Tag Archives: Dimas Dwilasetio

Uber Integrasi dengan Aplikasi Transportasi Multimoda TRAFI

Aplikasi ridesharing Uber mengumumkan kerja sama dengan aplikasi transportasi multimoda TRAFI, berupa integrasi layanan Uber yang masuk dalam aplikasi TRAFI sebagai salah satu rekomendasi pilihan sarana transportasi bagi warga Jakarta dan sekitarnya.

Untuk mendapatkan informasi perjalanan, pengguna hanya perlu mengunduh aplikasi TRAFI di smartphone mereka, lalu memasukkan tujuan di bagian “Get Directions”. Setelah itu, pengguna akan melihat berbagai pilihan transportasi yang berbeda dan menemukan logo Uber di sana.

Apabila pengguna ingin memilih layanan Uber, mereka cukup memilih “Go To App” untuk memesan kendaraan. Jika pengguna belum mengunduh aplikasi Uber, pilihan tersebut akan membawa pengguna untuk mengunduh aplikasi dan melakukan registrasi akun baru.

Layanan Uber ini berlaku untuk semua produk seperti uberMOTOR, uberX, uberXL, dan uberBLACK.

“Integrasi ini bertujuan untuk memberikan pilihan dan kenyamanan lebih dalam merencanakan perjalanan dan memilih moda transportasi sesuai kebutuhan. [..] memungkinkan masyarakat menikmati waktu tempuh perjalanan yang lebih efisien,” terang Head of Public Policy & Government Affairs Uber Indonesia John Colombo, Senin (29/5).

Dia melanjutkan TRAFI merupakan salah satu partner global bagi Uber. Ketika pertama kali teken kerja sama di kawasan Baltik tahun lalu, keduanya memang berencana akan melanjutkan ke negara lainnya di mana keduanya beroperasi.

“TRAFI memiliki kesamaan visi dengan kami. Mereka ingin meningkatkan kemampuan orang untuk memakai multimoda transportasi, sekaligus mengurangi penggunaan kendaraan pribadi. Uber dan TRAFI juga sama-sama sedang fokus di negara berkembang.”

Saat DailySocial menjajal layanan tersebut, rupanya dalam aplikasi TRAFI tidak hanya terdapat pilihan Uber. Juga tersedia pilihan Grab dan Go-Jek.

Lengkapi opsi perjalanan

Bagi TRAFI, kehadiran Uber di dalam aplikasi menjadi pelengkap opsi perjalanan yang bisa dipilih sesuai kebutuhan, mulai dari yang paling direkomendasikan, paling murah, hingga pilihan dengan lebih sedikit berjalan kaki. Moda transportasi yang tersedia di TRAFI mulai dari Transjakarta, KRL, bis, bis berukuran sedang, hingga angkutan kota (angkot).

“Kerja sama ini sifatnya tidak eksklusif. Kami terbuka dengan [aplikasi ride hailing] lainnya, namun belum bisa disebutkan,” ucap Country Manager TRAFI Indonesia Dimas Dwilasetio.

Dia mengungkapkan pihaknya terus melengkapi pendataan jenis transportasi yang digunakan masyarakat Jakarta, sejak TRAFI pertama kali diluncurkan pada Mei 2016. Disebutkan ada lebih dari 600 angkot, sekitar 85% telah terintegrasi dengan sistem informasi real-time Transjakarta, dan integrasi penuh dengan jadwal KRL.

Ketika ditanya mengenai rencana TRAFI pada tahun ini, Dimas bilang pihaknya belum berencana untuk ekspansi ke kota lainnya. Saat ini TRAFI Indonesia masih fokus pada penguatan bisnisnya di Jakarta. Lagipula, sambungnya, untuk ekspansi ke kota lain TRAFI perlu melakukan riset mengenai moda transportasi yang digunakan oleh masyarakat.

“Untuk ekspansi ke kota lain, kami perlu riset mengenai transportasi yang digunakan masyarakat setempat. Itu butuh tim yang perlu turun ke lapangan untuk mapping. Sedangkan saat ini tim kami di Indonesia masih 10 orang yang fokus ke data, untuk tim teknisi ada di kantor pusat,” pungkas Dimas.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

Pembaruan TRAFI Perkaya Informasi “Real Time” Moda Transportasi di Jakarta

Aplikasi yang menyajikan informasi layanan transportasi di Jakarta TRAFI, baru-baru ini mengumumkan peluncuran fitur terbarunya yang memungkinkan pengguna mendapatkan informasi real-time kedatangan bus TransJakarta. Ini merupakan output kerja sama antara TRAFI dengan TransJakarta sebagai bagian dari peningkatan layanan smart city ibukota. Selain penambahan fitur tersebut, penyegaran tampilan aplikasi juga disuguhkan untuk meningkatkan pengalaman pengguna yang lebih sederhana.

“Selain strategic partnership, selama satu tahun terakhir ini kami fokus dalam pengembangan produk, yaitu bagaimana membuat TRAFI menjadi highly localized. Walaupun masih terus dilakukan pengembangan, saat ini versi baru TRAFI hadir dengan interface dan tampilan baru yang lebih simple dan lebih mudah digunakan untuk meningkatkan experience pengguna TRAFI,” ujar Country Manager TRAFI Indonesia Dimas Dwilasetio.

Halaman Home Screen di aplikasi TRAFI
Halaman Home Screen di aplikasi TRAFI

Dari pembaruan terakhir, TRAFI memiliki 3 menu utama, yakni Home Screen, Routing dan Timetables. Pada Home Screen aplikasi, pengguna akan disajikan informasi seluruh moda transportasi yang telah terhubung. Saat ini layanan on-demand seperti Go-Jek, Uber dan Grab juga sudah terintegrasi, pengguna dapat langsung melakukan order melalui aplikasi TRAFI. Selanjutnya pada menu Routing, TRAFI telah mengembangkan sebuah routing engine yang meng-aggregate lebih banyak opsi hasil pencarian navigasi.

  

Menu Timetables menampilkan jadwal seluruh moda transportasi dari 500 rute untuk seluruh penjuru Jakarta. Moda transportasi yang terangkum di dalamnya termasuk TransJakarta, bus reguler, angkutan umum, KRL Commuter Line dan Shuttle bandara. Tampilan Timetables ini juga dilengkapi dengan peta untuk mengetahui posisi kendaraan secara real-time. Sedangkan untuk mengetahui halte atau stasiun terdekat, pengguna dapat mencarinya melalui fitur “nearby departure” dan “nearby stops”. TRAFI kini juga bisa dioperasikan dalam mode offline.

“Bentuk kerja sama TRAFI dengan TransJakarta saat ini berupa pengembangan sistem teknologi dan operasional. Sedangkan dengan Jakarta Smart City, kami bekerja sama perihal data sharing, yang berguna untuk menganalisis pola penggunaan transportasi umum di Jakarta guna pengembangan dan perencanaan kota yang lebih baik, demi mewujudkan konsep smart mobility,” lanjut Dimas.

Setelah peluncuran fitur terbaru ini, tahun 2017 TRAFI akan mulai fokus pada peningkatan pertumbuhan pengguna. Targetnya 1 juta pengguna aktif per bulan sampai tahun 2018. Inisiatif pemasaran dan kerja sama dengan beragam pihak akan menjadi manuver besar TRAFI di tahun ini, tak hanya dengan unsur pemerintahan, namun juga dengan startup dan korporasi lokal.

In the future, kami akan mengembangkan payment integration, AI development dan routing engine. Bahkan untuk routing nantinya our intelligent will know whether our users prefer TransJakarta over KRL, or Gojek over Uber, dan menampilkan hasil pencarian sesuai behaviour pengguna. We also have plan to integrate with realtime weather, for example TRAFI will not show walking/motorbike option during rain,” ujar Dimas menceritakan target pengembangan di tahun 2017.

Dimas juga menceritakan bahwa bisnis TRAFI secara global saat ini juga sedang gencar melakukan ekspansi ke negara berkembang. Selain di Indonesia TRAFI juga sedang fokus melakukan pengembangan di India. Dalam waktu dekat negara-negara lain di Asia Tenggara direncanakan akan menjadi tempat singgah selanjutnya.

Application Information Will Show Up Here

TRAFI ingin Sajikan Solusi Pintar untuk Mobilitas Masyarakat Jakarta

Pada permasalahan tata kota, isu transportasi menjadi salah satu yang paling krusial, terlebih jika mengambil studi kasus kota seperti Jakarta. Hal tersebut yang ingin coba disasar oleh startup asal Lithuania, TRAFI. Menggunakan pendekatan berbasis digital, dengan mengumpulkan dan mengintegrasikan beragam informasi seputar transformasi publik, TRAFI mencoba memberikan sajian analisis yang relevan untuk masyarakat yang melakukan mobilitas di Jakarta.

Disampaikan oleh Country Manager TRAFI Indonesia Dimas Dwilasetio dalam pengenalannya dengan DailySocial, misi TRAFI adalah smartest urban mobility planner. TRAFI mengkombinasikan algoritma sains dengan informasi trafik lalu-lintas yang terhubung dengan data dan laporan pengguna. Akurasinya dinilai mampu mencapai 200% memberikan informasi yang pas bagi pengguna komuter di Jakarta.

Menurut Dimas, hal tersebut sesuai dengan kebutuhan warga ibukota. Umumnya kesulitan terbesar soal transportasi ialah memilih moda yang sesuai untuk bisa mencapai tujuan secara tepat waktu. Saat ini untuk melakukan perjalanan di ibukota pilihannya sudah semakin banyak, mulai dari transportasi umum konvensional hingga layanan on-demand. Polanya jika ingin mengetahui ketersediaan masing-masing layanan, pengguna harus membuka aplikasi berbeda dan melakukan analisis secara mandiri.

Permasalahan tersebut yang ingin dikelola TRAFI. Dengan aplikasi tunggal semua informasi tersebut disajikan. Estimasi pun ditampilkan untuk mendapatkan pilihan terbaik mencapai destinasi tujuan.

Hadir di Indonesia sekitar pertengahan tahun ini, TRAFI memperkenalkan dirinya sebagai sistem informasi real-time untuk pelacakan jadwal dan posisi transportasi umum di Jakarta, khususnya TransJakarta dan KRL Commuter Line. Aplikasi memberikan update jika terjadi keterlambatan jadwal atau kondisi perjalanan angkutan tersebut saat ini. Dengan data tersebut maka diharapkan pengguna dapat mengatur sebuah perencanaan mobilitasnya.

TRAFI didesain menjadi sebuah aplikasi yang dapat dimanfaatkan secara online dan offline. Beberapa fitur yang disematkan di antaranya pencarian rute, penjadwalan transportasi, peta pergerakan kendaraan real-time, informasi kendaraan yang datang di jadwal berikutnya, berita lalu lintas terkini, dan menu pelaporan untuk memberitahu TRAFI terkait kondisi pada rute transportasi oleh pengguna.

Dibutuhkan integrasi antar layanan untuk menciptakan smart urban solution

Kenyataannya permasalahan tata kota di ibukota tak sesederhana itu. Menciptakan pola tata kota pintar tak bisa dilakukan hanya dalam satu arah. Perlu adanya sebuah desain integrasi layanan yang menyeluruh. Permasalahan transportasi sendiri disebabkan (salah satunya) karena banyaknya pengguna jalan dengan berbagai kepentingan yang memilih memanfaatkan kendaraan pribadi, dengan dalih kelayakan, ketersediaan dan sebagainya. Apa yang disediakan TRAFI dapat menjadi salah satu pilihan aliran informasi.

Pengembangan solusi berbasis smart city yang mengatur berbagai hal, termasuk transportasi, tengah digencarkan di Jakarta. Masih sebatas menampung dan menganalisis informasi, tetapi arahnya menjurus pada pengaturan berkelanjutan tata kota yang lebih dinamis.

Ketika beragam layanan publik dapat tersatukan memberikan rujukan jelas seputar kondisi di masyarakat yang ada saat ini, maka strategi terbaik untuk tatanan kota pun bukan cuma isapan jempol saja. Di sini peran serta berbagai pihak perlu disinergikan.

Application Information Will Show Up Here