Tag Archives: desty

Startup pengembang full stack e-commerce solution untuk merchant Desty dikabarkan menggalang putaran dana terbaru yang dipimpin oleh East Ventures

Desty Dikabarkan Galang Pendanaan Baru

Startup pengembang full stack e-commerce solution untuk merchant Desty dikabarkan menggalang putaran dana baru. Menurut regulatory filings, sejumlah investor berpartisipasi di seri ini, termasuk pemodal sebelumnya seperti East Ventures, Jungle Ventures, Square Peg, turut berpartisipasi dalam putaran tersebut.

Ada pula nama-nama investor baru, seperti ZVC Investment (VC hasil merger dengan YJ Capital dengan Line Ventures), dan BAce Capital.

Manajemen Desty tidak bersedia berkomentar mengenai informasi ini ketika dihubungi DailySocial.id.

Desty mengumumkan pembukaan pendanaan pra-seri A senilai $3,2 juta pada Juli 2021 lalu dipimpin 5Y Capital. Putaran tersebut mendapatkan tambahan dana senilai $5 juta dengan East Ventures sebagai pemimpin berikutnya pada November 2021. Lalu di Juni 2022 lalu Square Peg masuk dalam pendanaan tambahan untuk putaran yang sama.

Perkembangan Desty

Desty Commerce

Desty merupakan platform yang fokus menyediakan solusi menyeluruh untuk bisnis dari berbagai sektor sejak Oktober 2020. Kini solusi yang ditawarkan terbagi menjadi empat layanan, yaitu layanan untuk tampilan depan (Desty Page), serta layanan untuk membantu operasional penjualan (Desty Store, Desty Omni, dan Desty Menu).

“Sebagai tech startup yang menawarkan solusi bagi merchant, Desty Commerce terus berupaya untuk menemukan solusi atas segala permasalahan yang terjadi di lapangan. Misi kami berfokus pada penyediaan solusi digital untuk menunjang bisnis di Indonesia. Kami harap, dengan Desty Commerce, para merchant dapat mengembangkan bisnisnya serta membawa pengaruh positif bagi ekonomi digital,” ujar Co-founder dan CEO Desty Mulyono Xu dalam keterangan resmi beberapa waktu lalu.

Desty Page memungkinkan merchant untuk menyatukan seluruh informasi yang berhubungan dengan bisnisnya ke dalam satu halaman bio-link, seperti konten sosial media (Youtube, TikTok, dan sebagainya), katalog toko, informasi mengenai promosi, kanal penjualan, kontak bisnis, dan lain-lain. Selain itu, Desty Page juga dilengkapi dengan fitur built-in analytics dan pixel tracking dari Google dan Facebook.

Fitur ini pun ditawarkan secara cuma-cuma bagi para pelaku e-commerce maupun content creator tanpa dikenakan biaya berlangganan. Bahkan beberapa selebriti atau content creator ternama juga sudah merasakan manfaat dari penggunaan Desty Page seperti Luna Maya, Farah Quinn, Choky Sitohang, Titan Tyra, dan Greysia Polii.

Kemudian, Desty Store memberikan akses bagi bisnis e-commerce untuk membuat web-store fungsional yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan tampilan brand. Laman ini telah terhubung dengan layanan logistik maupun ride-hail app nasional, seperti Wahana, SiCepat, Lion Parcel, GoSend, dan Grab Express. Opsi pembayarannya pun lengkap mulai dari Virtual Account, kartu kredit serta e-wallet seperti GoPay, OVO, dan ShopeePay. Desty Store juga dilengkapi dengan fungsi built-in analytics dan pixel tracking dari Google dan Facebook.

Untuk mendukung integrasi penjualan e-commerce di berbagai marketplace maupun web store, Desty Commerce menghadirkan layanan Desty Omni untuk mengelola produk, pesanan, serta stok barang. Belum lama ini, Desty meluncurkan fitur baru bertajuk Omni Chat, dashboard kolektif untuk mengakses seluruh chat pelanggan dari berbagai marketplace. Fitur ini diharapkan dapat mempermudah bisnis untuk melayani pelanggan secara efektif serta meningkatkan chat response time yang merupakan sebuah indikator penting bagi pelanggan e-commerce saat memilih toko untuk berbelanja.

Diklaim sejak diluncurkan hingga saat ini, Desty Omni telah berhasil mencapai ratusan miliar rupiah Gross Merchandise Value (GMV). Desty turut mengembangkan layanan Desty Menu yang dirancang khusus untuk pelaku bisnis dalam industri F&B untuk memangkas rantai operasional pemesanan, dapat digunakan di restoran, coffee shop, bioskop, karaoke, dan sebagainya.

Dengan Desty Menu, merchant dapat memanfaatkan berbagai layanan seperti pick-up, dine-in, delivery, dan scheduled order. Lebih dari itu, Desty Menu memberikan akses bagi pemilik bisnis untuk mengumpulkan dan memusatkan data pelanggan dalam sistem Customer Relationship Management (CRM). Fitur delivery dan CRM ini akan segera diluncurkan untuk dapat digunakan oleh merchant.

Disebutkan merchant yang telah menggunakan Desty Menu membuktikan kenaikan omset hingga 30%, efisiensi waktu pelayanan hingga 5 menit, serta mendapat testimoni positif lebih dari 90% pelanggannya.

Menurut Mulyono, setiap e-commerce dapat menggunakan berbagai layanan Desty Commerce sesuai kebutuhan maupun seluruh layanan yang tersedia karena seluruh layani dapat terintegrasi dan kedepannya akan disatukan ke dalam sebuah super app.

Hingga saat ini, Desty Commerce sudah menggandeng banyak brand ternama, seperti Electronic City, PVN, DAMN I Love Indonesia, NAMA Beauty, Kurumi, Duvaderm, SOVLO, Mirael Sugar Wax, Cinepolis, NAV Karaoke, Liberica, Omija, Pison Coffee, Vilo Gelato, dan masih banyak lainnya.

Application Information Will Show Up Here
Desti melengkapi solusinya dengan 4 layanan utama yaitu Desty Page, Desty Store, Desty Omni dan Desty Menu / Desty

Desty Commerce Lengkapi Pilar, Bantu Pemilik Bisnis “Go Online”

Bisnis e-commerce di Indonesia yang terus berkembang pesat telah menciptakan persaingan bisnis yang semakin ketat. Hal ini mengharuskan para pelaku bisnis untuk bisa terus berinovasi baik dalam segi produk, layanan, maupun strategi dalam menggaet dan mempertahankan pelanggan.

Kebanyakan isu yang ditemui dalam bisnis umumnya terkait hal operasional, seperti produk yang terfragmentasi, perhitungan manual atau kualitas website. Dalam rangka membantu para pelaku bisnis menerapkan digitalisasi dan menunjang usahanya, Desty melengkapi layanan mereka menjadi lebih terpadu dengan paket Desty Commerce yang terdiri atas empat fitur utama, yaitu Page, Store, Omni, dan Menu.

Tawarkan solusi lengkap

Sebelumnya, Desty menawarkan dua produk utama, yakni Desty Page dan Desty Store. Desty Page adalah layanan landing page untuk mengoptimalkan fitur tautan pada akun media sosial, khususnya Instagram. Sementara, Desty Store merupakan pelengkap kanal marketplace yang menghadirkan platform untuk membantu pengguna membuka toko online dengan mudah.

Perusahaan kemudian menambah solusi yang ditawarkan melalui Desty Omni, dan Desty Menu. Layanan Desty Omni sendiri disediakan untuk memudahkan para pemilik bisnis mengelola produk, pesanan, serta stok barang demi mendukung integrasi penjualan e-commerce di berbagai marketplace maupun web store. Belum lama ini, Desty juga meluncurkan fitur baru bertajuk Omni Chat, sebuah dashboard kolektif untuk mengakses seluruh chat pelanggan dari berbagai marketplace.

Fitur Omni Chat ini diharapkan dapat mempermudah bisnis untuk melayani pelanggan secara efektif serta meningkatkan chat response time yang merupakan sebuah indikator penting bagi pelanggan e-commerce saat memilih toko untuk berbelanja. Sejak diluncurkan hingga saat ini, Desty Omni telah berhasil mencapai ratusan miliar rupiah Gross Merchandise Value (GMV).

Selain itu, layanan lain yang turut dikembangkan adalah Desty Menu, dirancang khusus untuk pelaku bisnis dalam industri Food and Beverages (F&B) dalam memangkas rantai operasional pemesanan. Layanan ini akan bermanafaat oleh restoran, coffee shop, bioskop, karaoke, dan sebagainya. Melalui Desty Menu, merchant dapat memanfaatkan berbagai layanan seperti pick-up, dine-in, delivery, dan scheduled order.

Lebih dari itu, Desty Menu memberikan akses bagi pemilik bisnis untuk mengumpulkan dan memusatkan data pelanggan dalam sistem Customer Relationship Management (CRM). Fitur delivery dan CRM ini akan segera diluncurkan untuk dapat digunakan oleh merchant. Beberapa merchant yang telah menggunakan layanan ini mengungkapkan bahwa usahanya telah mengalami peningkatan omset hingga 30%, efisiensi waktu pelayanan hingga 5 menit, serta mendapat testimoni positif lebih dari 90% pelanggannya.

Setiap e-commerce dapat menggunakan berbagai layanan Desty Commerce sesuai kebutuhan karena seluruh layanan dapat terintegrasi dan kedepannya akan disatukan ke dalam sebuah super app. Hingga saat ini, Desty Commerce sudah menggandeng banyak brand ternama, seperti Electronic City, PVN, DAMN I Love Indonesia, NAMA Beauty, Kurumi, Duvaderm, SOVLO, Mirael Sugar Wax, Cinepolis, NAV Karaoke, Liberica, Omija, Pison Coffee, Vilo Gelato, dan lain-lain.

Investasi di sektor social commerce

Desty pertama kali mendapatkan pendanaan tahap awal oleh East Ventures di akhir tahun 2020 dengan jumlah yang dirahasiakan. Ketika itu perusahaan baru 2 bulan berdiri, namun sudah berhasil menggaet ribuan pengguna termasuk online brands (Alowalo, Babycare, Notbad), kreator konten (Mindblowon Studio/Tahilalat), dan influencer dari industri kuliner, travel, gaya hidup, dan fesyen.

Di tahun 2021, perusahaan kembali mengumpulkan dana senilai $5 juta atau sekitar 71,3 miliar Rupiah dalam putaran pra Seri A. Dana ini disebut akan digunakan untuk mempercepat pengembangan produk dan akuisisi merchant serta meluncurkan produk-produk inovatif ke depannya. Lalu, di awal tahun ini, perusahaan mengumumkan pendanaan tambahan dari perusahaan investasi global, Square Peg,

Hingga saat ini, Desty telah menggalang dana lebih dari $10 juta di putaran pra Seri A3. Kedepannya, perusahaan akan terus berinovasi untuk memberikan lebih banyak layanan penunjang bisnis guna mendukung digitalisasi bisnis di Indonesia. Pada kuartal ketiga tahun ini, Desty Omni juga disinyalir akan melakukan integrasi dengan TikTok Shop serta Lazada.

Desty merupakan satu dari beberapa pemain yang giat mendukung pertumbuhan social commerce di Indonesia. Begitu pula para investor yang kini semakin tertarik untuk menanamkan modalnya di sektor ini. Sebut saja Mapan yang belum lama ini berhasil mengamankan pendanaan seri A senilai $15 juta atau setara 223 miliar Rupiah.  Selain itu juga ada Dagangan dan Super yang hampir bersamaan mengumumkan perolehan pendanaan masing-masing sebesar 95 miliar Rupiah dan lebih dari 1 triliun Rupiah.

Cara Menambahkan Link di Desty Page

Di Desty Page, Anda bisa melakukan kustomisasi penuh untuk landing page Anda, sesuai dengan kebutuhan.

Anda bisa menghubungkan link media sosial apapun yang Anda miliki, e-commerce, aplikasi apapun, bahkan playlist Spotify. Yang lebih menarik, Anda bisa menyematkan gambar, audio, video, hingga daftar produk.

Pada artikel ini, kita akan membahas mengenai tutorial menambahkan link pada Desty Page.

Tutorial Menambahkan Link

Untuk bisa menambahkan link, tentunya Anda harus memiliki akun pada Desty Page terlebih dahulu. Kemudian, silakan mengikuti langkah-langkah di bawah ini:

 

  • Setelah muncul halaman dashboard, pilih page yang ingin Anda tambahkan link

  • Klik ikon +

  • Klik Link

  • Pilih style yang Anda inginkan

  • Isikan nama tampilan. Nama ini akan muncul pada halaman depan.

  • Lengkapi dengan URL

  • Kemudian, Anda bisa memilih untuk menggunakan ikon. Klik Update untuk menyimpan perubahan.

  • Selesai! Perubahan telah disimpan dan page Anda telah diterbitkan.

  • Bila Anda ingin menambahkan link lainnya, ulangi cara yang sama. Untuk semakin mempercantik tampilan page Anda, Anda juga bisa mengganti font, ukuran tulisan, dan lain-lain.

Dengan menggunakan Desty Page, Anda bisa mengorganisasikan berbagai link dalam satu halaman saja. Seluruh fitur ini dapat diakses secara gratis, lho!

Selamat mencoba dan semoga bermanfaat.

Desty Social Commerce

Optimisme Desty Gairahkan “Social Commerce” sebagai Bisnis Berkelanjutan

Tidak dimungkiri, social commerce adalah salah satu vertikal bisnis di startup yang diuntungkan semenjak pandemi. Pembatasan interaksi sosial secara otomatis mendorong semangat para pelaku industri untuk mencari pendapatan tanpa harus melangkah ke luar rumah. Hal ini tak lepas dari fitur-fitur di media sosial, seperti “Instagram Story” yang turut membantu penjual dalam memasarkan produknya.

Terlebih itu, konsep social commerce melekat erat dengan ranah e-commerce. Mengutip dari laporan Econsultancy, pada 2025 mendatang, pasar e-commerce diproyeksikan akan melebihi $100 miliar per tahunnya. Hal ini turut mendongkrak popularitas social commerce.

Desty adalah salah satu pemain social commerce yang hadir sejak Oktober 2020, alias saat pandemi berlangsung. Dalam waktu singkat, Desty mampu meyakinkan pasar bahwa model bisnis yang diusung adalah the next big thing yang akan tumbuh bersama industri e-commerce — yang diproyeksikan akan menjadi penyokong ekonomi digital di Indonesia.

Untuk membahas lebih dalam, DailySocial.id mengundang Shintia Xu selaku Head Marketing Desty untuk membagikan pandangan dan optimismenya di industri ini dalam sesi #SelasaStartup yang digelar di pekan ketiga Juni 2022.

Kue bisnis social commerce

Berbagai riset menyebutkan bahwa kue bisnis social commerce ini sejalan dengan penggunaan internet yang terhubung dengan perangkat smartphone. Misalnya, mengutip dari laporan Econsultancy bersama Magento dan Hootsuite pada bulan Oktober 2019 berjudul “The State of Social Commerce in Southeast Asia”, industri social commerce diproyeksikan akan bertumbuh signifikan. Asia Tenggara memiliki lebih dari 350 juta pengguna internet dan 90% dari mereka sudah terhubung dengan smartphone.

Ukuran pasar social commerce di Indonesia sendiri cukup besar. Menurut laporan Research and Markets, pada 2022, nilai pasarnya mencapai $8,6 miliar dan akan meningkat sampai $86,7 miliar di 2028 mendatang.

Pada umumnya, platform enabler seperti Desty memberikan layanan untuk memudahkan pengelolaan barang dan sistem transaksi. Sebagian juga membantu di sisi pemasaran sampai dengan pembayaran. Selain Desty, beberapa platform yang berusaha membantu pelaku social commerce adalah AturToko, Avana, Minin, Tokotalk, dan beberapa lainnya.

“Kami punya empat produk yang semuanya mengonsolidasi semua pain points yang belum diberikan pemain social commerce yang ada sejauh ini, makanya Desty hadir,” ucap Shintia.

Desty menyediakan empat jenis layanan solusi digital, yakni Desty Menu, menyediakan kemudahan bagi restoran dalam membuat menu digital. Menu yang didesain khusus untuk industri hospitality dan F&B ini terintegrasi dengan fitur pembayaran dan kode QR sehingga memudahkan transaksi.

Berikutnya, Desty Omni, platform untuk mengelola stok barang dan pesanan toko yang sangat membantu bagi aktivitas jualan online; Desty Store, yang merupakan platform pembuatan situs bagi toko online; dan Desty Page, layanan penyedia landing page yang dioptimasi untuk tautan di akun media sosial, khususnya Instagram — konsepnya mirip Linktree atau Oneblink yang dikembangkan MTARGET.

“Saat pertama kali baru hadir, banyak yang belum tahu produk Desty. Akhirnya para social seller mulai coba-coba dan akhirnya kami mulai dipercaya. Ini masalah kebiasaan baru saja, pelan-pelan mereka akan terbiasa dengan cara baru yang sebenarnya memudahkan mereka. Adaptasi ini sangat terbantu semenjak adanya pandemi.”

Buat bisnis online jadi berkelanjutan

Secara konsep, sambung Shintia, Desty mengonsolidasikan seluruh produknya, mulai dari front-end hingga back-end dipermudah untuk dioperasikan oleh para penjual online. Bahkan, untuk mengoperasikan Desty Page misalnya, tidak perlu orang yang harus paham teknologi, ibu-ibu yang awam sekalipun dapat menggunakannya.

Salah satu contoh sukses yang berhasil dibuktikan oleh Desty adalah pengusaha baru, seorang ibu rumah tangga di Medan yang mulai berjualan toko perlengkapan bayi dengan cara konvensional. Setelah terjadi pandemi, ia mulai geser bisnisnya ke platform media sosial dan mulai mempelajari cara berjualan online dengan Desty.

“Ibu ini mengikuti seluruh arahan kita, untuk rajin buat konten, memanfaatkan semua fitur di Desty, sampai akhirnya omzet penjualannya naik 300%. Penjualan di platform media sosialnya ini bahkan melebihi penjualan di toko marketplace yang ia buat.”

Shintia mengklaim, selama ini solusi yang dihadirkan oleh pemain social commerce sebelum Desty hadir masih tercecer, masih dibutuhkan proses manual, dan belum terkonsolidasi penuh. Padahal, bagi para penjual, channel penjualan yang datang dari mana saja itu adalah masalah keseharian.

“Selalu ada kepusingan tentang undersell dan oversell. Desty membuat fitur-fitur yang membuat operasional mereka jadi lebih efisien, tidak butuh banyak SDM, sehingga mereka bisa tetap fokus mengembangkan bisnisnya.”

Selain didukung fitur yang menyeluruh, model bisnis Desty juga disebutkan oleh Shintia mendukung bisnis online dapat tumbuh bersama. Perusahaan tidak membebankan biaya berlangganan untuk para pengguna, alias seluruh fitur dapat digunakan secara gratis. Perusahaan hanya mengenakan biaya jasa untuk transaksi yang berhasil.

“Kami percaya empowering SME itu bukan dengan membebankan biaya bulanan. Prinsip kami, kami dapat uang kalau kamu [penjual online] dapat uang. Konsep kami diterima hingga kini kami punya lebih dari satu juta merchant online,” tutupnya.

Tutorial Membuat Desty Page

Apakah Anda seorang content creator, influencer, atau penjual toko online? Bila iya, terkadang mungkin Anda kesulitan dalam mengorganisasikan berbagai link, mulai dari link media sosial hingga link produk yang Anda promosikan. Nah, saat ini terdapat platform asli dari Indonesia yang menyediakan solusi bagi hal tersebut. Yap, platform tersebut adalah Desty melalui layanan Desty Page.

Pada artikel ini, kita akan membahas mengenai tutorial untuk membuat Desty Page secara lengkap. Berikut adalah langkah-langkahnya:

 

  • Klik Coba Gratis


  • Anda akan masuk ke laman pendaftaran. Yang perlu Anda lakukan adalah mengisikan nomor telepon.


 

  • Klik Daftar

 

  • Selanjutnya, verifikasi nomor telepon Anda dengan memasukkan 4 digit kode yang dikirimkan ke WhatsApp

  • Kemudian, isikan informasi diri Anda yang terdiri dari alamat email dan nama lengkap. Lalu klik Buat Akun.

  • Kemudian, pada langkah pertama Anda perlu memilih profil antara Penjual online, Influencer, Content creator, F&B, Penyedia jasa, atau Lainnya.

  • Selanjutnya, Anda bisa memilih untuk Mulai buat page atau Migrasi dari Linktree (bila ada)

  • Bila Anda mulai membuat page, langkah selanjutnya adalah mengisi link yang Anda miliki di antara WhatsApp, Instagram, TikTok, atau ketiganya.

  • Klik Lanjutkan

  • Langkah selanjutnya, isikan username link Anda

  • Klik Lanjutkan

  • Selesai! Page Anda telah berhasil dibuat

Tampilan di atas adalah tampilan default dari Desty Page. Tentunya, Anda dapat sesuka hati mengubah foto, user name, font, tema, dan lain-lain untuk mempermanis page Anda. Tutorial untuk melakukan perubahan tema akan dibahas pada artikel selanjutnya.

Semoga bermanfaat!

Mengenal Desty Page, Layanan Link Bio untuk Creator dan UMKM

Desty merupakan startup platform digital yang mendukung social seller, dengan menyediakan berbagai layanan yang mempermudah penjual online hingga siapa saja untuk mengelola keperluan digitalnya. Saat ini, sekitar 50% pengguna Desty adalah penjual online, sementara 30% pengguna adalah kreator konten dan influencer.

Desty menyediakan empat jenis layanan solusi digital. Yang pertama yaitu Desty Menu, yang menyediakan kemudahan bagi restoran dalam membuat menu digital. Menu yang didesain khusus untuk industri hospitality dan F&B ini terintegrasi dengan fitur pembayaran dan kode QR sehingga memudahkan transaksi.

Layanan kedua yakni Desty Omni. Desty Omni merupakan platform untuk mengelola stok barang dan pesanan toko yang sangat membantu bagi aktivitas jualan online.

Selanjutnya, yang ketiga adalah Desty Store, yang merupakan platform pembuatan website bagi toko online.

Kemudian yang terakhir adalah Desty Page, yang akan kita kupas lebih lanjut dalam artikel ini.

Cara Kerja Desty Page

Desty Page merupakan salah satu layanan dari Desty, yang berfokus pada link-in bio atau landing page untuk media sosial. Anda bisa menghubungkan berbagai kanal media sosial, foto, video, katalog produk, dan lain-lain pada link Desty Page yang Anda sematkan pada bio media sosial Anda.

Yang makin menarik, seluruh fitur Desty Page dapat digunakan secara gratis.

Fitur Desty Page

Setelah mengetahui apa itu Desty dan khususnya Desty Page, berikut beberapa fitur yang disediakan:

  • Menghubungkan dengan media sosial apapun yang Anda miliki, seperti WhatsApp, Instagram, TikTok, dan lain-lain
  • Menghubungkan dengan ecommerce atau marketplace yang Anda gunakan, seperti Desty Store, Shopee, Tokopedia, dan lain-lain
  • Menghubungkan dengan aplikasi apapun, bahkan playlist Spotify
  • Menyematkan gambar, audio, video, hingga daftar produk
  • Terdapat dashboard analitik mengenai performa halamanmu, seperti insight, activity, dan number of visitors pada halaman yang Anda hubungkan
  • Kustomisasi secara penuh halaman Desty Page sesuai kebutuhan serta keinginan Anda
  • Migrasi akun Linktree Anda ke Desty Page secara instan

Kegunaan Desty Page

Dengan menggunakan Desty Page, Anda dapat memiliki satu link yang dapat terhubung dengan berbagai platform atau destinasi dengan beragam fungsi. Sehingga, Anda bisa menjangkau audiens atau target market yang lebih luas. Selain itu, Anda bisa memberikan beragam informasi yang terintegrasi. Dengan adanya fitur analitik, Anda akan terbantu untuk memahami perilaku pengunjung Anda.

Secara gratis, Anda bisa menyatukan banyak link dan membagikannya hanya dalam satu link saja. Tentunya lebih ringkas dan praktis, bukan?

Desty Announces Additional Funding Led by Square Peg

Desty, a digital platform developer startup that supports social sellers, announced additional funding led by Square Peg. This investment follows the pre-series A round which was announced in mid-2021. It is then followed by additional rounds at the end of 2021 with the participation of East Ventures, Jungle Ventures, 5Y Capital, and several angel investors.

Desty plans to leverage its new funding for product optimization, team expansion, and user acquisition.

“We are welcoming the support from Square Peg with their extensive experience investing in comparable business models around the world. Indonesia has a very unique digital economy with striking fragmentation across merchant traffic, sales channels, payments and logistics. We firmly believe that our holistic approach to empowering merchants with our suite of enablement tools will solve their problems most effectively,” Desty’s Co-founder & CEO, Mulyono Xu said.

Square Peg is a global technology investment company that manages over $1 billion in funds and has actively deployed more than $200 million in Southeast Asia. Some of his portfolios include PropertyGuru, FinAccel, Pluang, and Doctor Anywhere.

“We are excited to partner with Desty, not only because it is attractive and we’ve seen the customer satisfaction, but also because of the technical talent and deep market knowledge brought together by Mulyono and Bill (Desty’s Founder). They have deep industry expertise and best practice experience that will help unlock economic opportunities for millions of small businesses in Indonesia and across Southeast Asia,” Square Peg’s Partner, Piruze Sabuncu said.

Desty’s business growth

Over the last few months, coupled with the launch of new features, Desty has increased its merchant capacity to handle transactions and has recorded an average monthly GMV growth of 250% over the last quarter. Desty solutions are used by various brands, such as fashion, electronic retail, and culinary.

Desty has reached nearly one million users with 33x annual growth. Over the past year, they have upgraded several merchant empowerment tools and technology infrastructures such as Link-in-Bio (desty.page), Online Store Maker (desty.store), Digital Order Menu System (desty.menu), and Omni Channel Dashboard (desty.omni).

It was previously said that around 50% of Desty’s users are online sellers, while 30% of users are creators or influencers.

Social commerce enabler service

Desty’s services target social commerce actors, either through social media or other channels. The size of the social commerce market in Indonesia itself is quite large. According to the Research and Markets report, in 2022, the market value is to reach $8.6 billion and will increase to $86.7 billion in 2028.

In general, enabler platforms provide services to facilitate the management of goods and transaction systems. Some also help on the marketing side up to payment. In addition to Desty, several platforms that are offering similar service to help social commerce players include AturToko, Avana, Minmin, Tokotalk, and several others.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Pendanaan Desty Square Peg

Desty Umumkan Pendanaan Tambahan Dipimpin Square Peg

Desty selaku startup pengembang platform digital yang mendukung social seller, mengumumkan perolehan pendanaan tambahan yang dipimpin Square Peg. Investasi ini melanjutkan putaran pra-seri A yang diumumkan pertengahan tahun 2021 lalu. Kemudian dilanjutkan tambahan untuk putaran tersebut di akhir tahun 2021 dengan partisipasi East Ventures, Jungle Ventures, 5Y Capital, dan beberapa angel investor.

Desty berencana memanfaatkan pendanaan barunya untuk mengoptimalkan produk, ekspansi tim, dan akuisisi pengguna.

“Kami sangat senang Square Peg mendukung kami dengan pengalaman luas mereka berinvestasi dalam model bisnis yang sebanding di seluruh dunia. Indonesia memiliki ekonomi digital yang sangat unik dengan fragmentasi yang mencolok di seluruh lalu-lintas pedagang, kanal penjualan, pembayaran, dan logistik. Kami sangat yakin bahwa pendekatan menyeluruh kami untuk memberdayakan pedagang dengan serangkaian enablement tools kami akan menyelesaikan masalah mereka dengan paling efektif,” kata Co-founder & CEO Desty Mulyono Xu.

Square Peg adalah perusahaan investasi teknologi global yang mengelola dana lebih dari $1 miliar dan telah secara aktif menyebarkan lebih dari $200 juta di Asia Tenggara. Beberapa portofolionya termasuk PropertyGuru, FinAccel, Pluang, dan Doctor Anywhere.

“Kami ingin bermitra dengan Desty, bukan hanya karena daya tarik dan kepuasan pelanggan yang telah kami lihat sejauh ini, tetapi juga karena bakat teknis dan pengetahuan pasar mendalam yang disatukan oleh Mulyono dan Bill (founder Desty). Mereka memiliki keahlian industri mendalam dan pengalaman praktik terbaik yang akan membantu membuka peluang ekonomi bagi jutaan usaha kecil di Indonesia dan seluruh Asia Tenggara,” ujar Partner Square Peg Piruze Sabuncu.

Pertumbuhan bisnis Desty

Selama beberapa bulan terakhir, diiringi peluncuran fitur-fitur baru, Desty telah meningkatkan kapasitas pedagang untuk menangani transaksi dan telah melihat pertumbuhan bulanan GMV rata-rata 250% selama kuartal terakhir. Solusi Desty digunakan oleh berbagai brand, seperti fesyen, ritel elektronik, dan kuliner.

Desty juga telah menjangkau hampir satu juta pengguna dengan pertumbuhan tahunan 33x lipat. Selama satu tahun terakhir, mereka telah meningkatkan beberapa alat pemberdayaan pedagang dan infrastruktur teknologi seperti Link-in-Bio (desty.page), Pembuat Toko Online (desty.store), Sistem Menu Pemesanan Digital (desty.menu), dan Dasbor Omni Channel (desty.omni).

Sebelumnya juga dikatakan, sekitar 50% pengguna Desty adalah penjual online, sementara 30% pengguna adalah kreator atau influencer.

Layanan social commerce enabler

Layanan seperti yang disediakan Desty menargetkan pelaku social commerce, baik melalui media sosial atau kanal lainnya. Ukuran pasar social commerce di Indonesia sendiri cukup besar. Menurut laporan Research and Markets, di tahun 2022 ini nilai pasarnya mencapai $8,6 miliar dan akan meningkat sampai $86,7 miliar di tahun 2028 nanti.

Pada umumnya, platform enabler memberikan layanan untuk memudahkan pengelolaan barang dan sistem transaksi. Sebagian juga membantu di sisi pemasaran sampai dengan pembayaran. Selain Desty, beberapa platform yang berusaha membantu pelaku social commerce adalah AturToko, Avana, Minin, Tokotalk, dan beberapa lainnya.

Desty Announces Additional 71.3 Billion Rupiah Funding in Pre Series A Round

The e-commerce enabler platform Desty announced additional $5 million or around 71.3 billion Rupiah in pre-series A funding. This round was led by East Ventures with the participation of Jungle Ventures and previous investors, Fosun RZ and January Capital.

He further explained, this is an additional fuding from investors after Desty’s latest fundraising worth of $3.2 million (about 46 billion rupiah) in a pre-series A round led by 5Y Capital in July 2021.

The company will then use these funds to accelerate product development and merchant acquisitions as well as launch innovative products in the next few months.

“Desty is one of the fastest growing startups in this field. What’s even more impressive is that most of that growth has come from organic, word-of-mouth acquisitions. With attractive products and business growth, we believe Desty will create more value for online sellers and Indonesian creators,” said Willson Cuaca, Co-Founder & Managing Partner of East Ventures.

Desty’s main feature

Was launched in October 2020, Desty started as a digital platform for sellers, influencers, and creators to build an online destination to market and sell their products. Currently, there are two main products, including Desty Page (landing page ) and Desty Store (online store), for users to develop their existence and business in the digital ecosystem.

“Desty was founded when Covid-19 arrived in Indonesia, when a massive digitalization was happening. Sellers, influencers, and creators have used digital platforms to affirm its existence in the digital world that is becoming very crucial for growth. Soon, we will have 1 million creators and sellers using our platform. Some of our main sellers set Desty as their main channel rather than other marketplaces,” Desty’s Co-Founder & CEO, Mulyono Xu said.

One of Desty’s main features allows sellers to create their own online shop pages / Desty

Today, around 50% of Desty users are online sellers, while 30% of users are creators or influencers. Some well-known sellers are using its services, including DAMN I Love Indonesia, Luna Habit & Nama Beauty by Luna Maya, Kurumi, Janji Jiwa, and Haus!. The creators within Desty’s ecosystem are Dagelan, Greysia Polii (Indonesian Olympic Gold Winner), Choky Sitohang, Tahi Lalats (Mindblowon Studio), Daisuke Botak, Marcella Eteng, Filda Salim, FootNoteStories, and many more.

Market size

In Indonesia, more online sellers are getting tech-savvy because of the demands of today’s customers, both for interactions and transactions. Various groups, from big brands to MSME players, continue to maximize the use of services such as marketplaces and social commerce. It is expected when the Indonesian e-commerce sector has experienced double-digit GMV (Gross Merchandise Value) growth over the past year reaching $52 billion.

Using this great opportunity, Desty aims to maximize the momentum. The company has experienced 60% and 50% growth (month to month) in traffic and GMV, respectively for the last 6 months.

“This funding marks our third fundraising in a year since the seed funding round in November 2020. With more than 60 people on the Desty team, we are constantly looking for new talent to make a more impactful solutiion for millions of Indonesians to strengthen their digital presence,” Mulyono added.

According to the survey summarized in the MSME Empowerment Report 2021 by DSInnovate, one of the main issues of MSME players is to market their products (32%). They expect digital solutions to help them manage online channels in the correct and proper manner. This pain point was captured by the innovators, resulting in the presence of e-commerce enabler services.

Currently, most of the enablers are still focused on medium and large businesses, helping well-known brands to manage their transactions on online platforms. However, with the MSMEs business potential – especially in terms of quantity  – these enabler service providers have started to provide services in line with the MSME pain points.

Apart from Desty, several other players offer similar solutions, including Sirclo, Lakuuu, Jubelio, iSeller and others. Some players in other sectors are even starting to target similar segment, for example Xendit (unicorn) which recently released an Online Store platform for MSMEs that is integrated with its payment system.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Pendanaan Pra-Seri A Desty

Desty Umumkan Tambahan Pendanaan 71,3 Miliar Rupiah di Putaran Pra-Seri A

Startup pengembang platform e-commerce enabler Desty mengumumkan perolehan pendanaan pra-seri A lanjutan senilai $5 juta atau sekitar 71,3 miliar Rupiah. Putaran ini dipimpin oleh East Ventures dengan partisipasi dari Jungle Ventures dan investor terdahulu, yaitu Fosun RZ dan January Capital.

Dijelaskan lebih lanjut, dana segar ini merupakan tambahan yang diberikan investor setelah Desty meraih $3,2 juta (sekitar 46 miliar rupiah) dalam putaran pra-seri A yang dipimpin oleh 5Y Capital pada Juli 2021 lalu.

Selanjutnya perusahaan akan menggunakan dana ini untuk mempercepat pengembangan produk dan akuisisi merchant serta meluncurkan produk-produk inovatif dalam beberapa bulan ke depan.

“Desty adalah salah satu startup dengan pertumbuhan tercepat di bidang ini. Yang lebih mengesankan adalah sebagian besar pertumbuhan tersebut berasal dari akuisisi organik, dari mulut ke mulut. Dengan produk dan pertumbuhan bisnis yang menarik, kami percaya Desty akan menciptakan nilai lebih bagi penjual online dan kreator Indonesia,” sambut Co-Founder & Managing Partner East Ventures Willson Cuaca.

Produk utama Desty

Dihadirkan sejak Oktober 2020, Desty bermula sebagai platform digital bagi penjual, influencer, dan kreator untuk membangun sebuah destinasi online guna memasarkan dan menjual produk mereka. Saat ini terdapat dua produk utama, yaitu Desty Page (untuk pembuatan landing page) dan Desty Store (pembuatan toko online), bagi pengguna untuk mengembangkan eksistensi dan bisnis mereka di ekosistem digital.

“Desty lahir saat Covid-19 masuk ke Indonesia, ketika digitalisasi terjadi secara masif. Penjual, influencer, dan kreator telah menggunakan platform digital untuk menunjukkan eksistensi mereka di dunia digital yang menjadi sangat penting untuk berkembang. Dalam waktu dekat kami akan mempunyai 1 juta kreator dan penjual yang menggunakan platform kami. Beberapa penjual utama kami menjadikan Desty sebagai kanal penjualan utama mereka dibandingkan dengan marketplace lain,” kata Co-Founder & CEO Desty Mulyono Xu.

Salah satu layanan utama Desty memungkinkan penjual membuat laman toko onlinenya sendiri / Desty

Saat ini sekitar 50% pengguna Desty adalah penjual online, sementara 30% pengguna adalah kreator atau influencer. Beberapa penjual ternama yang memakai layanannya antara lain DAMN I Love Indonesia, Luna Habit & Nama Beauty by Luna Maya, Kurumi, Janji Jiwa, Haus. Kreator dalam ekosistem Desty adalah Dagelan, Greysia Polii (Peraih Emas Olimpiade Indonesia), Choky Sitohang, Tahi Lalats (Mindblowon Studio), Daisuke Botak, Marcella Eteng, Filda Salim, FootNoteStories, dan masih banyak lagi.

Ukuran pasar layanan

Di Indonesia, semakin banyak penjual online yang paham teknologi karena tuntutan pelanggan masa kini, baik untuk interaksi maupun transaksi. Berbagai kalangan, dari brand besar hingga pelaku UMKM, terus memaksimalkan penggunaan layanan seperti marketplace hingga social commerce. Tak heran jika sektor e-commerce Indonesia mengalami pertumbuhan GMV (Gross Merchandise Value) dua digit selama satu tahun terakhir mencapai $52 miliar.

Dengan peluang besar ini, Desty berambisi untuk memaksimalkan momentum. Perusahaan telah mengalami pertumbuhan trafik dan GMV masing-masing 60% dan 50% (bulan ke bulan) selama 6 bulan terakhir.

“Pendanaan ini menandai penggalangan dana ketiga kami dalam satu tahun sejak ronde pendanaan tahap awal di November 2020. Dengan lebih dari 60 orang dalam tim Desty, kami terus mencari talenta baru demi memberikan dampak yang lebih berarti untuk jutaan penduduk Indonesia dalam memperkuat eksistensi digital mereka,” tambah Mulyono.

Menurut hasil survei yang dirangkum dalam MSME Empowerment Report 2021 oleh DSInnovate, salah satu isu utama yang dihadapi oleh pelaku UMKM adalah memasarkan produknya (32%). Mereka mengharapkan solusi digital yang dapat membantu mereka melakukan pengelolaan kanal-kanal online secara baik dan benar. Pain point tersebut ditangkap baik oleh para inovator, hingga melahirkan layanan e-commerce enabler.

Sejauh ini para pemain enabler kebanyakan masih fokus ke usaha menengah dan besar, membantu brand ternama untuk mengelola transaksinya di platform online. Kendati demikian, dengan potensi bisnis dari kalangan UMKM –khususnya saat meninjau dari sisi kuantitas—para penyedia layanan enabler tersebut mulai menghadirkan layanan yang disesuaikan dengan kebutuhan UMKM.

Selain Desty, beberapa pemain lain yang membantu pedagang kecil untuk masuk ke ranah online antara lain Sirclo, Lakuuu, Jubelio, iSeller dan lain-lain. Bahkan beberapa pemain di sektor lain kini juga mulai masuk ke ranah yang sama, misalnya unicorn Xendit yang baru saja merilis platform Online Store untuk UMKM sekaligus terintegrasi dengan sistem pembayaran miliknya.