Besarnya pemilik usaha yang mulai mengalihkan bisnis mereka secara online saat pandemi memberikan keuntungan tersendiri bagi Qiscus, selaku platform SaaS yang berfokus di Multichannel Chat Customer Support.
Disampaikan oleh perusahaan, mereka mengalami peningkatan hingga 3x lipat di tahun 2020 dibandingkan 2019. Trennya terus berkembang di tahun 2021 ini, dengan cakupan bisnis lebih dari 20 industri. Kebanyakan di antara usaha tersebut membuka kanal penjualan mereka di platform online dan berinteraksi dengan konsumen melalui aplikasi chat sebagai alternatif untuk mendongkrak penjualan.
Kepada DailySocial.id, Co-Founder & CEO Qiscus Delta Purna Widyangga mengungkapkan, hingga saat ini Qiscus telah membantu berbagai bisnis dengan 1000+ klien di lebih dari 10 negara dan seluruh Indonesia. Qiscus juga telah menghadirkan timely conversations at scale dengan lebih dari 50 juta pengguna dan 1 miliar pesan di berbagai fungsi bisnis di lebih dari 20 industri berbeda.
“Kami beruntung bahwa Qiscus terus tumbuh dengan baik di tengah pandemi. Strategi utama kami adalah membantu klien di industri yang terdampak pandemi. Kami juga memfokuskan pertumbuhan kami untuk membantu klien yang industrinya terus berkembang seperti industri kesehatan, asuransi, pendidikan, dan lainnya.”
Tahun ini beberapa rencana yang masih ingin diimplementasikan oleh Qiscus, di antaranya adalah menyediakan Multichannel Chat khususnya WhatsApp Business API dan Instagram DM. Menciptakan ekosistem terbaik di Indonesia dengan menggandeng berbagai macam mitra dan menyediakan fitur-fitur penunjang layanan Customer Experience.
Selain itu perusahaan juga memiliki target untuk mengadakan Conversa secara rutin. Conversa adalah acara tahunan Qiscus untuk berbagi best practices bagi bisnis dan penggiat teknologi. Melalui acara ini Qiscus ingin lebih mengenalkan layanan Qiscus dan meluncurkan produk dan fitur terbaru Qiscus. Acara ini telah berhasil dilaksanakan oleh Qiscus pada 28 September 2021 hingga 30 September 2021.
“Qiscus saat ini profitable dan belum ada rencana untuk penggalangan dana dalam waktu dekat. Akan tetapi kami juga tidak menutup kemungkinan untuk penggalangan dana apabila dirasa semuanya tepat,” kata Delta.
Saat ini sudah banyak perusahaan di Indonesia yang telah mengadopsi teknologi Qiscus. Di antaranya adalah Telkom Indonesia (Telekomunikasi), Kino (FMCG), Sompo (Insurance), Dompet Dhuafa (NGO), dan Halodoc (Kesehatan). Telah berdiri sejak tahun 2013 dengan kantor pusat di Jakarta, Qiscus saat ini juga telah memiliki pusat pengembangan riset dan teknologi di Yogyakarta.
Di Indonesia sendiri ada beberapa startup yang turut menghadirkan layanan serupa, beberapa di antaranya Qontak, Chatbiz, hingga Vutur.
Luncurkan rangkaian fitur dan produk baru
Sesuai dengan komitmen perusahaan untuk terus meningkatkan produk dengan tujuan untuk dapat membantu klien, Qiscus berupaya menghadirkan customer experience terbaik bagi pelanggannya. Salah satunya adalah dengan meluncurkan beberapa fitur dan produk baru yang dirilis pada puncak Conversa 2021.
Dengan berbagai fitur baru pada Qiscus Multichannel Chat seperti integrasi dengan Instagram DM dan menghadirkan fitur Multichannel Contacts, maka bisnis dapat lebih meningkatkan customer experience mereka.
Melalui Robolabs, bisnis dapat mempermudah proses bisnis dalam membentuk chatbot-nya sendiri dengan sangat mudah tanpa coding (no code/low code) hanya dengan Excel. Sedangkan melalui Qiscus App Center, kini bisnis dapat dengan memudah mencari dan memantau aplikasi-aplikasi yang dapat diintegrasikan dengan Qiscus Multichannel Chat.
“Terdapat tiga hal utama yang kami highlight pada rilis produk kali ini, yaitu customer experience, automasi, dan kolaborasi. Ketiga hal ini menjadi poin penting dalam konteks menjadikan platform Qiscus Multichannel Chat sebagai digital ekosistem yang sesuai dengan kebutuhan bisnis dalam memenuhi ekspektasi konsumen,” ujar CTO Qiscus Evan Purnama.