Tag Archives: content creation

oppo-reno6-screen-recording

Membuat Konten Video Secara Konsisten dari Layar OPPO Reno6

Bikin konten itu gampang-gampang susah. Gampang karena rata-rata kemampuan kamera smartphone terbaru kualitasnya cukup bagus, bahkan kita bisa membuat konten video dari layar smartphone. Susahnya ialah mengemas konten yang menarik secara konsisten.

Salah satu smartphone yang punya fasilitas lengkap untuk pembuatan konten kreatif ialah OPPO Reno6, sang pemenang penghargaan Gadget Champions 2021 untuk kategori Best for Content Creation. Kali ini saya akan membahas lebih dalam mengenai pemanfaatan fitur screen recording untuk membuat konten dari layar Reno6, tentunya bakal diedit pakai Soolop.

Membuat Konten dari Layar OPPO Reno6

Fitur screen recording dapat ditemukan di settings > convenience tools. Sebelum mulai perekaman, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan. Pertama dari segi suara, terdapat opsi record system sound dan record microphone sound. Jadi, Anda bisa langsung mengisi suara ke rekaman dan Anda juga bisa tampil dalam rekaman dengan mengaktifkan opsi front camera.

Kemudian untuk resolusi video, tersedia mulai dari low 480p 4Mbps, medium 720p 8Mbps, dan high 1080p dengan bitrate 16Mbps. Sementara untuk frame rate, tersedia pilihan dynamic yang direkomendasikan oleh sistem, 60fps, 30fps, 24fps, dan 15fps. Untuk video coding format, bila ingin file ukuran videonya lebih kecil bisa menggunakan H.265 atau pilih H.264 untuk kompatibilitas terbaik.

Mempertimbangkan bahwa Reno6 memiliki konfigurasi memori yang sangat lapang yakni RAM 8GB dan penyimpanan 128GB. Agar mendapatkan kualitas video yang optimal, maka jangan ragu memilih opsi resolusi video 1080p dan format H.264.

Setelah proses produksi, tugas penting selanjutnya kita serahkan ke Soloop – aplikasi edit video bawaan Reno6 yang kaya fitur dan mudah digunakan. Untuk alat dasarnya termasuk trim atau split untuk memotong video dan membuang bagian yang tidak diperlukan, menambahkan musik – Soloop telah menyediakan rangkaian musik yang bisa digunakan gratis, menambahkan teks untuk menyampaikan lebih informasi, serta menambahkan filter dan effect bila perlu.

Agar dapat menciptakan konten secara berkesinambungan, tema atau ide konten bisa disesuaikan dengan hobi atau passion. Karena belakangan ini saya suka mengamati pergerakan harga aset kripto, maka saya bisa membuat konten video analisis teknikal sambil mencari momentum untuk open posisi.

Setelah proses editing video selesai, klik generate untuk meng-export video. Berkat dapur pacu yang kencang (Snapdragon 720G), proses rendering-nya hanya butuh beberapa menit saja. Upload ke channel video Anda dan jangan lupa membagikannya ke platform media sosial.

Disclosure: Artikel ini adalah advertorial yang didukung oleh OPPO.

Baik Kode.id, Dicoding, maupun Skilvul sama-sama berpedoman pada kebutuhan industri ketika menentukan soal topik konten yang akan diproduksi

Mengintip Proses Produksi Konten Pembelajaran Pemrograman Online

Ramai-ramai mempelajari hal baru adalah salah satu dampak selama pandemi setengah tahun terakhir ini. Beberapa laporan dan survei menyebutkan masyarkat mulai peduli tentang pengembangan kemampuan di masa-masa sulit seperti sekarang. Gayung bersambut, industri edtech di Indonesia sedang tumbuh subur.

DailySocial berkesempatan mengintip bagaimana proses produksi konten dua penyedia layanan belajar online Kode.id dan Dicoding. Keduanya sama-sama berada di segmen pengguna yang sama, coding atau programming dan teknologi.

Kode.id (Kode), yang merupakan bagian dari Hacktiv8, saat ini sudah memiliki 165 kelas dengan total pembelajaran lebih dari 305 jam. Ada 70% konten Kode yang diproduksi secara mandiri, namun ada beberapa yang diproduksi bekerja sama dengan Production House.

“Hacktiv8 Indonesia memiliki in-house production team yang memproduksi konten setiap harinya. Tidak hanya in-house team, tetapi studio dan perlengkapan shooting produksi pun dijalankan secara mandiri. Namun, dengan adanya penambahan konten yang pesat, kami pun mulai berkolaborasi dengan production house lokal untuk memproduksi kelas di Kode.id,” terang Founder Kode.id Ronald Ishak.

Kode.id saat ini memiliki tiga tahapan yang harus dilalui untuk memproduksi sebuah konten atau kelas. Tahap pertama dimulai dengan perancangan dan desain materi pembelajaran, kemudian dilanjutkan dengan produksi kelas, seperti shooting dan editing. Tahapan ini ditutup dengan proses quality assurance atau review. Semua tahapan ini membutuhkan waktu kurang lebih 4 minggu.

“Ada dua jenis review atau QA yang dilakukan: Content QA dan Production QA. Content QA dilakukan dengan cara melihat dan mengevaluasi materi, meliputi relevansi dengan dunia kerja, penggunaan teori yang tepat, penggunaan study case dan contoh untuk mengilustrasikan suatu topik. Sedangkan, Production QA berfokus kepada produk audio visual yang akan diterbitkan di platform Kode.id, meliputi cross check audio leveling, evaluasi kualitas gambar, konsistensi dalam editing, dan lain-lain,” lanjut Ronald.

Proses serupa juga berlaku di Dicoding. Sebagai salah satu pionir platform pembelajaran pemrograman di Indonesia, semua konten pembelajaran mereka, dasar sampai mahir, diproduksi sendiri secara in-house.

Prosesnya dimulai dengan menentukan atau mendesain alur belajar yang hendak diterbitkan, kemudian membuat daftar apa saja yang akan dibuat. Daftar ini kemudian dikonsultasikan dengan pihak eksternal (expert) untuk selanjutnya dituangkan dalam modul atau tulisan. Selanjutnya proses ditutup dengan multi layer review yang memastikan kaidah penulisan, kualitas materi, referensi, dan lainnya agar sesuai dengan standar kualitas yang mereka miliki.

Semua proses ini bisa memakan waktu berbulan-bulan,” sambung Founder Dicoding Narenda Wicaksono.

Amanda Simandjuntak, Co-Founder Skilvul, menambahkan tentang apa yang ada di balik produksi konten mereka. Menurutnya, setiap konten atau kelas yang ada di dalam Skilvil diproduksi mandiri bersama dengan beberapa kreator konten yang merupakan praktisi di industri.

Ada beberapa tahap dalam pengembangan kelas dalam Skilvul, termasuk adalah riset tentang materi dan survei ke hiring partner dan industri. Langkah ini dilanjutkan dengan pengembangan dan review. Kelas akan tetap diawasi agar tetap relevan dengan kebutuhan.

“Untuk saat ini, karena masih kelas dasar, rata-rata waktu penyelesaian per kelas adalah 1 minggu. Untuk kelas yang lebih advanced [akan di-launch bulan depan] akan memakan waktu lebih lama,” terang Amanda.

Menjaga kualitas

Saat ini konten materi pembelajaran, terutama pemrograman, sudah tersedia di banyak tempat. Baik yang berbayar maupun yang gratis. Kode dan Dicoding paham betul hal tersebut. Itu mengapa tak masalah produksi konten memakan waktu yang lama, karena yang utama adalah kualitas konten yang diberikan.

Proses menjaga kualitas ini dimulai sejak pertama kali memutuskan untuk membuka kelas. Kode, dari penuturan Ronald,  memilih untuk membuat kelas yang relevan dengan dunia kerja dan dapat diterapkan. Hal ini dikombinasikan dengan instruktur yang passionate di bidangnya.

Sementara Dicoding memulainya dengan melakukan riset, kemudian melihat ketersediaan expert yang dapat diandalkan secara in-house untuk kelas baru tersebut. Tak lupa mereka melihat kebutuhan industri dan permintaan pengguna.

Di Skilvul, karena menargetkan anak SMK dan kuliah, perusahaan mengamati bahasa pemrograman apa yang banyak dipakai di industri.

Raditya Dika Joins Penulis.ID as Chief Creative Officer

Raditya Dika Joins Penulis.ID as Chief Creative Officer

The massive content marketing implementation for marketing purposes is one opportunity for startup targeting the sector. One example is Penulis.ID, a content agency startup providing content marketing, from articles, press release, social media management, and video.

In creating a solid team and accelerate the company’s development, Penulis.ID collaborates with a celebrity, Raditya Dika. Appointed as Chief Creative Officer, Raditya Dika will focus on improving the company’s quality of social media, video, and content teams.

“With Raditya Dika joining Penulis.ID team, we target the next two years to grow 5 times from where we are now. His experience in the two channels is very valuable,” Adhika Dwi Pramudita, Penulis.ID’s CEO, said to DailySocial.

Currently, Penulis.ID claimed to have dozens of top companies in need to improve their content strategies in order to attract a broader audience.

“The future trend of marketing is content. Without any good content, brands will have difficulty to reach the audience. It’s a great business market,” Raditya Dika added.

Yet to plan a new fundraising

In order to facilitate startups and brands to use its services, PenulisID provides three bundles with variant prices. Starts from IDR 2.4 million to IDR 11 million, the company can get the full services which quite affordable.

“Content marketing market is rapidly growing. In fact, we’re currently having some big brands as clients in Indonesia, including one of the unicorns,” Pramudita said.

After the fundraising in 2014, Penulis.ID haven’t had any plan to make another one. They claimed to have positive cash flow in 2017, the next target is to expand to other SEA countries.

“With Raditya Dika on board, we’re optimistic. It’s possible with us achieving the target, fundraising and SEA expansion will likely to happen. It certainly possible for the next 1-2 years,” he concluded.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Startup layanan content marketing Penulis.id merekrut Raditya Dika sebagai Chief Content Officer

Raditya Dika Bergabung Sebagai Chief Creative Officer Penulis.ID

Makin masifnya penerapan content marketing untuk kegiatan pemasaran menjadi peluang tersendiri untuk startup yang ingin menyasar sektor tersebut. Salah satunya adalah Penulis.ID yang merupakan startup content agency yang menyediakan jasa pemasaran konten, mulai dari pembuatan artikel, rilis pers, manajemen media sosial, hingga konten video.

Untuk memperkuat tim dan mempercepat pertumbuhan perusahaan, Penulis.ID menggandeng selebritis Raditya Dika. Bergabungnya Raditya Dika sebagai Chief Creative Officer akan fokus membantu meningkatkan kualitas tim media sosial, video, dan konten perusahaan.

“Dengan bergabungnya Raditya Dika di tim Penulis.ID, kita memiliki target dalam dua tahun ke depan bisa tumbuh 5 kali lipat dari sekarang. Pengalaman yang dimiliki oleh Raditya Dika di dua channel ini yang menurut kita berharga,” kata CEO Penulis.ID Adhika Dwi Pramudita kepada DailySocial.

Hingga kini Penulis.ID mengklaim telah memiliki puluhan klien perusahaan besar yang membutuhkan bantuan untuk memperbaiki strategi konten agar bisa menarik audiens yang lebih luas.

“Tren marketing ke depan itu lebih ke konten ya. Tanpa konten yang bagus, brand bakal susah menjangkau audiens. Market bisnis konten ini sangat besar. Jadi saya yakin bisa membantu Penulis.ID berkembang jadi perusahaan yang besar juga,” kata Raditya.

Belum ada rencana galang dana baru

Untuk memudahkan startup dan brand memanfaatkan layanan yang dimiliki, Penulis.ID menyediakan tiga paket dengan harga yang bervariasi. Dengan kisaran harga Rp2,4 juta hingga Rp11 juta, perusahaan bisa mendapatkan layanan lengkap yang dianggap cukup terjangkau.

“Pasar content marketing sedang berkembang pesat. Kebetulan kami memang sedang melayani beberapa klien merek-merek besar di Indonesia, termasuk salah satunya startup unicorn,” kata Adhika.

Setelah melakukan penggalangan dana pada tahun 2014 lalu, hingga kini Penulis.ID belum memiliki rencana untuk melakukan fundraising. Mengklaim telah memiliki cashflow yang cukup positif tahun 2017 lalu, target Penulis.ID selanjutnya adalah melakukan ekspansi ke negara lainnya di Asia Tenggara.

“Dengan bergabungnya Raditya Dika kami cukup optimis. Kemungkinan kalau kita bisa achieve target, penggalangan dana dan ekspansi ke Asia Tenggara baru kita lakukan. Hal tersebut tentunya baru bisa dilakukan 1-2 tahun ke depan,” tutup Adhika.

[Event] Seminar Digital Content Creation di Institut Manajemen Telkom

Prodi Manajemen Bisnis Telekomunikasi dan Informasi dari Institut Manajemen Telkom mennyelenggarakan semian acara seminar yang berjudul ‘Digital Content Creation – inspiring for better future’. Acara ini akan diadakan tanggal 31 Mei 2013 di Institut Manajemen Telkom, Bandung.

Acara ini akan menghadirkan pembicara dari berbagai bidang yang akan membagikan pengetahuan mereka tentang potensi konten digital serta cara mengaplikasikan sebagai bisnis masa depan.

Para pembicara yang akan hadir antara lain: dari idea Creator yang diwakili oleh Ir, Budi Rahardjo, M.Sc., Ph.D., dari sisi developer diwakili oleh Yohan Totting dan dari digital marketer diwakili oleh Italo Gani. Acara sendiri akan diadakan di aula Institut Manajeman Telkom, Jl. Telekomunikasi, Terusan BuahBatu Bandung. Mulai pukul 13.00 WIB sampai dengan selesai.

Lebih lanjut seminar ini akan memberikan penjelasan atas siapa saja yang terlibat dalam pengembangan konten digital, bagaimama ide memasuki tahap filter dan proses menjadi sebuah konten digital, lalu bagaimana ide tersebut diekseskusi, tools dan media apa saja yang dipakai untuk memproses ide, dan bagaimana monetisasi konten digital akan bisa dikonsumsi secara lokal maupun internasional. Seminar juga akan membahas tentang bagaimana model distribusi konten, serta strategi advertising yang dibutuhkan.

Acara gratis dan terbuka untuk umum, namun tempat terbatas. Untuk informasi lengkap dan pemesanan tempat bisa melihat keterangan di poster berikut ini.

*) Trenologi adalah media partner acara ini.