Tag Archives: customer loyality

TADA Welcomes Funding from Giftee, Now Available in Malaysia and Vietnam

TADA loyalty and rewards platform announced additional funding from Giftee, Inc., an end-to-end Japanese e-gift company, with an undisclosed amount. Fresh funds will be allocated for further technology upgrades, as well as expanding its presence in regional markets.

TADA is Giftee, Inc.’s second portfolio in Southeast Asia after AdEasy, a Malaysian startup in July 2020.

Giftee is an end-to-end e-gift platform that provides solutions from issuance to distribution since 2010. The company has been listed on the Japanese stock exchange since 2019. In 2018, the company expanded to Malaysia (Giftee Malaysia) and available in Vietnam three years (Giftee Mekong) through a joint venture between Giftee Malaysia and Mekong Communications.

TADA and Giftee are companies with a cross-cutting business focus. TADA focuses on loyalty and rewards platforms that enable businesses to build deep relationships with customers to employees. In addition, TADA connects businesses to collaborate on its network. The company has served more than 400 clients across multiple verticals. Among the popular names are AXA, Allianz, DBS, UOB, Castrol, Exxon, Kalbe Nutritionals, Erha Dermatology, and many more.

This investment also marks TADA’s expansion into Malaysia and Vietnam since last August. In its early stages, TADA platform is connected to the e-gift services Giftee Malaysia and Giftee Mekong. The new solution is expected to help increase customer loyalty in each country. Furthermore, the Giftee Group will expand its business solutions with TADA in other countries in Southeast Asia.

In an official statement, TADA’s CEO, Antonius Taufan said his team is very optimistic that the partnership with Giftee will be able to offer a smart and complete solution for loyalty programs in various business landscapes. “With this funding, Giftee’s expertise, and a strong market fit, we are confident that TADA will double down on product innovation and seek to aggressively expand our presence internationally,” he said, Thursday (16/9).

Giftee’s CEO, Mutsumi Ota added, “TADA is one of the leading loyalty and reward platforms, offering a variety of features, including subscriptions, memberships and referrals. “Through this capital and business alliance, we are looking forward to collaborating with TADA, especially in the Southeast Asia region, by connecting the e-gift platform business, e-gift service and TADA platform,” Ota said.

In April, TADA announced Series B1 funding led by MDI Ventures, with the involvement of Telkomsel Mitra Innovation (TMI) and previous investors, Finch Capital and Sovereign Capital.

Loyalty program

Loyalty sector is not really startup’s cup of tea. Besides TADA, there are GetPlus, Member.id, and OttoPoint. Earlier this year Member.id just announced series A funding from East Ventures and Traveloka. OttoPoint is part of the fintech division of the OttoDigital Group, a subsidiary of the Salim Group.

Industrially, loyalty programs are one of the sustainable and long-term oriented marketing strategies. Companies can also find out customer insight through the program. According to research by Wirecard, 75% of customers decide to make a purchase after receiving a reward from a certain brand.

In addition, the rewards received by customers trigger them to make more purchases. Almost all respondents said that after having a good loyalty program experience, they are more willing to receive offers and notifications from the brand. In fact, they are willing to follow the brand’s social media accounts, after getting positive rewards from the brand.

Source: wirecard
Source: wirecard


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Pendanaan TADA Giftee

TADA Umumkan Pendanaan dari Giftee, Kini Hadir di Malaysia dan Vietnam

Platform loyalitas dan reward TADA mengumumkan investasi tambahan yang diterima dari Giftee, Inc., perusahaan e-gift end-to-end asal Jepang, dengan nominal dirahasiakan. Dana segar akan dialokasikan untuk peningkatan teknologi lebih lanjut, serta memperluas kehadirannya di pasar regional.

TADA menjadi portofolio kedua Giftee, Inc. dalam investasi ke startup di Asia Tenggara setelah AdEasy, startup asal Malaysia pada Juli 2020.

Giftee adalah platform e-gift end-to-end yang menyediakan solusi dari penerbitan hingga distribusi sejak 2010. Perusahaan ini sudah terdaftar di bursa Jepang sejak 2019. Pada 2018, perusahaan ekspansi ke Malaysia (Giftee Malaysia) dan tiga tahun berikutnya hadir di Vietnam (Giftee Mekong) melalui perusahaan patungan antara Giftee Malaysia dan Mekong Communications.

TADA dan Giftee adalah perusahaan dengan fokus bisnis yang beririsan. TADA fokus pada platform loyalitas dan rewards yang memungkinkan bisnis membangun hubungan mendalam dengan pelanggan hingga karyawan. Tak hanya itu, TADA menghubungkan bisnis untuk berkolaborasi dalam jaringannya. Perusahaan telah melayani lebih dari 400 klien yang bergerak di berbagai vertikal. Beberapa namanya, adalah AXA, Allianz, DBS, UOB, Castrol, Exxon, Kalbe Nutritionals, dan Erha Dermatology, dan masih banyak lagi.

Lewat investasi ini, sekaligus menandakan ekspansi TADA ke Malaysia dan Vietnam yang dimulai pada Agustus kemarin. Dalam tahap awalnya, platform TADA terhubung dengan layanan e-gift Giftee Malaysia dan Giftee Mekong. Solusi baru tersebut diharapkan dapat membantu meningkatkan loyalitas pelanggan di masing-masing negara. Selanjutnya, Grup Giftee akan memperluas solusi bisnisnya bersama TADA di negara lainnya di Asia Tenggara.

Dalam keterangan resmi, CEO TADA Antonius Taufan mengatakan, pihaknya optimis kemitraannya dengan Giftee mampu menawarkan solusi yang cerdas dan lengkap untuk program loyalitas di berbagai lanskap bisnis. “Dengan pendanaan, keahlian dari Giftee, dan kecocokan pasar yang kuat, kami yakin bahwa TADA akan menggandakan inovasi produk dan berupaya secara agresif memperluas kehadiran kami secara internasional,” kata dia, Kamis (16/9).

CEO Giftee Mutsumi Ota menambahkan, TADA adalah salah satu platform loyalitas dan reward terkemuka, yang menawarkan berbagai fitur, termasuk berlangganan, keanggotaan, dan referral. “Melalui aliansi modal dan bisnis ini, kami sangat menantikan untuk berkolaborasi dengan TADA, terutama di kawasan Asia Tenggara, dengan menghubungkan bisnis platform e-gift, layanan e-gift, dan platform TADA,” tutup Ota.

Pada April kemarin, TADA mengumumkan pendanaan Seri B1 yang dipimpin oleh MDI Ventures, dengan keterlibatan Telkomsel Mitra Inovasi (TMI) dan investor sebelumnya, Finch Capital dan Sovereign Capital.

Peluang program loyalitas

Tidak banyak startup lokal yang bermain di ranah loyalitas. Selain TADA, ada GetPlus, Member.id, dan OttoPoint. Awal tahun ini Member.id baru mengumumkan pendanaan seri A yang didapat dari East Ventures dan Traveloka. OttoPoint adalah bagian dari divisi fintech di OttoDigital Group, anak usaha Grup Salim.

Secara industri, program loyalitas adalah salah satu strategi pemasaran yang berkelanjutan dan berorientasi jangka panjang. Perusahaan pun dapat mengetahui customer insight melalui program tersebut. Menurut riset yang dirilis wirecard, sebanyak 75% pelanggan memutuskan untuk melakukan pembelian, setelah mendapat reward dari brand tertentu.

Selain itu, reward yang diterima pelanggan memicu mereka untuk melakukan pembelian lebih banyak lagi. Hampir semua responden mengatakan, setelah mendapatkan pengalaman program loyalitas yang baik, mereka lebih bersedia untuk menerima penawaran dan notifikasi dari brand tersebut. Bahkan, bersedia untuk mengikuti akun media sosial brand, usai mendapatkan reward yang positif dari brand tersebut.

Sumber: wirecard
Sumber: wirecard

Membangun Kepercayaan Pelanggan dengan Komunikasi

Loyalitas pengguna adalah hal diharapkan dari setiap pengembang produk atau layanan. Untuk mencapai tingkat loyalitas yang tinggi, membangun kepercayaan konsumen menjadi hal yang wajib dipersiapkan. Kepercayaan tidak hanya soal kualitas produk, tapi juga komunikasi yang baik.

Berikut beberapa tips komunikasi yang bisa dilakukan untuk mulai membangun komunikasi yang baik dengan pengguna.

Memberikan tanggapan dengan cepat

Untuk bisa memberikan pengalaman yang berkesan bagi pelanggan dalam hal komunikasi kuncinya adalah kecepatan dalam tanggapan. Semakin cepat pelanggan mendapatkan respons, semakin baik bagi hubungan yang terjalin. Terlebih bagi pelanggan yang membutuhkan bantuan atau informasi. Peluang pelanggan meninggalkan layanan dan beralih ke pesaing bisa jadi karena waktu tanggapan yang diberikan cukup lama.

Yang terpenting adalah waktu. Jika memang permasalahan atau informasi yang ditanyakan membutuhkan waktu lama, jawab pertanyaan pelanggan dengan permintaan kesediaan untuk menunggu. Hal tersebut bisa memberikan gambaran bahwa para pelanggan diperhatikan, dan Anda sedang bekerja untuk membantu mereka.

Jangan meremehkan percakapan ringan

Kadang pengalaman terbaik dalam komunikasi adalah pengalaman berbincang dengan orang. Jadi jika pelanggan menanyakan hal-hal sederhana sebisa mungkin untuk tetap menanggapinya. Percakapan-percakapan ringan mungkin sepele, tapi di sana ada pengalaman berharga dan rasa dihargai yang tinggi untuk pelanggan.

Proses internal yang teruji waktu

Jika Anda menjalankan bisnis jasa yang menawarkan proyek-proyek bagi pelanggan, usahakan Anda bisa “memamerkan” kinerja internal Anda. Komunikasikan bagaimana sistem internal Anda bekerja, dan bagaimana Anda memiliki kepedulian terhadap setiap detail, termasuk waktu pengerjaan. Jika Anda menggunakan perangkat pendukung untuk kolaborasi dan monitoring, sampaikan hal tersebut. Hal ini bisa menjadi poin untuk menambah kepercayaan pelanggan.

Mencerna keinginan mereka

Salah satu kesalahan yang terjadi ketika pengerjaan proyek dengan klien adalah kesalahpahaman. Salah satu cara ampuh untuk menghindari hal ini adalah komunikasi intens dan detail. Apalagi sebelum proyek dikerjakan. Diskusikan semua kebingungan dan hambatan yang ditemui, kemudian sampaikan apa yang dicerna dari permintaan klien, pastikan persepsi satu dan lainnya sama.

Tujuh Pertanda Konsumen Mulai Meninggalkan Perusahaan Anda

Mendapatkan konsumen itu adalah sesuatu yang sangat mahal. Saat Anda telah mendapatkan konsumen, pasti Anda ingin terus menjaga mereka untuk jangka waktu panjang. Untuk itu, Anda perlu menghindari pertanda apa saja yang ditunjukkan konsumen ketika meninggalkan produk Anda. Berikut rangkumannya:

Sering mengeluh

Kadang-kadang Anda mendengar munculnya keluhan dari konsumen, sebenarnya di satu sisi ini adalah hal yang baik karena mereka terlibat langsung dengan perusahaan Anda. Menghubungi konsumen secara langsung merupakan tindakan yang tepat ketika mereka mengeluh.

Namun, ketika Anda menemukan salah satu pelanggan Anda terlalu sering mengeluh meski masalahnya cenderung tidak besar bisa menjadi pertanda bahwa mereka tidak puas dengan produk Anda. Setiap keluhan yang masuk harus Anda selesaikan secara cepat dengan mengedepankan layanan over the top. Jangan sampai membuat konsumen menunggu, dan buat mereka secara pribadi merasa terlibat dalam setiap proses penyelesaian.

Tidak ada respons

Konsumen yang mengeluh itu adalah indikasi yang buruk, namun akan lebih buruk ketika konsumen tidak merespons setiap kali Anda hubungi mereka lewat email, pesan singkat atau telepon. Ini adalah pertanda yang sangat buruk dan perlu segera diperbaiki. Bila hal ini terjadi di bisnis Anda, cobalah berkomunikasi dengan rutin.

Membandingkan dengan kompetitor

Seberapa sering Anda mendengar ucapan, “perusahaan lain melakukan ini, tapi Anda tidak.” Ucapan ini dilontarkan konsumen yang ingin dilayani oleh perusahaan lain. Bila hal ini terjadi, waktunya bagi Anda untuk meninjau kembali proses penjualan dan mendengarkan apa yang mereka inginkan. Lalu negosiasikan lewat kesepakatan demi membuat mereka bahagia lagi.

Sebaiknya Anda tidak perlu untuk mengambil sikap defensif ketika hal ini terjadi. Tempatkan diri Anda di tempat pelanggan. Sebab sebenarnya konsumen ingin mendapatkan layanan terbaik dengan harga terendah.

Berhenti langganan dari daftar email

Email pemasaran akan menjengkelkan bila membuat inbox seseorang jadi terlalu penuh. Tentu saja hal tersebut otomatis akan membuat konsumen memilih untuk berhenti berlangganan dari daftar email Anda. Untuk memastikan alasan dibalik berhentinya berlangganan, tanyakan kepada mereka alasannya. Jika tidak memberi alasan, hubungi mereka dan cari tahu apakah semuanya baik-baik saja.

Mengutip isi kontrak

Begitu Anda melihat konsumen mulai terdengar seperti pengacara daripada seorang pengguna, artinya ada masalah. Jika mereka melihat isi kontrak dan mengutip salah satu isinya, berarti ada hal yang jelas-jelas membuat mereka tidak senang.

Daripada berdiskusi tentang apa yang disebutkan dalam kontrak mana yang tidak, coba Anda tanyakan dengan pertanyaan yang lebih personal. Mengapa mereka tidak senang? Layanan apa yang membuat mereka jadi berkata demikian? Saat Anda sudah menemukan kebenaran, yakinkan mereka, dan ingatkan karyawan bahwa bisnis Anda telah melampaui persyaratan yang disebut dalam kontrak.

Perubahan organisasi

Jika klien korporat Anda dibeli oleh kompetitor karena terjadi perubahan struktur organisasi dalam kantor klien, tidak ada alasan untuk percaya bahwa Anda telah kehilangan mereka. Sebaiknya Anda harus proaktif mengenalkan diri dan mengambil keputusan baru melalui proses penjualan dengan menekankan value.

Apabila Anda menunggu dijemput bola, strateginya jadi salah. Situasi ini mengingatkan kepada Anda betapa pentingnya menjaga hubungan yang kuat dengan konsumen.

Anda berhenti investasi

Ibarat menikah, Anda perlu selalu menjaga pasangan dengan menginvestasikan apa yang Anda miliki. Sama halnya dalam berbisnis, Anda harus bekerja keras untuk mendapatkan klien. Sebab, mempertahankan klien itu lebih sulit daripada mendapatkan klien baru karena Anda harus keluar mengajak mereka makan siang, mengundang ke acara, dan terus menerus melakukan follow up.