Tag Archives: Cortana

Cara Menonaktifkan Cortana

Cara Mudah Menonaktifkan Cortana di Laptop

Cortana merupakan aplikasi asisten digital yang dirilis oleh Windows untuk memberikan kemudahan bagi penggunanya. Sudah pasti Cortana bisa kamu andalkan, terutama untuk mengatur pengingat agendamu, melakukan pencarian di internet, hingga melihat ramalan cuaca.

Sebagai aplikasi asisten digital, Cortana bisa digunakan dengan mudah. Cukup mengucapkan perintah tertentu, secara otomatis Cortana akan menjalankan tugasmu. Walau fitur ini berguna, namun sebagian orang merasa terganggu dengan Cortana. Cortana menghabiskan penggunaan RAM dan tidak jarang membuat kinerja laptop menjadi lamban. Tenang saja, kalau kamu merasa terganggu, kamu bisa menonaktifkan Cortana, lho. Berikut cara menonaktifkan Cortana.

Menggunakan Windows Settings

Cara pertama yang bisa kamu lakukan untuk menonaktifkan Cortana, yaitu menggunakan Windows Setting. Windows Setting merupakan menu yang tersedia pada Windows untuk melakukan konfigurasi dan pengaturan pada Windows. Berikut langkah-langkahnya:

  • Masuk ke pengaturan windows terlebih dahulu, kemudian pilih Cortana -> klik Permission and History.
  • Klik manage the information Cortana can access from the device -> Klik hingga semuanya menjadi nonaktif.
  • Kemudian, klik Manage the information Cortana knows about me in the cloud -> Tab personal information pada Cortana akan terbuka, gulir ke bawah dan klik Clear.
  • Klik ID masuk -> klik sign out.
  • Gulir pada bagian riwayat di bawah -> klik nonaktifkan view activity history.
  • Setelah menonaktifkan Cortana, langkah selanjutnya yaitu menyembunyikan Cortana dari taskbar.
  • Klik kanan pada taskbar -> klik Cortana dan pilih Hidden.

Menggunakan Computer Configuration

Cara kedua, kamu bisa menggunakan computer configuration untuk menonaktifkan Cortana. Berikut langkah-langkahnya:

  • Klik Windows + R pada keyboard -> Ketik perintah gpedit.msc -> Klik OK atau tekan Enter.
  • Pada menu Computer Configuration klik Administrative Template -> Windows Components -> Search.
  • Pilih Cortana, lakukan klik dua kali pada Allow Cortana.
  • Pada menu Allow Cortana, ubah dari Enabled menjadi Disabled dengan cara klik menu Disabled.
  • Klik OK, kemudian lakukan Restart laptop untuk mengetahui apakah Cortana berhasil dinonaktifkan.

Cortana memang membantu penggunanya dalam banyak hal. Namun, penggunaan kapasitas memorinya yang terlalu besar membuat laptop menjadi nge-lag. Artikel di atas berisi informasi cara menonaktifkan Cortana. Semoga informasi berikut bisa membantumu, ya!

Cortana Bukan Lagi Asisten Virtual Generik yang Kurang Laku Seperti Dulu

Alexa, Cortana, Google Assistant, Siri, dari keempat asisten virtual tersebut, mungkin cuma Cortana yang minim peminat. Upaya Microsoft untuk menghadirkan Cortana di semua platform juga tidak membantu meningkatkan popularitasnya.

Belakangan ini, Microsoft sepertinya mulai sadar bahwa Cortana tidak semestinya mengejar ketertinggalannya dari trio asisten populer itu tadi. Yang seharusnya mereka kejar adalah kategori yang lebih spesifik, yakni Cortana sebagai asisten untuk urusan produktivitas; membantu pengguna mengatur agenda, mengingatkan pengguna akan email penting, dan lain sebagainya.

Nama Microsoft memang lebih banyak diasosiasikan dengan produktivitas berkat eksistensi software Office selama ini, dan Cortana juga seharusnya dikaitkan dengan hal yang sama. Pertanyaannya, bukankah asisten virtual lain sebenarnya juga sudah bisa membantu di bidang produktivitas?

Cortana bakal dihapus dari aplikasi Microsoft Launcher / Google Play
Cortana bakal dihapus dari aplikasi Microsoft Launcher / Google Play

Betul, akan tetapi salah satu keunggulan Cortana adalah integrasinya dengan ekosistem Microsoft, dan ini cukup krusial bagi para pelanggan layanan Office 365 atau Microsoft 365. Mereka yang bekerja di perusahaan yang memanfaatkan layanan-layanan ini mau tidak mau harus bergantung pada Cortana, dan peralihan fokus Cortana ke aspek produktivitas tentunya bakal sangat membantu mereka lebih lagi.

Singkat cerita, jangan anggap Cortana sebagai asisten virtual generik lagi seperti sebelumnya. Cortana sudah berevolusi menjadi komponen penting dalam layanan produktivitas Microsoft, dan Microsoft pun harus merelakan kepergian Cortana dari sejumlah platform.

Mulai akhir April nanti, pengguna Microsoft Launcher untuk Android tidak bisa lagi mengakses Cortana. Aplikasi Cortana untuk Android dan iOS sendiri juga sudah diberhentikan di beberapa negara sejak tanggal 31 Januari kemarin. Di luar Windows 10, Cortana cuma bisa diakses melalui aplikasi Outlook di Android atau iOS, atau lewat smart speaker macam Harman Kardon Invoke.

Sumber: Windows Central dan Microsoft.

Selain Alexa, Microsoft Berharap Cortana Juga Dapat Diakses Melalui Google Assistant

Kita tidak perlu merujuk data komprehensif dari analis untuk menilai bahwa Cortana kalah pamor jauh dari Alexa maupun Google Assistant. Microsoft pun menyadari akan hal ini. Jadi ketimbang terus memaksakan agar Cortana bisa bersaing ketat dengan asisten virtual lainnya, Microsoft memilih menetapkan arahan lain buat Cortana.

Berdasarkan pernyataan CEO Microsoft, Satya Nadella, yang dikutip oleh The Verge, Microsoft tak lagi melihat Cortana sebagai kompetitor Alexa maupun Google Assistant. Sebaliknya, Cortana harus menjadi fitur yang bisa diakses dari banyak tempat, termasuk dari Alexa dan Google Assistant.

Skenario yang didambakan Microsoft pada dasarnya mirip seperti bagaimana aplikasi-aplikasi bikinannya sekarang dapat dengan mudah digunakan oleh pemilik perangkat Android maupun iOS. Sejauh ini, Cortana memang sudah bisa diakses melalui Alexa, akan tetapi tidak demikian untuk Google Assistant, dan Microsoft sepertinya perlu berusaha lebih keras lagi untuk meyakinkan Google.

Hal ini bukanlah tidak mungkin, sebab jauh sebelum ini, Cortana sudah bisa dihubungkan dengan Gmail. Lebih lanjut, rencana Microsoft untuk memisahkan Cortana dengan fitur search bawaan Windows 10 yang diumumkan baru-baru ini bisa diartikan mereka dapat berusaha lebih maksimal dalam memperluas cakupan Cortana di banyak platform sekaligus.

Di sisi lain, arahan baru untuk Cortana ini juga dapat dilihat sebagai akhir dari tren smart speaker berintegrasi Cortana. Populasinya selama ini memang tidak banyak, namun itu juga bukan berarti Cortana bakal tidak mempunyai rumahnya sendiri sama sekali, sebab perangkat seperti Surface Headphones masih eksis.

Sumber: The Verge.

Microsoft Bakal Pisahkan Cortana dari Fitur Search Bawaan Windows 10

April nanti, Windows 10 dijadwalkan bakal menerima sebuah update besar. Seperti biasa, sudah pasti ada sejumlah fitur baru yang amat signifikan pengaruhnya, dan di sini salah satunya adalah pemisahan antara fitur search bawaan Windows 10 dengan Cortana.

Ya, ke depannya kedua fitur tersebut harus diakses secara terpisah, seperti yang tertera pada gambar di atas, tidak seperti sekarang di mana keduanya dijadikan satu. Mengapa keduanya harus dipisah? Microsoft percaya langkah ini harus diambil demi memaksimalkan pengembangan search dan Cortana.

Ini merupakan langkah yang wajar mengingat Microsoft pada bulan September lalu sempat memperkenalkan Microsoft Search. Dengan dipisahkannya Cortana, implementasi Microsoft Search di Windows 10 semestinya bakal lebih mudah dilakukan.

Jadi usai update-nya dirilis nanti, fitur search ditujukan buat pencarian berbasis teks, sedangkan Cortana dapat berfungsi sepenuhnya sebagai asisten virtual, memanfaatkan input perintah suara. Hasil akhirnya kurang lebih mirip seperti kombinasi Spotlight (search) dan Siri (asisten) di macOS.

Sepintas perubahan ini memang bakal terkesan membingungkan, sebab Windows 10 jadi punya dua tempat yang berbeda untuk pencarian teks dan suara. Namun saya yakin kita tidak butuh waktu lama untuk membiasakan diri, dan kalau harus menyinggung macOS kembali, saya sebagai salah satu penggunanya tidak pernah merasa bingung dengan Spotlight maupun Siri, sebab keduanya punya fungsi yang sangat berbeda.

Sumber: The Verge dan Microsoft.

Aplikasi Cortana Versi 3.0 Hadirkan Tampilan dan Sejumlah Fitur Baru

Microsoft baru saja merilis aplikasi Cortana versi 3.0 untuk perangkat Android dan iOS usai menjalani tahap pengujian selama sebulan. Seperti yang bisa Anda lihat pada gambar di atas, tampilannya berubah cukup signifikan menjadi lebih rapi ketimbang sebelumnya.

Namun perubahan visual barulah kulit luarnya, sebab Microsoft turut menjanjikan pengalaman berinteraksi yang lebih “conversational“, kalau menggunakan istilah Microsoft sendiri. Mungkin yang mereka maksud adalah percakapan yang lebih alami dengan Cortana, atau yang tidak terlalu terbatas pada penggunaan frasa-frasa tertentu saja.

Hal itu sebenarnya bisa dibuktikan melalui manuver akuisisi Microsoft belakangan ini. Pada bulan Mei lalu, mereka mengakuisisi Semantic Machine dengan tujuan membuat cara berbicara Cortana jadi lebih mirip manusia, dan sepertinya hasil kerja keras mereka sudah bisa konsumen nikmati melalui Cortana versi 3.0 ini.

Pembaruan lainnya adalah fitur untuk memutar musik atau podcast, dan aplikasi Cortana kini juga berperan sebagai tempat untuk mengatur konfigurasi awal perangkat-perangkat yang mengusung integrasi Cortana, macam Surface Headphones misalnya.

Terakhir, integrasi Cortana dengan ekosistem layanan Microsoft juga kian dimatangkan pada versi terbaru aplikasinya ini. Selain mengakses kalender, reminder, to-do-list dan email, aplikasi Cortana juga dapat dipakai untuk bergabung ke percakapan video di Skype maupun di Microsoft Teams.

Sumber: The Verge.

Application Information Will Show Up Here

Dalam Waktu Dekat, Alexa Bakal Tersedia pada Deretan Laptop dan PC Besutan Acer

Alexa resmi menginvasi ranah laptop dan komputer desktop. Baru-baru ini, HP mengumumkan versi terbaru Envy 34 AIO yang dilengkapi integrasi asisten virtual besutan Amazon tersebut. HP tentu tidak sendirian, sebab Acer juga siap menghadirkan integrasi yang sama, malahan dengan penuh totalitas.

Yang pertama kebagian jatah adalah lini laptop convertible Acer Spin 3 dan Spin 5, dimulai pada tanggal 23 Mei besok. Dalam beberapa minggu mendatang, Acer juga bakal membawa integrasi Alexa ke lini laptop super-tipis Swift, Aspire all-in-one, serta laptop gaming Nitro 5 Spin.

Seperti di TV besutan LG, ini berarti perangkat-perangkat di atas bakal mengemas dua asisten pintar sekaligus, yakni Cortana dan Alexa. Keduanya sama-sama bisa menampilkan info ramalan cuaca, sama-sama bisa menjawab pertanyaan dari pengguna, lalu kenapa harus ada dua?

Kalau menyangkut produktivitas, mungkin Cortana masih lebih cocok ketimbang Alexa / Microsoft
Kalau menyangkut produktivitas, mungkin Cortana masih lebih cocok ketimbang Alexa / Microsoft

Jawabannya mungkin tergantung pada kebutuhan. Jadi kalau untuk tugas-tugas yang menyangkut email dan elemen produktivitas lain, pengguna mungkin bisa memercayakan Cortana. Selebihnya, untuk urusan mengendalikan perangkat smart home seperti lampu pintar, termostat, dan masih banyak lagi, pengguna dapat mengandalkan Alexa.

Yang mungkin membuat bingung adalah, tahun lalu Microsoft dan Amazon sempat menyepakati keputusan untuk menduetkan Cortana dan Alexa, yang berarti pada prakteknya konsumen dapat menginstruksikan Cortana untuk memanggil Alexa maupun sebaliknya. Nah kalau keduanya sudah terintegrasi secara penuh pada perangkat seperti buatan Acer dan HP tadi, apa gunanya kemampuan panggil-memanggil ini?

Saya sendiri juga bingung. Namun kita sejatinya tidak perlu mempermasalahkannya, sebab dengan adanya Cortana dan Alexa sekaligus, konsumen jadi punya pilihan untuk disesuaikan dengan kebutuhannya masing-masing. Hanya perlu satu saja? Silakan nonaktifkan salah satunya. Kalau butuh dua-duanya, perangkat pun juga siap mengakomodasi.

Sumber: Windows Central.

Update Terbaru Windows 10 Hadirkan Sejumlah Fitur Penunjang Produktivitas

Tepat tanggal 30 April 2018 ini, Microsoft resmi merilis update terbaru untuk Windows 10. Memang tidak ada penamaan khusus seperti “Creators Update” kali ini, akan tetapi sejumlah pembaruan yang dibawanya bisa dibilang cukup signifikan, terutama untuk urusan produktivitas.

Yang pertama dan yang paling menarik adalah fitur baru bernama Timeline, yang sempat diumumkan sekitar setahun lalu. Sesuai namanya, Timeline memungkinkan kita untuk meninjau apa saja yang kita konsumsi atau kerjakan sebelumnya sampai 30 hari ke belakang.

Semisal Anda perlu melihat kembali file PDF yang sempat Anda tandatangani pekan lalu, tinggal buka Timeline lalu scroll ke bawah, atau bisa juga dengan memanfaatkan fungsi search. Namun yang lebih istimewa lagi, Timeline rupanya juga bisa diakses melalui perangkat Android atau iOS dengan bantuan browser Microsoft Edge atau Office 365, sehingga Anda dapat meninjau apa saja yang dikerjakan di laptop atau PC dari mana saja.

Masih menyangkut tema produktivitas, ada fitur bernama Focus Assist. Fungsinya tidak lain dari membantu kita berkonsentrasi selama mengerjakan sesuatu, dan caranya tentu saja adalah dengan menyingkirkan elemen-elemen pengalih perhatian seperti notifikasi media sosial dan lain sejenisnya untuk sementara waktu.

Untuk mengaktifkannya, cukup klik tombolnya di Action Center. Focus Assist juga bisa aktif secara otomatis sesuai jadwal yang kita tetapkan, dan kita juga bebas menentukan aplikasi atau kontak tertentu yang dinilai penting dan tidak boleh terlewatkan notifikasinya meski fitur ini sedang aktif. Setiap kali sesi Focus Assist selesai, kita bakal mendapat rangkuman notifikasi yang masuk selama tadi sibuk berkonsentrasi.

Selanjutnya, seperti biasa Microsoft juga menyematkan sejumlah penyempurnaan untuk browser Edge. Yang paling sepele namun paling menarik adalah sebuah icon pengeras suara pada tab yang sedang memutar audio. Klik icon itu, maka audionya bisa kita mute atau unmute dengan sangat mudah. Tidak ada lagi ceritanya bingung mencari dari tab mana suara berasal.

Terakhir, fitur Dictation kini diklaim lebih akurat dan bisa diaktifkan kapan saja dengan shortcut “Win + H”, dan pada aplikasi apa saja yang memiliki area untuk menginput teks. Cortana juga tidak lupa di-update agar dapat membantu kita mengontrol perangkat smart home yang kompatibel.

Sumber: Microsoft.

Lenovo Yoga 730 dan Yoga 530 Hadirkan Performa Lebih Baik dalam Desain Lebih Ringkas

Ada event Mobile World Congress, ada laptop hybrid baru dari Lenovo. Selama tiga tahun berturut-turut, Lenovo tidak pernah absen menyingkap model anyar dari lini Yoga-nya, dan tahun ini pun Lenovo Yoga 730 beserta Yoga 530 resmi diperkenalkan.

Keduanya sama-sama mengusung desain yang lebih ringkas untuk semua varian dibanding pendahulunya. Untuk Yoga 730, bobotnya berhasil dipangkas sekitar 13 persen: varian 13 incinya seberat 1,12 kg dan varian 15 incinya 1,89 kg. Yoga 530 yang berukuran 14 inci pun juga ikut menyusut, kini dengan tebal bodi 17,6 mm dan bobot 1,6 kg.

Lenovo Yoga 530

Hal itu sama sekali tidak berpengaruh negatif terhadap performa. Pada kenyataannya, baik Yoga 730 dan Yoga 530 kini sama-sama mengemas prosesor Intel generasi kedelapan yang menjanjikan lonjakan kinerja cukup drastis. GPU opsional Nvidia GeForce GTX 1050 masih tersedia buat Yoga 730 15 inci, dan resolusi layarnya pun masih sama (sampai 4K untuk kedua varian Yoga 730, dan full-HD untuk Yoga 530).

Yang baru adalah ketersediaan aksesori stylus dengan tingkat sensitivitas 4.096. Juga tidak kalah unik adalah integrasi asisten virtual Amazon Alexa pada Yoga 730. Ini berarti Yoga 730 mengemas dua asisten sekaligus, yakni Cortana dan Alexa, yang penggunaannya tinggal menyesuaikan selera dan kebutuhan konsumen.

Lenovo Yoga 730

Soal baterai, Lenovo bilang bahwa daya tahannya lebih baik lagi daripada sebelumnya. Dengan konfigurasi layar 1080p, Yoga 730 bisa bertahan selama 11,5 jam penggunaan pada varian 13 incinya, atau 11 jam pada varian 15 inci. Namun yang lebih penting adalah fitur Rapid Charge, di mana Yoga 730 13 inci dan Yoga 530 bisa di-charge selama 15 menit saja untuk memberikan waktu penggunaan selama sekitar 2 jam.

Di Eropa dan sekitarnya, Lenovo bakal memasarkan Yoga 730 mulai bulan April dengan harga mulai 999 euro (13 inci) dan 1.099 euro (15 inci), sudah termasuk stylus aktif itu tadi. Yoga 530 bakal menyusul di bulan Juli dengan banderol mulai 549 euro.

Sumber: Lenovo.

Cortana untuk iOS Kini Punya Tampilan yang Optimal Buat iPad

Sudah hampir tiga tahun semenjak Microsoft pertama kali mengumumkan rencananya untuk membawa asisten virtual-nya, Cortana, ke platform Android dan iOS. Menjelang akhir 2015, versi beta Cortana akhirnya mendarat di iOS, dan sekarang versi resminya pun sudah tersedia untuk publik.

Namun selama ini masih ada yang kurang, yakni versi dengan tampilan yang optimal untuk iPad. Versi yang sudah ditunggu-tunggu itu akhirnya tiba beberapa hari lalu lewat update yang dirilis Microsoft. Desain Cortana versi iPad ini kurang lebih sama seperti versi iPhone-nya, akan tetapi tampilannya sudah dioptimalkan guna memaksimalkan layar besar iPad, mulai dari iPad Mini sampai iPad Pro 12,9 inci.

Di samping itu, Microsoft mengklaim aplikasi Cortana di perangkat iOS bisa dibuka 20 persen lebih cepat. Selisihnya memang tidak jauh, tapi semestinya bakal cukup terasa apabila pengguna memakai perangkat iOS yang sudah uzur, terutama yang kapasitas RAM-nya amat terbatas.

Cortana for iPad

Mengapa Anda harus menggunakan Cortana ketika ada Siri yang terintegrasi dengan baik di iOS? Karena ada yang bisa dilakukan Cortana yang tak bisa dilakukan Siri, tapi begitu juga sebaliknya. Alasan yang mungkin lebih pas adalah apabila pengguna sehari-harinya juga memakai PC Windows 10, yang merupakan rumah asli Cortana.

Sebagai asisten virtual, tentu saja Cortana bisa memahami dan merespon terhadap perintah suara pengguna. Kendati demikian, karena ini iOS yang kita bicarakan, fitur perintah suara tersebut hanya bisa aktif ketika aplikasi dibuka, dan bukan ketika perangkat sedang terkunci.

Batasan ini mungkin bakal menjadi alasan yang mencegah pengguna iOS memakai Cortana. Namun sejatinya masih ada batasan yang tidak kalah besar pengaruhnya: Cortana untuk iOS belum tersedia di banyak negara, termasuk Indonesia. Pun begitu, andai Anda ingin mencobanya, Anda masih bisa mengunduh Cortana dengan mengganti pengaturan negara di akun Apple ID menjadi salah satu dari yang didukung.

Sumber: MacRumors.

Sejumlah Printer HP Kini Dapat Berkomunikasi dengan Alexa, Cortana dan Google Assistant

Asisten virtual seakan menjarah kemeriahan event CES tahun ini. Ketika perangkat seperti air fryer saja sudah membawa integrasi asisten virtual, kesannya tidak aneh apabila fitur yang sama juga tersedia di printer. Masalahnya, sampai sekarang belum ada produsen printer yang mau menerapkannya.

HP pun mencoba memberanikan diri untuk memulai tren baru ini. Sejumlah printer-nya yang mengemas konektivitas internet kini dapat berkomunikasi dengan Alexa, Cortana maupun Google Assistant. Komunikasinya memang tidak langsung, melainkan via bantuan smart speaker maupun perangkat lain yang mengusung integrasi asisten virtual dari masing-masing platform.

Saya yakin tidak sedikit yang bakal menganggap fitur ini sebatas gimmick, namun coba bayangkan skenario berikut: Anda baru saja meminta Alexa untuk menambahkan sejumlah produk ke daftar belanja di akun Amazon Anda (lewat speaker Echo). Ketimbang harus membuka ponsel untuk mengecek apakah ada yang kurang, Anda tinggal bilang, “Alexa, ask my printer to print my shopping list.”

HP printer Cortana support

Contoh lain: usai membuat reminder dan menambahkan sejumlah agenda lain ke Google Calendar dengan bantuan speaker Google Home, Anda bisa bilang, “Ok Google, ask HP printer to print my calendar.” Semuanya memang terdengar sepele, akan tetapi lain ceritanya kalau kedua tangan kita selalu disibukkan dengan berbagai hal.

Seperti yang sudah disebutkan, fitur ini masih membutuhkan smart speaker sebagai perantaranya, akan tetapi ini hanya sementara. HP sudah punya rencana untuk membubuhkan integrasi asisten virtual langsung ke printer, sehingga nantinya mengecek sisa tinta pun bisa sesimpel menanyakan ke Alexa atau Google Assistant.

Sumber: HP.