Tag Archives: Consumer Electronics Show 2017

Hands-On Smartphone Tango Asus ZenFone AR di CES 2017

Eksistensi dari perangkat Tango kedua dikonfirmasi di bulan November 2016 silam. Lewat laporan Digitimes, Asus diketahui mempunyai rencana untuk menggarap smartphone berkemampuan computer vision dan 3D mapping. Meski CEO Jerry Shen tidak segan menyebutkan namanya, baru di CES 2017-lah sang produsen resmi menyingkap wujud serta fitur-fiturnya.

ZenFone AR 1

ZenFone AR 6

ZenFone AR sengaja difokuskan pada penyajian konten augmented reality serta diklaim sebagai device Tango pertama yang kompatibel dengan platform Google Daydream. Kombinasi keduanya menghasilkan pengalaman AR serta VR berkualitas tinggi berbekal smartphone dan unit head-mounted display (Asus merekomendasikan Daydream View).

ZenFone AR 2

ZenFone AR 7

Lewat rangkaian sensor dan dukungan software computer vision-nya, ZenFone AR mampu mengetahui ruang dan gerakan seperti manusia. Handset ini bisa melacak perubahan posisi sebuah objek, mendeteksi kedalaman, hingga membedakan lantai, tembok serta barang-barang yang bergeletakan di sana – melihat layaknya mata orang melalui sistem TriCam berisi tiga kamera.

ZenFone AR 8

ZenFone AR 9

Masing-masing kamera belakang mempunyai tugas berbeda: untuk fungsi motion tracking, depth sensing dengan proyektor inframerah, serta kamera beresolusi 23-megapixel; semuanya memungkinkan ZenFone AR membaca benda secara tiga dimensi. Kamera 23Mp-nya sendiri dirancang agar sanggup melihat dunia secara detail. ZenFone AR dirancang sebagai sebuah tool canggih, fleksibel dan serbaguna dalam berkreasi, contohnya buat mempermudah visualisasi saat mendekorasi ulang ruang keluarga hingga buat bermain game.

ZenFone AR 4

ZenFone AR 5

ZenFone AR mempunyai spesifikasi yang cukup high-end dan didesain agar tampil lebih premium, mempunyai dimensi 158,67×77,7×4,6~8,95mm berbobot 170-gram. Tak seperti perangkat ZenFone lain, Asus sedikit memodifikasi penampilan tombol navigasi – ada sensor sidik jari sekaligus tombol home di sana. Pendekatan ini membuat rasio layar ke tubuhnya jadi lebih besar, yaitu 79 persen. Saat dibalik, Anda dapat melihat punggung berlapis kulit sintetis hitam dan modul kamera yang cukup besar.

ZenFone AR 10

Karena memang dirancang untuk dipergunakan dekat dengan mata Anda, Asus tidak main-main dalam meracik layarnya. Sang produsen memanfaatkan panel seluas 5,7-inci Super AMOLED beresolusi 256×1440, lalu membekalinya bersama teknologi Tru2life dan filter Bluelight, dan memastikan device menyajikan kontras 3.000.000 banding 1. Layar tersebut mampu membaca 10 titik sentuhan serta tak lupa diproteksi Corning Gorilla Glass 4.

ZenFone AR 11

Perwakilan dari Asus belum menginformasikan kapan tepatnya ZenFone AR akan dirilis, hanya bilang bahwa harganya sudah pasti lebih mahal dari ZenFone 3 Zoom. Spesifikasi lengkap dari ZenFone AR bisa Anda lihat di tautan ini.

Pengalaman Menjajal BlackBerry ‘Mercury’ di CES 2017

Beberapa waktu setelah BlackBerry mengumumkan niatan untuk berhenti berkiprah di ranah smarphone, TCL Corporation dikabarkan membeli hampir seluruh lisensi brand sang perusahaan Kanada itu. Lewat perjanjian ini, TCL-lah yang selanjutnya akan mendesain, memproduksi, memasarkan serta menyediakan layanan purna jual produk-produk BlackBerry.

BlackBerry 'Mercury' 3

Rencana TCL mengenai langkah mereka terkait handset BlackBerry mulai tersingkap di CES 2017. Di event teknologi terbesar di dunia itu, diungkaplah device ber-codename Mercury yang sebelumnya sempat jadi perbincangan di Oktober silam. Menariknya, Mercury tidak dipamerkan secara bebas di booth TCL Corp. seperti produk mereka lainnya. Untuk menjajalnya, saya harus memperoleh izin dari seorang manager.

BlackBerry 'Mercury' 4

BlackBerry 'Mercury' 9

Jika Anda ingin menggali spesifikasi mengenai device lebih dalam, bocoran info Geekbench memiliki data lebih lengkap dari yang berhasil saya gali. Saat ditanya apa nama panggilannya, representasi TCL bahkan enggan memberikan jawaban (nama Mercury sendiri baru resmi setelah disebutkan di blog BlackBerry pada tanggal 9 Januari). Tapi setidaknya, saya diperbolehkan mencobanya secara langsung.

BlackBerry 'Mercury' 5

BlackBerry 'Mercury' 6

Saya belum dapat mengonfirmasi dimensi, bobot, serta lebar layar dari perangkat BlackBerry anyar ini; yang jelas, tubuh Mercury tersusun atas material aluminium, didesain dengan arahan korporat. Sisi samping serta bawahnya membundar, kecuali pada bagian atas tempat produsen memposisikan kamera depan dan sensor proximity. Saya menemukan satu tombol fisik di sisi kiri dan dua tombol di kanan, kemungkinan besar berfungsi untuk mengatur volume suara, power, serta shutter kamera.

BlackBerry 'Mercury' 1

Ada tombol navigasi khas Android di area bawah display, lalu di bawahnya lagi terdapat papan ketik QWERTY yang familier, di mana masing-masing baris dibatasi lis metalik. Sekali lagi, sang manager belum mau memberi tahu apakah layar device serta papan ketik diberi lapisan anti-baret. Mercury tampaknya mengusung struktur desain unibody, melihat adanya tray kartu SIM di sisi kanan atas.

BlackBerry 'Mercury' 8

Sisi punggung device memanfaatkan bahan karet dengan pola kotak-kotak kecil. Modul kamera berada di kiri atas, ditemani oleh flash LED dual-tone. Sayang sekali di sana tidak ada tulisan apapun yang menunjukkan spesifikasi sensor ataupun lensa.

BlackBerry 'Mercury' 7

Sang perwakilan TCL bilang, BlackBerry ‘Mercury’ berjalan di sistem operasi Android 7.0 Nougat, namun saya tidak diperkenankan mengambil foto selain tampilan menu utama. Ia menyampaikan bahwa pengerjaan device ini dilakukan secara kolaboratif: TCL fokus pada hardware, lalu tim BlackBerry bertanggung jawab menggarap sisi software-nya.

BlackBerry 'Mercury' 2

Detail mengenai smartphone termasuk nama resminya baru akan diungkap di acara Mobile World Congress 2017, dilangsungkan bulan Februari nanti.

 

Hands-On Asus ZenFone 3 Zoom di CES 2017

Sebelum beralih ke generasi selanjutnya, Asus menyingkap dua handset ZenFone baru di CES 2017. Kamera boleh dikatakan sebagai elemen unggulan dari kedua perangkat, namun mereka mempunyai ‘spesialisasi’ berbeda. Khususnya di ZenFone 3 Zoom, Asus fokus pada penyem-purnaan kapabilitas fotografi lewat pemanfaatan konfigurasi dua lensa, mirip iPhone 7 Plus.

Selain kamera, ada dua faktor lain turut menjadi perhatian Asus. Produsen asal Taiwan itu menyematkan system-on-chip Qualcomm Snapdragon S625 yang irit dalam penggunaan daya serta baterai raksasa 5.000mAh. Di artikel ini, saya akan mencoba fokus membahas aspek desain dalam sesi hands-on unit demo yang Asus pamerkan di Trump International Hotel selama ajang CES 2017 berlangsung.

ZenFone 3 Zoom 8

ZenFone 3 Zoom 9

ZenFone 3 Zoom mengusung arahan desain layaknya keluarga besar ZenFone 3, tapi kabar gembiranya, bagian punggung sudah digantikan oleh bahan logam bertekstur matte – tak lagi memanfaatkan Corning Gorilla Glass yang sangat licin sehingga peluang bagi device tergelincir dari tangan jadi lebih kecil. Model ini mempunyai layar full-HD 5,5-inci dengan tubuh berdimensi 154,3x77x7,99mm dan bobot 170g (berdasarkan info di situs resmi).

ZenFone 3 Zoom 1

ZenFone 3 Zoom 2

Memang ada sedikit modifikasi pada desain dan layout, contohnya penempatan kamera depan di pojok kiri atas dan pelebaran pada sensor pemindai sidik jari. Tiga tombol navigasi non-LED-nya sendiri terlihat identik, berada di bagian bawah display ber-frame hitam. Di sisi belakang, modul kamera utama juga diposisikan di kiri atas perangkat, dan Anda bisa melihat dual LED flash dan sensor laser tak jauh di bawahnya.

ZenFone 3 Zoom 10

ZenFone 3 Zoom 6

Untuk mengabadikan momen, ZenFone 3 Zoom dibekali sensor Sony IMX362 12-megapixel dengan dua lensa six-element wide-angle f/1.7, menyuguhkan optical zoom sebesar 2,3 kali dan zoom total 12 kali. Kata Asus, teknologi SuperPixel di sana memungkinkan handset menangkap lebih banyak cahaya – 2,5 kali lebih efektif dibanding iPhone 7 Plus. Kamera turut dibantu oleh sistem image stabilization baik optical maupun digital demi memastikan hasil jepretan bebas blur dengan warna yang alami.

ZenFone 3 Zoom 7

ZenFone 3 Zoom 3

Optical zoom sebesar 2,3x serta panjang focal 59mm di sana kabarnya sanggup memproduksi foto-foto jarak dekat mengagumkan, mirip kamera DSLR profesional. Nantinya Anda juga bisa memanfaatkan mode Portrait baru, segera hadir via update, membuat subjek foto tampil jelas dengan background blurry.

ZenFone 3 Zoom 4

ZenFone 3 Zoom 5

Meskipun unit yang saya jajal di CES 2017 sudah berfungsi sempurna, Asus belum menginformasikan berapa harga dari ZenFone 3 Zoom dan kapan device ini diluncurkan. Ada kemungkinan ia dilepas secara perdana di kuartal kedua 2017.

Di CES 2017, MSI Pamerkan Sederetan Upgrade Canggih di Notebook Gaming Mereka

CES adalah ajang para pemain di ranah teknologi buat memamerkan teknologi-teknologi canggih, dan sudah cukup lama MSI menjadi partisipan setianya. Di kesempatan kali ini, perusahaan asal Taiwan spesialis gaming itu fokus pada upgrade yang diterapkan ke notebook maupun hardware, sembari mengenalkan sejumlah perangkat baru penunjang kegiatan gaming.

Tak lama setelah peluncuran resmi prosesor Intel generasi ke-7 yang dilangsungkan sehari sebelumnya, MSI segera mengumumkan dukungan komponen-komponennya terhadap Kaby Lake dan mengabarkan bahwa chip tersebut sudah tersedia di laptop laptop gaming versi terkini. Dan tak cuma itu, Micro-Star International juga menyertai perangkat mereka bersama GPU baru racikan Nvidia serta sederetan upgrade.

CES MSI Notebook 5

Kombinasi tersebut MSI angkat dalam tema ‘best meets best‘ demi ‘mencapai ketinggian baru’. Meski keberadaan chip Intel Core generasi ke-7 dan GPU berbasis Nvidia Pascal di laptop memang bukan hal baru, MSI mengklaim menjadi perusahaan pertama yang menyediakan notebook gaming bertenaga kombinasi dari keduanya di pasar. Kehadiran Kaby Lake sendiri dijanjikan akan mendongkrak performa virtual reality lebih jauh lagi.

CES MSI Notebook 1

Mengulik lebih rinci tanpa berbicara terlalu tekniks, proses Intel Core generasi ke-7 meningkatkan kinerja device dalam menangani konten VR sejauh 15 persen – atau sampai 25 persen lewat overclock. Namun komponen ini bukanlah satu-satunya kartu As MSI. Melalui konferensi pers di CES 2017, sang produsen resmi memperkenalkan notebook-notebook dengan kartu grafis GeForce GTX 1050 dan GTX 1050 Ti pertama.

CES MSI Notebook 3

Dari bincang-bincang bersama marketing manager Green Lin, eksistensi GPU GTX 1050 dan 1050 Ti di notebook punya dampak besar: berkatnya, laptop gaming bisa ditawarkan di harga lebih terjangkau dengan kinerja di atas produk kelas ‘mid-high‘ generasi terdahulu. Hal paling menarik di acara ini adalah MSI berkali-kali mengucapkan kata overclock dalam presentasi notebook, mengindikasikan betapa pentingnya konfigurasi ini di produk mereka.

CES MSI Notebook 11

Lewat proses overclock sederhana via software MSI Dragon Center, ‘Turbo Mode’ GTX 1050 Ti (dipadu CPU Intel i7-770HQ) mampu melampaui performa GTX 970M di uji coba 3D Mark 11P, masing-masing menghasilkan skor 10000 dan 9400. Setup ini sangat ideal untuk menghidangkan game-game blockbuster populer. GTX 1050 Ti versi laptop kabarnya tak kesulitan menjalankan Overwatch di setting ultra dengan frame rate lebih dari 60 per detik.

Keluarga notebook GE-lah yang segera memperoleh update GTX 1050 dan 1050 Ti – satu yang sudah dikonfirmasi ialah GE62 7RE Apache Pro.

CES MSI Notebook 14

Pengalaman MSI dalam merangkai komponen turut diadaptasi di notebook, contohnya untuk menggarap sistem pendingin Cooler Boost Trinity dan Titan. Mereka memanfaatkan rancangan kipas Whirlwind Blade, mempunyai jumlah beserta kepadatan bilah kipas yang lebih tinggi – menghasilkan aliran udara 30 persen lebih besar dari model sebelumnya tapi beroperasi lebih hening.

CES MSI Notebook 12

Hi-Res Audio & Nahimic VR pertama

Selain sisi performa grafis dan olah data, tentu saja beberapa aspek lain jadi atensi MSI, di antaranya visual (ada panel 120Hz dengan AdobeRGB 100 persen), streaming (bundel XSplit dibantu network Killer), akses kendali (app MSI Dragon Center), hingga audio.

Sesudah mengamankan gelar notebook gaming VR ready pertama, mereka selanjutnya memerhatikan segi penyajian suara. Di sejumlah varian high-end, MSI membubuhkan teknologi Nahimic VR: sebuah solusi software buat menyuguhkan output 7.1 lebih optimal sehingga keberadaan Anda di alam virtual terasa lebih nyata dan immersive.

CES MSI Notebook 2

Dan tak hanya VR, upgrade audio juga diimplamentasikan secara umum. Chip hi-fi ESS Sabre belum lama mendapatkan sertifikasi Hi-Res Audio. Mulai sekarang, model GT83VR, GT73VR, GS73VR, GS63VR, serta GS43VR mendukung format suara beresolusi tinggi – dari 192KHz/24bit sampai 384KHz/32bit (eksklusif GT83VR).

CES MSI Notebook 6

MSI GT83VR

Notebook monster ber-keyboard mekanik ini tetap jadi salah satu primadona MSI di CES 2017. Di tipe paling anyar, produsen juga menerapkan berbagai update, dan yang sangat mencolok adalah pada papan ketiknya. Hilang sudah switch Cherry MX Brown, MSI menggantinya dengan Cherry MX RGB Silver Speed. Selain dimaksudkan agar bisa menyajikan keyboard berwarna-warni (terlihat sangat apik berkat efek pencahayaan yang cerah dan terang), switch perak menjanjikan jarak key travel yang lebih pendek sehingga lebih cepat dan responsif.

CES MSI Notebook 9

CES MSI Notebook 10

CES MSI Notebook 8

Menariknya lagi, MSI lagi-lagi kembali meng-update aspek branding mereka. Jangan kaget bila logo tameng naga di model GS dan GT baru sedikit berbeda dari model lama. MSI telah menghilangkan tulisan Gaming G Series berlatar belakang hitam, kemudian melapisinya dengan Corning Gorilla Glass. Perubahan rancangan tersebut juga diimplementasikan di logo resmi MSI.

Yi Technology Akan Demonstrasikan Action-Cam dan Drone Baru di CES 2017

Pelan-pelan menumpuk reputasi di ranah teknologi imaging, nama Yi Technology jadi kian dikenal publik setelah memperkenalkan sejumlah kamera action dan mirrorless dengan menggandeng branding Xiaomi. Dan dari kabar terkini, sang produsen mempunyai agenda untuk memperluas portfolio perangkatnya, dua di antaranya akan mereka demonstrasikan di CES 2017.

Via press release, Yi Technology mengumumkan rencana untuk menyingkap action camera baru dan drone spesialis videography di ajang pameran teknologi terbesar di dunia itu. Bagi sang developer asal Tiongkok, CES merupakan batu lompatan penting buat unjuk gigi, apalagi mereka boleh dibilang sebagai pendatang baru di ranah ini. Kedua device tersebut adalah kamera action bernama 4K+ dan UAV Yi Erida.

Yi 4K+

Yi 4K

Merupakan pewaris Yi 4K, kamera action ketiga Yi ini kembali ditawarkan sebagai solusi terjangkau tanpa ada pengorbanan di aspek kualitas. Penjelmaan terkininya bahkan lebih canggih lagi: YI 4K+ mampu merekam video beresolusi ultra-HD di 60 frame rate per detik. Angka ini dua kali lebih besar dari yang dihidangkan produk kompetitor, membuat hasil rekamannya jadi lebih realistis.

Jika masih mengusung arahan serupa pendahulunya, maka Yi 4K+ menyuguhkan layar seluas 2,2-inci, ditenagai unit baterai dengan durasi dua jam penggunaan, serta dilengkapi fitur stream video via Wi-Fi. Buat sekarang, Yi Technology belum memperlihatkan seperti apa wujudnya (gambar di atas adalah Yi 4K).

Yi Erida

Yi Erida 1

Dalam mengembangkan drone pertama mereka ini, Yi Technology berkolaborasi bersama para teknisi Atlas Dynamics. Yi Erida diklaim sebagai drone tri-copter (tiga bagian baling-baling) tercepat, mampu melesat hingga kecepatan 120-kilometer per jam. Untuk mencapainya, pengembang betul-betul berpedoman pada prinsip aerodinamis, lalu menyusun tubuhnya dari material serat karbon agar ringan namun tetap tangguh.

Produsen menjanjikan kemampuan terbang yang gesit serta lincah. Dari sesi uji coba, baterai build-in Yi Erida kabarnya mampu menjaga drone tetap mengudara selama 40 menit di kecepatan penuh atau sampai 120 menit dalam pemakaian standar. Kamera action Yi 4K disematkan di sisi bawah drone, tersambung dengan gimbal. Buat sistem kendali, Yi Erida memanfaatkan aplikasi mobile di smartphone. Di sana Anda dapat mengakses beragam fungsi seperti shutter, exposure, white balance, dan lain-lain.

Yi Erida juga dirancang agar bisa dilipat dan mudah dibawa-bawa. Selanjutnya Yi Technology turut membubuhkan rangkaian sensor serta sistem radar dengan pemindai laser untuk meningkatkan aspek keamanannya.

Kedua device akan didemonstrasikan di booth #46324 di CES 2017 dari tanggal 5 sampai 8 Januari.

BMW Rencananya Akan Pamerkan UI Mobil Berbasis ‘Hologram’ di CES 2017

Sebagai ajang teknologi paling bergengsi di Bumi, dalam beberapa tahun ke belakang ini, ada tren baru muncul di Consumer Electonics Show. Perusahaan-perusahaan pencipta kendaraan ternama semakin sering memanfaatkannya jadi versi kecil pameran otomotif dengan menyingkap beragam teknologi futuristis di sana. Dan kehadiran mereka di CES 2017 mungkin bahkan lebih kentara lagi.

BWM adalah salah satu brand yang rencananya akan kembali memeriahkan CES di Las Vegas bulan depan. Di minggu ini, Bayerische Motoren Werke AG mengungkapkan agenda untuk mendemonstrasikan HoloActive Touch, yaitu sebuah sistem interface buat pengemudi yang didesain secara virtual layaknya hologram. Kreasi baru BMW tersebut merupakan lompatan selanjutnya dari sistem kendali gesture mereka, disingkap tahun lalu.

Premis dari BMW HoloActive Touch boleh dibilang seunik imajinasi kita mengenai hologram. Sistem tersebut menampilkan menu dan segala informasi di mobil secara melayang di udara, dan kita dapat berinteraksi dengannya langsung menggunakan jari. Hebatnya lagi, BMW juga bilang HoloActive Touch bisa menyuguhkan sensasi tactile tanpa melibatkan kontak fisik.

BMW menjelaskan bahwa HoloActive Touch adalah perpaduan antara Head-Up Display, kontrol berbasis gesture, dan pengoperasian touchscreen tradisional, plus sejumlah fitur baru.’Hologram’ tersebut dirancang agar penyajiannya intuitif dan familier buat pengemudi mobil BMW, serta tetap jelas terlihat seperti apapun kondisi ruang di sekitarnya. Via HoloActive Touch, Anda juga bisa mengakses segala jenis layanan yang ada di BMW Connected.

Layaknya sistem HUD, gambar-gambar yang muncul di HoloActive Touch dihasilkan lewat pantulan, namun teknologi BMW memungkinnya diproyeksikan ke interior mobil dan bukan ke kaca depan. Sistem ini menampilkan control pad di samping kemudi, diposisikan setinggi console tengah, dan gerakan tangan Anda sendiri akan dilacak oleh sebuah kamera. Saat ujung jari menyentuh permukaan virtual, gelombang akan dipancarkan dan fungsi tersebut segera aktif.

Tanpa demonstrasi langsung, memang sulit membayangkan seperti apa HoloActive Touch sebetulnya bekerja, apakah teknologi ini betul-betul secanggih yang BMW janjikan, serta apakah ia akan jadi solusi efektif bagi pengendara untuk mengakses fitur-fitur mobil. BMW juga belum menginformasikan di kendaraan tipe apa saja HoloActive Touch diimplementasikan.

HoloActive Touch ialah bagian dari studi BMW i Inside Future, dapat dijajal langsung oleh para pengunjung Consumer Electronics Show 2017 di Las Vegas pada tanggal 5 sampai 8 Januari nanti.

Sumber: Blog BMW.