Tag Archives: Data-driven business

Tips untuk Menjadi Data-Driven Business

Bersamaan dengan meningkatnya produksi data perusahaan atau bisnis juga dituntut untuk lebih meningkatkan konsumsi data mereka. Konsumsi di sini berarti bagaimana perusahaan atau bisnis mengolah dan memanfaatkan data dalam arah kebijakan bisnis mereka, atau sering disebut data-driven business.

Berikut beberapa tips bagi perusahaan atau bisnis yang ingin memulai atau bertransformasi menjadi data-driven business.

Mengindentifikasi lebih dulu tujuan bisnis

Data-driven business banyak disebut-sebut sebagai salah satu terobosan dalam dunia bisnis. Istilah tersebut disematkan pada bisnis yang keputusan dan langkahnya diambil berdasarkan analisa dan evaluasi data secara konsisten. Untuk itu perlu adanya peran serta dari seluruh aspek bisnis untuk menghasilkan data yang berkualitas. Dan juga tujuan bisnis yang jelas.

Data dalam bisnis bisa menjadi bahan bakar yang baik, tapi arah dan tujuan bisnis harus tetap ditetapkan di awal. Misalnya bisnis memiliki tujuan untuk mendapatkan lebih banyak pengguna di satu tahun ke depan, di sinilah peran data-data pengguna dan pemasaran menjadi sangat penting. Data pengguna bisa bermanfaat mendatangkan analisa dan kesimpulan mengenai apa yang dicari pelanggan dari layanan atau sebuah produk, apa yang tidak mereka sukai, dan lainnya. Ini bisa menjadi acuan tim produk untuk mengembangkan sesuatu yang baru. Selanjutnya tugas pemasaran yang harus lebih dioptimalkan berbekal data yang sudah ada.

Kreatif memanfaatkan data

Sumber data sekarang melimpah. Bisa dari data internal perusahaan atau data eksternal yang beredar seperti media sosial dan lainnya. Data-data tersebut bisa dikombinasikan, diekstrak, dan diolah untuk mendapatkan data. Selanjutnya tinggal bagaimana memandang data tersebut, jangan terpaku pada satu buah sumber data. Berapa banyak sumber pun tak masalah, selama datanya masih berkualitas.

Mengevaluasi sistem yang ada

Tahap evaluasi sebenarnya adalah hal dasar pada pengembangan bisnis. Kaitannya dengan data adalah kemampuan sistem yang digunakan. Dengan jumlah data yang kian membeludak, aliran data yang semakin kencang, dan kebutuhan kecepatan mendapatkan hasil analisis memaksa bisnis untuk mencari sistem dan teknologi yang mumpuni. Tidak ada salahnya untuk terus memperbarui sistem dan teknologi untuk mengolah data. Toh sebagai data-driven business, data adalah sebuah dasar.

Memulai dari satu langkah kecil

Menjadi sebuah bisnis yang memaksimalkan data secara utuh tidaklah mudah. Masa-masa transformasi akan menjadi hal paling sulit. Untuk memudahkannya strategi yang bisa dilakukan adalah melakukan transformasi dari bagian-bagian kecil, bisa per tim atau per divisi. Secara bertahap transformasi ini kemudian dikembangkan menyeluruh. Transformasi seperti ini memang membutuhkan waktu, tapi setidaknya kestabilan bisnis bisa terus terjaga.

Meningkatkan akses ke data

Setiap bisnis yang mengandalkan data selalu menggunakan data real time untuk setiap kegiatan bisnisnya. Jika semua proses transformasi berhasil bisnis harus memastikan selama 24 jam dalam seminggu data-data yang ada bisa diakses oleh semua pihak. Salah satu yang paling berperan di sini adalah sistem dan teknologinya.

Become agile

Salah satu keunggulan real time data adalah bisnis tidak perlu menunggu laporan bulanan bahkan tahunan untuk membuat keputusan. Untuk bisa tetap berkompetisi bisnis harus mengadopsi model agile. Dengan data yang real time akan menjadi kombinasi yang sempurna jika bisnis juga cepat tanggap terhadap perubahan. Bisnis dituntut bisa lebih proaktif dalam menyikapi data-data yang ada.


Disclosure: DailySocial bekerja sama dengan Bigdata-madesimple.com untuk seri penulisan artikel tentang big data.

Isu-isu yang Dihadapi Sebelum Jadi “Data-Driven Business”

Menjadi bisnis atau organisasi yang menaruh kepentingan pada data adalah salah satu tren yang berkembang saat ini. Di tengah dukungan teknologi yang semakin maju dan sumber data yang semakin beragam, data adalah hal yang cukup banyak dikonsumsi dalam bisnis atau organisasi. Namun ada beberapa isu bagi bisnis atau organisasi untuk benar-benar menjadi data-driven.

Isu pertama jelas adalah pendanaan. Menjadi bisnis atau organisasi yang data-driven adalah keputusan yang diambil dari top level dan kemudian didukung oleh semua elemen di bawahnya. Tentu ini akan membutuhkan banyak investasi dari segi keuangan. Setidaknya untuk pertama kali membangun sistemnya.

Isu selanjutnya datang dari hal yang paling penting, yakni data. Untuk bisa memanfaatkan data bisnis atau organisasi harus memiliki proses standar untuk menghasilkan data bisnis yang relevan dan kualitas yang sesuai. Harus ada yang bertanggung jawab untuk setiap jenis data, termasuk untuk kualitas, ketersediaan, dan keamanan data.

Bagi bisnis atau organisasi yang lebih kecil mungkin penerapan ini bisa lebih mudah dibanding dengan organisasi yang sudah besar. Ini semua tentang kompleksitas. Baik data yang akan dikelola maupun sistem atau siapa yang akan bertanggung jawab atas data.

Isu berikutnya adalah dukungan IT. Ini berkaitan dengan hal-hal teknis. Bisnis atau organisasi akan membutuhkan dukungan IT yang handal untuk menghasilkan, menyimpan, mengakses, menganalisis dan melaporkan data. Tentu dilengkapi dengan dukungan perangkat keras dan perangkat lunak yang berkualitas. Termasuk konektivitas yang mumpuni.

Setelah hal teknis, hal lain yang menjadi isu penting untuk bisnis atau organisasi untuk memanfaatkan data adalah kemampuan karyawan. Data hanya data apabila tidak dikonversi menjadi informasi. Untuk itu penting untuk memberikan kemampuan bagi seluruh pengguna atau karyawan untuk bisa mengambil informasi dari tumpukan data. Kemampuan teknis untuk analisis data.

Setelah pendanaan, hal teknis dan kemampuan karyawan disiapkan untuk mendukung pemanfaatan data, isu selanjutnya adalah budaya pengambilan keputusan dalam perusahaan. Manajemen top level atau siapa pun dalam bisnis atau organisasi harus mulai meletakkan informasi dari data untuk setiap langkah yang mereka ambil atas nama perusahaan.


Disclosure: DailySocial bekerja sama dengan Bigdata-madesimple.com untuk seri penulisan artikel tentang big data.