Tag Archives: crossover

Far Cry 6 Nantinya Akan Kedatangan DLC Danny Trejo Hingga Stranger Things

Meskipun masih akan dirilis kurang dari satu bulan lagi, Ubisoft ternyata tidak mau menunggu untuk menunjukkan apa saja konten yang akan pemain dapatkan setelah game open world FPS terbarunya Far Cry 6 dirilis nanti.

Lewat trailer yang berjudul “Post-Launch Overview Trailer“, Ubisoft langsung menunjukkan rencana post-launch content untuk Far Cry 6. Sebelumnya, Ubisoft memang telah memberikan sedikit gambaran bahwa game-nya akan mendapatkan ekspansi yang memungkinkan pemain memainkan musuh-musuh ikonik dari seri Far Cry seperti Vaas, Pagan Min, dan Joseph Seed.

Namun dari trailer barunya, terlihat bahwa Ubisoft ternyata telah mempersiapkan jauh lebih banyak konten dan juga DLC yang bisa dinikmati oleh para pemain nantinya. Sekaligus beberapa detail baru tentang ekspansi terhadap musuh-musuh ikonik Far Cry yang ternyata akan memiliki episode penuhnya masing-masing.

Vaas: Insanity akan dirilis pada bulan November mendatang, sebulan setelah game-nya dirilis. Pagan: Control akan tiba pada Januari dan Joseph: Collapse di Maret tahun depan. Ekspansi ini juga ternyata akan menjadi ekspansi berbayar yang bisa dibeli oleh pemain secara terpisah ataupun sekaligus di dalam Season Pass.

Yang paling menarik tentunya adalah konten-konten selanjutnya yang mayoritas akan menjadi crossover atau kolaborasi dengan franchise lain. Berita baiknya, misi-misi ini bisa diaminkan oleh para pemain secara gratis.

Pertama adalah kehadiran aktor veteran Danny Trejo yang ikut menjadi dirinya sendiri di dalam game-nya. Tetap ditemani dengan machete ikoniknya, Danny Trejo akan bekerja sama dengan pemain untuk menyelesaikan misi-misinya.

Kemudian akan ada juga kolaborasi dengan Rambo yang akan hadir pada Februari tahun depan. Sayangnya konten kolaborasi ini tidak akan menampilkan Sylverster Stallone namun seorang karakter yang disebut “Rambo Superfan” yang memang akan tampil dengan kostum lengkap ala Rambo.

Dan yang kelihatannya paling menarik dari ekspansi-ekspansi yang ditampilkan adalah konten kolaborasi dengan serial Netflix Stranger Things yang disebut “The Vanishing”. Tidak banyak yang ditampilkan dari ekspansi ini, namun harusnya akan berisi petualangan sang protagonis Danny Rojas menuju dunia Upside-Down dan melawan Demogorgon. DLC ini akan meluncur pada Maret tahun depan.

Istimewanya, para pemain yang membeli Season Pass juga akan mendapatkan game Far Cry 3: Blood Dragon dan juga beberapa kosmetik tematis termasuk companion eksklusif bernama K-9000 yang diprediksi akan menjadi anjing cyborg.

Selain itu, Far Cry juga memiliki beberapa mode permainan yang nantinya akan menyibukkan para pemain setelah menyelesaikan cerita utamanya antara lain Special Operation dan Weekly Insurgencies. Bahkan, Ubisoft mengatakan bahwa mereka memiliki konten-konten lainnya yang belum diumumkan.

Tesla Model Y Resmi Diungkap: Model 3 Rasa SUV

Sesuai janji, Tesla akhirnya resmi memperkenalkan mobil elektrik terbarunya, Model Y. Mobil ini merupakan versi SUV dari Model 3, dan Tesla merancangnya menggunakan basis platform yang sama seperti sedan termurahnya itu.

Kemiripan antara Model Y dan Model 3 memang langsung terlihat dari luar, terutama pada bagian moncong depannya. Sebagai sebuah SUV/crossover, tentu saja bodinya sedikit lebih tinggi, akan tetapi tidak kelewat tinggi sehingga Tesla berani mengklaim karakter pengendaliannya mirip seperti mobil sport.

Tesla Model Y

Yang cukup mengejutkan, konsumen Model Y nantinya bisa memilih fitur opsional berupa tambahan sepasang kursi di baris ketiga, sehingga Model Y pun sanggup mengangkut tujuh penumpang. Utilitas memang merupakan nilai plus dari sebuah SUV, dan Tesla rupanya tak mau mengorbankan aspek tersebut meski yang digunakan adalah platform sebuah sedan.

Tesla Model Y

Lalu bagaimana dengan performanya? Tipikal Tesla, sama sekali tidak mengecewakan. Varian termahalnya (Performance) dilengkapi sepasang motor elektrik, sanggup membawa Model Y melesat dari 0 – 100 km/jam dalam waktu 3,5 detik saja, dengan top speed 240 km/jam.

Varian ini juga telah dibekali fitur Track Mode seperti yang ada pada Model 3. Urusan efisiensi, yang paling irit adalah varian Long Range, dengan baterai yang bisa tahan sampai 480 km dalam sekali pengisian.

Tesla Model Y

Seperti Model 3, Model Y juga bakal ditawarkan dalam varian termurah (Standard Range), dengan jarak tempuh 370 km per charge, dan banderol harga mulai $39.000. Akselerasi dan top speed-nya jelas tak sekencang varian Performance, tapi kita juga tak boleh lupa bahwa varian Performance dibanderol mulai $60.000.

Wujudnya mirip, spesifikasinya mirip, interiornya pun juga mirip seperti Model 3, dengan dashboard super minimalis yang hanya mengandalkan satu layar sentuh berukuran 15 inci saja. Selagi berada di dalam, kesan lapang juga bakal semakin terasa berkat kehadiran atap kaca panoramik.

Tesla Model Y

Semua ini terdengar mengesankan, dan Tesla terbukti sudah beberapa kali memenuhi seluruh klaimnya. Yang hampir selalu meleset adalah produksi dan pemasarannya. Semoga saja itu tidak terulangi pada Model Y, yang dijadwalkan mengaspal paling cepat pada musim gugur 2020, sedangkan varian termurahnya baru akan menyusul pada musim semi 2021.

Sumber: Electrek.

Audi Ungkap Q4 e-tron, Lebih Ringkas, Lebih Efisien, tapi Tetap Bertenaga

Pertengahan tahun ini, Audi akan mulai memasarkan mobil elektrik perdananya, e-tron. Kiprah mereka di segmen elektrik memang tergolong terlambat, akan tetapi Audi tidak segan memasang target yang cukup ambisius: pada tahun 2025 nanti, Audi bakal memiliki 12 model yang bermesin elektrik sepenuhnya.

Jelas sekali e-tron baru permulaan alias menu pembuka. Tidak lama setelah peluncuran e-tron, Audi langsung menyingkap sedan elektrik e-tron GT yang masih berstatus konsep, dengan rencana realisasi pada akhir 2020. Di ajang Geneva Motor Show tahun ini, Audi pun tidak lupa memperkenalkan konsep lainnya untuk segmen elektrik.

Audi Q4 e-tron

Mobil tersebut adalah Q4 e-tron, bisa dianggap sebagai adik kecil e-tron jika melihat fisiknya yang lebih ringkas. Secara estetika, kedua mobil ini tampak cukup mirip, akan tetapi di mata saya, e-tron kelihatan sedikit lebih kaku dibandingkan Q4 e-tron.

Meski lebih kecil, dapur pacu Q4 e-tron tetap saja mumpuni, dengan bekal sepasang motor elektrik yang sanggup menghasilkan output daya sebesar 225 kW (± 300 hp). Dipadukan dengan torsi sebesar 460 Nm, 0 – 100 km/jam dapat ia lahap dalam waktu 6,3 detik saja, sedangkan kecepatan maksimumnya dibatasi secara elektronis di angka 180 km/jam.

Kapasitas baterainya lebih kecil daripada e-tron orisinal di angka 82 kWh, akan tetapi berhubung bobotnya lebih ringan, Q4 e-tron sanggup menempuh jarak sejauh 450 km dalam satu kali pengisian. Pengisiannya juga sudah mendukung teknologi fast charging, dengan kemampuan mengisi 80 persen kapasitas dalam waktu sekitar 30 menit saja.

Audi Q4 e-tron

Masuk ke bagian kabin, Q4 e-tron tidak kalah canggih dan mewah ketimbang kakaknya. Sistem infotainment-nya mengandalkan layar sentuh 12,3 inci di bagian tengah, yang sengaja sedikit dimiringkan ke arah pengemudi demi kenyamanan ekstra.

Yang saya suka, Audi masih menyematkan deretan tombol untuk mengatur sistem pendingin di bawah layar tersebut. Ini jauh lebih nyaman ketimbang harus menggunakan touchscreen seperti pada Tesla Model 3. Lebih lanjut, konsol tengah yang semestinya dihuni oleh tuas transmisi dan rem tangan telah beralih fungsi menjadi kompartemen penyimpanan yang lega pada Q4 e-tron.

Audi Q4 e-tron

Audi berencana untuk memproduksi Q4 e-tron pada akhir tahun 2020, sama seperti e-tron GT. Harganya masih belum diketahui, tapi sudah pasti di bawah $74.800 yang merupakan banderol e-tron orisinal.

Sumber: Audi.

Tesla Model Y Bakal Diungkap Secara Resmi pada 14 Maret 2019

Rumor mengenai Tesla Model Y sudah lama berhembus. Namun Tesla pada akhirnya mengonfirmasi bahwa mobil tersebut eksis, dan mereka siap menyingkapnya secara resmi pada tanggal 14 Maret mendatang. Seperti biasa, informasi ini datang dari Tweet sang CEO sendiri, Elon Musk.

Model Y pada dasarnya merupakan Model 3 versi SUV atau crossover. Menurut penjelasan Elon, Model Y mempunyai dimensi sekitar 10% lebih besar ketimbang Model 3, yang berarti harganya juga akan dipatok sekitar 10% lebih mahal.

Spesifikasinya semestinya juga sama seperti Model 3, termasuk kapasitas baterainya. Namun berhubung ukuran Model Y lebih besar, jarak tempuhnya dalam sekali pengisian tidak akan sejauh Model 3.

Meski belum ada konfirmasi resmi dari Tesla, pernyataan Elon terkait kemiripan kedua mobil ini bisa diartikan Tesla menggunakan Model 3 sebagai basis dari Model Y. Skenario ini sejatinya lebih masuk akal ketimbang menggunakan platform baru, apalagi mengingat Tesla baru saja meresmikan varian terendah dari Model 3 yang dibanderol seharga $35.000 saja.

Anggap saja Model Y ini sebagai versi terjangkau dari Model X, sama seperti peran Model 3 sebagai versi murah dari Model S. Di luar kategori premium, bisa dipastikan Model Y tak akan mengusung pintu Falcon Wing yang selama ini sudah menjadi ciri khas Model X.

Detail lebih lengkap, termasuk banderol harga Model Y, baru akan diungkap pada ajang peluncurannya nanti. Tesla juga bakal menghadirkan prototipenya agar bisa langsung dijajal oleh para jurnalis yang diundang.

Sumber: Electrek.

Sensasi Assassin’s Creed Hadir di Monster Hunter: World

Developer kadang suka bermain-main dengan memasukan elemen satu game ke permainan buatannya sebagai cara mengapresiasi karya rekan mereka di studio lain atau sekadar untuk memberi kejutan pada fans. Satu contoh teruniknya ialah potongan Final Fantasy yang dapat ditemukan di Assassin’s Creed Origins. Namun ‘event crossover‘ belakangan menjadi tren dan semakin berani.

Ambil contohnya tokoh Geralt of Rivia dari seri The Witcher. Ia menjadi karakter primadona di game Soulcalibur VI dan rencananya juga akan mengunjungi dunia Monster Hunter di waktu dekat. Ternyata agenda crossover Capcom tak berhenti sampai di sana. Minggu lalu, studio Jepang ini meluncurkan hasil kolaborasi bersama Ubisoft melalui misi bertema Assassin’s Creed di Monster Hunter: World.

Sebagaimana para assassin menyerang, event tersebut datang secara tiba-tiba lewat quest bernama SDF: Silent, Deadly, and Fierce. Di sana, Anda ditugaskan untuk memburu sejumlah monster level tinggi. Jika berhasil menyelesaikannya, Anda akan dihadiahkan Senu Feather (bulu elang milik Bayek di Origins). Dua helai Senu Feather dapat ditukarkan dengan Bayek Layered Armor – bisa melapisi set baju yang Anda kenakan – atau Assassin’s Hood mirip punya Ezio.

Aksesori Assassin’s Hood memberi manfaat dalam permainan. Saat mengenakannya, serangan sembunyi-sembunyi yang Anda lakukan bisa memberikan tingkat kerusakan lebih tinggi. Selain itu, Assassin’s Hood juga mendongkrak kecepatan gerak serta mempersilakan Anda bersembunyi lebih cepat.

Namun mendapatkan Senu Feather tidaklah mudah. Anda harus berpartisipasi di pertempuran arena melawan tiga spesies monster terbesar di Monster Hunter: World, yaitu Odogaron, Deviljho, serta Lunastra. Dan Anda harus menumbangkan mereka dalam satu sesi match. Pertama-tama, Anda akan berhadapan dengan Odogaron dan Deviljho sekaligus, kemudian setelah keduanya berhasil ditundukkan, datanglah Lunastra.

Idealnya, quest SDF: Silent, Deadly, and Fierce perlu diselesaikan sebanyak empat kali buat mendapatkan empat helai Senu Feather. Dua untuk ditukarkan dengan Bayek Leather Armor dan dua lagi buat Assassin’s Hood. Begitu berhasil memperolehnya, item-item ini akan menjadi milik Anda secara permanen.

Event crossover Assassin’s Creed di Monster Hunter: World sudah bisa Anda akses sekarang. Tapi ingat, ini adalah event dengan waktu terbatas, akan ditutup pada tanggal 10 Januari 2018 nanti. Buat sekarang, SDF: Silent, Deadly, and Fierce baru dapat dinikmati oleh gamer PlayStation 4 dan Xbox One. Add on akan tiba di versi PC Monster Hunter: World di ‘lain waktu’.

Via PC Gamer.

Crossover Elektrik Tesla Model Y Bakal Diproduksi Tahun 2020

Tesla sudah mulai memproduksi sedan Model 3 sejak bulan Juli tahun lalu. Meski belum bisa memenuhi demand dari konsumen yang begitu tinggi, Tesla tentunya sudah punya rencana ke depan. Dua yang sudah pasti adalah truk Tesla Semi, yang rencananya akan diproduksi mulai tahun depan, serta mobil sport Roadster 2, yang baru akan menyusul di tahun 2020.

Apakah cuma itu saja? Tidak, sebab Tesla juga sudah berencana untuk menyiapkan mobil elektrik baru bernama Model Y. Mobil ini belum punya nama resmi, dan sketsa desainnya pun masih belum ada. Kendati demikian, mobil ini bisa dipastikan bakal masuk ke kategori crossover, atau gampangnya versi lebih ringkas sekaligus lebih seksi dari Model X.

Dalam laporan finansial kuartal pertama Tesla, Elon Musk selaku pendiri sekaligus CEO-nya menyatakan bahwa Model Y akan diproduksi mulai tahun 2020. Mobil ini juga akan dirancang menggunakan platform baru, bukan berdasarkan platform Model 3 seperti yang banyak dirumorkan sebelumnya.

Platform baru ini menurut Elon berarti Tesla bakal mengganti arsitektur baterai 12-volt pada Model Y nantinya. Mekanisme suplai daya ke komponen-komponen elektronik mobil juga akan berubah, dan ini berguna untuk menyederhanakan sistem perkabelan dalam mobil sekaligus proses produksinya.

Proses produksi yang lebih simpel pada akhirnya bakal berujung pada implementasi sistem otomasi pabrik yang lebih mudah, sehingga harapannya kecepatan produksi Tesla Model Y nanti bisa lebih baik daripada kondisi sekarang dengan Model 3. Elon tidak lupa menambahkan bahwa Model Y ini bakal merevolusi bidang manufaktur, memanfaatkan pabrik baru yang sedang mereka persiapkan.

Sumber: Electrek.

BMW Singkap Konsep SUV Elektriknya, BMW iX3

Fokus industri otomotif tampaknya sedang tertuju ke segmen SUV elektrik. Tesla memelopori trennya lewat Model X, Jaguar dan Hyundai siap menyusul tahun ini juga, sedangkan VW di tahun 2020. Di tempat lain, ada Nissan, Porsche dan bahkan Buick yang telah memamerkan konsepnya masing-masing. Kini BMW pun tidak mau ketinggalan.

Di hadapan pengunjung Beijing Auto Show, pabrikan Jerman itu menyingkap konsep BMW iX3. Dari namanya sudah kelihatan kalau ini merupakan mobil elektrik, tapi jangan salah, wujudnya jauh lebih mirip crossover konvensional BMW X3 ketimbang BMW i3 yang sepenuhnya elektrik.

BMW iX3

Performanya ditunjang oleh motor elektrik generasi kelima buatan BMW, yang diklaim mampu menyemburkan daya kurang lebih sebesar 270 hp. ‘Mesin’ tersebut menerima suplai daya dari baterai berkapasitas 70 kWh, yang diestimasikan bisa membawa iX3 menempuh jarak sejauh 400 km dalam satu kali pengisian. Memang bukan yang terbaik, tapi masih lumayan jika dibandingkan calon rival-rivalnya tadi.

BMW tentunya tidak lupa menyematkan dukungan teknologi fast charging, di mana kapasitas baterai mobil bisa terisi hingga 80 persen dalam waktu kurang dari 30 menit jika menggunakan charger 150 kW. Jaringan charger generasi baru ini kabarnya bakal dibangun dalam waktu dekat.

BMW iX3

Ini juga yang pada dasarnya menjadi alasan mengapa iX3 masih mengusung status konsep. BMW sepertinya masih menunggu infrastruktur pendukungnya siap terlebih dulu sebelum merilis iX3 secara massal. Memang sejauh ini tidak ada yang berani memastikan, tapi menurut Wired, kemiripan iX3 dengan mobil konvensional bisa menjadi indikasi positif bahwa mobil ini bakal terealisasi dalam beberapa tahun ke depan.

Pertanyaan lainnya, mengapa harus Tiongkok? Mengapa tidak memperkenalkannya di pameran mobil di Eropa atau Amerika? Karena Tiongkok memang merupakan salah satu pasar otomotif terbesar, dan pemerintahnya juga memberlakukan regulasi yang terbilang ketat terkait emisi karbon, sehingga pada akhirnya mobil elektrik punya kans untuk sukses lebih besar di sana.

Sumber: Wired.

Hyundai Bersiap Pasarkan SUV Elektriknya Menjelang Akhir Tahun Ini

Ingat mobil elektrik, pasti ingat Tesla. Namun belakangan satu per satu pabrikan mobil lain mulai serius menghadapi pasar baru ini. Tidak terkecuali Hyundai, yang tengah bersiap meluncurkan SUV elektriknya, Hyundai Kona Electric.

Sesuai namanya, ini merupakan versi elektrik dari SUV kecil yang bernama sama. Desainnya nyaris identik, menggabungkan citra SUV dan hatchback. Perbedaan yang paling mencolok adalah absennya grille pada moncong depan Kona Electric, mengingat cara kerja sistem pendinginnya sangat berbeda dari mobil bermesin bensin.

Hyundai Kona Electric

Bicara soal mobil elektrik, yang paling penting dibahas tentu saja adalah efisiensi dayanya. Hyundai mengklaim baterai berkapasitas 64 kWh yang tertanam mampu membawa Kona menempuh jarak 400 kilometer sebelum perlu diisi ulang. Pengisian ulangnya pun terbilang cepat jika menggunakan fast charger: 80% kapasitas baterai bisa terisi dalam waktu kurang dari satu jam.

Hyundai Kona Electric

Perihal performa, Kona Electric sedikit lebih unggul dibanding versi standarnya, sanggup menyemburkan daya sebesar 201 hp dan torsi 395 Nm guna mempercepat akselerasi. Pada kenyataannya, Hyundai bilang bahwa 0 – 100 km/jam bisa ditempuh dalam waktu 7,6 detik saja oleh Kona Electric, sedangkan kecepatan maksimumnya mencapai 167 km/jam.

Hyundai Kona Electric

Fitur driver assist, termasuk pengereman otomatis ketika mendeteksi objek di depan mobil, tersedia sebagai fitur standar. Lalu Hyundai tak lupa membekali kabin Kona Electric dengan sejumlah fitur premium macam panel instrumen full-digital, heads-up display (HUD), sampai wireless charger untuk ponsel.

Hyundai sejauh ini belum bilang harganya berapa, tapi semestinya tidak terpaut terlalu jauh dari Kona versi standar yang dibanderol mulai $19.500. Di Amerika Serikat, pemasarannya bakal dimulai menjelang akhir tahun 2018.

Sumber: Engadget dan Hyundai.

Audi Kembali Pamerkan Konsep Mobil Elektriknya, Kali Ini Berjenis Crossover

Tahun depan, Audi akan mulai memasarkan mobil elektrik pertamanya, e-tron Quattro. Tahun depannya lagi, SUV tersebut akan disusul oleh sepupunya yang sama-sama elektrik, tapi bertipe crossover bernama e-tron Sportback, yang baru saja dipamerkan konsepnya di event Shanghai Auto Show pekan lalu.

Secara mendasar ada banyak kemiripan antara e-tron Sportback dan e-tron Quattro, utamanya dalam hal performa. Audi telah membenamkan total tiga motor elektrik pada mobil ini (satu di depan, dua di belakang), yang sanggup menghasilkan daya sebesar 320 kW (430 hp), atau 370 kW (500 hp) dalam Boost Mode.

Suplai energinya berasal dari baterai lithium dengan kapasitas total 95 kWh. Dalam satu kali charge, e-tron Sportback diyakini sanggup menempuh jarak hingga sejauh 500 kilometer.

Ada ratusan LED yang tertanam pada mobil ini, memungkinkan animasi pencahayaan yang sangat bervariasi / Audi
Ada ratusan LED yang tertanam pada mobil ini, memungkinkan animasi pencahayaan yang sangat bervariasi / Audi

Audi sejatinya juga memperlakukan e-tron Sportback sebagai panggung demonstrasi teknologi LED mereka. Ratusan LED telah Audi sematkan pada mobil ini, dan teknologi rancangan mereka memungkinkan animasi pencahayaan yang sangat bervariasi.

Moncong depan dan belakangnya bahkan juga dilengkapi proyektor digital berukuran sangat kecil sebagai salah satu cara mobil berkomunikasi dengan sekitarnya. Contoh yang paling gampang, di jalanan akan tampak sinyal pencahayaan dari mobil saat lampu sein diaktifkan.

Interiornya dipenuhi oleh layar sentuh di semua sisi / Audi
Interiornya dipenuhi oleh layar sentuh di semua sisi / Audi

Di dalam, Anda bakal disambut oleh deretan layar sentuh. Tidak hanya di panel kontrol di tengah saja, tapi juga di sekitar pintu sehingga semua penumpang dapat berinteraksi dengan sistem infotainment bawaannya.

Seperti yang saya katakan, mobil ini baru akan mengaspal secara resmi mulai tahun 2019. Versi produksinya mungkin akan sedikit berbeda, tapi saya kira desain secara keseluruhannya bakal tetap sama mengingat pengumumannya ini hanya terpaut sekitar dua tahun dari jadwal produksinya.

Sumber: Audi.

Nikmati Game Parodi Film The Expendables, The Expendabros, Gratis via Steam

Hingga kini, permainan movie tie-in yang benar-benar dibuat dengan apik untuk console dan PC masih sulit ditemukan, dan mayoritas dari mereka dirilis di platform mobile. Di satu sisi, perusahaan film hanya melihatnya sebagai proyek promosional sampingan; di sisi lain, pemain di platform game mainstream memiliki standar yang tinggi. Continue reading Nikmati Game Parodi Film The Expendables, The Expendabros, Gratis via Steam