NusaTrip mengumumkan akuisisi startup akomodasi perjalanan B2B bernama VLeisure dengan nominal dirahasiakan. Diharapkan solusi VLeisure yang melayani hotel ukuran kecil hingga menengah dapat memperluas cakupan layanan dan jangkauan NusaTrip di luar Indonesia, sekaligus dalam rangka memanfaatkan momentum pertumbuhan industri perjalanan di Asia Tenggara yang mulai bangkit secara signifikan setelah pandemi.
VLeisure merupakan akuisisi internasional perdana NusaTrip setelah bulan lalu buka kantor regional yang ketiga di Vietnam.
Founder Society Pass yang juga menjabat sebagai CEO NusaTrip Dennis Nguyen menjelaskan, VLeisure sangat menyatu dan sejalan dengan strategi NusaTrip. Ada penggabungan teknologi B2B penerbangan NusaTrip yang kuat dan luasnya operasional B2C dengan inventaris manajemen hotel VLeisure yang ekstensif.
“Sebagai orang Vietnam, saya sangat bangga untuk terus mendanai dan mendukung sektor startup Vietnam melalui akuisisi VLeisure ini. Saya percaya bahwa pengusaha Vietnam akan terus menjadi contoh bagi negara Asia Tenggara lainnya, contoh yang mudah adalah Phan Le,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (14/4).
Founder dan Managing Director VLeisure Phan Le menambahkan, dirinya merasa terhormat bisa bergabung dengan ekosistem SoPa dan NusaTrip. Melalui pertumbuhan pesat pada 2021-2022, perusahaan dapat mengakses dukungan dari induk, baik itu infrastruktur modal, teknologi, pemasaran, dan layanan pelanggan, memungkinkan VLeisure untuk melayani lebih baik.
“Perencanaan perjalanan VLeisure, kemampuan pemesanan, keahlian teknologi hotel dapat melengkapi layanan perjalanan NusaTrip yang ada untuk memberikan pengalaman pengguna yang lebih personal,” terang Phan.
Pasca-akuisisi ini Phan didapuk sebagai Managing Director NusaTrip Vietnam. Pengalaman dan pengetahuan yang signifikan di sektor perjalanan Vietnam diharapkan dapat menciptakan layanan perjalanan yang menarik, memenuhi permintaan wisatawan Vietnam.
VLeisure
VLeisure itu sendiri sudah berdiri sejak 2011 di Ho Chi Minh City, menjual akomodasi hotel, maskapai penerbangan, dan agen perjalanan. Startup ini memberdayakan OTA di Vietnam, regional, dan internasional dengan mendistribusikan produk perjalanan mereka. Diklaim inventaris di VLeisure mencapai lebih dari 650 ribu hotel yang terdaftar.
Memanfaatkan kapitalisasi SoPa dan teknologi NusaTrip, VLeisure akan memasarkan produk SaaS (Software as a Service) manajemen hotelnya ke berbagai akomodasi berukuran kecil hingga menengah, berawal dari Vietnam dan kemudian ke seluruh Asia Tenggara. Selain itu, NusaTrip kini memiliki jangkauan operasional untuk memperluas bisnis baik secara B2C dan B2B dengan signifikan di Vietnam.
Menurut Web In Travel, jumlah reservasi perjalanan yang diprediksi pada 2025 akan bertumbuh hingga 94% dari 2019. Administrasi Pariwisata Nasional Vietnam, memperkirakan bahwa sektor pariwisata akan mendatangkan sekitar 110 juta wisatawan pada 2023, senilai $27 miliar, mencakup 5,7% dari proyeksi PDB (Produk Domestik Bruto) 2023 Vietnam sejumlah $469 miliar.
Society Pass Inc. (SoPa), perusahaan teknologi asal Vietnam, mengumumkan akuisisi atas NusaTrip, startup OTA yang bermarkas di Jakarta. Langkah strategis ini sekaligus menandakan masuknya SoPa ke pasar Indonesia, seperti yang dilakukan perusahaan di negara-negara ASEAN lainnya —dengan akuisisi perusahaan lokal.
NusaTrip adalah startup OTA yang berdiri sejak 2013. Startup ini mendapat akreditasi International Air Transport Association (IATA) dan pelopor penyedia layanan satu pintu untuk banyak pilihan maskapai dan hotel bagi pelanggan korporasi dan ritel di Indonesia. NusaTrip diklaim memiliki lebih dari 1,2 juta pengguna, 500 maskapai penerbangan, dan 200 hotel di seluruh dunia, menghubungkan dengan lebih dari 80 juta unique visitor di situsnya.
Platform
Kunjungan Bulanan
(Periode Mei 2022-Juli 2022)
Unduhan App
(Google Playstore)
Traveloka.com
~13,8 juta+
~50 juta+
Tiket.com
~8,4 juta+
~10 juta+
Nusatrip.com
~2,5 juta+
~500 ribu+
Pegipegi.com
~1,4 juta+
~5 juta+
*Data SimilarWeb, diakses per 15 Agustus 2022 pukul 11.00 WIB
Dalam keterangan resmi yang disampaikan hari ini (15/8), Founder, Chairman, dan CEO SoPa Dennis Nguyen mengatakan akuisisi NusaTrip merupakan bagian dari strategi pertumbuhan perusahaan dengan melebarkan sayap ke pasar Asia Tenggara. SoPa menggabungkan teknologi mutakhir dan efisiensi operasional platform travel e-commerce NusaTrip dengan pengalamannya membangun brand.
“Dengan akuisisi ini, kini SoPa mengintegrasikan enam vertikal (loyalty, gaya hidup, mamin, telekomunikasi, media digital, travel) ke dalam satu platform loyalty dan e-commerce kohesif untuk memberikan produk dan layanan yang lebih baik bagi para konsumen dan merchant di pasar-pasar utama di Asia Tenggara,” kata Nguyen.
Dia melanjutkan, pada tahun ini diklaim SoPa tumbuh pesat dengan kemampuan menangkap peluang mengakuisisi perusahaan pemimpin pasar, serta berkolaborasi dengan mitra visioner, menggarisbawahi pendekatan unik sebagai agregator, yang akan langsung membuahkan hasil berupa optimasi biaya dan penambahan sumber pendapatan.
Country Manager Society Pass Indonesia Patrick Soetanto menambahkan, masuknya SoPa ke Indonesia membuka kesempatan bagi NusaTrip untuk membuka lebih banyak peluang bisnis di negara-negara di Asia Tenggara di mana SoPa beroperasi. Bentuknya bisa melalui integrasi produk travel yang lebih beragam dan membuat penawaran yang lebih kompetitif bagi lebih banyak pengguna regional dan internasional.
Industri pariwisata dalam momentum pertumbuhan
Saat ini, industri pariwisata sedang mempersiapkan momentum pertumbuhan dari perjalanan outbound dan inbound yang diprediksi akan terus meningkat, seiring ramainya konsumen bepergian pascapandemi. “Kenaikan ini didukung oleh inisiatif pemerintah dalam memajukan pariwisata, kebangkitan ekonomi kelas menengah, dan tingginya tingkat penetrasi internet, sehingga mempermudah orang-orang memesan tiket pesawat dan hotel melalui berbagai OTA.”
Pendiri NusaTrip Galumbang Menak turut menyampaikan pernyataannya. Dia bilang, rasa senangnya karena sudah menjadi bagian dari SoPa, sehingga memungkinkan perusahaan masuk ke dalam ekosistem SoPa yang luas di Asia Tenggara. “Kami bersemangat akan penggabungan kemampuan pemasaran ini,” ucapnya.
Dia melanjutkan, mengamati bangkitnya industri pariwisata di Asia Tenggara pada kuartal dua dan tiga tahun ini, perusahaan optimistis dapat menumbuhkan basis penggunanya lebih pesat. Juga, menawarkan kepada para pelaku perjalanan bisnis dan pelancong dengan harga pemesanan hotel dan tiket pesawat yang lebih kompetitif tanpa biaya tambahan, pilihan pembayaran yang leluasa, dan membuat rencana perjalanan yang lebih praktis.
Jika dibandingkan dengan layanan OTA lainnya, khususnya yang saat ini memimpin pasar Indonesia, layanan yang disuguhkan Nusatrip memang belum selengkap mereka. Di saat yang lain mencoba fokus menghadirkan pengalaman gaya hidup menyeluruh, Nustarip masih fokus menjadi OTA dengan produk utama Tiket Pesawat dan Hotel saja.
Pun dari sisi pengalaman menggunakan layanannya, tampilan situs yang ada masih terkesan dengan gaya yang populer sekitar 5 tahun yang lalu. Hal ini terlepas dari performa dan harga jual yang mereka tawarkan.
Untuk aplikasi NusaTrip sendiri, saat ini diperkirakan sudah diunduh hampir 1 juta pengguna. Menyiratkan bahwa sejak awal debutnya, fokus pelayanan pengguna menggunakan situs web. Mereka turut mengoptimasi versi mobile web untuk pengguna.
Mengenai SoPa
SoPa sendiri merupakan startup yang sudah melantai sejak November 2021 di NASDAQ dengan kode SOPA. Tercatat saat ini kapitalisasi pasar SoPa $51,86 juta (lebih dari 762 miliar Rupiah). Perusahaan beroperasi di Vietnam, Indonesia, Filipina, Singapura, dan Thailand, dengan kantor cabang di Los Angeles, Bangkok, Hanoi, Ho Chi Minh City, Jakarta, Manila, Singapura.
SoPa memiliki model bisnis yang berfokus pada analisis data pengguna melalui platform loyalty, Society Pass, dan perputaran poin loyalty universal, Society Points. Platform Society Pass membantu para merchant untuk lebih meningkatkan akuisisi pengguna serta mempertahankan pelanggan setia.
Adapun kehadiran Society Points merupakan langkah perusahaan dalam menjaga retensi pelanggan dalam vertikal yang sangat kompetitif dan sekarang membutuhkan pengalaman yang saling berhubungan lebih dari sebelumnya. Saat ini, konsumen e-commerce menuntut banyak titik kontak untuk membeli barang dan jasa, mendapatkan poin loyalitas, dan merujuk teman dengan mudah.
Ekosistem multi-merek Society Pass memungkinkan konsumen untuk mendapatkan dan menukarkan poin di berbagai jenis peritel, sambil memfasilitasi pendekatan terpadu untuk penghargaan dan insentif pelanggan bagi pedagang.
Sejak didirikan di 2018, SoPa mengakumulasi lebih dari 3,3 juta pengguna terdaftar dan lebih dari 205.000 merchant/ brand terdaftar di platformnya. Perusahaan telah berinvestasi selama dua tahun lebih untuk membangun arsitektur TI berhak paten dengan komponen-komponen mutakhir untuk secara efektif mengembangkan skala serta mendukung para konsumen, merchant, dan langkah akuisisi.
Dalam memperluas jejak bisnisnya di ASEAN, sejak awal tahun ini SoPa aktif mengakuisisi berbagai startup lokal. Di antaranya, dua startup asal Filipina, yakni Mangan.ph, startup penyedia jasa pesan antar makanan dan Pushkart.ph, penyedia jasa antar kebutuhan sehari-hari. Selanjutnya, masuk ke Thailand lewat akuisisi Thoughtful Media Group, sebuah social commerce yang menawarkan jaringan multiplatform video digital premium.
Kemudian pada Juni 2022, akuisisi Gorilla Networks, operator jaringan mobile blockchain berbasis web3 di Singapura, yang nantinya akan diintegrasikan dengan ekosistem loyalitas di SoPa. Perusahaan juga mengoperasikan bisnis lainnya, yakni Leflair.com, platform e-commerce gaya hidup kenamaan dan Handycart.vn, penyedia layanan pengiriman restoran daring, keduanya berasal dari Vietnam.