Tag Archives: dota 2 major

Drew jadi Pemain Ketiga dari Indonesia yang Cicipi Dota 2 Major

DreamLeague Season 13 adalah turnamen Dota 2 Major pertama yang akan digelar di tahun 2020 — meski bukan yang pertama untuk musim ini karena sudah ada MDL Chengdu Major. Turnamen yang nantinya akan digelar di Leipzig, Jerman, pada tanggal 18-26 Januari 2020 ini sudah menyelesaikan kualifikasinya untuk semua kawasan.

Sumber: Liquipedia
Sumber: Liquipedia

Salah satu kawasan yang telah menyelesaikan babak kualifikasinya adalah Asia Tenggara. Kejutannya, ada salah satu pemain asal Indonesia yang turut melaju ke panggung utama Leipzig Major ini. Pemain tersebut adalah Andrew “drew” Halim yang saat ini bermain untuk tim asal Rusia (negara founder)/Singapura, Reality Rift. Tim ini berhasil membukukan 2x kemenangan dan 2x imbang di babak grup meski mungkin awalnya tidak dijagokan karena ada TNC Predator yang baru saja juara MDL Chengdu Major, Geek Fam, ataupun Team Adroit di grup yang sama.

Tim yang baru saja berdiri di bulan Juni 2019 ini berisikan 5 pemain dari 4 negara yang berbeda. Berikut ini adalah daftar pemain dan asal negaranya:

  • Andrew “drew” Halim – Indonesia
  • Hiew “AlaCrity” Teck Yoong – Malaysia
  • Lee “kYxY” Kong yang – Malaysia
  • Ravdan “Hustla” Narmandakh – Mongolia
  • Wong “NutZ” Jeng Yih – Singapura

Selain Reality Rift, Fnatic dan TNC Predator juga berhasil mengamankan kursinya lewat jalur yang sama. Sayangnya, BOOM Esports yang sebelumnya harus menerima absennya Muhammad “InYourDream” Rizky dan menggantinya dengan Brizio “Hyde” Adi Putra gagal mengamankan kursi pertama mereka mencicipi Dota 2 Major. Mereka hanya bisa finis di peringkat 3 fase grup — di bawah Fnatic dan Cignal Ultra.

Sumber: Liquipedia
Sumber: Liquipedia

Drew, yang sebelumnya bermain untuk Alter Ego, merupakan pemain ketiga asal Indonesia yang berhasil masuk ke Major. Dua pemain Indonesia pertama (karena satu tim di turnamen yang sama) sebelum Andrew adalah Muhammad “InYourDream” Rizky dan Kenny “Xepher” Deo saat membela TNC Tigers di turnamen Kuala Lumpur Major (9-18 November 2018).

Sampai saat artikel ini ditulis, masih ada 6 slot tersisa untuk peserta Leipzig Major. Selain 3 tim dari Asia Tenggara tadi, 12 tim lainnya datang dari kualifikasi tertutup sejumlah wilayah. Sedangkan sisa slot terakhir akan diberikan untuk juara WePlay! Bukovei Minor 2020.

Berikut adalah daftar tim yang sudah memastikan kursi ke Leipzig Major alias DreamLeague Season 13:

  • Team Liquid – Kualifikasi Eropa
  • Team Secret – Kualifikasi Eropa
  • Alliance – Kualifikasi Eropa
  • Invictus Gaming – Kualifikasi Tiongkok
  • Vici Gaming – Kualifikasi Tiongkok
  • Team Aster – Kualifikasi Tiongkok
  • Reality Rift – Kualifikasi Asia Tenggara
  • Fnatic – Kualifikasi Asia Tenggara
  • TNC Predator – Kualifikasi Asia Tenggara
  • Virtus Pro – Kualifikasi CIS
  • Na’vi – Kualifikasi CIS
  • Chaos Esports – Kualifikasi Amerika Utara
  • Evil Geniuses – Kualifikasi Amerika Utara
  • PaiN Gaming – Kualifikasi Amerika Latin
  • beastcoast – Kualifikasi Amerika Latin
  • 1 slot untuk juara WePlay! Bukovei Minor 2020

Mars Media Luncurkan MDL Disneyland Paris Sebagai Major Berikutnya.

Mars Media, salah satu tournament organizer ternama asal Tiongkok, mengonfirmasi bahwa Major berikutnya akan diselenggarakan di Disneyland Paris. Dengan Mars Media selaku penyelenggara, kompetisi Major tersebut tentu hadir membawa brand Mars Dota 2 League atau biasa disingkat MDL.

Kompetisi Major MDL Disneyland Paris ini menorehkan setidaknya dua catatan sejarah. Pertama, ia hadir sebagai event esports Dota pertama yang hadir di Perancis. Kedua, inilah event esports pertama yang hadir di venue seunik juga seikonik taman bermain Disneyland.

Kendati demikian, turnamen ini sebenarnya bukan kali pertama Disney melakukan pendekatan terhadap ekosistem esports. Mengutip Esports Insider, Disney sudah beberapa kali mencoba terjun ke dunia esports, contohnya seperti: menayangkan Overwatch League serta Grand Final Injustice 2 Pro Series di kanal televisi berbayar Disney XD, dan menjalankan kompetisi bertajuk League of Legends Open Tour France pada bulan Desember lalu.

Overwatch League, salah satu kompetisi esports yang pernah ditayangkan oleh Disney. Sumber: Blizzard Press Center
Overwatch League, salah satu kompetisi esports yang pernah ditayangkan oleh Disney. Sumber: Blizzard Press Center

Mars Media sendiri dengan branding kompetisi MDL sebenarnya adalah rekan yang cocok Disneyland Paris, karena kreativitas Mars Media dalam menyelenggarakan MDL. Salah satu bentuk kreativitas Mars Media adalah, lokasi tempat penyelenggarakan MDL yang selalu bisa bikin penikmat esports Dota jadi terbelalak.

Sebelum ini mereka juga baru saja selesai menyelenggarakan MDL Macau 2019, yang dimenangkan oleh Team Liquid setelah menahan gempuran dari tim-tim Asia. Seperti MDL Paris ini, kompetisi tersebut juga diselenggarakan di kota yang unik, yaitu di Macau, Hong Kong, kota yang terkenal sebagai salah satu pusat hiburan di-Asia.

Namun secara historis, MDL sebenarnya belum pernah mengadakan event esports di luar Tiongkok. Selain MDL Macau, event garapan MDL sebelumnya lagi juga berpusat di sekitar Tiongkok; yaitu event MDL Changsa yang diselenggarakan di kota Changsa, ibukota provinsi Hunan, Tiongkok. Jadi, MDL Paris ini sebenarnya percobaan pertama Mars Media menyelenggarakan kompetisi Dota 2 di luar Tiongkok.

Sumber: Twitter @MarsMedia
Selain venue unik, trofi berbentuk Battle Fury jadi keunikan lain dari kompetisi MDL. Sumber: Twitter @MarsMedia

Mengutip Gosugamers, Zhang Yu selaku CEO dari Mars Media menyampaikan sedikit komentarnya terkait kolaborasi ini.

“Kami sangat bangga bisa membawa MDL ke Perancis. Tetapi sebelumnya terima kasih kepada Aymeric Magne beserta jajaran tim Disneyland Paris yang telah membuat kolaborasi ini menjadi nyata. Menurut kami (Mars Media), Disneyland adalah tempat terbaik untuk menjadi venue MDL pertama yang diadakan di luar Tiongkok. Kami tak sabar menantikan kolaborasi seru berikutnya dengan Disneyland Paris, untuk lanjutan ekspansi kami ke pasar esports di barat”

Sementar Aymeric Magne Direktur Disneyland Paris Event Group juga menyampaikan sedikit komentarnya.

“Kami amat sangat bangga bisa menyelenggarakan Dota 2 Major untuk pertama kalinya di Paris, bersama dengan Mars Media. Selama sembilan hari, Disneyland Paris akan menjamu para tim Dota 2 terbaik dari penjuru dunia, dan memberikan para tamu kita pengalaman spektakuler yang hanya bisa dialami di sini. Lebih jauh, event ini adalah bentuk konsolidasi posisi Disneyland Paris sebagai tujuan wisata event, juga tujuan wisata esports utama di Eropa”.

Sumber: Skift
Disneyland tentu akan jadi tempat yang sangat menarik untuk event esports, dan tentunya untuk berlibur setelahnya. Sumber: Skift

Lagi-lagi event esports dengan venue unik yang sebelumnya mungkin tak pernah terbayangkan oleh kita. Sudah sepatutnya hal ini dijadikan contoh bagi para penyelenggara event esports di Indonesia. Sejauh ini salah satu kerjasama yang menarik terkait venue acara, adalah antara liga kasta utama Mobile Legends, MPL, serta Piala Presiden dengan studio televisi Metro TV yang menjadi tempat penyelenggaraan.

Tetapi ke depannya siapa yang tahu? Mungkin bisa saja PUBG Mobile bekerja sama dengan salah satu resort di Bali untuk penyelenggaraan kompetisi tingkat nasional? Kalau benar, hal tersebut tentu akan meningkatkan kualitas produksi event esports, yang tentunya akan semakin menarik minat para sponsor.

MDL Paris Major ini merupakan kompetisi Major ke-4 dari 5 rangkaian kompetisi Major di Dota Pro Circuit musim 2018-2019. Seperti kompetisi Major lainnya, MDL Paris Major akan memperebutkan total hadiah sebesar US$1 juta (sekitar Rp14 milyar) dan juga 15.000 poin Pro Circuit.

Dota 2 Chongqing Major Sudah Ditonton Lebih dari 12 juta Jam

Sampai sekarang game MOBA ibarat jadi “sepakbolanya” esports. Genre MOBA masih jadi favorit hingga kini, walau sudah 10 tahun lebih berlalu dari sejak genre MOBA ditemukan. Selama ini League of Legends selalu dianggap sebagai MOBA paling sukses, tetapi bukan berarti Dota 2 tertinggal begitu saja.

Nyatanya esports Dota tetap jadi hal yang menarik untuk ditonton. Tapi seberapa menarik? Berapa banyak orang yang masih menonton esports Dota 2 sampai saat ini? Mari kita lihat dari raihan jumlah penonton dari kompetisi Dota 2 yang baru saja usai, Chongqing Major. Digelar oleh StarLadder, Chongqing Major jadi kompetisi besar pertama bagi jagat kompetisi Dota di tahun 2019 ini.

Sumber:
Sumber: Red Bull esports

Mengutip data dari Esports Charts, event yang digelar dari 19 sampai 27 Januari 2019 ini sudah ditonton sampai dengan 12,6 juta jam, dengan rata-rata penonton di saat bersamaan alias concurrent users sebanyak 147.494 penonton. Raihan tersebut berhasil membawa Dota 2 berada di posisi ketiga dalam most-watched game pada platform Twitch.

Data tersebut sebenarnya tak bisa dibilang sepenuhnya valid. Data ESC merangkum jumlah viewership dari beberapa platform streaming, yaitu Dota TV, Facebook, Nimo TV, Steam TV, Twitch, VK, dan Youtube. Namun nyatanya ada data penonton yang tidak turut terhitung. Kenapa demikian? Salah satunya adalah karena kerjasama Chongqing Major dengan ImbaTV serta Chongqing Cable Network untuk menayangkan kompetisi tersebut di Tiongkok, dan tak ada data penonton dari dua platform tersebut.

Pertandingan final antara Secret melawan VP jadi pertandingan yang paling banyak ditonton, dengan total 503.727 penonton. Berdasarkan semua data penonton dari berbagai platform, Twitch ternyata masih jadi pilihan utama gamers, dengan jumlah penonton terbanyak sebesar 386.557 penonton dari Twitch.

Sumber:
Sumber: Esports Charts

Mengutip Esports Observer, jumlah penonton Dota 2 di Twitch kebanyakan disebabkan oleh esports. Acara besar seperti DPC Major, atau kompetisi sekelas ESL selalu jadi pendongkrak jumlah penonton konten Dota di Twitch. Tahun lalu, tanpa menghitung jumlah penonton The International, Dota 2 jadi game yang paling banyak ditonton ketiga pada platform Twitch.

Lalu apa arti dari semua data ini? Satu yang pasti adalah, bahwa Dota 2 ternyata masih bertahan sebagai salah satu MOBA favorit, setelah sekitar hampir 8 tahun jagat kompetisi Dota 2 ada.

Kalau dibandingkan dengan jumlah penonton tahun lalu, jumlahnya penonton ini masih sama, bahkan bertambah. Namun patut diingat, data ini mengacu kepada konteks penonton global dengan konten berbahasa inggris. Juga data ini berpatokan pada Twitch yang kerap dianggap sebagai platform streaming esports terbesar di tingkat global.

Usai TI 2017, Valve akan Gandeng Penyelenggara Pihak Ketiga untuk Mengadakan Lebih Banyak Turnamen Dota 2 Resmi

Hampir semua pemain Dota 2 tahu kalau setelah dua turnamen “Major”, kompetisi pro akan ditutup oleh ajang The International setiap musimnya. The International 2017 sendiri bakal dihelat di Seattle, Amerika Serikat pada tanggal 7 – 12 Agustus mendatang, dengan total hadiah saat ini sudah menembus angka $20 juta (belum final).

Format dua turnamen Major dan TI ini bakal berubah musim depan. Usai TI 2017 nanti, bakal ada lebih banyak turnamen Dota 2 ‘resmi’. Bukan berarti turnamen lainnya tidak resmi, tapi memang selama ini hanya turnamen Major dan TI saja yang diselenggarakan oleh Valve sendiri.

Dua turnamen Major ini akan dihapus ke depannya. Sebagai gantinya, Valve akan bekerja sama dengan penyelenggara pihak ketiga, memilih beberapa turnamen untuk dijadikan turnamen resmi dalam dua tingkatan – Major dan Minor – dimana Valve berperan sebagai salah satu sponsor utamanya.

Dota 2 The International 6

Ini berarti semua turnamen punya kesempatan untuk disponsori Valve dan diberi label “Major” maupun “Minor” guna mengindikasikan ‘keresmiannya’, dengan catatan tiga syarat berikut terpenuhi. Yang pertama, total hadiahnya minimal harus $500 ribu untuk Major dan $150 ribu untuk Minor. Sebagai sponsor, Valve nantinya akan merogoh koceknya sendiri dan menambahkan $500 ribu ke dalam total hadiah suatu turnamen Major, atau $150 ribu untuk Minor.

Syarat yang kedua, baik turnamen Major maupun Minor harus memiliki setidaknya satu peserta dari enam wilayah berikut: Amerika Utara, Amerika Selatan, Tiongkok, Asia Tenggara, Eropa dan Commonwealth of Independent States (CIS). Terakhir, supaya terhindar dari masalah lag, babak finalnya harus diadakan dalam bentuk pertandingan LAN.

Dota 2 The International 2017

Perubahan format kompetisi ini jelas menarik buat pihak penyelenggara, meskipun Valve bilang bahwa mereka yang akan langsung mengatur jadwal turnamen guna menghindari bentrokan. Tapi lalu bagaimana pihak pemain dapat diuntungkan? Well, Valve rupanya juga akan menerapkan mekanisme yang lebih adil untuk pemilihan peserta The International, yakni dengan menghitung semacam skor bernama Qualifying Points (QP).

QP ini akan diakumulasikan untuk masing-masing individu, dan didapat dengan cara berpartisipasi dalam suatu turnamen Major atau Minor. Semakin besar total hadiah suatu turnamen, semakin besar pula QP yang bisa diperoleh – akan lebih besar lagi apabila turnamen tersebut diadakan berdekatan dengan The International.

Nantinya akan ada ranking Qualifying Points individu dan tim yang bisa dipantau oleh publik tanpa terkecuali, sehingga semua bisa tahu siapa saja yang akhirnya terpilih untuk bertanding di The International. Jadi untuk TI 2018 dan seterusnya, tidak ada lagi istilah “guaranteed invites”, semuanya ditentukan berdasarkan perolehan QP ini saja.

Sumber: Valve.