Tag Archives: doni hanafi

Bridestory and Parentstory Stay Independent After Being Acquired by Tokopedia

According to the CEO speech, William Tanuwijaya, today (6/20), Tokopedia officially announced its acquisition over Bridestory and Parentstory platforms. Through this action, the biggest online marketplace in Indonesia has acquired full assets of both platforms; including physical, digital, intellectual property, and human resources. Although, Bridestory and Parentstory will keep running the business and creating products independently.

Kevin Mintaraga, Bridestory’s Founder & CEO is said to be a part of Tokopedia’s management as Vice President. While Doni Hanafi, as the Co-Founder is to become the COO of Bridestory.

In terms of integration, it was mentioned in the release that Bridestory and Parentstory will have service synergy and to make use of the platform within Tokopedia’s ecosystem to expand.

Tokopedia’s platform will be available for Bridestory partners to market their products and services. It applies to the Parentstory’s partner and users as well, they can offer, search for inspiration, and purchase any kind of children activities through Tokopedia’s platform.

“We’re glad Tokopedia can have a synergy with Bridestory and Parentstory. We believe the synergy could amplify and accelerate the mission of both sides” Mintaraga said.

Tanuwijaya added, “Through this acquisition, Tokopedia took a commitment to keep being a partner for these service providers in order to keep transforming with technology onward, therefore, all bride & groom to be will have the best experience of once in a lifetime moment. Also, the Parentstory in providing the best solutions and activities for parents and their children.”

Since it was founded in 2014, Bridestory has helped and connected more than 3,5 million couples every year, with more than 20 thousand curated wedding vendors. The annual event, Bridestory Market has also become the biggest exhibition in the Southeast Asia.

On the other side, Parentstory is a new initiative from Bridestory, first introduced in October 2018. They’re targeting parents by providing subscription-based marketplace platform to give inspiration and options for children activities for parents.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here
Tokopedia Akuisisi Bridestory

Pasca Diakuisisi Tokopedia, Bridestory dan Parentstory Tetap Berjalan Secara Independen

Mendukung pernyataan CEO William Tanuwijaya, hari ini (20/6) Tokopedia secara resmi mengumumkan akuisisinya terhadap platform Bridestory dan Parentstory. Melalui aksi perusahaan ini, online marketplace terbesar di Indonesia tersebut memboyong penuh seluruh aset kedua platform; termasuk aset fisik, digital, kekayaan intelektual, dan sumber daya manusia. Kendati demikian, Bridestory dan Parentstory akan tetap beroperasi dan menghadirkan produk secara independen.

Kevin Mintaraga, yang merupakan Founder & CEO dari Bridestory, dipastikan akan memasuki jajaran manajemen Tokopedia sebagai Vice President. Sementara Doni Hanafi, selaku Co-Founder Bridestory, akan menempati posisi sebagai COO Bridestory.

Untuk rencana integrasi, dalam rilis dikatakan bahwa Bridestory dan Parentstory akan mensinergikan layanan mereka dan memanfaatkan platform di ekosistem Tokopedia guna memperluas jangkauan.

Para mitra Bridestory nantinya dapat memanfaatkan platform Tokopedia dalam menghadirkan produk dan layanan mereka. Begitu juga dengan pengguna dan mitra Parentstory, mereka dapat menawarkan, mendapatkan inspirasi dan membeli berbagai kegiatan anak-anak melalui platform Tokopedia.

“Kami sangat menyambut baik sinergi antara Bridestory dan Parentstory dengan Tokopedia. Kami percaya sinergi ini akan dapat saling mengamplifikasi dan mengakselerasi terwujudnya misi kedua belah pihak,” ujar Kevin.

Sementara itu William menambahkan, “Melalui akuisisi ini, Tokopedia berkomitmen untuk terus menjadi mitra bagi para penyedia layanan ini agar mereka dapat terus bertransformasi sesuai dengan perkembangan teknologi, sehingga setiap calon mempelai mendapatkan pengalaman terbaik untuk salah satu momen terindah dalam hidup mereka. Demikian juga halnya dengan Parentstory dalam menyediakan solusi dan aktivitas terbaik bagi orang tua untuk anak-anak mereka.”

Sejak didirikan pada tahun 2014, Bridestory telah membantu dan menghubungkan lebih dari 3,5 juta calon pengantin setiap tahunnya, dengan lebih dari 20 ribu penyedia produk dan layanan keperluan pernikahan yang telah terkurasi. Ajang tahunan Bridestory Market pun telah menjadi ajang eksibisi pernikahan terbesar di Asia Tenggara.

Di sisi lain, Parentstory merupakan inisiatif baru dari Bridestory yang diperkenalkan pada bulan Oktober tahun lalu. Parentstory menyasar segmen orang tua dengan menghadirkan platform marketplace berbasis keanggotaan yang memberikan inspirasi dan pilihan aktivitas anak-anak bagi para orang tua.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here
Bridestory Pay feature is ready to use for vendor in Singapore

Bridestory Updates Its Site, Transforms from Inspiration to Recommendation Platform

Towards the end of 2018, a wedding marketplace platform, Bridestory, modifies the design and user experience in its website. Doni Hanafi, Bridestory’s Co-Founder, said the change is part of the transformation from inspiration-based platform to recommendation-based platform.

“The objective of this changes is to give more accurate and reliable vendor options for the wedding process to be simpler and easier,” Hanafi said.

Entering the Bridestory website, users will be requested to explain their wedding details. Start from time and venue of the event, budget plan, guest invitations, and necessary vendor categories. Based on information provided, the system will give vendor recommendation.

Bridestory Pay increases penetration

Bridestory Pay, launched this year, becomes the payment solution to bridge brides with various vendors. As he explained, Bridestory Pay is currently not using e-wallet concept but offers more various payment options for the brides and grooms.

“By conducting transactions using Bridestory Pay, the brides and grooms can get various benefits, such as the 0% installment program through 15 bank partners, wedding cancellation insurance, and direct cashback,” he added.

Another benefit offered is a reward program for vendors. Wedding vendors have the chance to get Bridestory Points from each transaction through Bridestory Pay. Points can be exchanged for various Bridestory products and services.

Since December 2018, Bridestory Pay is available for vendors in Singapore as the payment option. In addition, the digital payment feature is claimed to make it easier for vendors in case of overseas transactions.

“Bridestory Pay has been widely used by overseas brides having a wedding in Indonesia. The destination wedding is getting popular among brides nowadays. Bridestory Pay intends to help vendors to get payment from the overseas clients.”

Bridestory target

In its current platform, Bridestory has accommodated more than 40 thousand wedding vendors from 126 countries. Its business has run (owns representative office) in Singapore and the Philippines. Aside from Bridestory Pay, they also launch Personalized Vendor Discovery and Parentstory.

About its business target next year, Hanafi said that Bridestory would still hold the current mission. Bridestory intends to help brides to realize the concept of their dream marriage and help wedding vendors in an effort to maximize business potential.

“In terms of this, later in 2019, we’ll continue to focus on developing initiatives we started in 2018, in order to provide better services and realize the mission,” he concluded.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here
Transformasi Bridestory

Bridestory Rombak Situs, Bertransformasi dari Kanal Inspirasi Menjadi Platform Rekomendasi

Menjelang akhir tahun, platform marketplace pernikahan Bridestory merombak desain beserta pengalaman pengguna di situsnya. Menurut pemaparan Co-Founder Bridestory Doni Hanafi, perubahan desain ini merupakan bagan dari transformasi dari inspiration-based platform menjadi recommendation-based platform.

“Tujuan kami melakukan pembaruan ini untuk memberikan pilihan vendor yang lebih akurat dan tepat bagi calon pengantin, agar proses perencanaan pernikahan mereka menjadi lebih praktis dan mudah,” ujar Doni.

Ketika membuka situs Bridestory, pengguna akan diminta untuk menjabarkan aspek pernikahan mereka secara detail. Mulai dari waktu dan tempat acara akan digelar, anggaran yang disiapkan, jumlah tamu yang diundang, hingga kategori vendor apa saja yang masih dibutuhkan. Berdasarkan informasi yang diberikan, sistem akan memberikan rekomendasi pilihan vendor.

Peningkatan penetrasi Bridestory Pay

Tahun ini fitur Bridestory Pay diluncurkan, menjadi solusi pembayaran untuk menjembatani berbagai transaksi calon pengantin dengan vendor pernikahan. Menurut pemaparan Doni, saat ini Bridestory Pay tidak mengusung konsep e-wallet, namun menawarkan pilihan pembayaran yang lebih beragam untuk para calon pengantin.

“Dengan melakukan transaksi melalui Bridestory Pay, para calon pengantin dapat menikmati berbagai keuntungan, seperti program cicilan 0% melalui 15 pilihan bank yang bekerja sama dengan kami, asuransi pembatalan pernikahan, hingga cashback yang bisa didapatkan secara langsung,” lanjut Doni.

Manfaat lain yang ditawarkan melalui Bridestory Pay adalah program reward untuk vendor. Vendor pernikahan berkesempatan mendapatkan Bridestory Points dari setiap transaksi melalui Bridestory Pay. Poin dapat ditukarkan dengan berbagai produk dan layanan Bridestory.

Sejak bulan Desember 2018, Briedstory Pay mulai bisa digunakan oleh vendor-vendor di Singapura untuk opsi pembayaran. Selain itu adanya fitur pembayaran digital ini diklaim membuat vendor menjadi lebih mudah untuk mendapatkan transaksi pembayaran dari klien di luar negeri.

“Bridestory Pay sudah banyak digunakan oleh calon pengantin dari luar Indonesia yang ingin menikah di Indonesia. Destination wedding atau pernikahan destinasi memang semakin digemari calon pengantin saat ini. Bridestory Pay berupaya memudahkan vendor untuk menerima pembayaran dari para klien yang berlokasi di luar negeri tersebut.”

Target capaian Bridestory

Di platformnya, saat ini Bridestory telah menampung lebih dari 40 ribu vendor pernikahan yang berasal dari 126 negara. Bridestory juga telah beroperasi (memiliki kantor perwakilan) di Singapura dan Filipina. Selain Bridestory Pay, tahun ini mereka juga meluncurkan Personalised Vendor Discovery dan Parentstory.

Disinggung mengenai target bisnis di tahun depan, Doni menyampaikan bahwa Bridestory masih akan terus menggenggam misi yang ditetapkan bersama. Bridestory ingin senantiasa membantu calon pengantin untuk mewujudkan konsep pernikahan impian mereka dan membantu vendor pernikahan dalam upaya memaksimalkan potensi bisnis.

“Untuk itu, di tahun 2019 nanti kami akan terus fokus untuk mengembangkan inisiatif-inisiatif yang sudah kami mulai di tahun 2018, agar dapat memberikan layanan yang semakin baik dan mewujudkan misi tersebut,” tutup Doni.

Application Information Will Show Up Here
CEO Bridestory Kevin Mintaraga saat peluncuran Bridestory Pay

Bridestory dan Blibli Luncurkan Bridestory Pay

Bridstory, startup marketplace untuk vendor pernikahan, berinovasi dengan meluncurkan Bridestory Pay sebagai hasil kerja sama dengan Blibli. Hal yang diharapkan adalah memberikan opsi pembayaran yang lebih beragam bagi calon pengantin yang sedang merencanakan pesta pernikahannya.

Untuk menarik pengguna, Bridestory menyiapkan beberapa keuntungan jika melakukan pembayaran menggunakan metode ini. Yang pertama adalah asuransi pembatalan pernikahan dari Bridestory apabila ada hal yang tidak diinginkan terjadi, seperti bencana alam atau kecelekaan. Tersedia pula skema cicilan bunga 0% hingga 24 bulan dari lebih dari 15 bank di Indonesia dan penawaran menarik lainnya seperti cashback.

Menurut pihak Bridestory, Bridestory Pay dihadirkan menjawab tantangan kemandirian pembayaran pernikahan oleh calon pengantin. Dari laporan Industri Pernikahan 2017 yang mereka terbitkan, 56,6% responden mengaku biaya pernikahan saat ini lebih banyak ditanggung oleh kedua calon pengantin, dengan kisaran biaya mulai dari Rp20 juta hingga Rp2 Miliar. Bridestory Pay hadir sebagai metode pembayaran baru yang bisa dimanfaatkan calon pengantin.

“Bridestory Pay merupakan sebuah inovasi yang baru di industri pernikahan. Kita akan melihat animonya, baik respon dari vendor maupun konsumen. Target kami di tahun pertama yaitu menyediakan semakin banyak vendor dengan service yg beragam dan calon pengantin menggunakan Bridestory Pay untuk bertransaksi dengan vendor-vendor tersebut,” terang Senior Marketing Executive Bridestory Natashia Virginia.

Melalui Bridestory Pay ini Blibli akan menggandeng Bridestory sebagai merchant partner untuk memberikan solusi smart wedding planning bagi calon pengantin.

“Peluncuran Bridestory Pay merupakan salah satu wujud komitmen Bridestory dalam mendukung pelaku industri pernikahan dan calon pengantin dari segi teknologi. Untuk menggunakan Bridestory Pay, calon pengantin cukup masuk ke situs maupun aplikasi Bridestory, chat dan mendapatkan penawaran dari ventor, membayar dengan mudah, lalu menikmati seluruh keuntungan yang ada,” imbuh CTO Bridestory Doni Hanafi.

Application Information Will Show Up Here

Bridestory Luncurkan Aplikasi Mobile Bridestory dan Bridestory Pro

Wedding marketplace Bridestory memperkenalkan dua aplikasi terbaru mereka yakni Bridestory dan Bridestyory Pro. Bridestory adalah aplikasi yang memudahkan calon pengantin dalam merencanakan pernikahan dengan jutaan inspirasi dari 15,000 vendor pernikahan di lebih dari 50 negara, sementara Bridestory Pro ialah aplikasi bisnis yang diperuntukkan bagi vendor pernikahan untuk mengatur profil dan korespondensi mereka dengan calon pengantin di mana saja dan kapan saja. Fasilitas yang telah terbukti dalam meningkatkan jumlah customer di Bridestory.com.

“Dengan hadirnya kedua aplikasi ini, kami berharap dapat menghubungkan lebih banyak calon pengantin dengan vendor pernikahan di seluruh dunia, sesuai dengan misi Bridestory: making dream weddings possible,” ungkap co-founder dan CEO Bridestory Kevin Mintaraga.

Pesatnya pertumbuhan dari pengguna smartphone mengharuskan setiap perusahaan di bidang teknologi untuk mengembangkan aplikasi mobile. Atas dasar tersebut CTO Bridestory Doni Hanafi mengatakan, “Data kami menunjukkan bahwa lebih dari 60% pengguna mengakses situs Bridestory melalui mobile device. Sebab itu, Bridestory app hadir sebagai solusi jitu dan tercepat bagi para calon pengantin dalam merencanakan pernikahan mereka.”

Secara fitur, aplikasi Bridestory kurang lebih sama dengan yang ditawarkan di situsnya. Namun pihaknya menjamin user experience yang jauh lebih baik ketika menggunakan app mereka untuk keperluan perencanaan pernikahan.

Salah satu fitur terbaru yang dihadirkan dalam aplikasi ini adalah Inspiration Board, di mana para calon pengantin dapat membuat mood board pernikahan impian yang dapat dibagikan melalui email dan media sosial. Fitur ini tidak hanya memudahkan para calon pengantin untuk mencari dan menyimpan inspirasi pernikahan yang mereka suka, namun juga menghubungkan mereka dengan vendor pernikahan di balik inspirasi tersebut. Di samping itu, calon pengantin juga dapat melihat daftar harga dan ulasan dari setiap vendor, serta mengirimkan pesan instan ke vendor yang mereka sukai.

musthaveapp-id screencap_vendor_ID

Sementara tentang Bridestory Pro, Kevin mengatakan bahwa itu adalah aplikasi yang didesain khusus untuk wedding vendor. Melalui Bridestory Pro vendor bisa menciptakan profil bisnis mereka di Bridestory, mengelola account, mengunggah dan mengatur proyek, melengkapi informasi seperti pricelist dan user review serta melakukan ekspansi bisnis di dalam kota, luar kota maupun luar negeri dengan membeli yearly subscription di Bridestory.

“Kami harapkan semua pasangan yang sedang merencanakan pernikahan dapat menggunakan app ini untuk memudahkan mereka mencari inspirasi dan wedding vendor yang tepat,” tambah Kevin pada DailySocial.

Sepanjang Tahun 2015, terdapat lebih dari lima juta calon pengantin yang menggunakan Bridestory. Sejauh ini situs Bridestory dikunjungi sekitar 500 ribu calon pengantin setiap bulannya. Terdapat 15,000 wedding vendor dari lebih dari 50 negara yang sudah bergabung dalam platformnya. Fokusnya untuk tahun ini masih ingin menjadi nomor satu di negara-negara di Asia Tenggara.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here