Tag Archives: dekstop

[Review] Seagate FireCuda 120 SSD: Main Game Lebih Lancar pada Interface SATA

Untuk bermain game pada PC desktop dan laptop, saat ini mungkin penggunaan SSD NVMe sudah menjadi sebuah keharusan. SSD memang sudah dikenal dengan performanya yang kencang sehingga akan meningkatkan kinerja PC secara keseluruhan. Namun, saat ini masih banyak laptop dan desktop yang belum memiliki interface M.2. Oleh karena itu, SSD SATA masih banyak dicari.

Salah satu SSD SATA yang dibuat khusus untuk para gamer datang dari Seagate. Seagate menamakan SSD tersebut sebagai FireCuda 120. Penyimpanan ini pun datang ke meja pengujian tim DailySocial dengan kapasitas 2 TB. Tentunya, kapasitas tersebut masih cukup mumpuni untuk menampung semua game yang ada saat ini.

SSD yang satu ini diklaim dapat melakukan transfer data pada kecepatan 560 MB/s. Kecepatan tersebut memang sangat lazim ditemukan pada perangkat dengan interface SATA 3. Jika dilihat, kinerjanya tentu saja lebih kencang jika dibandingkan dengan sebuah hard disk yang saat ini kebanyakan masih berada di bawah 200 MB/s.

Spesifikasi dari Seagate FireCuda 120 SSD yang saya dapatkan adalah sebagai berikut

Kapasitas 2 TB
Interface SATA 6 Gbps
Tipe konektor SATA 3
Controller Phison PS3112-S12
Jenis memori NAND TLC
Endurance 2800 TBW
Dimensi 100,35 x 70,1 x 7.1 mm
Bobot 50 gram

Seagate memberikan garansi 5 tahun untuk SSD yang satu ini. Selain itu, garansi yang diberikan juga akan akan terpotong oleh TBW (TeraByte Written) yang ditentukan. Jadi, garansi akan berakhir jika sudah terpakai lebih dari 3 tahun atau melebihi penulisan 2800 TB.

Desain

Seagate FireCuda 120 SSD sebagian besar dibalut dengan warna hitam. Di bagian tengahnya terdapat logo dari FireCuda itu sendiri, yang cukup berbeda dengan kebanyakan SSD SATA yang menggunakan stiker berbentuk kotak pada bagian atasnya. Desain seperti ini memang cocok untuk sebuah perangkat game yang menjadikannya berbeda dengan SSD SATA pada umumnya.

Feelnya juga akan terasa sangat baik pada saat merasakan bahannya yang terbuat dari metal. Hal ini tentunya juga akan membuat panas SSD Seagate FireCuda 120 lebih merata. Penggunaan bahan ini juga akan membuat komputer desktop terlihat lebih keren.

Bobot yang dimiliki oleh Seagate FireCuda 120 ini sangat ringan, hanya 50 gram saja. Perangkat ini memiliki dimensi 100,35 x 70,1 x 7.1 mm yang cocok untuk dipasangkan pada laptop yang membutuhkan dimensi ketebalan penyimpanan 7 mm. Interfacenya sendiri adalah SATA 6 Gbps atau SATA III yang sampai saat ini masih banyak digunakan pada PC desktop dan laptop.

Seagate FireCuda 120 memiliki sebuah cip DRAM yang digunakan untuk meningkatkan kinerja serta menambah durabilitasnya. Cip NAND-nya sendiri menggunakan 96-layer BiCS4 3D TLC. Kontroler yang digunakan diproduksi oleh Phison dengan PS3112-S12, sehingga perangkat ini juga sudah mendukung SmartFlush yang bekerja untuk mencegah kehilangan data dengan membersihkan cache DRAM saat idle.

Seagate FireCuda 120 juga sudah didukung dengan Seagate Seatools. Software yang satu ini dapat memonitor keadaan FireCuda 120 sehingga pengguna tahu kapan harus mengganti SSD-nya. Sayangnya, pada Seatools tidak ditemukan fungsi TRIM manual. Firmware baru juga harus di-flash secara manual.

Pengujian

Penggunaan SSD sudah pasti akan lebih kencang jika dibandingkan dengan sebuah HDD. Seagate sendiri menjanjikan kinerja transfer data yang “mentok atas” pada sebuah interface SATA, yaitu 560 MB/s. Akan tetapi, kecepatan itu belum tentu tercapai saat digunakan sehari-hari.

Pada pengujian kali ini, saya akan menggunakan dua buah software benchmark, yaitu Crystal Disk Mark dan ATTO. Crystal Disk Mark sendiri saya gunakan dua versi, yaitu versi 6 dan 8, karena keduanya memiliki perhitungan yang berbeda. Berikut adalah hasilnya

Ternyata, hasil yang saya dapatkan sesuai dengan janji kinerja dari Seagate. FireCuda 120 mampu mencapai kinerja baca hingga 560 MB/s dan kecepatan tulisnya mencapai 540 MB/s. Hal ini tentu saja akan membuat kinerja sebuah komputer menjadi lebih kencang jika dibandingkan dengan sebuah hard disk biasa.

Kinerja gaming tentunya juga akan lebih baik jika dibandingkan dengan sebuah hard disk. Saya sudah mencoba keduanya menggunakan Valorant, di mana menggunakan FireCuda 120 dapat menghemat waktu lebih dari 8 menit. Hal ini juga akan membuat sebuah game terbebas dari lag yang disebabkan oleh loading aplikasi pada penyimpanan internal.

Apakah kecepatan seperti ini hanya untuk bermain game saja? Tentu tidak. Semakin tinggi kecepatannya maka semua pekerjaan akan menjadi lebih cepat diselesaikan. Rendering video mau pun gambar akan lebih cepat selesai jika dibandingkan dengan HDD biasa. Hal tersebut tentu saja berlaku untuk mereka yang menggunakan Office seperti spreadsheet dengan tab yang banyak.

Verdict

Mengganti media penyimpanan pada desktop dan laptop model lama saat ini sudah tidak lagi menjadi masalah. Sebuah HDD memiliki kinerja yang lambat tentu saja juga akan membuat sebuah pekerjaan lebih lama diselesaikan. Apalagi jika Anda seorang gamer, tentu saja membutuhkan kinerja media penyimpanan yang lebih kencang. FireCuda 120 SSD merupakan sebuah jawaban yang ditawarkan oleh Seagate.

Kinerja SSD yang memiliki kecepatan 560 MB/s ini sudah pasti bagus untuk menjalankan banyak game pada sebuah PC. Apalagi, hal tersebut didukung dengan endurance TBW yang panjang. Dengan ketebalan 7 mm membuatnya juga bisa dipasang pada sebuah laptop tipis yang mendukung SATA. SSD ini tentunya akan bertahan hingga waktu yang lama.

Seagate menjual FireCuda 120 2 TB dengan harga Rp. 5.500.000. Jika dilihat, harganya memang tergolong cukup tinggi jika dibandingkan dengan yang ada di pasaran. Walaupun begitu, Seagate menawarkan TBW yang lebih panjang untuk sebuah SSD, yang membuatnya akan memiliki umur yang lebih panjang pula.

Sparks

  • Kinerja tinggi untuk sebuah SSD SATA
  • Casing metal
  • Dukungan SeaTools
  • Menggunakan DRAM
  • Dukungan recovery data dari Seagate
  • TBW yang cukup panjang

Slacks

  • Harganya cukup tinggi
  • Tidak tersedia enkripsi 256-bit AES
  • SeaTools tidak mendukung perintah TRIM manual

ASUS Segera Hadirkan Lini Laptop Baru ProArt StudioBook Series di Indonesia

Saat ini, ASUS sudah memiliki cukup banyak lini produk di Indonesia. Untuk keperluan gaming misalnya, mereka punya ROG dan TUF Gaming, ExpertBook untuk bisnis, dan untuk pengguna mainstream di kelas premium ada ZenBook dan VivoBook untuk menengah ke bawah.

Meski begitu, Head of Public Relation ASUS Indonesia, Muhammad Firman mengatakan bahwa masih ada segmen yang kebutuhannya belum terpenuhi yaitu content creation dan profesional. Oleh karena itu, ASUS mengumumkan akan menghadirkan lini produk baru yang disebut ProArt StudioBook series.

Jajaran ProArt series nantinya akan terdiri dari laptop, desktop, display, dan komponen. Namun sekarang akan fokus ke laptop dan desktop, ada lima laptop dan satu desktop yang akan diluncurkan pada tanggal 21 Agustus mendatang,” ujar Firman.

Laptop tersebut adalah ProArt StudioBook Pro X, ProArt StudioBook Pro 17, ProArt StudioBook Pro 15, ProArt StudioBook 15, dan ProArt StudioBook One. Serta, PC desktop ProArt Station D940MX.

Lini ProArt series ini menargetkan para profesional di bidang khusus. Seperti architecture & engineering, filmmaking & video editing, photography, graphic & art, product design & manufacturing, serta animation & game development.

Selama ini, memang banyak sekali para content creator yang terpaksa mengandalkan laptop gaming karena performanya tinggi. Padahal untuk aspek layarnya saja kebutuhannya berbeda, laptop gaming lebih mengutamakan refresh rate dan response time. Sementara, yang dibutuhkan content creator justru akurasi warna yang tinggi.

proart

Pada laptop ProArt, aspek layar telah dioptimalkan, memiliki wide color gamut, aspek rasio 16:10, dan disertai ISV certification. Mulai dari ProArt StudioBook Pro X, laptop 17 inci ini memiliki wide color gamut DCI-P3 97%, sRGB 100%, akurasi warna Delta E < 1.5, dan tersertifikasi PANTONE Validated. ProArt StudioBook Pro X menjalankan sistem operasi Windows 10 Pro For Workstations, ditenagai prosesor hingga Intel Xeon E-2276M, dan chip grafis NVIDIA Quadro RTX 5000.

Beralih ke ProArt StudioBook Pro 17, spesifikasi hampir identik dengan ProArt StudioBook Pro X. Bedanya tersedia dalam varian lebih banyak dan konfigurasinya lebih rendah, seperti OS Windows 10 Pro atau Windows 10 Pro For Workstation, dan prosesor Intel Xeon atau Core.

Lanjut ke ProArt StudioBook Pro 15, laptop 14 inci ini beresolusi 4K UHD, dengan Adobe RGB 100%, Delta-E < 1.5, dan sertifikasi PANTONE Validated. Menjalankan OS Windwos 10 dengan prosesor Intel Core i7, dan chip grafis NVIDIA Quadro RTX5000 Max Q. Sedangkan, untuk ProArt StudioBook 15 mengandalkan chip grafis NVIDIA GeForce RTX2060 bukan Quadro.

Berikutnya ProArt StudioBook One, bisa dibilang ini adalah produk Hero ASUS dan merupakan laptop pertama dan satu-satunya yang menggunakan GPU Quadro RTX 6000. Menjalankan OS Windows 10 Pro dengan prosesor Intel Core i9, dan akurasi layarnya Delta-E < 1.

Sementara, PC desktop ProArt Station D940MX ukuruan dimensinya 40% lebih kecil dibanding PC desktop standar. Namun telah ditenagai oleh prosesor Intel Core i9-9900K dan GPU hingga NVIDIA GeForce RTX 2060 atau NVIDIA Quadro RTX 4000.

 

Aplikasi Pesan Viber Capai 200 Juta Pengguna, Sediakan Berbagai Fitur Baru dan Versi Desktop

Aplikasi pesan Viber kini telah mencapai 200 juta pengguna yang berasal dari 193 negara dari semua platform. Aplikasi ini tersedia untuk iOS, Android, Windows Phone, BlackBerry, Symbian dan Bada milik Samsung. Mereka pun kini tersedia untuk desktop.

Continue reading Aplikasi Pesan Viber Capai 200 Juta Pengguna, Sediakan Berbagai Fitur Baru dan Versi Desktop