Tag Archives: directory

Alumak Indonesia

Layanan Alumak Mudahkan UKM Temukan Platform Digital yang Tepat

Untuk memudahkan UKM menjalankan bisnisnya selama pandemi COVID-19, Alumak Indonesia yang merupakan startup teknologi finansial penyedia rekening dan kartu kredit digital bagi bisnis, meluncurkan platform direktori yang mengkoleksi berbagai diskon dan akses gratis dari aplikasi dan layanan bisnis.

Kepada DailySocial Head of Growth Alumak Donnie Silalahi mengungkapkan, platform direktori tersebut diharapkan bisa memudahkan mereka untuk tetap jalankan bisnis seperti biasa.

“Dalam platform ini, kami tidak sendiri, melainkan mengkoleksi berbagai penawaran spesial yang juga disediakan berbagai perusahaan teknologi untuk jalankan bisnis lebih mudah dari rumah.”

Untuk kebutuhan bisnis, Alumak turut andil menawarkan bebas biaya transfer bank selama periode April 2020, pembukaan rekening gratis tanpa saldo setoran awal, dan tidak ada biaya admin bulanan. Selain itu, dari mitra dan perusahaan teknologi lain, ada juga penawaran spesial yang bisa dinikmati.

Melalui situs TogetherAtHome.co, pengguna bisa memanfaatkan mulai dari gratis akses aplikasi virtual workplace untuk bekerja remote, layanan finansial, hingga software absensi jarak jauh bagi karyawan.

“Telah ada lebih dari 50 koleksi di platform ini. Harapannya semoga tidak berhenti di situ, para pelaku teknologi lain juga ikut berkontribusi menambahkan koleksi baru bagi keberlangsungan UKM,” kata Donnie.

Beda entitas dengan Aspire

Disinggung apa hubungan antara Alumak dengan Aspire, yang merupakan platform layanan perbankan digital, Donnie menegaskan Alumak Indonesia adalah entitas berbeda dengan Aspire.

“Untuk Singapura dan Thailand platform tersebut (Aspire) masih ada, hanya di Indonesia yang sudah tidak ada. Dulu yang ditawarkan Aspire hanya lini kredit revolving, serupa dengan Pinjaman Rekening Koran. Alumak menawarkan lebih banyak layanan melalui kemitraan yang dijalin dengan platform teknologi berlisensi,” kata Donnie.

Alumak Indonesia dan Aspire memiliki investor yang sama yaitu Aspire PTE Ltd. Secara khusus Alumak menyediakan berbagai layanan perbankan untuk bisnis kecil melalui kerja sama dengan mitra-mitra institusi keuangan terdaftar. Produk Alumak meliputi rekening bisnis multi fungsi untuk kelola kebutuhan keuangan usaha dan membantu UKM dalam mendapatkan pinjaman bisnis melalui mitra.

Didirikan pada Januari 2018 oleh mantan pendiri dan eksekutif Lazada, perusahaan ini lulus dari Y Combinator angkatan Winter 2018 dan merupakan bagian dari program Pertumbuhan Berkelanjutan YC angkatan Winter 2020. Alumak meluncur akhir bulan Febuari lalu, dan saat ini resmi tercatat sebagai penyelenggara IKD dari OJK, masuk ke fase Sandbox.

“Kami ingin membuka akses inklusif ke lebih banyak layanan finansial bagi para pelaku bisnis. Beberapa proyek besar yang akan kami luncurkan di tahun ini mencakup, aplikasi mobile banking terdedikasi untuk bisnis di pertengahan tahun ini, meluncurkan corporate card dengan reward management produktif dan multi akses yang mudah, dan layanan lain seperti transfer antar negara berbiaya terjangkau,” kata Donnie.

Ekspansi Halal Local

Aplikasi Direktori Halal Local Siap Sambangi Australia Tahun Depan

Halal Local, aplikasi direktori halal asal Bandung, siap menyambangi pasar Australia dan Asia Pasifik tahun depan melalui kerja sama B2B dengan mitra di negara tujuan. Lewat perluasan tersebut, Halal Local akan menyediakan direktori halal di negara tujuan, baik berupa masjid maupun restoran untuk para pelancong.

CEO Halal Local M Senoyodha Brennaf menuturkan, dalam skema B2B ini perusahaan akan menyediakan API yang bisa diintegrasikan dengan platform milik mitra, sehingga para penggunanya bisa terhubung dengan database dari Halal Local saat ingin mencari destinasi halal.

“Halal Local akan ada di balik layar, bantu menyediakan konten untuk mitra, sehingga nanti turis bisa lebih mudah menentukan keputusan saat ingin mendapatkan itinerary halal yang bagus,” ujar Senoyodha, saat ditemui di Startcon 2018 bersama Kedutaan Besar Australia Jakarta dalam rangka Digital Indonesia Media Visit di Sydney, pekan lalu (1/12).

Untuk mendukung rencana ekspansi tersebut, Halal Local tengah menjajaki kerja sama strategis dengan pemain direktori halal dari New Zealand yang sudah 10 tahun menggeluti sektor yang sama. Diharapkan nantinya menghasilkan jaringan dan basis data yang kuat. Yodha memperkirakan proses ini bakal rampung pada Mei 2019 mendatang.

Halal Local sudah mendapat pendanaan eksternal sebanyak tiga kali dari angel investor, Bekraf, dan Kemenristekdikti. Bila ditotal jumlahnya sekitar 950 juta Rupiah.

Perusahaan masuk ke dalam enam besar untuk kompetisi pitching global Startcon 2018 untuk memperebutkan hadiah investasi sebanyak AUD 1 juta (sekitar 10 miliar Rupiah). Namun sayangnya Halal Local harus mengakui keunggulan dari startup Australia yakni Daitum yang bergerak di bidang kecerdasan buatan.

Himpun basis data dari berbagai pihak

Logo Halal Local / Halal Local
Situs website dan aplikasi Halal Local / Halal Local

Konsep B2B ini dilakukan oleh Halal Local setiap kali ingin melakukan ekspansi ke luar negeri. Jepang menjadi negara pertama yang disambangi Halal Local.

Perusahaan menerapkan konsep bisnis kepada para mitranya yang bergerak di berbagai industri seperti agen travel, maskapai penerbangan, perhotelan, dan lainnya.

Selain Jepang, Halal Local juga sudah hadir di Singapura, Malaysia, dan beberapa negara di kawasan Asia dan Eropa lainnya.

Yodha, panggilan akrab dari Senoyodha, menuturkan konsep B2B lebih mudah untuk diterapkan dan memiliki pasar yang jelas, ketimbang harus memakai strategi B2C. Pasalnya, B2C berarti mendorong Halal Local untuk membuat transaksi di dalam aplikasi. Di sisi lain, pasar di segmen ini belum siap untuk menerima itu karena butuh unsur keamanan dan banyak konsumen yang masih ragu.

Next 2019 kita mau ke Australia dan 2020 mau ke Tokyo Olympic Games 2020.”

Dalam menyediakan basis data direktori halal, Yodha menjelaskan perusahaan melakukan pendataan dengan berbagai metode. Di antaranya ada yang didapat dari lembaga sejenis MUI (Majelis Ulama Indonesia), lembaga dewan masjid, dan komunitas. Selain itu data juga didapat dari pihak ketiga seperti pemain di sektor yang sama. Pengguna Halal Local dapat turut berpartisipasi memberikan masukan.

Halal Local telah merangkum lebih dari 50 ribu restoran halal dan 150 ribu masjid yang tersebar di 110 negara di seluruh dunia. Secara penetrasi, pengguna Halal Local terbanyak berada di Timur Tengah dan Uni Emirat Arab (26%), Indonesia (25%), Amerika Serikat dan Kanada (12,5%), Eropa (7,6%), Inggris (5%), Jepang dan Korea Selatan (1,3%), Australia (1,1%), dan negara lainnya (21,5%).

Pengembangan fitur

CTO Halal Local Nurma Larasati menambahkan, saat ini perusahaan sedang mengembangkan fitur stiker bertanda “certified halal” sebagai tambahan layanan untuk para mitra restoran yang sudah listing di Halal Local. Stiker ini dibuat berbeda-beda sesuai dengan tingkat halal yang diterapkan setiap manajemen restoran, ada yang semi-halal atau full-halal.

Yodha menjelaskan selain menandakan halal, stiker juga dilengkapi dengan kode QR yang dapat dipindai oleh pengguna saat ingin mencari tahu lebih lanjut informasi tentang restoran tersebut di situs Halal Local. Fitur ini sudah digulirkan sejak November 2018, di Bandung sekitar 2-3 restoran sudah memanfaatkannya, menyusul Jepang ada sekitar 4-5 restoran.

“Kan listing restoran di kita itu free, model bisnis kita itu freemium. Jadi setelah listing, kami tawari mereka lagi mau tidak pasang iklan. Nah salah satunya itu adalah stiker QR yang ditempelkan di depan toko mereka.”

Fitur stiker ini menurut Yodha akan lebih difokuskan ke bagian daerah yang memiliki popularitas Muslim yang minim, seperti Bali dan luar negeri, agar fungsinya lebih efektif.

Aplikasi Halal Local sudah diunduh 6 ribu kali sejak pertama kali hadir di April 2018.

Application Information Will Show Up Here

Aplikasi Direktori dan Reservasi Sindhen untuk Hiburan Malam Jakarta

Ilustrasi Minuman di Klub Malam / Shutterstock

Kehidupan malam Jakarta menawarkan banyak hal, mulai dari bar, lounge, pub, hingga club. Lebih dari ratusan tempat “nongkrong” malam tersebar di seluruh kawasan Jakarta. Semua pilihan tersedia bagi yang sekadar menikmati beberapa gelas bir saat pulang kantor, bersantai sejenak, atau ingin menghabiskan malam panjang dengan berdansa.

Continue reading Aplikasi Direktori dan Reservasi Sindhen untuk Hiburan Malam Jakarta

Hasil Analisa Page Views Bawa Urbanesia Lakukan Perubahan-Perubahan Penting

Sejak berdiri pada 2009 dan kini memiliki 50 juta pageviews, Urbanesia menyatakan sudah dan terus melakukan perubahan signifikan. Berdasarkan analisa terhadap kebiasaan dan kesukaan pengunjung saat menggunakan layanan Urbanesia, manajemen layanan direktori, rekomendasi, dan e-commerce ini memutuskan akan fokus kepada konten terkait gaya hidup (lifestyle).

Continue reading Hasil Analisa Page Views Bawa Urbanesia Lakukan Perubahan-Perubahan Penting

Three Ex Rocket Internet Execs Launches Online Dining Directory for Indonesian Market

Former Rocket Internet executives Adrian Li, Steven Kim and Sean Liao today announced the launch of their new startup, an online dining directory called Qraved. The three founders are known for their roles in Zalora Singapore, OfficeFab and Wimdu across South East Asia for German-based internet company, Rocket Internet. Although Qraved hasn’t disclose their list of investors, but they told DailySocial that Silicon Valley investor 500startups are on board. Continue reading Three Ex Rocket Internet Execs Launches Online Dining Directory for Indonesian Market

Local Directory App Darisini Launches On Android

Darisini, a directory app for mobile devices, recently announced that its Android version is already available on Google Play. This app received very positive responses when it was launched on iOS and within one week of the launch, the app managed to place itself in the top ten free app category on the Indonesian App Store.

Some time ago, Amir interviewed Thomas Arie Setiawan – one of Darisini app developers which at that time was available only for iOS. In the interview, Setiawan said he and his team was already working on the Android version of the app. Now, several weeks later, the app is available from Google Play.

Basically, Darisini for Android is identical the one on iOS even though the iOS version feels more convenient and more pleasant to use. We checked out Darisini on a Samsung phone but as it turns out, it’s not compatible with every Android phone out there. You have to check on Google Play whether your device can run Darisini.

Apparently, Darisini is is aimed at the upper middle class segment of the market. Even though Android has a wider device reach of the market, it’s clear that the places that you can find within Darisini app are venues that represent, and relevant primarily to, the that particular market segment. Clearly a large and growing market, Darisini will certainly reach a wider portion of that segment eventually.

Interview with Thomas Arie Setiawan on Darisini Directory App

Darisini directory app which just launched for iOS platform gets a warm welcome. It is proven by the fact that it’s still on the top ten of Top Free for App Store Indonesia. Darisini, according to one of its founders, Thomas Arie Setiawan, is an app that has a feature to find the closest location from user current location to destined location.

The development team consists of three people: Firman Maulana, Fredy Sujono and Thomas himself. Interestingly, Darisini, according to its own founder, is a weekend project, not a specific project that consumes time. After iOS, Darisini will be present for Android and Windows Phone platforms.

Since launched for the first time, Darisini already has 1500 data entry related to the topics of hospitals, drug stores, coffee shops, public transportations and other retail shops. We got the chance to talk with Thomas Arie through an email about Darisini app and other crucial things regarding Darisini’s future. Here’s how it went:

Continue reading Interview with Thomas Arie Setiawan on Darisini Directory App

Comparing Three Online Small and Medium Enterprise Directories

Wiku once had written his opinion on a wide-open opportunity to help Small and Medium Enterprises (SMEs). In that opinion, he said that despite SMEs owners’ knowledge about the internet is increasing, opportunities for business development as well as helping SMEs owners to develop their businesses, remains wide open.

This may be true because until today, this kind of business model keeps on sprouting. When I googled the keyword “SME Directory”, I found many websites have SME directory, whether it’s there for a very long time or newly made. But in my opinion, there are only 3 websites that deserve to be mentioned in providing listing service to SMEs in Indonesia. Those three websites are Promo UKMBisnis UKM (beta) and PlazaID.

This many not meet Wiku’s hope at the time to give a service that’s different and combine two or more existing services. The three directories are still a container to be a place to promote products and services offered by SMEs. At least, that can help SMEs to meet prospective clients. Let’s compare the three based on several things below.

Continue reading Comparing Three Online Small and Medium Enterprise Directories

Discuss Your Health Matters on MeetDoctor

You have probably seen a lot of health consultation column in the internet run by expert individuals or even attached to certain portal. Say Detikhealth, they give a lot of information about health together with their supported experts. What if the concept of questions & answer site with health issues exists online and interactive for you so you don’t have to go waste your time and see the doctor? This is what MeetDoctor is all about.

MeetDoctor is founded by dr. Adhiatma Gunawan to help people saves time while interacting with a team of medical doctors. These team helps detect early symptoms as an early step to confirm an illness. And there’s more, MeetDoctor also gives a directory of hospitals and doctors for those in need. In the future, MeetDoctor will try to combine online private chat between doctors and patients, bringing the sometimes-scary offline experience online.

Continue reading Discuss Your Health Matters on MeetDoctor

Membahas Kesehatan dengan MeetDoctor

Kolom konsultasi kesehatan mungkin sudah banyak Anda temui di Internet, baik yang berdiri sendiri maupun menempel dengan portal media. Taruhlah DetikHealth misalnya yang secara teratur memberikan informasi tentang berbagai issue dan konsultasi dengan sejumlah dokter. Bagaimana jika konsep tanya jawab kesehatan dengan para ahli dan artikel yang berhubungan dengan penyakit dan pengobatannya berada di suatu situs di mana Anda yang cenderung sibuk beraktivitas di kantor untuk sekedar datang ke dokter dan berdiskusi tentang sejumlah gejala penyakit ataupun keluhan yang saat ini dihadapi. Mari kita lihat apa yang bisa diberikan oleh MeetDoctor.

MeetDoctor didirikan oleh dr. Adhiatma Gunawan dengan harapan masyarakat dapat menghemat waktunya yang berharga supaya dapat berinteraksi via online dengan tim dokter. Tim tersebut membantu mendeteksi gejala awal yang terjadi seandainya terjadi keluhan kesehatan — tentunya untuk memastikan tentang penyakit apa yang diderita harus dikonfirmasi secara langsung ke dokter atau rumah sakit terkait. Selain itu, MeetDoctor memberikan informasi direktori rumah sakit dan dokter bagi Anda yang membutuhkan. Ke depannya, MeetDoctor akan mencoba menghadirkan ruang chat privat antara dokter dan pasien, seperti layaknya di klinik ataupun di rumah sakit.

Continue reading Membahas Kesehatan dengan MeetDoctor