Tag Archives: DAM Corp

MoU between J Trust Bank and DAM Corp / DAM Corp

J Trust Bank Launches E-Money Using DAM Corp Platform

DAM Corp, a fintech enabler company, announces the latest partnership with J Trust Bank for e-money launching. DAM Corp will act as a technology developer partner and advisor for J Trust Bank.

A partnership between the two is marked by the MoU signing which took place on August 1, 2018. Later, customers of J Trust Bank can download the server-based e-money via Play Store and App Store.

“In terms of principle, we provide a white label platform for J Trust to develop e-money, as we do with Mandiri e-cash. For the product’s name, we give J Trust the freedom to choose the name for their e-money,” Fanny Verona, DAM Corp’s Managing Director, said to DailySocial.

J Trust Bank will use DAM Corp’s e-money platform to create their e-money products as necessary.

Regarding e-money license submission, DAM Corp will act as an advisor to the J Trust Bank for any required documents in order to smoothen the process.

“In fact, we don’t have the e-money license from BI, J Trust’s Bank will be the one to submit. It’s indeed using our platform, and acceptable to BI regulations.”

Bank J Trust is not the only partner that uses DAM Corp’s e-money platform. Previously, there was Bank Mandiri for Mandiri e-cash products, LINE Pay e-cash, AlfaMicro. There are also partners from universities, malls, and SOEs.

“We are aware, to build a comprehensive fintech ecosystem, it can’t be through one player. It’s necessary to embrace businesses and other fintech companies to create a mature ecosystem and market education,” she concluded.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Luncurkan Produk E-Money, Bank J Trust Manfaatkan Platform DAM Corp

DAM Corp, perusahaan fintech enabler, mengumumkan kemitraan teranyar dengan Bank J Trust untuk peluncuran uang elektronik. DAM Corp akan bertindak sebagai mitra pengembang teknologi dan penasihat untuk Bank J Trust.

Kemitraan antara keduanya baru dimulai, ditandai lewat penandatanganan MoU yang telah berlangsung pada 1 Agustus 2018. Nantinya e-money berbasis server tersebut dapat diunduh nasabah Bank J Trust melalui Play Store dan App Store.

“Pada prinsipnya kami menyediakan platform white label bagi J Trust untuk mengembangkan e-money-nya, layaknya yang kami lakukan pada Mandiri e-cash. Untuk nama produknya, kami memberikan keleluasaan bagi J Trust untuk memberikan nama di e-money miliknya,” ucap Managing Director DAM Corp Fanny Verona kepada DailySocial.

Bank J Trust bakal memanfaatkan platform e-money yang sudah dimiliki DAM untuk membangun produk e-money milik mereka, sesuai dengan kebutuhan mereka.

Untuk pengajuan lisensi e-money, DAM Corp akan bertindak sebagai penasihat untuk Bank J Trust apa saja dokumen yang perlu disiapkan demi memperlancar proses pengajuan.

“Kami sendiri tidak memiliki lisensi e-money dari BI, jadi nanti Bank J Trust sendiri yang mengajukan. Hanya saja dari platform kami, sudah diterima oleh ketentuan BI.”

Bank J Trust bukan satu-satunya mitra yang memanfaatkan platform e-money milik DAM Corp. Sebelumnya, ada Bank Mandiri untuk produk Mandiri e-cash, LINE Pay e-cash, AlfaMikro. Juga ada mitra dari universitas, mal, dan BUMN.

“Kami sadar untuk membangun ekosistem fintech yang komprehensif, kita tidak bisa melalui satu pemain saja. Maka dari itu merangkul para bisnis dan perusahaan fintech lainnya guna menciptakan ekosistem dan edukasi pasar yang matang,” tutup Fanny.

Gaet DAM dan M Cash, Alfamart Rambah Penjualan Produk Digital dalam Aplikasi

Sumber Alfaria Trijaya (Alfamart) menggandeng dua anak usaha Kresna Graha Investama, DAM Corp (Digital Artha Media) dan M Cash, untuk menyediakan produk digital di dalam aplikasi AlfaMikro yang diperuntukkan kepada para anggota Outlet Binaan Alfamart (OBA).

AlfaMikro memasukkan platform Wagon (Warung Goes Online) dari DAM Corp sebagai penyedia platform Payment Point Online Bank (PPOB) dengan dukungan M Cash sebagai agregrator konten digital. Wagon sendiri menyediakan layanan untuk pembelian pulsa, listrik, paket data internet, tiket perjalanan, belanja online, bayar asuransi, iuran jaminan kesehatan, hingga voucher game.

“Selama tiga tahun terakhir, kami mulai ke digital dengan dorong aplikasi kami seperti AlfaMikro. Selama ini dalam aplikasi tersebut baru menjual produk kelontong, sekarang bertambah ada produk digital sehingga OBA bisa mendapat tambahan komisi,” terang Business Development Director Alfamart Hans Harischandra Tanuraharjo, Selasa (27/2).

Pergeseran langkah ke digital ini, sambung Hans, adalah strategi perusahaan yang mulai mengurangi ekspansi gerai offline Alfamart di Indonesia. Menurutnya, ada banyak isu mulai dari sosial dan regulasi yang melatarbelakangi keputusan perusahaan tersebut. Disebutkan hingga tahun lalu jaringan Alfamart mencapai 13.477 gerai.

Kontribusi penjualan produk digital yang dihadirkan Alfamart, meski tidak disebutkan angka detailnya, setiap tahunnya terus mengalami peningkatan.

Diterangkan lebih lanjut, OBA adalah program CSR Alfamart yang sudah dijalankan sejak 2007 dan diklaim sudah merangkul 48 ribu pengusaha. AlfaMikro sendiri adalah salah satu pilar dari Alfamart Digital Extension, sekaligus media online bagi OBA dalam mewujudkan visi perusahaan untuk menjadi jaringan distribusi ritel terkemuka dengan memaksimalkan potensi dari toko tradisional. Pasalnya, toko tradisional berkontribusi terhadap 80 persen dari penjualan ritel kelontong secara nasional.

Managing Director DAM Corp Fanny Verona menambahkan kerja sama dengan Alfamart menjadi strategi perusahaan dalam mendukung UKM agar tetap turut serta dalam transformasi digital dan tidak tenggelam dalam perkembangan teknologi.

“Kami yakin melalui kerja sama ini akan mempercepat adopsi teknologi digital dan mendorong akselerasi industri fintech dalam menciptakan pemerataan ekonomi digital Indonesia,” ujar Fanny.

Dia mengungkapkan Wagon telah mengadopsi teknologi Blockchain, sehingga sistem menjadi lebih sederhana, aman, dan hack proof. Diklaim solusi ini dapat meningkatkan efisiensi sistem secara keseluruhan dan secara konsep data tidak dapat diubah dari luar.

Wagon diluncurkan secara soft lauch pada November 2017 dan kini Fanny menyebut jumlah agen Wagon telah mencapai 3 ribu orang yang tersebar di sekitar Jawa dan Bali. Dengan bertambahnya jumlah agen Wagon, setelah digabung dengan OBA dari Alfamart sebanyak 48 ribu, pihaknya menargetkan dapat menambah 50 ribu agen lagi sampai akhir tahun 2018.

“Kami juga akan tambah layanan pembelian tiket pesawat dalam Wagon, itu rencananya dalam tahun ini. Tujuan yang ingin kami sasar lewat Wagon adalah memperluas akses online kepada masyarakat unbanked lewat model bisnis O2O,” pungkas Fanny.

DAM Corp memperluas jangkauan teknologinya dengan mengembangkan solusi berbasis blockchain

DAM Corp Siapkan Solusi Blockchain Berbasis Uang Elektronik, Gandeng Dua Bank Ternama Baru Sebagai Mitra

Besarnya potensi teknologi blockchain untuk perbankan dimanfaatkan Digital Artha Media Corporation (DAM Corp), perusahaan fintech enabler dengan dukungan sumber daya teknologi dan jangkauan global, untuk mengembangkan solusi white label blockchain bagi korporasi di berbagai sektor keuangan. Layanan yang diklaim bisa membantu sektor perbankan dan korporasi ini hadir dengan mengubah pendekatan yang sentralistik menjadi terdesentralisasi.

Kepada DailySocial, Managing Director DAM Corp Fanny Verona mengungkapkan, white label uang elektronik adalah sebuah layanan yang disediakan ketika partner (bank atau korporasi lainnya) dapat memiliki uang elektronik dengan mudah dan cepat.

“Kami tidak hanya menyediakan sistemnya, namun juga use case yang komprehensif dan eksosistem yang matang. Semua data yang diolah uang elektronik ini akan disimpan dengan metode platform distributed ledger technology yang berbasis blockchain, sehingga data tersebut menjadi proteksi dari data itu sendiri, sebuah konsep perlindungan data yang efisien dan future-minded.”

Teknologi blockchain yang dikembangkan DAM Corp dibuat dalam sistem uang elektronik. Semua data dalam sistem uang elektronik tersebut terproteksi maksimal dan tidak dapat diakses atau diubah dari luar, sehingga semua data-data sensitif, seperti profil dan saldo nasabah, menjadi aman dan diklaim anti hack. Dalam hal ini, blockchain yang dikembangkan dapat menjadi digital compliance untuk core system mereka.

“Karena itu kami berharap dengan menjadi katalisator dalam blockchain based fintech. Kami tidak hanya menaikan standar fintech, namun juga mendorong industry fintech Indonesia agar lebih maju dan efisien, sesuai visi kami untuk financial inclusion dan cashless society,” kata Fanny.

Menambah kemitraan dengan dua bank ternama di Indonesia

Saat ini DAM Corp telah memiliki berbagai solusi keuangan, seperti Mandiri e-cash, LINE Pay e-cash, Wagon dan IndiePay. Didirikan pada tahun 2013, dalam waktu dekat DAM Corp akan menambah kemitraan dengan dua bank ternama di Indonesia.

“Saat ini permintaan yang masuk sudah sangat banyak dan tidak terbatas pada perbankan saja. Bahkan universitas, mall, dan BUMN pun memiliki minat tinggi untuk mengembangkan bisnis dan ekosistemnya ke arah fintech,” kata Fanny.

Sebagai perusahaan fintech yang diklaim pertama mengaplikasikan blockchain pada sistem uang elektronik, DAM Corp berharap menghadirkan kemudahan dan efisiensi untuk para bisnis dan juga menciptakan rasa aman bagi para pengguna agar lebih terbiasa mengadopsi cashless society.

“Kita sadar bahwa guna membangun itu semua, tidak bisa melalui satu pemain saja, maka dari itu kami bermaksud memperlebar sayap kami menjadi fintech enabler dan merangkul para bisnis dan perusahaan fintech lainnya guna menciptakan ekosistem dan edukasi pasar yang matang,” tutup Fanny.