Tag Archives: Dell

7 Laptop Paling Unik yang Akan Meluncur di Tahun 2022

2022 baru berjalan beberapa hari, namun sudah ada indikasi kalau tahun ini bakal menjadi tahun yang penting untuk industri laptop. Di event CES 2022, kita sudah melihat deretan prosesor dan kartu grafis laptop baru yang diumumkan oleh AMD, Intel, dan juga Nvidia, dan para produsen laptop pun turut memanfaatkan acara tahunan ini untuk memperkenalkan sejumlah produk yang tak kalah menarik.

Tak hanya mengemas komponen-komponen terbaru dari trio produsen chip tadi, laptop-laptop baru ini rupanya juga menghadirkan berbagai inovasi memikat yang tidak terpikirkan sebelumnya. Berikut adalah 7 laptop terunik yang akan datang di tahun 2022.

Dell XPS 13 Plus

Dari luar, tidak ada yang kelihatan aneh pada laptop ini. Namun begitu dibuka, tampak bahwa ada yang tidak biasa pada bagian keyboard-nya. Seperti yang bisa kita lihat, Dell XPS 13 Plus tidak memiliki baris tombol function (F1 sampai F12) seperti pada umumnya. Sebagai gantinya, porsi teratas keyboard-nya dihuni oleh sederet tombol kapasitif.

Pemandangan yang tidak kalah aneh juga bisa kita lihat pada area di bawah keyboard-nya. Sepintas, XPS 13 Plus kelihatan seperti tidak memiliki trackpad sama sekali. Namun Dell sebenarnya sudah menyembunyikan haptic touchpad yang akan merespons setiap klik di balik palm rest berbahan kacanya.

Keyboard-nya sendiri juga kelihatan unik, sebab semua tombolnya tampak rata dengan permukaan bodinya. Kendati demikian, Dell mengklaim bahwa tiap-tiap tombolnya masih menawarkan key travel hingga sedalam 1 mm. Tertarik membelinya? XPS 13 Plus kabarnya akan dijual pada musim semi 2022 dengan harga mulai $1.199.

Lenovo ThinkBook Plus Gen 3

Apa jadinya ketika seseorang menyelipkan sebuah tablet ke dalam sasis laptop? Tidak perlu berandai-andai, sebab ide liar itu sudah direalisasikan oleh Lenovo lewat ThinkBook Plus Gen 3. Jadi selain mengemas sebuah layar 17,3 inci (yang lebih lebar dari biasanya), ia juga punya layar kedua berukuran 8 inci yang ditempatkan di sebelah kanan keyboard.

Lenovo membayangkan layar kedua itu bisa digunakan untuk corat-coret, atau bahkan untuk me-mirror layar smartphone sehingga pengguna tak perlu mengeluarkannya dari saku. Tentu saja, ini bukan pertama kalinya kita melihat laptop berlayar ganda. Sebelum ini, Asus sudah mengeksekusi ide serupa dengan cara yang berbeda lewat lini ROG Zephyrus Duo.

ThinkBook Plus Gen 3 merupakan perubahan drastis dari dua generasi sebelumnya (yang mengemas layar E Ink pada bagian cover penutupnya). Entah kenapa fitur tersebut tak lagi dipertahankan di sini. Padahal bakal sangat keren jadinya seandainya laptop ini bisa mengemas tiga layar sekaligus. Rencananya, ThinkBook Plus Gen 3 akan dijual di bulan Mei 2022 dengan banderol mulai $1.399.

Lenovo ThinkPad Z13

Pandemi COVID-19 yang masih berkepanjangan mengajarkan kita akan pentingnya peran webcam dan mikrofon, dan sudah waktunya bagi pabrikan untuk menaruh perhatian ekstra pada dua komponen tersebut. ThinkPad Z13 adalah contoh laptop yang didapat ketika pabrikan memikirkan soal itu.

Pada bezel atasnya, tampak ada bagian yang agak menjorok ke luar, yang sepintas kelihatan seperti kebalikan dari notch pada layar MacBook Pro. Ruang ekstra tersebut Lenovo manfaatkan untuk menjejalkan sensor kamera FHD yang lebih besar (dengan ukuran piksel individual 1,4 µm), tidak ketinggalan pula mikrofon dual-array.

Tujuannya tidak lain untuk memberikan pengalaman yang lebih baik selama pengguna menjalani sesi video conference. Itulah mengapa Lenovo menamai bagian tersebut dengan istilah Communications Bar. Di Amerika Serikat, Lenovo berencana melepas laptop ini ke pasaran pada bulan Mei 2022 dengan harga mulai $1.549.

Lenovo Yoga 9i

Keunikan yang dibawa Yoga 9i memang tidak seradikal ThinkBook Plus Gen 3 tadi, tapi masih cukup mencuri perhatian jika dibandingkan laptop pada umumnya. Kalau kita perhatikan bagian keyboard-nya, tampak ada satu kolom berisikan tombol-tombol shortcut yang menghuni sisi paling kanannya.

Shortcut-nya pun disesuaikan dengan skenario penggunaan konsumen modern, misalnya shortcut untuk mengaktifkan fitur Background Blur di Microsoft Teams maupun aplikasi video conference lainnya. Jauh lebih mudah dan praktis ketimbang harus mengutak-atik menu pengaturan video di masing-masing aplikasi. Sepele, tapi krusial untuk masa-masa seperti sekarang.

Selanjutnya, ada shortcut untuk memilih mode performa laptop, sehingga pengguna bisa mengoptimalkan konsumsi baterai perangkat hanya dengan satu klik tombol. Shortcut lainnya berfungsi untuk mengganti tampilan Windows antara dark mode atau light mode, kemudian ada pula yang berfungsi untuk mengoptimalkan audio berdasarkan jenis konten yang diputar. Rencananya, Yoga 9i akan tersedia pada kuartal kedua 2022 dengan harga mulai $1.399.

Asus Zenbook 14 OLED Space Edition

 

Tahukah Anda bahwa di tahun 1997, Asus mengirimkan dua macam laptop ke orbit di dalam stasiun luar angkasa bikinan Uni Soviet bernama Mir? Asus mengklaim laptopnya mampu bertahan di sepanjang misi tanpa cacat, dan Asus pun ingin momen tersebut dikenang dengan cara yang istimewa.

Zenbook 14X OLED Space Edition sepenuhnya diciptakan untuk itu. Edisi spesial ini mengusung desain yang sangat unik, dengan titik-titik pada cover penutupnya yang merupakan kode morse untuk frasa Latin “ad astra per aspera” (yang berarti “menuju bintang dengan perjuangan”), ditambah ukiran-ukiran yang melambangkan stasiun Mir itu sendiri.

Tak hanya itu, cover penutupnya turut dilengkapi layar OLED mini berukuran 3,5 inci yang bisa dipakai untuk menampilkan teks atau gambar yang customizable (mirip seperti fitur AniMe Matrix milik seri ROG Zephyrus G14). Sejalan dengan tema luar angkasanya, fisik laptop ini telah lulus standar uji U.S. Space Systems Command Standard SMC-S-016A, yang diklaim empat kali lebih ketat daripada standar MIL-STD yang umum dipakai produsen laptop.

Asus sejauh ini belum mengumumkan harga jual laptop edisi khusus ini, akan tetapi pemasarannya dijadwalkan berlangsung mulai kuartal kedua tahun ini juga.

Asus Zenbook 17 Fold OLED

Salah satu kejutan terbesar yang Asus ungkap di CES 2022 (baik secara harfiah maupun secara kiasan) adalah Zenbook 17 Fold OLED. Sesuai namanya, ini merupakan laptop dengan layar yang bisa dilipat layaknya Lenovo ThinkPad X1 Fold. Bedanya, Zenbook 17 Fold OLED mengemas layar yang berukuran jauh lebih besar.

Dalam posisi terbuka lebar, pengguna akan disambut oleh layar OLED 17,3 inci dengan resolusi 2560 x 1920. Layar tersebut kemudian bisa dilipat hingga menjadi sepasang layar dengan ukuran 12,5 inci dan resolusi 1920 x 1280. Menemani laptop ini, Asus juga menyediakan sebuah keyboard Bluetooth yang bisa ditempatkan di atas porsi bawah layarnya.

Dari segi spesifikasi, Asus memastikan Zenbook 17 Fold OLED telah memenuhi standar baru Intel Evo yang secara khusus ditetapkan untuk laptop dengan layar foldable. Asus sejauh ini masih enggan mengungkap harganya, akan tetapi mereka sudah punya niatan untuk memasarkannya mulai pertengahan tahun ini.

Asus ROG Flow Z13

Tahun lalu, Asus meluncurkan laptop gaming 2-in-1 dengan bodi yang amat ringkas. Tahun ini, Asus punya penawaran serupa yang bahkan lebih ringkas lagi. Ketimbang menganut desain 2-in-1, perangkat bernama ROG Flow Z13 ini sepenuhnya mengadopsi desain detachable ala Microsoft Surface Pro, menjadikannya sebagai salah satu tablet dengan spesifikasi paling beringas di dunia saat ini.

Entah bagaimana caranya, namun yang pasti Asus berhasil menyelipkan komponen-komponen kelas gaming seperti prosesor Intel Core i9-12900H dan kartu grafis Nvidia GeForce RTX 3050 Ti ke dalam bodi setebal 12 mm saja, tidak ketinggalan pula baterai berkapasitas 56 Wh, serta opsi layar 4K 60 Hz atau FHD 120 Hz. Secara total, bobotnya hanya berkisar 1,1 kg saja.

Seandainya perlu dorongan performa ekstra, ROG Flow Z13 juga dapat disambungkan ke aksesori bernama ROG XG Mobile yang dijual terpisah, yang mengemas GPU Nvidia GeForce RTX 3080 atau AMD Radeon RX 6850M XT. Terkait ketersediannya, Asus berencana memasarkan ROG Flow Z13 pada kuartal pertama atau kedua tahun ini, akan tetapi harganya masih belum diketahui. Sudah pasti mahal, apalagi kalau ditambah aksesori GPU eksternalnya tadi.

CES 2022: Alienware Umumkan Empat Laptop dan Tiga Periferal Gaming Baru

Kita sudah melihat deretan prosesor laptop baru dari AMD sekaligus Intel. Bersamaan dengan itu, ada antrean panjang laptop-laptop baru yang menanti untuk diluncurkan. Spesifik di kategori laptop gaming, ada Alienware yang menyingkap empat model anyar.

Satu di antaranya adalah model yang sepenuhnya baru, bukan penyegaran dari generasi sebelumnya. Selain laptop, Alienware juga memperkenalkan sejumlah periferal baru, mulai dari monitor sampai mouse. Berikut rangkuman produk-produk baru yang Alienware perkenalkan di CES 2022.

Alienware x14, Alienware x15 R2, dan Alienware x17 R2

Alienware x14 / Alienware

Alienware X-Series adalah lini laptop gaming anyar yang diperkenalkan tahun lalu. Lewat seri ini, Alienware pada dasarnya ingin membuktikan ke dunia bahwa mereka juga bisa menciptakan laptop gaming berbodi tipis tanpa harus berkompromi terlalu banyak perihal performa. Awalnya cuma ada dua model (x15 dan x17), keluarga X-Series kini ketambahan anggota baru, yakni Alienware x14.

Alienware mengklaim x14 sebagai laptop gaming berlayar 14 inci yang paling tipis di dunia, dengan tebal sasis cuma 14,5 mm saat ditutup. Ini akan terdengar semakin mengesankan setelah mengetahui spesifikasi lengkapnya. Terkait baterai misalnya, x14 mengemas modul berkapasitas 80 Wh, paling besar di antara laptop-laptop gaming 14 inci lain kalau kata Alienware. Bodinya paling tipis, tapi baterainya paling masif. Good job, Alienware!

Dibanding kedua kakaknya yang lebih besar, x14 juga unik karena memanfaatkan port USB-C untuk charging (pertama kalinya buat Alienware). Dukungan teknologi G-Sync dan Nvidia Advanced Optimus turut tersedia. Yang terakhir ini punya fungsi supaya perangkat bisa menggunakan kartu grafis diskret dan kartu grafis terintegrasi secara bergantian, sehingga pada akhirnya efisiensi dayanya bisa lebih dimaksimalkan.

Soal performa, konfigurasi termahalnya dibekali prosesor Intel Core i7-12900H dan GPU Nvidia GeForce RTX 3060 dengan TGP (total graphics power) sebesar 85 W. x14 mendukung RAM DDR5 dengan kecepatan maksimum 5.200 MHz, tapi tanpa opsi ekspansi karena modulnya disolder. Untuk storage, x14 punya satu slot SSD NVMe yang bisa dijejali dengan kapasitas maksimum 2 TB.

Rencananya, Alienware juga bakal menawarkan varian yang mengemas kartu grafis Intel Arc, akan tetapi detail lengkapnya masih belum diketahui. Satu hal yang pasti, x14 juga mengadopsi sistem pendingin Cryo-Tech seperti kedua kakaknya, lengkap dengan thermal compound eksklusif Element 31 rancangan Alienware sendiri.

Keluarga laptop Alienware X-Series / Alienware

Di samping x14, Alienware turut memperkenalkan x15 R2 dan x17 R2, versi refresh dari tahun kemarin dengan pembaruan yang tergolong minor. Yang paling utama tentu saja adalah opsi prosesor 12th Gen Intel, serta dukungan memory DDR5 dengan kecepatan hingga 6.400 MHz.

Ketiga laptop ini dijadwalkan meluncur ke pasaran di bulan-bulan pertama tahun 2022 ini. Untuk harganya, x14 dibanderol mulai $1.799, x15 R2 mulai $2.199, dan x17 R2 mulai $2.299.

Alienware m17 R5 dan Alienware m15 R7

Alienware m17 R5 AMD / Alienware

Bagi yang tidak mementingkan mobilitas dan menuntut performa paling mentok, ada Alienware m17 R5 yang diklaim sebagai laptop AMD Advantage berlayar 17 inci paling perkasa saat ini. Branding AMD Advantage mengindikasikan bahwa ia mengandalkan prosesor sekaligus kartu grafis bikinan AMD, yang berarti pengguna bakal memiliki akses ke fitur-fitur eksklusif seperti AMD Smart Access Memory, AMD SmartShift Max, maupun AMD SmartAccess Graphics.

Pada konfigurasi tertingginya, m17 R5 ditenagai prosesor Ryzen 9 6980HX dan GPU Radeon RX 6850M XT 12 GB dengan TGP 175 W — dua-duanya menduduki kasta tertinggi lini prosesor dan kartu grafis laptop terbaru AMD. Seperti sebelumnya, Alienware turut menawarkan mechanical keyboard besutan Cherry MX sebagai fitur opsional untuk m17 R5.

Alienware m15 R7 / Alienware

Lanjut ke m15 R7, ini merupakan penerus langsung dari laptop yang Alienware luncurkan di Indonesia pada bulan September lalu. Pembaruannya tidak begitu banyak, dan pada dasarnya hanya melibatkan pilihan prosesor terbaru AMD dan Intel.

Perihal ketersediaan, Alienware m17 R5 akan dijual pada musim semi 2022 dengan harga mulai $1.599, demikian pula m15 R7 versi AMD dengan banderol mulai $1.499. Sementara itu, m15 R7 versi Intel akan lebih dulu meluncur ke pasaran dalam waktu dekat dengan harga mulai $2.099.

Monitor Quantum Dot OLED, headset dan mouse wireless

Alienware 34 Curved QD-OLED Gaming Monitor / Alienware

Di sektor periferal, Alienware punya kejutan dalam bentuk monitor Quantum Dot OLED (QD-OLED) pertama di dunia. Dibandingkan panel OLED tradisional, panel QD-OLED menjanjikan cakupan warna yang lebih luas, keseragaman warna yang lebih baik, dan tingkat kecerahan yang lebih tinggi. Spesifiknya, monitor ini menjanjikan cakupan warna 99,3% DCI-P3 dengan akurasi Delta E<2, serta tingkat kecerahan maksimum 1.000 nit.

Panel tersebut dikemas dalam bentuk melengkung dengan kurvatur 1800R dan bentang diagonal 34 inci. Resolusinya berada di angka 3440 x 1400 (aspect ratio 21:9), sedangkan refresh rate maksimumnya adalah 175 Hz. Alienware juga mengklaim waktu respon serendah 0,1 milidetik GtG, dan perangkat juga sudah lulus sertifikasi Nvidia G-Sync Ultimate.

Alienware Tri-Mode Wireless Gaming Headset / Alienware

Beralih ke headset-nya, perangkat ini cukup unik dibanding headset gaming nirkabel pada umumnya karena satu hal: ia dibekali active noise cancellation (ANC), fitur yang lebih mudah kita jumpai pada segmen headphone wireless dan TWS ketimbang headset gaming. Kenapa harus ada ANC? Karena produk ini sebenarnya juga siap digunakan sebagai headphone Bluetooth biasa ketika diperlukan.

Dalam sekali pengisian, baterainya diyakini cukup untuk 55 jam pemakaian. Alienware pun tidak lupa menyematkan teknologi fast charging; pengisian selama 15 menit saja sudah bisa memberikan daya yang cukup untuk penggunaan selama 6 jam.

Alienware Tri-Mode Wireless Gaming Mouse / Alienware

Terakhir, ada mouse gaming nirkabel berdesain ambidextrous yang dibekali spesifikasi kelas atas, utamanya sensor dengan sensitivitas maksimum 26.000 DPI. Seperti headset-nya, Alienware juga memakai penamaan “Tri-Mode” untuk mouse terbarunya, dan itu merujuk pada tiga mode konektivitas yang ditawarkan: wireless 2,4 GHz via bantuan dongle USB, Bluetooth, dan kabel.

Dalam sekali charge, mouse seberat 89 gram ini dipercaya mampu beroperasi hingga 140 jam nonstop. Itu kalau menggunakan sambungan wireless standar. Kalau memakai Bluetooth, daya tahan baterainya tentu bisa jauh lebih awet lagi.

Di Amerika Serikat, trio periferal baru ini akan segera dipasarkan sebelum musim semi tiba. Headset-nya dihargai $200, sedangkan mouse-nya dihargai $150. Untuk monitornya, Alienware sejauh ini masih enggan merincikan harganya.

Sumber: Alienware.

[Review] Dell Precision 3561: Workstation Entry Level dengan Kinerja Tinggi dan NVIDIA Quadro

Membeli sebuah komputer dan laptop yang digunakan untuk sebuah pekerjaan profesional memang tidak bisa sembarangan. Hal tersebut dikarenakan untuk pekerjaan berat tentu saja membutuhkan spesifikasi yang berbeda pula, seperti pada sisi GPU-nya. Untuk pekerjaan tersebut, seseorang akan membutuhkan sebuah laptop workstation yang memang memiliki kinerja tinggi dan tentu saja harga yang tinggi pula. Seperti halnya Dell memperkenalkan laptop workstation Dell Precision 3561 yang baru-baru ini datang ke Dailysocial.

Dell Precision 3561 merupakan sebuah laptop workstation yang sudah menggunakan Intel Tiger Lake H. Saat ini, masih banyak laptop workstation yang masih menggunakan Tiger Lake U, seperti saudaranya Precision 3560. Pada sisi grafisnya, Dell Precision 3561 ternyata sudah menggunakan GPU dari NVIDIA yang memang khusus dipakai oleh para developer dan desainer, yaitu NVIDIA Quadro T1200. Kemampuan Quadro sendiri cukup berbeda dengan GeForce yang khusus dibuat untuk gaming.

Sebuah workstation juga membutuhkan ruang untuk melakukan upgrade. Hal tersebut juga diusung oleh Dell pada Precision 3561-nya yang mudah untuk menambahkan storage serta RAM yang ada. Laptop ini bahkan sudah menyediakan sebuah tambahan slot NVMe PCI-e x4 Gen 4 yang sepertinya masih tidak banyak dimiliki oleh laptop lainnya.

Spesifikasi lengkap dari Dell Precision 3561 yang saya dapatkan dapat dilihat pada tabel berikut ini

Prosesor Intel Core i7 11800H (8C16T) 2,3 GHz, Turbo 4,6 GHz
GPU Intel UHD + NVIDIA Quadro T1200
RAM 16 GB LPDDR4 3200 MHz Dual Channel
Storage Western Digital SN530 M.2 NVMe PCI-e 256 GB
Layar IPS 15,6 inci 1920×1080 IPS
WiFi 802.11 ax atau WiFi 6
Bobot 2,15 kg
Sistem operasi Windows 10 Pro
Dimensi 357.80 x 233.30 x 22.67 mm
Baterai 97 Wh

Spesifikasi dari CPU-Z dan GPU-Z bisa dilihat dari gambar berikut ini:

Unboxing: Charger

Didalam paket penjualannya, selain dokumen dan kartu garansi, hanya terdapat charger dan kabel listrik. Unit charger yang ada pada paket penjualannya menggunakan standar Power Delivery. Kabelnya sendiri adalah USB-C to USB-C yang bisa digunakan pada semua perangkat yang menggunakan port ini. Charger-nya sendiri dapat mengisi daya hingga 130 watt.

Desain

Dell Precision 3561 memiliki warna seperti kebanyakan laptop yang beredar selama ini, yaitu abu-abu perak. Agar bobotnya tidak tambah berat, Dell juga menggunakan body berbahan plastik polikarbonat pada laptop ini. Walaupun begitu, Dell Precision 3561 masih terasa kokoh saat dipegang yang juga menandakan bahwa kualitas produksinya yang sangat baik. Finishing matte-nya juga membuat minyak bekas sidik jari sulit menempel pada permukaannya.

Precision 3561 menggunakan layar dengan jenis IPS yang memiliki resolusi tinggi, yaitu 1920 x 1080 atau 1080p. Layar ini juga memiliki dimensi 15,6 inci dengan rasio 16:9 yang memang cocok digunakan untuk bekerja. Dell mendesain bingkai kanan dan kirinya cukup kecil untuk sebuah workstation, namun bingkai atas dan bawahnya masih terasa cukup tebal.

Laptop untuk bekerja menandakan pula bahwa layout keyboard-nya juga harus mendukung. Hal tersebut pula yang membuat Dell Precision 3561 memiliki desain Full Keyboard lengkap dengan NumPad. Keyboard ini sendiri nyaman digunakan untuk mengetik karena ruangnya yang lebar dan juga memiliki LED backlit yang otomatis menyala saat ditekan salah satu tombolnya. Satu-satunya yang cukup tidak saya sukai adalah tombol panah atas dan bawah yang sangat kecil dan cukup menyulitkan untuk ditekan.

Di sisi kanan atas dari keyboard ini terdapat sebuah tombol Power yang juga sekaligus sebagai pemindai sidik jari. Lalu pada bagian bawah keyboard terdapat sebuah touchpad yang cukup responsif dan juga cukup nyaman saat ditekan pada bagian kanan dan kirinya. Uniknya, pada sisi sebelah kanan touchpad tersebut terdapat sensor NFC multifungsi.

Dell Precision 3561 juga memiliki 2×2 watt speaker yang terletak pada bagian bawahnya. Uniknya suara yang keluar dari laptop ini, entah dari speaker maupun earphone, menjadi lebih baik karena Audio Enhancement yang bisa diakses pada aplikasi Dell Optimizer dan sudah menyala secara default. Selain itu, laptop ini juga memiliki 2 microphone yang dapat menghalau noise.

Port yang ada pada laptop ini juga tergolong lengkap. Pada sisi kanannya dapat ditemukan slot microSD, port audio 3,5 mm, 2 x USB 3.2 Gen 1, HDMI 2.0, RJ-45, dan lock slot. Pada bagian kirinya terdapat 2 x USB-C 4 / Thunderbolt 4 dan slot Smart Card.

Sistem operasi yang terpasang pada laptop Dell Precision 3561 adalah Windows 10 Pro. Tentunya dengan cip TPM 2.0 yang terpasang pada laptop ini membuatnya bisa di-upgrade ke Windows 11 Pro. Dell juga sudah memasangkan software Dell Optimizer yang akan mendeteksi segala update yang dibutuhkan pada laptop ini.

Pengujian

Dell Precision 3561 menggunakan prosesor Core i7-11800H atau sering dikenal dengan Tiger Lake H dan memiliki kartu grafis terintegrasi Intel UHD Gen 11. Intel UHD ini sendiri memiliki 32 Execution Unit yang kencang. Prosesornya sendiri memiliki 8 core dengan 16 threads dengan kecepatan 2,3 GHz dan memiliki Turbo hingga 4.6 GHz yang beroperasi pada TDP 35 watt hingga 45 watt. Tiger Lake sendiri sudah menggunakan litografi 10 nm SuperFin.

Laptop ini juga datang dengan discrete graphics card didalamnya. GPU tersebut adalah NVIDIA Quadro T1200. GPU ini memiliki memori GDDR6 sebesar 4 GB dengan 1024 unified shaders. Sebagai informasi, Quadro lebih ditujukan kepada rendering 3D dan bukan untuk bermain game.

RAM yang terpasang pada perangkat ini juga sudah menggunakan mode dual channel. RAM tersebut juga dapat dengan mudah diganti karena tidak tersolder pada motherboard-nya. Dell mempercayakan penyimpanan SSD NVMe pada Western Digital dengan SN530 yang memiliki form factor 2230. Untuk menambah kapasitasnya, Dell juga sudah menyediakan sebuah port NVMe PCIe x4 Gen 4 pada board-nya.

Oleh karena pangsa pasar dari laptop ini bukan lah gamer, saya langsung skip pengujian untuk bermain game. Walaupun begitu, sesekali saya mencoba bermain beberapa game seperti Valorant Dan CS:Go yang bisa disetting maksimum dan dapat mencapai 60 fps. Tentunya para pekerja ju akan sesekali bermain game untuk mengurangi kepenatan.

Dalam bekerja, laptop yang satu ini memang sudah tidak perlu lagi diragukan keandalannya. Terus terang, artikel ini sebagian besar ditulis langsung pada Dell Precision 3561. Namun, sepertinya Dell harus lebih memperhatikan dari sisi software, karena laptop ini beberapa kali mengalami lag saat melakukan browsing saat memakai Microsoft Edge. Hal tersebut pun berlaku pada saat saya melakukan reset.

Sayangnya, saya tidak memiliki kemampuan dalam melakukan desain 3D. Namun saat melakukan editing pada Adobe Photoshop dan sedikit menggunakan Filmora untuk editing video, saya tidak menemukan masalah sama sekali. Laptop ini sangat nyaman untuk digunakan dalam mengerjakan pekerjaan yang saya lakukan.

Untuk mengukur kinerjanya, saya menggunakan beberapa aplikasi benchmark. Dan untuk mengukur kinerjanya, saya kembali menghadirkan laptop dengan prosesor Intel Core i7 1165G7 dan 10850H, sang pendahulunya. Berikut adalah hasil benchmarking-nya

Dapat dilihat bahwa kinerja dari laptop dari Dell ini sangat baik. Tentunya lebih baik jika dibandingkan dengan sang pendahulunya. Dengan kinerja tersebut, maka seluruh pekerjaan akan dapat terselesaikan dengan baik. Namun, kinerja dari GPU-nya memang belum cukup untuk melakukan desain 3D dengan yang lebih intensif.

Uji Baterai

DailySocial menguji laptop yang satu ini berdasarkan berapa lama sebuah perangkat bisa menonton file video 1080p dengan container file MP4. Perlu diketahui bahwa tidak satu tes baterai pun yang mampu memberikan hasil yang sama dengan penggunaan sehari-hari. Hanya saja, sebuah riset pernah dilakukan untuk mengukur pemakaian sebuah laptop.

Hasilnya, untuk nonton video, laptop yang satu ini ternyata bisa bertahan selama 10 jam 11 menit. Namun saat menggunakan laptop ini untuk melakukan rendering dan editing, seharusnya hasilnya akan lebih pendek. Saat mengisi baterainya, dengan menggunakan charger bawaan yang memakai 130 watt, laptop ini akan terisi secara penuh dalam waktu sekitar 1,5 jam lebih.

Saya juga mencoba mengisi baterai dengan menggunakan charger 65 watt. Hasilnya, laptop ini akan mengeluarkan notifikasi slow charging. BIOS-nya pun juga akan mengeluarkan notifikasi bahwa baterai akan terisi secara pelan.

Verdict

Dalam mencari laptop workstation yang memiliki kinerja tinggi memang cukup sulit untuk saat ini. Apalagi, beberapa pekerjaan memang tidak dapat dilakukan dengan laptop consumer biasa. Untuk mendapatkan laptop yang memiliki kinerja tinggi, Dell pun memiliki solusinya. Salah satunya dengan Dell Precision 3561.

Kinerja yang dimiliki oleh laptop ini memang sudah tidak perlu diragukan lagi. Dengan menggunakan Intel Core i7 11800H dengan 8 core dan 16 thread, dapat menangani segala pekerjaan dengan sangat baik. Memiliki NVIDIA Quadro T1200 juga akan membuat segala pembuatan desain dengan lebih nyaman. Hal tersebut didukung dengan daya tahan baterai yang cukup panjang.

Dell menjual Precision 3561 dengan harga mulai dari Rp. 25.750.000 dan sudah termasuk pajak. Dengan harga tersebut, konsumen bisnis sudah bisa mendapatkan laptop workstation sekelas PC dengan kinerja dan keamanan yang tinggi. Sama seperti sebuah desktop, laptop ini juga bisa di-upgrade dengan mudah karena terdapat slot NVMe PCIe x4 Gen 4 ke 2, RAM, SATA, dan beberapa port lainnya.

Sparks

  • Spesifikasi serba tinggi membuat laptop ini memiliki kinerja yang kencang
  • Tersedia slot microSD, NFC, serta 2 buah Thunderbolt 4
  • Tersedia slot PCIe NVMe x4 Gen 4 kosong
  • Mudah di-upgrade untuk RAM dan penyimpanan internal
  • Daya tahan baterai cukup baik

Slacks

  • Bobotnya terasa cukup berat untuk sebuah laptop
  • Material body-nya masih menggunakan plastik
Laptop-Dell-Concept-Luna-1

Laptop Dell Concept Luna Dorong Penggunaan Ulang Hingga Batas Maksimum

Banyak perusahaan perangkat keras komputer menggunakan material daur ulang yang ramah lingkungan pada komponen tertentu dalam pengembangan produk-produknya. Termasuk Dell, baru-baru ini mereka mengumumkan konsep desain baru untuk laptop yang tahan lama yang disebut Concept Luna untuk mendorong penggunaan ulang hingga batas maksimum.

Concept Luna adalah proof-of-concept yang dikembangkan bersama dengan Intel dan mengeksplorasi ide-ide desain revolusioner untuk membuat berbagai komponen PC yang bisa dengan cepat didapatkan, mudah dibongkar dan diperbaiki, serta digunakan kembali sehingga dapat mengurangi penggunaan sumber daya dan memastikan ada lebih banyak material sirkular yang bisa digunakan.

Konsep ini diciptakan untuk menguji coba material apa yang mungkin dan yang tidak mungkin untuk diproduksi dan dijual. Jika semua ide desain dari Concept Luna bisa direalisasikan, Dell memperkirakan perusahaan bisa mengurangi jejak karbon produk-produk Dell hingga sekitar 50 persen.

Dell design strategist, Drew Tosh, menggambarkan Concept Luna sebagai “front end concept” yang dimaksudkan untuk menyelesaikan beberapa masalah besar yang mereka coba selesaikan di masa depan yakni limbah elektronik dan perubahan iklim. Laptop yang mudah diperbaiki dan ditingkatkan kemungkinannya kecil untuk diganti dengan laptop baru yang membutuhkan lebih banyak energi dan sumber daya dalam proses produksinya.

Inti dari Concept Luna sederhana, beralih dari menggunakan kemudian mendaur ulang ke menggunakan, dengan menggunakan kembali beberapa kali, kemudian mendaur ulang material-material yang tidak bisa lagi digunakan ketika benar-benar harus melakukannya.

Prototipe laptop Concept Luna memiliki sekrup yang jauh lebih sedikit daripada laptop Dell pada umumnya. Tak perlu obeng atau peralut rem untuk mengganti keyboard yang rusak atau layar yang retak, cukup dengan melepas keystone yang menahannya. Hanya dibutuhkan empat baut untuk mengakses komponen internal, yang artinya mengurangi waktu reparasi untuk membongkar, memperbaiki, dan memasang kembali komponen-komponen utama.

Motherboard adalah salah satu komponen yang paling banyak mengkonsumsi energi. Dell telah memperkecil total ukuran motherboard hingga sekitar 75 persen dan mengurangi jumlah komponen dalam motherboard sekitar 20 persen, diperkirakan jejak karbon motherboard dapat dikurangi hingga 50 persen.

Tata letak (layout) semua komponen internal dirancang ulang, yaitu dengan memindahkan motherboard yang sudah diperkecil ke penutup atas membuatnya lebih dekat ke area permukaan yang lebih luas dan terpapar udara sejuk dari luar laptop. Memisahkan motherboard dengan unit pengisian baterai di bagian bawah memungkinkan distribusi panas pasif yang lebih baik, yang bisa sepenuhnya menghilangkan kebutuhan penggunaan kipas.

Semua efisiensi ini bisa secara signifikan mengurangi kebutuhan daya total, membuka jalan untuk penggunaan baterai yang lebih kecil dengan deep-cycle cell yang tetap cukup kuat untuk penggunaan sehari-hari. Baterai deep-cycle cell juga memungkinkan pengisian daya yang panjang sehingga baterai dapat digunakan selama bertahun-tahun.

Konstruksi palm rest sengaja dirancang untuk memudahkan reparasi dan penggunaan kembali. Mekanisme keyboard dirancang agar mudah untuk dibersihkan, dipisahkan dari komponen-komponen lain, dan didaur ulang. Sasis aluminiumnya diproses menggunakan tenaga air dan menggunakan konstruksi stamped aluminium membutuhkan lebih sedikit energi dan lebih sedikit limbah.

Desain prototipe yang dipamerkan Dell memang terlihat ramping dan berpenampilan modern. Jika Dell berhasil memproduksinya secara secara massal, faktor kunci lain yang menentukan berapa lama laptop akan bertahan lama adalah ketersediaan suku cadang untuk perbaikan terutama komponen utama seperti layar dan baterai sehingga laptop yang dapat di-upgrade tanpa batas waktu.

Sumber: Dell dan TheVerge

[Review] Dell UltraSharp U2421E: Monitor Layar Tajam dan Nyaman di Mata dengan Konektivitas Lengkap

Dengan merebaknya virus Covid-19, menyebabkan semua orang harus bekerja dan belajar di rumah. Kegiatan WFH dan SFH tentu saja membutuhkan sebuah perangkat komputer. Untuk lebih nyaman dalam bekerja, tentu saja sebuah monitor akan meningkatkan tingkat ergonomis saat menggunakan komputer. Untuk itu, Dell menawarkan monitornya yang bernama Dell Ultrasharp U2421E.

Seperti namanya, Dell Ultrasharp menawarkan tingkat ketajaman yang lebih baik, terutama jika dibandingkan dengan layar laptop. Untuk menambah kenyamanannya, monitor yang satu ini juga menawarkan konektivitas yang lebih lengkap. Salah satunya adalah USB-C yang saat ini pelan-pelan sudah menjadi standar konektivitas. Tentunya hal ini akan mempermudah seseorang dalam menggunakan perangkat eksternalnya seperti flash disk dan HDD eksternal.

Dell Ultrasharp U2421E sendiri memiliki spesifikasi sebagai berikut

Dimensi layar 24,1″
Rasio 16:10
Resolusi 1920×1200
Tipe panel IPS
Dimensi 530.8 x 313.7 x 39
Berat total 4 KG
Port Display Port 1.4, HDMI 1.4, 2x USB-C, 3x USB 3.2, RJ 45, Audio 3.5mm‎‎‎
Response Time 5-8 ms
Kontras 1000:1

Monitor ini juga memiliki penyanggal panel yang bisa diatur tingkat ketinggiannya. Bahkan, bagi mereka yang membutuhkan monitor dengan posisi vertikal juga bisa memilih monitor yang satu ini. Hal tersebut membuat penggunaan Dell UltraSharp menjadi lebih luas.

Unboxing

Didalam paket penjualannya hanya akan ditemukan buku manual serta beberapa kabel. Kabel-kabel tersebut terdiri dari kabel USB-C to USB-C, USB-A to USB-C, serta Display Port. Tidak ditemukan kabel HDMI didalamnya yang mengharuskan pengguna untuk membelinya secara terpisah. Kabel power bawaannya juga masih belum menggunakan standar Indonesia.

Desain

Dell UltraSharp U2421E datang dengan panel berjenis In-Plane Switching atau IPS. Oleh karena ditujukan untuk penggunaan secara multipurpose dan tidak hanya untuk bekerja saja atau bermain saja, monitor ini memiliki response time 5 ms (GtG fast) dan 8 ms (GtG normal). Dell juga menggunakan refresh rate 60 Hz pada UltraSharp U2421E, seperti kebanyakan monitor yang dijual di pasar Indonesia.

Monitor Dell UltraSharp U2421E juga bisa diputar menjadi vertikal dan horizontal, membuatnya juga cukup cocok untuk para designer. Selain itu, monitor ini juga bisa dihadapkan ke kanan dan ke kiri, ke atas dan ke bawah agar dapat terlihat dengan nyaman oleh sang pengguna. Hal ini tentu saja bisa membuat tubuh sang penggunanya serta leher menjadi lurus sehingga tidak mudah lelah. Posisi ini tentunya lebih menyehatkan.

Monitor Dell yang satu ini juga memiliki On Screen Display Menu. Pada menu ini, pengguna dapat melihat beberapa informasi fitur yang digunakan. Selain itu, pada OSD ini juga pengguna bisa mengubah setting-setting tertentu seperti brightness dan contrast-nya. Navigasi untuk menunya sendiri cukup nyaman karena memiliki tombol arah yang ada pada belakang layarnya.

Tombol navigasi yang berada pada bagian belakang layar ini ditemani dengan sebuah tombol power untuk mematikan dan menghidupkan layar ini.  Pada bagian bawah layarnya akan ditemukan sebuah port USB 3.2 dan USB-C. Port lainnya seperti power, HDMI, Display Port in, Display Port out (untuk daisy chain), USB-C Display Port, Audio 3,5 mm, dan dua buah USB 3.2.

Memakai Dell Ultrasharp U2421E untuk bekerja, menonton, dan bermain

Terus terang, sebagai pengguna laptop yang selalu melihat pada sebuah layar dengan dimensi 15 inci setiap hari, tentu saja lega saat menggunakan layar 24 inci untuk bekerja. Saat digunakan untuk mengetik, baik pada software Office maupun langsung pada browser internet, monitor ini mampu memberikan bentuk teks yang bersih dan dapat terbaca dengan baik. Warna yang diberikan juga memiliki kontras yang bagus untuk sebuah gambar dan video. Saat digunakan untuk melakukan streaming, seperti menggunakan aplikasi Zoom untuk melakukan meeting secara online, monitor ini juga nyaman untuk digunakan.

Selanjutnya, saya menggunakan monitor ini semenjak sekitar 3 minggu lalu untuk menonton video-video yang ada pada layanan streaming. Tentunya, monitor ini memberikan kontras yang sangat baik pada layar dengan bingkai yang tipis ini. Saya sama sekali tidak melihat bayang-bayang saat film ada pada gerakan yang cepat. Hal tersebut salah satunya disebabkan oleh pilihan menu refresh rate yang diubah ke fast.

Sepertinya para editor gambar dan video juga akan menyukai monitor ini. Dell menawarkan 16,7 juta warna yang cukup akurat. Selain itu, monitor ini juga sudah mendukung cakupan 99% sRGB serta Delta E <2. Mata saya juga tidak cepat lelah karena sudah memiliki fungsi low blue light yang memiliki potensi untuk merusak mata.

Bermain game dengan menggunakan monitor ini juga cukup baik, walaupun hanya memiliki refresh rate sampai 60 Hz saja. Game seperti Valorant dan CS:GO dapat dimainkan dengan baik tanpa harus membuat mata menjadi lelah serta kepala menjadi pusing. Saat bermain, saya juga bisa mengisi baterai untuk beberapa smartphone yang menggunakan port USB-C. Layar ini mampu memberikan daya 90 watt untuk disalurkan pada jalur USB-C tersebut dengan Power Delivery.

Sayang memang, saya tidak bisa menggunakan koneksi Display Port serta USB-C Display Port untuk membandingkannya dengan HDMI. Walaupun begitu, dengan HDMI saja monitor ini sudah memberikan hasil yang cukup memuaskan. Sebagai informasi saja, artikel ini sebagian besar juga diketik dengan menggunakan monitor Dell Ultrasharp U2421E.

Satu hal lagi, sebuah komputer yang terkoneksi pada Dell Ultrasharp U2421E akan mendeteksi adanya sebuah output suara. U2421E sendiri tidak memiliki built-in speaker sehingga tidak bisa mengeluarkan suara. Satu-satunya suara yang akan dihasilkan oleh monitor ini adalah melalui port audio 3.5 mm. Jadi, jangan sampai salah ya…

Verdict

Dalam membeli sebuah monitor, tentu saja ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Misalnya saja fitur-fitur lain yang mungkin tidak ada pada monitor-monitor standar lainnya. Dell menawarkan Ultrasharp U2421E yang memiliki beberapa fungsi tambahan yang membuat badan serta mata tidak lelah.

Dell Ultrasharp U2421E juga memiliki beberapa fitur yang tidak dimiliki oleh monitor lain. Monitor ini mampu memberikan port USB dan USB-C tambahan yang memudahkan para penggunanya saat membutuhkan. Selain itu, monitor ini juga mampu mengisi baterai dari sebuah smartphone atau laptop berkat Power Delivery 90 watt.

Dell juga menawarkan stand yang dapat diatur ketinggiannya agar tidak membuat badan menjadi bungkuk. U2421E juga dapat diubah posisinya menjadi vertikal agar bisa digunakan oleh mereka yang membutuhkan seperti para designer atau editor gambar. Tombol navigasinya juga cukup mudah dan nyaman digunakan serta terletak di bagian belakang monitornya.

Dell menjual Ultrasharp U2421E dengan harga Rp. 4.999.000. Dengan harga tersebut, Anda bisa mendapatkan sebuah monitor yang posisinya bisa diatur dengan mudah serta memiliki banyak port. Monitor ini juga menawarkan banyak pilihan input modern seperti HDMI, DP, dan USB-C DP. Jadi, harga yang ditawarkan tentu saja tidak terlihat mahal jika dibandingkan dengan fitur yang ditawarkan

Sparks

  • Kontras dan warna yang dihasilkan bagus
  • Memiliki banyak port USB dan USB-C
  • Posisi dapat diatur dengan mudah
  • USB-C Power Delivery 90 watt yang dapat mengisi baterai smartphone serta laptop
  • Mendukung daisy chain ke beberapa perangkat yang mendukung DP

Slacks

  • Tanpa built in speaker
  • Tidak disertakan kabel HDMI
  • Kabel power bukan standar Indonesia

Alienware Kembali Menapakkan Kaki di Indonesia, Luncurkan Dua Laptop Gaming Baru

Alienware resmi menjejakkan kakinya kembali di pasar tanah air setelah sempat hengkang di tahun 2016. Melalui sebuah acara virtual, Dell mengumumkan ketersediaan laptop-laptop terbaru dari sub-brand khusus gaming-nya tersebut di Indonesia dan sejumlah negara lain di kawasan Asia Tenggara.

Untuk pasar Indonesia, dua laptop Alienware yang akan hadir adalah Alienware m15 R6 dan Alienware m15 Ryzen Edition R5. Di saat yang sama, Dell juga bakal menghadirkan laptop Dell G15 dan Dell G15 Ryzen Edition yang menyasar segmen konsumen yang berbeda.

Dalam presentasinya, Leonard Kee selaku Regional Product Manager Dell menjelaskan bahwa pandemi dan meningkatnya permintaan di pasar gaming menjadi alasan kuat bagi mereka untuk merambah konsumen di lebih banyak negara.

Sebagai informasi, alasan Alienware hengkang dari Indonesia lima tahun lalu adalah karena rendahnya permintaan pasar. Sekarang, situasinya jadi berbanding terbalik. Jumlah gamer terus meningkat semenjak pandemi COVID-19 merebak, dan Dell maupun Alienware tentu tidak mau melewatkan momentum tersebut.

Alienware m15 R6 dan Alienware m15 Ryzen Edition R5

Tipikal Alienware, desain yang keren serta performa tanpa kompromi selalu menjadi suguhan utama, dan prinsip tersebut juga mereka terapkan di kedua laptop ini. Tidak seperti laptop-laptop Alienware dari beberapa tahun silam, penampilan duo m15 ini tampak jauh lebih dewasa dan tidak kelewat norak. Di mata saya, desainnya terkesan industrial, tapi di saat yang sama masih menyiratkan nuansa gaming yang kental.

Urusan performa, m15 R6 mengandalkan prosesor Intel Core i7-11800H, sementara m15 Ryzen Edition R5 menawarkan dua opsi, yakni Ryzen 7 5800H dan Ryzen 9 5900HX. Kedua laptop sama-sama bakal hadir dalam varian yang dibekali kartu grafis Nvidia GeForce RTX 3060 6 GB atau RTX 3070 8 GB.

Istimewanya, Alienware tidak menggunakan kartu grafis versi Max-Q yang mengorbankan kinerja demi mengedepankan efisiensi. Sebaliknya, duo m15 ini justru hadir mengusung versi standar dari RTX 3060 dan RTX 3070 untuk laptop yang lebih bertenaga.

Menurut Leonard, rahasianya terletak pada sistem pendingin mutakhir Cryotech 2.0 yang Alienware implementasikan pada kedua laptop tersebut. Sistem ini mengemas komponen heatpipe dengan ukuran 40% lebih besar, serta yang melibatkan 22% lebih banyak material tembaga. Dengan begitu, sistem jadi bisa mentransfer panas dari komponen GPU dan CPU secara lebih efektif.

Sepasang kipas besar kemudian menyalurkan hawa panas tersebut ke luar melalui empat ventilasi di sisi kiri, kanan, dan belakang, sekaligus menghirup udara segar dari lubang ventilasi di atas dan bawah. Berkat sistem pendingin yang efektif ini, Alienware pun tidak ragu menyematkan kartu grafis dengan TGP (total graphics power) maksimum sebesar 125 W, lebih tinggi daripada di mayoritas laptop gaming lain.

Melengkapi spesifikasinya adalah RAM DDR4 3200 MHz berkapasitas 16 GB atau 32 GB, serta SSD NVMe sebesar 512 GB atau 1 TB. Varian manapun yang konsumen pilih, memory beserta storage-nya bisa ditambah sewaktu-waktu, sebuah nilai plus yang dulunya kerap absen dan menjadi salah satu keluhan terbesar pengguna laptop Alienware.

Duo Alienware m15 anyar ini datang mengusung layar 15,6 inci dengan dua opsi resolusi yang berbeda: 1080p 165 Hz, atau 1440p 240 Hz. Pada varian termahalnya, m15 mengemas keyboard dengan mechanical switch Cherry MX Low Profile. Leonard juga sempat menyinggung mengenai charger model baru yang sekitar 30% lebih kecil daripada milik generasi-generasi sebelumnya.

Di Indonesia, Dell bakal memasarkan kedua laptop ini mulai bulan Oktober 2021. Alienware m15 R6 akan dijual dengan harga mulai Rp40.099.000, sedangkan m15 Ryzen Edition R5 dibanderol mulai Rp38.099.000. Kenapa m15 R6 lebih mahal? Karena ia punya sejumlah fitur eksklusif besutan Intel yang tak dimiliki saudaranya.

Fitur yang dimaksud antara lain adalah port Thunderbolt 4, Intel Killer DoubleShot Pro untuk semakin mengoptimalkan koneksi internet, dan Temperature Cruise Control (TCC) untuk mengatur agar suhu CPU tidak pernah melewati batas yang telah pengguna tentukan.

Dell G15 dan Dell G15 Ryzen Edition

Sebelum membahas lebih jauh, saya tahu sebagian dari Anda mungkin bertanya-tanya, “Kenapa harus ada laptop gaming Dell kalau sekarang sudah ada Alienware?” Jawabannya sederhana saja; karena segmen konsumen yang dituju berbeda.

“Dell G15 ditujukan untuk orang-orang yang ingin menceburkan kakinya (ke ranah gaming). Ibaratnya ini mobil pertama mereka,” ucap Leonard saat ditanya mengenai hal ini.

Kalau Anda tanya saya, saya bakal menjawab bahwa Dell G15 ditujukan untuk gamer dengan bujet terbatas, sementara Alienware m15 disiapkan untuk kalangan gamer sultan. Dari harganya saja sudah kelihatan: Dell G15 dihargai mulai Rp21.499.000, sementara Dell G15 Ryzen Edition mulai Rp16.599.000, semuanya cuma sekitar separuh harga Alienware m15.

Menengok dapur pacunya, kita bisa menemukan prosesor Intel Core i5-11400H atau Core i7-11800H pada Dell G15. Untuk Dell G15 Ryzen Edition, pilihan prosesor yang tersedia adalah Ryzen 5 5600H dan Ryzen 7 5800H. Opsi GPU-nya terdiri dari RTX 3050 4 GB dan RTX 3050 Ti 4 GB.

Untuk RAM-nya, duo Dell G15 ini sudah menggunakan modul DDR4 3200 MHz dengan pilihan kapasitas 8 GB atau 16 GB. Lalu untuk storage, keduanya menawarkan SSD NVMe berkapasitas 256 GB atau 512 GB. Kabar baiknya, baik RAM maupun SSD-nya juga user upgradeable seperti Alienware m15.

Kedua laptop ini belum memakai Cryotech, tapi setidaknya sistem pendinginnya memiliki jumlah heatpipe tembaga sekaligus ventilasi yang yang lebih banyak daripada generasi sebelumnya. Saat memerlukan kinerja terbaik, pengguna bisa dengan mudah meningkatkan kinerja sistem pendinginnya dan menggeber kecepatan putaran kipasnya hanya dengan mengaktifkan fitur Game Shift via satu klik tombol.

Dell bilang bahwa desainnya telah dirancang ulang secara total, dan kita bisa melihat beberapa bagian yang terinspirasi langsung dari desain khas Alienware. Laptop ini memiliki panel layar 15,6 inci dengan opsi resolusi 1080p 120 Hz atau 1080p 165 Hz.

Di Indonesia, Dell G15 Ryzen Edition kabarnya sudah tersedia mulai sekarang, sedangkan Dell G15 baru akan menyusul di bulan Oktober mendatang. Untuk penjualan online, Dell memilih untuk bermitra secara eksklusif dengan JD.id. Detail lebih lengkap mengenai pre-order laptop gaming terbaru Dell dan Alienware bisa dilihat di tautan ini.

Dell UltraSharp Adalah Webcam 4K HDR dengan Fitur AI Auto Framing

Kebutuhan akan webcam berkualitas meningkat pesat sejak diterapkannya kebijakan work from home (WFH) di masa pandemi Covid-19. Faktanya meski sebagian besar laptop saat ini telah dibekali webcam bawaan, namun rata-rata kualitasnya tidak cukup baik.

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Dell telah meluncurkan webcam 4K High Dynamic Range (HDR) bernama Dell UltraSharp Webcam. Dell pun menjualnya dengan harga yang cukup tinggi yakni US$199,99 atau sekitar Rp2,9 jutaan.

Webcam pintar ini dirancang untuk monitor bezel-less, dengan desain silindris yang dapat menempel secara magnetis ke mount. Pemasangan mount di atas monitor pun sangat mudah dilakukan dan webcam tidak akan menghalangi layar.

Jantung dari Dell UltraSharp adalah sensor CMOS Sony STARVIS beresolusi 8,3MP yang mampu merekam video atau streaming hingga resolusi 4K pada 24fps atau 30fps. Sementara di resolusi 1080p dan 720p mendukung frame rate 24fps, 30fps, hingga 60fps.

Selain itu, pengguna juga dapat mengubah bidang pandang (FOV) antara 65 derajat, 78 derajat, atau 90 derajat. Lalu ada fitur auto-light correction guna memastikan pengguna tampil apik di depan webcam terlepas dari kondisi pencahayaan di sekitar Anda.

Dell UltraSharp juga mendukung hingga 5x digital zoom dan memiliki fitur autofocus. Webcam ini dapat bekerja tanpa driver di komputer Windows 10 atau macOS, tetapi banyak fitur yang hanya dapat diakses lewat software Dell Peripheral Manager.

Salah satu fitur yang menjadi sorotan dan sekaligus membedakan webcam Dell dari yang lain ialah advanced AI auto framing. Di mana memungkinkan webcam mengikuti gerakan Anda dan memastikan Anda tetap berada di tengah bingkai.

Fitur penting lainnya termasuk sensor inframerah yang dapat dimanfaatkan untuk masuk ke PC menggunakan facial recognition Windows Hello. Webcam ini juga memiliki sensor proximity untuk fitur Express Sign-In yang memungkinkan masuk ke PC saat Anda duduk dan keluar secara otomatis saat meninggalkan tempat duduk.

Satu catatan penting yang mungkin menjadi kekurangan Dell UltraSharp ialah tidak memiliki mikrofon internal. Dell mengatakan bahwa model ini memang berfokus pada kualitas optik, jadi untuk mendapakan kualitas audio yang bagus masih perlu menggunakan mikrofon USB, XLR, atau headset.

Sumber: TheVerge

Alienware x15 dan x17 Diungkap, Paling Tipis di Antara Semua Laptop Gaming Alienware

Nama Alienware tentu sudah sangat melekat dengan kategori laptop gaming, akan tetapi sub-brand milik Dell ini bukanlah nama pertama yang diingat ketika membicarakan tentang laptop gaming berbodi tipis. Sebaliknya, performa tanpa kompromi beserta upgradability merupakan dua aspek yang menjadi prioritas Alienware selama ini, contohnya seperti ketika mereka merilis laptop Area 51m.

Namun itu contoh dari dua tahun lalu. Di tahun 2021 ini, situasinya sudah berubah drastis. Alienware ingin membuktikan bahwa mereka pun mampu bersaing dengan Razer maupun brand lain dalam menciptakan laptop gaming yang perkasa namun juga ringkas. Dari situ lahirlah Alienware x15 dan x17, laptop gaming paling tipis yang pernah Alienware ciptakan untuk kategori 15 inci dan 17 inci.

Untuk x15, bodinya tercatat memiliki ketebalan hanya 15,9 mm. Dibandingkan dengan Razer Blade 15 Advanced, x15 cuma lebih tebal 0,1 mm, dan itu tanpa mengabaikan gaya desain khas Alienware yang tampak agresif sekaligus sleek. Untuk x17, bodinya sedikit lebih tebal di angka 20,9 mm, tapi di saat yang sama performanya pun juga lebih superior berkat headroom yang lebih lapang untuk memaksimalkan kapabilitas komponen-komponen yang tertanam.

Alienware x15

Di Amerika Serikat, Alienware x15 akan segera dijual dengan banderol mulai $1.999. Harga tersebut adalah untuk konfigurasi terendahnya yang mencakup prosesor Intel Core i7-11800H, GPU Nvidia GeForce RTX 3060 (dengan daya maksimum 90 W), RAM 16 GB 3.200 MHz, dan SSD NVMe 256 GB (bisa ditambah berkat kehadiran slot SSD ekstra). Varian ini mengemas layar 15,6 inci dengan resolusi 1080p dan refresh rate 165 Hz.

Alienware tidak merincikan berapa harga untuk konfigurasi termahal x15, tapi yang pasti spesifikasinya meliputi prosesor Core i9-11900H, GPU RTX 3080 (versi 8 GB dengan daya maksimum 110 W), RAM 32 GB 3.200 MHz, dan SSD NVMe 2 berkapasitas 2 TB. Resolusi layarnya pun telah di-upgrade menjadi 1440p, dengan refresh rate 240 Hz dan dukungan G-Sync.

Modul baterai yang tertanam pada seluruh varian x15 memiliki kapasitas 87 Wh, dan bobot perangkat sendiri berada di kisaran 2,27 kg sampai 2,36 kg (tergantung varian). Kecuali headphone jack dan colokan daya, semua port milik x15 diposisikan di belakang. Port yang tersedia sendiri mencakup satu USB-A 3.2 Gen 1, satu USB-C 3.2 Gen 2, satu Thunderbolt 4, HDMI 2.1, dan slot kartu microSD.

Alienware x17

Beralih ke x17, Alienware mematok harga awal $2.099, dengan spesifikasi prosesor, GPU, RAM, dan SSD yang mirip seperti varian termurah x15 tadi. Yang agak berbeda, GPU RTX 3060 yang tertanam di x17 punya daya maksimum 130 W dan bisa berjalan di clock speed yang lebih tinggi. Dari kacamata sederhana, bodi x17 yang lebih bongsor pada dasarnya memungkinkan GPU-nya untuk bekerja lebih keras tanpa menghasilkan suhu yang membahayakan.

Pada varian termahalnya, x17 mengemas prosesor Core i9-11900HK, GPU RTX 3080 (versi 16 GB dengan daya maksimum 165 W), RAM 64 GB XMP 3.466 MHz, dan SSD NVMe 2 TB. Seperti yang bisa dilihat, tipe GPU-nya lagi-lagi sama seperti milik x15, akan tetapi daya maksimum dan clock speed-nya jauh lebih tinggi, sehingga frame rate di dalam game dipastikan bisa lebih tinggi lagi. Khusus pada varian yang dibekali RTX 3080 ini, trackpad-nya dilengkapi pencahayaan RGB yang bisa diprogram (berlaku juga untuk x15).

Untuk layarnya, panel 17,3 inci milik varian termurah x17 memiliki resolusi 1080p dan refresh rate 165 Hz, sedangkan varian termahalnya mempunyai resolusi 4K dan refresh rate 120 Hz. Kapasitas baterainya sama persis dengan milik x15 (87 Wh), tapi beratnya berkisar antara 3,02 kg sampai 3,2 kg.

Deretan port yang tersematkan pun identik, dengan penambahan satu USB-A, Mini DisplayPort, dan Ethernet pada x17. Khusus di x17, konsumen punya opsi untuk meng-upgrade keyboard-nya dengan mechanical switch Cherry MX Ultra Low Profile.

Sistem pendingin eksklusif

Satu hal yang paling dibanggakan Alienware dari x15 dan x17 adalah terkait sistem pendinginnya, yang merupakan kunci utama agar perangkat mampu menyajikan kinerja secara maksimal dalam ruang yang terbatas. Di sini Alienware tak hanya mengandalkan empat buah kipas yang dirancang agar bisa bekerja secara efisien, melainkan juga material thermal compound khusus untuk mengalirkan panas hingga 25 persen lebih efektif.

Hasilnya menurut Alienware adalah keseimbangan yang pas antara performa, kesenyapan, dan bodi yang tipis. Pun begitu, material khusus ini rupanya cuma tersedia pada varian x15 dan x17 yang dibekali GPU RTX 3070 atau RTX 3080.

Sumber: The Verge dan Alienware.

Setelah Belasan Tahun, Alienware Luncurkan Laptop Pertamanya yang Ditenagai Prosesor AMD

Laptop gaming dengan prosesor AMD terus menjadi sorotan dalam setahun terakhir ini. Perpaduan yang seimbang antara performa gaming yang mumpuni dan konsumsi daya yang efisien membuat banyak produsen laptop terpincut, tidak terkecuali Alienware.

Sub-brand Dell khusus ranah gaming itu baru saja meluncurkan Alienware m15 Ryzen Edition R5, laptop terbarunya yang ditenagai oleh prosesor Ryzen 5000 Series versi mobile. Menariknya, terakhir kali Alienware menggunakan prosesor besutan AMD pada laptop-nya adalah di tahun 2007, jadi tidak heran apabila Alienware benar-benar menekankan penggunaan prosesor Ryzen di sini.

Laptop ini bisa dikonfigurasikan baik dengan prosesor Ryzen 7 5800H maupun Ryzen 9 5900HX, sedangkan pilihan GPU yang bisa ditandemkan mencakup Nvidia GeForce RTX 3060 atau RTX 3070. RAM yang ditanamkan adalah tipe DDR4 3200 MHz, dan yang sangat menarik, ada slot ekstra sehingga pengguna dapat dengan mudah menambah kapasitasnya jika diperlukan.

Bukan cuma itu, m15 R5 turut mengemas slot M.2 ekstra sehingga pengguna juga bisa meningkatkan kapasitas penyimpanannya pasca pembelian. Baterainya sendiri tidak berubah jika dibandingkan iterasi-iterasi sebelumnya, masih dengan kapasitas total sebesar 86 Wh — namun bisa dipastikan lebih awet berkat penggunaan prosesor yang efisien.

Faktor lain yang juga berpengaruh terhadap daya tahan baterainya tentu adalah resolusi layar. Bagi yang menginginkan daya tahan terbaik, mereka bisa memilih varian dengan panel 1080p 165 Hz. Buat yang mementingkan kualitas gambar terbaik, ada opsi layar 1440p 240 Hz, lengkap dengan dukungan G-Sync. Terakhir, buat para gamer yang super-kompetitif, mereka bisa memilih panel 1080p 360 Hz. Semuanya dengan bentang diagonal 15,6 inci.

Dibandingkan pendahulunya, bodi m15 R5 rupanya sedikit lebih tebal dan lebih berat. Tebalnya mencapai 22,85 mm di bagian belakang, dan beratnya berada di kisaran 2,42 kg sampai 2,69 kg, tergantung konfigurasi yang dipilih. Kabar baiknya, port konektivitas yang tersedia cukup melimpah.

Total ada tiga port USB-A, satu port USB-C, satu port HDMI 2.1, dan satu port Ethernet pada m15 R5. Berhubung yang dipakai bukan prosesor Intel, otomatis tidak ada port Thunderbolt. Seperti sebelumnya, keyboard laptop ini juga dapat dikonfigurasikan dengan mechanical switch Cherry MX Ultra Low Profile.

Di Amerika Serikat, Alienware m15 Ryzen Edition R5 kabarnya akan dijual dengan harga paling murah mulai $1.794 pada tanggal 20 April mendatang. Kalau itu terlalu mahal, Dell masih punya laptop gaming lain yang tidak kalah menarik.

Dell G15 Ryzen Edition

Dibandingkan sepupunya tadi, Dell G15 Ryzen Edition ini jauh lebih terjangkau dengan banderol mulai $900 pada konfigurasi terendahnya. Konfigurasi yang paling murah itu mencakup prosesor Ryzen 5 5600H, GPU RTX 3060, RAM DDR4 3.200 MHz berkapasitas 8 GB, dan SSD NVMe M.2 sebesar 256 GB.

Kalau ada budget lebih, konsumen bisa memilih varian yang ditenagai prosesor Ryzen 7 5800H. Varian ini juga hadir bersama baterai berkapasitas lebih besar; 86 Wh dibanding 56 Wh yang terdapat pada varian paling murah tadi.

Untuk layarnya, G15 mengemas panel 15,6 inci dengan resolusi 1080p 120 Hz. Opsi lain yang dapat dipilih konsumen mencakup 1080p 165 Hz, dan ke depannya dipastikan juga bakal ada opsi layar 1080p 360 Hz.

Yang menarik dari laptop ini bukan cuma spesifikasi dan harganya saja, melainkan juga desainnya. Seperti yang bisa kita lihat, bentuk engselnya di belakang tampak terinspirasi laptoplaptop terbaru Alienware. Bukan hanya itu, bahkan desain sistem pendinginnya pun juga diklaim banyak terinspirasi oleh rancangan Alienware.

Terkait dimensinya, G15 tercatat memiliki ketebalan 27,94 mm, akan tetapi sayangnya tidak ada informasi mengenai bobotnya. Penjualannya dikabarkan bakal berlangsung mulai 4 Mei. Alternatifnya, Dell juga akan segera memasarkan versi lain G15 yang ditenagai oleh prosesor Intel generasi ke-10 dengan harga start yang sama persis.

Sumber: 1, 2, 3.

[Review] Dell Inspiron 14 7400: Laptop Cantik dengan Intel Tiger Lake dan GeForce

Bagi Anda yang belum tahu, Dell memiliki beberapa lini laptop yang ditawarkan untuk para konsumennya. Yang paling premium adalah Dell XPS yang berdesain tipis. Di bawah kelas tersebut merupakan Dell Inspiron yang juga berdesain premium. Laptop dari kelas Inspiron ini yang mampir ke Dailysocial untuk diuji.

Laptop yang dimaksud adalah Dell Inspiron 14 7000 dengan seri 7400 yang sudah menggunakan prosesor Intel Core i generasi ke 11 atau Tiger Lake. Laptop ini juga dipadukan dengan kartu grafis dari NVIDIA yang diluncurkan pada Februari 2020 lalu. Tentunya, Intel Iris Xe yang merupakan grafis terintegrasi juga tidak kalah pentingnya. Layarnya sendiri juga sudah menggunakan resolusi yang tinggi sehingga nyaman untuk dipandang.

Dell Inspiron 14 7000

Dell juga membuat waktu pakai dari laptop ini menjadi lebih panjang. Dengan kapasitas yang tinggi, membuat Dell Inspiron 14 7000 bisa digunakan seharian tanpa harus khawatir mencari colokan listrik. Badannya yang terbuat dari metal juga membuatnya terlihat cantik serta kokoh.

Spesifikasi lengkap dari Dell Inspiron 14 7000 seri 7400 yang saya dapatkan adalah sebagai berikut

Prosesor Intel Core i7 1165G7 (4C8T) 2,8 GHz, Turbo 4,7 GHz
GPU Intel Iris Xe + NVIDIA GeForce MX350
RAM 16 GB LPDDR4 4267 MHz
Storage M.2 NVMe PCI-e 512 GB
Layar IPS Anti Glare 14,5 inci 2560×1600
WiFi 802.11 ax atau WiFi 6
Bobot 1,259 kg
Sistem operasi Windows 10 64 Bit
Dimensi 321,69 x 224,53 x 16,75 mm
Baterai 4 cell 52 Wh

Spesifikasi dari CPU-Z dan GPU-Z bisa dilihat dari gambar berikut ini:

Dapat dilihat bahwa 1165G7 membawa grafis terintegrasi Intel Iris Xe dengan 96 Execution Unit. Unit grafis ini sendiri sebenarnya sudah kencang dan bahkan pada beberapa kasus lebih kencang dari NVIDIA GeForce MX350. Mungkin ada beberapa kasus di mana penggunaan MX350 lebih kencang dibandingkan dengan Iris Xe.

Spesifikasi seperti ini tentu saja cocok untuk digunakan oleh para pebisnis dan juga pembuat konten. Dengan kinerja yang kencang, pelaku bisnis UMKM juga bisa menggunakannya untuk berbagai kegiatan yang bisa meningkatkan kinerja usahanya. Lalu sekencang apa laptop yang satu ini?

Desain

Sepertinya warna abu-abu atau silver sudah menjadi standar untuk laptop saat ini. Hal tersebut memang cukup menandakan bahwa laptop tersebut menggunakan bahan aluminium sebagai casing-nya. Hal tersebut juga membuat sebuah laptop terasa kokoh. Hal inilah yang saya rasakan saat memegang Dell Inspiron 14 7400 untuk pertama kalinya.

Dell Inspiron 14 7400 - Tampak Depan

Layar yang digunakan pada Dell Inspiron 14 7400 adalah jenis IPS dengan lapisan anti glare. Resolusinya adalah 2580×1600 dengan dimensi 14,5 inci dengan kecerahan 300 nits. Layarnya sendiri sangat nyaman digunakan untuk menonton video dengan resolusi full HD dan tidak akan membuat mata silau akibat pantulan cahaya. Bingkai tipis pada bagian atas, kanan dan kirinya juga membuat laptop yang satu ini menjadi lebih cantik.

Lid-nya sendiri tidak hanya berfungsi sebagai penutup laptop saja. Pada bagian belakangnya saat penutup laptop ini dibuka, penutup ini juga berfungsi sebagai penyangga bagian belakang dari laptop. Hal tersebut membuat bagian belakangnya sedikit terangkat yang bakal membuat kisi-kisi udara bagian bawahnya terbuka. Selain itu, mengangkat bagian belakangnya juga membuat pengetikan menjadi lebih nyaman.

Dell Inspiron 14 7000 - Sisi Kiri

Saat membuka lid-nya, laptop ini secara otomatis akan langsung menyala dari keadaan mati dan bukan sleep. Saat membukanya, laptop ini akan langsung masuk ke dalam Windows 10 tidak lebih dari 5 detik. Dell menamakan fitur ini dengan nama Power On Lid Open yang bisa diaktifkan dan di non aktifkan dari BIOS-nya.

Keyboard yang ada pada laptop ini memang cukup nyaman saat ditekan. Untuk jari saya yang cukup besar, tidak ada masalah saat mengetik artikel yang satu ini. Akan tetapi pada malam hari, LED backlit-nya terasa kurang terang sehingga cukup sulit untuk melihatnya. Apalagi, cahaya dari layar yang cukup terang bisa menghalau seseorang untuk melihat huruf yang ada pada setiap tombol pada keyboard.

Dell Inspiron 14 7000 - Kanan

Touchpad yang terletak di bawah dari keyboard bisa dioperasikan dengan cukup nyaman. Tingkat sensitivitasnya memang cukup tinggi. Namun, Dell sepertinya mendesain touchpad yang satu ini cukup lebar, sehingga sedikit mengganggu pada saat mengetik dengan kecepatan tinggi.

Laptop ini memiliki sebuah kamera pada bagian atasnya. Kamera ini biasa digunakan untuk melakukan panggilan video atau web conference seperti pada masa pandemi seperti ini. Kamera ini memiliki slider untuk menutupnya agar privasi dapat terjaga. Namun sayang, gambar yang dihasilkan kurang tajam dan warna yang dihasilkan juga cukup pudar.

Dell Inspiron 14 7000 - Tipis

Pada bagian kiri ditemukan port USB-C, USB 3.2, HDMI 2.0, dan serta untuk pengisian daya. Pada bagian kanannya ditemukan slot microSD, port audio 3,5 mm, serta USB 3.2. Ventilasi untuk mengeluarkan udaranya terletak di bagian atas keyboard. Sayangnya hal ini membuat bagian bawah dari layar laptop menjadi cukup kotor.

Pengujian

Terus terang, ini adalah pengalaman saya dalam menggunakan prosesor Intel Core i7-1165G7 yang memiliki grafis terintegrasi Intel Iris Xe. Iris Xe yang digunakan pada Core i7-1165G7 ini sendiri memiliki 96 Execution Unit yang membuatnya kencang. Prosesornya sendiri memiliki 4 core dengan 8 threads dengan kecepatan 2,8 GHz yang beroperasi pada TDP 12 watt hingga 28 watt. Tiger Lake sendiri sudah menggunakan litografi 10 nm SuperFin.

Selain GPU terintegrasi Intel Iris Xe, pada laptop ini juga hadir NVIDIA GeForce MX 350. NVIDIA mengklaim bahwa GPU ini mampu mengungguli Intel Iris Plus pada Core i7-1065G7 hingga 2,5 kali lipat. Akan tetapi, hal yang berbeda cukup terasa dengan Intel Iris Xe yang ada pada Core i7-1165G7. Pada beberapa pengujian, ternyata MX350 tidak lebih kencang dari Iris Xe.

Game

Besar kemungkinan bahwa laptop Dell Inspiron 14 7400 ini sehari-hari tidak digunakan untuk bermain game. Walaupun begitu, dengan kemampuan untuk menjalankan game rasanya tidak pas jika saya tidak menguji laptop ini untuk bermain game. Hal tersebut dikarenakan Dell memasangkan GeForce MX 350 pada laptop ini. Selain itu, Intel Iris Xe juga memiliki kinerja yang mampu menjalankan beberapa game kelas atas.

Pada dasarnya, kedua GPU yang ada pada laptop ini mampu menjalankan game pada resolusi 1366×768 dengan baik. Setelah mencoba berkali-kali, ternyata Intel Iris Xe mampu mengungguli MX 350 walau hanya sekitar 2 frame per second saja. Mengingat penggunaan IGP lebih menghemat baterai, saya sangat menyarankan untuk menggunakan Iris Xe jika ingin bermain game.

Berikut adalah dua game yang saya uji serta 3DMark

Produktivitas dengan Sintetis

Untuk membuat sebuah konten, tentu saja sebuah laptop dengan kinerja prosesor dan kartu grafis yang tinggi dibutuhkan. Selain itu, tentu saja laptop juga selalu dipakai untuk kebutuhan hiburan serta pekerjaan. Untuk menguji hal tersebut, saya menggunakan beberapa software benchmark yang dapat mewakili kinerjanya di dunia nyata.

Pengujian laptop ini memang memakan waktu yang cukup lama. Hal tersebut dikarenakan saya cukup kaget dengan kinerja dari Intel Iris Xe. Pada beberapa pengujian sintetis, ternyata kinerjanya melampaui penggunaan GeForce Mx 350. Oleh karena keterbatasan waktu, saya hanya menguji kemampuan rendering 3D dari kartu grafis yang ada menggunakan CineBench R15 saja. Hasilnya cukup membuktikan bahwa kinerja dengan akselerasi GPU MX350 masih lebih baik dari Xe.

Semua pengujian menggunakan mode Optimized pada software Dell Power Manager. Pengujian saya lakukan dengan menggunakan Iris Xe dan MX 350, agar terlihat seberapa baik kinerjanya.

Kinerja keduanya memang terlihat kencang. Hal ini cukup membuktikan bahwa Dell Inspiron 14 7400 cocok untuk digunakan dalam bekerja menggunakan software Office mau pun membuat konten video. Bagi pelaku UMKM pun juga bisa menggunakan laptop ini untuk meningkatkan kinerja usahanya.

Baterai

DailySocial menguji laptop yang satu ini berdasarkan berapa lama sebuah perangkat bisa menonton file video 1080p dengan container file MP4. Perlu diketahui bahwa tidak satu tes baterai pun yang mampu memberikan hasil yang sama dengan penggunaan sehari-hari. Hanya saja, sebuah riset pernah dilakukan untuk mengukur pemakaian sebuah laptop.

Hasilnya, untuk nonton video, laptop yang satu ini ternyata bisa bertahan selama 14 jam 16 menit. Tentu saja saat digunakan dalam menggunakan Office ringan, hasilnya bisa jadi lebih lama. Tetapi jika digunakan untuk melakukan rendering video dan bermain game, sepertinya akan lebih cepat habis.

Verdict

Saat ini semakin banyak pilihan bagi para pebisnis, pelaku UMKM, dan pembuat konten untuk membeli sebuah laptop. Apalagi, saat ini sebagian laptop yang ditujukan pada pangsa pasar tersebut memiliki dimensi yang cukup ramping. Salah satu yang bisa dipilih oleh mereka yang masuk dalam kelas ini adalah Dell Inspiron 14 7400.

Laptop ini menggunakan Intel Core i7-1165G7 terbaru yang memiliki kinerja tinggi. Walaupun masih menggunakan proses pabrikasi 10 nm, namun panas yang dihasilkan tidak mengganggu. Saya merasa nyaman pada saat menggunakannya untuk bermain game serta melakukan editing video dengan cepat. Editing foto serta menggunakan Office juga menjadi  nyaman saat menggunakan laptop ini.

Kinerja baterainya yang membuat daya hidup laptop ini menjadi lebih panjang memang membuat saya menjadi lebih aman dan tidak perlu mencari-cari stop kontak untuk mengisi baterai. Laptop ini juga memiliki body yang kuat sehingga tidak perlu khawatir saat terbentur dan bahkan terjatuh. Menggunakan SSD membuatnya lebih aman terhadap guncangan.

Dell menjual laptop Inspiron 14 7400 yang menggunakan prosesor Intel Core i7-1165G7 dan GeForce MX 350 dengan harga Rp. 22.499.000. Harga tersebut tergolong cukup standar mengingat dimensi, desain, kinerja, serta daya tahannya yang sangat baik. Dengan bobot yang ringan pula, membuat penggunanya tidak perlu kesulitan saat membawanya.

Sparks

  • Kinerja kencang dengan Intel Core i7-1165G7
  • Daya tahan baterai yang panjang hingga 14 jam
  • Bobot ringan
  • Casing aluminium yang membuatnya terasa kokoh
  • Power on saat lid dibuka

Slacks

  • Kinerja MX 350 yang tidak sekencang Iris Xe
  • LED Backlit keyboard yang kurang terang
  • Kualitas kamera web kurang bagus