Tag Archives: Crystal Dynamics

Crystal Dynamics Gandeng Developer Veteran dan Dirikan Studio Baru Demi Menggarap Avengers Project

Jauh sebelum Avengers: Infinity War tayang dan mengguncang penonton dengan ending-nya, Marvel Entertainment dan Square Enix lebih telah dulu men-tease ‘akhir perjalanan’ para superhero favorit Anda lewat trailer perdana Avengers Project yang dipublikasikan di awal 2017. Video singkat tersebut mencoba menggambarkan bagaimana tim pahlawan super Marvel itu kalah dalam pertempuran.

Namun sudah dua kali ajang Electronic Entertainment Expo berlalu tanpa adanya pengungkapan detail gameplay dari Avengers Project. Hal tersebut membuat khalayak mulai skeptis terhadap nasib proyek baru itu, apalagi Eidos Montréal dan Crystal Dynamics (keduanya merupakan anak perusahaan Square Enix) saat ini terlihat mencurahkan seluruh perhatiannya pada pengerjaan Shadow of the Tomb Raider yang rencananya akan dilepas di bulan September 2018 nanti.

Baru di pertengahan bulan Agustus ini kita mendapatkan info lebih jauh mengenai Avengers Project. Melalui website-nya, Crystal Dynamics mengumumkan pembukaan studio baru bernama Crystal Northwest di kawasan Bellevue, Washington. Fokus awal Crystal Northwest akan ditujukan pada pengembangan aspek teknologi dari permainan, dan prosesnya dipimpin oleh dua veteran yang berkiprah selama 20 tahun di industri ini, yaitu Chad Queen dan James Loe.

“Saat ini kami sedang mengekspansi tim secara agresif. Didirikannya studio baru yang diisi oleh talenta-talenta kawakan adalah cara untuk menghidangkan pengalaman gaming terbaik ke para pemain,” tutur studio co-head Crystal Dynamics Scot Amos. “Kami telah mengumpulkan para veteran dan pemimpin di industri ini demi menciptakan konten yang mampu melampaui ekspektasi gamer.”

Avengers Project 1

Selain dua individu tersebut, ada tiga talenta berpengalaman lain yang bergabung dalam pengembangan Avengers Project. Pertama adalah Vincent Napoli yang berperan jadi lead combat designer-nya – ia sempat berpartisipasi dalam pengerjaan God of War. Kedua ialah Ben Wanat, developer senior sekaligus creative director dan pencipta Dead Space. Dan terakhir adalah David Fifield, mantan executive producer dan design director 343 Industries (Halo), juga pernah bekerja sebagai game director Raven Software.

Tapi ketika Chad Queen dan James Loe dipercayai buat memimpin Crystal Northwest; Vincent Napoli, Ben Wanat dan David Fifield dipilih untuk memperkuat formasi tim inti Crystal Dynamics. Selain nama-nama ini, mantan creative director Uncharted: The Lost Legacy, Shaun Escayg kabarnya turut berpartisipasi dalam pembuatan Avengers Project. Berdasarkan page LinkedIn-nya, ia bertanggung jawab sebagai writer sekaligus creative director.

Logo The Avengers

Crystal Dynamics menjelaskan, dibukanya studio baru serta ekspansi tim merepresentasikan komitmen developer dalam ‘menggarap proyek hiburan paling besar’. Namun hingga sekarang, belum diketahui kapan Avengers Project akan beres.

Via GameSpot.

Game Tomb Raider Baru Akan Diumumkan Sebentar Lagi

Lara Croft telah lama bertualang sebelum Nathan Drake, John Marston ataupun Captain Price muncul di console generasi keenam hingga platform current-gen. Namun kehadiran game-game modern dengan konten sinematik mendorong Square Enix – pemilik franchise Tomb Raider – untuk mengikuti permintaan pasar. Dan di tahun 2013, dilepaslah reboot dari Tomb Raider.

Arahan baru ini ternyata cocok bagi Lara Croft, menyemangati Square Enix dan Crystal Dynamics untuk menggarap sekuelnya, Rise of the Tomb Raider. Respons pemain ternyata lebih positif lagi. Para gamer memuji aspek grafis, gameplay, serta karakter permainan. Terhitung di akhir tahun 2017 kemarin, game ini terjual hampir tujuh juta kopi. Dan sudah cukup lama diketahui, Square Enix tengah meramu sekuel keduanya, yang konon diberi judul Shadow of the Tomb Raider.

Dan di minggu ini, Square Enix meng-update situs TombRaider.com sehingga menampilkan ilustrasi mirip gerhana matahari, dengan informasi tanggal di bawahnya. Permainan kemungkinan besar akan resmi diumumkan pada hari ini tanggal 15 Maret, tepat pukul 06:00 pagi PDT (Pasific Daylight Time). Jika waktu ini dikonversi ke WIB, maka penyingkapan akan dilakukan jam 20:00 malam nanti.

Shadow of the Tomb Raider 2

Namun bukan hal ini saja yang terungkap di situs permainan Tomb Raider. Jika berkenan berhadapan dengan deretan kode, silakan lihat source laman tersebut. Tersembunyi di antara baris huruf dan angka, tersingkaplah deskripsi singkat permainan dan tanggal rilisnya. Informasi di sana juga sekali lagi mengonfirmasi judul yang diusung game, yakni Shadow of the Tomb Raider. Square Enix menuliskan: ‘Shadow of the Tomb Raider adalah penutup klimaks kisah awal mula Lara Croft’. Dan permainan akan tersedia pada tanggal 14 September 2018.

Shadow of the Tomb Raider 1

User Twitter Nibellion juga sempat mengunggah bocoran video teaser trailer. Resolusinya memang rendah dan durasinya cukup singkat, namun di sana saya bisa melihat bagaimana Lara Croft dihadapkan pada situasi serupa dua game pendahulunya: ia dikejar-kejar oleh tentara paramilimeter dan kembali harus mengerahkan seluruh kemampuannya (termasuk memanjat tebing) untuk bertahan hidup.

 

 

Info lain yang saya tangkap ialah setting permainan. Di bocoran trailer itu, Lara tampaknya akan bertualang di daerah dengan hutan tropis. Tebakan saya adalah daerah Amerika Selatan karena sesi akhir video memperlihatkan bangunan mirip kuil suku Aztec.

Dan berdasarkan pengalaman sebelum-sebelumnya, hampir bisa dipastikan Square Enix akan melepas Shadow of the Tomb Raider di platform permainan utama seperti PlayStation 4, Xbox One dan PC.

Via Kotaku.

Betulkah Shadow of the Tomb Raider Ialah Judul Game Tomb Raider Selanjutnya?

Bermaksud ingin menyegarkan kembali franchise Tomb Raider, Crystal Dynamics memutuskan untuk merekonstruksi kisah awal petulangan Lara Croft. Langkah ini terbukti tepat, reboot Tomb Raider menjadi game dengan penjualan tercepat di seri itu, menyemangati developer untuk menggarap sekuelnya yang dirilis di platform game next-gen pada tahun 2015-2016.

Seperti pendahulunya, Rise of the Tomb Raider juga memperoleh respons yang sangat positif. Pujian diarahkan pada aspek gameplay serta visual. Jika kebetulan sudah memainkannya, Anda pasti tahu game tersebut masih belum menutup kisah petualangan Lara Croft di saga barunya itu. Dan baru-baru ini, terdengar kabar yang menyatakan bahwa Square Enix dan Cyrstal Dynamics sedang menyiapkan penerusnya – melalui game berjudul Shadow of the Tomb Raider.

3rEHWipvbghYSYVMdPahAi-650-80

Eksistensi dari Shadow of the Tomb Raider sendiri mulai diketahui sejak bulan Oktober 2016 kemarin, berdasarkan foto unggahan user Reddit. Waktu itu, sang redditor tak sengaja mendapatkan kesempatan mengambil foto staf Crystal Dynamics yang sedang membuka dokumen di komuter. Delapan bulan kemudian, informasi tersebut diperkuat dengan gambar yang (tampaknya tak sengaja) di-upload oleh perusahaan bernama Take Off.

Shadow of the Tomb Raider

Dari sedikit riset, Take Off adalah studio marketing asal Los Angeles. Salah satu spesialisasi mereka ialah penggarapan artworks dan trailer video game. Tapi saat artikel ini ditulis, situs mereka sedang tidak bisa diakses karena ‘masih dalam perawatan’.

Gambar yang sempat diabadikan oleh anggota forum NeoGAF itu sendiri kembali mengonfirmasi pemakaian judul Shadow of the Tomb Raider. Di sana ada beberapa alternatif logo permainan serta setidaknya sembilan ilustrasi gambar tangan yang menampilkan Lara Croft dengan deskripsi: ‘key art: beberapa usulan [gambar] untuk menunjukkan keadaan lingkungan, pencahayaan, dan pose berbeda’.

Jika dilihat lebih teliti, ilustrasi-ilustrasi Lara Croft tersebut berkali-kali menampilkan piramida. Hal ini boleh jadi mengindikasikan latar belakang permainan Shadow of the Tomb Raider. Menerka dari bentuk dan keberadaan pepohonan di gambar, kemungkinan game di-setting di wilayah Amerika Selatan dan mengangkat tema kebudayaan Amerika kuno.

Ada peluang, ‘proses perawatan’ di website Take Off dimaksudkan untuk menghapus segala informasi terkait Shadow of the Tomb Raider. Tentu saja hal ini malah memperkuat kecurigaan bahwa permainan memang betul-betul ada. Semoga saja kita tak perlu menunggu waktu rilisnya terlalu lama…

Via PC Gamer.

Marvel Gandeng Square Enix Untuk Garap Game The Avengers Baru

Selain membuat Disney semakin percaya diri dengan arahan Marvel Cinematic Universe, kesuksesan The Avengers melahirkan deretan komik hingga game tie-in. Salah satu yang cukup mencuri perhatian adalah upaya adaptasi film ke video game, saat itu dikerjakan oleh tim THQ Studio Australia. Sayang sekali, proyek tersebut dibatalkan terkait bangkrutnya sang publisher.

Kabar gembiranya, masih ada harapan bagi Anda yang sedang menanti game The Avengers kelas blockbuster. Disney memang sudah undur diri dari bisnis pengembangan video game, namun Marvel Entertainment baru saja mengumumkan kolaborasinya bersama Square Enix untuk menggarap berbagai permainan baru selama beberapa tahun ke depan, dimulai dengan satu judul menarik, The Avengers Project.

The Avengers Project disingkap lewat sebuah trailer singkat, kemungkinan besar ia adalah codename sementara hingga judul aslinya diumumkan nanti. Detail mengenainya memang masih sangat minim. Di video, sang narator menjelaskan, “Mereka bilang masa-masa para pahlawan telah berakhir. Jika Anda berbeda, maka Anda dianggap berbahaya. Namun saya tahu yang sebenarnya. Dunia selalu butuh pahlawan. Kita hanya perlu berkumpul kembali.”

Lewat teaser berdurasi 50 detik itu, Anda diperlihatkan kacamata yang pecah, palu milik Thor, sarung tangan eksoskeleton Iron Man, dan tameng punya Captain America. Saya sendiri berasumsi bahwa sang narator adalah Black Widow, dan melihat temanya, The Avengers Project mengusung latar belakang cerita yang lebih kelam dari Marvel Cinematic Universe – sedikit mengingatkan pada film-film DC Comics.

The Avengers Project 1

Hal paling menarik dari pengungkapan ini ialah game baru tersebut kabarnya dikembangkan secara kolaboratif oleh Crystal Dynamics dan Eidos-Montréal. Nama-nama ini sangat istimewa. Crystal Dynamics adalah tim di belakang seri Tomb Raider (termasuk Rise of the Tomb Raider), lalu Eidos-Montréal ialah developer Deus Ex: Human Revolution dan Mankind Divided. Dengan meyatukan para talenta dari berbagai tim – termasuk dari Marvel Entertainment sendiri – kita bisa melihat ambisi besar Disney dan Square Enix untuk menciptakan game Avengers yang epik.

The Avengers Project 2

“The Avengers Project sedang didesain oleh para gamer di seluruh dunia, dan akan menghadirkan semua karakter, lingkungan, dan momen-momen legendaris yang begitu dicintai para penggemarnya,” tulis Marvel Entertainment. “Karya baru ini menghidangkan cerita orisinal, dan akan memperkenalkan sebuah jagat di mana gamer dapat menikmatinya selama bertahun-tahun ke depan. Info lebih rinci mengenai The Avengers Project dan game-game lainnya akan diumumkan di tahun 2018.”

Apakah Rise of the Tomb Raider di PlayStation 4 Lebih Baik dari Versi PC dan Xbox One?

Upaya Square Enix dalam menyegarkan kembali petualangan Lara Croft terbilang sukses. Reboot Tomb Raider di tahun 2013 terjual lebih dari satu juta kopi hanya dalam 48 jam, mendorong publisher serta developer Crystal Dynamics menggarap penerusnya, Rise of the Tomb Raider. Setelah dirilis di Xbox One hampir setahun silam, game akhirnya tiba di console current-gen Sony.

Demi memuaskan gamer PlayStation 4 yang telah lama menanti kehadiran Rise of the Tomb Raider, developer membundel permainan dengan beragam bonus. Versi PS4 ini merupakan edisi ulang tahun Tomb Raider ke-20, menyajikan level baru di dalam Croft Manor, mode nightmare dan endurance (mode survival multiplayer co-op) serta dukungan kompatibilitas PlayStation VR.

Rise of the Tomb Raider PS4 2

Meski begitu, melimpahnya konten memang belum menjawab satu pertanyaan besar: seperti apa performa Rise of the Tomb Raider di PlayStation 4? Apakah game tampil lebih baik dari versi Xbox One? Lalu bagaimana jika dikomparasi ke versi PC? Tim Digital Foudry Eurogamer mencoba memberikan jawabannya melalui video perbandingan dan analisis grafis mendetail.

Kabar gembira bagi fans, Rise of the Tomb Raider di PlayStation 4 memang menyuguhkan keunggulan grafis dibanding Xbox One. Gap-nya memang tidak banyak, tapi bisa jadi kebanggaan gamer PS4: walaupun keduanya berjalan di resolusi 1080p, hanya versi PlayStation 4 saja yang mampu menjaga jumlah pixel saat cutscene. Di console Microsoft itu, resolusi cutscene diturunkan ke 1440×1080.

Fokus Nixxes Software, yaitu tim yang bertanggung jawab mem-porting Rise of the Tomb Raider ke PC dan PS4, ialah penyempurnaan pada performa. Mereka menghilangkan efek motion blur demi memastikan tidak adanya penurunan frame rate di area-area bergrafis berat – contohnya seperti Geothermal Valley yang cukup membebani Xbox One. Masalah ini sendiri sebetulnya sudah tidak lagi muncul di Xbox One S.

Rise of the Tomb Raider PS4 1

Namun tak sulit ditebak, versi PlayStation 4 belum mampu menyusul superioritas game di PC. Digital Foundry menemukan bahwa Nixxes belum memaksimalkan kapabilitas hardware PS4. Rise of the Tomb Raider baru ini masih menggunakan solusi anti-aliasing serupa Xbox One, tidak ada update pada teknologi filtering, lalu level detail di tekstur masih sama. Frame rate per detik juga dikunci di 30 untuk memastikan permainan tersaji stabil.

Tapi terlepas dari apapun platform pilihan Anda, Rise of the Tomb Raider tetap merupakan game petualangan yang tidak boleh dilewatkan – wajib main jika Anda sama sekali belum sempat menikmatinya.

Apakah Rise of the Tomb Raider Versi PC Layak Dimainkan? Simak Rangkuman Review-nya

Keputusan developer Crystal Dynamics me-reboot seri Tomb Raider tampaknya merupakan langkah tepat untuk menyegarkan kembali franchise tersebut. Tomb Raider cukup sukses, dan sekuel pertamanya bahkan masuk ke daftar permainan terbaik di 2015. Namun saat itu game terasa belum sempurna karena ia baru bisa dinikmati oleh pemilik console Xbox One.

Setelah menunggu hampir 80 hari, tepatnya tengah malam tadi Rise of the Tomb Raider sudah dapat mainkan oleh gamer PC. Bagi user Steam, pre-load telah siap dari sebelum tanggal rilis. Namun saya yakin banyak di antara fans Lara Croft yang sebetulnya ingin meminang permainan baru ini tapi masih mempertimbangkan apakah Rise of the Tomb Raider layak dibeli sekarang atau nanti saja saat Steam Sale berlangsung.

Rise of the Tomb Raider Review Roundup 03

Artikel ini dibuat membantu Anda menentukan keputusan, berisi rangkuman-rangkuman review dari media video game ternama. Tentu ulasan-ulasan tersebut berbasis dari versi PC, jadi saya tidak mencantumkan nama-nama familier seperti IGN, GameSpot atau GamesRadar. Mereka sudah lebih dulu mempublikasi review berdasarkan versi Xbox One.

Sebagai media berita PC gaming paling populer, ada baiknya kita simak dulu apa kata PC Gamer. Menurut Phil Savage, formula Rise of the Tomb Raider tak begitu jauh berbeda dari pendahulunya, dengan elemen gameplay yang diperluas. Secara garis besar, game tersuguh lebih baik, menawarkan kepuasan dalam bertualang – meskipun beberapa aspek terlalu disederhanakan. PC Gamer memberikannya skor 83.

Rise of the Tomb Raider Review Roundup 02

Tanggapan kurang hangat disampaikan Rock Paper Shotgun. Adam Smith mengkritisi karakteristik sang tokoh utama yang belum matang, dan pada plot yang seolah-olah fokus pada kemampuan Lara dibanding perjuangannya. Karena itu, momentum spektakuler di permainan jadi terasa kurang memuaskan. Walau demikian, di awal review Smith mengaku bahwa ia sangat menikmati Rise of the Tomb Raider.

VideoGamer sendiri memiliki pendapat berbeda dari RPS. Adam Beck mengomparasinya versi PC dengan Xbox One, dan mengatakan bahwa kekuatan hardware PC membuat area-area terbuka tersaji lebih baik. Ia sangat merekomendasikan Rise of the Tomb Raider, dan juga bilang ‘tidak ada aspek yang hilang dari momen ia meluncur di Xbox One’. Di sana, game memperoleh nilai 4,5 dari 5 bintang.

Rise of the Tomb Raider Review Roundup 04

Berdasarkan website-website agregasi, Rise of the Tomb Raider edisi PC mendapatkan skor sementara yang cukup tinggi, yaitu 88 di OpenCritic, 87 di Metacritic, dan 86,14 di Game Rankings. Sejauh ini, media memberikan permainan skor 80 ke atas.

Rise of the Tomb Raider bisa Anda beli di Steam seharga Rp 570 ribu.

Berdasarkan Info di Steam, Rise of the Tomb Raider Akan Tiba di PC Bulan Januari 2016

Digunakan produsen untuk menjaga nilai jual platform gaming mereka tetap tinggi, eksklusivisme permainan ialah hal yang tidak begitu disukai gamer, dan tak selamanya memberi manfaat bagi developer. Meskipun eksklusivisme sangat sulit dilepaskan para pencipta console, Microsoft perlahan-lahan mengubah kebijakan mereka, dan mulai mengadopsi timed exclusive.

Ada berita gembira buat para gamer PC yang sedang menanti sekuel dari reboot Tomb Raider. Setelah diluncurkan di Xbox One pada bulan November 2015 silam, Rise of the Tomb Raider kabarnya akan tiba di Windows tidak lama lagi. Informasi ini terpantau oleh pengguna forum NeoGAF berdasarkan kemunculan laman resmi permainan di platform distribusi digital Steam.

Di sana, Rise of the Tomb Raider dinyatakan akan dirilis pada bulan Januari 2016 – meskipun info tidak menyebutkan tanggal secara spesifik. Di kolom deskripsi produk, Cyrstal Dynamics menuliskan, “Menawarkan momen-momen epik menegangkan yang dilatarbelakangi lokasi eksotis namun berbahaya, Rise of the Tomb Raider menyuguhkan petualangan penuh aksi dalam ekspedisi penjelajahan makam di mana Lara mencoba menguak rahasia keabadian.”

Tomb Raider PC

Janji developer memang sesuai dengan klaim mereka. Rise of the Tomb Raider adalah salah satu permainan terbaik di 2015 (serta masuk dalam honorable mention daftar game favorit DailySocial). Di Steam, publisher Square Enix turut membubuhkan konklusi dari ulasan-ulasan media game terkemuka, meski kita harus menjajalnya sendiri untuk tahu apakah Rise of the Tomb Raider berjalan optimal di PC atau tidak.

Rise of the Tomb Raider meneruskan kisah Lara Croft, di-setting beberapa tahun setelah Tomb Raider usai. Sang penjelajah legendaris itu masih sulit mencerna kejadian supranatural yang ia alami sebelumnya. Ingin mencari jawabannya, Lara memutuskan buat meneruskan riset sang ayah mengenai kota mitos Kitezh. Gameplay-nya tak jauh berbeda dari Tomb Raider pertama, dengan penyempurnaan di berbagai aspek plus sistem crafting.

Kehadiran Rise of the Tomb Raider di platform lain sudah bisa ditebak, mengingat permainan pada dasarnya bukanlah franchise milik Microsoft. Apalagi game terdahulu juga dirilis di Windows, console new-gen, serta last-gen.

Kemunculan game secara lebih dini di PC merupakan berita melegakan, tapi boleh jadi, Square Enix mempercepat waktu tayangnya karena penjualan Rise of the Tomb Raider di Xbox One tidak sesuai harapan mereka – disebabkan waktu pelepasan yang berbarengan dengan Fallout 4.

Dan sayangnya lagi, pemilik PlayStation 4 baru dapat menikmati Rise of the Tomb Raider di triwulan keempat 2016.

Sumber: Steam.

Ternyata Rise of the Tomb Raider Adalah Game Eksklusif Microsoft Xbox One

Setelah cukup lama dinanti, tahun lalu Square Enix dan Crystal Dynamics meluncurkan reboot game Tomb Raider – dahulu dirilis pada tahun 1996. Diusung dengan teknologi dan visual teranyar, Tomb Raider terbukti sangat sukses. Publik sangat bersemangat ketika penerusnya yang berjudul Rise of the Tomb Raider diumumkan di ajang E3 2014 kemarin. Continue reading Ternyata Rise of the Tomb Raider Adalah Game Eksklusif Microsoft Xbox One

Trailer Rise of the Tomb Raider Dilepas dalam Ajang Electronic Entertainment Expo 2014

Banyak orang tak menyangka versi reboot Tomb Raider yang dirilis di tahun 2013 lalu mampu memuaskan fans veteran sembari merangkul khalayak baru. Setelah kita menyaksikan bagaimana Lara Croft berjuang mati-matian untuk bertahan hidup dalam game sebelumnya, Square Enix berniat untuk menjebloskan Lara ke dalam petualangan mematikan berikutnya. Continue reading Trailer Rise of the Tomb Raider Dilepas dalam Ajang Electronic Entertainment Expo 2014