Tag Archives: CTO

Norman Sasono

Inovasi dan Peluangnya Membantu Startup Terus Bertahan

Inovasi menjadi faktor yang paling mempengaruhi keberlangsungan hidup startup. Ketika dalam posisi yang aman hingga saat krisis terjadi, inovasi bisa dipastikan membantu jalannya perusahaan. Dalam edisi #SelasaStartup kali ini, DailySocial mengundang CTO DANA Norman Sasono, membahas peluang startup menghadirkan inovasi yang relevan dan kemampuan beradaptasi demi memecahkan masalah yang bisa mempengaruhi kehidupan orang banyak.

Pantau persoalan yang ada

Salah satu kunci kesuksesan inovasi adalah berdasarkan “keen eye” yang dimiliki founder. Pantau terus masalah yang ada dan pikirkan bagaimana teknologi yang dimiliki bisa memberikan solusi yang terbaik untuk orang banyak. Misalnya yang dilakukan DANA, tim melihat adanya kebutuhan masyarakat untuk mulai melakukan pembayaran secara digital; tidak lagi hanya menggunakan uang tunai, namun pembayaran memanfaatkan QR Code dan tentunya melalui smartphone.

“Bagi platform seperti DANA, LinkAja, Gopay, dan OVO pesaing terbesar tentu saja adalah uang tunai. Untuk itu kami bersama terus memberikan edukasi kepada target pasar untuk mulai meninggalkan pembayaran secara tunai dan memanfaatkan platform pembayaran digital,” kata Norman.

Ketika masalah sudah ditemui dan solusi yang tepat sudah bisa dihadirkan, pastikan kebutuhan tersebut relevan dan tentunya bakal digunakan oleh target pasar. Pantau terus perubahan dan pastikan startup untuk terus menghadirkan inovasi lainnya.

Data-driven

Saat ini data sudah menjadi panduan wajib yang dimiliki oleh startup. Bukan hanya berfungsi sebagai rekomendasi, data yang dimiliki dan kemudian diolah juga bisa menghasilkan inovasi dan produk baru yang relevan. Menjadi ideal tentunya ketika startup sudah mulai memanfaatkan data untuk semua aktivitas dan kegiatan yang bakal dilancarkan.

“Salah satu benefit yang dihasilkan oleh data adalah, bagaimana startup bisa memanfaatkan tools terbaik dan fitur yang relevan untuk pelanggan. Bagi DANA kami melihat sebagian besar masyarakat Indonesia sudah terbiasa menggunakan internet, memanfaatkan mobile phone yang dimiliki. Namun faktanya masih banyak kalangan unbanked dan underserved di pelosok daerah. Di sinilah layanan seperti DANA menjadi ideal bagi mereka, hanya memanfaatkan mobile phone dan layanan data internet,” kata Norman.

Data juga bisa membantu perusahaan untuk menghentikan kegiatan ‘bakar uang’ dilihat dari peningkatan jumlah acitive user. Saat ini DANA mencatat sudah memiliki 40 juta pengguna aktif di seluruh Indonesia. Diharapkan ke depannya, DANA bisa menjangkau seluruh target pasar lebih banyak.

Pengetahuan dan tools yang tepat

Untuk bisa menghadirkan inovasi yang terbaik dan tepat, kemampuan untuk beradaptasi dan pemahaman yang baik terhadap teknologi dan layanan yang ditawarkan menjadi krusial. Startup juga wajib untuk bisa memanfaatkan tools yang tepat atau teknologi yang relevan untuk meningkatkan layanan. Misalnya mulai melakukan uji coba menerapkan AI, IoT, hingga machine learning. Hal ini secara langsung bisa meningkatkan kemampuan dari teknologi yang dimiliki.

“Saat pandemi berlangsung saat ini bisa menjadi potensi yang baik untuk perusahaan melakukan inovasi dan melakukan adaptasi dari perubahan yang ada. Meskipun banyak startup yang mengalami impact negatif saat krisis global saat ini, namun ada pula startup hingga perusahaan yang mendapatkan impact cukup positif saat pandemi. Salah satunya adalah layanan e-commerce. Kami sebagai platform pembayaran digital secara langsung mengalami imbasnya, dilihat dari perubahan dan kebiasaan belanja online masyarakat saat ini,” kata Norman.

Tingkatkan target

Ketika kondisi startup berada pada posisi yang aman dan target telah tercapai, idealnya tidak berpuas diri dulu. Menjadi krusial bagi startup untuk selanjutnya meningkat target OKR, KPI lebih tinggi lagi, sehingga jika nantinya ada masalah yang datang, bisa belajar dan beradaptasi menghasilkan inovasi yang baru.

“Saat proses ini berlangsung kolaborasi antar tim menjadi sangat dibutuhkan. Kebanyakan inovasi hingga ide-ide baru lahir dari proses brainstorming dan kolaborasi antardivisi. Challange terus anggota tim Anda, dengan meningkatkan target yang ada,” kata Norman.

Intinya adalah temukan masalah yang ada dan coba ciptakan solusi yang tepat berangkat dari kondisi yang ada. Jika pada akhirnya startup bisa menemukan peluang baru yang lebih niche untuk kemudian bisa dimanfaatkan oleh perusahaan, tentunya menjadi hal yang positif.

“Tentunya seiring berjalannya waktu kami tidak akan pernah berhenti untuk berinovasi dan terus memperluas kolaborasi dengan pihak terkait,” kata Norman.

Application Information Will Show Up Here
Derianto Kusuma Resign dari Traveloka

Co-Founder & CTO Traveloka Derianto Kusuma Mengundurkan Diri

Hari ini (27/11) Traveloka resmi mengumumkan pengunduran diri salah satu pendirinya yang juga menjabat sebagai CTO, Derianto Kusuma. Ia akan efektif melepas jabatan CTO per 30 November 2018. Sebelumnya kami sudah mendengar kabar pengunduran ini sejak awal bulan lalu. Namun demikian pihak Traveloka saat itu memilih tidak memberikan komentar terkait hal tersebut.

Bersama dengan pendiri lainnya, Deri mendirikan Traveloka pada tahun 2012 dan berhasil membawa perusahaan ini untuk mencapai pertumbuhan yang luar biasa.

“Deri memiliki peran yang tidak tertandingi dalam pertumbuhan dan kesuksesan Traveloka dengan perannya yang tidak hanya membangun dan membesarkan sistem dan kapabilitas teknologi yang sustainable, tapi juga organisasi yang sustainable,” kata Ferry Unardi, Co-Founder & CEO Traveloka.

Ferry menambahkan, “Deri telah mempertimbangkan hal ini selama beberapa bulan dan mengadakan diskusi bersama saya dan para investor. Proses serah terima pekerjaan telah dipersiapkan, dan kami akan meneruskan apa yang telah kami bangun untuk Traveloka. Kami akan terus berkembang dan fokus untuk mencapai tujuan jangka panjang kami, menjadi perusahaan teknologi kelas dunia yang digunakan oleh jutaan orang.”

Sementara itu Deri berkomentar, “Perjalanan saya dengan Traveloka sungguh luar biasa, dari lahirnya Traveloka, mengimplementasikan pola pikir dan kapabilitas kelas dunia di Asia Tenggara di mana kami menawarkan para pelanggan dan mitra kami standar baru dalam kualitas dan akuntabilitas dalam seluruh operasi kami, hingga mengatasi berbagai jenis tantangan dalam berbagai tahapan tumbuhnya Traveloka. Saya senang dapat bekerja dengan semuanya dalam membawa Traveloka ke titik ini.”

“Traveloka kini sedang melalui tahap transisi, pekerjaan transformasi teknologi saya telah selesai dengan terbentuknya tim yang kuat untuk membawa pondasi kokoh kami untuk terus maju dan jalan untuk Traveloka ke depannya telah terjamin dengan pembiayaan atau investasi terbaru. Kini adalah waktu yang tepat bagi saya untuk melanjutkan bab selanjutnya dari hidup saya.”

Kabarnya Derianto akan fokus untuk mengembangkan usaha baru dalam kategori yang berbeda dengan Traveloka.

Application Information Will Show Up Here
Natali Ardianto kini bergabung dengan EmasDigi sebagai CTO / dok pribadi Natali Ardianto

Natali Ardianto Resmi Bergabung sebagai CTO EmasDigi

Setelah hengkang dari posisi terdahulu sebagai salah satu Pendiri dan CTO Tiket.com, Natali Ardianto hari ini resmi menempati posisi baru sebagai CTO EmasDigi, sebuah startup yang fokus pada layanan jual beli emas secara online.

Kepada DailySocial, perwakilan EmasDigi membenarkan kabar tersebut dan menyebutkan hari ini (25/06) Natali Ardianto sudah mulai bekerja. DailySocial juga telah mengirimkan pertanyaan langsung ke Natali terkait dengan posisi barunya dan belum mendapatkan jawaban.

Saat ini posisi Natali Ardianto di Tiket telah digantikan Daniel Armanto.

Sebelum ikut mendirikan Tiket.com, Natali juga sempat membangun dua startup, yaitu Golfnesia dan Urbanesia.

Application Information Will Show Up Here

Jim Geovedi Dikabarkan Menjadi CTO OVO

Pengembang aplikasi finansial untuk program loyalitas OVO dikabarkan telah merekrut CTO (Chief Technology Officier) baru. Menurut sumber terpercaya, pakar teknologi informasi dan komunikasi Jim Geovedi yang ditunjuk untuk mengisi posisi tersebut. Pihak OVO juga telah mengonfirmasi seputar penunjukan ini.

Nama Jim Geovedi sendiri akhir-akhir ini banyak dilibatkan ke dalam struktur perusahaan digital atau startup di Indonesia. Terakhir ada Kata.ai (YesBoss), KoinWorks, dan Beritagar yang menjadikannya sebagai advisor atau penasihat teknologi dalam bisnisnya.

Jim sendiri dikenal sebagai seorang ahli dalam keamanan sistem jaringan. Baru-baru ini ia juga berkonsentrasi pada pengembangan dan penelitian teknologi cerdas berbasis NLP dan Machine Learning.

OVO merupakan salah satu unit bisnis di bawah naungan LippoX, yakni perusahaan digital payment milik grup Lippo. Sebagai platform cross-coalition loyalty program, OVO ingin memberikan mengakomodasi loyalitas pengguna dengan cara baru.

Pengguna tidak dibatasi hanya dapat mengumpulkan dan menukarkan di satu merchant rekanan saja. Konsumen dapat mengumpulkan dan menukarkan di semua merchant rekanan OVO.

Pembaruan pada pukul 16.50: Konfirmasi pihak OVO atas perekrutan tersebut.

Application Information Will Show Up Here

Memahami Peran Sentral VP Engineering di Startup

Urusan engineering tidak bisa disepelekan startup digital atau bahkan perusahaan masa kini yang ingin memanfaatkan keuntungan dari penetrasi pengguna internet dan ponsel pintar. Unsur teknis –berkaitan dengan teknologi informasi dan komunikasi—telah menjadi DNA bisnis. Untuk itu kini VP Engineering atau CTO (Chief Technology Officer) kerap disuguhkan dalam peran sentral dalam inti bisnis. Mereka harus memahami proses bisnis hingga kebutuhan pengguna akan optimasi layanan.

Pada prinsipnya VP Engineering bertanggung jawab lebih dari sekedar urusan teknis pengembangan produk, namun juga perlu kemampuan untuk mengelola tim, mengatur alur pengembangan produk hingga menentukan kapan sebuah fitur akan dirilis. Namun karena satu dan lain hal, peran VP Engineering biasanya justru disibukkan dengan urusan yang lebih sempit. Wajar saya, karena umumnya akan berubah seiring dengan perkembangan tim dan produk dalam startup tersebut.

Untuk itu sangat penting bagi startup memahami sebenarnya apa peran seorang VP Engineering dalam sebuah startup. Hal ini berkaitan dengan tren yang ada saat ini. Individu (founder) biasa hadir dengan sebuah ide –mereka tidak memiliki kemampuan teknis teknologi, sehingga memfokuskan pada bisnis. Kepercayaan bab teknologi pun dilimpahkan kepada seorang VP Engineering yang direkrut.

Berikut beberapa hal yang perlu diketahui tentang seorang VP Engineering:

Perencanaan produk

Di lapangan nyatanya VP Engineering benar-benar difokuskan dalam teknis eksekusi pembuatan produk. Namun sejatinya dalam perencanaan produk juga perlu dilibatkan bersama Product Manager. Beberapa hal dapat dipertimbangkan VP Engineering dalam perencanaan produk, misalnya untuk memberikan masukan terkait dengan ketersediaan data atau skala produksi pengembangan produk.

Pada dasarnya apa yang disarankan VP Engineering dalam proses perencanaan ialah menggambarkan batasan ataupun kemampuan yang dapat dijangkau dalam proses tersebut. Hal ini untuk membantu CEO atau pihak manajemen lainnya memahami tentang persiapan atau ekspektasi teknis terkait pengembangan suatu produk. Kejelian VP Engineering dibutuhkan untuk memastikan proses pengembangan produk menjadi seimbang. Ia perlu memahami kapan harus merilis produk baru, menggantikan produk lama dan sebagainya. Strategis dalam urusan teknis.

Membangun tim dan kultur di dalamnya

Peran penting lain dari seorang VP Engineering adalah mengupayakan integritas tim produk (teknis) secara baik, dan membangun kultur produktif di dalamnya. Pengembangan produk masa kini dituntut untuk dapat berjalan secara berkelanjutan, sehingga mekanisme dan strateginya perlu dijaga sehingga menghasilkan workflow yang baik. Kemampuan tentang manajemen pengembangan perangkat lunak yang dimiliki VP Engineering akan berperan penting di sini.

[Baca juga: Pengembangan Produk Startup Cocok Menggunakan Metodologi Agile dan SCRUM]

Ia juga tidak bekerja sendiri, dalam unit produksi yang lebih kecil perlu mempercayakan kepada bawahannya yang melaporkan secara langsung. Oleh karena itu, seorang VP Engineering harus dapat menentukan siapa manajer terbaik bagi tim tersebut, memperkerjakan mereka, dan mampu mengasuh keterampilan itu dari waktu ke waktu. Membangun tim yang kuat bukanlah hal yang statis. Startup berkembang dengan cepat, dan tim teknik perlu mencapainya.

Sebagai CEO, perlu juga mengetahui bagaimana seperti apa VP Engineering yang bekerja optimal? Cara termudah untuk menilai VP Engineering di luar kualifikasi di atas kertas adalah dengan melihat tim yang ada dan sebelumnya, termasuk melihat apakah mereka memenuhi jadwal rilis yang dijadwalkan? Apakah mereka memiliki proses yang masuk akal (vs. serampangan)? Apakah ada banyak perselisihan (yaitu, gesekan yang tidak produktif vs kreatif) di antara tim?

Memastikan eksekusi pengembangan produk berjalan baik

Hasil akhir yang diharapkan dari tim yang dipimpin VP Engineering adalah produk berkualitas. Namun tidak semata-mata mengembangkan produk saja, namun perlu penyesuaian dan penekanan agar semua berjalan seperti yang sudah dijadwalkan oleh manajemen. Di sini peran VP Engineering harus mampu mengakomodasi proses pengembangan perangkat lunak secara benar.

[Baca juga: Kisah Mendirikan Startup sebagai CTO]

VP Engineering juga perlu piawai ketika harus menyelesaikan “kekacauan” yang terjadi dari hal yang tidak diinginkan. Misalnya di awal peluncuran sistem berjalan dengan baik, namun seiring banyaknya pengguna bugs mulai muncul. Berpikir untuk melakukan perbaikan, eskalasi dan strategi lain seiring dengan pertumbuhan pengguna menjadi salah satu mental yang perlu dimiliki VP Engineering. Bahkan kapan pun kejadian itu terjadi, prioritasnya ialah kenyamanan pengguna sistem.

Dari berbagai peran tersebut, startup digital memang harus memiliki seorang VP Engineering sedini mungkin. Banyak startup tahap awal percaya bahwa mereka tidak memerlukan VP Engineering karena tim teknik mereka cukup senior atau mungkin terlalu kecil. Tapi pada akhirnya akan sulit mengakomodasi peran-peran penting di atas. VP Engineering yang kuat menyediakan tulang punggung untuk fungsi teknik yang tahan terhadap tekanan bisnis sembari menetapkan budaya dan proses yang tepat untuk kualitas produk yang akurat.

Kisah Lauren Mosenthal sebagai CTO / Shutterstock

Kisah Mendirikan Startup sebagai CTO

Dalam dunia startup yang membutuhkan improvement tanpa henti terus belajar adalah sesuatu yang wajib. Salah satu belajar paling sederhana adalah membaca atau mendengar cerita dari orang lain yang berkecimpung di bidang yang sama, dalam hal ini startup. Jika Anda sekarang sedang membangun sebuah startup dan berposisi sebagai CTO atau penanggung jawab produk maka pengalaman Lauren Mosenthal, CTO dan Founder Glassbreakers, sebuah platform mentorship untuk perempuan profesional, berikut ini bisa menjadi salah satu inspirasi. Continue reading Kisah Mendirikan Startup sebagai CTO

Microsoft Pertimbangkan Sistem Operasi Open Source?

Telah digunakan miliaran orang semenjak pertama kali dilepas 30 tahun lalu, Windows ialah OS paling laris sepanjang masa. Wajar jika Microsoft ‘sedikit’ protektif melindungi karya kesayangan itu. Tapi belakangan, tren baru di konsumen mendorong Microsoft mengubah strategi mereka. Kita tahu, Windows 10 akan tersaji berupa update gratis bagi pemilik dua versi sebelumnya. Continue reading Microsoft Pertimbangkan Sistem Operasi Open Source?