Tag Archives: dimensity 700

[Review] Xiaomi Redmi Note 10 5G: Smartphone 5G Dimensity 700 Murah

Dengan hadirnya teknologi 5G, banyak sekali anggapan bahwa nantinya smartphone yang beredar akan memiliki harga tinggi. Memang, banyak perangkat 5G yang dijual di atas harga 5 jutaan. Namun, beberapa produsen smartphone saat ini berlomba-lomba untuk mengeluarkan perangkat 5G yang lebih bisa dijangkau oleh konsumen. Salah satunya adalah Xiaomi Redmi Note 10 5G.

Seri yang satu ini mungkin memiliki keluarga yang paling banyak yang pernah hadir di Indonesia. Hal tersebut mulai dari Redmi Note 10 Pro, Redmi Note 10, Redmi Note 10S, dan yang terakhir adalah Redmi Note 10 5G. Melihat dari penempatan harganya, Redmi Note 10 5G ada pada posisi di antara Redmi Note 10 dan Redmi Note 10s.

Menggunakan nama 5G tentu saja mengartikan bahwa perangkat ini mampu terkoneksi dengan jaringan yang baru digelar di Indonesia tersebut. Jaringan ini sendiri mampu menyalurkan data hingga hitungan gigabit per detik. Dan dengan menggunakan chipset dari Mediatek, membuat Redmi Note 10 5G menjadi perangkat 5G yang memiliki harga terjangkau. Tentunya, harga yang terjangkau akan membuat teknologi terbaru ini bisa digunakan oleh lebih banyak orang.

Perangkat yang datang ke meja pengujian DailySocial merupakan varian yang tertinggi dari Redmi Note 10 5G, dengan menggunakan RAM 8 GB dan internal 128 GB. Xiaomi Redmi Note 10 5G sendiri memiliki varian yang lebih rendah dengan RAM 4 GB dan internal 128 GB. Harga dari perangkat ini tentu saja masih dalam rentang dua jutaan.

Sub-Brand dari Xiaomi, yaitu Poco, juga memiliki perangkat yang sama persis spesifikasinya. Hanya saja, Xiaomi membedakannya dengan bentuk desain pada sisi belakangnya. Selain itu, Poco juga memiliki konfigurasi RAM dan penyimpanan internal yang berbeda pula. Harganya juga sedikit lebih murah jika dibandingkan dengan Redmi Note 10 5G.

Spesifikasi dari Redmi Note 10 5G yang saya dapatkan bisa dilihat pada tabel berikut ini

Redmi Note 10 5G
SoC Mediatek Dimensity 700
CPU 2× 2.2 GHz Cortex-A76+ 6× 2 GHz Cortex A-55
GPU Arm Mali-G57 MC2 950MHz
RAM 8 GB LPDDR4x
Internal 128 GB UFS 2.2
Layar 6,5 inci IPS 2400 x 1080 90Hz Gorilla Glass 3
Dimensi 161.8 x 75.3 x 8.9 mm
Bobot 190 gram
Baterai 5000 mAh
Kamera 48 MP / 12 MP utama, 2 MP Macro, 2 MP depth, 8 MP Selfie
OS Android 11 MIUI 12

Untuk hasil dari CPU-Z, AIDA 64, dan Sensorbox adalah sebagai berikut

Redmi Note 10 5G masih menggunakan pengisian daya dengan 18 watt. Selain itu, Xiaomi juga mencabut speaker stereo yang dihadirkan pada seri 10 ini. Kamera wideangle juga tidak dihadirkan pada perangkat 5G dengan harga yang terjangkau ini.

Unboxing

Inilah yang ada didalam paket penjualan smartphone Redmi Note 10 5G.

Desain

Kebanyakan smartphone yang masih masuk dalam satu keluarga akan memiliki desain badan yang sama. Namun, hal tersebut berbeda dengan Xiaomi Redmi Note 10 5G. Desain belakang dari perangkat yang satu ini berbeda dari Redmi Note 10 Pro, Redmi Note 10, dan Redmi Note 10s. Akan tetapi ada satu yang sepertinya akan lama dipakai oleh Xiaomi, yaitu logo Redmi yang dibuat kecil pada sisi kiri bawah.

Bobot dari Redmi Note 10 5G memang terasa cukup ringan, yaitu hanya 190 gram saja. Dimensinya juga dapat dibilang cukup ramping dengan ketebalan yang hanya 8,9 mm saja. Case belakangnya sendiri terbuat dari plastik polikarbonat. Untuk warna yang saya dapatkan adalah Graphite Gray.

Layar dari Redmi Note 10 5G menggunakan panel dengan tipe IPS. Layar ini menggunakan resolusi 2400×1080 dan memiliki refresh rate 90Hz yang nyaman untuk dipandang. Berbeda dengan pesaingnya, Xiaomi sudah memasangkan kaca yang lebih tahan terhadap goresan dari Corning, yaitu Gorilla Glass 3. Hal tersebut juga diperkuat lagi dengan lapisan anti gores yang sudah terpasang dari pabriknya.

Dengan harga yang terjangkau, Xiaomi ternyata tetap menghadirkan fitur NFC pada Redmi Note 10 5G. Hal ini akan membuat pengisian saldo kartu uang elektronik lebih nyaman saat terhubung dengan jaringan 5G dan tengah berada di jalan tol. Keamanannya juga cukup baik dengan menghadirkan sensor sidik jari yang berbarengan dengan tombol daya serta face unlock. Selain itu, perangkat ini juga memiliki emergency SOS yang bisa mengirimkan pesan langsung ke kontak yang sudah ditentukan dengan 5 kali menekan tombol daya.

Pada sisi sebelah kanan akan ditemukan tombol power yang tergabung dengan pemindai sidik jari serta tombol volume naik dan turun. Pada sisi kirinya terdapat sebuah slot nano SIM dengan microSD. Untuk bagian bawahnya, ditemukan microphoneslot USB-C, dan speaker. Di bagian atasnya terdapat port audio 3,5 mm, infra merah untuk remote, serta microphone kedua.

Xiaomi Redmi Note 10 5G menggunakan MIUI 12 (versi 12.0.3 pada saat saya uji) dengan basis sistem operasi Android 11. Pada sistem operasi yang satu ini, pengguna bisa memilih apakah menggunakan model app drawer atau tidak serta tombol navigasi dengan model tekan atau geser. Sayang memang, perangkat ini belum mendapatkan MIUI 12.5 yang memiliki tingkat responsivitas yang lebih baik lagi.

Jaringan LTE, 5G, dan WiFi

Menggunakan chipset Dimensity buatan Mediatek, menandakan bahwa perangkat ini mendukung jaringan data cepat 4G dan 5G. Pada Redmi Note 10 5G, jaringan 4G LTE yang didukung adalah band 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 12, 17, 20, 28, 32, 38, 40, 41, dan 66 yang sudah mencakup seluruh operator yang ada di Indonesia. Untuk jaringan 5G, yang didukung adalah band NR 1, 3, 7, 8, 20, 28, 38, 40, 41, 66, 77, 78 SA/NSA.

Saya juga sudah mencoba terkoneksi dengan jaringan Telkomsel 5G yang menggunakan band N40 NSA. Hasilnya, perangkat ini bisa digunakan untuk melakukan download dengan kecepatan tinggi. Walaupun secara teoritis bisa mencapai kecepatan Gbps, namun yang saya dapatkan hanya sekitar 140-an Mbps dengan posisi pengujian tepat di belakang sebuah pusat perbelanjaan di Jakarta Selatan.

Dengan menggunakan Dimensity 700, menandakan bahwa Redmi Note 10 5G juga mendukung fungsi Smart 5G Power Saving. Teknologi ini secara cerdas akan mengidentifikasi kekuatan sinyal di sekitarnya dan beralih antara 4G dan 5G tanpa jeda waktu peralihan. Hal tersebut akan menghasilkan konsumsi daya yang 30% lebih rendah dibandingkan dengan smartphone tanpa fitur Smart 5G.

Xiaomi Redmi Note 10 5G juga sudah mendukung WiFi 5 atau yang dikenal dengan 802.11 AC. Hal ini menandakan bahwa perangkat ini mampu terhubung dengan jaringan 5 GHz dari sebuah router WiFi. Kecepatannya sendiri tentunya juga lebih kencang dari WiFi pada jaringan 2.4 GHz.

Kamera: 48 MP Tanpa Wideangle

Xiaomi membenamkan empat buah kamera pada Redmi Note 10 5G, dengan tiga diantaranya yang dapat digunakan secara manual. Kamera utamanya menggunakan sensor 48 MP buatan OmniVision dengan OV48B 1/2″ dengan 0.8µm. Dengan menggunakan algoritma quad bayer, membuat hasilnya akan lebih baik pada resolusi 12 MP. Xiaomi tidak mengggunakan kamera ultrawide pada Redmi Note 10 5G.

Kamera utamanya ternyata menghasilkan gambar yang cukup baik. Saya bisa mendapatkan gambar yang tajam serta warna yang cukup baik hanya dengan sekali klik. Pada rentang harganya, tingkat noise yang dihasilkan cukup rendah dibandingkan dengan perangkat sekelasnya.

Kamera makro yang terpasang pada smartphone ini dibuat oleh Hynix dengan Hi-259. Hasilnya cukup lumayan dan cukup dapat diandalkan jika Anda menyukai pengambilan foto jarak dekat. Walaupun begitu, hasil fotonya tidak akan setajam kamera utamanya. Dan pengguna juga harus belajar yang cukup untuk mengetahui jarak pengambilan gambarnya.

Kamera depan dari Redmi Note 10 5G menggunakan sensor dengan resolusi 8 MP buatan OmniVision OV8856. Xiaomi tampaknya telah membuat sensor yang satu ini menjadi lebih tajam. Tingkat noise nya cukup kecil pada saat diluar ruangan, namun saat didalam akan cukup meningkat pada tempat yang gelap.

Pengujian

Redmi Note 10 5G menggunakan Meditek Dimensity 700. Dimensity 700 sendiri menggunakan dua core kencang Cortex A76 dengan kecepatan 2.2 GHz. Enam inti prosesor lainnya adalah Cortex A55 dengan kecepatan 2 GHz dan tentunya menggunakan daya yang lebih rendah dari dua inti pertama. Grafisnya menggunakan Mali-G57 MC2 buatan ARM dengan kecepatan 950 MHz.

Kinerja dari Dimensity 700 memang sudah tidak perlu lagi diragukan. Namun untuk membuktikannya, saya akan mengujinya dalam dua skenario. Menggunakan Cortex A76 menandakan bahwa perangkat ini bisa digunakan untuk bermain game. Selain itu, prosesor kencang juga akan nyaman dipakai untuk bekerja.

Bermain Game

Walaupun menggunakan Cortex A76, namun prosesor kencang tersebut hanya menggunakan dua core saja. Hal tersebutlah yang akan membatasi kinerjanya dalam bermain game yang ada. Namun, clock tersebut masih lebih tinggi jika dibandingkan Helio G95 yang masih 2 GHz saja.

Perangkat yang satu ini saya uji dengan menggunakan Genshin Impact. Sayangnya, PUBG pada Redmi Note 10 5G tidak terdeteksi untuk dapat berjalan pada 90 fps. Dengan kemampuan SoC Dimensity, tentu saja PUBG dapat dimainkan dengan kecepatan penuh. Dan sekali lagi, sayangnya, Apex Mobile belum dapat dijalankan pada platform Mediatek.

Genshin Impact saya jalankan pada profile lowest. Framerate juga saya pasang pada limit 60 fps. Hasilnya, perangkat ini berjalan dengan rata-rata 32 fps. Jika diperhatikan, memang hasilnya cukup rendah mengingat beberapa perangkat bisa berjalan di atas 40 fps. Jadi, mungkin ini adalah PR Xiaomi untuk meningkatkan kinerjanya.

Berikut adalah grafik perolehan frame rate dari game Genshin Impact. Data frame rate saya ambil dengan menggunakan aplikasi GameBench.

Untuk Bekerja

Kinerja dari Dimensity 700 memang sudah tidak perlu diragukan lagi dalam bekerja. Penggunaan aplikasi Trello, Slack, GMail, Whatsapp, Telegram, Facebook, Tiktok, serta Chrome yang menggunakan banyak tab akan berjalan tanpa lag. Xiaomi sudah menggunakan teknologi UFS 2.2 pada perangkat ini yang memastikan kinerja baca dan tulis pada penyimpanan internalnya berjalan dengan cepat.

Saya juga sempat menggunakan aplikasi office pada perangkat ini, yaitu WPS. Hal tersebut saya gunakan untuk melakukan editing teks serta gambar untuk kebutuhan sekolah anak. Tentunya, saya tidak menemukan masalah yang berarti sehingga cukup cocok digunakan untuk melakukan editing teks pada saat sedang berada di jalan.

Editing video dan gambar pada perangkat ini juga tidak menemukan masalah. Konversi serta rendering tidak membuat perangkat ini panas. Hasilnya pun juga bisa diandalkan saat ingin melakukan editing cepat dengan menggunakan aplikasi bawaan mau pun pihak ketiga yang ada pada Google Play.

Benchmarking

Pada pengujian kali ini, saya akan menghadirkan kembali beberapa SoC yang hadir pada rentang harga dua-tiga jutaan. Chipset yang saya hadirkan adalah Snapdragon 845, Snapdragon 732G, serta Mediatek Helio G95. Hal ini tentu saja hanya sekedar untuk membandingkan kinerja dari tiap-tiap chipset. Walaupun konfigurasi tiap perangkat berbeda, namun pada akhirnya pengguna akan mendapatkan gambaran bagaimana kinerja dari sebuah smartphone secara utuh.

Berikut adalah hasil benchmarking dari perangkat Redmi Note 10 5G

Uji baterai: 5000 mAh

Menguji baterai, apalagi dengan kapasitas 5000 mAh, memang akan memakan banyak waktu. Sayangnya, aplikasi yang ada saat ini tidak merepresentasikan pemakaian sehari-hari. Sebuah pengujian menunjukkan bahwa pemakaian smartphone tidak didominasi untuk bermain game, namun untuk hiburan seperti menonton video dan mendengarkan musik serta sosial media.

Saya mengambil patokan dengan menggunakan sebuah file MP4 yang memakai resolusi 1920 x 1080 yang diulang sampai baterai habis. Redmi Note 10 5G dapat bertahan hingga 16 jam 10 menit. Setelah habis, saya langsung mengisi kembali baterainya dengan menggunakan charger bawaan 18 watt. Hasilnya, baterai akan terisi penuh dalam waktu kurang lebih 2 jam.

Verdict

Walaupun belum merata, jaringan 5G saat ini sudah hadir di Indonesia. Oleh karena itu, perangkat pendukung seperti smartphone pun juga sudah harus tersedia di pasaran. Tidak hanya harus tersedia, perangkat tersebut juga harus bisa dijangkau oleh daya beli masyarakat Indonesia. Seperti halnya Xiaomi Redmi Note 10 5G yang saat ini sudah ada di pasaran.

Dengan menggunakan Dimensity 700, kinerjanya memang dapat diandalkan. SoC yang satu ini dapat menjalankan semua aplikasi dan game yang tersedia pada Google Play. Oleh karenanya, perangkat ini nyaman digunakan untuk bermain serta bekerja. Hal tersebut juga didukung dengan daya tahan baterai yang cukup panjang.

Kamera yang terpasang juga ternyata menghasilkan gambar yang dapat diandalkan pula. Walaupun tidak memiliki kamera wideangle yang sepertinya sudah menjadi standar smartphone saat ini, hal tersebut tidak membuat perangkat ini menjadi tidak menarik. Redmi Note 10 5G juga sudah memiliki NFC yang bisa diandalkan untuk mengisi kartu uang elektronik. Penggunaan Gorilla Glass 3 pada rentang harganya juga membuat perangkat ini menjadi lebih aman.

Xiaomi Redmi Note 10 5G dengan konfigurasi 8/128 GB dijual dengan harga online Rp. 2.999.000 dan offline Rp. 3.099.000. Versi dengan RAM 4 GB dijual lebih murah pada harga Rp. 2.699.000. Harga tersebut membuat Redmi Note 10 5G menjadi salah satu smartphone 5G termurah di Indonesia. Semoga saja, implementasi jaringan 5G dapat merata dengan cepat di Indonesia.

Sparks

  • Mendukung jaringan 5G tanpa harus di unlock
  • Harga yang terjangkau untuk teknologi 5G
  • Layar dengan refresh rate 90 Hz
  • Hasil kamera utama yang dapat diandalkan
  • Daya tahan baterai yang panjang
  • Kinerja Dimensity yang mumpuni untuk bermain dan bekerja
  • Gorilla Glass 3

Slacks

  • Speaker mono
  • Tanpa kamera wideangle
  • Dukungan game yang kurang untuk framerate 90 fps

Xiaomi Luncurkan Redmi Note 10 5G dan RedmiBook 15: Laptop dan Smartphone 5G Murah

Jika Xiaomi meluncurkan smartphone, mungkin hal tersebut sudah terasa biasa. Akan tetapi jika Xiaomi meluncurkan sebuah perangkat komputer di Indonesia, tentunya hal tersebut cukup berbeda dari biasanya. Pada tanggal 22 Juli 2021, Xiaomi meluncurkan smartphone Redmi Note 10 5G. Perangkat komputer yang diperkenalkan setelahnya adalah RedmiBook 15.

Country Director Xiaomi Indonesia Alvin Tse mengatakan bahwa peluncuran RedmiBook 15 di Indonesia sekaligus menandai penampilan perdana laptop terbaru Xiaomi tersebut di pasar global. Ia juga menambahkan bahwa kombinasi antara sepasang produk yang diluncurkan tanggal 22 Juli 2021 lalu adalah pasangan ideal dalam meningkatkan kualitas kerja atau belajar pengguna dimanapun mereka berada. “Redmi Note 10 5G dan RedmiBook 15 mendukung produktivitas pengguna dimanapun kita berada. Perangkat-perangkat dengan spesifikasi mumpuni ini merupakan hasil dari inovasi tanpa henti untuk melahirkan teknologi terbaru dengan harga sebenarnya yang dapat dinikmati oleh semua orang.”

Xiaomi Redmi Note 10 5G merupakan perangkat Redmi pertama yang menggunakan Dimensity 700, walaupun sudah lebih dulu digunakan pada Poco M3 Pro 5G. Xiaomi menawarkan dua varian untuk perangkat yang satu ini, yaitu dengan konfigurasi RAM/penyimpanan internal 4/128 GB dan 8/128 GB. Baterai yang digunakan memiliki kapasitas 5000 mAh. Spesikasi lengkapnya adalah sebagai berikut

Xiaomi Redmi Note 10 5G
SoC Mediatek Dimensity 700
CPU 2× 2.2 GHz Cortex-A76+ 6× 2 GHz Cortex A-55
GPU Arm Mali-G57 MC2 950MHz
RAM 4 dan 8 GB LPDDR4x
Internal 128 GB UFS 2.2
Layar 6,5 inci IPS 2400 x 1080 90 Hz Gorilla Glass 3
Dimensi 161.8 x 75.3 x 8.9 mm
Bobot 190 gram
Baterai 5000 mAh dengan pengisian 18 watt
Kamera 48 MP / 12 MP utama, 2 MP Macro, 2 MP Depth, 8 MP Selfie
OS Android 11 MIUI 12

Untuk laptop RedmiBook 15, Xiaomi menyasar pada anak muda agar tetap produktif selama situasi PPKM. Hal tersebut termasuk mereka yang masih sekolah di rumah. RedmiBook 15 menggunakan prosesor generasi ke 11 dari Intel dengan Core i3 1115G4. Baterai dengan kapasitas 46Whr memiliki daya tahan hingga 10 jam dan diisi dengan charger 65 watt.

Spesifikasi dari laptop tersebut adalah sebagai berikut

RedmiBook 15
CPU Intel Core i3-1115G4 (2C4T) 3 GHz, Turbo 4,1 GHz
GPU Intel UHD 1,25 GHz 48 EU
RAM 8 GB 3200 MHz DDR4
Internal SSD 256 GB
Layar 15,6 inci 1080p TN dengan DC Dimming
Dimensi 363.8 x 243.5 x 19.9 mm
Bobot 1,8 kg
Baterai 46 Whr
OS Windows 10 Home, bisa di-upgrade ke Window 11

Kedua perangkat akan dijual pada tanggal 27 Juli 2021 secara online. Untuk Redmi Note 10 5G akan dijual pada harga Rp2.799.000,- (4GB+128GB) dan Rp3.099.000,- (8GB+128GB) dengan diskon Rp. 100.000 pada saat flash sale. Untuk RedmiBook akan dijual dengan harga Rp. 6.999.000, dengan diskon Rp. 1.000.000 pada tanggal 27-31 Juli 2021 saja.

Beda dengan Poco M3 Pro 5G?

Xiaomi Redmi Note 10 5G datang untuk menantang para pesaingnya dengan menghadirkan harga yang cukup murah. Walaupun begitu, Poco yang juga dibawah Xiaomi juga menawarkan perangkat 5G yang tergolong memiliki harga yang murah pula. Lalu apa perbedaan antara keduanya?

Pihak Xiaomi mengatakan bahwa kedua produk tersebut hadir untuk memenuhi kebutuhan pengguna yang berbeda. Redmi Note 10 5G mereka hadirkan untuk generasi muda dalam meningkatkan produktivitas mereka melalui dukungan koneksi 5G. Walaupun begitu, spesifikasi keduanya sangat mirip dan juga menggunakan SoC yang sama, yaitu Mediatek Dimensity 700.

Jika dilihat dari sisi luarnya, Redmi Note 10 5G dan Poco M3 Pro 5G memiliki perbedaan pada desain case belakangnya. Selain itu, Redmi Note 10 5G juga memiliki konfigurasi RAM dan penyimpanan internal yang lebih tinggi. Redmi Note 10 5G tidak menghadirkan penyimpanan internal 64 GB serta RAM 6GB. Jadi, sepertinya spesifikasi dari Redmi Note 10 5G masih di atas Poco M3 Pro 5G.

Honor X20 SE Merupakan Smartphone 5G dengan Chipset MediaTek Dimensity 700

Honor telah memperkenalkan smartphone 5G terbarunya, yakni Honor X20 SE di Tiongkok yang ditenagai oleh chipset MediaTek Dimensity 700. SoC ini menawarkan performa flagship-level, namun tetap mempertahankan konsumsi daya rendah untuk masa pakai baterai yang lama berkat teknologi pemrosesan 7nm.

Mari bahas dari segi desain, Honor X20 SE tampil sangat menawan dalam opsi warna Black, Green, Rose Gold, dan Silver. Bagian muka terpampang full-view display 6,6 inci beresolusi Full HD+ dan mengemas single punch-hole di tengah atas yang ditempatkan secara simetris untuk kamera depan 16MP.

Beralih ke belakang, tersusun konfigurasi triple camera dengan kamera utama beresolusi 64MP. Sayangnya dua kamera sekunder yang menemaninya masing-masing sebatas 2MP, untuk mengambil bidikan portrait dan macro.

Lebih lanjut, Honor X20 SE menjalankan sistem operasi Magic UI 4.1 berbasis Android 11. Bertenaga chipset MediaTek Dimensity 700 yang membawa CPU octa-core yang terdiri dari 2x Cortex-A76 2.2 GHz, 6x Cortex-A55 2.0 GHz, dan GPU Mali-G57 MC2.

Chipset Dimensity 700 punya modem 5G terintegrasi, karena dirancang untuk menghadirkan kemampuan dan pengalaman 5G tingkat lanjut ke khalayak luas. Honor X20 SE pun mendukung dual SIM 5G standby, yang mana koneksi 5G akan selalu aktif tanpa perlu menukar kartu SIM secara fisik. Adapun performanya didorong RAM 6GB atau 8GB dan penyimpanannya 128GB tanpa slot microSD.

Sorotan lain yang menjadi andalan Honor X20 SE dibekali baterai berkapasitas 4.000 mAh dengan dukungan pengisian daya cepat 22,5W. Soal harga, di Tiongkok Honor X20 SE varian RAM 6GB dibanderol CNY1.799 (Rp4 jutaan) atau CNY1.999 (Rp4,4 jutaan) untuk RAM 6GB. Untuk ketersediaannya secara global, Honor masih belum mengungkap detailnya.

Sebagai pengingat, Honor tadinya merupakan sub-brand dari Huawei, namun akibat embargo dari pemerintah Amerika Serikat, Huawei terpaksa melepas seluruh aset bisnis Honor. Setelah beroperasi sebagai perusahaan independen, smartphone baru Honor versi globalnya dipastikan kembali mendukung Google Mobile Services (GMS).

Sumber: GSMArena

Samsung Galaxy A22 5G Ramaikan Pasar Smartphone 5G Murah

Salah satu topik bahasan teknologi yang paling hangat belakangan ini adalah 5G. Wajar apabila kemudian pabrikan-pabrikan smartphone tidak ingin melewatkan momentum ini. Satu demi satu smartphone 5G dengan harga terjangkau diluncurkan, tidak terkecuali yang berasal dari Samsung.

Lewat sebuah acara virtual, Samsung Indonesia secara resmi memperkenalkan Galaxy A22 5G. Ponsel ini merupakan model 5G termurah yang Samsung jual di Indonesia saat ini. Dengan banderol resmi Rp3.299.000, ia bahkan lebih terjangkau lagi daripada A32 5G yang juga diluncurkan belum lama ini.

Urusan spesifikasi, A22 5G mengandalkan chipset MediaTek Dimensity 700, chipset yang sama persis seperti yang digunakan oleh Realme 8 5G, yang juga dijual di kisaran harga yang setara. Melengkapi spesifikasinya adalah RAM 6 GB, storage internal 128 GB, serta baterai 5.000 mAh yang mendukung fast charging 15 W.

Menurut Irfan Rinaldi, Product Marketing Manager Samsung Electronics Indonesia, A22 5G memerlukan waktu sekitar 90 sampai 100 menit untuk mengisi baterainya dari kosong hingga penuh. Cukup disayangkan A22 5G tidak dilengkapi NFC. Jadi kalau memang benar-benar membutuhkan NFC, konsumen harus ‘naik kelas’ ke A32 5G.

Untuk layarnya, A22 5G mengemas panel 6,6 inci dengan resolusi FHD+ dan refresh rate 90 Hz. Lalu untuk kameranya, A22 5G mengandalkan kamera depan 8 megapixel dan tiga kamera belakang: kamera utama 48 megapixel, kamera ultra-wide 5 megapixel, dan kamera depth 2 megapixel.

Samsung Galaxy A22 / Samsung Indonesia

Dalam kesempatan yang sama, Samsung Indonesia rupanya turut menyingkap Galaxy A22 versi standar alias non-5G. Perangkat ini dibanderol seharga Rp2.999.000 dan ada sejumlah perbedaan pada spesifikasinya.

Perbedaan yang paling utama tentu adalah chipset yang digunakan, yakni MediaTek Helio G80. Layarnya pun juga sangat berbeda. Bukan sebatas bentuk poninya saja, melainkan juga jenis panel yang digunakan: Super AMOLED 6,4 inci, dengan resolusi 1600 x 720 pixel dan refresh rate 90 Hz. Resolusinya lebih rendah, tapi sudah AMOLED dengan tingkat kecerahan maksimum 600 nit.

Konfigurasi kamera yang tertanam pun juga tidak sama. A22 mengandalkan kamera depan 13 megapixel dan empat kamera belakang: kamera utama 48 megapixel dengan OIS, kamera ultra-wide 8 megapixel, kamera macro 2 megapixel, dan kamera depth 2 megapixel.

Yang mungkin jadi pertanyaan adalah, kenapa kamera A22 justru terkesan lebih superior daripada A22 5G, terutama dengan adanya OIS? Irfan menjelaskan bahwa pertimbangannya adalah supaya harga jual A22 5G tidak terlampau mahal dan terpaut terlalu jauh dari A22. Dengan begitu, konsumen jadi bisa menentukan prioritasnya masing-masing; kalau yang dipentingkan adalah kamera, maka bisa memilih A22, tapi kalau dukungan 5G dirasa wajib, maka A22 5G adalah pilihan yang lebih ideal.

Saya pribadi melihat Samsung sebenarnya bisa saja menyematkan spesifikasi kamera yang identik, atau malah menyematkan panel AMOLED pada A22 5G, tapi harganya otomatis tidak akan semurah itu. Ketika selisih harga kedua perangkat terlalu jauh, konsumen mungkin bakal jadi lebih sulit menentukan prioritas, dan keputusan membeli pun sepenuhnya ditentukan oleh ketersediaan budget.

Selebihnya, Samsung Galaxy A22 5G dan Galaxy A22 cukup identik, baik dari segi kapasitas RAM, penyimpanan internal, maupun baterai. Untuk membedakan fisiknya, selain bisa ditinjau dari bentuk poninya, juga bisa dengan menyentuh bagian belakangnya; A22 5G memiliki permukaan bertekstur matte, sedangkan A22 hadir dengan finish glossy.

Flash sale dengan bonus menarik

Tidak seperti Galaxy A32 5G yang cuma dipasarkan secara online, Galaxy A22 5G dan A22 bakal tersedia melalui jalur online sekaligus offline. Pun begitu, Samsung juga menggelar program flash sale selama tiga hari (28-30 Juni 2021) dengan value yang cukup tinggi. Banderolnya memang sama — Rp3.299.000 untuk A22 5G, Rp2.999.000 untuk A22 — akan tetapi bonus-bonusnya bisa menjadi daya tarik tersendiri.

Untuk Galaxy A22 5G, konsumen yang membeli selama periode flash sale bakal mendapat bonus berupa perangkat Galaxy Fit2 dan layanan Samsung Care+ selama 2 tahun, dengan nilai total mencapai hampir 1,5 juta rupiah. Program ini hanya tersedia di samsung.com/id serta official store Samsung di Tokopedia.

Untuk Galaxy A22, bonus selama periode flash sale-nya adalah Galaxy Fit2 dan paket data IM3 180 GB selama 12 bulan, dengan nilai total sekitar 700 ribu rupiah. Program ini bisa diikuti lewat samsung.com/id serta official store Samsung di Shopee.

Realme 8 5G: Smartphone 5G Terjangkau yang Bisa Jadi Pilihan

Era kecepatan internet mobile akhirnya dimulai di Indonesia, yaitu jaringan 5G yang mampu menembus hingga satuan kecepatan Gigabit per detik. Oleh karena itu pula, Indonesia kedatangan sebuah smartphone yang memiliki harga yang terjangkau dan sudah memiliki kemampuan untuk terkoneksi dengan jaringan 5G. Perangkat tersebut pun datang dari keluarga seri angka realme, yaitu realme 8. Dengan realme 8 5G, semua orang bakal bisa menikmati jaringan internet kencang terbaru tersebut.

Mengusung slogan “5G. Fast Speed to Infinity“, kali ini realme kembali bekerja sama dengan produsen cip Mediatek. Realme 8 5G menjadi smartphone 5G pertama di Indonesia yang menggunakan chipset MediaTek Dimensity 700. Ini adalah salah satu resep dari realme agar perangkat 5G terbarunya tersebut bisa dijangkau oleh semua orang.

Prosesor Dimensity 700 5G juga mendukung 5G Dual SIM Dual Standby, memungkinkan smartphone mendukung kartu SIM 5G online melalui jaringan 5G yang baru saja diluncurkan di Indonesia. Selain itu, prosesornya mendukung tipe SA / NSA (Stand Alone / Non Stand Alone) dan mencakup pita frekuensi 5G mainstream. Realme sendiri saat ini bekerja sama dengan Smartfren dalam menggelar uji coba jaringan 5G.

Spesifikasi lengkap dari realme 8 5G bisa dilihat pada tabel sebagai berikut

Realme 8 5G
SoC Mediatek Dimensity 700
CPU 2× 2.2 GHz Cortex-A76+ 6× 2 GHz Cortex A-55
GPU Arm Mali-G57 MC2 950MHz
RAM 8 GB LPDDR4x
Internal 128 GB UFS 2.1
Layar 6,5 inci IPS 2400 x 1080 90Hz
Dimensi 162.5 x 74.8 x 8.5 mm
Bobot 185 gram
Baterai 5000 mAh
Kamera 48 MP / 12 MP utama, 2 MP Macro, 2 MP B/W, 16 MP Selfie
OS Android 11 Realme UI 2

Untuk hasil dari CPU-Z, AIDA 64, dan Sensorbox adalah sebagai berikut

Pada perangkat yang satu ini, terdapat baterai dengan kapasitas 5000 mAh. Meski kecepatan pengisian ulang yang hanya 18 watt saja namun realme menawarkan kelebihan lain, seperti harga terjangkau untuk smartphone support 5G, layar 90Hz dan berbagai kelebihan yang akan dibahas lebih lanjut. 

Unboxing

Perlengkapan inilah yang ada pada paket penjualan dari realme 8 5G

Desain

Tampaknya realme tidak mau untuk menggunakan satu model dalam satu seri smartphone-nya. Hal tersebut terlihat dari model bagian belakang dari realme 8, 8 Pro, dan 8 5G. Pada perangkat yang satu ini, Anda tidak akan melihat slogan Dare To Leap pada back case yang terbuat dari polikarbonat ini. Warna dari perangkat yang saya dapatkan adalah Supersonic Black.

Realme 8 5G juga memiliki bobot yang ringan, hanya 185 gram saja. Untuk resolusinya, realme 8 Pro menggunakan 2400×1080 pada layar berjenis IPS yang memiliki refresh rate 90 Hz. Tentunya hal ini akan membuat mata menjadi lebih nyaman karena animasinya akan menjadi lebih smoothTouch sampling pada realme 8 5G juga memiliki keepatan 180 Hz.

Menggunakan layar IPS membuat realme harus memasangkan pemindai sidik jari bersamaan dengan tombol power. Sensornya sendiri cukup responsif saat saya uji coba. Selain itu perangkat ini juga sudah menyediakan NFC, sehingga tidak perlu khawatir pada saat kekurangan saldo kartu uang elektronik ditengah jalan raya. Tinggal membuka aplikasi perbankan atau e-commerce, kartu uang elektronik pun bisa langsung terisi via NFC.

Pada sisi sebelah kanan akan ditemukan tombol power yang tergabung dengan pemindai sidik jari. Pada sisi kirinya terdapat tombol volume naik dan turun serta sebuah slot nano SIM dengan microSD. Untuk bagian bawahnya, ditemukan port audio 3,5 mm, microphoneslot USB-C, dan speaker. Dan di bagian belakang akan ditemukan tiga kamera dan sebuah LED flash yang tergabung pada satu kotak di bagian kiri atas.

Realme 8 5G sudah menggunakan antar muka realme UI 2.0 yang berbasiskan sistem operasi Android 11. Antar muka ini sendiri masih memiliki app drawer yang berisikan semua aplikasi yang terpasang. Realme juga sudah meningkatkan pengalaman bernavigasi serta privasi yang ada, sehingga saya juga merasa lebih nyaman saat menguji perangkat yang satu ini.

Jaringan LTE dan WiFi

Dengan menggunakan Mediatek Dimensity, juga berarti bahwa perangkat ini mendukung jaringan 4G LTE. Pada realme 8 5G, band yang didukung adalah  band 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 12, 17, 18, 19, 20, 26, 28, 38, 39, 40, 41, dan 66 yang diantaranya digunakan oleh semua operator seluler di Indonesia. Untuk jaringan 5G, perangkat ini mendukung band 1, 3, 5, 7, 8, 20, 28, 38, 40, 41, 77, dan 78 SA/NSA

Satu hal yang menarik adalah ternyata realme 8 5G mampu mendeteksi jaringan 5G yang baru digelar oleh Telkomsel. Saat menggunakan situs penghitung kecepatan internet, koneksi yang terdeteksi ternyata sudah 5G. Namun, kecepatan yang didapat memang belum maksimal. Bisa jadi karena BTS yang ada sudah diakses banyak orang.

Realme juga memiliki teknologi bawaan Mediatek dengan nama Smart 5G Power Saving. Teknologi ini secara cerdas akan mengidentifikasi kekuatan sinyal di sekitarnya dan beralih antara 4G dan 5G tanpa jeda waktu peralihan. Hal tersebut akan menghasilkan konsumsi daya yang 30% lebih rendah dibandingkan dengan smartphone tanpa fitur Smart 5G.

Untuk urusan WiFi, realme 8 5G sudah mendukung 802.11ac. Teknologi tersebut saat ini sudah dikenal dengan nama WiFi 5. Dengan standar ini, mengartikan pula bahwa realme 8 5G sudah bisa menggunakan WiFi pada band 5 GHz yang lebih kencang.

Kamera: Cukup dengan 48 Megapiksel

Untuk kamera, sepertinya realme 8 5G tidak selengkap saudara-saudaranya. Pada perangkat ini, realme memasangkan ISOCELL GM1 sebagai kamera utama untuk memastikan bahwa hasil kameranya masih prima, walaupun hanya memiliki resolusi 12 MP yang bisa diperbesar menjadi 48 MP. Realme juga tidak menghadirkan kamera Ultrawide pada smartphone yang satu ini.

Kamera utama yang terpasang ternyata memiliki hasil yang bagus. Warna yang dihasilkan juga cukup akurat dengan tingkat noise yang juga rendah. Walaupun begitu, ketajaman yang dihasilkan tidak sebaik kedua saudaranya. Hal tersebut juga akan menurun pada saat menggunakan mode malam dengan kondisi cahaya yang rendah.

Kamera makro yang terpasang memiliki resolusi 2 MP. Kamera ini masih bisa diandalkan untuk mengambil pada jarak yang lebih dekat. Selain itu, mereka yang butuh membaca tulisan-tulisan kecil bisa mengandalkan kamera makronya. Jika menginginkan hasil yang lebih tajam, saya sangat menyarankan Anda untuk menggunakan kamera utamanya dan melakukan crop.

Kamera depan pada realme 8 Pro menggunakan sensor Samsung  ISOCELL S5K3P9 dengan resolusi 16 MP. Kameranya juga bisa menangkap gambar yang cukup tajam. Warna yang ditampilkan juga cukup akurat serta tajam. Walaupun begitu, sepertinya kamera depan ini sedikit lambat dalam mengambil gambar sehingga saya sangat menyarankan untuk mengambil beberapa gambar agar mendapatkan hasil tajam.

Pengujian

Realme 8 5G menggunakan Meditek Dimensity 700. Dimensity 700 sendiri menggunakan dua core kencang Cortex A76 dengan kecepatan 2.2 GHz. Enam inti prosesor lainnya adalah Cortex A55 dengan kecepatan 2 GHz dan tentunya menggunakan daya yang lebih rendah dari dua inti pertama. Grafisnya menggunakan Mali-G57 MC2 buatan ARM dengan kecepatan 950 MHz.

Perangkat ini juga sudah memiliki feature bernama DRE (Dynamic RAM Expansion) Technology. Teknologi yang satu ini akan menambahkan RAM sebesar 3 GB dengan menggunakan ruang yang tidak terpakai pada penyimpanan internal yang memiliki total 128 GB ini. Teknologi ini sudah sering dijumpai pada PC dengan nama virtual memory. Realme juga sudah membekali AI untuk mengurus cache yang masuk ke virtual memory tersebut sehingga akan menjaga daya tahan penyimpanan internalnya.

Dengan menggunakan SoC tersebut, tentu saja Dimensity 700 memiliki kinerja yang sangat baik. Namun hal tersebut tentu harus dibuktikan dengan sejumlah pengujian. Saya menggunakan dua metode dalam menguji SoC dari realme 8 5G ini, yaitu dengan bermain game serta benchmark sintetis.

Bermain game

Dengan prosesor pada cluster kinerja yang digunakan, perangkat ini akan memiliki kinerja yang lebih baik dari SoC Mediatek Helio seri G. Walaupun begitu, dengan clock yang hanya 2.2 GHz dan inti sebanyak dua buah sepertinya akan membatasi kinerja perangkat ini dalam bermain game berat yang ada pada Google Play.

Dalam menguji perangkat ini untuk bermain, saya menggunakan dua buah game yang saat ini sedang ramai diperbincangkan. Kedua game tersebut adalah Genshin Impact dan PUBG Mobile. Oleh karena beratnya grafis dari kedua game ini untuk dijalankan oleh Dimensity 700, saya menggunakan setting lowest dengan frame rate yang paling tinggi (60 fps) yang bisa disajikan oleh game tersebut. Hasilnya, rata-rata framerate yang didapatkan adalah 45 fps.

Di lain pihak, PUBG Mobile belum mendeteksi refresh rate tinggi dari realme 8 5G. Hal tersebut membuat frame rate yang dapat dimainkan bisa mencapai 40 fps. Sayangnya, perangkat ini belum bisa digunakan untuk bermain PUBG Mobile dengan framerate tinggi, seperti 90 Hz.

Berikut adalah grafik perolehan frame rate dari kedua game tersebut. Data frame rate saya ambil dengan menggunakan aplikasi GameBench.

Untuk bekerja

Dengan menggunakan SoC yang memiliki kinerja baik seperti Dimensity 700, sepertinya tidak perlu lagi diragukan saat menggunakannya untuk bekerja. Pasalnya, aplikasi-aplikasi untuk bekerja yang ada di perangkat Android tidak memerlukan resource yang sangat tinggi. Jadi, aplikasi seperti Trello, Slack, GMail, Whatsapp, Facebook, serta Chrome yang menggunakan banyak tab tidak akan terasa lambat. Apalagi, perangkat ini sudah menggunakan UFS 2.1 yang mempu menambah kinerja dalam pembacaan dan penulisan data ke penyimpanan internal.

Prosesor yang digunakan juga bisa diandalkan saat digunakan untuk melakukan editing video. Saya bisa dengan mudah menggunakan aplikasi SoLoop yang ada pada perangkat yang satu ini. Rendering videonya juga terasa lebih kencang, sehingga tugas sekolah anak-anak saya saat school from home bisa selesai dengan cepat.

Benchmarking

Pada pengujian kali ini, saya akan menghadirkan kembali beberapa SoC yang hadir pada rentang harga tiga jutaan. Chipset yang saya hadirkan adalah Snapdragon 720G, Snapdragon 732G, serta Mediatek Helio G95. Hal ini tentu saja hanya sekedar untuk membandingkan kinerja dari tiap-tiap chipset. Walaupun konfigurasi tiap perangkat berbeda, namun pada akhirnya pengguna akan mendapatkan gambaran bagaimana kinerja dari sebuah smartphone secara utuh.

Berikut adalah hasil benchmarking dari perangkat realme 8 5G.

Uji baterai 5000 mAh

Sudah tidak dipungkiri lagi bahwa pengujian baterai memakan waktu yang cukup panjang. Apalagi dengan realme 8 5G yang memiliki kapasitas sebesar 5000 mAh. Perangkat ini sendiri sudah menggunakan layar FHD+ yang sudah pasti bakal memakan daya baterai. Ditambah lagi, refresh rate 90 Hz yang juga tidak ramah terhadap baterai

Dengan menggunakan video MP4 dengan resolusi 1080p yang diputar secara terus menerus, realme 8 5G bisa bertahan hingga 12 jam 16 menit. Saat sudah mencapai 0%, saya langsung mengisi baterainya dengan menggunakan charger bawaan. Hasilnya, baterai akan terisi secara penuh dalam waktu 2 jam 22 menit.

Verdict

Dengan hadirnya teknologi 5G di seluruh dunia membuat perangkat smartphone pun dibutuhkan. Namun, banyak sekali perangkat yang sudah mendukung 5G memiliki harga yang mahal. Selain itu, masih banyak pula yang belum mendukung kanal 5G yang digelar di Indonesia. Realme ternyata memiliki solusi perangkat 5G dengan harga terjangkau dengan smartphone realme 8 5G.

Kinerja yang ditawarkan pada perangkat yang satu ini sudah tidak perlu lagi diragukan. Dimensity 700 mampu menjalankan semua game yang ada pada toko aplikasi Google Play tanpa lag. Selain itu, semua aplikasi pekerjaan juga mampu berjalan tanpa cela. Baterainya pun masih bisa bertahan untuk dipakai seharian.

Kamera yang digunakan pada realme 8 5G ternyata juga dapat diandalkan. Kamera utama serta kamera depan yang paling banyak digunakan saat ini mampu menangkap momen dengan cukup baik. Perangkat ini juga memiliki NFC yang mampu mengisi kartu uang elektronik secara instan tanpa perlu ke ATM.

Realme 8 5G dijual pada rentang harga tiga jutaan yang saat ini menjadi sweet spot penjualan smartphone di Indonesia, yaitu pada Rp. 3.199.000. Tentunya, dengan harga tersebut menjadi lebih murah dibandingkan dengan perangkat 5G lainnya yang saat ini beredar di pasar Indonesia. Oleh karena itu, ternyata merasakan kencangnya teknologi baru internet mobile di Indonesia saat ini sudah tidak akan menguras isi dompet.

Untuk membeli realme 8 5G, Anda bisa langsung mengklik link ini http://bit.ly/realme-5G-Lazada. Pada saat flash sale, konsumen bahkan bisa mendapatkannya pada harga Rp. 2.999.000 saja.

Rangkuman keunggulan smartphone realme 8 5G

  • Kinerja kencang dengan Mediatek Dimensity 700
  • NFC sudah tersedia
  • Layar dengan refresh rate  90Hz
  • Harga terjangkau untuk perangkat 5G sehingga menjangkau semua orang
  • Hasil kamera utama yang bagus sehingga bisa diandalkan
  • Mendukung jaringan 4G dan 5G
  • Baterai 5000 mAh yang menjamin bisa digunakan selama seharian

Disclosure: Artikel ini didukung oleh realme. 

Mediatek Perkenalkan Dua Chipset Baru: Untuk Smartphone dan ChromeBook

Tanggal 10 November 2020 merupakan waktu di mana Mediatek menyelenggarakan perhelatan akbar mereka dengan nama MediaTek Virtual Executive Summit 2020. Pada acara ini, Mediatek memperkenalkan banyak teknologi yang mereka miliki kepada para jurnalis di seluruh dunia. Kebanyakan, semua yang mereka tunjukkan berhubungan dengan 5G.

Dari sisi chipset perangkat AndroidMediatek mengumumkan cip terbaru mereka yang bernama Dimensity 700. Dimensity 700 dibangun dengan proses pabrikasi 7 nm dan memiliki kemampuan untuk terkoneksi pada jaringan 5G. Mediatek memposisikan cip ini untuk perangkat flagship, premium hingga kelas menengah.

“Dengan portofolio Dimensity yang semakin besar, kami menghadirkan kemampuan 5G terbaru ke semua lapisan smartphone sehingga lebih banyak orang bisa menikmati pengalaman 5G,” kata Dr. JC Hsu, Corporate VP dan GM Wireless Communications Business Unit, MediaTek. “Dimensity 700 memiliki gabungan fitur-fitur konektivitas 5G, kemampuan kamera tingkat lanjut seperti night shot, dan dukungan untuk lebih dari satu asisten suara, seluruhnya dalam desain yang sangat irit daya.”

Dimensity 700 Infographic

Dimensity 700 memiliki fitur-fitur konektivitas seperti 5G Carrier Aggregation (2CC 5G-CA) dan 5G dual SIM dual standby (DSDS), dan Voice over New Radio (VoNR). Selain itu, cip ini juga mendukung Mediatek 5G UltraSave yang menghemat bateari saat terkoneksi ke jaringan 5G, refresh rate 90Hz, kamera hingga 64 MP, dan asisten suara lebih dari satu aplikasi.

Dimensity 700 sendiri menggunakan dua inti prosesor ARM Cortex-A76 pada cluster performa dan enam inti ARM Cortex A55 pada cluster hemat daya. Cortex A-76-nya sendiri memiliki clock hingga 2,2 GHz sedangkan pada sisi hemat daya, clock-nya bekerja pada kecepatan hingga 2 GHz. RAM yang didukung adalah LPDDR4X 2133 MHz pada kapasitas sampai 12 GB.

Selain cip untuk smartphone dan tablet, Mediatek juga memperkenalkan SoC khusus untuk laptop Chromebook. Dua cip tersebut adalah MT8192 dan MT8195. Pada kedua cip ini, Mediatek menjanjikan bahwa produsen dapat memproduksi Chromebook yang lebih bertenaga namun ramping dan ringan. Selain itu juga memiliki daya tahan baterai yang lebih baik.

Mediatek MT8192 dibuat pada proses pabrikasi 7 nm dan ditujukan untuk perangkat mainstream. SoC ini menggunakan 4 inti ARM Cortex A-76 pada cluster kinerja serta 4 inti ARM Cortex A-55 pada cluster hemat dayanya. GPU yang digunakan adalah Mali G57 dengan 5 core. RAM yang didukung adalah LPDDR4X 2133 MHz dan penyimpanannya hingga UFS 2.1.

MT8192 8195

Mediatek MT8195 dibuat pada proses pabrikasi 6 nm dari TSMC dan ditujukan untuk perangkat premium. MT8195 menggunakan 4 inti ARM Cortex A-78 yang baru serta 4 inti ARM Cortex A-55 pada cluster hemat daya. GPU yang digunakan juga sama dengan MT8192 yaitu Mali G57 MC5. LPDDR4X quad channeljuga didukung sehingga dapat memberikan kinerja yang lebih baik.

Kedua SoC khusus Chromebook ini juga sudah memiliki dukungan terhadap PCIe Gen 3 dan USB 3.2 Gen 1. Selain itu, keduanya juga mendukung video 4K HDR. Chromebook yang menggunakan SoC MT8192 nantinya bakal dipasarkan pada kuartal kedua tahun 2021. Sedangkan untuk MT8195, konsumen harus menunggu lebih lama pada awal tahun 2022.

Mampu pada Windows 10 ARM?

Dengan kemampuannya untuk menjalankan sistem operasi Chrome, saya penasaran apakah kedua cip ini mampu menjalankan Windows 10 ARM. Hal tersebut sudah dilakukan oleh pesaing mereka, yaitu Qualcomm. Hal tersebut tentu saja bakal membuat laptop dan tablet menjadi lebih beragam.

Lalu apakah MT8192 dan MT8195 bisa jalan pada Windows 10 ARM? Mohit Bhushan selaku VP & GM, MediaTek Head of US Business Development mengatakan kepada saya melalui kolom chat bahwa hal tersebut bisa saja terjadi. Namun yang saat ini diperlukan adalah driver untuk prosesor dan GPU yang berasal dari ARM. Selain itu, dukungan DirectX 12 juga harus dipastikan oleh ARM.

Hal tersebut tentu saja berkaitan dengan penggunaan prosesor dan GPU dari ARM pada SoC dari Mediatek. Jika tidak ada driver yang dibuat oleh ARM, Windows 10 ARM tidak akan mengenali CPU dan GPU pada SoC buatan Mediatek ini.