Tag Archives: digital era

Tips Mengelola Customer Relationship di Era Digital

Tips Mengelola Customer Relationship di Era Digital

Dalam dunia bisnis, membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan adalah hal yang sangat krusial. Hubungan pelanggan, atau yang kita kenal dengan istilah “customer relationship”, adalah sebuah metode yang diterapkan untuk membangun interaksi yang positif dengan pelanggan, dengan tujuan untuk meningkatkan pengalaman pelanggan.

Hubungan yang baik dengan pelanggan dapat memicu loyalitas dan mempertahankan klien yang bernilai dalam jangka panjang, sehingga dapat meningkatkan pendapatan dari transaksi-transaksi ulang.

Mengapa Hubungan Pelanggan Itu Penting?

Membangun produk yang luar biasa memang tantangan tersendiri dan menjadi salah satu penentu keberhasilan. Namun, hubungan pelanggan yang kuatlah yang akan menentukan keberlanjutan bisnis dalam jangka panjang.

Konsumen kini memiliki pengaruh yang besar dalam industri, sehingga mereka tidak hanya fokus pada produk yang dijual, tetapi juga pada cara produk itu dijual dan apa yang terjadi setelah produk itu terjual.

Oleh karena itu, perusahaan dituntut untuk terus meningkatkan layanan pelanggan untuk memenuhi tuntutan yang terus berkembang dari konsumen.

Customer Relationship di Era Digital Marketing

Kita tahu membangun hubungan baik dengan pelanggan adalah kunci sukses bisnis. Jika hubungan ini terjalin buruk, dapat mengakibatkan bisnis goyah. Sebaliknya, bila kita baik dalam menjalin hubungan dengan pelanggan, mereka juga akan setia pada kita. Di era sekarang, pemasaran digital menjadi salah satu cara ampuh untuk menjalin dan mempererat hubungan dengan pelanggan.

Dengan tingginya tuntutan dari pelanggan akan layanan online, keberadaan bisnis di dunia maya menjadi semakin penting. Melalui pemasaran digital, bisnis bisa lebih dekat dengan pelanggan dan memperkuat hubungan dengan mereka.

Hubungan pelanggan digital berarti perusahaan secara proaktif menggunakan saluran komunikasi dua arah untuk terhubung dengan pelanggan, mendengarkan kebutuhan dan minat mereka, dan menyampaikan pesan yang dipersonalisasi untuk membangun keterlibatan jangka panjang.

Bagian “digital” menunjukkan cara Anda menjangkau pelanggan misalnya melalui email, teks, web, dan platform sosial. Namun “hubungan” dalam konteks ini lebih dari sekadar saluran mana yang Anda gunakan. Pelanggan mengharapkan hubungan digital yang responsif dan relevan dengan kepentingan mereka.

Hubungan digital yang efektif dibangun berdasarkan komunikasi dua arah: mendengarkan kebutuhan pelanggan dan menyampaikan pesan yang penting bagi mereka.

Tips Mengelola Customer Relationship di Era Digital

Memastikan Konten yang Menarik

Berikan informasi tentang bisnis Anda dengan cara yang paling menarik. Temukan dan publikasikan informasi penting di dalam website yang bermanfaat bagi pelanggan dan menambah nilai, seperti kode diskon online, nomor layanan pelanggan, email dan lain sebagainya.

Blog dan media sosial dapat menjadi media lain untuk menyajikan konten yang menarik bagi pelanggan, sehingga mendorong mereka untuk kembali. Ciptakan konten yang menghibur, menarik, atau bermanfaat. Misalnya, jika Anda bergerak di bisnis bumbu instan, maka Anda dapat membagikan resep yang menggunakan produk Anda.

Menjawab Pertanyaan yang Sering Diajukan

Dengan menjawab pertanyaan yang sering diajukan pelanggan di website dan media sosial, Anda menunjukkan kesediaan Anda untuk membantu. Sehingga tidak hanya berguna untuk pelanggan, tapi ini juga akan memangkas pesan atau panggilan telepon yang masuk yang menanyakan pertanyaan serupa.

Sediakan fasilitas email untuk pertanyaan dan feedback dari pelanggan – dan pastikan ada yang secara rutin memeriksanya. Balas pertanyaan dengan segera dan berikan penekanan bahwa feedback mereka sangat dihargai.

Mendorong Pengunjung untuk Mendaftar

Ajakan untuk mendaftarkan akun bisa berguna untuk mengumpulkan data statistik dan alamat email untuk keperluan pengiriman email promosi.

Namun, mengajak orang untuk mendaftar sejak awal tergolong strategi yang beresiko mendapatkan penolakan. Kebanyakan orang tidak akan mendaftar kecuali ada insentif, penawaran khusus atau akses ke informasi lebih lanjut yang tidak tersedia untuk non-pelanggan.

Manfaatkan Media Sosial

Salah satu keunggulan media sosial adalah kemampuannya untuk memungkinkan Anda berkomunikasi secara langsung dengan audiens target dan mendapatkan umpan balik secara real-time. Orang-orang di media sosial juga lebih terbuka untuk memberikan umpan balik dibandingkan melalui telepon. Ini disebabkan mereka merasa lebih terlindungi dan lebih bebas untuk memberikan komentar.

Banyak merek besar memanfaatkan Twitter sebagai sarana untuk berkomunikasi dengan pelanggan mereka. Media sosial memberi mereka wadah untuk berinteraksi dengan pelanggan secara langsung.

Namun ketika Anda memutuskan untuk hadir di media sosial, maka pastikan staf yang bertugas di sana memberikan respon yang cepat. Semakin cepat respons Anda, semakin baik untuk reputasi bisnis. Kualitas layanan Anda akan menunjukkan kepedulian Anda dengan keluhan pelanggan.

Customer Relationship Management

Banyak perusahaan memutuskan untuk berinvestasi dalam sistem manajemen hubungan pelanggan (CRM) untuk meningkatkan kualitas layanan mereka kepada pelanggan. Sistem CRM mengkompilasi informasi seperti data pelanggan, pola penjualan, data pemasaran, dan tren dengan tujuan untuk mengidentifikasi peluang penjualan baru, memberikan pelayanan pelanggan yang lebih baik, atau menawarkan layanan dan penawaran yang lebih personal.

Apabila website Anda menggunakan sistem manajemen konten, maka Anda juga bisa melakukan integrasi ke CRM guna mendapatkan data dan insight pemasaran yang lebih dalam.

Sistem CRM juga merupakan cara yang sangat efektif dalam menangani keluhan pelanggan. Sistem CRM yang dikelola dengan baik dapat sangat mempengaruhi reputasi bisnis Anda.

Aplikasi Ibu Prenting Lilla Sociolla

Lilla by Sociolla Hadirkan Aplikasi, Bantu Penuhi Kebutuhan Ibu Muda di Era Digital

Sebagai sebuah perusahaan yang bergerak di bidang teknologi kecantikan terintegrasi, Social Bella menguatkan kehadirannya dengan meluncurkan aplikasi Lilla by Sociolla. Setelah resmi diperkenalkan pertengahan tahun 2020, platform ini bertransformasi untuk menghadirkan ekosistem, serangkaian solusi, yang menjawab segala kebutuhan ibu dan anak di era digital.

Selama pandemi, pergeseran pola perilaku konsumen dari offline ke online yang cukup signifikan terlihat dari adanya peningkatan tren berbelanja kebutuhan secara online. Dewasa ini, para ibu juga semakin digital savvy dan banyak yang memanfaatkan platform digital dalam mencari berbagai informasi penting serta pemenuhan kebutuhan mulai dari masa kehamilan, menuju proses persalinan, dan terus berlanjut hingga tahapan tumbuh kembang anak.

Dalam salah satu forum diskusi yang Lilla selenggarakan bersama para ibu, ternyata kemudahan informasi di era digital juga terkadang membuat ibu mengalami kesulitan dalam mencari platform digital yang lengkap dan menyediakan informasi terpercaya serta kredibel mengenai ibu dan anak.

General Manager Lilla, Nurul Sulisto mengungkapkan, “Dampak dari keadaan tersebut tidak jarang membuat ibu menjadi overwhelmed ketika harus memilah informasi serta produk yang tepat dan juga terpercaya. Oleh karena itu, dibutuhkan adanya solusi cerdas yang mampu memenuhi kebutuhan serta membantu memudahkan perjalanan ibu, terlebih di tengah banyaknya arus informasi serta produk-produk yang belum tentu sesuai dengan fase yang sedang dijalani oleh ibu”.

Secara strategis Lilla menghadirkan ekosistem dengan pendekatan yang inovatif serta berfokus pada progressive mom karena Lilla melihat ibulah yang membuat keputusan dalam pemenuhan kebutuhan dirinya dan buah hati. Dengan demikian, ekosistem baru Lilla hadir dengan tiga unsur utama, yaitu teknologi, brand, dan ritel.

“Kami paham betapa pentingnya untuk memiliki support system yang saling terintegrasi untuk kemudahan ibu dalam memenuhi segala kebutuhannya, sehingga Lilla turut mengembangkan ekosistem lengkap ini dengan memposisikan ibu sebagai fokus utama untuk segala langkah inovasi kami“, ujar Nurul.

Hal ini juga diakui oleh salah satu praktisi kesehatan yang juga berperan dalam proses validasi informasi di aplikasi Lilla, dr. Dinda Derdameisya, Sp.OG. Ia merasa para ibu semakin kritis dan menginginkan informasi cepat atas pertanyaan seputar kehamilan, terutama di era digital ini. “Karakteristik ini mendorong mereka untuk mencari informasi sebanyak-banyaknya untuk kemudian disaring dengan validasi dari dokter,” tambahnya.

Fitur utama aplikasi

Terdapat empat fitur utama dalam aplikasi Lilla yang telah tersedia dalam platform, di antaranya; Easy Shopping  yang menghadirkan rekomendasi produk dan kategori yang menyesuaikan dengan tahap tumbuh kembang anak. Produk yang tersedia sudah terkurasi yang tentunya berkualitas, bersertifikasi BPOM, Kemenkes dan SNI, sehingga terjamin aman bagi ibu dan buah hati.

Selain itu, juga terdapat fitur Motherhood Tracker, para ibu bisa memantau perjalanan kehamilan, hingga mengamati setiap fase tumbuh kembang anak. Lalu Personalized Experience untuk menerapkan konsep personalisasi dalam seluruh fitur di aplikasi. Terakhir, Learn from the Expert  yang berisi informasi terpercaya mengenai berbagai topik ibu dan anak, seperti perkembangan anak, kandungan, hingga menyusui yang sudah divalidasi oleh para ahli dalam bidangnya.

Kembangkan ritel O2O dan private label

Ke depannya, Lilla optimis dapat mencapai 1 juta pengguna hingga akhir tahun 2022 melalui terciptanya pengalaman berbelanja yang lebih lengkap. Lilla berencana mengembangkan gerai ritel berkonsep omnichannel yang menggabungkan integrasi online dan offline. Di sisi lain Lilla akan meluncurkan private label guna memenuhi kebutuhan ibu dan buah hatinya yang akan segera diluncurkan pada April mendatang. Hal ini sejalan dengan prinsip berkelanjutan yang diterapkan perusahaan untuk membantu mengurangi limbah.

Melalui pendekatan terbaru serta ekosistem digital terlengkap bagi ibu dan buah hati, Lilla diharapkan dapat menemani ibu di segala situasi. “Lilla memiliki tujuan untuk membuat perjalanan ibu menjadi lebih mudah sehingga ibu bisa menikmati berbagai momen istimewa bersama anak tercinta. Ke depannya, Lilla ingin tumbuh bersama ibu, menjadi support system terpercaya serta sahabat terbaik yang selalu ada di setiap tahap kehidupannya dan membantu mereka menikmati perannya sebagai seorang ibu dengan cara terbaik,” ujar Nurul.

Layanan sejenis yang juga telah beroperasi di Indonesia termasuk platform digital komunitas parenting, Parentalk, yang belum lama ini mengumumkan ekspansi bisnisnya dengan mengakuisisi Good Enough Parents, platform edukasi berbasis web bagi orang tua masa kini.

Ekosistem commerce Social Bella

Awalnya, memang Lilla merupakan bagian dari Sociolla dengan fokus pada pemenuhan kebutuhan kecantikan dan perawatan diri ibu serta buah hatinya. Namun seiring perjalanan Lilla, melalui pengamatan serta studi yang dilakukan kepada ibu kami pun memahami begitu luasnya kebutuhan ibu di luar perawatan diri dan kecantikan.

Saat ini Lilla sudah terpisah dari Sociolla. Lilla berdiri sebagai bisnis unit tersendiri dalam ekosistem Social Bella (induk usaha Sociolla dan Lilla), perusahaan teknologi terdepan di Indonesia yang berorientasi pada SHEconomy, yang termasuk di dalamnya kebutuhan market ibu dan anak.

Diluncurkan pada 2015, bisnis Social Bella berevolusi dari e-commerce kecantikan dan perawatan diri terdepan di Indonesia menjadi ekosistem kecantikan dan perawatan diri online dan offline yang berskala besar dan berkelanjutan.

Selain Lilla, Social Bella memiliki beberapa pilar bisnis yang terus berkembang dan diperkirakan telah melayani kebutuhan sekitar 42 juta pengguna selama tahun 2020. Ada SOCO, super app kecantikan yang dapat membantu pengguna menikmati pengalaman kecantikan secara holistik. Lalu Beauty Journal, media online kecantikan dan gaya hidup dengan layanan pemasaran O2O dari hulu ke hilir.

Selanjutnya, ada Sociolla, e-commerce terdepan di Indonesia di bidang kecantikan dan perawatan diri yang sekarang juga memiliki offline store
berkonsep omnichannel. Terakhir, Brand Development sebagai unit bisnis yang menawarkan layanan distributor ujung ke ujung untuk merek kecantikan dan perawatan diri, yang dipercaya oleh berbagai pemilik merek internasional terkemuka.

Social Bella juga telah didukung oleh para modal ventura terkemuka lokal dan global, termasuk perolehan pendanaan terakhir senilai 818 miliar Rupiah atau sekitar $57 juta dipimpin L Catterton, sebuah perusahaan investasi berbasis di Amerika Serikat. Indies Capital bersama dua investor sebelumnya, yakni East Ventures dan Jungle Ventures, turut terlibat dalam pendanaan ini.

Sebelumnya pada pertengahan tahun 2020, Social Bella juga baru mendapatkan pendanaan senilai $58 juta dari Temasek, Pavilion Capital, dan Jungle Ventures. Akhir-akhir ini perusahaan sedang agresif memperluas kanal omnichannel dengan membuka toko-toko offline di berbagai kota. Saat ini bisnis B2C mereka “Sociolla” sudah memiliki 21 toko di 9 kota di Indonesia dan 1 toko di Ho Chi Minh, Vietnam.

Application Information Will Show Up Here