Tag Archives: digitraya

Gojek Xcelerate

Fokus pada “Daily Consumer Innovation”, Gojek Xcelerate Putaran Ketiga Digelar

Untuk ketiga kalinya program akselerator besutan Gojek bersama Digitaraya, Gojek Xcelerate, kembali digelar. Berbeda dengan putaran pertama dan kedua, kini tema yang diangkat “daily consumer innovation” atau inovasi digital yang mampu membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Tema tersebut dirasa cukup dekat dengan Gojek, karena mereka memiliki lini produk terkait. Oleh karenanya perusahaan cukup percaya diri bisa memberikan insight mendalam berbekal pengalaman dan kompetensi tim internal.

Kepada DailySocial, Gojek Xcelerate Lead Yoanita Simanjuntak mengungkapkan, secara khusus program ini menyasar startup Indonesia yang menawarkan kemudahan bagi masyarakat untuk mengakses produk lokal berkualitas dunia. Selain itu diharapkan memiliki elemen sosial untuk turut menciptakan dampak positif bagi masyarakat sekitar — misalnya dengan memberdayakan UKM dalam proses produksi atau distribusi produk.

“Dengan tema daily consumer innovation, kami menargetkan startup berpangsa pasar B2C yang menyediakan solusi sejalan dengan Gojek untuk senantiasa memudahkan kehidupan sehari-hari melalui inovasi teknologi.”

Melibatkan mentor dari Gojek

Sesi pelatihan bersama VP Data Science
Sesi pelatihan bersama VP Data Science

Salah satu masukan menarik yang didapatkan Xcelerate dari peserta adalah, banyak dari mereka yang masih membutuhkan ilmu hingga pengalaman yang relevan untuk pengembangan bisnis digital. Mulai dari mengelola talenta hingga mengembangkan model bisnis. Meskipun pada akhirnya pendanaan merupakan salah satu tujuan utama, namun dengan kurikulum yang dibuat secara khusus oleh Gojek diharapkan bisa menambah sumber daya dan wawasan mereka.

Cara kerjanya tidak jauh berbeda dengan program akselerator lainnya, secara rutin peserta akan mengikuti kelas khusus menghadirkan mentor hingga pakar di bidang tertentu. Kurikulum Gojek juga disampaikan oleh para leader, product manager Gojek.

“Dalam program Gojek Xcelerate, para startup akan mendapatkan sesi bootcamp selama satu minggu, dengan berbagai kurikulum dari Gojek, Google dan rekanan global lainnya; sesi mentorship dengan McKinsey, UBS Bank dan Digitaraya; dan diakhiri dengan Demo Day di mana para startup mempresentasikan produk dan model bisnis mereka,” kata Yoanita.

Ditambahkan olehnya, melalui program ini startup bisa bertemu secara langsung dengan VC dan investor potensial yang ada dalam jaringan Gojek Xcelerate — juga tim leadership Gojek, sehingga para startup memiliki kesempatan untuk terintegrasi maupun bergabung ke dalam ekosistem Gojek. Hal tersebut yang diklaim membedakan Gojek Xcelerate dengan program akselerator lainnya.

“Pengalaman jatuh bangun kami adalah pembelajaran yang bisa dibagikan kepada para startup, sehingga dapat membantu mereka menghindari kesalahan yang kami buat dulu. Ini termasuk bagaimana membuat keputusan yang tepat pada waktu yang tepat untuk pertumbuhan yang bersifat jangka panjang dan berkelanjutan,” kata Yoanita.

Target Gojek Xcelerate

Melalui kategori baru di putaran ketiga ini, tim Gojek dan Digitaraya menemukan banyak potensi yang masih bisa digali oleh startup yang sudah mendapatkan funding dan secara khusus menyasar sektor daily consumer innovation. Mulai dari produk makanan beku (fozen food) hingga marketplace penyewaan mainan anak dan keperluan bayi.

“Definisi kesuksesan kami adalah seberapa besar nilai yang dirasakan partisipan/startup alumni Gojek Xcelerate dan juga ekosistem di sekitarnya. Kami berharap Gojek Xcelerate dapat membantu mempersingkat perjalanan para startup mencapai pertumbuhan yang berskala besar,” kata Yoanita.

Beberapa startup lulusan Gojek Xcelerate di antaranya adalah Qlue, Travelio, Peto, Izy.ai dan Crewdible. Startup tersebut punya latar belakang industri yang berbeda-beda. Crewdible misalnya bergerak di bidang pergudangan logistik, Izy di industri perhotelan, Peto di perawatan hewan peliharaan, Travelio di pemesanan akomodasi dan Qlue di solusi smart city.

Rencananya program ini akan berjalan hingga Maret 2020 dengan target 20 startup terpilih dalam lima gelombang. Digitaraya, Google Developers Launchpad, McKinsey & Co. dan UBS menjadi mitra Gojek dalam program ini.

“Melalui Gojek Xcelerate kami ingin memberikan akses kepada para startup untuk bisa bertemu dengan mentor unggulan Gojek, praktisi kelas dunia, dan calon investor serta sumber pendanaan lain untuk mengembangkan bisnis mereka ke depannya. Ini merupakan salah satu perwujudan komitmen Gojek untuk terus memberikan dampak sosial positif yang lebih luas bagi masyarakat dengan mendukung perkembangan industri startup dan inovasi teknologi di Indonesia,” tutup Yoanita.

Application Information Will Show Up Here

Gojek Introduces “Gojek Xcelerate” Program, Aiming for the Early Stage Startups

Gojek and Digitaraya have launched an accelerator program named Gojek Xcelerate. The name implies the objective to support Indonesia’s startups to level up from the early stage.

Aside from Digitaraya, Gojek also supported by Google Developer Launchpad, UBS, and McKinsey & Company. Each company has contributed to this accelerator program.

In the pers conference at Digitaraya tower on Tuesday (9/10) this afternoon, the accelerator program aims for 20 startups in 4 batch within the next 6 months. The first one is to held from 10 – 27 September 2019.

Digitaraya’s Managing Director, Nicole Yap emphasized on the startup they’re going to invest must be a running business, even though a small one. “We’re currently focused on the early-stage startups,” she said.

She also mentioned the gap between the rising number of startups and the low rate of funding. It is the main issue we’ve tried to solve through this accelerator program.

Gojek’s SVP of Product Management, Dian Rosanti said, their team has done some mentoring and training to startups.  However, they believe it’s not enough to hold the accelerator program alone, therefore they have Digitaraya.

In this program, Gojek Xcelerate has set the curriculum with partners. It is said to include all subjects from growth hacking, machine learning, data science, the right business model for startup, and how to calculate business valuation.

Participants will get the opportunity for a consulting session with the experts in the global tech industry. Gojek also mentioned that startups with a related solution will have space in their ecosystem.

“Therefore, we provide opportunities for those in our program to create a solution for Gojek partners and consumers to step into the ecosystem,” Dian said.

Indonesia is said to have great potential for startup expansion. It was shown at Google and Temasek research that Indonesia’s projected to contribute at US$100 billion or Rp1,400 trillion in the SEA economy by 2025. There are 46 of the 847 registered startups have raised funding worth of Rp57 trillion.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here
Gojek Xcelerate

Program Akselerator “Gojek Xcelerate” Diluncurkan, Sasar Startup Tahap Awal

Gojek bersama Digitaraya meluncurkan sebuah program akselerator yang diberi nama Gojek Xcelerate. Seperti namanya, program tersebut bertujuan membantu startup di Indonesia untuk membesarkan bisnisnya yang masih berusia dini.

Selain Digitaraya, Gojek juga mendapat dukungan dari Google Developers Launchpad, UBS, dan McKinsey & Company. Masing-masing perusahaan tersebut menyumbangkan keahliannya dalam program akselerasi ini.

Dalam jumpa pers yang digelar di Menara Digitaraya pada Selasa (10/9) siang tadi, program akselerator ini akan mencari 20 startup dalam 4 angkatan selama 6 bulan ke depan. Gelombang pertama program ini dijadwalkan berlangsung dari 10 September hingga 27 September.

Managing Director Digitaraya Nicole Yap menegaskan bahwa startup yang dicari dalam program ini harus yang bisnisnya sudah berjalan meskipun masih berskala kecil. “Fokus kita ke startup yang masih early stage,” kata Nicole.

Nicole juga menambahkan bahwa saat ini ada jarak antara jumlah startup yang makin banyak di Indonesia dengan aliran pendanaan yang hanya masuk segelintir startup. Jarak tersebut yang menurut Nicole diusahakan teratasi lewat program akselerator ini.

SVP of Product Management Gojek Dian Rosanti menyebut, pihaknya sejatinya punya riwayat mentoring dan pembinaan ke sejumlah startup. Namun ia mengakui pihaknya belum punya cukup pengalaman untuk menggelar program akselerasi sehingga menggandeng Digitaraya.

Dalam program ini Gojek Xcelerate menyusun kurikulum bersama mitra mereka. Kurikulum itu memuat sejumlah materi mulai dari growth hacking, penggunaan machine learning, data science, pengembangan model bisnis yang tepat untuk startup, serta cara mengukur valuasi perusahaan.

Peserta juga akan diberi kesempatan konsultasi tatap muka dengan mentor yang punya pengalaman industri teknologi global. Gojek bahkan menjanjikan startup yang memiliki solusi yang cocok diaplikasikan untuk mitra atau konsumen Gojek untuk masuk ke dalam platform mereka.

“Maka dari itu kita memberi kesempatan bagi peserta program kami yang bisa menemukan solusi bagi mitra atau konsumen Gojek untuk masuk dalam platform Gojek,” ucap Dian.

Indonesia masih dinilai sebagai negara dengan potensi yang besar bagi perkembangan startup. Riset Google dan Temasek memperlihatkan Indonesia diprediksi berkontribusi US$100 miliar atau Rp1.400 triliun dalam ekonomi Asia Tenggara pada 2025. Dari 847 startup terdaftar, 46 di antaranya tercatat meraup pendanaan sebesar Rp57 triliun.

Application Information Will Show Up Here