Platform monetisasi konten untuk kreator TipTip mengaku alami pertumbuhan pesat pada layanannya sebesar 300% selama enam bulan terakhir. Hal ini turut dipengaruhi oleh menjamurnya kreator konten di Indonesia, bahkan tidak sedikit yang menjadikan ini sebagai profesi dan mata pencaharian utama.
Namun, untuk menjadi seorang kreator konten yang menghasilkan pendapatan, ada banyak tantangan yang harus dilalui. Selain harus membangun basis yang kuat, juga harus punya kemampuan untuk memasarkan konten. Kurangnya jalur monetisasi serta tingkat pengaruh yang terbatas sebagai rintangan-rintangan utama yang menghalangi perjalanan karier di bidang ini.
Berdasarkan laporan Linktree, 59% kreator pemula yang belum cukup tenar ataupun berpengaruh tidak mampu untuk menghasilkan uang dari karyanya secara langsung. Di sisi lain, hanya 14% dari seluruh kreator yang memiliki komunitas yang cukup besar untuk dikategorikan sebagai ‘influencer.’ Alhasil, peluang-peluang untuk monetisasi pun menjadi semakin sedikit.
Di sisi lain, terdapat 8 juta kreator dan terus bertambah. Menurut International Monetary Fund (IMF), angka tersebut akan bertambah hampir 2x lipat hingga menjadi 17 juta kreator pada 2027. Pemasukannya ditaksir mencapai lebih dari $7 miliar (sekitar Rp105 triliun).
Founder & CEO TipTip Albert Lucius mengungkapkan, “hal ini menunjukkan bahwa ekonomi kreator sesungguhnya memiliki pasar yang besar, namun belum dimaksimalkan potensinya. Adalah misi TipTip untuk menumbuhkan, menginspirasi, dan memampukan para kreator untuk meningkatkan skalanya dan menjadi kreator unggul.”
Salah satu yang memainkan peran penting dalam menumbuhkan ekonomi kreator adalah komunitas. Data dari We Are Social menunjukkan sebanyak 77% masyarakat Indonesia sudah terhubung ke internet, sementara rata-rata 7 jam 42 menit dihabiskan di dunia maya untuk berinteraksi dengan teman dan keluarga, serta bertemu dan menjalin koneksi dengan orang-orang baru.
Hal ini menunjukkan bahwa komunitas terus mengalami peningkatan pesat berkat teknologi digital, baik komunitas yang lahir di dunia maya maupun komunitas-komunitas tradisional yang juga merambah ke ranah online di luar kegiatan offline yang telah berlangsung selama ini.
Belum lama ini, TipTip juga meluncurkan fitur yang menargetkan kreator pemula, sedang, hingga besar agar dapat memiliki kendali lebih atas sumber pemasukannya. Dengan begitu, bahkan kreator-kreator terkecil sekalipun dapat melakukan penjualan paket berlangganan sekaligus tiket elektronik (e-ticket) secara mandiri.
Salah satu kreator sekaligus pemain biola yang menawarkan kursus privat bagi komunitasnya, Ardiles, mengaku sangat terbantu dengan layanan TipTip untuk menumbuhkan presensi maupun pemasukannya. Dalam waktu 6 bulan setelah mendaftar, ia telah mendapatkan pemasukan sebesar lebih dari $100 ribu atau lebih dari Rp1,5 miliar.
“Berkat TipTip, saya mampu menggunakan kanal digital untuk membagikan kecintaan saya terhadap musik dan menjadikannya sebagai sebuah jenjang karier, tanpa harus mengumpulkan jumlah followers yang banyak,” ungkapnya. Perusahaan juga mengklaim bahwa pemasukan rata-rata para kreator di platform TipTip saat ini mencapai Rp8 juta per bulannya.
Target ke depan
Resmi diluncurkan pada 2022 lalu, Tiptip menawarkan solusi serba-ada bagi para kreator untuk memonetisasi karyanya secara langsung, baik dalam bentuk konten digital, sesi live, paket berlangganan, tiket elektronik, dan fitur-fitur yang memungkinkan penggemar untuk berinteraksi dengan para kreator favoritnya.
Pada akhir 2022 lalu, perusahaan juga telah memperoleh pendanaan tahap awal sebesar $10 juta atau lebih dari Rp143 miliar dipimpin oleh East Ventures dengan partisipasi dari Vertex, EMTEK, SMDV, dan beberapa family offices terkemuka.
Meskipun begitu, Albert menyanggah bahwa perusahaan tidak semata-mata menghambur-hamburkan uang untuk hal-hal yang tidak sustain. Dalam wawancara terbatas bersama media pada (11/8), ia mengungkapkan bahwa perusahaan berusaha tetap mengedepankan efisiensi dalam menjalankan operasional perusahaan.
Saat ini TipTip berkantor di salah satu co-working space di Jakarta Barat dengan total karyawan sekitar 150 orang. Selama setahun beroperasi, TipTip berhasil menggaet 20 ribu kreator aktif, dengan sekitar 200 ribu pengguna yang juga tergabung dalam 400 komunitas di seluruh Indonesia. Perusahaan juga mengklaim pertumbuhan mencapai 25% tiap bulannya.
Triawan Munaf selaku Presiden Komisaris TipTip mengungkapkan, “Dibantu pendekatan berbasis teknologi, TipTiip terus berkomitmen untuk meningkatkan fitur-fiturnya guna menyediakan jalur-jalur monetisasi yang semakin inovatif, serta menciptakan kesempatan yang seimbang bagi kreator mula-mula dan juga komunitasnya, hingga para influencer terbesar.”
Terkait target perusahaan, Albert mengaku tidak memiliki target spesifik, “tumbuh secara natural saja,” pungkasnya. Selain fokus di Indonesia, Albert juga sempat mengungkapkan rencana ekspansi regional ke Filipina dan Vietnam. “Rencananya tahun depan 2024, kita lihat situasi ekonomi dan variabel lainnya,” ujarnya.