Tag Archives: data alternative

Pefindo Biro Kredit Launches “IdTelcoScore”, Credit Scoring Analysis Based on XL Axiata’s Cellular Data

Pefindo Credit Bureau released the latest alternative scoring based on non-credit data “IdTelcoScore”, utilizing the cellular number of XL Axiata users to analyze debtors’ creditworthiness. Cellular telecommunication data is considered to be one of the important alternative data due to its significant growth and massive amount.

In the online launching today (18/8), President Director of Pefindo Credit Bureau, Yohanes Arts Abimanyu, explained that IdTelcoScore will support and facilitate financial institutions to analyze credit applications for prospective debtors with nothing or short credit history as a basis for decision making.

“As part of our mission to increase financial inclusion, especially access to finance for underbanked and unbanked people, where the potential is quite large. It is possible through telco data with wide coverage,” he said.

Pefindo Credit Bureau created this product from the calculation of the score modeling algorithm using various data variables and indicators that produce predictive information on the character and ability to fulfill future debtor obligations.

IdTelcoScore utilizes big data analysis from the use of telecommunication company services. Whether it’s data subscription (subscription), data usage (usage), and billing & payment (billing & payment). These data will be combined with available credit data, therefore, it can be used as a measurement for an individual’s ability to pay their obligations in the future.

“Following the results of the Telco Score modeling that KS and Gini Ratio have positive results, it can be concluded that the telco model provides predictive results and is suitable to be used to adjust the ‘risk appetite’ of each financial institution.”

Yohanes also ensured that all cellular number data accessed through IdTelcoScore would not leave the operator’s system. What comes out of the system is only the telco score calculation. “We always prioritize data protection and security by using information security standards.”

He also said, in the midst of a pandemic, financial institutions must optimally utilize all types of data, both credit and non-credit to obtain a complete, accurate, and predictive picture regarding the character and risk profile of the debtor. The goal is to ensure that the credit portfolio and NPL level are well maintained.

Big data institution sources

Furthermore, Pefindo Credit Bureau will continue to increase collaboration with other big data companies, therefore, data sources are getting richer. Not only with XL Axiata, but also with other telecommunication operators.

Yohanes said that currently there are plans for collaboration or exploration with companies that manage other big data such as utilities and e-commerce. “In fact, I can’t mention the name of the company. In terms of social media, we are yet to use it as alternative data.”

In its journey of developing alternative scoring data, Pefindo collaborates with many non-technology companies such as DGT for tax identity data, APPI for write-off status, Taspen, and BPJS Ketenagakerjaan. All of these companies have big data that can serve as alternative data for analyzing debtor creditworthiness.

Meanwhile, Pefindo Credit Bureau currently has more than 300 corporate users who come from various financial institutions, fintech, to non-financial institutions.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

IdTelcoScore manfaatkan nomor seluler XL Axiata untuk analisis kelayakan kredit

Pefindo Biro Kredit Rilis “IdTelcoScore”, Analisis Skoring Kredit dari Nomor Seluler XL Axiata

Pefindo Biro Kredit merilis produk skoring alternatif terbaru berbasis data non kredit “IdTelcoScore”, memanfaatkan nomor seluler pengguna XL Axiata untuk menganalisis kelayakan kredit debitur. Data telekomunikasi seluler dinilai dapat menjadi salah satu data alternatif yang penting karena tumbuh signifikan dan jumlahnya masif.

Dalam peluncuran yang dilakukan secara online pada hari ini (18/8), Direktur Utama Pefindo Biro Kredit Yohanes Arts Abimanyu menjelaskan, penggunaan IdTelcoScore akan membantu dan memudahkan lembaga keuangan menganalisis permohonan kredit calon debitur yang tanpa atau minim riwayat kredit sebagai dasar pengambilan keputusan.

“Sebagai wujud misi kami untuk meningkatkan inklusi keuangan khususnya akses pembiayaan bagi masyarakat yang masih underserved dan unbanked, di mana potensinya di sana masih sangat besar. Bisa dibantu lewat data telko yang punya cakupan luas,” ujarnya.

Pefindo Biro Kredit membangun produk ini dari hasil perhitungan algoritma score modelling dengan menggunakan berbagai variabel data dan indikator yang menghasilkan informasi prediktif karakter dan kemampuan pemenuhan kewajiban debitur di masa mendatang.

IdTelcoScore memanfaatkan analisis big data dari penggunaan jasa perusahaan telekomunikasi. Baik itu data berlangganan (subscription), pemakaian data (usage), dan tagihan & pembayaran (billing & payment). Data-data tersebut akan dikawinkan dengan data kredit yang tersedia sehingga dapat mengukur kemampuan seseorang untuk membayar kewajibannya di masa mendatang.

“Sesuai dengan hasil modeling Telco Score bahwa hasil KS dan Gini Ratio sangat baik maka bisa disimpulkan bahwa model telco memberikan hasil yang cukup prediktif dan layak digunakan untuk menyesuaikan ‘risk appetite’ masing-masing lembaga keuangan.”

Yohanes juga memastikan, seluruh data nomor seluler yang diakses melalui IdTelcoScore tidak akan keluar dari sistem perusahaan operator. Yang keluar dari sistem hanya perhitungan telco score-nya saja. “Kami selalu mengutamakan perlindungan dan keamanan data dengan menggunakan standar keamanan informasi.”

Menurutnya, di tengah pandemi, lembaga keuangan harus seoptimal mungkin memanfaatkan semua jenis data, baik kredit maupun non-kredit untuk mendapatkan gambaran yang lengkap, akurat, dan prediktif mengena karakter dan profil risiko debitur. Tujuannya untuk memastikan portofolio kredit dan tingkat NPL dapat terjaga dengan baik.

Sumber institusi big data lainnya

Ke depannya, Pefindo Biro Kredit akan terus menambah kerja sama dengan perusahaan pemilik big data lainnya akan agar sumber data semakin kaya. Tak hanya dengan XL Axiata saja, namun operator telekomunikasi lainnya juga masuk ke dalam incaran.

Yohanes menyebut saat ini sudah ada rencana kerja sama atau penjajakan dengan perusahaan yang mengelola big data lainnya seperti data utilitas dan e-commerce. “Maaf belum bisa sebut nama perusahaannya. Untuk sosial media, kami sampai saat ini belum menggunakan sebagai data alternatif.”

Dalam perjalanannya mengembangkan data alternatif skoring, Pefindo banyak menggandeng perusahaan non-teknologi seperti DJP untuk data identitas pajak, APPI untuk status hapus buku, Taspen, dan BPJS Ketenagakerjaan. Seluruh perusahaan ini memiliki big data yang dapat berfungsi sebagai data alternatif untuk menganalisis kelayakan kredit debitur.

Adapun saat ini Pefindo Biro Kredit sudah memiliki lebih dari 300 pengguna korporasi yang datang dari berbagai lembaga institusi keuangan, fintech, hingga non keuangan.