Tag Archives: digital wellbeing

3 Fitur ColorOS 7 Untuk Menunjang Produktivitas di Era New Normal

Setelah tiga bulan pandemi, akhirnya saat ini kita memasuki era new normal. Tentunya berjalan dengan penerapan protokol kesehatan. Meskipun begitu, ada beberapa perusahaan yang berhasil beradaptasi secara cepat menggunakan solusi digital dan memutuskan memperpanjang masa bekerja di rumah (WFH). Ada pula yang mengkombinasikan antara WFO dan WFH untuk mempersiapkan menghadapi kenormalan baru.

Pada keadaan saat ini, smartphone menjadi perangkat yang sangat dapat diandalkan. Di mana membuat kita tetap terhubung dengan tim dan membantu bekerja secara efektif. Untuk menunjang produktivitas, terutama bagi pengguna smartphone OPPO – kalian bisa memanfaatkan tiga fitur terbaru di sistem operasi ColorOS 7 berikut ini.

1. Focus Mode

Focus Mode ColorOS

Salah satu tantangan saat WFH adalah banyaknya distraction. Untuk membantu berkonsentrasi dan fokus pada hal-hal yang sedang dikerjakan, kita bisa memanfaatkan ‘focus mode‘. Saat fitur baru di ColorOS 7 ini diaktifkan, smartphone akan memutar musik ambient dan sekaligus menonaktifkan notifikasi smartphone untuk sementara waktu agar terbebas dari gangguan.

Durasinya bisa kita ditentukan sendiri, tapi saya merekomendasikan Anda untuk mencoba teknik Pomodoro. Singkatnya, kita akan mengatur waktu bekerja selama 25 menit, setelah itu ambil istirahat 5 menit, dan setelah empat kali sesi bisa mengambil waktu istirahat lebih lama.

2. Split Screen

Split Mode ColorOS

Komputer PC atau laptop tentunya masih menjadi alat terbaik untuk bekerja dengan nyaman dan optimal dari rumah. Terkadang ada beberapa tugas yang bisa diselesaikan lebih cepat kalau kita membuka beberapa aplikasi sekaligus.

Layar smartphone yang cukup besar, berpadu dengan fitur Split Screen yang memungkinkan kita membuka dua aplikasi secara berdampingan. Tentu kita bisa memanfaatkan smartphone sebagai monitor tambahan untuk memudahkan aktivitas multitasking. Misalnya, kita bisa menampilkan daftar tugas dan referensi di layar smartphone, serta fokus mengerjakannya di laptop.

3. Digital Wellbeing

Digitak Wellbeing ColorOS

Smartphone dengan segala daya tariknya, ibarat seperti dua sisi uang koin. Di mana punya sisi kelebihan yang dapat membantu kita lebih produktif dan juga sisi kekurangan yang mana kita bisa lupa waktu.

Digital Wellbeing ini akan membantu untuk memantau penggunaan smartphone sehari-hari. Lewat aplikasi kita bisa melihat aplikasi yang sering digunakan dan waktu yang kita habiskan, dengan begitu diharapkan kita dapat menerapkan batasan dan lebih bijak dengan menggunakan smartphone untuk hal-hal yang bersifat produktif.

Disclosure: Artikel ini adalah advertorial yang didukung oleh OPPO.

Versi Baru ColorOS Berbasis Android 10 Sudah Bisa Diuji Coba oleh Pengguna OPPO Reno

Kabar gembira bagi para pengguna OPPO Reno, Anda diberi kesempatan untuk menjadi kalangan pertama yang menjajal versi baru ColorOS yang berbasiskan Android 10. Status versi anyarnya ini masih beta, dan itulah mengapa OPPO membatasi kuota pengujinya dalam jumlah beberapa ribu saja.

Seperti yang kita tahu, Android 10 mengemas seabrek fitur baru, dan sebagian besar dapat kita temukan pada ColorOS versi 6.7 ini. Salah satu yang paling dinantikan adalah Dark Mode, yang akan mengubah tampilan sejumlah aplikasi menjadi serba gelap sehingga jauh lebih nyaman di mata, terutama di malam hari.

Pada ponsel dengan layar AMOLED seperti OPPO Reno, Dark Mode juga bisa membantu menghemat konsumsi baterai. Ini dikarenakan pada panel AMOLED, sebagian besar pixel-nya tidak perlu menyala ketika menampilkan warna gelap. Tidak menyala berarti tidak mengonsumsi daya, itulah mengapa Dark Mode disebut dapat membantu meningkatkan efisiensi baterai.

ColorOS Trial Android 10

Fitur lain Android 10 yang hadir di ColorOS adalah navigasi gesture sebagai pengganti atas tombol navigasi virtual yang ada di bagian bawah layar. Menggantikan tombol Back adalah gesture mengusap dari sisi kiri layar, sedangkan mengusap dari bawah layar akan memberikan efek yang sama seperti tombol Home.

Untuk membuka jendela seluruh aplikasi yang terbuka, ada gesture mengusap hingga sepertiga layar dari bagian bawah. Sejauh pengetahuan saya, Android 10 yang terdapat di lini Google Pixel dilengkapi opsi untuk menonaktifkan gesture bagi pengguna yang lebih nyaman menggunakan tombol navigasi virtual, dan opsi yang sama semestinya juga tersedia pada ColorOS.

ColorOS Trial Android 10

Android 10 juga hadir membawa fitur Digital Wellbeing, yang pada dasarnya dirancang untuk membantu mengurangi ketergantungan pengguna akan perangkatnya. Di ColorOS, fungsinya pun sama, yakni supaya pengguna bisa melihat seberapa sering mereka memeriksa ponsel dan menggunakan aplikasi-aplikasi tertentu.

Lebih spesifik lagi, ada fitur bernama Wind Down yang dapat mengingatkan pengguna untuk mematikan perangkat di malam hari dengan mengatur opsi jadwal tidur. Terakhir, ColorOS berbasis Android 10 juga menghadirkan pengaturan privasi yang lebih lengkap, khususnya pengaturan akses lokasi untuk tiap-tiap aplikasi.

Bagi yang tertarik mencoba, Anda bisa mengunduh update-nya melalui menu software update seperti biasa dan memilih versi percobaannya. Untuk pengguna Reno10x Zoom dan Reno2, update-nya baru akan menyusul di penghujung tahun nanti.

Aplikasi-Aplikasi Google Ini Bantu Kita Atasi Ketagihan Main Smartphone

Begitu esensialnya ponsel pintar bagi masyarakat modern, hampir semua orang tak mau berpisah dengannya ketika meninggalkan rumah. Perangkat serbaguna ini memungkinkan kita untuk selalu terhubung, terhibur dan produktif, namun tak jarang eksistensinya juga membawa dampak negatif: berapa kali dalam sehari perhatian kita teralihkan hanya karena merasa penasaran dengan apa yang sedang terjadi di jagat maya?

Banyak orang sudah lama mencoba memberikan solusi atas masalah kecanduan perangkat bergerak, termasuk Google. Melihat problem ini dengan serius, sang raksasa internet belum lama ini meluncurkan sejumlah aplikasi yang dirancang untuk membantu kita mengelola waktu yang dihabiskan mengakses konten digital. App-app tersebut merupakan bagian dari kampanye (Google menyebutnya sebagai eksperimen) Digital Wellbeing, dikembangkan oleh tim Google Creative Lab.

Ada lima aplikasi yang telah Google siapkan:

 

Unlock Clock

Google Creative Lab menjelaskan bahwa Unlock Clock dirancang agar kita dapat mengetahui jelas frekuensi menggunakan perangkat digital, khususnya smartphone. Metodenya cukup sederhana. Ia akan memberi tahu seberapa sering pengguna membuka ponsel pintar dalam sehari lewat angka di wallpaper. Tiap kali Anda meng-unlock smartphone, bertambah pula angka yang ditampilkan di sana.

 

Post Box

Aplikasi ini sengaja digarap untuk meminimalkan gangguan. Metodenya sangat unik: Post Box akan menahan seluruh notifikasi, kemudian menampilkannya di waktu yang tepat (Anda dipersilakan menentukannya sendiri), termasuk seberapa sering notifikasi app disalurkan dalam sehari. Post Box juga menampilkan semuanya dengan rapi dan terorganisir. Tersedia fitur buat ‘segera melihat notifikasi’ jika Anda takut ada info penting yang terlewatkan.

 

Morph

Morph adalah launcher yang dibuat untuk menampilkan app berbeda berdasarkan waktu dan lokasi Anda. Kita bisa memilih tempat seperti ‘rumah’ atau ‘kantor’, lalu tersedia pula opsi semisal ‘liburan’ yang disiapkan buat mengurangi waktu pemakaian ponsel secara signifikan sehingga liburan Anda bersama keluarga dan orang-orang terdekat lebih berkualitas. Uniknya lagi, Morph mampu beradaptasi berdasarkan kebiasaan Anda.

 

We Flip

Seberapa sering makan malam keluarga terganggu karena salah satu (atau beberapa) anggotanya sibuk bermain ponsel? We Fliip adalah jalan keluarnya. Instal di smartphone semua orang lalu tekan tombolnya, aplikasi ini akan mulai menghitung waktu yang Anda habiskan bersama keluarga. Sesi itu segera berhenti jika seseorang memutuskan untuk membuka smartphone-nya, dan semua anggota keluarga bisa melihat ringkasannya.

 

Desert Island

Desert Island didesain untuk membantu Anda tetap fokus. Caranya ialah dengan membatasi akses app dan hanya memperkenankan Anda membuka aplikasi yang paling esensial saja. Pertama-tama, pengguna diminta buat menentukan aplikasi terpenting dalam keseharian mereka (maksimal tujuh), kemudian Desert Island segera memulai tantangan ‘isolasi’ selama 24 jam. Mirip seperti Morph, Desert Island disajikan berupa launcher dan akan ada rangkuman begitu tantangan berakhir.

Via Android Police.

Fitur Baru YouTube Dirancang Supaya Kita Tidak Lupa Waktu Selama Menikmati Kontennya

Berapa lama waktu yang Anda habiskan untuk menonton video-video YouTube setiap harinya? 30 menit? 1 jam? 2 jam? Tak perlu menebak-nebak, sebab YouTube sekarang bisa menyodorkan statistik persisnya kepada setiap pengguna.

Syaratnya tentu Anda harus login ke YouTube menggunakan akun masing-masing. Selanjutnya, klik icon akun di ujung kanan atas, lalu pilih “Time watched”, dan di situ Anda bisa melihat berapa lama waktu yang Anda habiskan untuk menonton hari ini, kemarin dan sepanjang pekan kemarin, lengkap beserta rata-rata per harinya.

Perlu dicatat, fitur ini tidak akan berfungsi apabila Anda menonaktifkan fitur Watch History, sebab kalkulasinya dibuat berdasarkan semua video yang telah Anda tonton (tidak termasuk YouTube Music). Dari situ Anda bisa menilai sendiri apakah Anda terlampau sering menikmati konten YouTube sekaligus mengambil tindakan.

Tindakan yang saya maksud adalah mengaktifkan fitur pengingat (reminder) untuk beristirahat sejenak usai menonton selama beberapa waktu (Anda yang menentukannya sendiri). Ketika batas waktunya itu tercapai, pengguna akan menerima notifikasi seperti yang bisa dilihat pada gambar.

Di samping itu, YouTube turut menyediakan opsi pengaturan notifikasi yang lebih memadai. Salah satu yang paling bermanfaat menurut saya adalah opsi untuk membundel notifikasi dari tiap-tiap channel yang kita ikuti menjadi satu notifikasi saja per harinya pada waktu yang telah ditetapkan.

Opsi ini sangat berguna bagi mereka yang memang menyiapkan waktu khusus untuk menonton YouTube – usai makan malam misalnya – sebab di luar itu mereka tidak akan ‘diganggu’ oleh notifikasi demi notifikasi. Lebih lanjut, pengguna juga dipersilakan menonaktifkan suara sekaligus getaran dari notifikasi yang masuk di antara jam tertentu (jam 10 malam sampai 8 pagi misalnya) demi sesi tidur yang lebih tenteram.

Semua ini merupakan bagian dari tema “Digital Wellbeing” yang diangkat Google pada konferensi developer-nya bulan Mei lalu. Google sejatinya ingin konsumen bisa mengatur waktunya lebih baik dan tidak membiarkan layanan-layanan Google mengganggu kesibukannya sehari-hari, salah satunya YouTube.

Sumber: YouTube.

Fitur Baru Google Calendar Bantu Anda Mengatur Waktu Bekerja dan Pribadi

Di event Google I/O 2018 lalu, Google mengumumkan suatu ideologi unik bernama Digital Wellbeing. Sederhananya, Google ingin kita dapat menciptakan keseimbangan antara fokus ke dunia digital dan dunia nyata. Untuk itu, fitur-fitur baru yang mereka kembangkan ke depannya bakal mengacu pada ideologi ini.

Salah satunya sudah bisa kita lihat di Google Calendar. Pengguna sekarang bisa membuat event berlabel “Out of office” untuk mengindikasikan kepada rekan-rekan kerjanya bahwa ia sedang cuti ataupun alasan lain sehingga berhalangan hadir pada periode waktu yang ditentukan.

Usai event ini dibuat, Calendar secara otomatis bakal membatalkan semua meeting dan appointment yang sudah terlanjur tercantum pada periode waktu tersebut. Supaya tidak ada miskomunikasi, pengguna bisa menambahkan pesan ekstra kalau perlu. Sepele, namun jelas sangat membantu ketimbang harus memberi kabar satu per satu.

Google Calendar working hours

Fitur baru yang kedua adalah penetapan jam kerja untuk masing-masing hari. Andai Anda sudah menetapkan jam kerja, rekan-rekan yang hendak menjadwalkan meeting bersama Anda di luar rentang jam tersebut bakal mendapat notifikasi bahwa Anda tidak bisa hadir.

Calendar pun juga dapat menetapkan jam kerja secara otomatis berdasarkan zona waktu dan pola penjadwalan pengguna sebelumnya. Dari situ Calendar bakal meminta konfirmasi, dan tentu saja kita bisa memodifikasinya lebih lanjut.

Sumber: Google.