Tag Archives: Corporate Training

Edtech B2B Startup ProSpark Announces Seed Funding Led by AC Ventures

ProSpark, a learning management system (LMS) platform for the B2B segment, today (5/7) announced to secure follow-on funding for its seed round. Led by AC Ventures, participated also other investors, including 500 Startups, Azure Ventures, Prasetia Dwidharma (follow-on), Assembly Ventures, and several angel investors.  Some investors were involved in their pre-seed last April 2020. The value is undisclosed.

ProSpark’s LMS service combines distributed content marketplace features with a gamification system that encourages user engagement in an organization. Through this platform companies can train and improve the workforce’s skills online. This funding is also considered in the right momentum, changes in behavior due to the pandemic are driving growth and demand for edtech services for businesses.

Specifically, fresh funds will be used to expand markets and improve technology infrastructure. Currently, ProSpark is struggling to immediately initiate regional expansion in Southeast Asia. Based in Singapore, ProSpark services are available to Indonesian users; and now it started to penetrate the Philippines market.

“Companies are constantly trying to find their best approach amidst the pandemic. Now that e-learning is growing, offline learning is becoming relatively more expensive, inefficient and less scalable. The ProSpark service comes with personalized and scalable solutions, through adaptive learning with results that can be monitored,” ProSpark’s Co-Founder & CEO, Alfa Bumhira said.

He continued, “This funding will help us expand our end-to-end user experience by providing a wider range of content solutions, better competency on gap mapping capabilities, and a focus on user learning outcomes [..] This is the right product, at the right time, in the right area.”

The corporate education sector is now developing as the rise of self-development activities trend  through the application. Actually, the B2B edtech service has been implemented by several other players in Indonesia. From HarukaEDU with its product CorporateEdu, then the SaaS Mekari platform which also released Mekari University last year, also Codemi that has received capital support from a venture unit of Bukalapak’s former founder. Each platform has offered a different approach.

“The offline workforce is at risk of falling behind in the new digital economy and this problem has been accelerated by the global pandemic. Training the workforce with the skills they need to survive and thrive is urgently needed [..] We believe ProSpark e-learning solutions can thrive across the Southeast Asian region and tackle these skills upgrading problems in various sectors,” 500 Startups’ General Partner, Binh Tran said.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here
Pendanaan Awal ProSpark

Startup Edtech B2B ProSpark Umumkan Pendanaan Awal, Dipimpin AC Ventures

ProSpark, startup pengembang platform learning management system (LMS) untuk segmen B2B, hari ini (07/5) mengumumkan telah mendapatkan investasi lanjutan untuk putaran pendanaan awal mereka. Dipimpin AC Ventures, beberapa investor lain yang terlibat meliputi 500 Startups, Azure Ventures, Prasetia Dwidharma (follow-on), Assembly Ventures, dan beberapa angel investor. Beberapa di antaranya merupakan investor yang terlibat dalam pre-seed mereka April 2020 lalu. Tidak disebutkan nominal nilai yang didapat.

Layanan LMS ProSpark memadukan antara fitur marketplace konten terdistribusi dengan sistem gamifikasi yang mendorong keterlibatan pengguna di sebuah organisasi. Lewat platform tersebut perusahaan bisa melatih dan meningkatkan keterampilan para tenaga kerjanya secara daring. Pendanaan ini juga dinilai hadir pada momentum yang tepat, perubahan perilaku akibat pandemi mendorong pertumbuhan dan permintaan akan layanan edtech untuk bisnis.

Secara spesifik dana segar juga akan digunakan untuk memperluas pasar dan meningkatkan infrastruktur teknologi. Saat ini ProSpark tengah berjuang untuk segera memulai rencana ekspansi regional di Asia Tenggara. Berbasis di Singapura, layanan ProSpark dijajakan untuk pengguna di Indonesia; dan sekarang sudah mulai meluas ke Filipina.

“Para perusahaan terus mencoba menemukan pendekatan terbaik mereka di tengah pandemi. Sekarang setelah e-learning berkembang, pembelajaran offline menjadi relatif lebih mahal, tidak efisien dan kurang skalabel. Layanan ProSpark hadir dengan solusi yang dipersonalisasi dan terukur, melalui pembelajaran adaptif dengan hasil yang dapat dipantau,” ujar Co-Founder & CEO ProSpark Alfa Bumhira.

Ia melanjutkan, “Pendanaan ini akan membantu kami memperluas pengalaman pengguna secara end-to-end dengan menyediakan solusi konten yang lebih luas, kemampuan pemetaan kesenjangan kompetensi yang lebih baik, dan fokus pada hasil pembelajaran pengguna [..] Ini adalah produk yang tepat, di waktu yang tepat, di wilayah yang tepat.”

Sektor pendidikan untuk korporat kini berkembang mengikuti tren kegiatan pengembangan diri yang dapat dilakukan fleksibel melalui aplikasi. Sebenarnya layanan edtech B2B sendiri sudah coba digarap beberapa pemain lain di Indonesia. Dimulai dari HarukaEDU dengan produknya CorporateEdu, kemudian juga platform SaaS Mekari yang juga merilis Mekari University di tahun lalu, ada juga Codemi yang telah mendapatkan dukungan permodalan dari unit ventura besutan mantan founder Bukalapak. Masing-masing tentu memiliki pendekatan yang berbeda.

“Tenaga kerja offline berisiko tertinggal dalam ekonomi digital baru dan masalah ini telah dipercepat oleh pandemi global. Melatih tenaga kerja dengan keterampilan yang mereka butuhkan untuk bertahan dan berkembang sangat diperlukan [..] Kami yakin solusi e-learning ProSpark dapat berkembang di seluruh kawasan Asia Tenggara dan mengatasi masalah peningkatan keterampilan ini di berbagai sektor,” ujar General Partner 500 Startups Binh Tran.

Application Information Will Show Up Here
Peluncuran CorporateEDU

HarukaEDU Resmikan CorporateEDU, Jadi Model Bisnis Utama Setelah Pendanaan Seri C

Setelah membukukan pendanaan seri C bulan lalu, startup edutech HarukaEDU memaparkan rencananya untuk memperkuat posisinya sebagai penyedia layanan pelatihan staf korporasi. Selanjutnya pada 26 November 2019, mereka meresmikan platform CorporateEDU.

Dalam sambutannya Co-Founder & CEO HarukaEDU Novistiar Rustandi mengatakan, platform belajar online dinilai cocok untuk kebutuhan korporasi. Pasalnya para pekerja umumnya tidak punya waktu cukup untuk melakukan pelatihan intensif secara langsung, dari sisi perusahaan pun kadang kesulitan untuk mengumpulkan karyawan untuk diberikan pelatihan.

Model penerapan platform tersebut ialah dengan kemitraan strategis dengan perusahaan mitra. Tim HarukaEDU akan menawarkan aplikasi e-learning dilengkapi materi digital di dalamnya. Program pelatihan yang sepenuhnya online juga akan disiapkan lengkap dengan tugas belajar yang harus diselesaikan.

Samator Group, sebuah perusahaan gas di Indonesia yang juga terlibat dalam putaran pendanaan HarukaEdu, turut diperkenalkan sebagai mitra pertama yang menerapkan CorporateEDU. Director of Risk Technology and Compliance Samator Group Imelda Harsono menyampaikan, platform online dipilih karena dinilai lebih hemat anggaran dan menuai hasil yang efisien.

Selain materi yang bersifat on-demand, CorporateEDU turut menghadirkan sesi live training secara online. Bagi perusahaan yang sudah memiliki materi, bisa juga mengunggah melalui dasbor khusus — karena pada dasarnya platform tersebut dapat dikustomisasi berdasarkan masing-masing kebutuhan.

Untuk saat ini CorporateEDU dapat diakses melalui laman website, dibekali dengan lima fitur terintegrasi yakni Employee Digital Learning Platform, Learning Management System, Digital Content Development, Online Learning Portal, dan Managed Training Services.

“Selain menyiapkan LMS, kami juga menawarkan desain kurikulum, materi digital yang spesifik, dan memberikan motivasi kepada karyawan untuk meluangkan waktu belajar,” kata Novistiar.

Ia melanjutkan, “Saat ini banyak generasi milenial yang sudah masuk dalam dunia kerja. Sehingga budaya digital pun masuk ke perusahaan, tak terkecuali dalam pelatihan peningkatan pengetahuan dan keterampilan karyawan.”