Tag Archives: DNA 2022

Tren Pengunjung Website E-commerce di Indonesia Hingga Q1 Tahun 2022

Pengunjung website bulanan pada tiap-tiap e-commerce di Indonesia kerap kali mengalami perubahan. Ada yang mengalami kenaikan, dan ada juga yang mengalami penurunan. Berbicara dari segi jumlah pengunjung website bulanan, Tokopedia dan Shopee memiliki perkembangan yang baik karena selalu mengalami peningkatan. Sementara itu, Bukalapak selalu mengalami penurunan, kondisi ini bisa menjadi sebuah ancaman.

Digitalisasi pada kegiatan jual-beli melahirkan e-commerce yang memudahkan semua pihak. Sebagaimana yang telah kita ketahui, e-commerce mempertemukan antara pembeli dan penjual tanpa harus bertemu secara langsung. Apalagi, e-commerce ini pun sangat membantu ketika segala aktivitas di luar ruangan harus dibatasi, khususnya karena adanya pandemi covid-19. Namun demikian, tren belanja di e-commerce yang tinggi pun membuat persaingan antar e-commerce semakin ketat. Hal ini pun dapat dilihat dari laporan tren pengunjung website per-kuartal yang dirilis oleh iPrice. 

Gambar 1. Jumlah Pengunjung Website E-Commerce

Berdasarkan data tersebut, pada kuartal 4 tahun 2018, tiga teratas pengunjung e-commerce diduduki oleh Tokopedia, Bukalapak, dan Shopee. Memang, ketiga e-commerce ini sangat digandrungi oleh masyarakat dalam berbelanja online. Ketiga e-commerce tersebut pun tentu saja selalu bersaing untuk memperebutkan peringkat satu dalam kategori pengunjung terbanyak. Ketiga-tiganya pun melakukan promosi untuk menarik pengguna baru.

Pada kuartal 4 tahun 2019 pun–satu tahun kemudian, posisi tiga teratas telah berubah. Pada masa ini, posisi pertama diduduki oleh Shopee, diikuti oleh Tokopedia, dan Bukalapak tetap pada posisi ketiga. Tokopedia dan Shopee memang berkompetisi dalam meningkatkan popularitasnya di Indonesia. E-commerce ini pun menjadi top of mind di masyarakat. Berbeda dengan e-commerce yang didirikan oleh Ahmad Zacky, Bukalapak turun peringkat menjadi posisi ketiga. Berdasarkan data tersebut pun, dapat dilihat bahwa strategi yang dilakukan Bukalapak pada masa itu masih kurang bersaing sehingga dapat dikalahkan oleh e-commerce baru, yaitu Shopee.

Berlanjut pada kuartal 4 2020, Shopee masih mampu mempertahankan posisi dari rival utamanya, yaitu Tokopedia. Sepertinya, pada tahun ini pun Tokopedia belum mampu merebut posisi pada kategori pengunjung website ini. Sementara itu, Bukalapak pun masih stagnan di posisi ketiga. 

Berselang satu tahun kemudian, terjadi perubahan yang cukup unik pada pemeringkatan ini. E-commerce yang didirikan oleh William Tanuwijaya (Tokopedia) itu berhasil merebut kembali posisinya pada peringkat satu. Dan pada masa ini juga, Shopee menduduki peringkat dua karena kalah saing dengan Tokopedia. Sementara itu, sangat disayangkan bahwa popularitas Bukalapak pada kategori ini kian menurun. Pada masa itu, posisi ketiga Bukalapak direbut oleh e-commerce yang berdiri pada tahun 2012, yaitu Lazada. Dan pada akhirnya, Top 3 e-commerce di Indonesia berubah pada kategori ini dan dikuasai oleh Tokopedia, Shopee, dan Lazada. Dan hingga kuartal 2 2021, posisi 3 teratas masih sama dan tidak ada perubahan, serta Bukalapak masih berada pada posisi 4.

Melihat dari sisi Bukalapak, dibandingkan dengan e-commerce lainnya, tren pengunjung website Bukalapak terus mengalami penurunan. Dimulai dari kuartal 4 2018 hingga kuartal 2 2021, jumlah pengunjung website Bukalapak yang pada mulanya 116 juta turun menjadi 21 juta. Sangat disayangkan mengingat bahwa Bukalapak pernah mendapatkan penghargaan “Best Company to Work For” oleh Asia Awards pada tahun 2021. 

Gambar 2. Tren Pengunjung Website Bukalapak

Memang, perkembangan e-commerce di Indonesia memudahkan segalanya dan memunculkan nilai efisiensi serta efektivitas. Lahirnya e-commerce baru pun membuat masyarakat Indonesia memiliki pilihan dalam berbelanja online. Namun, disisi perusahaan e-commerce sendiri, persaingan yang mereka alami akan semakin ketat. Tiap-tiap e-commerce di Indonesia pun harus terus melakukan inovasi guna mempertahankan penggunanya dan agar tetap dapat menguasai pangsa pasar. Entah itu dari peningkatan layanannya, promosi gratis ongkir, hingga kolaborasi dengan influencer akan menjadi suatu hal yang begitu penting dilakukan.

Data Pendukung: Grafik Pengunjung Website Bulanan per e-commerce

Gambar header: Pixabay.

Artikel ini ditulis oleh Fahmi Fadillah, alumni program DNA #Cohort1 yang digagas oleh DailySocial.

Ekosistem Startup di Indonesia Berpotensi Lipatgandakan Nilai Ekonomi

Indonesia merupakan negara dengan persentase ranking startup dunia yang menempati posisi ke-6, dengan total 2.400 startup di tahun 2022 yang sebagian besar berkembang di masa pandemi. Peringkat pertama ranking startup dunia ditempati oleh Amerika Serikat dengan 72.464 startup. Posisi kedua dihuni India dengan 13.833 startup.

Inggris menduduki posisi ketiga dengan total 6.385 startup. Kemudian, sebanyak 3.458 startup tercatat ada di Kanada, dan 3.332 di Australia. Urutan di bawah Indonesia ditempati Jerman yang memiliki total 2.318 startup.

Kini dapat dibuktikan bahwa masa pandemi bukan halangan bagi kalangan bisnis untuk berhenti berinovasi dalam menciptakan startup baru, baik di bidang edutech, healthcare, fintech, dan banyak lagi. Kebutuhan hidup di masa pandemi mengantarkan para pelaku industri kreatif digital untuk mencoba memenuhi kebutuhan hidup secara digital, dengan menggunakan aplikasi digital dalam setiap transaksi pembelian, seperti makanan, pakaian, obat, dan kebutuhan pokok lainnya.

Dengan adanya aplikasi digital tersebut terbukti membantu perekonomian sebagian masyarakat untuk mendapatkan penghasilan secara online, sehingga mendorong masyarakat lain untuk berbisnis secara online. Ini merupakan salah satu peluang bisnis baru yang patut untuk dikembangkan.

Peningkatan startup Indonesia di kancah global

Pergerakan startup Indonesia yang menempati posisi ke-6 dunia merupakan prestasi yang luar biasa. Dalam data pergerakan peningkatan startup dari tahun ke tahun yang terus mengalami peningkatan, bertumbuhnya startup baru di kalangan masyarakat kini mengantarkan Indonesia ke posisi 6 startup dunia.

Dapat dipastikan bahwa dengan segmentasi data, startup Indonesia dapat berkembang secara signifikan dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, seperti lembaga terkait, pemerintahan, instansi dan masyarakat. Dengan adanya pencapaian ini, nilai ekonomi Indonesia meningkat menjadi $77 miliar dan menjadi nilai ekonomi tertinggi se-Asia Tenggara.

Upaya pemerintah dalam membangun startup di Indonesia

Melihat data pergerakan kemajuan startup yang kian meningkat drastis, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate memberikan fasilitas kepada pebisnis digital melalui Gerakan 1.000 Startup setiap tahunnya demi menunjang keberhasilan pendanaan dan terwujudnya startup-startup baru yang berpotensi tinggi.

Gerakan tersebut memfasilitasi masyarakat dan pebisnis untuk mengetahui secara detail tentang startup dengan pendekatan system ignition, workshop, hacksprint, bootcamp, dan incubation.

Tidak hanya itu, peluang dalam mendapatkan pendanaan dari startup yang dibangun juga akan diberikan oleh pemerintah dengan melihat segmentasi kelayakan dan kebutuhan yang ada di masyarakat. Bukti pendukung lain dari pemerintah adalah dibukanya investasi startup baik dari dalam maupun luar negeri melalui konferensi Nexicorn.

Persentase kemajuan startup juga dipengaruhi oleh bidang usaha yang dikembangkan. Dari hasil pelusuran data, diketahui bahwa hampir 32% bidang usaha yang dikembangkan adalah bidang usaha startup general.

Data tersebut diambil dari Masyarakat Industri Kreatif Teknologi Informasi dan Komunikasi Indonesia (MIKTI) dalam buku Mapping & Database Startup Indonesia 2022, yang melaporkan bahwa terdapat 1.190 perusahaan rintisan (startup) baru di Indonesia. Selain itu, data dari MIKTI juga menunjukkan bahwa mayoritas startup tersebut berbadan usaha dalam bentuk perseroan terbatas (PT) dengan persentase 51,39%. Dengan begitu, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar startup di Indonesia telah memiliki perusahaan (PT) dalam menunjang kinerja pegawai dan performa startup yang sedang dijalankan.

Pembuktian perkembangan startup Indonesia yang mengalami peningkatan dapat dilihat dari munculnya aplikasi-aplikasi baru penunjang kebutuhan masyarakat yang memberikan kemudahan dalam menyelesaikan masalah secara online, cepat dan praktis. Selain itu, pemerintah memprediksi akan terjadi peningkatan secara signifikan dalam perkembangan startup di Indonesia pada tahun 2025, hampir dua kali lipat dari nilai ekonomi yang diperoleh saat ini.

Gambar header: Pixabay.

Artikel ini ditulis oleh Verlyna Dian Pratiwi, alumni program DNA #Cohort1 yang digagas oleh DailySocial.

Shoppertainment Berpeluang Hasilkan Cuan Besar

Aplikasi pembelanjaan online kini semakin berkembang dengan konsep yang jauh lebih canggih. Beberapa tahun belakangan ini ada teknik pemasaran yang sedang viral, yaitu shoppertainment. Teknik ini digemari oleh generasi muda karena pada dasarnya kaum milenial gemar melihat barang-barang baru yang menarik perhatian untuk mencuci mata dan membelinya.

Apa itu shoppertainment?

Shoppertainment merupakan inovasi terbaru dalam berbelanja yang menggunakan berbagai interaksi seperti live streaming dan hiburan lainnya. Proses live streaming merupakan ikon dari strategi shoppertainment, sebab konsumen dapat langsung membeli barang ketika pedagang melakukan live streaming.

Kemunculan shoppertainment didasari atas perilaku konsumen yang dinilai mudah terdistraksi. Pembeli sering kali memenuhi keranjang belanjanya, lalu hal itu terhenti saat mereka melihat konten produk yang lebih menarik. Akhirnya, pembeli melupakan kegiatan belanja yang tadinya berjalan dan penjual hanya bisa berharap pembeli kembali teringat dan menyelesaikan kegiatannya dengan check out.

Menurut penelitian Boston Consulting Group, saat ini konsumen memiliki pilihan dan kontrol yang lebih besar pada kegiatan belanja mereka. Artinya, saat mereka merasa tak lagi tertarik, mereka akan meninggalkan kegiatan belanja tersebut.

Shoppertainment merupakan respons dan kesempatan besar terhadap perilaku konsumen yang berubah karena meningkatnya adopsi teknologi. Lantaran, konsumen dirasa mulai membutuhkan konten yang autentik dan interaktif, yang pada tingkat tertentu mampu menyentuh secara emosional, bukan hanya disodorkan melalui etalase barang atau iklan satu arah.

Pengaruh shoppertainment

Shoppertainment adalah masa depan e-commerce dan peluang pasarnya cukup besar di Asia Pasifik, dengan estimasi nilai sebesar $1 triliun pada tahun 2025 menurut Boston COnsulting dan TikTok. Di tahun 2022, angkanya sudah mencapai $500 miliar, jadi diperkirakan akan berlipat dalam tiga tahun ke depan.

Indonesia dapat disebut dengan start market, dengan kontribusi sebesar 26% dari jumlah total peluang pasarnya di Asia Pasifik. Di tahun 2022, nilainya berada di sekitar $6,5 miliar, dan dalam kurun waktu 3 tahun diperkirakan akan naik 62% menjadi sekitar $27 miliar.

Tips dan trik untuk yang ingin memakai strategi shoppertainment

1. Bentuk persona yang kuat saat live

Saat ini sudah ada banyak sekali yang live, sehingga kalau tidak punya ciri khas, akan sangat susah menarik perhatian orang.

2. Tunjukkan kegunaan produk secara langsung

Pernah melihat iklan-iklan produk luar negeri (biasanya dari Tiongkok) yang membuat kita berpikir, “Kalau beli ini pasti masalah saya selesai”? Kalau kita tinjau lebih jauh, alasan iklan itu menarik adalah karena kita ditunjukkan masalah spesifik yang bisa diatasi jika kita membeli produk tersebut.

3. Beri sentuhan edukasi dan hiburan

Namanya juga shoppertainment, jualan dan hiburan harus seimbang. Kalau jualannya terlalu hard selling, maka live di mana pun juga bakal tetap sepi.

Gambar header: Pixabay

Artikel ini ditulis oleh Ayu Roma Ainun Nisa, alumni program DNA #Cohort1 yang digagas oleh DailySocial.

Viralnya Mixue di Media Sosial Berpotensi untuk Cuan?

Belum lama ini, Indonesia dibuat heboh oleh postingan media sosial yang pada awalnya menampilkan maskot Mixue yang lucu dan menggemaskan. Kemudian, tren ini dilanjutkan dengan banyaknya pembukaan gerai waralaba Mixue yang menjamur di mana-mana.

Berdasarkan laporan Marketline seperti dikutip oleh UKM Indonesia, laju pertumbuhan majemuk (CAGR) dari industri es krim pada periode 2015 hingga 2019 mengalami pertumbuhan sebesar 10,4%, dan ketika melewati masa pandemi, jumlah konsumen es krim mengalami kenaikan hingga 7-8% dari sebelumnya.

Mixue adalah salah satu perusahaan es krim yang telah berhasil ekspansi di Indonesia. Mixue sendiri telah menawarkan Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Shenzhen, yang mana pada tahun lalu Mixue dikabarkan telah memperoleh pendapatan hingga $1,4 miliar.

Sejarah singkat Mixue

Mixue merupakan bisnis waralaba F&B yang menyediakan es krim dan teh dengan berbagai varian rasa. Awal mula kemunculan Mixue ini berasal dari Tiongkok, tepatnya di distrik Zhengzhou, Provinsi Henan, yang kemudian berkembang hingga menjadi bisnis waralaba. Pemilik Mixue adalah Zhang Hongchao, yang memulai bisnis ini dengan meminjam modal uang kepada neneknya di tahun 1997.

Menurut laporan Momentum Works, bisnis tersebut kemudian menyebar luas ke seluruh dunia dengan total gerai mencapai 21.582, alias lebih banyak ketimbang Burger King. Tak heran, tindakan ekspansi Mixue ini sangat pesat dalam bisnisnya.

Meningkatnya total gerai Mixue ini ternyata juga menjadi bisnis waralaba bubble tea terbesar di Asia Tenggara. Hal tersebut berdasarkan laporan Momentum Works yang menyebutkan bahwa sebanyak 1.000 gerai Mixue telah tersebar di beberapa negara di Asia Tenggara, seperti Vietnam, Thailand, Singapura, Filipina, Malaysia, dan bahkan Indonesia. Mixue sendiri mulai memperluas jangkauannya ke Asia Tenggara pada tahun 2018.

Jumlah gerai Mixue

Gerai Mixue di Indonesia pertama kali hadir pada tahun 2020. Menurut IDX Channel, pada periode Maret 2022 total gerai Mixue di Indonesia telah mencapai 317 toko, dan hal ini diprediksi akan terus bertambah hingga penghujung tahun. Harga produk yang ditawarkan oleh Mixue relatif terjangkau, terutama untuk para konsumen di Indonesia.

Berdasarkan laporan Nikkei Asia, biaya yang dibutuhkan untuk membuka waralaba ini cukup terjangkau, dan jumlah gerai Mixue pada akhir 2022 diperkirakan mendekati sebanyak 30.000 gerai. Potensi inilah yang dapat dimanfaatkan untuk mencari cuan, ditambah dengan viralnya Mixue di media sosial, seperti TikTok, Twitter, Instagram, dan lainnya.

Strategi Mixue

Memanfaatkan viralnya Mixue di media sosial telah menjadi salah satu strategi marketing yang berdampak positif. Hal ini didasari dengan harga yang ditawarkan oleh bisnis waralaba ini, yang relatif terjangkau dibandingkan brand lainnya yang menyediakan es krim, dan rasanya pun juga digemari oleh masyarakat Indonesia.

Selain itu, Mixue telah mendapat branding di Indonesia melalui media sosial bahwa setiap ada ruko atau bangunan kosong akan diisi oleh Mixue. Masyarakat dapat menganggap tren tersebut sebagai sebuah lelucon, tapi ini sekaligus membuat nama Mixue menjadi naik. Pada akhirnya, di daerah yang belum memiliki Mixue, ada peluang yang begitu besar untuk membuka bisnis waralaba ini.

Meski begitu, terdapat rasa penasaran dari masyarakat Indonesia terhadap sesuatu yang viral, yang membuat rasa ingin mencoba menjadi lebih tinggi akibat gencarnya pemasaran di media sosial. Popularitas Mixue di media sosial ini yang menjadi salah satu alasan mengapa viralnya Mixue di Indonesia dapat menghasilkan cuan.

Artikel ini ditulis oleh Stella Kova, alumni program DNA #Cohort1 yang digagas oleh DailySocial.

Masuk 2023, Berikut Valuasi dan Performa J&T Express, Penguasa Pasar Logistik Sepanjang 2022

Jenis usaha startup merupakan jenis usaha yang paling banyak diperbincangkan oleh pasar global. Hal tersebut karena di zaman digital ini usaha startup memang memiliki popularitas dan juga margin keuntungan yang menjanjikan, ditambah lagi banyaknya sektor usaha yang tergabung dalam dunia startup ini.

Salah satu sektor usaha startup yang cukup banyak menyita perhatian investor adalah startup sektor logistik, yang terletak di urutan keempat dalam tangga sektor usaha yang paling diminati investor di Asia Tenggara, dengan jumlah sebanyak 8 startup yang bergerak di sektor logistik ini. Selain itu, berdasarkan data global startup unicorn tahun 2022, startup logistik menempati urutan ketujuh pada sektor startup berdasarkan nilai valuasinya.

Di Indonesia sendiri terdapat beberapa startup yang bergerak di bidang logistik. Hal ini dikarenakan kebiasaan belanja online masyarakat Indonesia yang terus meningkat semenjak pandemi COVID-19, dan terus meningkat bahkan hingga saat ini.

Salah satu ekspedisi pengiriman yang paling banyak digunakan dan disukai masyarakat adalah J&T Express, yang merupakan salah satu startup asal Indonesia yang menjadi startup logistik dengan nilai valuasi global tertinggi sepanjang tahun 2022.

Apa yang dimaksud dengan valuasi?

Sebelum membahas J&T Express dan statusnya sebagai startup logistik dengan nilai valuasi global tertinggi, perlu kita ketahui terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan nilai valuasi pada sebuah perusahaan atau startup.

Valuasi adalah perhitungan nilai perusahaan, dengan mempertimbangkan kualitas manajemen, struktur modal, total aset, dan laba yang diharapkan. Bagi perusahaan besar maupun kecil, valuasi sangatlah penting, terutama bagi perusahaan yang masih membutuhkan pendanaan untuk berkembang. Singkatnya, valuasi ini adalah nilai keseluruhan dari suatu perusahaan yang dapat digunakan untuk menentukan nilai jual maupun nilai investasi suatu perusahaan.

Untuk menentukan valuasi dari sebuah perusahaan, maka perlu dilakukan analisis yang cukup panjang dan kompleks. Analisis harus dilakukan secara detail, mulai dari perhitungan seluruh aset, arus kas, dan juga berbagai data dan detail lainnya. Seperti yang disebutkan sebelumnya, peringkat dapat berfluktuasi naik dan turun tergantung pada faktor yang memengaruhinya.

Valuasi startup logistik J&T

Berdasarkan data startup unicorn tahun 2022, J&T menempati urutan pertama startup dengan nilai valuasi tertinggi di sektor logistik. Hal tersebut karena jumlah valuasi dari J&T yang berada di angka $20 miliar. Angka tersebut tentunya merupakan angka yang sangat besar bagi sektor logistik, karena biasanya angka-angka valuasi yang tinggi diraih oleh startup dengan sektor fintech yang kemudian disusul oleh sektor internet software & service dan e-commerce.

Dengan angka $20 miliar tersebut, maka J&T tidak hanya menjadi startup dengan valuasi global tertinggi di sektor logistik, melainkan juga menjadi startup asal Indonesia dengan valuasi tertinggi dari tujuh startup lainnya di kelas unicorn. Selisih nilai valuasinya bahkan juga sangat tinggi dibandingkan startup urutan kedua di bawahnya, yaitu Traveloka dengan angka valuasi $3 miliar. Hal tersebut tentu saja dikarenakan J&T Express saat ini merupakan ekspedisi dengan volume pengiriman paling besar dan paling banyak digunakan di Indonesia.

Sumber: Kaggle

Dengan angka valuasi sebesar $20 miliar tersebut, maka tentu J&T sudah termasuk dalam startup decacorn, karena nilai valuasinya yang sudah berada di atas $10 miliar. Itu berarti J&T telah menjadi startup decacorn kedua di Indonesia setelah Gojek atau Goto. Selain itu, berdasarkan laporan dari CNBC Indonesia, J&T telah mendapatkan pendanaan sebesar $4,7 miliar atau setara dengan 68,15 triliun rupiah dalam empat putaran pendanaan.

J&T menjadi ekspedisi pengiriman dengan volume terbesar dan terpopuler

Sepanjang tahun 2022, J&T Express berhasil berada di peringkat pertama jasa ekspedisi yang paling banyak digunakan di Indonesia. Bersumber dari DataIndonesia.id yang telah melakukan survei pada 20 provinsi di Indonesia, jumlah persentase pengguna J&T Express menyentuh angka 42% dari total 100% dan menduduki ranking pertama dari lima ekspedisi populer lainnya.

Dengan memimpin pasar logistik maka tentu J&T memiliki volume pengiriman yang sangat besar. Berdasarkan data dari Katadata, J&T Express mampu mengirim sebanyak 2 juta paket setiap harinya. Hal tersebut karena antusiasme belanja online masyarakat Indonesia yang cukup besar, dan J&T menjadi ekspedisi yang paling banyak dipilih oleh masyarakat.

Bukan tanpa alasan, J&T Express banyak dipilih karena tingkat pengirimannya yang terbilang cukup cepat dibandingkan ekspedisi lain. Tidak hanya itu, J&T juga telah mampu menjangkau banyak daerah di Indonesia, bahkan ke daerah yang masih terpencil sekalipun. Hal tersebut karena jumlah kurir, armada, dan juga agen dari J&T yang banyak tersebar di seluruh Indonesia, sehingga wajar jika J&T menjadi startup dengan nilai valuasi tertinggi.

Artikel ini ditulis oleh Suryaningsih, alumni program DNA #Cohort1 yang digagas oleh DailySocial.

Berkah Pandemi, Literasi Digital Kembali Meningkat 5%

Arus penggunaan teknologi tidak dapat dipungkiri berkembang begitu pesat pada era digital masa kini terutama pada masa pandemic Covid-19. “Ada tambahan 21 juta pengguna aktif di ruang digital selama pandemic Covid-19. Penggunaan internet di Indonesia rata-rata 8 jam, 36 menit dalam 1 hari atau melebihi rata-rata dunia (6 jam 37 menit)”, ungkap Semuel A. Pangerapan, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo pada Peluncuran Status Literasi Digital Indonesia 2022 Rabu (1/2/2023).

Masyarakat Indonesia perlu secara bijak dalam menyikapi arus penggunaan tersebut. Adanya kemudahan digital pasti juga akan ada timbul resiko seperti dari segi keamanan yaitu adanya penipuan online. Inilah penting untuk memahami literasi digital dengan tidak mengesampingkan budaya Indonesia.

Menurut hasil riset antara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) dengan Katadata Insight Center (KIC), Rabu (1/2/2023) diketahui indeks literasi digital Indonesia pada tahun 2022 sebesar 3,54 poin mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan dua tahun sebelumnya yaitu tahun 2021 sebesar 3,49 poin dan tahun 2020 sebesar 3,46 poin yang dihitung berdasarkan skala 1-5. Adanya kenaikan 0,05 poin pada literasi digital Indonesia tahun 2022 dan kenaikan 0,03 pada tahun 2021. Hal ini juga menandakan adanya peningkatan literasi digital masyarakat Indonesia setiap tahunnya dalam tiga tahun terakhir.

Peluncuran status Literasi Digital 2022 ada setelah dilakukan survei pada 34 provinsi dan 514 kota di seluruh Indonesia dengan responden sejumlah 10 ribu. Adapun tolak ukur indeks literasi digital Indonesia melalui empat pilar yang mengacu pada kerangka kerja Kominfo dalam Road Map Literasi Digital 2020-2024 yaitu Digital Skills (3,52), Digital Ethics (3,68), Digital Safety (3,12), dan Digital Culture (3,84). Terlihat Digital Culture menjadi pilar skor tertinggi dan Digital Safety yang pilar skor terendah.

Sumber: Website Survei Literasi Digital Kominfo

Berada pada pilar skor tertinggi, Digital Culture justru mengalami penurunan 0,06 dari tahun sebelumnya. Penurunan ini perlu untuk diperhatikan lebih lanjut disaat adanya kenaikan pada status Literasi Digital tahun 2022. Pasalnya, Digital Culture juga amatlah penting guna mendukung Literasi Digital selanjutnya.

Digital Culture adalah sesuatu yang membentuk cara pengguna dalam berinteraksi, berpikir, berkomunikasi, dan berperilaku pada lingkungan yang sarana penggunaannya berupa teknologi internet. Dari survei, persentase pengguna yang tidak mencantumkan nama penulis saat repost sebesar 89,9%. Nilai yang cukup tinggi dalam tolak ukur Digital Culture.

Sumber: Report Survei Status Literasi Digital Indonesia 2022

Indeks Digital Culture juga dapat dilihat dari frekuensi Whatsapp yang paling banyak dan lama digunakan per harinya pada skala nasional sebesar 56,42 persen. Rata-rata masyarakat Indonesia mengakses internet pada pagi hari dan malam hari.

Diketahui pula dari hasil survei sebesar 73.71%, masyarakat pada umumnya menggunakan teknologi dalam hal ini media sosial karena sebagai sarana komunikasi dan interaksi dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, ada faktor ikutan teman yang telah menggunakan media sosial sebesar 50.32%.

“Media sosial masih lebih banyak digunakan untuk bersosialisasi, sedangkan untuk productivity masih kurang, pemanfaatan digital untuk akses pelayanan masih kurang.” Kata Vivi Zabkie yang turut serta pada Talkshow peluncuran status Literasi Digital 2022.

Penurunan pilar Digital Culture menandakan adanya budaya digital yang tidak berjalan sebagaimana mestinya dari para penggunanya. Namun, upaya peluncuran status Literasi Digital oleh KemKominfo bersama KataData tak terlepas dari usaha meningkatkan segi keamanan, etika, budaya, dan kemampuan digital para pengguna dengan berbagai segmentasi baik masyarakat umum, pemerintah, hingga pendidikan.

Hal ini menandakan pentingnya masyarakat untuk melek akan Literasi Digital pada era kini dengan memperhatikan keamanan, etika, budaya, dan kemampuan digital dalam penggunaannya. Suatu kecakapan dan pengetahuan pengguna secara tepat dalam pemanfaatan media digital. Harapannya Literasi Digital agar menciptakan masyarakat yang paham atau mampu memiliki komunikasi dan interaksi yang bijak hingga positif dalam penggunaan teknologi yang ada.

Gambar header: Pixabay.

Artikel ini ditulis oleh Ayu Kurniati Kusumaningrum, alumni program DNA #Cohort1 yang digagas oleh DailySocial.

PHK Massal Startup Indonesia Pasca Pandemi, Karena Kurang Modal?

Setelah pandemi berakhir, masa kejayaan startup telah usai. Banyak startup yang mulai bangkrut dan melakukan PHK. Dikutip dari CNN Indonesia, ada 19 startup yang melakukan PHK selama tahun 2022, yaitu JD.ID, Glints, Sayurbox, OYO, Ajaib, Ruangguru, Ula, GoTo, Shopee, LinkAja, Tokocrypto, TaniHub, SiCepat, Mamikos, Zenius, Xendit, Lummo, Pahamify, dan Mobile Premier League.

Tiga di antaranya, yaitu LinkAja, TaniHub, dan Mamikos, belum memberikan data akurat terkait jumlah karyawan yang di-PHK. Sementara Pahamify memutuskan untuk gulung tikar dari dunia startup Indonesia pada akhir Juni 2022.

Terlihat bahwa Ruangguru memiliki tingkat PHK yang paling tinggi yaitu 50%, disusul oleh JD.ID dengan persentase PHK sebesar 30% dan Zenius sebesar 25%. Hal ini ternyata disebabkan oleh faktor eksternal berupa kondisi ekonomi global yang memburuk, terlihat dari tingginya angka inflasi dan kenaikan suku bunga, sehingga membuat iklim investasi memburuk secara signifikan.

Dilansir dari CNN Indonesia, CEO Ruangguru, Adamas Belva Syah Devara, mengaku gagal mengantisipasi perkembangan ekonomi yang berujung pada pemutusan hubungan kerja (PHK) ratusan karyawan.

“Di awal pandemi, layanan Ruangguru mengalami peningkatan yang besar yang berujung pada rekrutmen yang terlalu banyak dan terlalu cepat dalam dua tahun terakhir,” tulisnya di Instagram pada November 2022.

Berdasarkan laporan CNBC Indonesia, pihak JD.ID mengungkapkan alasan operasional e-commerce dihentikan permanen adalah karena JD.com akan berfokus pada pembangunan jaringan rantai pasok lintas negara.

“Ini adalah keputusan strategis dari JD.com untuk berkembang di pasar internasional dengan fokus pada pembangunan jaringan rantai pasok lintas negara, dengan logistik dan pergudangan sebagai intinya,” kata Head of Corporate Communications & Public Affairs JD.ID, Setya Yudha Indraswara, dalam keterangan resminya, Senin (30/1/2023).

Sementara itu, pernyataan dari CEO Zenius yang dilansir oleh CNN Indonesia, Rohan Monga berdalih PHK dilakukan karena kondisi perekonomian dan perilaku konsumen yang berubah. Karena perubahan itu, pihaknya mengambil beberapa kebijakan penghematan untuk memastikan keberlanjutan usaha dalam jangka panjang, termasuk rasionalisasi jumlah tenaga kerja.

Pandemi memberi dorongan sementara pada perkembangan ekosistem startup

Masa pandemi memang membuat masyarakat mau tidak mau mengikuti perkembangan teknologi. Bagaimana tidak, berbagai aktivitas yang awalnya dilakukan secara langsung atau tatap muka, harus dilakukan secara daring. Kegiatan yang mengharuskan teknologi menjadi media perantara di antaranya adalah bidang kesehatan, pendidikan, keuangan, e-commerce, dan hiburan atau video game.

Banyak startup bermunculan untuk menyelesaikan masalah pelayanan kesehatan yang praktis dan dapat diakses dengan mudah. Dengan menyediakan jasa pemeriksaan atau diagnosis, konsultasi kesehatan, serta pembelian obat-obatan secara online, startup dapat menjadi solusi bagi permasalahan di kala pandemi.

Sementara itu, pendidikan juga harus terus berjalan. Hal ini membutuhkan banyak perangkat komunikasi yang bisa digunakan secara real-time dan oleh banyak pengguna sekaligus. Contohnya adalah Ruangguru, yang memberikan akses pembelajaran di mana saja dan kapan saja. Aktivitas jual-beli pun juga dilakukan jarak jauh, sehingga membutuhkan banyak e-commerce.

Perubahan pada masyarakat tersebut memberikan dampak pada perkembangan perekonomian dengan mempercepat transformasinya secara digital. Salah satunya tren perkembangan startup yang telah mengalami peningkatan.

Dikutip dari GoodStats, Masyarakat Industri Kreatif Teknologi dan Komunikasi Indonesia (MIKTI) merilis laporan yang menyatakan bahwa Indonesia memiliki 1.190 startup. 39,59% di antaranya berada di Jabodetabek, 10,01% berada di Malang, 7,87% berada di Bandung, 7,05% berada di Yogyakarta, dan 6,06% berada di Makassar.

Untuk mempertahankan eksistensinya, startup perlu memberikan fitur terbaiknya kepada pengguna atau user. Pemberian layanan maksimal dilakukan dengan terlebih dahulu menganalisis budaya masyarakat Indonesia.

Di Indonesia sebuah platform akan memiliki banyak pengguna apabila memberikan keuntungan berupa diskon besar-besaran yang sering ditawarkan di e-commerce, atau bisa juga melalui penawaran gratis ongkir pada jasa atau layanan kirim paket. Untuk bidang kesehatan, bisa juga memberikan konsultasi gratis kepada pengguna baru, dan masih banyak lagi metode yang dapat digunakan untuk meningkatkan jumlah pengguna.

Hal ini tentunya membutuhkan biaya yang besar, sehingga sebagian besar startup berusaha untuk melakukan IPO. Initial Public Offering atau IPO adalah kondisi ketika perusahaan menjual sahamnya kepada masyarakat untuk pertama kali. Melalui IPO, masyarakat umum bisa membeli saham dan perusahaan dapat memperoleh dana tambahan. Setelah terdaftar IPO, startup mendapatkan balik modal, dan keuntungan ini dapat diputar untuk tujuan pengembangan bisnis.

Namun tidak semudah itu mengambil keuntungan dari IPO. ‘Pembakaran uang’ yang dilakukan sebelumnya dalam rangka memberikan benefit ke pengguna melalui berbagai promo dan diskon menjadi penghambat perputaran uang di dalam sistem startup.

Alasan mengapa terjadi PHK besar-besaran adalah karena setelah melakukan IPO, startup tidak dapat mempertahankan kualitas pelayanan serta biaya operasional yang tinggi. Hal ini dapat menjadi akibat dari kegagalan startup apabila manajemen bisnisnya tidak baik dan berujung pada PHK besar-besaran.

Gambar header: Pixabay.

Artikel ini ditulis oleh Zuhra Mumtazah, alumni program DNA #Cohort1 yang digagas oleh DailySocial.

Berkenalan dengan Riliv, Aplikasi Kesehatan Mental yang Sedang Naik Daun

Indonesia memiliki jumlah populasi yang besar dengan sekitar 270 juta penduduk, dan peningkatan masalah kesehatan mental di antara masyarakat menjadi perhatian serius. Kesehatan mental adalah faktor penting dalam menentukan kualitas hidup individu dan kinerja mereka dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, aplikasi kesehatan mental menjadi solusi yang tepat bagi masyarakat untuk membantu mengatasi masalah kesehatan mental mereka.

Salah satu aplikasi kesehatan mental yang sedang populer di Indonesia adalah RIliv. Aplikasi ini dikembangkan oleh tim profesional kesehatan mental dan teknologi untuk membantu individu mengatasi masalah kesehatan mental mereka secara efektif. Riliv menawarkan solusi individual dan interaktif bagi penggunanya, seperti konsultasi online dengan profesional kesehatan mental, sesi terapi virtual, dan program latihan kesehatan mental.

Rating aplikasi kesehatan mental Februari 2023

Perusahaan Jasa Kesehatan Jumlah Unduhan Ulasan
Kalm Mental Health 10.000+ 4.2
Halodoc Umum & Mental Health 10.000.000+ 4.8
Riliv Mental Health 500.000+ 4.7
Bicarakan.id Mental Health 10.000+ 4.4
Sahabatku Mental Health 50.000+ 4.1
Alodokter Umum & Mental Health 10.000.000+ 4.6
Psikologimu Mental Health 10.000+ 4.2
My Doctor Umum & Mental Health 500+
Curhad Mental Health 50.000+ 3.6
Klik Dokter Umum & Mental Health 1.000.000+ 4.7
Sehatku Umum & Mental Health 1.000+ 5
Good Doctor Umum & Mental Health 10.000.000+ 4.1

 

Menurut studi yang dilakukan oleh Riliv, sebanyak 77% pengguna mengatakan bahwa aplikasi ini membantu mereka mengatasi masalah kesehatan mental mereka dengan lebih efektif. Aplikasi ini juga membantu mengurangi stigma yang terkait dengan masalah kesehatan mental dan membuat layanan terapi lebih mudah diakses bagi masyarakat.

Di samping itu, Riliv juga menawarkan kemampuan untuk mengakses layanan terapi secara anonim dan pribadi. Ini membuat individu merasa lebih nyaman untuk membuka diri dan berbicara tentang masalah kesehatan mental mereka tanpa takut akan diskriminasi atau diskredit.

Menurut laporan dari eHealth Indonesia, aplikasi kesehatan mental seperti Riliv sangat berguna bagi masyarakat Indonesia dalam mengatasi masalah kesehatan mental. Aplikasi ini membantu individu mengatasi masalah kesehatan mental mereka dengan cara yang mudah, efektif, dan anonim.

Artikel ini ditulis oleh Athallah Rangga Allifiandi K., alumni program DNA #Cohort1 yang digagas oleh DailySocial.

Berkenalan dengan Aplikasi SATU SEHAT, Layanan Kesehatan di Era Digital

Setelah cukup lama hidup berdampingan dengan pandemi, pastinya kita tidak asing dengan aplikasi layanan kesehatan seperti Peduli Lindungi. Namun, apakah Anda tahu, aplikasi peduli lindungi ini nanti akan bertransformasi? Kementerian Kesehatan Indonesia memiliki rencana untuk mengubah Peduli Lindungi menjadi aplikasi layanan masyarakat bernama SATU SEHAT.

Aplikasi ini sudah mulai diresmikan sejak Selasa (26/7/2022) oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Diketahui, SATU SEHAT merupakan sebuah layanan kesehatan yang akan bisa menyimpan rekam medis pasien ke dalam satu platform Indonesia Health Services (IHS). 

Indonesia Health Service (IHS) sendiri merupakan wadah penampung informasi digital yang menyediakan konektivitas data, analisis, hingga layanan yang mendukung. Selain itu, Indonesia Health Service (IHS) juga dapat berfungsi sebagai penghubung berbagai aplikasi kesehatan di Indonesia.

Ingin mengetahui lebih lanjut? Yuk, simak pembahasan menarik di bawah ini mengenai hal hal menarik pada aplikasi SATU SEHAT.

  1. Menghubungkan seluruh pelaku industri kesehatan

Dalam pengembangannya, SATU SEHAT memiliki model infrastruktur Platform-as-a-service (PAAS) yang mana PAAS sendiri merupakan penghubung antara seluruh pelaku industri kesehatan. Gunanya adalah untuk menciptakan kesetaraan data kesehatan yang valid dan dapat diandalkan. Contohnya, semua aplikasi atau layanan kesehatan seperti RS vertikal, RS pemerintah, RS swasta, Puskesmas, Posyandu, laboratorium, klinik hingga apotek harus mengikuti standar yang ditetapkan pemerintah melalui aplikasi SATU SEHAT.

  1. Memiliki beberapa transformasi sistem

Aplikasi ini memiliki beberapa transformasi kesehatan, seperti transformasi layanan primer, transformasi layanan rujukan, transformasi sistem ketahanan kesehatan, transformasi sistem pembiayaan kesehatan dan transformasi pelaku industri kesehatan. 

  1. Fungsinya tidak hanya untuk vaksinasi

Setelah adanya transformasi dari PeduliLindungi terhadap aplikasi SATU SEHAT, nantinya aplikasi ini tidak hanya dapat memeriksa informasi seputar vaksinasi ataupun scanning. Melainkan masyarakat bisa menggunakannya untuk menyimpan data seputar imunisasi anak hingga riwayat cek darah. Tidak hanya itu, Budi Gunadi, selaku Menteri Kesehatan Indonesia juga menjelaskan bahwa apabila masyarakat melakukan pembelian obat di apotek, data pembelian obat tersebut akan tercatat di aplikasi SATU SEHAT.

  1. Memiliki keuntungan dari berbagai kalangan
  • Dalam bidang kesehatan, SATU SEHAT dapat memudahkan dokter melihat rekam medis yang dimiliki oleh pasiennya. Sebab, setiap dokter membutuhkan data 5 tahun terakhir mengenai riwayat penyakit pasiennya.
  • Dalam pemerintahan, SATU SEHAT juga berfungsi sebagai pemudah pemerintah memahami kesehatan populasi di daerahnya. Dengan begitu, pemerintah dapat mengambil keputusan yang lebih efektif. 
  1. Bekerja sama dengan Badan Siber Sandi Negara (BSSN)

Melalui  peraturan Kemenkes, SATU SEHAT bekerja sama dengan Badan Siber Sandi Negara (BSSN). Hal ini ditujukan untuk meningkatkan keamanan data masyarakat hingga meningkatkan rasa percaya masyarakat kepada aplikasi SATU SEHAT. Dengan begitu, masyarakat dapat menggunakan aplikasi ini dengan rasa aman, nyaman, dan tanpa rasa khawatir.

  1. Sebagai wujud kemajuan perkembangan digital di bidang kesehatan

Apabila zaman dahulu masyarakat harus membawa berkas untuk melakukan rujukan atau perpindahan rumah sakit, dengan adanya aplikasi SATU SEHAT, masyarakat tidak perlu membawa berkas rekam medis fisik ketika akan melakukan rujukan atau berpindah rumah sakit. Semua data rekam medis sudah tercatat secara digital dalam aplikasi SATU SEHAT yang terintegrasi dengan PeduliLindungi. 

  1. Dapat diakses di ponsel

Sama seperti PeduliLindungi, aplikasi SATU SEHAT juga dapat dengan mudah untuk diakses kapan saja dan dimana saja. Aplikasi ini dapat diakses melalui ponsel kesayangan. 

Itulah informasi menarik mengenai aplikasi SATU SEHAT. Dengan membaca artikel ini, diharapkan dapat menambah wawasan pembaca dalam dunia kesehatan digital.

Artikel ini ditulis oleh Nur Fitriani, alumni program DNA #Cohort1 yang digagas oleh DailySocial.