Tag Archives: Doogether

Layanan Doofood akan melengkapi Doogether sebagai platform gaya hidup sehat

Doogether Luncurkan Marketplace Katering Makanan Sehat

Doogether, startup penyedia layanan pemesanan fitness studio dan kelas olahraga mengumumkan layanan baru mereka, Doofood. Layanan ini menyajikan marketplace katering sehat yang memungkinkan pengguna Doogether memesan beragam katering makanan dan minuman sehat yang diresmikan pada 21 Agustus 2019.

Doofood disebut lahir dari aspirasi konsumen mengenai gaya hidup sehat yang tak hanya perlu dijaga dengan olahraga rutin tetapi juga harus didukung dengan asupan yang sehat dan seimbang. Katering makanan yang merupakan bagian dari industri gaya hidup sehat saat ini dinilai telah menarik banyak pinat pengguna.

Dalam pengembangannya Doofood bekerja sama dengan berbagai merchant makanan dan minuman sehat kenamaan seperti Dapurfit, Yellowfit, Leafweel, Flatbelly, dan Lifejuice. Kehadiran Doofood diharapkan mampu memberikan kemudahan bagi masyarakat secara umum dan pengguna Doogether untuk menjaga pola hidup sehat.

“Hidup sehat tidak hanya dengan berolahraga tetapi juga didukung pola makan yang harus dijaga agar seimbang. Dengan adanya Doofood, kesulitan masyarakat untuk menemukan pilihan makanan dan minuman sehat yang dirasa cocok menjadi teratasi karena berabgai pilihan katering sehat sudah tergabung dalam satu marketplace,” jelas CEO Doogether Fauzan Gani.

Selain memungkinkan penggunanya memesan katering makanan dan minuman sehat dengan periode pesanan per batch (selama satu minggu) dari berbagai merchant, Doofood juga menyediakan fitur “Goals”. Fitur ini memungkinkan pengguna mengatur goals yang ingin dicapai selama menjalani gaya hidup sehat lengkap dengan perferensi pilihan makanan dan minuman.

Sebelumnya, pada April 2019 lalu, Doogether mendapatkan pendanaan awal dari Gobi Agung dan didukung Everhaus, Prasetia Dwidharma, dan Cana Asia. Melengkapi pendanaan yang diperoleh sebelumnya dari Erick Thohir dan Alexander Rusli.

Hadirnya Doofood jadi bentuk keseriusan Doogether mengembangkan ekosistem industri gaya hidup sehat. Untuk tahun pertamanya, pihak Doogether menargetkan layanan Doofood untuk bisa mengedukasi pasar yang lebih luas mengenai pola hidup sehat. Berikutnya mereka ingin mengembangkan industri katering makanan dan minuman sehat di Indonesia.

Di Indonesia, segmen katering online saat ini diisi sejumlah pemain, seperti Kulina, Yummy Corp, dan beberapa lainnya. Ada pula startup negeri jiran Dahmakan yang menargetkan segera masuk ke Indonesia.

Application Information Will Show Up Here

 

doogether

Doogether Announces Seed Funding Led by Gobi Agung

The platform for fitness center booking Doogether announces seed funding led by Gobi Agung, supported by Everhaus, Prasetia Dwidharma, and Cana Asia at undisclosed value. Previously, the company has received funding from some investors including Erick Thohir (Head of MAHAKA Group) and Alexander Rusli (Former CEO of Indosat Ooredoo and Founder of Digiasia Bios).

DOOgether will use the fresh funding to achieve three main objectives, expanding network of fitness classes, developing app, and recruiting talents.

In the official release, Gobi Agung’s Venture Partner, Arya Masagung said, “If we do reflect to the world trend, when a country is getting through modernization and economy growth, the healthy lifestyle will be one of the most developing sectors.”

In Indonesia, practically, there is no local competitor with the same market as Doogether. The closest one is ClassPass which has acquired the regional player, Guava Pass, last year.

Aside from Jabodetabek, Doogether is now available in Bandung and Bali with total user reaching 20 thousand.

“As a special app for Indonesia’s population, Doogether ensures to provide a platform that is perfectly match our consumer’s demand,” Doogether’s CEO, Fauzan Gani said.

Three year business operation

Entering the third year, Doogether claims a rapid growth with validated market. The company is said to have grown 200% in a year.

To DailySocial, Gani explained, “This product was made organic with 200% year-to-year growth. Imagine if we had investors and to spend in marketing, how much we’ll grow.”

In terms of product, Doogether has vision to get to know user by giving various options. The latest is Dooaccess, to allow basic user to enjoy the service with only Rp100 thousand per month.

Currently, the platform with a campaign “Olahraga Tanpa Batas” has partnered up with venues from all kinds of sports, such as football, basketball, athletic, wall climbing, and gym. There are more than 200 locations, offering 19 thousand classes for those who want to have long-term investment in their body.

Tightening position in the industry

In 2016, there are 25 fitness center in Jakarta, and now 100, only in the Southern. Starts from there, Doogether intends to change how the business work by providing SaaS (System as a Service) to facilitate them in getting user’s data.

“We’ll expand the network and gather at least 500 fitness center, and develop the platform to be the biggest healthy lifestyle community in Indonesia,” he added.

In an effort to acquire user, the company also formed up with some players in the ecosystem, such as F&B for additional value when booking through the app. It also impactful to boost up the fitness center popularity and create opportunity for collaboration with other parties.

Helmy Rianda, Doogether’s COO said, “We’re in a collaboration process for employee benefit for companies. Therefore, we’re available not only for those who want to workout,also for companies to concern more on the current health campaign.”


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here
Dana segar yang diperoleh Doogether akan difokuskan di tiga tujuan utama, yakni memperluas jaringan, mengembangkan aplikasi, dan merekrut talenta

Doogether Umumkan Perolehan Dana Awal, Dipimpin Gobi Agung

Platform pemesanan pusat kebugaran Doogether mengumumkan perolehan dana awal yang dipimpin Gobi Agung dan didukung Everhaus, Prasetia Dwidharma, dan Cana Asia dalam jumlah yang tidak disebutkan. Sebelumnya, perusahaan telah mendapatkan pendanaan dari sejumlah investor, seperti Erick Thohir (Pemimpin MAHAKA Group) dan Alexander Rusli (Mantan CEO Indosat Ooredoo dan Founder Digiasia Bios).

DOOgether akan memfokuskan dana segar ini untuk mencapai tiga tujuan utama, yakni memperluas jaringan kelas olahraga, mengembangkan aplikasi, dan merekrut talenta profesional.

Dalam keterangan resminya, Venture Partner Gobi Agung Arya Masagung menyatakan “Jika berkaca pada tren dunia, ketika sebuah negara melalui masa modernisasi dan kemajuan ekonomi, gaya hidup sehat dan bugar akan menjadi salah satu sektor terbesar yang ikut tumbuh.”

Di Indonesia praktis tidak ada pesaing lokal yang memiliki pangsa pasar serupa Doogether. Satu-satunya pesaing terdekat adalah ClassPass yang baru saja mengakuisisi pemain regional Guava Pass awal tahun ini.

Selain Jabodetabek, Doogether kini juga telah hadir di Bandung dan Bali, dengan total pengguna mencapai 20 ribu.

“Sebagai aplikasi yang secara khusus hadir untuk masyarakat Indonesia, Doogether yakin dapat menghadirkan platform yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan konsumen kami,” ujar CEO Doogether Fauzan Gani.

Pencapaian selama tiga tahun

Memasuki tahun ketiga, Doogether mengklaim perkembangan pesat dengan pangsa pasar yang sudah tervalidasi. Perusahaan menyatakan telah mencapai pertumbuhan 200% dalam setahun.

Kepada DailySocial, Fauzan mengatakan, “Produk ini kita buat semua organik dengan year-to-year growth 200%. Bayangkan kalau ada yang invest dan kita bisa spend di marketing, seberapa besar kita akan tumbuh.”

Secara produk, Doogether memiliki visi lebih memahami user dengan memberikan pilihan untuk berbagai varian level. Produk terbaru yang diluncurkan adalah Dooaccess, memudahkan pengguna pemula mencoba layanan ini dengan biaya Rp100 ribu tiap bulan.

Saat ini, platform yang mengangkat semangat “Olahraga Tanpa Batas” ini telah bekerja sama dengan banyak venue dari berbagai bidang olahraga, seperti sepak bola, bola basket, lari, wall climbing, dan tempat gym. Terdapat lebih dari 200 tempat olahraga yang menawarkan sekitar 19 ribu kelas bagi para pengguna yang ingin berinvestasi jangka panjang pada tubuh mereka.

Memperkuat posisi di industri

Di tahun 2016, tempat olahraga di Jakarta hanya ada 25, sekarang sudah berkembang menjadi 100 lokasi di Jakarta Selatan saja. Berangkat dari situ, Doogether ingin mengubah cara kerja bisnis di tempat-tempat olahraga tersebut dengan menawarkan layanan SaaS (System as a Service) agar mereka bisa mendapatkan data dari setiap pengguna yang datang.

“Kami akan memperluas jaringan dan menggandeng setidaknya 500 tempat olahraga serta melakukan pengembangan pada platform untuk menjadi biggest healthy lifestyle community di Indonesia,” ungkap Fauzan.

Dalam upaya menggaet user, perusahaan juga bekerja sama dengan sejumlah pemain di dalam ekosistem, contohnya industri F&B untuk memberikan nilai tambah pada saat pengguna memesan tempat melalui aplikasi. Hal ini juga berdampak dalam memaksimalkan profit tempat olahraga dan membuka peluang banyak pihak untuk ikut berkolaborasi.

Di tahun 2019 ini, DOOgether mengaku akan fokus untuk membangun pilar-pilar ekosistem mereka, tidak hanya di tempat olahraga. Selain itu, mereka mulai menyasar perusahaan-perusahaan yang kian peduli dengan gaya hidup karyawannya, salah satunya menganjurkan berolahraga dengan menginstalasi aplikasi pemesanan tempat olahraga.

COO Doogether Helmy Rianda menegaskan, “Kita sedang dalam proses kolaborasi untuk employee benefit di perusahaan. Jadi, kami hadir bukan hanya untuk orang-orang yang ingin berolahraga, juga untuk perusahaan bisa lebih peduli dengan kampanye kesehatan yang ada saat ini.”

Application Information Will Show Up Here
Dooaccess menyasar anggota baru dengan biaya yang lebih terjangkau. Memperkenalkan penggunaan Doogether sebelum lanjut ke paket lain yang lebih mengikat

Doogether Kenalkan “Tier” Keanggotaan Baru “Dooaccess”

Platform pemesanan pusat kebugaran online Doogether mengumumkan tier baru keanggotaan baru yang disebut Dooaccess. Dooaccess ditujukan kepada pengguna baru Doogether yang ingin mencoba platform ini, sebelum akhirnya “naik kelas” ke tier keanggotaan yang lebih mengikat, seperti DooPass dan DooPass Premium.

“Dooaccess dapat membantu pengguna baru untuk mendapatkan pengalaman keanggotaan pertamanya di Doogether sebelum memutuskan untuk meng-upgrade ke sistem keanggotaan yang lebih panjang jangka waktunya dan benefit yang lebih banyak lagi, juga tidak terkecuali bagi para pengguna setia DOOgether, Dooaccess adalah penawaran keanggotaan terbaru yang menarik dan variatif, baik dari fleksibilitas maupun segi biaya tentunya,” ujar CEO Fauzan Gani dalam rilisnya.

Dengan biaya 100 ribu Rupiah tiap bulan, konsumen Dooaccess bisa memperoleh diskon untuk pemesanan tempat dan kelas olahraga di 190 tempat di Jabodetabek, Bali, dan Bandung. Dooaccess juga memudahkan alternatif pembayaran karena mengakomodasi berbagai metode pembayaran, seperti transfer bank, kartu debit online, dan Go-Pay di dalam aplikasi — di luar kartu kredit yang selama ini jadi andalannya.

Doogether meluncurkan aplikasi mobile di bulan Oktober 2017 dan saat ini mengklaim telah memiliki 20 ribu kelas olahraga dan telah mengakomodasi lebih dari 50 ribu transaksi.

Praktis tidak banyak pesaing lokal di segmen ini, dengan pesaing terdekat adalah ClassPass, yang berbasis di New York, yang awal Januari ini baru saja mengakuisisi GuavaPass dan melanjutkan layanan perusahaan di Jakarta.

Doogether didukung oleh Erick Thohir (Mahaka Group), Alexander Rusli (mantan CEO Indosat Ooredoo yang kini mendirikan Digiasia Bios), dan Shinta Dhanuwardoyo.

“Kita berharap dengan adanya Dooaccess dapat membantu orang-orang untuk
menjalankan healthy lifestyle dengan lebih mudah dan biaya yang terjangkau,” ungkap Fauzan.

Application Information Will Show Up Here
DOOgether provides "DOOpass" access / DOOgether

DOOgether Provides “DOOpass” Access for Healthy Lifestyle on Budget

A platform for sports venue booking “DOOgether” added a new loyalty access “DOOpass” to facilitate members in doing sports on budget. It’s expected to boost reservations and attract new customers.

Fauzan Gani, DOOgether’s CEO, said the team receives many insights from customers, of which 60% of them are women. They want to have all-in-one access to all venues on the budget without time limit per visit.

“Therefore, we dig deeper into the issue and launch the DOOpass in beta version,” he explained to DailySocial.

DOOpass is a loyalty access with three choices of sports session, start from 3/5/10 session per month, he continued. There will be an algorithm to match the ability and users’ habit with the venue’s inventory, to make all venues accessible for users.

doogether

Currently, DOOpass is only available in DOOgether site. Gani plans for DOOpass to be available in the app, to encourage more users in using the loyalty access.

“We have a big commitment to a healthy lifestyle by giving affordable access to customers who want to practice the healthy lifestyle on the budget.”

In the loyalty access development, Gani said two things that become the obstacles. First, in technology, they still completing the algorithm for all users can purchase the DOOpass on budget. Second, on the social side, the company hasn’t set an intensive marketing strategy to the market because it’s still in beta version.

“However, we are sure that it [marketing] will be a challenging yet exciting adventure for us to enjoy.”

DOOgether currently has more than 120 partners across Jakarta, Tangerang, Sentul, and Depok. The cost is variant per class, starts from Rp50,000. Available venues are for badminton, barre, basketball, billiard, body workout, boot camp, dance, football, muay thai, and many more.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

DOOgether Hadirkan Akses Keanggotaan “DOOpass”, Adopsi Gaya Hidup Sehat Sesuai Budget

Platform pemesanan tempat olahraga DOOgether menambah layanan keanggotaan “DOOpass” untuk permudah penggunanya berolahraga sesuai dengan budget masing-masing. layanan ini diharapkan dapat mendongkrak jumlah booking dan menarik pengguna baru.

CEO DOOgether Fauzan Gani mengaku pihaknya mendapat banyak masukan dari pengguna, yang 60% diantaranya adalah perempuan, ingin memiliki keanggotan yang bisa digunakan di semua tempat olahraga sesuai budget dan tidak ada batasan maksimum per visit untuk setiap tempat olahraganya.

“Karena hal tersebut kami melakukan riset lebih dalam dan meluncurkan beta version untuk DOOpass,” terangnya kepada DailySocial.

Dia melanjutkan, DOOpas adalah akses keanggotaan dengan tiga pilihan sesi olahraga, mulai dari 3/5/10 sesi per bulan. Akan ada algoritma yang bakal mencocokkan antara kemampuan dan kebiasaan pengguna dengan inventaris tempat olahraga dari DOOgether, sehingga pengguna bisa pakai di semua tempat.

Sementara ini DOOpass hanya bisa bisa dibeli di situs DOOgether. Setelah pembelian sukses, DOOpass akan langsung aktif dan bisa digunakan di aplikasi DOOgether. Fauzan menargetkan ke depannya DOOpass dapat tersedia di aplikasi, agar semakin banyak pengguna yang memanfaatkan akses keanggotaan tersebut.

“Kami memiki komitmen lebih terhadap gaya hidup sehat dengan memberikan akses lebih terjangkau kepada pengguna yang mau mengadopsi gaya hidup sehat, tetapi terkendala dengan budget mereka.”

Fauzan menuturkan dalam pengembangan layanan keanggotaan ini dirinya mengaku ada dua kendala yang dihadapi. Pertama dari sisi teknologi yang masih menyempurnakan algoritma agar setiap pengguna dapat membeli DOOpass sesuai budget. Kedua dari segi sosialisasi, perusahaan memang belum melakukan strategi pemasaran yang intensif ke market, lantaran masih dalam tahap beta.

“Namun kami yakin itu [pemasaran] akan jadi sebuah tantangan baru yang seru untuk kami jalani.”

Saat ini DOOgether telah bermitra dengan lebih dari 120 mitra tersebar di Jakarta, Tangerang, Sentul, dan Depok. Harga setiap kelasnya bervariasi mulai dari Rp50 ribu. Tempat olahraga yang dapat dipilih mulai dari badminton, barre, basket, billiard, body workout, bootcamp, dance, sepakbola, muay thai, dan lainnya.

Application Information Will Show Up Here

DOOgether Luncurkan Aplikasi Mobile

DOOgether sebagai platform pemesanan olahraga –dalam hal ini ke jaringan studio fitness dan gym—hari ini mengumumkan peluncuran aplikasinya di platform Android dan iOS. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan pengalaman pengguna, sekaligus memperluas jangkauan akses. Saat ini setidaknya sudah ada lebih dari 80 studio fitness dan gym yang dapat dipesan melalui aplikasi tersebut.

Dalam sambutannya, CEO DOOgether Fauzan Gani menyampaikan bahwa saat ini pihaknya tengah melihat momentum yang kuat atas kebutuhan konsumen akan aplikasi tersebut di pasar. Dengan hadirnya aplikasi mobile, ia berambisi untuk dapat memperkenalkan secara luas, baik untuk pasar domestik maupun internasional.

Data internal menyebutkan, per tahun 2017 sudah ada lebih dari 21 ribu pemesanan dan lebih dari 62 ribu kelas yang dilakukan melalui DOOgether (webiste). Sebelumnya selain sebagai platform yang membantu pengguna secara personal, DOOgether juga mendukung tercetusnya komunitas seperti Dooday (mereka yang memiliki pengalaman olahraga) dan Doofigher (memiliki rutinitas waktu olahraga sangat tinggi).

Fauzan juga menjelaskan, saat ini solusi terbaik yang dilakukan DOOgether adalah melayani masyarakat yang ingin melakukan aktivitas olahraga, namun kesulitan untuk menghubungi studio olahraga dan waktu yang diperoleh tidak memungkinkan untuk datang ke lokasi. DOOgether sendiri didirikan sejak tahun 2016. Saat ini baru beroperasi memfasilitasi pengguna di wilayah Jakarta.

Turut hadir dalam peluncuran Erick Tohir, selaku Presiden Komisaris MAHAKA Group, salah satu Trustee Advisor DOOgether. Dalam pemaparannya ia mengatakan, “Kami percaya bahwa pasar dan industri olahraga akan terus berkembang. Hadirnya DOOgether merupakan kolaborasi yang tepat antara media digital dan olahraga.”

Selain Erick, dalam peluncuran tersebut juga hadir Shinta Dhanuwardoyo selaku penasihat sekaligus investor DOOgether. Ia memaparkan bahwa tujuan besar DOOgether juga ingin memberikan dampak positif untuk kehidupan masyarakat Indonesia, memberikan pengalaman untuk olahraga menjadi lebih mudah, khususnya untuk melakukan transaksi pemesanan.

Application Information Will Show Up Here

Trik Terlihat Memesona di Hadapan Calon Angel Investor Menurut Doogether, Kartoo, dan Kokatto

Membangun startup bukanlah perkara mudah. Sebab di sanalah Anda (sebagai founder) akan diuji bagaimana memimpin perusahaan yang baik, membangun budaya kerja, membina tim, hingga manajemen waktu untuk berbagai keputusan yang tepat. Kesulitan ini akan semakin terasa bila Anda sebagai founder belum memiliki banyak pengalaman untuk menanganinya.

Pada saat itulah, Anda memerlukan rekanan yang dapat berjalan bersama pertumbuhan bisnis. Banyak pilihannya, bisa dengan merekrut co-founder atau menggandeng angel investor yang telah berinvestasi. Angel investor tidak hanya bisa ditempatkan sebagai orang yang memberikan suntikan investasi dana saja, lebih dari itu, pengalamannya dapat menjadi investasi ilmu bisnis yang menjanjikan.

Angel investor dapat dianggap sebagai sosok mentor yang membantu Anda untuk mengelola perusahaan dengan wejangan-wejangannya. Selain itu, Anda juga mendapat fasilitas tambahan lainnya berupa bantuan jaringan untuk memperluas relasi perusahaan. Angel investor memiliki peranan penting da;lam hal ini, terlebih saat membangun startup pada tahap awal.

Bahkan disebut-disebut, sebanyak 71% startup yang pendanaannya berangkat dari angel investor berhasil berlanjut ke tahap berikutnya, yaitu modal ventura. Kesempatan untuk bertahan jauh lebih besar dibandingkan dengan startup yang memakai dana sendiri.

Dalam sesi diskusi panel hari kedua IDByte 2017 dibahas khusus tema tersebut, bertajuk “Revealing Things Angel Investors Are Looking for in a Business + The Secret Guide to Working with Angel Investor”. Dihadirkan CEO Kokatto Arsyah Rasyid, CEO dan Co-Founder Doogether Fauzan Gani, CEO dan Co-Founder Kartoo Ardheta Natalegawa, dan Shinta Dhanuwardoyo selaku angel investor dari Angel eQ, serta dimoderatori oleh CEO dan Co-Founder DailySocial Rama Mamuaya.

Kokatto, Doogether, dan Kartoo merupakan startup yang masuk ke dalam portofolio Shinta selaku angel investor. Seluruh pembicara banyak mengungkap hal-hal terkait apa saja yang perlu dilakukan agar dapat terlihat memesona di hadapan calon angel investor. Berikut rangkumannya:

Bangun chemistry

Baik Arsyah Gani maupun Ardheta Natalegawa sepakat bahwa hal utama yang perlu dilakukan agar terlihat memesona adalah membangun chemistry. Menurut mereka, chemistry penting saat membangun kesan pertama.

Dalam hal ini, chemistry tidak hanya untuk kebutuhan bisnis saja tapi juga secara personal. Kombinasi antara keduanya akan menciptakan nuansa yang penting. Chemistry yang baik akan menggiring terjadinya kejujuran.

Founder harus dapat mengutarakan secara jujur apa tujuan yang ingin didapat saat bertemu investor. Bagaimana kondisi keuangan terkini, berapa jumlah uang yang dibutuhkan, dan lain sebagainya.

“Intinya harus jujur dan terbuka dengan kondisi yang sedang dialami founder. Dengan demikian, first impression yang didapat angel investor terhadap founder akan terbangun secara positif. Sebab manfaat terbesar dengan memperoleh angel investor adalah kebebasan mentoring, dibandingkan dengan VC yang terbatas,” kata Arsyah.

Buat model bisnis yang jelas

Sementara itu, Fauzan Gani menuturkan pentingnya membuat model bisnis yang jelas dan terbaik agar dapat menarik atensi angel investor. Meski secara selera, setiap angel investor memiliki preferensi tahapan startup yang berbeda-beda, akan lebih baik bila startup sudah memiliki model bisnis yang jelas.

Sebab di satu sisi akan mempermudah dan mempercepat angel investor dalam menentukan jenis bantuan apa yang dibutuhkan. Bagi founder pun, semakin baik model bisnis yang mereka bangun, mereka tidak perlu bersusah payah meyakinkan angel investor. Investor sendirilah yang akan datang menghampiri mereka.

Punya passion yang berkaitan

Arsyah menambahkan, memiliki passion yang berkaitan dengan startup yang sedang digeluti juga memiliki nilai tambah di hadapan angel investor. Apalagi jika terdapat kesamaan passion antara founder dengan angel investor. Memiliki kesamaan passion, turut membantu founder dalam mempercepat akselerasi bisnis itu sendiri.

“Jika nanti dapat angel investor yang cocok, mereka pasti juga akan sama dengan kita. Penuh passion dan tulus berinvestasi demi kelanjutan bisnis dengan dampak yang lebih besar.”

Komitmen DOOgether Menjadi Platform Olahraga Terbesar di Indonesia

Menjalani bisnis di tahun kedua, DOOgether tampak optimis dengan mencoba terus meningkatkan kualitas layanan mereka. Salah satu bentuk komitmen DOOgether hadir dalam bentuk diluncurkannya aplikasi DOOgether di dua platform mobile populer, iOS dan Android. Kehadiran dua aplikasi tersebut sekaligus menandai langkah DOOgether untuk menjadi sebuah platform olahraga terbesar di Indonesia.

Sesudah perolehan pendanaan dari Angel eQ yang diumumkan beberapa bulan lalu, DOOgether langsung mencoba fokus pada beberapa hal krusial. Dua yang paling utama adalah menambah varian olahraga dan tempat olahraga yang ditawarkan dalam daftar yang bisa dipesan dan juga meningkatkan pengalaman pengguna menggunakan aplikasi DOOgether.

DOOgether memberikan beberapa solusi bagi penggemar olahraga. Pertama, mereka menyediakan informasi mengenai lokasi foto, review, fasilitas, jadwal, promo, dan paket berlangganan tempat berolahraga. Yang kedua, mereka juga menyediakan fitur untuk melakukan pemesanan langsung melalui aplikasi. Pihak DOOgether juga memberikan jaminan atas slot tersedia setelah pengguna menyelesaikan pembayaran mereka.  Fitur lainnya adalah berlangganan. DOOgether memberikan kemudahan penggunanya dalam berlangganan sebuah tempat olahraga.

“Kami (saat ini) fokus untuk menjadi platform olahraga terbesar di Indonesia sebagai langkah awal dan menjadi wajah baru ekosistem olahraga di Indonesia. Seperti kita ketahui bersama Indonesia memiliki populasi yang besar dan kita mencintai olahraga, baik olahraga individu maupun tim. Oleh karena itu dengan DOOgether kami bertujuan untuk membawa keseluruhan industri olahraga ke level yang baru dan membantu orang Indonesia untuk lebih sehat hanya dengan sekali klik,” papar CEO DOOgether Fauzan Gani.

Sejauh ini, dari data internal DOOgether, pengguna banyak menggemari Zumba dan Muaythai, tetapi jenis olah raga lain seperti Yoga, Trx, body workout, dan Boxing juga menjadi favorit. Dengan 53 tempat olahraga berada di sistem dengan ratusan kelas dan paket yang disediakan pengguna DOOgether berkisar di daerah Jakarta, Bekasi, Depok dan Tangerang. Sementara itu ketika disinggung mengenai ekspansi Fauzan menyatakan saat ini mereka akan fokus mengembangkan layanan di Jakarta.

“Kami mempunyai rencana untuk ekspansi ke kota besar lainnya, tetapi untuk saat ini kami akan fokus di wilayah Jakarta,” ungkap Fauzan.

Application Information Will Show Up Here

 

Platform Pemesanan Tempat Olahraga Doogether Raih Pendanaan Awal dari Angel-eQ

Awal tahun ini, jaringan investor beranggotakan 15 orang anggota Angel-eQ, mengumumkan pendanaan tahap awal (seed stage) untuk platform olahraga Doogether dengan nilai investasi yang diberikan tidak disebutkan. Angel-eQ berencana untuk lebih giat berinvestasi tahun ini dan bakal mengumumkan pendanaan untuk beberapa startup dalam waktu dekat.

“Kami akan lebih giat investing lagi di tahun ini dan berencana mengumumkan beberapa pendanaan startup terbaru,” kata Co-Founder Angel-eQ Shinta Dhanuwardoyo, Jumat (24/2).

Doogether adalah platform pemesanan tempat untuk segala jenis olahraga. Mulai dari badminton, basket, biliar, hingga zumba, totalnya saat ini mencapai 20 jenis olahraga.

Platform ini resmi didirikan tahun lalu dengan Fauzan Gani selaku Founder dan CEO.

“Platform ini memberikan Anda akses termudah untuk berolahraga jenis apapun. Anda bisa mencari informasi mengenai jadwal olahraga, lokasi, harga, review, fasilitas, hingga booking secara online,” terang Fauzan.

Doogether juga menyediakan layanan komputasi awan berbasis SaaS untuk pemilik sarana fitness guna meningkatkan efisiensi sekaligus meningkatkan revenue.

Ketika ditanya mengenai rencana Angel eQ sepanjang tahun ini, Shinta hanya mengatakan bahwa pihaknya tidak memiliki target khusus berapa startup yang mereka bidik. Sebab, semuanya akan sangat bergantung pada selera dan kecocokan startup dengan anggota Angel eQ. Pasalnya, setiap anggota memiliki selera yang berbeda.

“Kami belum tahu [akan target berapa] karena sangat bergantung cocok dam pas atau tidaknya, sebab selera kami itu berbeda-beda. Belum tentu kami semua akan invest ke startup di hal sama. Kalau ketemu lima startup, ya we will do five this year. Mulai Maret nanti kami akan mulai ketemu startup baru lainnya.”

Preferensi startup pilihan Angel eQ

Dua Co-Founder Angel eQ hadir sebagai pembicara di acara Local Startup Fest 2016 / DailySocial
Dua Co-Founder Angel eQ hadir sebagai pembicara di acara Local Startup Fest 2016 / DailySocial

Shinta melanjutkan preferensi startup yang dipilih anggota Angel eQ tidaklah harus bergerak di sektor tertentu saja. Pasalnya, selera tiap anggota Angel eQ tidaklah sama. Yang pasti kriteria yang paling dicari Angel eQ haruslah memiliki bisnis model yang solid dengan tim yang hebat.

Selain itu, startup tersebut sudah harus memiliki MVP dan menjalani market testing. Mereka juga harus memiliki potensi untuk melakukan monetisasi bahkan tanpa bantuan investor.

“Untuk startup yang masuk ke portofolio kami, akan ada mentoring reguler. Kami juga akan membuka network yang kami miliki untuk bantu akselerasi bisnis mereka.”

Salah satu Co-Founder Angel eQ Sandiaga Uno menambahkan sejak pertama kali Angel eQ diluncurkan di 2015, sudah mengucurkan dana segar untuk tujuh hingga delapan startup. Sejauh ini sekitar 70% startup yang masuk ke dalam portofolio Angel eQ disebut mulai memiliki traksi bisnis yang baik, beberapa di antaranya adalah Rumah123 dan Mobil123.

“Dari total yang sudah kami investasikan seingat saya ada tujuh hingga delapan startup, sekitar 70% di antaranya doing well, misalnya Rumah123 traksinya baik. Akan ada startup lainnya yang bertambah, sebab kami ingin dorong masa depan anak muda itu dari startup,” ucap Sandi.

Dalam jaringan Angel eQ, semua anggota memiliki komitmen untuk rutin mengadakan mentoring dan berinteraksi dengan startup. Di sana mereka dapat belajar langsung dari pengusaha yang sudah lama berkecimpung di dunia bisnis.

Nama-nama ternama yang tergabung menjadi anggota Angel eQ adalah Adi Sariaatmadja (KMK), Adriani Onie (Kilara Group), Andi Sadha (Activate), Budi Gunadi Sadikin (mantan Presdir Bank Mandiri), Donald Wihardja (Convergence Ventures), Erick Thohir (Mahaka Group), Erick Meijer (Telstra), Harry K. Nugraha (Intel), Kevin Darmawan (Coffee Ventures), Michael Steven (Presdir Kresna Graha Investama), Sandiaga Uno (Saratoga Capital), Shinta W. Dhanuwardoyo (Bubu), dan Tony Fernandes (AirAsia Group)

“Berinteraksi langsung dengan pengusaha adalah sesuatu yang kami berikan selain memberikan dukungan pendanaan. Bahkan saya sendiri ketika bertemu Erick Thohir banyak sekali ilmu baru yang saya dapatkan,” pungkas Sandi.