Tag Archives: Data Transfer Project

Facebook Perbarui Tool Transfer Datanya, Kini Lebih Mudah Digunakan dan Lebih Menyeluruh

Facebook mengumumkan sejumlah pembaruan terhadap tool Transfer Your Information yang mereka miliki. Tujuannya tidak lain dari memberikan pengguna kontrol yang lebih menyeluruh terhadap data mereka masing-masing

Pembaruan yang paling utama adalah tampilan antarmuka atau UI yang lebih simpel dan lebih mudah dinavigasikan, terutama bagi yang mengaksesnya dari perangkat mobile. Pengguna sekarang bisa dengan gampang melihat tipe data apa saja yang didukung oleh masing-masing layanan tujuan, semisal Google Photos untuk foto dan video, atau Blogger untuk post dan note.

Facebook juga telah menambahkan dua layanan tujuan baru, yakni Photobucket dan Google Calendar. Dengan adanya Google Calendar, jenis data yang bisa ditransfer pun otomatis bertambah satu, yakni event. Facebook tidak lupa menyediakan opsi filter sehingga pengguna dapat memilih data-data yang hendak dipindah secara lebih presisi.

Versi awal tool ini pertama Facebook luncurkan menjelang akhir 2019. Kala itu, tipe data yang bisa dipindah hanyalah foto dan video saja, dan layanan tujuan yang didukung pun hanya Google Photos. Facebook perlahan menambahkan sejumlah layanan tujuan lain macam Dropbox dan Backblaze. Lalu pada bulan April kemarin, mereka menambahkan post dan note sebagai tipe data baru yang bisa ditransfer ke Google Docs, Blogger, atau WordPress.com.

Tool ini merupakan bagian dari upaya Facebook menjunjung prinsip portabilitas data. Pada pertengahan 2018, bersama dengan Google, Microsoft, dan Twitter, Facebook meluncurkan platform portabilitas data yang bersifat open-source bernama Data Transfer Project. Facebook berjanji untuk terus berkontribusi terhadap proyek tersebut, dan salah satu caranya adalah dengan menyempurnakan tool Transfer Your Information ini.

Untuk mengaksesnya, pengguna bisa masuk ke menu Settings di aplikasi atau situs Facebook, lalu pilih opsi “Your Facebook Information”. Selanjutnya, pilih opsi “Transfer a copy of your information”, dan tinggal ikuti langkah-langkahnya.

Sumber: Facebook.

Facebook Luncurkan Tool untuk Mentransfer Koleksi Foto dan Video ke Google Photos

Pada pertengahan tahun lalu, Facebook, Google, Microsoft dan Twitter mengumumkan proyek kolaboratif bernama Data Transfer Project. Tidak lama setelahnya, Apple ikut menyusul menjadi salah satu kontributor proyek tersebut. Sekarang, sejumlah konsumen sudah mulai bisa menikmati faedahnya.

Facebook baru saja mengumumkan sebuah tool yang memungkinkan para pengguna untuk memindahkan koleksi foto dan videonya masing-masing ke layanan Google Photos. Berbekal fondasi teknologi yang dikembangkan untuk Data Transfer Project, prosesnya dapat disederhanakan menjadi beberapa klik saja.

Sebelum ini, membuat salinan foto dan video Facebook di Google Photos sebenarnya sudah bisa dilakukan, dengan catatan kita siap mengunduh dan mengunggahnya kembali satu per satu. Tool baru yang Facebook tawarkan ini dimaksudkan untuk mempermudah prosesnya, tidak peduli seberapa banyak koleksi foto dan video yang kita punyai.

Untuk sekarang, tool ini baru tersedia buat para pengguna di Irlandia saja, sedangkan perilisan globalnya baru akan menyusul di awal tahun depan. Facebook ke Google Photos tentu baru permulaan. Ke depannya Facebook pasti juga akan membuat tool serupa tapi untuk memindahkan ke Microsoft OneDrive dan Apple iCloud.

Saya pribadi cukup penasaran apakah tool ini dibekali kemampuan untuk mendeteksi duplikat. Jadi semisal satu tahun dari sekarang saya mentransfer koleksi foto dan video Facebook saya ke Google Photos untuk yang kedua kalinya, apakah tool-nya bisa langsung mengabaikan deretan foto dan video yang sudah pernah ditransfer sebelumnya, sehingga yang ditransfer hanyalah yang baru-baru saja?

Sumber: Facebook via GSM Arena.

Google, Microsoft, Facebook dan Twitter Berkolaborasi Bikin Platform Pengiriman Data Antar Layanan

Sekarang ini ada banyak layanan berbasis online di mana jutaan orang terlibat di dalamnya. Sebut saja Facebook, Google Photos, Dropbox, Twitter dan banyak lagi lainnya. Ruang tersebut tersedia untuk memudahkan orang-orang dalam berinteraksi atau meningkatkan produktivitas, tetapi ketika bicara soal transfer data ke satu layanan ke layanan lainnya, tiba-tiba semuanya terasa begitu sulit. Yang bisa kita lakukan – misalnya memindahkan foto di Facebook ke Google Drive, adalah dengan mengunduh semua foto terlebih dahulu kemudian mengunggahnya lagi. Cara ini tidak hanya memakan waktu tapi juga menggerus kuota.

Kabar baiknya, di masa depan hal semacam itu bukan lagi jadi penghalang. Karena baru-baru ini, Google, Microsoft, Facebook, dan Twitter mengumumkan kolaborasi bersama dalam Data Transfer Project, sebuah proyek yang dirancang menciptakan platform portabilitas terbuka yang memungkinkan pengguna dengan mudah memindahkan data dari satu layanan online ke layanan lainnya kapanpun juga. Selain itu, dalam prosesnya pengguna juga memegang kendali penuh atas informasi yang mereka miliki. Dalam praktikknya, pengguna dapat memanfaatkan dukungan ini saat hendak pindah layanan, mencoba layanan baru atau hanya sekadar membuat cadangan data.

Data Transfer Project menggunakan API layanan yang ada milik layanan tersebut di tempat pertama dan mekanisme otorisasi untuk mengakses data. Data akan diubah dulu ke dalam format umum oleh framework perangkat lunak menggunakan adaptor khusus. Selanjutnya akan dikembalikan ke API yang baru. Keempat perusahaan raksasa yang terlibat di proyek ini mengerjakan alat konversi yang dapat membuat format data standar yang dapat dipergunakan oleh siapapun. Dengan begitu, kedua penyedia layanan yang mengirim dan menerima data selama menggunakan infrastruktur dan otorisasi yang sudah distandarkan.

Praktik sederhananya, penyedia layanan yang terlibat di dalamnya harus menyetujui permintaan transfer data. Pengguna selanjutnya harus mengotentikasi akun yang terhubung. Sementara  prosess kredensial akan dienkripsi dan dilapisi dengan perlindungan ekstra untuk menghindari interupsi pihak ketiga.

Menurut postingan resmi Google, saat ini adaptor telah dibuat untuk tujuh penyedia layanan dan mencakup lima jenis data konsumen. Google juga menyebutkan bahwa jumlah tersebut menunjukkan kemungkinan bahwa proyek ini dapat ditingkatkan di masa depan.

Sumber berita GoogleBlog dan gambar header Medium.