Tag Archives: digital nomad

Digital Nomad: Bekerja Sambil Traveling Keliling Dunia

Work from home (WFH) mungkin sudah tidak asing lagi di zaman sekarang, bahkan banyak orang yang memilih untuk bekerja remote karena bisa dilakukan di mana saja dan tidak perlu pergi ke kantor sejak jam 8 pagi. Selain, WFH ternyata ada yang disebut sebagai digital nomad, yang memiliki konsep seperti WFH tetapi bisa dikerjakan di mana saja.

Namun, digital nomad ini lebih ke arah work from anywhere (WFA) karena kamu bisa bekerja di mana saja tidak terikat bangunan kantor, seperti perpustakaan, cafe, hingga di tempat liburan.

Lalu gimana caranya bekerja dengan konsep digital nomad tanpa mengganggu produktivitas kerja? Cari tahu serba-serbi ringkasan digital nomad di bawah ini!

Apa itu digital nomad?

Digital nomad adalah orang-orang yang tidak bergantung pada lokasi dan memanfaatkan teknologi untuk melakukan pekerjaan sekaligus menjalani gaya hidup nomaden atau berpindah-pindah.

Secara umum, para penikmat nomad digital akan bekerja secara remote dengan konsep berpindah-pindah.

Tentunya untuk mendukung nomad digital ini kamu harus memiliki semua kebutuhan untuk bekerja yang mendukung seperti akses internet yang lancar, wifi, smartphone, hingga voice over internet protocol (VoIP).

Digital nomad ini sangat cocok bagi kamu yang memiliki jam pekerjaan 4-5 hari dalam seminggu dan suka melakukan perjalanan.

Manfaat digital nomad

Bekerja di tempat yang berbeda seperti digital nomad ini memiliki banyak manfaat, loh! Manfaat digital nomad adalah:

Menjadi produktif

Karena konsep digital nomad adalah berpindah-pindah tepat hal ini bisa menjadi motivasi kamu untuk menyelesaikan pekerjaan sesegera mungkin. Sehingga produktivitas dan petualangan bisa menjadi motivasi utama dalam menjalani digital nomad.

Kamu akan memperoleh banyak ide

Bekerja di tempat yang berbeda setiap harinya akan membuat kamu memperoleh banyak ide kreatif karena kamu akan banyak menemukan berbagai referensi baik referensi pekerjaan sampai referensi kehidupan dari tempat yang kamu kunjungi.

Membantu kamu untuk mudah beradaptasi

Kamu sulit beradaptasi dengan hal yang baru? Digital nomad bisa menjadi pilihan bagi kamu yang ingin keluar dari zona nyaman dan mengunjungi tempat-tempat baru yang belum pernah kamu kunjungi sebelumnya, sehingga kamu bisa melakukan adaptasi secara cepat di tempat yang lain.

Memiliki banyak waktu untuk hal yang kamu sukai

Dengan menyelesaikan pekerjaan lebih cepat, kamu akan memiliki banyak waktu luang untuk mengeksplor sesuatu yang kamu sukai atau baru kamu temui.

Digital nomad Bali

Mungkin kamu masih bingung dengan konsep digital nomad ini, apakah hanya bisa dilakukan di sekitar tempat tinggal atau bisa keluar negeri? Jawabannya adalah kamu bisa melakukannya di mana saja.

Biasanya untuk para digital nomad Indonesia, Bali menjadi tempat yang paling sering ingin dituju. Mungkin kamu juga sudah tidak asing dengan orang-orang yang work from Bali.

Digital nomad Bali ini bisa menjadi pilihan bagi kamu yang menyukai daerah pesisir pantai dan tidak mau repot ke luar negeri.

Menjadi digital nomad Bali juga tidak akan menyusahkan pekerjaan, karena sekarang di daerah Seminyak, Ubud, Canggu, hingga Sanur sudah banyak cafe dan coworking space yang nyaman bahkan ada yang jam yam bukanya sampai 24 jam. Atau kamu mau menikmati digital nomad di villa-villa yang homey dan dekat pantai agar bisa sekalian healing? Bisa banget, karena ada banyak villa cantik dengan harga yang terjangkau juga.

Digital nomad visa

Bosen bekerja di Indonesia? Tentunya kamu bisa menjadi digital nomad visa yaitu para pengembara digital yang melakukan pekerjaan di luar negeri. Jadi, digital nomad visa adalah sebuah program yang diberikan kepada seseorang untuk bekerja dari jarak jauh saat orang tersebut tinggal jauh dari negara yang ia tempati secara permanen.

Beberapa negara pilihan yang bisa dipilih bagi kamu yang ingin mengikuti program digital nomad visa di antara lain:

  1. Jerman
  2. Kroasia
  3. Meksiko
  4. Norwegia
  5. Portugal
  6. Islandia
  7. Georgia
  8. Yunani
  9. Republik Ceko
  10. Italia

Negara-negara tersebut banyak dipilih oleh para digital nomad visa, tentunya setiap negara memiliki aturan dan kebijakan terkait digital nomad visa. 

Beberapa negara sudah bisa melakukan pendaftarannya secara online tetapi tidak jarang juga ada yang menghwajinkan untuk datang ke kedutaan setempat terlebih dahulu. Jadi, negara mana yang menjadi pilihan untuk kamu menjadi digital nomad visa?

Gaji nomad digital

Untuk gaji nomad digital akan disesuaikan dengan pekerjaan atau divisi yang kamu pilih nantinya. Untuk itu kamu harus memilih tempat untuk menjadi nomad digital yang sesuai dengan penghasilan kamu saat ini, agar keuangan juga tetap seimbang.

Perlu diingat juga untuk kamu yang ingin menjadi digital nomad visa untuk menyiapkan dana terlebih dahulu karena ada biaya akomodasi atau biaya visa yang harus dibayarkan. Kamu juga bisa bergabung ke komunitas digital nomad yang ada di media sosial atau digital nomal blog yang tersebar di internet untuk mendapatkan informasi dan tips and trick menjadi digital nomad lokal atau digital nomad visa.

justco

JustCo Coworking Space Plans Business Expansion to Indonesia

After opening two locations in Jakarta, a Singapore-based coworking space, JustCo, opens its third branch in Sequis Tower SCBD, South Jakarta. JustCo is to launch another two in Jakarta.

In the launching, JustCo’s Co-Founder and COO, Liu Lu said, Indonesia and Jakarta in particular has been quite a market for coworking space. It was marked by the rise of local and global coworking space.

“JustCo sees Indonesia as a digital nomads and mature market, with the VC and global startups running business in Indonesia. The opportunity is relevant for us to follow the lead in Southeast Asia, particularly Indonesia.”

Currently, JustCo has 17 thousand active users distributed in 30 locations, 8 cities, from Singapore, China, Thailand, South Korea, Australia, and Taiwan. The more branches they got should facilitate the members while having cross-country business travel.

JustCo also has mentoring session for startups to develop business, making use of partners and professionals to help business development.

“Supported by our partners, Gunung Sewu, JustCo aims to facilitate the culture of interaction. In the program involving community, we offer opportunity to members in using professional networks for collaboration, business synergy, insight sharing, or just expanding networks. It also create a better job for everyone,” Liu said.

Using data analytics

Established in Singapore, JustCo aims to give more recommendation and offering to the members using big data analytics. Through the current IoT technology by Wi-Fi, JustCo will observe room efficiency, peak office hours, up to facility usage, such as lamp, AC, and others through smart home. It was to be implemented at all locations, including those in Indonesia.

In the future, Lu sees coworking space business will be the most favorite place for entrepreneur and corporate to work. Therefore, they offer various innovations, from co-living, flexible time and space for reservation, and affordable prices. It’s supported by people’s mindset where working shouldn’t have to be at the conventional building, but dynamic and cozy atmosphere with open space and flexibility, includes networking and collaboration.

“In particular, I didn’t see much difference of each country, but the current demand of coworking space aren’t for entrepreneurs only, but corporate also need temporary space for their business,” she added.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here
JustCo telah membuka tiga cabang, berencana menambah 2-3 lokasi dalam waktu dekat di Jakarta

Rencana Ekspansi Bisnis JustCo Coworking Space di Indonesia

Setelah membuka dua lokasi coworking space di Jakarta, JustCo, coworking space asal Singapura, kembali membuka cabang ketiga di Sequis Tower, SCBD, Jakarta Selatan. Rencananya JustCo bakal menambah dua lokasi baru di Jakarta.

Dalam acara peresmian, Co-Founder dan COO JustCo Liu Lu menyebutkan, Indonesia dan kota Jakarta pada khususnya sudah menjadi pasar yang menarik untuk bisnis coworking space. Hal tersebut ditandai dengan makin banyaknya coworking space lokal dan asing yang hadir.

“JustCo sendiri melihat Indonesia memiliki pasar yang sudah mature dan digital nomads ditambah dengan masuknya VC hingga startup asing yang melebarkan bisnis di Indonesia. Kesempatan tersebut sangat relevan bagi kami untuk melancarkan bisnis di Asia Tenggara, khususnya Indonesia.”

Saat ini JustCo telah memiliki sekitar 17 ribu pengguna aktif yang tersebar di 30 lokasi di 8 kota, mulai dari Singapura, Tiongkok, Thailand, Korea Selatan, Australia, dan Taiwan. Makin bertambahnya cabang JustCo seharusnya memudahkan para anggota untuk memanfaatkan lokasi di beberapa negara, terutama saat sedang melakukan perjalanan bisnis.

JustCo juga memiliki kegiatan mentoring untuk startup yang ingin mengembangkan bisnis, memanfaatkan mitra dan profesional yang bisa membantu pengembangan perusahaan.

“Didukung dengan partner kita yaitu Gunung Sewu, JustCo dirancang untuk memfasilitasi budaya interaksi. Dengan program yang melibatkan komunitas, kami menawarkan kesempatan kepada anggota untuk memanfaatkan jaringan profesional untuk berkolaborasi, bersinergi dalam bisnis, berbagi wawasan atau sekadar memperluas jangkauan profesional mereka. Upaya ini juga membantu membuat pekerjaan lebih baik untuk semua orang,” kata Liu.

Memanfaatkan analitik data

Dimulai di Singapura, JustCo ingin memberikan rekomendasi hingga penawaran yang lebih kepada anggota memanfaatkan big data analytics. Memanfaatkan teknologi IoT yang disematkan dalam jaringan Wi-Fi, JustCo akan melihat efisiensi ruangan, jam kerja yang paling banyak dipilih pengguna hingga penggunaan utilitas seperti lampu, AC, dan lainnya melalui smart home. Nantinya teknologi tersebut akan diterapkan di cabang JustCo di berbagai negara, termasuk Indonesia.

Ke depannya Liu melihat, coworking space akan menjadi pilihan bekerja favorit bagi pengusaha dan korporasi. Untuk itu inovasi yang ditawarkan pun akan beragam, mulai dari menawarkan co-living, penyewaan waktu dan tempat yang makin fleksibel, hingga harga yang terjangkau. Hal tersebut didukung dengan mindset orang bekerja tidak lagi hanya di kantor biasa, tapi juga kantor nyaman dan dinamis dengan open space dan fleksibilitas sekaligus melakukan networking dan kolaborasi.

“Secara khusus saya tidak melihat perbedaan yang cukup besar di masing-masing negara, namun kami melihat saat ini demand coworking space bukan hanya untuk kalangan pengusaha saja, namun juga perusahaan besar yang membutuhkan temporary space untuk keperluan bisnis mereka,” kata Liu.

Application Information Will Show Up Here