Ancaman kejahatan siber kian mengkhawatirkan. Menurut survei National Cyber Security Index (NCSI) pada 2022, Indonesia menempati urutan ke-6 dari 10 negara ASEAN dengan skor indeks 38,96 dari skala 100. Badan Sandi dan Siber Negara (BSSN) mengungkapkan selama 2022 telah terjadi 1.433 serangan siber ke berbagai lembaga dan instansi. Mayoritas serangan yang terjadi adalah data breach atau data-data pribadi dari smartphone yang dicuri atau bocor karena orang lain.
Kondisi ini menjadi ironis karena Indonesia sendiri digadang-gadang sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi digital yang paling prospektif di Asia Tenggara. Perlu kesadaran dari seluruh pihak untuk mengatasi isu tersebut. Mada Perdhana pun adalah salah satunya yang turut berpartisipasi dengan merintis Sysbraykr.
Menurutnya, alasan pertama ia menginisiasi Sysbraykr karena belakangan semakin banyak perusahaan di Indonesia, khususnya startup dan UMKM mengalami banyak serangan siber beberapa tahun belakangan ini.
“Alasan kedua, kami melihat banyak startup security dari luar yang masuk ke Indonesia. Padahal secara SDM, Indonesia memiliki banyak cyber security engineer. Kenapa kita tidak bisa memiliki perusahaan cyber security dari Indonesia yang bisa bisa besar di Indonesia dan Asia Tenggara,” ucap Founder dan CEO Sysbraykr Mada Perdhana kepada DailySocial.id.
Awalnya, ia mendirikan perusahaan keamanan siber di Malaysia yang sudah berjalan selama beberapa tahun. Kemudian pada Maret 2020, terjadi pandemi Covid-19 yang membuat ia harus kembali ke Indonesia. Lantas, ia pun mengubah pola dan model bisnis dari sebelumnya bergerak di bidang konsultasi keamanan siber dan pentester, kini menjadi layanan keamanan siber pribadi dengan kombinasi bisnis bug hunting.
Mada menuturkan pihaknya optimistis dengan bisnis keamanan siber di Indonesia. Menurutnya, secara sederhana pada umumnya manusia itu dapat berlogika. Teknologi sejatinya masuk ke hampir semua aspek ekonomi, mulai dari industri manufaktur, kesehatan, keuangan, perdagangan, bahkan pendidikan; semuanya melibatkan teknologi dan sistem informasi. Oleh karena itu, bisa dipastikan kebutuhan akan tetap ada karena semuanya butuh pengamanan data.
Selain itu, banyak pemerintah di berbagai negara juga mulai mewajibkan setiap sektor yang menggunakan sistem IT untuk mengamankan sistem dan data mereka, terutama data-data yang bersifat rahasia.
“Sysbraykr memiliki komitmen yang tinggi dalam membantu clients kami dalam menjaga keamanan data mereka. Itu sebabnya jasa layanan kami tidak saja hanya terfokus pada pengecekan keamanan di sisi teknologi, melainkan juga pada sisi proses dan manusianya, dengan melakukan audit pada proses bisnis yang mungkin saja bisa memunculkan banyak risiko dan ancaman pada produk atau bisnis perusahaan dan juga pada sisi manusianya.”
Dia melanjutkan, “Kami membantu untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya keamanan data dan informasi. Dengan begitu, client kami dapat menekan tingkat risiko yang ada. Prospeknya, sekali lagi seperti yang kami jelaskan di awal, ke depan akan semakin banyak sektor bisnis yang akan menggunakan teknologi informasi, dan semakin banyak kebutuhan untuk mengamankan data dan informasi, masa kami yakin prospek di bisnis ini akan sangat baik sekali.”
Solusi Sysbraykr
Sybraykr menyediakan solusi untuk startup, UMKM, dan perusahaan skala besar dengan solusi keamanan siber yang berkualitas dan harga terjangkau dalam satu produk. Salah satu solusinya adalah SysBraykr Mantra, yang dibangun untuk meningkatkan audit keamanan dan menguji alur kerja, serta untuk meningkatkan nilai dan efisiensinya.
Mantra menyatukan perusahaan, pengembang, dan insinyur keamanan untuk bekerja di satu platform secara bersamaan. Tujuannya adalah untuk mendeteksi dan memecahkan masalah keamanan dalam waktu sesingkat mungkin. Klien dapat dengan mudah membuat proyek terkait keamanan dunia maya seperti pentest, vulnerability assessment, secure coding analysis, redteaming testing, dan forensik komputer. SysBraykr Mantra juga dapat menargetkan aplikasi apa pun di platform manapun, termasuk perangkat lunak desktop, seluler, web, dan embedded software.
“Saat client subscribe, mereka akan mendapatkan full service, dari pengecekan keamanan, bug bounty triage, security awarenss, dan SSDLC. Hal ini berbeda dengan perusahaan yang lain di mana mereka menawarkan solusinya secara terpisah-pisah. Tentu saja membuat harga menjadi lebih mahal, sehingga startup belum tentu dapat menggunakan jasa atau service yang ditawarkan.”
Tak hanya itu, Mada juga menuturkan perusahaan menawarkan jasa talent untuk perusahaan yang membutuhkan cyber security engineer. Timnya akan menyeleksi kandidat yang ketat dengan standar industri global untuk talenta-talenta yang akan disalurkan ke perusahaan klien.
Hingga kini perusahaan telah memiliki klien dari dalam maupun luar Indonesia. Mereka datang dari lintas industri, seperti ritel, perbankan, pendidikan, kesehatan, dan startup digital.
Rencana berikutnya
Mada menuturkan dengan total tim 21 orang, perusahaan akan fokus untuk memasarkan produknya ke pasar Asia. Bersamaan dengan itu, perusahaan akan merilis aplikasi mobile untuk karyawan yang bekerja di perusahaan klien dari Sysbraykr (bundle package service). Nantinya aplikasi tersebut dapat membantu karyawan meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya keamanan siber dan mengetahui tingkat risiko yang dimiliki secara personal.
“Aplikasi ini akan membantu karyawan mengetahui apakah data pribadi nya bocor ke publik, kemudian juga apakah akun-akun sosial media yang dimiliki, dapat di hacking oleh orang lain, serta tambahan beberapa fitur lainnya. Tujuannya selain dapat meningkatkan knowledge dari karyawan, perusahaan client juga akan mendapatkan gambaran resiko dari sisi human pada perusahaan mereka.”
Untuk mewujudkan seluruh target di atas, saat ini perusahaan sedang membuka penggalangan dana, salah satunya memanfaatkan platform DSConnect. “Selain itu, sejak awal tahun 2023, kami sedang proses pitch dengan 2 VC. Kami tetap mencari pendanaan untuk mengembangkan Sysbraykr agar dapat memasuki pasar SEA dengan baik dan matang,” pungkas dia.
Para talenta lokal Sysbraykr ini berlatar belakang di bidang keamanan siber, terutama bug hunting baik di Indonesia dan luar negeri. Diklaim beberapa di antaranya terdaftar di Hall of Fame banyak bug bounty program dari perusahaan-perusahaan besar, seperti Google, Facebook, Tesla, dan lainnya.
Pemain sejenis Sysbraykr adalah Peris.ai, yang baru-baru ini mengumumkan pendanaan tahap awal dipimpin East Ventures dan diikuti Magic Fund.