Setelah mendirikan startup dan berkecimpung di ekosistem sebagai mentor dan angel investor, Grace Tahir kini memiliki kesibukan baru sebagai Limited Partner (LP) di sebuah venture capital.
Kepada DailySocial, Grace menceritakan strategi investasinya dan passion besar untuk championing woman equality di Indonesia.
Angel investor dan LP
Selaras dengan pengalaman bisnis keluarga di Mayapada Hospital and Siloam Hospital, Grace memulai kiprah di industri healthtech dengan Dokter.id dan Medico. Dokter.id adalah platform edukasi bagi masyarakat yang memberikan konsultasi gratis melalui chat dan berita. Sementara Medico bekerja sama dengan penyedia layanan kesehatan, seperti rumah sakit dan klinik, sebagai bagian solusi end-to-end.
Beberapa tahun terakhir, ia mulai tertarik menjajaki industri yang berbeda. Tak hanya healthtech, tetapi diversifikasi segmen yang tetap diupayakan bisa sejalan dengan visi perusahaan keluarga.
“Menjadi angel investor bagi saya bukan hanya ingin memberikan capital, namun juga membantu perusahaan tersebut. Harapannya agar tercipta sinergi,” kata Grace.
Hingga saat ini Grace memiliki 7 startup portofolio dalam kapasitas sebagai angel investor, di antaranya Printerous, Lababook, Filmore, Dokter.id dan startup lain dari bidang makanan dan minuman, edukasi, hingga layanan e-commerce. Di tahun 2014, bersama East Ventures, Grace berinvestasi ke Talenta yang telah diakuisisi Mekari tahun 2018 lalu. Sebagai investor, Grace hanya tertarik berinvestasi kepada startup tahap awal.
Kesibukkannya yang masih mengelola perusahaan keluarga terkadang menyulitkan Grace melakukan proses kurasi dan due diligence startup berpotensi. Meskipun masih bergabung dengan Angel Investment Network Indonesia (Angin), Grace mulai mengurangi kegiatannya sebagai angel investor dan memilih menjadi LP di beberapa venture capital yang sesuai dengan minat dan misinya.
“Saat ini saya sudah menjadi LP di Teja Ventures dan Avatar Capital yang keduanya dipimpin oleh perempuan. Melihat kinerja dan pilihan investasi yang mereka lakukan, menurut saya cukup sesuai dengan minat dan passion saya,” kata Grace.
Teja Ventures selama ini memosisikan diri sebagai venture capital yang membantu entrepreneur perempuan untuk mengembangkan bisnisnya. Sementara Avatar Capital, meskipun tidak terlalu fokus hanya ke founder perempuan, memiliki visi dan misi yang serupa. Kedua pendirinya, Virgina Tan (Teja Ventures) dan Gitta Amelia (Avatar Capital) adalah kolega dekat Grace.
Sebagai business woman, Grace ingin fokus membantu perempuan Indonesia mengembangkan bisnisnya. Pendekatan gender lens investing (GLI) menjadi fokus Grace, yaitu berinvestasi ke startup yang fokus ke pasar perempuan dan bagaimana produk yang ditawarkan bisa memberikan impact bagi perempuan Indonesia.
Peluang bisnis direct to consumer (D2C)
Sebagai investor, Grace melihat kategori bisnis yang dilirik tidak harus heavy menggunakan teknologi. Salah satu industri yang mulai menjadi fokusnya adalah social commerce dan konsep bisnis direct to consumer.
“Berdasarkan survei terungkap saat ini sekitar 40% generasi muda lebih menyukai brand atau produk yang memiliki konsep D2C. Bisnis tersebut tidak lagi harus memiliki toko atau gerai khusus atau fokus kepada pengembangan teknologi,” kata Grace.
DailySocial mencatat konsep bisnis D2C memang mengalami peningkatan di Indonesia. Kebanyakan perusahaan di sektor ini didirikan oleh pendiri perempuan dan menawarkan produk kecantikan, fashion, hingga makanan.
“Startup asal Indonesia menjadi fokus investasi saya. Startup asing bisa dibilang sangat mudah mendapatkan modal dari venture capital dibandingkan dengan startup Indonesia,” kata Grace.
Salah satu topik menarik yang menjadi perhatian adalah perkembangan healthtech di Indonesia. Dalam kesempatan tersebut dihadirkan CEO Klikdokter Andreas Setiawan Santoso, Founder dan Managing Director Spokle Elisabeth Yunarko, dan CEO Medico Grace Tahir.
Kurangnya informasi dan adopsi teknologi layanan kesehatan
Masih rendahnya edukasi masyarakat umum soal healthtech dan kurangnya adopsi dari praktisi kesehatan hingga dokter memahami teknologi kesehatan, merupakan salah satu alasan mengapa teknologi kesehatan di Indonesia masih tertinggal jauh dibandingkan negara lain.
Menurut Andreas, hal tersebut yang menjadi tantangan sekaligus menjadi peluang bagi startup yang menyasar di sektor kesehatan teknologi.
“Seperti Klikdokter misalnya, guna memberikan informasi kesehatan yang baik untuk masyarakat umum, kami membina hubungan baik dengan dokter-dokter muda yang ternyata cukup antusias terhadap perkembangan teknologi,” kata Andreas.
Sementara itu Grace, yang saat ini masih fokus mengembangkan startup baru Medico, mencermati peranan pemerintah untuk memanfaatkan data dan teknologi bisa mempercepat pertumbuhan layanan kesehatan di Indonesia. Hal tersebut bisa membantu teknologi kesehatan menciptakan inovasi baru, didukung dengan regulator terkait.
“Di Medico sendiri kami mengedepankan kultur perusahaan innovation driven, sehingga jika ada tim kami memiliki ide yang menarik langsung dibuat dan dilemparkan ke pasar. Intinya adalah terus lakukan uji coba,” kata Grace.
Bersaing dengan layanan transportasi online dan e-commerce
Di Indonesia sendiri saat ini teknologi yang sudah sangat familiar digunakan oleh masyarakat adalah layanan transportasi on-demand hingga e-commerce. Layanan teknologi kesehatan masih sangat rendah perkembangannya. Namun demikian menurut Grace Tahir, hal tersebut tidak membuat potensi dan peluang industri tersebut menurun, justru dengan segala kekurangan yang ada, layanan teknologi kesehatan masih memiliki peluang besar untuk bisnis.
“Pada akhirnya saya melihat dalam hal healthtech tujuan akhir adalah membantu orang mendapatkan layanan kesehatan sekaligus mengumpulkan pendapatan dari bisnis tersebut. Peluang itu masih terbuka lebar di healthtech,” kata Grace.
Disinggung apakah teknologi sudah cukup ampuh “mengganggu” layanan kesehatan konvensional dan apakah pihak rumah sakit sudah siap menghadapi perubahan teknologi yang ada, menurut Andreas, bukan hanya teknologi yang menjadi prioritas, namun juga edukasi dan informasi yang tepat kepada pengguna.
“Harus dipastikan apakah orang tersebut sudah terbiasa menggunakan aplikasi, dan mengerti teknologi yang diterapkan,” kata Andreas.
Andreas menambahkan lokasi juga masih mempengaruhi layanan kesehatan yang bisa didapatkan masyarakat. Misalnya bagi mereka yang tinggal di Papua, belum tentu bisa mendapatkan layanan kesehatan layaknya masyarakat yang tinggal di pulau Jawa.
“Di situlah teknologi harusnya bisa menjembatani antara pengguna di wilayah yang jauh agar bisa mendapatkan layanan kesehatan yang lebih baik memanfaatkan teknologi,” kata Andreas.
Pentingnya kolaborasi dan networking di Indonesia
Hal menarik lainnya yang disampaikan Grace dan Andreas di hadapan entrepreneur dan perwakilan pemerintah Australia adalah jika ingin membangun bisnis di Indonesia, perbanyak networking dan bertemu dengan orang yang tepat mempengaruhi jalannya bisnis. Hal tersebut diharapkan bisa membantu entrepreneur Australia yang berencana untuk menghadirkan startup healthtech atau lainnya di Indonesia.
“Lakukan networking seluas mungkin dan jangan lupa untuk menemukan partner yang tepat sebelum bisnis diluncurkan di Indonesia,” kata Andreas.
– Disclosure: DailySocial adalah media partner Indonesia – Australia Digital Forum 2018 (IADF2018)
Bidang kesehatan menjadi salah satu segmen yang saat ini banyak digarap oleh para pengembang lokal di level startup. Umumnya menyediakan layanan reservasi dan direktori dokter, namun beberapa lainnya mengeluarkan inovasi baru yang siap diandalkan untuk kebutuhan medis penggunanya.
Berikut ini startup-startup di Indonesia yang telah berhasil meluncurkan layanan dan aplikasi di bidang kesehatan.
Dokter.id
Dokter.id merupakan sebuah portal online yang berisi berbagai informasi kesehatan. Portal online yang sebelumnya memiliki nama PilihDokter ini memiliki beberapa fitur utama, di antaranya forum diskusi “Tanya Dokter”, yang memungkinkan pengunjung untuk melakukan diskusi dengan dokter secara langsung, mirip dengan sebuah forum online. Selain itu pengunjung juga dapat melakukan diagnosa (pengecekan) kesehatan secara otomatis dengan memasukkan berbagai informasi seputar gejala yang dialami.
Dokter.id saat ini juga tengah menumbuhkan eksistensinya sebagai direktori dokter dan rumah sakit di Indonesia. Data sebaran dokter dan rumah sakit mulai dihimpun oleh portal ini. Untuk daftar rumah sakit bahkan Dokter.id juga menyediakan menu ulasan. Cita-citanya ingin menjadi situs-situs review populer seperti yang sudah laris di bidang perhotelan dan kuliner.
Informasi terakhir terkait dengan pendanaan, startup besutan Grace Tahir ini mendapatkan suntikan dana dari RingMD.
Doktermana
Startup di bidang kesehatan ini pada awalnya memposisikan dirinya sebagai marketplace di bidang kesehatan. Namun sesuai informasi yang tertera di websitenya saat ini, Doktermana ingin memposisikan dirinya sebagai asisten virtual pribadi di bidang kesehatan. Layanan utama Doktermana adalah menyuguhkan menghubungkan pasien dengan dokter, rumah sakit, klinik, farmasi serta layanan asuransi kesehatan sehingga memungkinkan proses pelayanan yang transparan dan bisa dilakukan secara online.
Solusi yang dihadirkan oleh Firman Siahaan dan rekan ini digagas sejak awal tahun 2015. Hingga saat ini layanan Doktermana baru mencakup untuk wilayah Jakarta dan Banten. Doktermana mencoba mengusung segala kemudahan yang ada pada konsep e-commerce ke dalam pelayanan kesehatan, sehingga pasien dapat merasakan kenyamanan saat mereka berobat ke rumah sakit atau dokter.
DokterSehat
DokterSehat merupakan sebuah portal online di bidang kesehatan yang menyediakan informasi dan utilitas untuk membantu penggunanya hidup sehat. DokterSehat dapat diakses melalui web, aplikasi Android dan juga iOS. Selain menyajikan informasi terpadu, melalui portal DokterSehat juga memberikan kanal interaksi pasien dengan dokter.
Di awal kemunculannya DokterSehat juga bermitra dengan Internet.org yang diinisiasi oleh Facebook dan menjadi satu-satunya startup kesehatan lokal yang terdaftar di layanan ini. Pihaknya juga bermitra dengan Ciputra Healthcare Group dan Bank Mata Jakarta (Mata Bank) untuk mengumpulkan pengetahuan lokal dan meningkatkan fungsionalitas portal di Indonesia.
Startup yang diusung oleh Indra Darmawan ini awalnya didirikan sebagai situs informasi sederhana dengan beberapa dokter yang mengisi konten. Namun sejak kuartal terakhir tahun 2015, DokterSehat telah disulap menjadi sebuah portal kesehatan terintegrasi dengan lebih dari 50.000 pengunjung unik setiap hari dengan berbagai fitur kesehatan seperti direktori dokter dan rumah sakit di Indonesia, informasi kesehatan terpercaya, konsultasi online, dan platform untuk diskusi kesehatan.
Doktersiaga
Mirip dengan layanan yang dihadirkan Doktermana dan Dokter.id, Doktersiaga hadir sebagai startup baru yang memberikan layanan pemesanan jadwal dokter dan rumah sakit. Mengusung fitur berjuluk “Smart Reservation Doctor” yang dikembangkan dengan algoritma khusus, layanan Doktersiaga berharap ke depan bisa menjadi layanan utama dan melayani jutaan pengguna.
Startup yang didirikan oleh Fatah Iskandar Akbar menjadikan fitur Smart Reservation Doctor sebagai fondasi layanan mereka. Fitur ini memungkinkan pasien membuat jadwal kunjungan ke dokter maupun rumah sakit dengan lebih mudah dan cepat. Sehingga ada waktu tunggu yang terpangkas. Sebuah fitur yang menjadi khas layanan sejenis. Selain itu, di situs Doktersiaga juga menyediakan informasi mengenai event bertema kesehatan.
HaloDoc
Layanan kesehatan berbasis aplikasi HaloDoc resmi diluncurkan. Dikembangkan oleh MHealth Tech yang mendapat dukungan investasi dari Mensa Group, Global Digital Niaga (Blibli), Go-Jek, dan sebuah pendanaan kesehatan (health fund) dari sejumlah investor, HaloDoc hadir ingin mendekatkan dan memudahkan akses kesehatan bagi masyarakat.
Melalui HaloDoc, konsumen bisa melakukan konsultasi medis menggunakan fitur video call (teleconsultation), pembelian obat melalui Apotik Antar yang lebih dulu hadir, dan pemeriksaan lab secara on-demand. Meskipun demikian, HaloDoc tidak akan menggantikan pusat-pusat kesehatan yang sudah ada karena konsultasi dengan dokter di HaloDoc tidak boleh menghasilkan diagnosis dan pemberian resep.
Selain tiga fitur utama tersebut, HaloDoc juga memiliki Directory yang memuat informasi dokter dan pusat kesehatan di Indonesia. Mereka juga sedang mengembangkan fitur Appointment untuk memudahkan follow up pasca konsultasi dalam bentuk perjanjian bertemu dengan dokter terkait. Aplikasi HaloDoc sudah tersedia di platform iOS dan Android.
Application Information Will Show Up Here
HaiDokter
Startup haiDokter beroperasi di bawah payung AMPlified Digital Media Production bersama dengan AppsCo dan Labbaik. haiDokter diinisiasi sejak Februari 2015 sebagai portal informasi kesehatan dengan gaya penyampaian dewasa. Namun pada Oktober 2015 haiDokter memutuskan untuk pivot dan lahir sebagai portal kesehatan yang membidik generasi muda lewat gaya penyampaian yang lebih ringan.
Dengan konsep barunya ini, haiDokter juga melakukan penyebaran konten melalui berbagai saluran media sosial yang secara garis besar dihuni oleh generasi muda, seperti Facebook, Twitter, Intagram, Youtube, dan SoundCloud. Selain itu, masih ada juga layanan live streaming.
KlikDokter
KlikDokter adalah startup yang fokus sebagai portal informasi dan edukasi mengenai kesehatan yang dikelola oleh para dokter dan tenaga medis profesional. Sama seperti portal online kesehatan pada umumnya, KlikDokter menyediakan direktori yang berisi daftar dokter, rumah sakit, obat dan juga apotek.
Rubrik spesialis dan ulasan kesehatan menjadi salah satu pembeda KlikDokter sebagai sebuah sistem informasi kesehatan. Dalam portalnya juga menyediakan informasi seputar istilah-istilah kesehatan yang terurutkan sesuai dengan abjad. Terakhir KlikDokter bersama Lifebuoy bekerja sama mengembangkan sebuah aplikasi edukasi kesehatan berbasis mobile.
Konsula
Konsula didirikan oleh Shinta Nurfauzia, Johannes Ardiant, dan Ronald Wijaya, tiga orang Indonesia yang menempuh pendidikan di Amerika Serikat. Layanan ini didirikan berdasarkan pada fakta bahwa di Indonesia, masih sangat sulit untuk menemukan dokter handal yang sesuai dengan kebutuhan pasien, meskipun saat ini ada sekitar 160,000 dokter yang telah terdaftar di Indonesia. Karena itulah Konsula bertindak sebagai marketplace yang mempertemukan para pasien dengan dokter yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Setelah mendapatkan pendanaan dari East Ventures pada Oktober 2015, di menjelang akhir tahun pihaknya meluncurkan versi penuh dari konsula setelah sebelumnya hanya baru di versi beta. Di versi penuh Konsula menyediakan Konsula Connect, berita, dan tips sebagai bentuk perbaikan dari versi sebelumnya. Dan terakhir di awal tahun 2016, dihadirkan juga Konsula Chat untuk memberikan pengalaman lebih baik dalam konsultasi dengan dokter melalui aplikasi mobile.
Lokadok
Dilatarbelakangi pengalaman di bidang medis, pengembang perangkat lunak Dannie Yo mengembangkan layanan website listing dan sistem reservasi dokter yang diberi nama Lokadok. Portal Lokadok sendiri sudah dikembangkan sejak Juli 2015, dan saat ini telah menghimpun lebih dari 1.500 dokter. Pengembangan Lokadok memiliki visi untuk membuat pasien dan dokter dengan mudah membuat jadwal pertemuan untuk kebutuhan konsultasi atau pengobatan.
Untuk melengkapi sistemnya, belum lama ini LokaDok layanan terbarunya yang disebut dengan LokaDok OmniCare. Layanan baru ini didesain untuk dapat membantu klinik atau rumah sakit dalam mengatur antrian tunggu pasien secara lebih efisien. OmniCare juga terhubung dengan sistem booking di aplikasi Lokadok.
Medico
Medico merupakan sebuah layanan manajemen rumah sakit berbasis SaaS (Software as a Services). Medico didirikan oleh Grace Tahir dan Jonathan Susantyo. Keduanya memang sudah lama terlibat di dunia layanan kesehatan. Selain mengurusi Medico, Grace juga mendirikan Dokter.id, situs konsultasi kesehatan online yang telah mendapatkan pendanaan dari RingMD.
Belum lama ini Medico mengumumkan perolehan pendanaan awal, dengan nilai yang tak disebutkan, dari East Ventures. Pendanaan akan digunakan untuk merekrut talenta dan meningkatkan kualitas sistem supaya siap diluncurkan awal kuartal kedua tahun ini.
Dengan menawarkan layanan berbasis SaaS, Medico mencoba memberikan perspektif berbeda karena selama ini biasanya sistem dikembangkan dan dipelihara oleh konsultan pihak ketiga, tetapi server biasanya tetap diletakkan di jaringan lokal.
Mediku
Aplikasi Mediku saat ini terdiri dari 5 fitur utama, yakni First Aid, Symptom Checker, Medical History, Hospital Finder dan Pill Reminder. First Aid merupakan sebuah layanan sistem informasi kesehatan yang dapat diakses untuk mendapatkan tips melakukan tindakan cepat saat terjadi keadaan darurat kesehatan. Symptom Checker merupakan sebuah fasilitas yang dapat digunakan untuk memeriksa potensi penyakin dengan mengindikasi gejala-gejala yang dirasakan pengguna.
Mediku dikembangkan berawal dari ide yang didapat Velta Azizah Destiana dan rekan saat mengikuti brainstorming di acara Gemastik (Pagelaran Mahasiswa TIK) UGM, startup bernama VistoWorks Studio terinspirasi untuk membuat sebuah aplikasi di bidang kesehatan. Ide tersebut diwujudkan dalam sebuah aplikasi Mediku. Aplikasi tersebut sudah tersedia di Google Play.
Application Information Will Show Up Here
MedisMap
Menampilkan user interface berbasis sitem informasi geografi, MedisMap menyediakan layanan pencarian fasilitas kesehatan dan tenaga medis berdasarkan lokasi tertentu. Pengguna juga dapat melakukan pencarian spesifik berdasarkan pelayanan atau opsi asuransi yang dapat digunakan untuk berobat ke klinik/dokter tersebut.
Sistem MedisMap juga memungkinkan pasien melakukan pendaftaran online serta mendapatkan kepastian waktu layanan dan notifikasi secara online. Saat ini aplikasi MedisMap dapat dinikmati melalui platform web, iOS dan Android. Dan sudah beroperasi di Jakarta, Surabaya, Sidoarjo, Malang, juga Gersik.
Application Information Will Show Up Here
Ovula
Kurangnya pengetahuan mendalam di kalangan perempuan Indonesia tentang kondisi tubuh dan kesuburan/reproduksi, mendorong Friesca Saputra dan Yuvensia Lidya Riyanto mendirikan situs dan aplikasi mobile yang secara lengkap berfungsi untuk mengenal dan mengamati tanda-tanda yang terjadi di dalam tubuh perempuan bernama Ovula.
Berdiri sejak tahun 2015, Ovula dikembangkan berdasarkan Metode Ovulasi Billings (MOB), suatu metode sesederhana mengenal dan mengamati tanda-tanda yang terjadi di dalam tubuh perempuan, sehubungan dengan kesuburannya.
Selain bisa diakses melalui browser, aplikasi Ovula saat ini juga bisa diunduh di platform Android. Menyasar kalangan perempuan usia 25 – 40 tahun, menggunakan aplikasi ini pengguna yang merasakan dan mengamati sensasi pada area kewanitaan, dan juga tanda-tanda yang tampak. Hasil pengamatan tersebut akan dicatat setiap hari, sehingga menghasilkan pola-pola kesuburan yang dapat digunakan sesuai rencana pasangan atau perorangan, seperti mengusahakan kehamilan, menjarakkan kehamilan, atau memantau kesehatan reproduksi.
Application Information Will Show Up Here
Pasienia
Pasienia dikembangkan oleh empat orang mahasiswa Universitas Gajah Mada (UGM). Mereka adalah Fadli Wilihandarwo, Dimas Ragil Mumpuni, Haydar Ali Ismail, dan Nur Hilda. Pasienia juga merupakan salah satu produk hasil inkubator Innovative Academy, sebuah inkubator startup milik UGM. Aplikasi mobile ber-platform Android ini berkonsep layaknya media sosial Pasienia berusaha memberikan ruang digital untuk pasien berkomunikasi dengan dokter dan sesama pasien.
Pasienia sejauh ini memiliki beberapa suka relawan dokter yang membantu, berbagi, dan menjawab pertanyaan dari pasien terkait keluhan kesehatan mereka. Fadli juga menyampaikan saat ini mereka tengah mencoba menjalin kerja sama dengan lab pemeriksaan kesehatan untuk memberikan keuntungan berupa kemudahan bagi pengguna Pasienia dalam melakukan pemeriksaan kesehatan mereka.
Application Information Will Show Up Here
ProSehat
ProSehat merupakan startup Indonesia yang berfokus sebagai layanan marketplace untuk membantu konsumen dalam menemukan dan membeli obat asli lewat e-Resep dan auto refill subs. Selain melalui desktop, ProSehat juga dapat diakses melalui aplikasi mobile untuk perangkat Android. Aplikasi ProSehat ini dikembangkan oleh sebuah tim dengan latar belakang medis yang kental. Tim tersebut terdiri dari dr. Bimo, dr.Agnes, dan Wiguni. Tim ini juga sebelumnya juga menjalankan portal tanya jawab kesehatan TanyaDok.
ProSehat sendiri dikembangkan berdasarkan permasalahan-permasalahan seperti antrian obat yang lama dan ketidakjelasan proses menebus resep, stok obat yang tidak tersedia baik akibat produksi pabrik maupun distribusi, lupa beli obat resep yang harus rutin ditebus terutama bagi penderita penyakit kronis, kesadaran konsumen akan pentingnya memahami informasi dan keamanan obat dan minimnya pengetahuan mengenai harga obat.
Stetoskoop
Mirip dengan Mediku, portal web ini menghadirkan fitur rating, review, dan pencarian layanan kesehatan di Indonesia. Stetoskoop mulai dikembangkan pada April 2015, namun baru saja diluncurkan pada pertengahan tahun 2015.
Denistya Sagita selaku Project Manager Stetoskoop pernah berujar pada DailySocial, bahwa ada beberapa fitur yang mereka andalkan. Salah satunya adalah Reviews dan Ratings. Dengan fitur ini pengguna bisa berbagi pengalaman berkunjung di suatu fasilitas kesehatan kepada para pengguna lainnya.
TanyaDok
TanyaDok yang dikembangkan oleh PT. Atoma Medical. Layanan yang sebelumnya bernama TanyaDokterAnda ini hadir sejak tahun 2006. TanyaDok juga menjadi pemenang Echelon 2013 Jakarta Satellite pada bulan Maret 2013. Sampai saat ini layanan TanyaDok masih beroperasi dan terus dikembangkan.
TanyaDok Live menjadi salah satu fitur andalannya. Fitur ini memungkinkan pengguna TanyaDok memperoleh layanan konsultasi kesehatan online secara gratis. Interaksi dalam TanyaDok Live didukung oleh tim dokter yang solid yang terdiri dari banyak spesialisasi mulai dari dokter umum, dokter gigi, dokter spesialis, dokter gigi spesialis, hingga dokter konsulen.
Mencoba mengedepankan transparansi layanan rumah sakit, Dokter.id (yang dahulu bernama PilihDokter dan telah memperoleh pendanaan dari RingMD) akan meluncurkan fitur Hospital Review. Nantinya konsumen bisa memberikan ulasan layanan kesehatan dan fasilitas rumah sakit, seperti yang umum dilakukan untuk restoran dan hotel.
Healthcare portal PilihDokter announces it has received seven figures US Dollar funding from global healthcare tech company RingMD. PilihDokter will soon be renamed as RingMD Indonesia, while the portal will be redesigned and use new domain dokter.id.
Portal informasi kesehatan PilihDokter mengumumkan perolehan pendanaan dari perusahaan teknologi kesehatan global yang beroperasi di enam negara RingMD senilai tujuh digit dollar Amerika Serikat ($1-9,99 juta). PilihDokter nantinya akan berubah menjadi RingMD Indonesia, sekaligus redesain portal dan menggunakan domain baru dokter.id.