Tag Archives: cyborg

Implan North Sense Berikan Anda Indra Keenam

Istilah indra keenam mengacu pada kapabilitas manusia menerima informasi selain dari pengelihatan, pendengaran, rasa, aroma dan sentuhan; biasanya dikaitkan dengan tema paranormal di film-film. Dan berkat terobosan unik di ranah wearable, terbuka kesempatan bagi Anda yang penasaran ingin merasakan indra di luar kemampuan normal manusia.

Cyborg Nest, tim yang terdiri dari peneliti dan praktisi teknologi implan, memperkenalkan North Sense. Ia adalah perangkat wearable mungil berbentuk chip dengan konektivitas Bluetooth, dan Anda dapat ‘mengenakannya’ sebagai piercing di tubuh. Menurut developer, North Sense akan memberikan pengalaman baru, di mana Anda bisa merasakan medan magnet dan mengetahui arah utara. Indra seperti ini juga dimiliki beberapa jenis hewan.

North Sense 3

Kepada Digital Trends, CEO Cyborg Nest Liviu Babitz menjelaskan bahwa visi timnya ialah memungkinkan manusia mengubah dirinya jadi cyborg dengan memperluas indra, dan North Sense merupakan sebuah permulaan. Mereka berencana mengembangkan lebih banyak implan sejenis di waktu ke depan. Melalui kesanggupan membaca arah utara, Anda dapat merasakan sensasi ‘orientasi favorit’ – layaknya menyukai wangi bunga ataupun rasa makanan tertentu.

Ide North Sense terlahir kira-kira setahun lalu. Saat itu Cyborg Nest mencoba mengurutkan beberapa inovasi yang bisa diciptakan. Mereka melangsungkan riset dan menyadari bahwa proyek ambisius ini dapat dimulai melalui menambahkan kemampuan mendeteksi arah di tubuh manusia, apalagi hal tersebut berhubungan dengan Feng Shui serta faktor religi. Babitz menyampaikan, “Utara merupakan arah penting dilihat dari bagaimana ia membentuk realita kita.”

North Sense 4

Penerapannya sama sekali tidak mudah karena Cyborg Nest harus menentukan ‘rasa’ yang tepat. North Sense sendiri tersaji cukup sederhana, tanpa tombol ataupun lampu LED. Meski demikian, ia diklaim dapat memengaruhi otak. Dengan manambah satu lapis indra (yaitu arah utara), maka orientasi menjadi satu faktor krusial dalam mengingat hal.

Tentu saja orang bisa menggunakan smartphone ataupun kompas buat mengetahui mata angin, tapi dengan mengusung pendekatan berupa piercing, North Sense tertambat di tubuh setiap waktu, dimaksudkan untuk menumbuhkan sensitivitas indra tersebut – bukan sekedar membaca arah. Babitz bilang, inkarnasi selanjutnya boleh jadi didesain sebagai implan yang ditanam di tubuh manusia. Buat sekarang, North Sense bekerja dengan mengeluarkan vibrasi begitu Anda menghadap ke utara.

North Sense 1

Kabar baik buat Anda yang penasaran ingin menjajal implan indra keenam itu. North Sense sudah bisa di-pre-order di situs Cyborg Nest, ditawarkan seharga US$ 350.

Ilmuwan Harvard Ciptakan Ikan Pari Cyborg Dari Sel Jantung Tikus

Jangan dikira eksperimen akan melambat terlepas dari munculnya kekhawatiran terhadap dampak negatif pengembangan robot dan kecerdasan buatan. Alam seringkali menjadi sumber ide, dan kita sudah melihat sendiri mengagumkannya imitasi fauna liar. Tapi berbeda dari robot biasa, kreasi tim Harvard ini boleh dikatakan sebagai ‘monster Frankenstein-nya dunia robotik’.

Peneliti Kevin Kit Parker dan tim Wyss Institute di Harvard University menyingkap sebuah organisme jenis baru, berada di area batas antara robot dan makhluk hidup. Ciptaan ini dirancang agar menyerupai spesies batoid, atau sederhananya, ikan pari. Salah satu aspek paling unik dari ‘cyborg’ itu adalah material penyusunnya. Ilmuwan menggunakan sekitar 200.000 sel jantung tikus untuk membentuk otot buatan.

Ukuran robot tersebut memang tidak besar, hanya memiliki panjang 16-milimeter dan berat 10 gram. Ia bergerak layaknya ikan pari, dan saat dilihat lebih dekat, organisme buatan ini memiliki tubuh transparan dengan tulang berwarna keemasan. Kreasi Kit Parker dan kawan-kawan itu terdiri dari empat bagian: tubuh dari karet, rangka sekaligus saraf berbahan emas, satu layer karet tipis lagi, serta elemen dasar dari jantung tikus (cardiomyocytes).

Cyborg Stingray 1
Ikan pari cyborg ini memiliki tubuh transparan dan syaraf berwarna keemasan.

Untuk membuat cyborg ikan pari ini bergerak, ilmuwan memodifikasi gen-gen sel tikus agar merespons cahaya. Ketika terekspos sinar, sel-sel tersebut akan berkontraksi, kemudian lapisan-lapisan tubuhnya bergerak seperti pompa dan menekan tulang – meniru cara ikan pari berenang. Dengan frekuensi cahaya berbeda, tim dapat mengatur kecepatan dan arah gerak sang robot.

Kit Parker mengaku bahwa ciptaannya ini memang belum sesempurna versi alam, dan meskipun cyborg batoid tersebut merupakan ‘mesin hidup’, butuh lebih banyak penelitian untuk menggarap robot yang lebih kompleks berbekal jaringan hidup. Tantangan terbesarnya ialah menyediakan lingkungan dan kondisi khusus bagi material hidup agar tidak mati.

Tapi tujuan dari riset ini sebetulnya bukan untuk menciptakan tiruan dari makhluk hidup sesungguhnya, melainkan buat lebih memahami cara kerja jantung dan menanggulangi penyakit terkait organ penting ini. Parker menuturkan, fokus utama eksperimen mereka adalah membangun jantung buatan (sebelumnya ia juga sempat terlibat dalam upaya penciptaan organ mini).

Di tahun 2012, Kit Parker dan tim Harvard juga sukses membangun cyborg ubur-ubur. Robot sama-sama memanfaatkan jaringan jantung, tetapi rancangan dan sistem kerjanya lebih sederhana dari cyborg ikan pari.

Sumber: New Scientist & RT.com.