi.

Mengembangkan Skill Problem Solving

Coding juga dapat melatih kemampuan dalam menyelesaikan sebuah permasalahan secara lebih mendalam atau problem solving. Kemampuan problem solving ini penting dimiliki dalam dunia kerja. Sebab, kemampuan ini dapat membantumu dalam menyelesaikan sebuah permasalahan secara efektif dan efisien.

Mengembangkan Kemampuan Logika

Selain problem solving, coding juga dapat membantumu dalam mengembangkan kemampuan logika. Sebab, coding memerlukan logika dalam menyusun suatu algoritma dalam sebuah program atau aplikasi. Jika logika yang digunakan salah, maka program tersebut dapat memunculkan pesan eror atau tidak dapat berjalan sesuai kehendaknya.

Pilihan Karir yang Fleksibel

Terakhir, coding juga menawarkan berbagai pilihan karir yang fleksibel. Kamu bisa mendapatkan berbagai posisi di bidang IT jika kamu telah menguasai kemampuan coding. Pilihan karir tersebut, seperti computer programmer, web developer, front-end developer, back-end developer, computer system analyst, database administrator dan network system administrator.

Tips Belajar Coding

Salah satu kelebihan coding adalah dapat dipelajari di mana pun dan kapan pun. Kamu bisa mempelajari coding secara otodidak, tanpa memerlukan kursus atau pelatihan tertentu.

Adapun beberapa tips belajar coding yang bisa kamu lakukan sebagai pemula adalah, sebagai berikut:

Pahami Konsep Dasar Coding

Hal paling dasar yang harus kamu lakukan ketika belajar coding adalah memahami konsep dasar coding. Ada lima konsep dasar coding yang perlu kamu ketahui, yakni:

  • Variabel, yakni nilai, angka, character string, ataupun memory address yang memungkinkan programmer untuk membuat suatu program.
  • Control Structure, yakni serangkaian blok pemrograman yang menganalisis variabel dan menentukan arah selanjutnya.
  • Struktur Data, yakni format khusus untuk menganalisis dan menyimpan data sesuai tujuan tertentu.
  • Syntax, yakni kode atau script yang dipahami oleh komputer untuk mencapai tujuan programmer.
  • Tools, yakni serangkaian program komputer yang diperlukan untuk menciptakan, memelihara, mendukung serta menjalankan debug terhadap program maupun aplikasi lainnya.

Pilih Bahasa Pemrograman yang Akan Digunakan

Selanjutnya, kamu bisa memilih bahasa pemrograman yang sesuai dengan coding. Maka dari itu, kamu perlu menentukan tujuan coding terlebih dahulu sebelum memilih bahasa pemrograman.

Pasalnya, bahasa pemrograman yang digunakan untuk membangun sebuah situs berbeda dengan yang digunakan untuk merancang mobile game.

Pelajari Bahasa Pemrograman Satu per Satu

Jika tujuan dan bahasa pemrograman telah kamu tentukan, saatnya untuk fokus belajar satu jenis bahasa pemrograman sebelum mempelajari yang lain. Kamu bisa mengawalinya dengan mempelajari bahasa pemrograman yang sederhana, seperti Python, JavaScript, atau HMTL/CSS.

Pelajari Dasar Setiap Bahasa Pemrograman

Hal paling mudah yang harus dilakukan ketika mempelajari sesuatu adalah dengan mempelajari dasarnya terlebih dahulu. Hal ini juga berlaku untukmu dalam mempelajari bahasa pemrograman.

Kamu bisa mengawalinya dengan mempelajari bagian pengenalan dan tutorial sebelum melakukan praktek dengan membuat suatu proyek.

Nah, itulah penjelasan mengenai coding yang telah dailysocialid uraikan untukmu. Jadi, apakah kamu sudah siap untuk mulai mempelajari coding?

Algoritma: Pengertian, Ciri-ciri, Jenis, Serta Fungsi dan Manfaatnya

Ketika kita membaca atau mendengar kata “algoritma” kebanyakan dari kita beranggapan bahwa kata tersebut berkaitan dengan bahasa pemrograman, ilmu komputer atau matematika. Ya, itu benar, tetapi apa sebenarnya arti algoritma itu?

Nah, artikel di bawah ini akan mengulas mengenai algoritma secara mendalam.

Pengertian Algoritma

Algoritma adalah metode atau langkah-langkah yang dirancang secara teratur dan berurutan untuk memecahkan atau menyelesaikan masalah melalui instruksi atau tindakan.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah memberikan manusia kemampuan untuk menghasilkan karya yang semakin canggih dan kompleks. 

Meskipun komputer umumnya dapat melakukan perhitungan dengan cepat dibandingkan manusia, komputer tidak dapat memecahkan masalah dengan cara yang sama tanpa manusia mengajari mereka langkah-langkah yang telah ditentukan sebelumnya (algoritma). 

Algoritma dapat digunakan tidak hanya untuk menyelesaikan masalah komputer, tetapi juga untuk menyelesaikan masalah sehari-hari yang membutuhkan serangkaian proses atau langkah proses. Untuk lebih memahami apa itu algoritma, kita pelajari artinya dari beberapa sumber.

Pada beberapa sumber buku diperoleh pengertian dari algoritma di antaranya :

  1. Algoritma menurut (Kani, 2020, 1.19) adalah suatu upaya dengan urutan operasi yang disusun secara logis dan sistematis untuk menyelesaikan suatu masalah untuk menghasilkan suatu output tertentu.
  2. Algoritma berasal dari kata algoris dan ritmis yang pertama kali diperkenalkan oleh Abu Ja’far Muhammad Ibn Musa Al Khwarizmi pada 825 M di dalam buku Al-Jabr Wa-al Muqabla. Dalam bidang pemrograman, algoritma didefinisikan sebagai metode yang terdiri dari serangkaian langkah yang terstruktur dan sistematis untuk menyelesaikan masalah dengan bantuan komputer (Jando & Nani, 2018, 5).
  3. Algoritma menurut (Munir & Lidya, 2016, 5) adalah urutan langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu persoalan.
  4. Algoritma merupakan sekumpulan instruksi atau langkah-langkah yang dituliskan secara sistematis dan digunakan untuk menyelesaikan masalah / persoalan logika dan matematika dengan bantuan komputer (Sismoro, 2005, 29).

Ciri-ciri Algoritma

Menurut Donald E. Knuth, sebuah algoritma harus memiliki lima sifat penting yang saling berhubungan satu sama lain. Kriteria untuk algoritma ini meliputi yang berikut:

  1. Batasan

Algoritma harus berhenti ketika telah menyelesaikan sejumlah langkah, yaitu. H. merupakan tujuan akhir yang harus dicapai, sehingga program berhenti pada saat tujuan akhir tercapai. Sebuah program yang tidak pernah berhenti menunjukkan bahwa program tersebut mengandung algoritma yang salah.

  1. Definisi (Keamanan)

Setiap langkah harus didefinisikan dengan baik dan ambigu. Instruksinya jelas dan tidak ambigu, sehingga tidak ada kesalahan dalam keluarannya.

  1. Entrance (pintu masuk)

Posting ini adalah masalah yang perlu dihadapi dan dicari solusinya. Algoritma ini memiliki nol atau lebih masukan, yang merupakan himpunan yang diberikan kepada algoritma untuk diproses.

  1. Keberangkatan

Algoritma memiliki nilai output nol atau lebih. Tentunya hasil ini harus menjadi solusi atau solusi dari permasalahan tersebut. Hasilnya bisa berupa pesan atau kumpulan yang terkait dengan input.

  1. Kinerja (efisiensi)

Algoritme harus efisien, setiap urutan atau langkah harus sesederhana mungkin sehingga dapat diselesaikan dalam waktu yang wajar.

Jenis-jenis Algoritma

  1. Algoritma Sekuensial

Algoritma sequential adalah algoritma yang langkah-langkahnya berurutan dari awal sampai akhir. Langkah demi langkah akan diselesaikan secara berurutan dari atas ke bawah.

  1. Algoritma perulangan

Algoritma perulangan adalah suatu algoritma yang menjalankan beberapa langkah tertentu secara berulang-ulang atau looping. Masalah yang dihadapi juga memiliki langkah yang perlu diulang.

  1. Algoritma cabang atau kondisional

Algoritma kondisional adalah algoritma yang mengambil langkah berikutnya ketika ada syarat yang dapat dipenuhi.

Fungsi dan Manfaat Algoritma

Pada dasarnya, fungsi utama dari suatu algoritma adalah memecahkan suatu masalah. Secara lebih spesifik beberapa fungsi dan kelebihan dari algoritma tersebut adalah sebagai berikut:

  • Memfasilitasi penyederhanaan program yang kompleks dan besar.
  • Untuk memudahkan membuat program untuk masalah tertentu.
  • Kita dapat menggunakan algoritma beberapa kali untuk memecahkan masalah lain.
  • Membantu memecahkan masalah secara logis dan sistematis.
  • Untuk meminimalkan penulisan program yang berulang. 
  • Agar dapat melakukan pendekatan top-down dan divide and conquer.
  • Untuk memudahkan membuat program yang lebih jelas dan terstruktur sehingga lebih mudah dipahami dan dikembangkan.
  • Mempermudah proses editing program karena kita bisa melakukannya dalam satu modul saja tanpa harus mengubah modul lainnya.
  • Jika terjadi kesalahan, algoritma dapat membantu menemukannya berkat alur kerja yang jelas.
  • Proses dokumentasi sederhana.

Coding Adalah: Pengertian, Skill, Cara Kerja, dan Manfaatnya

Kamu pasti bertanya-tanya apa itu coding. Kamu akan menjumpai istilah ini dalam kehidupan sehari-hari, terutama jika kamu mempelajari ilmu komputer atau bidang IT. Istilah itu sudah menjadi hal yang lumrah.

Coding digunakan untuk menjalankan program baru atau melakukan konfigurasi pada aplikasi atau setup secara online.

Di zaman yang menuntut di mana teknologi berkembang ini, penting bagi kamu untuk mengetahui tentang apa itu semua. Ini akan membantu dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi seperti sekarang.

Namun secara umum, pengembang perangkat lunak sering menggunakan teknik pemrograman seperti itu untuk membangun kembali sistem guna meningkatkan peningkatan atau pengembangan jaringan atau aplikasi tertentu.

Tentunya untuk mengetahui apa itu coding, kamu perlu rajin meningkatkan dan memperluas wawasan serta mencari banyak informasi di Internet tentang cara pemrograman. Karena perangkat lunak tidak dapat dipisahkan darinya.

Perlu kamu ketahui bahwa kamu tidak perlu memiliki background IT untuk mempelajari teknik pemrograman ini, kamu bisa mempelajarinya dari awal dan dasar-dasarnya terlebih dahulu hingga anda menguasainya dengan baik.

Mengetahui cara membuat kode sangat membantu dalam mengembangkan keterampilan dan kemampuan tenaga kerjamu. Ketrampilan ini menjadi nilai tambah saat melamar pekerjaan, karena pada dasarnya programmer saat ini sangat dibutuhkan.

Pengertian Coding

Sebelum melanjutkan pembahasan, kamu perlu memahami dan mengetahui apa itu coding dan bagaimana proses travelling dan sistem aplikasinya bekerja dalam kehidupan sehari-hari.

Coding sendiri merupakan tahapan melakukan fungsi pemrograman dalam mengelola suatu software atau aplikasi agar dapat dikembangkan lebih baik lagi.

Bisa dibilang fungsi-fungsi tersebut adalah fungsi yang memerintahkan komputer untuk melakukan apa yang diinginkannya. Secara otomatis mengikuti program yang diatur  seperti yang diinginkan.

Komputer secara otomatis akan mengikuti semua perintah sesuai dengan program yang disusun sesuai dengan urutan yang dibuat dalam pengkodean program. Jadi apa yang ada di program diterapkan ke sistem.

Kamu harus memahami bahasa Inggris untuk membaca dokumen, dapat membaca kode sumber, menemukan kesalahan atau kerentanan dalam suatu program (debugging), dilengkapi dengan kemampuan untuk bertanya dan mencari.

Bahasa Inggris diperlukan karena sebagian besar dokumen yang diperlukan untuk membuat program menggunakan bahasa asing ini. Kemudian kamu juga perlu menguasai debugging untuk menghindari kesalahan dan menghapusnya bug tersebut.

Hal ini dilakukan agar pengembangan program tidak bermasalah dengan error tersebut, jika dibiarkan berlama-lama disana. Jadi itu menciptakan masalah baru.

Perbedaan Coding dan Programming

Ada beberapa perbedaan antara fungsi pengkodean dan pemrograman. Coding sendiri adalah penulisan kode atau penulisan aturan yang sering disebut dengan sintaks.

Untuk memahami perbedaan keduanya, kamu perlu mengetahui pengkodean mana yang baik agar dapat membedakan kedua aktivitas tersebut di masa mendatang. Aktivitas ini merupakan kumpulan kode yang membentuk sebuah program.

Ada banyak bahasa pemrograman terkenal dan populer yang bisa kamu gunakan karena banyak orang juga menggunakannya. Namun, penggunaan kode dan bahasa pemrograman ini tergantung pada apa yang ingin dikembangkan.

Pemrograman sendiri jelas berbeda dengan coding. Selain terjemahan kode dan bahasa pemrograman, fungsi ini juga mencakup analisis dan tugas lain yang terkait dengan fungsi pemrograman lainnya.

Artinya coding tentu berbeda dengan pemrograman. Kamu dapat mengartikan kegiatan ini sebagai proses merancang dan membuat program komputer jika kamu ingin mencapai hal-hal tertentu.

Dari sini dapat disimpulkan  bahwa coding itu sendiri adalah perakitan kode-kode dalam bahasa tertentu menjadi sebuah program, sedangkan programming adalah kegiatan dalam proses menerjemahkan program dari awal, yang meliputi analisis data untuk menguji program tersebut.

Manfaat Coding

Mempelajari coding memberikan banyak manfaat terutama untuk kamu yang ingin atau sedang berkarier di bidang teknologi. Namun, tak terbatas di situ saja, mempelajari coding karena hobi atau sekedar ingin memahami teknologi juga bisa mendatangkan manfaat. Berikut ini adalah beberapa manfaat yang bisa kamu peroleh dari belajar coding.

Memulai Karir di Bidang IT

Banyak orang tertarik belajar coding untuk mendapatkan jenjang karir yang lebih baik dan bisa bekerja di perusahaan teknologi ternama seperti e-commerce atau start-up unicorn. Tidak menutup kemungkinan jumlah pekerjaan dengan kemampuan coding akan semakin meningkat.

Membuat Website atau Aplikasi

Apa kamu bercita-cita bisa membuat aplikasi atau situs web. Dengan belajar coding, kamu bisa mewujudkannya. Belajar coding juga dapat membantu kamu mengotomatiskan spreadsheet atau membangun aplikasi sesuai keinginanmu.

Melatih  Ketelitian

Saat melakukan operasi pengkodean, kamu biasanya menemukan berbagai kesalahan di dalamnya. Salah satunya adalah program mengalami error saat mencoba menjalankan atau membangunnya. Di sini dibutuhkan ketelitian untuk menyelesaikan masalah.

Mulailah dengan mencari bagian kode yang menyebabkan masalah, misalnya kamu lupa menyertakan simbol titik koma (;) yang digunakan untuk memisahkan baris perintah pertama dan selanjutnya.

Jadi, kamu perlu memeriksa setiap baris kode yang dijalankan, atau memeriksa koneksi internet kamu jika alat yang  digunakan memerlukan koneksi internet untuk menggunakannya.

Mengembangkan Cara Berpikir Secara Logis

Memilih bahasa pemrograman sangat penting ketika kamu memulai coding. Saat menentukan jenis bahasa, kamu juga perlu memahami struktur algoritma pemrograman yang digunakan di dalamnya. Nantinya kamu akan menggunakan algoritma ini saat ingin membangun aplikasi.

Kalananti

Bagaimana Kalananti Ajarkan Bahasa Pemrograman secara Menyenangkan untuk Anak

Jauh sebelum Kalananti diakuisisi  Ruangguru, Ahmad Syahid Zakaria (CEO Kalananti) punya mimpi ingin merintis usaha sendiri yang ia senangi di dunia pendidikan. Syahid pun mendirikan bisnis bimbel privat pada 2015 yang sukses berjalan selama hampir tiga tahun, sembari menyelesaikan kuliah.

Saat menyusun skripsi, ia mendapati ilmu yang menyatakan kemampuan kognitif itu memiliki sangkut-paut dengan pendidikan dan ketenagakerjaan. Kondisi ini mengafirmasi bahwa bimbel privat bukanlah solusi, sebab yang ingin ia kejar adalah mengeksplorasi metode belajar yang baru.

Secara terpisah, mengutip dari jurnal ilmiah yang disusun oleh Romer (1990) berjudul “Endogeneour technological change: Journal of Political Economy“, ada beberapa beberapa aspek penting yang berkontribusi terhadap terhadap pertumbuhan, yaitu investasi pada SDM, inovasi, dan ilmu pengetahuan.

Sumber daya manusia erat kaitannya dengan pendidikan dan standar hidup. Pada tingkatan individu, investasi modal manusia (human capital) suatu negara dapat diperoleh dengan cara meningkatkan kemampuan kognitif (potensi intelektual) dan nonkognitif (sosial dan emosional) manusia yang ada di dalamnya.

Lebih lanjut, menurut Olaniyan & Okemakinde (2008) dalam jurnal “Human capital theory: Implications for educational development”, keterampilan kognitif sangat diperlukan untuk meningkatkan kapasitas produksi suatu negara. Perbedaan pertumbuhan ekonomi antar negara erat berkaitan dengan keterampilan kognitif yang diukur dengan penilaian internasional (matematika dan sains).

Keterampilan kognitif ini dapat sedikit menutup ketimpangan antara negara maju dan negara berkembang. Sebab secara umum terjadi kekurangan keterampilan kognitif di negara berkembang karena lebih mementingkan kuantitas daripada kualitas pendidikan.

“Permasalahannya ada direlevansi materi dan keterampilan yang dikerjakan. Ide tersebut melahirkan program Kalananti yang saat itu masih embedded di bimbel. Saat develop MVP, peminatnya banyak. Lalu kita banyak trial dan ngobrol dengan para orang tua untuk melihat secara real dari sudut pandang mereka. Orang tua itu khawatir mau bekelin apa buat anaknya nanti,” ucapnya saat dihubungi DailySocial.id.

Program Kalananti semakin diseriusi seusai Syahid lulus kuliah, bersama teman-temannya di Teknik Industri, Universitas Indonesia yang sama-sama tertarik di dunia pendidikan. Awalnya tim Kalananti ada enam orang, bak seleksi alam, tersisa empat orang. Mereka adalah: Ghassani Shabrina (Head of BizOps), Aldeina Putriandita (Head of Academics), Fairuz Qalbi Andara (Head of Marketing), dan Ahmad Syahid Zakaria (Headmaster/CEO).

Selanjutnya, mulai dari 2019 Kalananti perlahan memperkenalkan konsepnya lewat program belajar akhir pekan, sepulang sekolah, kolaborasi dengan brand dan sekolah, sampai akhirnya sepenuhnya berjalan online semenjak pandemi, hingga dilirik Ruangguru dan kemudian diakuisisi penuh pada Maret 2022.

Proses riset Kalananti

Awalnya perjalanan Kalananti didasarkan dari bahan skripsi yang kemudian dijadikan jurnal ilmiah oleh Syahid. Ia melakukan penelitian di lapangan untuk mendapatkan perspektif bagaimana mengembangkan media pembelajaran yang bisa mengajarkan materi yang cukup kompleks untuk masyarakat awam. Fokus yang diambil adalah mengajarkan design thinking yang ada di korporat untuk anak.

“Ternyata percobaannya berhasil berjalan karena untuk beberapa kasus untuk framework di coding atau programming, ternyata hal-hal tersebut hadir bukan untuk pengetahuan, tapi sebagai mindset. Dalam taraf minimalnya, bagaimana kita mampu mengajarkan mindset-nya, belum sampai ke hard skill.”

Ia melanjutkan, saat canvassing ternyata ditemukan bahwa design thinking tidak perlu harus masuk ke level berikutnya, yakni entrepreneurship. Tapi dalam dunia entrepreneurship, ada pembelajaran lainnya yang dapat disortir menjadi sesuatu yang tematik dan bisa diajarkan ke anak-anak.

Kalananti harus melakukan pivot hingga tiga kali sampai akhirnya menemukan titik MVP-nya. Awalnya Kalananti memiliki tiga solusi begitu berdiri sendiri sebagai startup edtech, yakni Kids Coder, Little Problem Solver, dan Future Leader.

Untuk Future Leader, konsepnya mirip seperti Kidzania, anak diajak simulasi menyelesaikan masalah di masa depan dengan profesi yang mereka pilih. Sesi ini berjalan secara offline dan interaktif karena anak bebas memakai kostum, namun tidak berjalan efektif ketika di-convert menjadi online.

Kondisi inilah yang menimpa Kalananti ketika terjadi pandemi. Dari ketiga solusi, hanya Kids Coder yang dipertahankan hingga kini. Lantaran, pembelajarannya dapat dilakukan sepenuhnya secara online.

Sebelumnya, dari tiga solusi yang ditawarkan di atas, masing-masing didesain dengan kebutuhan anak. Misalnya, Kids Coder ini berfokus pada kursus coding dengan pendekatan berbasis proyek, untuk memperkenalkan keterampilan digital dan teknologi dengan membuat kreasi digital.

Sementara, Little Problem Solver berfokus pada pembelajaran masalah (PBL) untuk mengembangkan keterampilan belajar dan inovasi dengan menyelesaikan studi kasus. Terakhir, Future Leader adalah program pembangunan karakter untuk melatih kecakapan hidup dan karier dengan menggunakan aktivitas stimulasi dan pendekatan praktikal.

“Ketika program coding ini disimulasikan ke online, lebih cepat pertumbuhannya. Akhirnya kami pivot ke sana. Dalam setahun tumbuh lima kali lipat, lalu di awal tahun 2022 tumbuhnya lebih cepat lagi setelah gabung di Ruangguru.”

Saat ini dari tiga solusi awal yang ditawarkan, Kalananti kini hanya memfokuskan pada satu bidang saja yaitu coding untuk mempersiapkan anak menjadi pemimpin inovasi digital berikutnya (Future Digital Innovator). Coding, menurut Syahid, merupakan alat untuk mengasah kemampuan logika dan problem solving. Misalnya, ketika anak menemukan bug dalam programnya ia akan terpacu untuk mengidentifikasi masalah dan merumuskan solusinya.

Sistem edukasi di Kalananti, sambungnya, dibangun atas tiga fondasi utama, yaitu keterampilan, pengetahuan, dan karakter abad-21. Ketiganya diturunkan menjadi konsep materi dan penilai, untuk selanjutnya dirancang menjadi sebuah learning journey. Keseluruhan pembelajaran ini dikemas melalui berbagai jenis tema yang seru dan menarik bagi anak usia 6-12 yang menjadi target murid di Kalananti.

Program pendidikan

Dalam detail program di Kalananti, selain coding, juga mengasah keterampilan masa depan 4C (Communication, Collaboration, Critical Thinking, Creativity), dan membantu membangun karakter dan kepribadian digital. Dalam aktivitas coding, anak akan diasah kemampuan berpikir komputasinya dalam memahami berbagai konsep dasar pemrograman melalui tutorial, eksperiman kode, dan aktivitas unplugged.

Sementara untuk aktivitas inovasi, anak akan mengembangkan kemampuan berinovasinya dalam membuat proyek coding secara mandiri dengan melakukan ideation, serta mengimplementasikannya. Seluruh aktivitas belajar mengajar di Kalananti melalui kelas online yang secara langsung (live class) digelar oleh guru.

Beda dengan edtech lainnya yang menggunakan pre-recorded, menurut Syahid, proses belajar coding membutuhkan interaksi, tidak bisa tutorial dilakukan secara mandiri oleh anak. “Dalam coding itu ada debugging, dari semua arahan coding yang diberikan, pasti enggak selalu berjalan lancar. Itu dibutuh interaksi langsung antara murid dengan guru.”

Kalananti menyediakan dua jenis kelas untuk anak, yaitu kursus dan bootcamp (short course). Untuk kursus, anak akan belajar mendalami konsep programming dan problem solving, durasinya lebih panjang hingga 18 level berjenjang, terbagi menjadi tiga jenis level: Maker, Creator, dan Inventor. Makin tinggi levelnya, makin banyak pula sesi belajar yang harus diselesaikan.

Misalnya, untuk Maker yang mempelajari Visual Programming memerlukan 72 sesi pertemuan terdiri dari enam level. Keterampilan yang akan dipelajari adalah Digital & Technology Skill, Learning & Innovation Skills, dan Life & Career Skills.

“Enam level pertama belajar soal fundamental, kemudian enam level berikutnya soal task programming, dan terakhir pengaplikasian, bisa ke robotic atau sebagainya. Fase ketiga ini arahnya membuat karya nyata. Ketiga fase ini disediakan karena enggak semua anak mau hard skill, tapi anak zaman sekarang itu sudah tertarik dengan digital dari kecil, namun perlu difasilitasi.”

Perangkat yang dibutuhkan adalah tablet/laptop/PC yang terpasang web-browser/aplikasi terkait, Zoom, dan dapat mengoperasikan perangkat yang digunakan. Kelas live akan digelar sekali dalam satu minggu, murid dapat mengakses materi tambahan di luar kelas dan dokumentasi kelas. Lalu, akan mendapat sertifikat dan laporan perkembangan anak setiap kenaikan level.

Sementara di Bootcamp, ada tiga aktivitas yang akan dilakukan: Game Coding Bootcamp (membuat game), Future Jobs Bootcamp (mengenalkan cita-cita masa depan), dan Holiday Bootcamp. Dalam program tersebut, anak dapat mengeksplorasi berbagai keterampilan baru. Di Future Jobs misalnya, anak diajak untuk mempelajari dan melakukan simulasi pekerjaan berbasis STEAM (Science, Technology, Engineering, Art, dan Mathematics) yang diprediksikan akan menjadi tren pekerjaan di masa depan.

Syahid menerangkan, metrik yang ingin dicapai dari seluruh materi pembelajaran yang diajarkan secara berjenjang, yakni pengetahuan, keterampilan, dan karakter. Pengetahuan ini bicara soal mempelajari programming dari konsep dasar, lalu keterampilan tidak hanya bicara soal coding tapi skill teknologi dan bagaimana logika berpikirnya. Terakhir, bagaimana membicarakan penggunaan teknologi untuk mengatasi hoaks dan sebagainya.

Adapun untuk mengevaluasi output dari hasil pembelajaran anak, Kalananti menggunakan 4 level model evaluasi training oleh Kirkpatrick: Reaction, Learning, Behavior, dan Result. Tapi di Kalananti hanya pakai tiga level bagian teratas saja, Result tidak termasuk. “Untuk Reaction kita ukur reaksi harian dari anak untuk gurunya, jadi ada rating dengan skala tertinggi 5. Apakah mereka happy selama di kelas. Jadi semua feedback ini kita ambil dengan cara kualitatif.”

Sementara untuk level Behaviour, menantang anak apakah bisa membuat sebuah game dari nol berdasarkan learning plan yang disampaikan di kelas. Karena di Kalananti mengajarkan konsep design thinking, tidak menggunakan pembelajaran dengan cara tutorial yang berdampak hanya untuk jangka pendek, maka apakah anak bisa mengerjakan tugasnya dengan lancar.

“Kalau tutorial jadinya short term, anak jadi hanya ingat urutan saat disuruh mengulang untuk konteks game yang sama. Tapi kami ajarkan mulai dari konsep, dan bersifat project based, mulai dari nol pun akan terbiasa. Sebab yang bisa kami kontrol dari anak apakah dari konsepnya benar atau tidak.”

Diklaim pada 2020 sejak sepenuhnya pivot ke digital, Kalananti telah dipercaya oleh lebih dari 3 ribu orang tua untuk mendidik anak mereka. Angka tersebut dicapai dalam waktu dua tahun, sebelum resmi diakuisisi Ruangguru. Pertumbuhan pengguna Kalananti langsung melonjak naik, untuk bulan Juni 2022 saja tercatat ada penambahan 500 murid baru.

“Kami ingin terus tumbuh dan melakukan banyak inovasi bersama Ruangguru, termasuk meningkatkan kualitas dan penilaian yang akan kita rombak lagi. Tenaga guru di Ruangguru akan dilatih juga agar dapat mengajarkan kelas coding Kalananti, jadi mereka bisa terampil dalam banyak hal.”

Untuk menarik lebih banyak pengguna, ia juga menekankan biaya belajar yang terjangkau oleh para orang tua. Syahid beralasan, karena saat ini kebutuhan belajar coding masih bersifat tersier, di sisi lain keahlian ini akan dibutuhkan di masa depan maka aksesnya perlu dipermudah.

Bersama Ruangguru, kini Kalananti memiliki bala bantuan sumber daya manusia yang memadai dari sebelumnya hanya 10 orang untuk mengeksplorasi rencana berikutnya. Syahid menyampaikan, pihaknya ingin terus mendalami bahasa pemrograman agar semakin ramah di telinga orang Indonesia. Sebab, ke depannya bahasa ini akan menjadi bahasa baru yang menyaingi bahasa Inggris karena semakin eratnya hubungan manusia dengan teknologi dalam kehidupan sehari-hari.

“Karena materi yang ada di Kalananti itu belum ada dari 10% dari keseluruhan bahasa pemrograman. Banyak rencana yang akan kami lakukan untuk itu, misalnya mengadakan bootcamp secara bulanan untuk memfasilitasi orang tua yang sangat engage dengan Kalananti,” tutupnya.

Lewat Samsung Innovation Campus, Samsung Berupaya Meningkatkan Kapasitas & Kesuksesan Inovasi di Indonesia

Samsung Innovation Campus (SIC) adalah program pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) global bagi para kaum muda. Samsung Electronics Indonesia menjadikan program ini sebagai upaya dan dukungan dalam meningkatkan kapasitas dan kesuksesan inovasi di Indonesia yang masih rendah melalui pendidikan.

Tahun ini Samsung Innovation Campus diselenggarakan sejak bulan Januari dan 496 siswa dari seluruh Indonesia ikut dalam penyaringan tahap pelatihan dan dibagi menjadi 119 tim. Memasuki tahap pelatihan yang akan berlangsung hingga bulan Oktober, hanya siswa yang berhasil lolos dalam penyaringan yang akan diasah kemampuannya dalam berinovasi melalui pendampingan coding dan programming secara intensif selama 12 minggu. Sampai peserta bisa melengkapi prototipe produk digital, membuat presentasi, dan mengajukan solusi di akhir pelatihan.

Menempati peringkat 85 dari 131 negara dalam Global Innovation Index 2020, menandakan Indonesia masih harus mendorong pertumbuhan budaya dan ekosistem inovasi agar lebih optimal. Karenanya, program SIC berperan dalam mengenalkan dan memanfaatkan teknologi yang sesuai perkembangan generasi saat ini. Melalui pembekalan coding dan programming SIC, para generasi muda bisa mendapatkan skill yang dibutuhkan industri sekarang dan masa depan, sekaligus membuka peluang bagi mereka untuk menjadi generasi yang dapat memberikan solusi di masyarakat lewat inovasi,” ujar Ennita Pramono, Head of Corporate Citizenship Samsung Electronics Indonesia.

Samsung menekankan pengembangan keterampilan dan proses berpikir dalam program SIC sebagai fokus utama, peserta mesti mengikuti rangkaian pembekalan inovasi coding dan programming dengan materi dasar Problem Definition, Design Thinking, UX/UI (user experience/user interface), HTML, CSS, dan JavaScript. Peserta juga diharuskan untuk memberikan solusi atas suatu permasalahan dalam bentuk video dan menyelesaikan beberapa tugas coding hingga membuat website sederhana. Kedua tugas ini adalah indikator penilaian kelolosan peserta menuju tahap pelatihan.

Siswa yang lolos dan telah disaring menjadi 13 tim oleh Samsung dan Skilvul – mitra Samsung dalam menjalankan program SIC, mereka dapat ikut serta pula dalam SIC Project Competition 2021. Tim yang terdiri dari total 46 siswa tersebut berasal dari: SMK Negeri 2 Surakarta, SMK Negeri 1 Geger Madiun, SMK Negeri 1 Martapura, SMK Negeri 1 Cimahi, SMK Negeri 10 Makassar, dan SMK Muhammadiyah Kudus.

Pada pelatihan pengembangan produk program SIC, poin yang perlu menjadi fokus peserta adalah target utama aplikasi atau produk, dan fitur utama yang ada di aplikasi mereka. Mengapa demikian? Karena fungsi dari aplikasi harus bisa menjawab permasalahan yang dihadapi customer atau target pengguna. Jadi, peserta perlu mendetailkan apa saja fitur utama yang benar-benar cocok dan dibutuhkan. Jangan sampai menciptakan fitur yang sia-sia, karena bisa melenceng dari permasalahan yang ingin diselesaikan. Maka dari itu, mereka harus menajamkan fitur dengan menentukan fitur utama dan fitur pendukung,” ungkap William Hendradjaja, Chief of Business Skilvul.

Dalam mengembangkan aplikasi sesuai kebutuhan, setiap peserta wajib jeli melihat masalah di sekitar mereka seperti lingkungan, kesehatan, pendidikan, sosial, minat baca, maupun lapangan pekerjaan. Peserta harus paham betul ide yang mereka buat untuk mengatasi masalah apa, siapa target penggunanya, rencana aksi dalam pengembangan idenya akan seperti apa, serta dukungan yang mereka perlukan dalam pengembangan ide ini harus meminta bantuan siapa dan dalam bentuk apa.

Kami berharap, melalui program SIC akan muncul para inovator muda yang mampu melahirkan produk inovasi dan menumbuhkan mindset baru dalam mengumpulkan serta menerapkan kekuatan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk merespon, mengatasi, dan menanggulangi permasalahan yang ada di lingkungan sekitar. Hingga pada akhirnya, inovasi yang dihadirkan pun mampu menjawab kebutuhan pasar dan industri, serta membuat Indonesia menjadi lebih baik,” tutup Ennita. Lebih lanjut mengenai Corporate Social Responsibility Samsung, kunjungi CSR Samsung.

Sphero Indi Ajarkan Dasar-Dasar Coding ke Anak-Anak Tanpa Melibatkan Screen Time

Anak-anak zaman sekarang tidak kekurangan permainan edukatif untuk melatih dasar-dasar robotik dan pemrograman. Masalahnya adalah, sering kali permainan-permainan tersebut masih mengharuskan anak-anak untuk menatap layar, dan di luar sana ada banyak orang tua yang berusaha sekeras mungkin untuk mengurangi screen time masing-masing anaknya.

Alternatifnya, mereka bisa melirik robot bernama Sphero Indi berikut ini. Sphero bukanlah nama yang asing di bidang robotik maupun permainan STEAM, dan mereka merancang Indi untuk melatih kemampuan problem solving anak-anak tanpa harus menambah waktu mereka menatap layar smartphone atau tablet.

Begitu dikeluarkan dari boksnya, Indi bisa langsung dipakai untuk bermain dan belajar. Robot berbentuk mobil ini dapat diprogram untuk bergerak menggunakan 20 kartu berwarna yang termasuk dalam paket penjualannya. Masing-masing warna yang dilewati akan diterjemahkan secara berbeda oleh Indi; misalnya warna biru berarti ia harus belok ke kanan 90°, sedangkan warna oranye berarti saatnya untuk belok ke kiri 45°. Kartu-kartunya sendiri terbuat dari bahan silikon yang tahan lama.

Indi menjanjikan sesi bermain secara fisik yang sangat interaktif, bahkan sejak awal anak-anak mempelajari bagaimana Indi bereaksi terhadap masing-masing warna. Meski begitu, Indi juga tetap bisa mengakomodasi anak-anak berusia lebih tua yang mungkin memerlukan tantangan ekstra, asalkan orang tuanya tidak keberatan dengan sedikit porsi screen time.

Menggunakan aplikasi pendamping bernama Sphero Edu Jr, mereka dapat memprogram Indi lebih jauh lagi, mulai dari mengirimkan instruksi secara langsung, atau dengan cara memprogram ulang reaksi Indi terhadap masing-masing kartu berwarna tadi. Andai semuanya sudah terasa membosankan, Indi pun dapat diperlakukan layaknya mobil R/C dengan kontrol yang intuitif menggunakan aplikasi yang sama.

Indi menggunakan baterai rechargeable, dan ia dapat diisi ulang menggunakan kabel USB. Sayang sekali Sphero tidak merincikan seberapa lama baterainya bisa bertahan dalam sekali pengisian.

Rencananya, Sphero Indi akan dijual dengan harga $125. Pemasarannya dijadwalkan berlangsung di bulan September, akan tetapi Sphero sudah menerima pre-order mulai sekarang.

Sumber: Gizmodo dan Sphero.

Progate Expands to Indonesia, Offering Online Service for Programming Lesson

On a mission to improve digital skills, Progate officially launch its online platform of programming lesson in Indonesia. Was founded in Japan in 2014, they offer premium learning channel for subscription. The material includes various topics, such as HTML & CSS, Javascript, SQL, React, NodeJS and many more that keeps updated.

Progate Indonesia’s Country Manager, Norman Ganto told DailySocial, the service intends to solve the digital talent gap in Indonesia, in which a few years ahead projected to require 9 million digital talents.

“We’re here to collaborate with various communities, institutions, companies, and provide alternatives for Indonesians to be able to learn coding with excitement independently and at very affordable prices, especially at times like this (appeals at home due to a pandemic).”

Progate has two types of packages, the basic and the plus package. The basic package is available in the free version, users can complete 1 lesson from each programming language, in 1 lesson there are a lot of theoretical and exercise material. When users get excited and to proceed to the next lesson, they can upgrade to the subscription plan. Currently, the platform is available with the Indonesian language option.

“A pleasant experience is the main focus of designing and developing Progate. One of the unique selling propositions is that the user does not have to set up or install anything to be able to start practicing the theory of coding that he just learned at Progate,” Norman said.

The edutech sector seems to have a good future in Indonesia, it was seen from investor’s optimism to fund business in the vertical. Last year, the centaur startup, Ruangguru, successfully secured a series C funding worth 1.2 trillion Rupiah. Other startups namely Zenius and HarukaEdu also managed to obtain follow-on funding.

Market openness to digital learning platforms is also the reason for some steady players expanding into Indonesia. In addition to Progate, there is also ELSA Speak  launched earlier this year, an application developed by the founder of Silicon Valley to help students maximize their English speaking abilities.

Strategic partnership

progate

In order to accelerate business growth and introduce the service to users. Progate has developed strategic partnerships. Among those are the digital talent recruitment platforms, Geekhunter and Glints. They also collaborated with Kemkominfo through the Digital Talent Scholarship program.

“In the Kominfo program, we’ve created a special curriculum with the more compact and comprehensive schedule. Therefore, participants can understand the basics of programming in HTML, CSS, and Javascript within 8 weeks,” Norman added.

In terms of operational, Progate has recruited full-time local team. Globally, they’ve acquired 1.3  million users. In addition to Indonesia and Japan, Progate also available in India.

Not only relying on high-quality material, but Progate also ensures the learning process to be thoughtful and comfortable for users with kinds of illustrations and animation to all users come from various classes and ages.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Aplikasi Belajar Coding Prograte

Ekspansi ke Indonesia, Progate Tawarkan Layanan Online untuk Belajar Pemrograman

Bertujuan untuk meningkatkan kemampuan digital, Progate platform online belajar pemrograman resmi meluncur di Indonesia. Didirikan di Jepang tahun 2014, mereka tawarkan kanal pembelajaran premium yang bisa dilanggan. Materi belajar mencakup berbagai pembahasan seperti HTML & CSS, Javascript, SQL, React, NodeJS dan lainnya yang terus diperbaharui secara berkala.

Kepada DailySocial Country Manager Progate Indonesia Norman Ganto mengungkapkan, layanannya hadir untuk turut membantu Indonesia menyelesaikan tantangan digital talent gap, diperkirakan dalam beberapa tahun ke depan dibutuhkan 9 juta talenta digital di sini.

“Kami hadir untuk berkolaborasi dengan berbagai macam komunitas, institusi, perusahaan, dan memberikan alternatif bagi warga Indonesia untuk dapat belajar coding dengan seru secara mandiri dan harga sangat terjangkau, terutama di saat-saat seperti ini (himbauan di rumah karena pandemi).”

Progate memiliki dua tipe paket, yaitu paket dasar dan paket plus. Paket dasar dalam versi gratis, pengguna dapat menyelesaikan 1 pelajaran dari setiap bahasa pemrograman, di dalam 1 pelajaran ada banyak materi teori dan latihan. Jika pengguna ingin melanjutkan ke pelajaran selanjutnya, bisa meningkatkan ke opsi berlangganan. Saat ini platform sudah dilengkapi dengan pilihan Bahasa Indonesia.

“Pengalaman yang menyenangkan menjadi fokus dalam mendesain dan mengembangkan Progate. Salah satu unique selling proposition-nyaadalah pengguna tidak harus melakukan setup atau instal apapun untuk dapat memulai mempraktikkan teori coding yang dia baru pelajari di Progate,” kata Norman.

Di Indonesia sendiri, saat ini sudah ada beberapa platform online yang menyasar materi serupa, mulai dari yang premium hingga gratis. Misalnya portal CodeSaya yang sudah dirilis sejak tahun 2017, atau Kode.id yang dikembangkan lembaga kursus pemrograman Hacktiv8.

Sektor edutech tampak memiliki masa depan baik di Indonesia, salah satunya ditandai dengan kepercayaan investor untuk mendanai bisnis di vertikal tersebut. Tahun lalu startup centaur Ruangguru berhasil bukukan pendanaan seri C senilai 1,2 triliun Rupiah. Startup lainnya yakni Zenius dan HarukaEdu juga berhasil bukukan pendanaan lanjutan.

Keterbukaan pasar terhadap platform belajar digital juga menjadi alasan beberapa pemain mantap ekspansi ke Indonesia. Selain Progate, awal tahun ini juga ada ELSA Speak, aplikasi yang dikembangkan founder asal Silicon Valley untuk bantu pelajar maksimalkan kemampuan speaking Bahasa Inggris.

Menjalin kerja sama strategis

Untuk mempercepat pertumbuhan bisnis dan memperkenalkan ke target pengguna, Progate telah menjalin kerja sama strategis. Di antaranya dengan startup perekrutan talenta digital Geekhunter dan Glints. Mereka juga telah menjalin kolaborasi dengan Kemkominfo, melalui program Digital Talent Scholarship.

“Program Kominfo ini sendiri kami membuat kurikulum spesial bersama yang lebih komprehensif dan compact. Sehingga peserta akan dapat mengerti dasar-dasar pemrograman HTML, CSS, dan Javascript dalam waktu 8 minggu,” kata Norman.

Untuk operasional, Prograte telah memiliki tim lokal yang bekerja secara fulltime. Secara global mereka memiliki jumlah pengguna hingga 1,3 juta. Selain Indonesia dan Jepang, Progate juga telah hadir di India.

Di samping mengedepankan kualitas materi, Progate berusaha memastikan proses belajar bisa dinikmati dan menyenangkan bagi para penggunanya dengan berbagai ilustrasi dan animasi yang menarik dan ramah untuk pengguna dari berbagai kalangan serta kelompok usia.

Coding menjadi suatu skill universal yang penting dimiliki sebagai tenaga kerja internasional

Benang Merah Bitcoin dan CodingMum

Ini bukan cerita soal investasi bitcoin, melainkan cerita dan argumen mengapa kita harus mengajarkan coding bagi tenaga kerja kita.

Seorang teman saya pernah berujar, bitcoin adalah satu-satunya aset di dunia yang bentuknya sama di seluruh dunia tapi harganya berbeda-beda tergantung market. Bentuk bitcoin di Jepang, di Amerika Serikat, atau di Indonesia adalah sama dan dengan mudah bisa disalurkan ke seluruh dunia.

Tidak ada benda di dunia yang bentuknya sama di semua negara sehingga bisa memiliki perbedaan signifikan yang harganya ditentukan harga pasar. Tidak beras, tidak apel, atau bahkan tidak durian. Apel di masing-masing negara memiliki keunikan sendiri sehingga kalau dibilang harga apel di seluruh dunia berbeda-beda, orang menjadi maklum karena kualitas apel di semua negara berbeda-beda.

Bagaimana dengan barang elektronik seperti Apple atau Samsung? Bentuknya sama di semua negara tentu saja, tapi harganya ditentukan produsen. Harga produk Apple atau Samsung di masing-masing negara hanya berbeda sedikit, sehingga untuk kita membeli di berbeda negara hanya selisih sedikit tergantung kurs mata uang.

Hal yang berbeda berlaku bagi bitcoin. Bitcoin memiliki harga yang berbeda-beda di masing-masing negara, tergantung permintaan dan penawarannya.

Harga bitcoin di satu negara bisa berbeda antara 3-10% yang menyebabkan jual beli selisih bitcoin bisa menjadi bisnis yang menguntungkan. Bitcoin adalah aset digital yang mudah diperjualbelikan dan secara likuid mudah ditransfer.

Pembeli dari Amerika Serikat dengan mudah bisa membeli bitcoin dari Indonesia dengan harga yang mungkin lebih murah dan menjualnya di Amerika Serikat dengan harga lebih mahal. Ini adalah kekuatan penting dari barang yang sama di seluruh negara dengan harga berbeda.

Kemampuan coding yang universal

Di jaman digital ini, kemampuan coding merupakan suatu ilmu yang sama dan standard di seluruh negara. Jika seseorang mengerti dalam pemrograman HTML, CSS, atau Javascript, maka skill yang sama dibutuhkan di semua negara.

Seperti bitcoin, standar skill tersebut sama namun harganya berbeda-beda di semua negara. Ilmu pembuatan program di negara-negara maju dihargai dengan harga mahal, sementara di negara Indonesia dihargai dengan harga yang lebih murah.

Sistem pemrograman adalah likuid. Para programmer Javascript di Indonesia bisa dengan mudah mengambil proyek-proyek yang ada di negara maju dengan harga yang cukup mahal. Yang dibutuhkan hanyalah kemauan dan keinginan untuk mencari proyek tersebut di Internet.

Sebetulnya, apa yang membuat harga pekerja di berbagai negara berbeda? Skill mereka? Bukan. Menurut suatu teori, harga tenaga kerja berbeda karena kebijakan imigrasi.

Dicontohkan perumpamaan mengenai harga pekerja yang berbeda di Swedia dan India. Gaji supir bis di Stockholm, Swedia (katakan namanya Sven) adalah 50 kali gaji supir bus di Mumbai (katakan namanya Ajit). Bagaimana Sven bisa mendapat gaji 50 kali lebih besar daripada Ajit. Apakah Sven memiliki skill mengemudi bus 50 kali lebih baik daripada Ajit? Dengan semrawutnya lalu lintas di Mumbai, kemungkinan besar Ajit jauh lebih pandai mengemudi bus daripada Sven di kota Stockholm yang lebih teratur. Jadi mengapa gaji Sven bisa 50 kali lebih tinggi daripada gaji Ajit?

Pemerintah Swedia memberlakukan kebijakan imigrasi, sehingga Ajit tidak bisa datang ke Stockholm dan mengambil pekerjaan Sven. Semua negara memberlakukan hal ini supaya tidak merusak tatanan budaya negara tersebut. Tentunya salah satu alasan ekonomi kebijakan imigrasi adalah untuk melakukan proteksi terhadap Sven supaya pekerjaannya tidak diambil Ajit.

Ada banyak Ajit-Ajit lain di berbagai bidang, seperti perbankan, kedokteran, atau buruh pabrik yang siap mengambil pekerjaan Sven-Sven lain di negara maju. Untuk itu dibutuhkan proteksi imigrasi.

Meskipun demikian, hal di atas tidak berpengaruh terhadap industri pemrograman. Perkembangan internet dan manajemen pembuatan software sudah berkembang dengan cukup maju sehingga software bisa dikerjakan di mana pun. Tidak perlu semua orang duduk di kantor yang sama, di kota yang sama, ataupun di negara yang sama. Saat ini dengan mudah fungsi-fungsi software dibelah-belah dan diberikan ke para programmer di seluruh dunia. Memang tidak semua software bisa di-outsource karena ada masalah IP rights, kerahasiaan, dan sensitivitasnya; tapi setidaknya 80% pekerjaan industri software bisa di-outsource ke seluruh dunia tanpa kesulitan.

Di industri ini kita tidak punya masalah imigrasi. Dengan mudah para programmer di Indonesia bisa mengambil alih pekerjaan programmer di Swedia hanya dengan menggunakan tools project management via Internet. Kita bisa duduk di Yogyakarta dan mendapat gaji yang secara teori kurang lebih sama dengan programmer di Swedia karena mengerjakan hal yang sama.

CodingMum

Konsep di atas adalah tesis CodingMum, sebuah produk Badan Ekonomi Kreatif kabinet terdahulu yang digagas Bapak Triawan Munaf bersama saya dengan tujuan mengajarkan coding kepada ibu-ibu Indonesia.

Para Ibu-ibu lulusan CodingMum, hampir 1000 orang jumlahnya sejak 2016, banyak mendapatkan proyek menarik hanya dengan bekerja dari rumah. Secara aktif mereka mencari proyek dari teman-teman dan juga dari Internet. Manfaat yang didapatkan mereka luar biasa.

Sangat inspiratif mendengar kesaksian mereka yang bisa mendapatkan penghasilan antara 3 juta sampai dengan 40 juta Rupiah per bulan hanya dengan bekerja di rumah.

Mereka bisa membantu suaminya untuk uang muka mobil dan bahkan beberapa mengatakan ikut menyumbang uang muka rumah. Mereka pun tidak menyangka bahwa ini bisa terjadi. Ada seorang lulusan dari Surabaya yang mendapatkan beasiswa Apple Academy dan 9 bulan kemudian lulus dan fasih memprogram untuk aplikasi iOS.

Benang merah

Melihat hasil di atas, kita sebetulnya bicara soal skill yang bisa mengubah nasib. Perubahan nasib yang sama dialami ratusan BMI (Buruh Migran Indonesia, pengganti kata TKW) di Singapura, Hongkong, dan Malaysia yang juga sempat mencicipi program CodingMum ini.

Para pembantu rumah tangga, yang sering dianggap masyarakat kelas bawah, berhasil mengubah nasibnya. Mereka membuat kaget majikannya, hingga sang majikan memberikan proyek pembuatan situs bisnis mereka ke para BMI. Ada lagi yang memutuskan tidak ingin meneruskan jadi BMI dan memilih pulang menjadi pembuat situs, walau pun majikannya membujuk-bujuk dengan janji menambahkan gaji.

Mengajarkan coding kepada tenaga kerja bisa menjadi batu loncatan yang cukup baik bagi kita di Indonesia. Kita bisa skip langsung ke industri 4.0 dengan mengajarkan kemampuan programming ke anak-anak kita pula. Kita bisa menjadi ratusan ribu atau jutaan pasukan digital baru yang siap masuk ke dunia kerja dengan kekuatan populasi Indonesia. Untuk membangun industri ini, kita tidak perlu modal besar karena yang kita jual adalah intangible asset yang nilainya bisa di-multiply dengan mudah.

Pemrograman adalah skill premium. Mengajarkannya pun tidak mudah. Dari ribuan peserta, CodingMum sudah membuktikan bahwa semua orang bisa diajak masuk ke industri digital. Apakah itu pembantu rumah tangga, anak-anak panti asuhan, anak autis, difabel tunanetra (yep, bisa), lansia–mereka semua bisa mengerti konsep industri ini.

Dari beberapa sesi awal, seperti ada kotak pandora yang terbuka. Sebuah pencerahan untuk mereka bisa mulai belajar. Sangat mungkin untuk mengajarkan coding secara masif kepada masyarakat.

Ada satu benang merah yang serupa dari kesaksian para lulusan CodingMum, apakah itu ibu rumah tangga di kota-kota besar, kota-kota kecil, atau buruh migran: suami mereka jadi lebih menghargai mereka. Suami mereka rata-rata kaget dengan kemampuan (dan penghasilan) baru mereka. Banyak kisah cerita yang mengharukan mengenai dampak sosial CodingMum dan memang harusnya ini adalah kunci semua kegiatan yang berfungsi memajukan ekonomi.

Pada akhirnya, para Ibu-ibu itu menjadi lebih bahagia dan lebih dipandang oleh suaminya. Mereka akan dipandang anak-anaknya dan pasti akan berusaha menularkan ilmu mereka kepada si anak. Pada akhirnya, unit terkecil dari masyarakat kita, keluarga, memiliki dinamika baru untuk maju karena martabat manusia telah ditinggikan.


Artikel tamu ini ditulis oleh Izak Jenie. Izak adalah CEO Jas Kapital dan Co-Founder MCAS Group.