Tag Archives: Deezer

Deezer Luncurkan Aplikasi Analytics Gratisan untuk Kreator Podcast

Kalau dibandingkan dengan Spotify, popularitas Deezer memang masih kalah jauh. Namun fakta tersebut tidak mencegah Deezer mencoba peruntungannya di ranah podcasting. Ya, menyusul jejak Spotify, katalog Deezer kini juga mencakup podcast, akan tetapi Deezer rupanya belum puas sampai di situ saja.

Demi menarik perhatian kalangan kreator, Deezer pun meluncurkan sebuah aplikasi analytics untuk podcast yang didistribusikan melalui platform-nya. Aplikasi semacam ini memang bukanlah hal baru, tapi Deezer boleh berbangga menjadi layanan streaming musik pertama yang menawarkannya di ranah mobile.

Dalam aplikasi Analytics by Deezer yang tersedia di Android maupun iOS ini, informasi akan dipisah menjadi dua bagian yang berbeda: analytics dan audience. Di bagian yang pertama, kreator bisa memantau jumlah stream dari podcast-nya, jumlah pendengar dan penggemar, serta durasi total yang dihabiskan oleh para pendengar.

Bagian yang kedua menyajikan info seputar demografi pendengar, seperti usia dan jenis kelamin mereka, serta dari perangkat apa saja mereka mengakses podcast-nya. Semua data yang bermanfaat ini bisa diakses secara cuma-cuma, dan Deezer bilang masing-masing kreator dapat mengakses data hingga lima tahun ke belakang.

Buat kreator yang sudah menyiarkan podcast-nya di tempat lain, saya kira tidak ada ruginya menambah satu platform lagi, apalagi jika platform barunya dilengkapi analytics tool gratisan yang pastinya dapat memberikan sejumlah insight yang berguna.

Sejauh ini, Deezer tercatat memiliki sekitar 16 juta pengguna aktif. Peluang untuk merambah audiens baru sebanyak itu tentu terlalu sayang untuk dilewatkan, dan lagi kreator hanya perlu mencantumkan RSS feed podcast-nya ke podcasters.deezer.com/submission guna mendistribusikan karya-karyanya melalui platform asal Perancis tersebut.

Sumber: Engadget dan Deezer.

Deezer Luncurkan Aplikasi Radio Gratisan dan Tanpa Iklan

Layanan streaming musik asal Perancis, Deezer, belum lama ini meluncurkan aplikasi baru yang sangat menarik. Namanya Radio by Deezer, dan ia merupakan aplikasi gratisan untuk streaming radio layaknya aplikasi bikinan TuneIn.

Yang berbeda, Radio by Deezer sama sekali tidak memiliki iklan tambahan. Yang ada hanyalah iklan yang disiarkan oleh masing-masing stasiun radio. Pilihan stasiun radionya pun sangat melimpah, kurang lebih sekitar 30.000 stasiun dari seluruh dunia.

Pengguna juga tidak perlu menjadi pelanggan Deezer terlebih dahulu. Usai aplikasinya diunduh, mereka bisa langsung menikmati siaran via Wi-Fi atau jaringan seluler. Lalu untuk apa aplikasi ini dibuat kalau tidak bisa mendatangkan keuntungan bagi Deezer?

Well, di sinilah letak kecerdikan Deezer. Pada aplikasi Radio by Deezer, pengguna dapat menetapkan lagu apapun yang didengarnya sebagai favorit, dan setelahnya lagu tersebut bakal ditambahkan secara otomatis ke playlist “My Music” di aplikasi streaming Deezer. Nah, untuk bisa menikmati fitur ini, pengguna diwajikan berlangganan Deezer Premium terlebih dulu.

Yang sangat disayangkan, untuk sementara Radio by Deezer baru tersedia di kawasan Inggris saja, dan sejauh ini belum ada informasi terkait ketersediaannya di negara lain. Aplikasinya sendiri sudah diluncurkan di Android, sedangkan versi iOS-nya dijadwalkan segera menyusul.

Sumber: Pocket-lint dan Engadget.

Application Information Will Show Up Here
Deezer Indonesia

Rencana dan Target Bisnis Deezer Indonesia di Tahun 2019

Menjelang akhir tahun 2018, layanan musik streaming asal Perancis Deezer menyampaikan sejumlah rencana dan target yang ingin dicapai tahun depan. Mulai dari menambah jumlah pengguna, menambah kemitraan dengan operator telekomunikasi, dan memperbanyak pilihan pembayaran.

Kepada DailySocial Business Development Manager Deezer Indonesia Salman Aditya mengungkapkan, saat ini Deezer telah memiliki sekitar 500 ribu pengguna di Indonesia. Pihaknya terus fokus pada akuisisi pengguna dan kegiatan pemasaran, termasuk melalui serangkaian promo khusus di Indonesia.

“Dari sisi kemitraan dengan label di Indonesia, Deezer sudah cukup lengkap. Namun untuk menambah jumlah pengguna, kami nantinya akan memberikan promo dan tambahan pilihan pembayaran kepada pengguna di Indonesia,” kata Salman.

Selain itu, Deezer juga berencana menambah fitur di aplikasi dengan menghadirkan Audiobooks. Fitur tersebut saat ini sudah bisa dinikmati di berbagai negara. Rencananya jika sesuai target, fitur tersebut akan hadir di Indonesia dalam waktu dekat. Fitur menarik lainnya yang akan hadir di Deezer Indonesia adalah podcast.

“Tentunya kita akan melihat trennya di Indonesia seperti apa. Dua fitur itu sendiri sudah cukup diminati di negara lainnya,” kata Salman.

Sementara fitur yang sudah ada di platform Android adalah SongCatcher, memungkinkan pengguna mencari tahu judul lagu memanfaatkan suara yang direkam dari lokasi sekitar. Fungsinya serupa dengan Shazam, namun dikustomisasi secara khusus untuk pengguna Deezer.

Menghadirkan pilihan musik dari Timur Tengah

Setelah mendapatkan pendanaan dari Kingdom Holding Company dan Rotana bulan Agustus 2018 lalu, memberikan kesempatan Deezer menghadirkan konten-konten musik dari Timur Tengah dan Afrika Utara, termasuk dari Mesir, Arab Saudi, Turki dan Uni Emirat Arab.

Menurut Salman, konten tersebut dinilai relevan untuk pecinta musik di Indonesia dan Malaysia. Rotana merupakan perusahaan media dari Dubai, sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati dengan mereka, Deezer bisa melakukan kurasi untuk pilihan musik tersebut.

“Kita tengah mempersiapkan konten-konten tersebut untuk pengguna di Indonesia yang sangat menggemari musik dari sana. Idealnya akan kami luncurkan pada bulan Ramadan mendatang,” kata Salman.

Deezer saat ini telah hadir di lebih dari 180 negara di seluruh dunia. Menghubungkan 14 juta pengguna aktif bulanan di seluruh dunia untuk dapat menikmati 53 juta lagu.

Application Information Will Show Up Here

Setelah Spotify, Waze Hadirkan Integrasi 7 Aplikasi Streaming Lain

Maret tahun lalu, Waze menghadirkan integrasi Spotify demi memudahkan para pengemudi mobil untuk menikmati musik favoritnya selagi di jalanan. Kemudian belum lama ini, Google Maps menyusul dengan integrasi serupa, tapi yang mencakup Apple Music dan Google Play Music sekaligus.

Sebagai pencetus idenya, Waze memutuskan untuk semakin mematangkan fitur pemutar audio ini. Di samping Spotify, Waze baru saja kedatangan tujuh integrasi layanan streaming lain: Pandora, iHeartRadio, NPR, Deezer, Stitcher, Scribd, dan TuneIn, menyajikan pilihan konten audio yang lengkap, mulai dari musik, podcast, audiobook sampai radio.

Sama seperti sebelumnya, integrasi ini juga berlaku sebaliknya; panduan navigasi Waze masih bisa dipantau melalui deretan aplikasi streaming tersebut. Tentunya pengguna perlu meng-install versi terbaru Waze maupun aplikasi streaming yang hendak digunakan.

Waze Audio Player / Waze

Setelahnya, pengguna harus menyambungkan Waze dengan aplikasi streaming-nya terlebih dulu. Sinkronisasi ini cuma perlu dilakukan satu kali, dan selanjutnya pengguna tinggal memilih hendak memutar konten dari layanan yang mana.

Perlu dicatat, fitur ini masih berstatus beta, dan integrasinya belum tersedia sepenuhnya baik pada platform Android maupun iOS. Integrasi Deezer, misalnya, baru tersedia di iOS, sedangkan TuneIn untuk sementara hanya bisa dinikmati para Wazer yang menggunakan perangkat Android.

Peluncuran globalnya dijadwalkan bakal berlangsung dalam beberapa minggu ke depan. Namun kalau memang sudah tidak sabar mencoba, Anda bisa mendaftar sebagai beta tester guna menikmati jatah lebih awal.

Sumber: Waze.

Aplikasi Deezer di perangkat iOS / Deezer

Deezer Jalin Kerja Sama dengan RRI

Hari ini (09/5) Deezer mengumumkan kerja samanya dengan Radio Republik Indonesia (RRI). Kerja sama ini memungkinkan pengguna Deezer mendengarkan siaran langsung pertandingan Liga Indonesia dan Piala Dunia 2018 melalui streaming. Selain itu pengguna Deezer juga dapat mendengarkan siaran berita dari RRI PRO3 dan Ensklopedi Budaya KeIndonesian dari RRI PRO4.

Vice President APAC Deezer Daud Irsan Aditirto mengatakan bahwa salah satu landasan kerja sama ini karena di Indonesia cukup banyak orang yang menggemari sepak bola. Menurut survei yang dilakukan Nielsen Sports, 77 persen orang Indonesia menyukai sepak bola. Deezer mencoba menghadirkan pengalaman baru menikmati sepak bola melalui siaran audio.

Dari pihak RRI, Soleman Yusuf selaku Direktur Program dan Produksi menyampaikan bahwa sinergi ini akan menguntungkan dua belah pihak. Bagi RRI memungkinkan pengguna untuk memilih saluran akses yang lebih disukai sesuai dengan persona masing-masing.

Tahun 2018 ini Deezer tengah mengupayakan peningkatan bisnis di Indonesia. Diawali Januari lalu, Deezer menjalin kerja sama strategis dengan Tri Indonesia. Misinya untuk menyebarkan layanan kepada pengguna provider terkait.

Deezer sendiri sebenarnya sudah cukup lama hadir di Indonesia, tepatnya sejak tahun 2012, namun hadirnya layanan serupa membuat perusahaan asal Perancis ini harus menguatkan ikat kepala untuk berjuang lebih keras. Pasalnya para pemain lain seperti Spotify atau JOOX juga terus menggencarkan perluasan pangsa pasar.

Susunan manajemen baru juga sudah dijalankan, dengan harapan dapat memuluskan pengembangan bisnis Deezer di Indonesia. Selain itu beberapa fitur dan fungsionalitas terus dikembangkan untuk mendapatkan unique selling point.

Salah satu yang tengah digencarkan sosialisasinya adalah fitur Flow, memungkinkan pengguna menikmati Deezer dengan lay back experience, sesuai dengan genre kesukaan mereka.

Application Information Will Show Up Here

Deezer Luncurkan Flow Tab, Koleksi Playlist Terkurasi yang Diperbarui Setiap Hari

Layanan streaming musik Deezer kembali meluncurkan fitur baru bernama Flow Tab. Fitur ini merupakan kelanjutan dari fitur Flow yang sudah lebih dulu dirilis, yang cara kerjanya cukup mirip dengan Spotify Daily Mix, di mana pengguna bakal disuguhi satu playlist berisikan kombinasi lagu-lagu favorit dan lagu baru, tanpa batasan jumlah lagu.

Flow Tab yang saat ini sudah tersedia di versi terbaru Deezer untuk Android, iOS maupun web memiliki cara kerja sedikit berbeda: ketimbang satu playlist bersifat endless, pengguna bakal disuguhi dengan beberapa playlist yang berbeda, namun tetap saja yang didasari selera mereka masing-masing. Ada dua jenis playlist yang tersedia dalam Flow Tab, yakni “Inspired by” dan “Discover”.

Sesuai namanya, “Inspired by” menyajikan koleksi lagu yang terinspirasi oleh sejumlah musisi yang sempat Anda dengarkan lagu-lagunya, dikelompokkan ke dalam satu genre. Setiap playlist berisikan 40 lagu dan akan terus diperbarui setiap harinya.

Deezer Flow Tab

“Discover” di sisi lain menyajikan 40 lagu yang benar-benar baru buat Anda, yang akan diperbarui setiap minggunya. Yup, ini mirip seperti Discover Weekly milik Spotify, dan berdasarkan pengalaman menggunakan Spotify selama ini, saya paling suka dengan Discover Weekly ketimbang jenis playlist terkurasi lainnya.

Setiap lagu yang Anda temui dalam Flow Tab tentu saja dapat ditambahkan ke playlist Anda sendiri. Pengguna gratisan juga bisa menikmati deretan playlist di Flow Tab, hanya saja dalam mode shuffle. Kalau mau memilih lagu yang hendak diputar dalam suatu playlist, mereka harus berlangganan paket Premium+ terlebih dulu.

Sumber: Deezer dan The Verge.

Under New Management, Here’s Deezer Strategy in Indonesia

Deezer has announced a strategic partnership with Tri Indonesia in January. This is following several other collaboration between on-demand music service and telco providers, like Spotify with Indosat Ooredoo, JOOX and Telkomsel, or Yonder Music with XL Axiata.

Deezer was first to set foot in Indonesia in 2012 and debuted in 2014. Unfortunately, the France-based music provider is not having a significant penetration. However, under the new management, Deezer is convinced to compete with the existing players and has prepared various strategies to be applied in Indonesia.

“New management, new approach. Indonesia has many music lovers with unique taste. The new management has seen the successful expansion of Deezer’s local approach in Latin America and wanted to follow its step in Asia Pacific. Indonesia is the first attempt in Asia Pacific using local approach strategy with Jakarta-based staffs,” Deezer Indonesia’s Business Development Manager Salman Aditya said to DailySocial.

To attract user’s attention, Salman explained that the new Deezer comes with unique selling point like FLOW feature. It is a combination of Human Curated Playlist and Machine Learning Mechanism that allows users to enjoy Deezer with layback experience fit to their favorite genre. With just one click, users will get music recommendation matching their favorite genres.

“Deezer as an old newcomer in Indonesia needs distinction from similar competitors. Besides the above feature, Deezer also has music library with the best quality and access to 44 million songs. In addition, Deezer also partners with FC Barcelona and Manchester United allowing users to enjoy playlist of the match or the players’,” Salman said.

Another feature differs Deezer from others is SongCatcher and will be fully integrated in this year’s first quarter. For the sound quality, Deezer claims to be the only player having tier quality equal to CD in FLAC Lossless Quality format with packaging called Deezer HiFi.

“Deezer Indonesia is keen to develop Indonesia’s local content globally. The team is currently on the move to put more of local content on the platform. Any local content we have in mind is still off the record due to the agreement finishing,” Aditya said.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Strategi Deezer di Indonesia dengan Manajemen Baru

Akhir Januari lalu Deezer mengumumkan kemitraan strategisnya dengan Tri Indonesia. Kerja sama seperti ini bukan hal baru. Penyedia layanan musik on-demand dengan provider telekomunikasi lain terlebih dulu melakukan debut tersebut, seperti Spotify dengan Indosat Ooredoo, JOOX dengan Telkomsel, atau Yonder Music dengan XL Axiata.

Sebenarnya Deezer sendiri sudah lama menginjakkan kaki di Indonesia, tepatnya sejak tahun 2012 lalu dan meresmikan debutnya di tahun 2014. Sayangnya, penetrasi layanan musik asal Prancis tersebut hingga kini belum signifikan. Kendati demikian, dengan manajemen baru saat ini, pihak Deezer yakin dapat bersaing dengan pemain yang sudah ada dan tengah menyiapkan beragam strategi untuk diaplikasikan di Indonesia.

“Manajemen baru, pendekatan yang baru pula. Indonesia memiliki masyarakat penikmat musik yang unik dengan jumlah yang sangat besar. Manajemen baru melihat kesuksesan ekspansi pendekatan lokal Deezer di Amerika Latin dan ingin mereplikasi kesuksesan ini di Asia Pasifik. Indonesia adalah pintu pertama di kawasan Asia Pasifik dengan strategi pendekatan lokal menggunakan tenaga tim lokal yang berbasis di Jakarta,” ujar Business Development Manager Deezer Indonesia Salman Aditya kepada DailySocial.

Untuk mendapatkan perhatian konsumen, Salman menjelaskan bahwa Deezer yang baru hadir dengan sebuah unique selling point, yakni berupa fitur FLOW. Fitur ini adalah gabungan Human Curated Playlist dan Machine Learning Mechanism yang memungkinkan pengguna menikmati Deezer dengan lay back experience, sesuai dengan genre kesukaan mereka. Hanya dengan satu kali klik, pengguna akan mendapatkan rekomendasi musik sesuai dengan genre kesukaan mereka.

“Deezer sebagai pemain lama tapi baru di Indonesia tentunya perlu memiliki diferensiasi dari aplikasi kompetitor sejenis di Indonesia. Selain fitur tadi, Deezer juga memiliki library musik dengan kualitas terbaik dan terbesar dibanding kompetitor yaitu sejumlah 44 juta lagu. Selain itu Deezer memiliki kerja sama dengan FC Barcelona dan Manchester United yang memungkinkan user menikmati playlist pertandingan dan playlist dari para pemain FC Barcelona dan Manchester United,” imbuh Salman.

Diferensiasi lainnya, fitur SongCatcher akan terintegrasi secara penuh dengan Deezer pada akhir kuartal pertama tahun ini. Dari segi kualitas suara, Deezer juga mengklaim menjadi satu-satunya pemain di Indonesia yang memiliki produk tier kualitas setara CD dengan format FLAC Lossless Quality dengan packaging bernama Deezer HiFi.

“Tim Deezer Indonesia juga berkeinginan untuk mengembangkan konten lokal Indonesia ke dunia internasional. Saat ini tim Deezer di Indonesia sedang bergerak untuk mendapatkan lebih banyak konten lokal untuk dapat dinikmati di platform Deezer. Konten lokal seperti apa yang kami maksud? Masih off the record karena sedang tahap finalisasi agreement,” pungkas Salman.

Application Information Will Show Up Here

Deezer Luncurkan SongCatcher, Fitur untuk Mengidentifikasi Lagu ala Shazam

Pekan lalu, Apple mengumumkan rencananya untuk mengakuisisi aplikasi penebak judul lagu, Shazam, yang diyakini bakal menjadi pendamping ideal untuk Apple Music. Sebelum peleburan keduanya terwujudkan, tampaknya ada layanan streaming musik lain yang ingin mencuri start.

Layanan yang saya maksud adalah Deezer, yang baru saja mengumumkan fitur bernama SongCatcher. Memanfaatkan teknologi besutan ACRCloud, fitur ini fungsinya sama persis seperti Shazam, yakni mengidentifikasi lagu yang sedang diputar di sekitar pengguna.

Tentu saja tidak semua lagu dapat dikenali, melainkan 44 juta lebih yang terdapat dalam katalog Deezer saat ini. Menariknya, kalau Shazam hanya berperan menyambungkan pengguna ke layanan streaming yang memiliki lagu yang diidentifikasi, SongCatcher memungkinkan pengguna untuk menambahkan lagu langsung ke playlist Deezer-nya.

Tidak hanya itu, pengguna bahkan bisa memutar semua lagu yang diidentifikasi langsung dari SongCatcher. Fitur ini nantinya akan terintegrasi langsung ke dalam aplikasi Deezer, tepatnya di bawah tab “Search”, seperti yang bisa Anda simak dalam video demonstrasinya.

Saat ini SongCatcher masih berstatus beta, tapi Deezer berencana merilis versi finalnya dalam beberapa bulan ke depan untuk para pelanggan Deezer Premium+. Yang bakal kebagian jatah lebih dulu adalah pengguna perangkat Android, sedangkan versi iOS-nya bakal menyusul tahun depan.

Application Information Will Show Up Here

Sumber: Deezer.

Deezer Luncurkan Aplikasi Desktop, Suguhkan Format Lossless dan Konten Video Eksklusif

Layanan streaming musik asal Perancis, Deezer, baru saja meluncurkan versi beta dari aplikasi desktop-nya (Windows dan macOS). Kehadiran aplikasi native pastinya dapat menawarkan pengalaman yang lebih baik ketimbang web app, akan tetapi aplikasi desktop Deezer rupanya masih menyimpan kejutan lain.

Kejutan yang dimaksud adalah konten berformat lossless (FLAC) 16-bit, macam yang ditawarkan oleh Tidal, yang menjanjikan kualitas lebih baik ketimbang hasil kompresi ke MP3. Deezer sendiri sebenarnya sudah mulai menawarkan paket berlangganan khusus format lossless (Deezer HiFi) ini sejak tahun lalu seharga Rp 100 ribu per bulan.

Namun yang menarik, dengan menggunakan aplikasi desktop ini, streaming dalam format lossless ini bisa Anda lakukan meskipun Anda hanya berlangganan Deezer Premium+, yang dibanderol seharga Rp 50 ribu per bulan. Anggap saja ini sebagai uji coba gratis layanan Deezer HiFi, dengan batas waktu sampai akhir tahun.

Di samping itu, aplikasi desktop Deezer juga akan menyuguhkan sejumlah video eksklusif yang meliputi konser maupun wawancara dengan musisi dari berbagai negara. Deezer bilang bahwa katalognya kini sudah mencakup lebih dari 43 juta lagu, dan mereka juga punya fitur ala Spotify Daily Mix bernama Flow.

Versi beta aplikasi desktop Deezer saat ini sudah bisa diunduh dari situs resminya. Buat pengguna Spotify, sepertinya Anda masih harus menunggu mereka selesai menguji layanan berkualitas lossless-nya sendiri (juga dinamai Spotify Hi-Fi), yang sempat beredar rumornya bulan Maret lalu.

Sumber: Deezer.