DJI adalah produsen drone nomor satu di dunia. Salah satu alasannya adalah karena pabrikan asal Tiongkok itu juga merupakan produsen kamera berkualitas jempolan. Buktinya bisa kita lihat dari kamera drone terbaru mereka, Zenmuse X7.
Dirancang untuk dipasangkan pada drone Inspire 2, Zenmuse X7 menawarkan kualitas gambar terbaik yang bisa Anda dapat dari lini produk DJI. Di dalamnya bernaung sensor Super 35 yang memiliki ukuran fisik jauh lebih besar ketimbang sensor Micro Four Thirds yang terdapat pada Zenmuse X5.
Video dapat ia rekam dalam resolusi maksimum 6K 30 fps dan dalam format CinemaDNG RAW. Namun resolusi baru sebagian dari cerita Zenmuse X7, sebab ia juga menjanjikan dynamic range hingga seluas 14 stop, yang berarti detail masih akan tertangkap dengan baik walau di kondisi minim cahaya. Untuk memotret, resolusinya mencapai 24 megapixel, lagi-lagi dalam format RAW.
Zenmuse X7 datang dengan dudukan lensa baru bernama DJI DL-Mount. Total ada empat lensa prime yang diciptakan untuk X7: 16 mm, 24 mm, 35 mm dan 50 mm, semuanya dengan aperture f/2.8 dan bodi yang ringan namun kokoh berkat pemakaian material serat karbon.
Fisik X7 terbilang ringkas, dengan bobot hanya 449 gram, atau sekitar 600 gram lebih ketika dipasangi lensa. Sama seperti Inspire 2, Zenmuse X7 ditargetkan buat videografer profesional, khususnya mereka yang mengincar reproduksi warna yang akurat serta fleksibilitas dalam proses editing.
DJI Zenmuse X7 bakal dipasarkan mulai awal November 2017 seharga $2.699. Lensa 16 mm, 24 mm, 35 mm dijual terpisah masing-masing seharga $1.299, sedangkan lensa 50 mm seharga $1.199. DJI turut menyediakan bundel Zenmuse X7 plus empat lensa tersebut seharga $4.299.
DJI rupanya sedang di atas angin tahun ini. Baru 8 bulan setelah meluncurkan Phantom 4 dan belum lama ini Mavic Pro, pabrikan asal Tiongkok tersebut sudah kembali mencuri perhatian dengan sepasang drone baru, yaitu Phantom 4 Pro dan Inspire 2. Keduanya sama-sama ditujukan buat fotografer dan videografer profesional.
DJI Phantom 4 Pro
Sebelum ini, Phantom 4 sempat membuat gebrakan berkat kemampuannya menghindari rintangan dengan sendirinya. Phantom 4 Pro malah membawa bakat tersebut ke level yang lebih tinggi dengan tambahan sepasang kamera stereoscopic di sisi belakang dan sepasang sensor infra-merah di kiri-kanannya. Alhasil, Phantom 4 Pro dapat mendeteksi rintangan saat bergerak maju, mundur serta menyamping.
Kepintarannya tidak berhenti sampai di situ saja. Saat sinyal GPS tiba-tiba hilang, Phantom 4 Pro akan terbang menuju ke titik terakhir dimana koneksi tersedia dan menunggu di situ sampai sang pilot kembali memegang kendali. Lebih lanjut, saat Phantom 4 Pro diminta untuk pulang dengan sendirinya, pendeteksian rintangan masih akan terus aktif.
DJI tidak lupa membekali Phantom 4 Pro dengan kamera baru yang mengemas sensor 1 inci beresolusi 20 megapixel. Tidak hanya menawarkan dynamic range seluas 12 stop, kamera ini juga sanggup merekam video 4K 60 fps dalam bitrate 100 Mbps. Tidak kalah menarik adalah penggunaan shutter mekanik yang bakal mengeliminasi problem rolling shutter ketika drone digunakan untuk mengabadikan aksi-aksi cepat.
Performanya pun turut disempurnakan. Phantom 4 Pro kini dapat melesat dalam kecepatan 50 km/jam meski selagi pendeteksian rintangannya aktif, atau 72 km/jam dalam mode sport. Daya tahan baterainya juga ikut naik menjadi 30 menit dalam satu kali cas.
Phantom 4 Pro datang bersama controller baru yang dilengkapi layar sentuh terintegrasi, sehingga pengguna sama sekali tidak perlu menyambungkan ponsel atau tablet-nya mengingat aplikasi DJI GO pun sudah tertanam di dalamnya. Layar 5,5 inci beresolusi 1080p ini mempunyai tingkat kecerahan amat tinggi (1000 nit), sangat efektif ketika drone dipakai di siang bolong.
Pre-order Phantom 4 Pro saat ini sudah dibuka. Harganya dipatok $1.499 dengan controller standar, atau $1.799 dengan controller baru yang memiliki layar terintegrasi.
DJI Inspire 2
Inspire 2 meneruskan jejak Inspire 1 sebagai salah satu drone favorit studio-studio Hollywood. Desainnya secara garis besar tidak berubah, akan tetapi konstruksinya kini terbuat dari perpaduan mangesium dan aluminium; lebih berisi tapi di saat yang sama juga lebih ringan.
Kecepatan maksimumnya mencapai angka 107 km/jam, dengan akselerasi hingga 80 km/jam dalam waktu 4 detik saja. Dengan performa seperti ini, Inspire 2 bisa lebih cekatan mengabadikan aksi mobil kebut-kebutan, apalagi didukung sistem baterai ganda yang memberikan daya tahan selama 27 menit.
Sama seperti Phantom 4 Pro, Inspire 2 juga bisa menghindari rintangan ketika bergerak maju, mundur maupun menyamping. DJI bahkan telah menyematkan sensor infra-merah di bagian atas Inspire 2 supaya ia tidak akan terbang menerjang kabel atau apapun yang berada di atasnya. Inspire 2 turut dibekali kamera ekstra di sisi depannya, yang berguna untuk memberikan pandangan kepada sang pilot selagi kameranya tengah membidik ke arah lain.
Inspire 2 datang bersama kamera baru Zenmuse X5S yang mengusung sensor Micro Four Thirds dengan resolusi 20,8 megapixel dan dynamic range seluas 12,8 stop. Video bisa ia rekam dalam resolusi 5,2K dengan format RAW dan bitrate 4,2 Gbps – yang bisa disimpan langsung ke dalam SSD yang menyambung via konektor PCI-express – memberikan keleluasaan yang lebih bagi para videografer dalam proses penyuntingan.
DJI telah membuka pre-order Inspire 2. Harga ‘batangannya’ dipatok $2.999, namun tersedia pula bundel bersama kamera Zenmuse X5S dan license key Adobe CinemaDNG plus Apple ProRes seharga $6.200.