Tag Archives: dji osmo action

Layar Depan Berwarna Bakal Jadi Sajian Utama GoPro Hero9 Black?

Sejak tahun 2016, GoPro rutin meluncurkan action cam kelas flagship (Hero Black) baru di bulan September atau Oktober. Kalau tahun lalu mereka memperkenalkan Hero8 Black, tidak lama lagi semestinya bakal ada Hero9 Black – meski tidak menutup kemungkinan pandemi memaksa GoPro untuk menunda rencananya sampai tahun depan.

Terlepas dari itu, pembaruan seperti apa yang kira-kira bisa dihadirkan Hero9? Kalau rumor yang baru-baru ini beredar tidak meleset, Hero9 Black bakal hadir mengusung layar depan yang berwarna layaknya DJI Osmo Action. Bocoran gambarnya bahkan sudah disebar oleh WinFuture, situs asal Jerman yang sudah beberapa kali terbukti bisa dipercaya terkait bocoran gadgetgadget terbaru.

Kumpulan gambar render GoPro Hero9 Black dari beragam angle ini menunjukkan bahwa tidak ada lagi perubahan fisik lain sedrastis layar depannya. Di Hero8 Black, kita tahu bahwa layar depannya berukuran kecil dan hanya bisa menyajikan informasi-informasi tertentu dalam tampilan monokrom.

Layar depan yang berwarna seperti ini tentu bakal sangat bermanfaat bagi para vlogger, sebab layarnya dapat berfungsi sepenuhnya sebagai jendela bidik alias viewfinder. Kalaupun tidak hobi vlogging, pengguna masih bisa memanfaatkannya untuk memudahkan pengambilan selfie.

GoPro Hero9 Black

Lalu mungkin yang jadi pertanyaan adalah, kenapa GoPro tidak menerapkan desain ini sejak tahun lalu, apalagi mengingat DJI Osmo Action memang dirilis 5 bulan lebih awal ketimbang Hero8 Black? Entahlah, tapi yang pasti tahun lalu GoPro lebih memilih menawarkan koleksi Mod yang opsional untuk Hero8 Black, termasuk salah satunya Display Mod untuk keperluan vlogging.

Bukan cuma kurang praktis, mengandalkan aksesori semacam ini berarti konsumen juga perlu mengeluarkan biaya ekstra. Hero9 Black dengan layar depan berwarnanya semestinya bisa mengatasi problem ini, meski memang ada kemungkinan juga harga jualnya jadi sedikit lebih mahal daripada Hero8 Black.

WinFuture juga menyinggung opsi perekaman dalam resolusi 5K sebagai pembaruan lain yang dibawa Hero9, tapi sejauh ini belum ada detail lebih lanjut soal itu. Satu hal yang saya pribadi berani jamin adalah, mekanisme mounting aksesorinya sama simpelnya seperti Hero8 Black – kamera memiliki pengaitnya sendiri di bagian bawah sehingga tidak perlu dipasangkan ke dalam case terlebih dulu – atau malah bisa lebih disempurnakan lagi.

Sumber: WinFuture via Engadget.

DJI Osmo Action Siap Jadi Rival Kuat GoPro Hero 7

Mendengar nama DJI, saya yakin kita semua pasti langsung teringat dengan drone. Namun mulai sekarang bersiaplah mendengar DJI disebut-sebut sebagai rival berat GoPro. Pabrikan asal Tiongkok itu baru saja menyingkap action cam yang sangat menarik bernama Osmo Action.

Branding “Osmo” pertama kali DJI pakai di tahun 2015. Produk-produk bikinan DJI yang mengusung nama Osmo selama ini sejatinya punya satu kesamaan: semuanya sama-sama melibatkan gimbal 3-axis, mulai dari Osmo generasi pertama sampai Osmo Pocket yang diluncurkan mendekati akhir tahun lalu.

DJI Osmo Action

Osmo Action tidak demikian. Seperti yang bisa kita lihat, bentuknya sangat menyerupai GoPro Hero 7. Absennya gimbal bukan berarti ia tak mampu menghasilkan video yang stabil, sebab DJI telah berhasil mengemas kapabilitas yang sama dalam wujud sistem electronic image stabilization.

Sistem serupa merupakan salah satu nilai jual utama GoPro Hero 7 Black. GoPro menyebutnya dengan istilah HyperSmooth, sedangkan DJI memilih nama RockSteady. Saya cukup yakin cara kerja kedua sistem ini cukup mirip, sebab hasil akhirnya pun tidak jauh berbeda berdasarkan video-video komparasi yang saya tonton di YouTube.

Singkat cerita, RockSteady memungkinkan Osmo Action untuk menghasilkan video yang begitu mulus (tidak terguncang-guncang) meskipun perekamnya sedang berlari ataupun melompat-lompat. HyperSmooth milik GoPro Hero 7 Black pun sebenarnya juga sama, lalu apa nilai jual lain yang bisa DJI tawarkan?

DJI Osmo Action

Yang paling menarik menurut saya adalah hadirnya layar mini di samping lensa Osmo Action. Tidak seperti layar depan GoPro Hero 7 yang hanya bisa menampilkan indikator demi indikator, layar depan Osmo Action yang berukuran 1,4 inci ini dapat berfungsi sepenuhnya sebagai jendela bidik alias viewfinder demi memudahkan pengambilan selfie ataupun sesi vlogging.

Beralih ke belakang, tampak layar sentuh 2,25 inci yang mendominasi, sama kasusnya seperti GoPro Hero 7. Baik layar depan dan belakangnya ini sama-sama memiliki tingkat kecerahan maksimum 750 nit sehingga masih mudah dilihat di bawah terik matahari sekalipun. Selain touchscreen, Osmo Action turut mengusung tiga tombol pengoperasian, dan andai diperlukan, juga bisa dioperasikan via perintah suara.

DJI Osmo Action

Bagaimana dengan spesifikasinya? Di sini DJI telah menyematkan sensor CMOS 1/2,3 inci beresolusi 12 megapixel yang digandengkan dengan lensa f/2.8 bersudut pandang seluas 145°. Opsi perekaman paling tingginya berada di resolusi 4K 60 fps, dengan bitrate 100 Mbps, sedangkan untuk para penggemar video slow-motion, ada pilihan resolusi 1080p 240 fps.

Mode-mode seperti HDR dan time lapse tentu tersedia, dan semua ini akan disimpan ke dalam kartu microSD, dengan dukungan kapasitas maksimum hingga 256 GB. Terkait baterai, DJI mengklaim waktu penggunaan Osmo Action hingga 93 menit nonstop untuk perekaman di resolusi 4K 30 fps dan dengan RockSteady dalam posisi aktif, atau hingga 135 menit di resolusi 1080p 30 fps tanpa RockSteady.

Sebagai sebuah action cam, perangkat ini sudah pasti memiliki bodi yang tangguh; tahan debu, tahan banting meski terjatuh dari ketinggian 1,5 meter, tahan air sampai kedalaman 11 meter tanpa bantuan casing, dan tahan beku hingga suhu -10° Celsius. Tentu saja semua ini masih bisa ditingkatkan lagi dengan bantuan bermacam aksesori, termasuk halnya aksesori untuk action cam GoPro.

DJI Osmo Action

Menimbang semua ini, tidak berlebihan apabila banyak yang menganggap DJI Osmo Action sebagai kompetitor terkuat GoPro Hero 7 Black sejauh ini. Lebih gawat lagi buat GoPro, banderol Osmo Action ternyata sedikit lebih murah: $349 saat dipasarkan mulai 22 Mei.

Jelas ini merupakan momok buat GoPro. Tiga tahun lalu, mereka sempat mencoba bermain-main ke kandang DJI lewat sebuah drone bernama Karma. Namun ternyata drone perdana GoPro itu juga sekaligus menjadi yang terakhir, sebab di awal 2018 mereka memutuskan untuk mundur sepenuhnya dari bisnis drone.

Salah satu alasannya sudah pasti karena dominasi DJI di segmen consumer drone yang terlampau besar. Sekarang posisinya terbalik, giliran DJI yang bertandang ke rumah GoPro. Kita lihat saja seperti apa rivalitas keduanya di segmen action cam ke depannya.

Sumber: PetaPixel.