Tag Archives: dating apps

5-aplikasi-dating-online-paling diminati-di-Indonesia

5 Aplikasi Dating Online Paling Diminati di Indonesia

Akhir-akhir ini aplikasi dating online ramai peminat di Indonesia. Apakah Anda salah satunya? Tidak bisa dipungkiri, di tengah kondisi Covid-19 ini, banyak masyarakat yang merasa sendiri dan butuh teman bicara, atau mungkin bisa menjadi teman hidup. Untuk itu, hadirnya aplikasi dating online ini bisa membantu Anda untuk menemukan pasangan yang tepat.

Hal ini diperkuat dengan data dari Statista, yang menyatakan bahwa hampir 280 juta pengguna layanan kencan online akan meningkat pada tahun 2024, dengan 113 juta data pengguna layanan perjodohan dan 70 juta data biasa. Ditambah lagi dengan data pendapatan yang dihasilkan oleh aplikasi kencan online yang cukup tinggi.

Pendapatan global dari layanan aplikasi kencan mencapai hampir 655 juta dolar AS pada tahun 2020 dan akan mencapai lebih dari 2,5 miliar dolar AS pada tahun 2024. Untuk jenjang usia pengguna aplikasi kencan online sendiri diperkirakan berada pada usia 18-30 tahun, namun tidak menutup kemungkinan bisa lebih dari usia yang diperkirakan. Pengguna aplikasi online tidak hanya bisa menemukan pasangan idaman, tetapi mereka juga dapat memperluas dan menambah relasi yang baik untuk sebuah hubungan antara individu.

Meski aplikasi kencan online diminati oleh banyak orang, namun perlu diperhatikan dan harus dipastikan juga bahwa aplikasi yang digunakan aman dan tidak akan merugikan pihak manapun ke depannya. Selain itu, jika anda salah satu orang yang ingin mencoba aplikasi dating online ini, pastikan untuk tidak memberikan data diri yang terdapat pada KTP atau kartu lainnya.

Berikut ini beberapa aplikasi dating online di Indonesia yang bisa kamu coba, simak sampai selesai ya!

1.Tinder

penampilan-aplikasi-dating-online-tinder
Sumber gambar : depositophotos.com/Sharafmaksumov

Aplikasi Tinder merupakan salah satu aplikasi yang memiliki pengguna terbanyak dari seluruh dunia, termasuk Indonesia. Lebih dari 6 juta orang telah mengunduh aplikasi ini dan dapat dikatakan bahwa Tinder merupakan aplikasi yang paling populer di dunia. Kehadiran Tinder sejak tahun 2012 membawanya pada kesuksesan sampai saat ini yang sudah mencetak rekor hingga 3 miliar swipe pengguna dalam sehari per Maret 2020. Berdasarkan hasil survei Rakuten Insight di Indonesia pada September 2020, Tinder adalah aplikasi daring paling banyak digunakan di negeri ini (57,6% responden).

Unduh di sini

2. Tantan

penampilan-aplikasi-dating-online-tantan
Sumber gambar : merdeka.com

Aplikasi Tantan hadir di Indonesia sejak tahun 2018 lalu. Aplikasi yang berasal dari Tiongkok ini mengklaim, telah mengalami pertumbuhan jumlah pengguna. Tantan menawarkan platform yang menjamin data diri pengguna. Sebagai aplikasi dating, Tantan melihat ketakutan terbesar akan pemanfaatan aplikasi kencan online di kalangan perempuan Indonesia yaitu keamanan dan profil palsu. Oleh karena itu, aplikasi ini meningkatkan keamanan dengan memberikan fitur memfilter profil palsu untuk menghindari penipuan.

Unduh di sini

3. OkCupid

penampilan-aplikasi-dating-online-okcupid
Sumber gambar : photofeeler.com

Pada aplikasi OkCupid, pengguna diharuskan menjawab beberapa pertanyaan yang bertujuan untuk memfilter pencarian pasangan yang punya kecocokan atau relevan. Di sini tersedia fitur bagi pengguna untuk menilai pasangan secara harian. Persentase jumlah percakapan pada aplikasi OkCupid meningkat 20% per maret 2020.

Unduh di sini

4.Badoo

penampilan-aplikasi-dating-online-badoo
Sumber gambar : apachieveonline.org

Aplikasi selanjutnya yang gak kalah populer adalah aplikasi kencan online Badoo. Badoo menyediakan fitur People Nearby yang memungkinkan anda melakukan pencarian jodoh atau pasangan yang berada di daerah sekitar anda. Selain itu Badoo juga memberikan batasan untuk berkirim pesan yakni sebanyak dua pesan saja, jadi lawan bicara tidak akan dapat mengirim pesan lagi kecuali anda membalas pesan sebelumnya. Pada aplikasi Badoo, anda juga dapat melihat mutual friend yang sama- sama anda dan lawan bicara miliki.

Unduh di sini

5.Taaruf Id

penampilan-aplikasi-dating-online-taarufid
Sumber gambar : hitekno.com

Taaruf Id adalah aplikasi buatan anak negeri yang menawarkan layanan mencari jodoh bagi pengguna yang sudah siap menikah dan posisinya tidak jauh dari posisi pengguna. Aplikasi ini tidak hanya diperuntukkan bagi kaum muslim atau muslimah melainkan bisa digunakan secara umum dari agama yang berbeda. Selain itu, Taaruf ID memanfaatkan algoritma khusus untuk menampilkan peserta yang siap nikah di dashboard aplikasi dan diurutkan berdasarkan lokasi terdekat. Sayangnya, aplikasi ini masih tersedia di android saja.

Unduh di sini

Nah, itu dia beberapa aplikasi dating online di Indonesia yang bisa kamu coba sekarang. Ada banyak pilihan dan setiap aplikasi memiliki fitur, serta keunggulannya masing-masing. Anda bisa coba beberapa aplikasi dating online di atas dan mencari yang cocok dengan personaliti Anda. Selamat mencoba dan semoga segera menemukan pasangan impian Anda!

***

Disclosure : Artikel ini ditulis oleh Srikandy Indah Karina

Aplikasi Sosial Kippo Raih Pendanaan Awal

Seiring berjalannya waktu, interaksi online kian menjadi hal yang tidak asing lagi. Di masa pandemi seperti sekarang ini, nyaris segala aktivitas manusia seperti bekerja maupun bersosialisasi berpindah ke dunia maya.

Baru-baru ini sebuah aplikasi kencan bernaman Kippo mendapatkan pendanaan awal. Pendanaan awal yang diterima akan dialokasikan pada proses pengembangan fitur aplikasi. Pendanaan sebesar 2 juta Dolar Amerika, merupakan yang pertama didapatkan setelah 8 bulan Kippo dirilis di Appstore.

via: Instagram kippoapp
via: Instagram kippoapp

Cerita romantis sesama gamers bukanlah hal yang baru. Seiring dengan kemajuan teknologi dan banyaknya pemain game kasual berbagai perangkat, interaksi sosial melalu game menjadi hal yang semakin umum. Pada aplikasi Kippo tercatat sudah ada 45 ribu active users sejak peluncuran perdananya beberapa bulan yang lalu dan angkanya terus bertambah.

Secara statistik, jumlah gamers di seluruh dunia menunjukkan tren pertumbuhan yang positif. Secara gender jumlahnya cukup seimbang baik untuk gamers laki-laki dan perempuan. Fenomena ini dapat perlahan mengikis stigma yang sudah lama mengakar di mata masyarakat, bahwa gamers adalah sekelompok orang yang tertutup.

Adapun Kippo ingin menjadi aplikasi sosial untuk mempertemukan gamers. Di dalamnya gamers dapat mengisi laman profile, sama seperti pada game lainnya. Pada bagian profile bisa ditampilkan game favorit ataupun gambaran sekilas tentang kepribadian kita.

via: Twitter kippoapp
via: Twitter kippoapp

Tidak melulu untuk berkencan, tetapi mencari teman bermain adalah hal yang sering dicari seorang gamers. Proses berkenalan yang canggung dapat digantikan dengan bermain game yang sama.

Dalam pernyataan CEO KippoDavid Park kepada Venture Beat, “Sebagai seorang gamer, saya memiliki banyak teman. Saya telah menemukan teman akrab dan hubungan romantis melalui game.”

Jika ditilik dari sisi keamanan, bertemu seseorang dengan maksud yang tidak baik secara online adalah pengalaman yang tidak diingikan oleh siapapun juga. Pada aplikasi Kippo, tidak perlu mencantumkan nomor kontak ataupun social media profile lainnya. Dengan begitu, Kippo dapat digolongkan menjadi tempat yang cukup aman untuk berinteraksi secara online. Sistem pelaporan dan moderator yang responsif akan memastikan setiap gamers bisa berinteraksi dengan aman dan nyaman.

Bertemu dan kemudian berteman dengan orang yang memiliki minat yang sama adalah hal yang wajar dan lumrah. Dengan menghabiskan waktu bersama bermain game akan memberikan Anda kesempatan untuk membangun relasi pertemanan yang positif maupun yang romantis. Kippo percaya salah satu cara terbaik untuk berinteraski online dan mengenal satu sama lain adalah dengan bermain game bersama.

Aplikasi Perjodohan di Indonesia 2017

Laporan DailySocial: Survei Aplikasi Perjodohan 2017

Ketika aplikasi Setipe diakuisisi Lunch Actually Group bulan Mei tahun ini, muncul pertanyaan bagaimana prospek layanan Aplikasi Perjodohan (Dating Apps) di Indonesia. Asumsi umum bahwa pasar Indonesia cenderung kurang progresif, bila segan disebutkan cenderung konservatif; menjadi pertanyaan apakah ini berdampak terhadap penerimaan pasar digital Indonesia terhadap layanan perjodohan digital.

Survei dilakukan DailySocial.id bekerja sama dengan JakPat Mobile Survey Platform terhadap 1019 responden, yang diambil sampel dari populasi pengguna smartphone se-Indonesia.

Beberapa temuan survei antara lain:

  • 59,76% responden belum pernah mendengar satupun aplikasi perjodohan yang ditanyakan di dalam survei
  • 35,33% responden belum pernah menggunakan salah satupun dari berbagai aplikasi perjodohan
  • 51.91% responden setuju aplikasi perjodohan dapat membantu memperbaiki sebagian berbagai masalah sosial di Indonesia
  • 42,79% responden tidak setuju aplikasi perjodohan menarik tarif langsung kepada individu pengguna dating apps, namun tidak menutup kemungkinan aplikasi perjodohan mendapatkan revenue/pendapatan dari sumber pendapatan lainnya.

Untuk selengkapnya, Anda bisa unduh gratis laporan “Dating Apps in Indonesia Survey 2017”.

Aplikasi Cheers Pertemukan Pengguna Secara Langsung Melalui Konsep Casual Hangout

Aplikasi Cheers berorientasi pada off air event untuk setiap pengguna yang ingin bertemu dengan teman baru secara langsung. Pengembang aplikasi tersebut menjadikan Indonesia sebagai pasar pertamanya, sebelum melakukan ekspansi di pasar Asia Tenggara. Berbasis di Singapura, saat ini aplikasi Cheers sudah bisa diunduh di Android dan iOS.

“Berhubung wilayah Indonesia cukup luas, saat ini Cheers masih berfokus di Jakarta dalam mengenalkan aplikasi Cheers baik lewat kegiatan online dan offline. Kami memiliki tim lokal untuk mempermudah operasional kami,” kata CEO Cheers Kelvin Chee kepada DailySocial.

Setelah melakukan pendaftaran dan memiliki akun, pengguna diminta untuk mengambil foto secara langsung dan tidak menyediakan pilihan dari album di smartphone. Hal ini dilakukan sebagai verifikasi dan meminimalisir pengguna palsu.

“Ini salah satu kelebihan aplikasi Cheers dibandingkan aplikasi lain. Karena dengan take picture secara langsung setiap pengguna tidak bisa menggunakan fake photo sebagai profile picture,” kata Kelvin.

Nantinya  setiap pengguna bisa memilih, apakah ingin membuat event dan meminta kredit, atau bergabung dengan event dan mendapatkan kredit yang ditawarkan si pembuat event. Untuk bisa membuat event setiap pengguna harus mengeluarkan minimum 300 kredit. Sementara untuk gabung event, pengguna harus mengeluarkan kredit 10% dari jumlah kredit yang diminta si pembuat event. Sebesar 10% tersebut adalah deposit yang akan dikembalikan setelah event sukses diselesaikan.

Konsep Casual Hangout Event dan fitur Take Me Out

Untuk memudahkan pengguna menikmati aplikasi Cheers, konsep casual hangout dihadirkan. Konsep ini adalah bertemu teman baru sambil menikmati berbagai aktivitas, seperti pergi ke konser, clubbing, makan malam, aktivitas outdoor di akhir pekan, travel atau olahraga bersama.

“Di Cheers setiap pengguna punya kebebasan untuk membuat event sesukanya, selama tidak melanggar aturan dan norma yang berlaku. Kami bukan aplikasi dating, jadi siapa pun bisa menggunakan aplikasi ini untuk bertemu teman baru lewat berbagai event seru,” kata Kelvin.

Fitur menarik lainnya yang tersedia di Cheers adalah Take Me Out. Jika sebelumnya hanya pengguna aplikasi Cheers dengan minimum kredit sebesar 300 yang dapat membuat event, kini lewat Take Me Out semua pengguna Cheers yang ingin membuat event untuk bertemu teman baru dapat membuat event sendiri. Tak hanya itu, si pembuat event juga dapat meminta sendiri jumlah kredit yang diinginkannya dari para pengguna lainnya.

“Contohnya  sederhana adalah, pengguna yang ingin memiliki teman wanita untuk sesi makan malam, pengguna pilih let me take me out lalu pilih kategori café dan isi detail event. Event yang dibuat pengguna tersebut akan keluar di notifikasi pengguna wanita, jadi, pengguna wanita di aplikasi Cheers yang tertarik bisa mendaftar,” kata Kelvin.

Pengguna wanita yang telah mendaftar dan terpilih akan mendapatkan sesi makan malam gratis dan mendapatkan 500 credit setelah event selesai. Kredit yang didapatkan dari event tersebut pun bisa di tukarkan dengan uang tunai melalui menu penarikan.

Target Cheers di tahun 2017

Meskipun baru satu bulan hadir di Indonesia, saat ini Cheers mengklaim telah memiliki ribuan pengguna. Jumlah tersebut merupakan pencapaian positif yang diraih oleh tim Cheers, dan ke depannya Cheers berniat untuk menambah jumlah tersebut, melalui kegiatan pemasaran yang bakal dilancarkan bulan Juli ini.

“Kami berharap di tahun 2017 ini bisa mendapatkan banyak pengguna di seluruh wilayah di Indonesia. Dan tentunya juga dapat bekerja sama dengan banyak pihak yang tertarik dengan konsep Cheers. Sehingga pada akhir tahun, kami berharap dapat mulai memperbesar jumlah pengguna Cheers di wilayah Asia Tenggara,” tutup Kelvin.

Application Information Will Show Up Here

Aplikasi “Dating” Cinlok Dikemas dengan Konsep Traktiran

Salah satu kategori aplikasi atau layanan yang hadir berkat viral-nya teknologi digital di Indonesia adalah aplikasi kencan atau dating. Aplikasi ini mulai banyak bermunculan dengan berbagai konsep. Salah satu yang terbaru adalah aplikasi “Cinlok”.

Berbeda dengan aplikasi kencan yang sudah ada, Cinlok memungkinkan para pengguna mentraktir pasangan yang diajak kencan. Langkahnya sederhana, tinggal menentukan tanggal dan restoran yang diinginkan, tunggu siapa yang menawarkan diri, kemudian pilih yang cocok. Pengguna bisa kencan, sekaligus ditraktir.

Jika aplikasi kencan yang lain mempertimbangkan variabel dan beberapa hal lainnya untuk mengidentifikasi kecocokan pasangan aplikasi ini justru membuka peluang untuk siapa saja yang menerima tawaran untuk diajak kencan, makan malam bersama. Alasan yang diberikan adalah Cinlok membuka peluang pengguna langsung bertatap muka langsung dan saling berbincang di makan malam dibanding terlalu banyak menghabiskan waktu untuk chatting.

Aplikasi Cinlok bekerja dengan mewajibkan setiap penggunanya masuk menggunakan akun Facebook. Kemudian pengguna diminta untuk melengkapi foto profil dan data, untuk validitas data harus diisi. Selanjutnya pengguna bisa menawarkan atau menanggapi dating rooms yang ada. Untuk urusan data restoran, pihak Cinlok menggunakan data-data dari Zomato.

Cinlok juga menerapkan sistem koin. Pengguna bisa membeli koin untuk menikmati fitur-fitur premium yang ada di aplikasi Cinlok.

Layanan ini dikembangkan PT Magna Digital Lab sejak Februari tahun ini. Meski tergolong baru, Cinlok disebut memiliki penerimaan yang bagus dengan adanya puluhan ribu download dalam waktu satu bulan terakhir. Kondisi ini membuat Magna Digital Lab merencanakan untuk menambah model bisnis ke arah business to business.

Cinlok, melalui salah satu tim marketing mereka, Rahmi, menyebutkan bahwa target mereka adalah orang-orang yang terlalu sibuk hingga tidak ada waktu untuk mencari pasangan. Dengan konsep yang ada Cinlok hanya membantu pengguna menemukan orang yang cocok untuk kemudian diajak makan malam. Pengguna diklaim perlu mengenali pribadi pasangan kencan dengan sendirinya.

Application Information Will Show Up Here

Monetisasi Sejak Awal Mudahkan Paktor Rangkul Investor

Penyedia platform social dating dan lifestyle services Paktor mengumumkan baru saja menyelesaikan pendanaan sebesar $10 juta (atau setara dengan Rp 131 miliar). Pendanaan tersebut didapatkan dari YJ Capital (perusahaan veture capital besutan Yahoo Jepang) dan beberapa investor, termasuk Global Grand Leisure, Golden Equator Capital, dan Sebrina Hodings. Beberapa investor lama Paktor pun turut andil pada putaran investasi kali ini, termasuk Vertex, MNC, Majuven dan Convergence Ventures.

Pendaan Paktor kali ini ingin difokuskan untuk melancarkan ekspansi di pasar Asia Utara, khususnya di Jepang dan Korea. Selain itu dari sisi bisnis, Paktor juga berambisi untuk memperluas cakupan pengguna di pangsa pasar yang sudah terbentuk, termasuk di Indonesia. Perluasan pangsa pasar tersebut dilakukan salah satunya dengan menghadirkan layanan online-to-offline (O2O). Sebagai penyedia aplikasi kencan, Paktor juga ingin memberikan layanan intensif (offline) dengan membuka gerai konsultasi sebagai media pendukung.

Model bisnis tersebut menurut Paktor yang membuatnya unik dan beda dengan layanan lain, sebut saja jika dibandingkan dengan Tinder. Hal paling esensial yang ingin dibedakan adalah bahwa Paktor mencoba memahami kultur yang ada di Asia, mengingat Paktor dikembangkan oleh pengembang Asia dan untuk pangsa pasar Asia. Beberapa fitur yang ada, seperti disampaikan pihak Paktor, juga menunjukkan langkah tersebut. Sebut saja fitur Group Chat, layanan ini sengaja dihadirkan untuk mengilhami kultur orang Asia, lebih suka memulai obrolan bersama ketimbang sendiri-sendiri.

Sejak diluncurkan pada tahun 2013, Paktor telah berevolusi menjadi platform lifestyle yang memberikan solusi kepada para “jomblo” untuk menemukan pasangan. Dengan layanan mobile dan web, didukung penyelenggaraan event dan hadirnya gerai konsultasi, Paktor meyakini dapat mengakselerasi pertumbuhannya dan menyesuaikan kebutuhan pengguna di pangsa pasarnya. Di Indonesia sendiri Paktor masuk sejak awal 2015. Sampai saat ini masih terus fokus untuk memperbanyak pengguna, dan melakukan inovasi produk yang lebih mengakomodir kebutuhan pengguna.

Faktor yang menarik investor dan kegunaan investasinya

Berbicara tentang investasi ke Paktor, ini bukan yang pertama kalinya. Sebelumnya Paktor pernah menerima pendanaan Seri A senilai Rp 98 miliar dari Majuven, Convergence Ventures dan Vertex Ventures Holdings, tepatnya pada Juli 2015. Setelah itu belum lama ini MNC Media Group juga turut menyuntikkan investasi ke Paktor. Lalu apa sebenarnya yang membuat Paktor menarik sehingga para investor terlihat gencar mengucurkan dananya?

Dari sisi bisnis, Paktor memilih untuk menunjukkan monetisasinya sejak awal layanan tersebut diluncurkan. Saat ini monetisasi produk yang digencarkan yakni berupa premium membership, sistem O2O dating consultant dan juga penyelenggaraan event. Menurut pihak Paktor hal ini menjadi salah satu pendekatan yang dapat meyakinkan investor bahwa investasinya tak akan sia-sia. Paktor juga mengklaim selalu menekankan manajemen tim yang solid, sehingga mampu tercipta inovasi yang berkelanjutan.

Roadmap produk yang dimiliki Paktor juga menjadi komponen yang harus mampu didefinisikan secara jelas. Sebagai pemain di Asia, maka menyesuaikan dengan pengguna di Asia adalah harga mati bagi Paktor. Misalnya dari yang paling sederhana, jika layanan lain hanya memberikan sistem pencarian secara general, Paktor dalam memberikan opsi pencarian pasangan memberikan kemampuan untuk melakukan pencarian secara lebih mendalam, dengan mengetahui tinggi badan, pekerjaan, dan latar belakang lainnya, menyesuaikan kultur orang-orang di Asia yang selektif memilih pasangan.

Namun dari sisi business development, saat ini Paktor memang sedang mengaku membutuhkan banyak dukungan dari sisi pendanaan. Pihaknya berambisi kuat untuk menguasai pangsa pasar Jepang dan Korea dengan kultur pop yang sangat kental. Pendekatan yang lebih agresif diperlukan untuk dapat bertanggar kuat di pangsa pasar tersebut.

Hal tersebut senada dengan apa yang disampaikan oleh Ryu Hirayama selaku CEO YH Capital yang turut mendukung ekspansinya ke Jepang, bahwa Paktor memiliki potensi tinggi untuk melakukan improvisasi dalam industri social dating, dan seiring dengan ekspansi dan kehadirannya di pangsa pasar baru, maka membutuhkan dukungan yang kuat.

Application Information Will Show Up Here

Setipe dan Lunch Actually Luncurkan Situs Edukasi Dating Online

Faktanya saat ini masih banyak kalangan lajang pria dan wanita yang belum mempercayai dan masih enggan untuk mencoba berbagai layanan dating service atau online dating di Indonesia. Berbagai alasan pun kemudian mulai muncul, seperti takut ditipu, ancaman keselamatan hingga perampokan.

Menjawab keresahan tersebut, premium dating service asal Singapura Lunch Actually dan biro jodoh online lokal Setipe meluncurkan situs edukatif onlinedatingaman.org yang sarat dengan informasi, tips hingga fasilitas forum untuk mengedukasi dan mensosialisasikan perilaku kencan online yang sehat dan aman.

Online dating adalah industri yang relatif baru di Indonesia dan persentase orang yang telah mencoba online dating jauh lebih kecil daripada mereka yang belum pernah mencobanya. Karena itu lebih penting bagi pemain-pemain kredibel di industri ini untuk bekerja sama membangun customer base orang yang terbuka menggunakan online dating sebagai ajang menemukan pasangan hidupnya,” kata CEO Setipe Razi Thalib.

Dalam situs tersebut calon pengguna yang ingin memanfaatkan situs dating online bisa mempelajari terlebih dahulu hal-hal yang perlu dilakukan mulai dari mendaftarkan akun di situs dating online, memilih dan menentukan janji dan pertemuan hingga proses pertemuan dilakukan. Selain itu, situs tersebut juga dilengkapi dengan forum yang bisa dimanfaatkan untuk berbagi pengalaman sesama pengguna yang telah memanfaatkan layanan dating online.

“Ketika masyarakat merasakan keamanan dan kenyamanan untuk mencari teman dan pasangan di online dating, industri akan terus bergerak ke arah positif. Semoga kerja sama ini memacu kami untuk terus meningkatkan pelayanan kami dan dapat memberikan dampak positif pada pertumbuhan industri ini di Indonesia. Dan situs kencan online menjadi pilihan bagi para lajang yang tidak punya waktu menemukan orang-orang baru di dunia nyata untuk mencoba mencari pasangan melalui dunia maya,” kata CEO Lunch Actually Group Violet Lim.

Baik Lunch Actually maupun Setipe saat ini sudah berhasil mempertemukan pasangan yang memanfaatkan layanan dating secara online. Setipe mengklaim saat ini telah berhasil mempertemukan 135 pasangan. Sementara Lunch Actually yang telah berusia 12 tahun, memiliki banyak pengalaman di bidang layanan online dating.

“Tentunya untuk meningkatkan awareness masyarakat yang masih ragu mencoba online dating, supaya mereka bisa memperlengkapi diri sebelum akhirnya bergabung online dating demi kenyamanan mereka dan juga menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, sehingga menciptakan pengalaman online dating yang aman, nyaman dan menyenangkan,” tuntas Razi.