Semenjak peluncuran produk pertamanya, UAV fixed wing Blue Eagle, ZeroTech terus memperluas portfolio dengan mengembangkan gimbal, sistem kendali penerbangan serta melakukan ekspansi ke lini multi-rotor. Dan mengikuti tren populer di ranah drone belakangan ini, perusahaan asal China itu juga turut meramu drone berukuran mini dan merilisnya tahun lalu.
Perangkat anyar itu dinamai Dobby, ZeroTech mendeskripsikannya sebagai drone saku yang pintar. Dobby adalah buah dari kolaborasi antara sang developer drone dengan Qualcomm, di mana sang chip maker Amerika itu diminta buat menyediakan ‘otaknya’. Seperti mayoritas drone konsumen lain, Dobby dispesialisasikan untuk fotografi dan perekaman video aerial, dikombinasikan bersama aspek kemudahan pengoperasian.
Entah sengaja atau tidak, drone ini mempunyai nama serupa Peri Rumah di franchise Harry Potter, dan uniknya lagi, ukuran tubuhnya sama-sama mungil. Ketika Dobby dikeluarkan dari packaging, Anda mungkin tidak mengira akan memperoleh device sedemikian kecil. Dalam posisi terlipat, Dobby memiliki wujud seperti kaplet (ditambah tubuh berwarna putihnya) dengan dimensi 135x67x36,8-milimeter.
Selanjutnya, keempat lengan rotor bisa Anda tarik dari bawah tubuhnya. Saat semuanya terbentang, ukuran Dobby tetap lebih kecil dibanding perangkat sejenis – termasuk drone lipat Hover Camera Passport. Body drone saku ini terbuat dari plastik, memastikan bobotnya tetap rendah, kurang dari 200-gram. Paket yang saya dapatkan untuk sesi hands-on singkat ini merupakan varian ‘premium’, dibundel bersama sangkar baling-baling, berguna buat melindungi rotor dan juga jari Anda.
Selain itu, bungkus Dobby dihuni dua buah baterai, sebuah charger, adaptor, pouch, baling-baling cadangan, kabel USB untuk transfer data, dan lembar-lembar panduan. Tim Erajaya selaku distributor resmi drone ZeroTech mewanti-wanti agar kita hanya menggunakan adaptor yang disediakan, karena memakai adaptor berbeda berpotensi merusak charger. Unit baterai sendiri tinggal dipasangkan di bagian bawah Dobby, dan Anda bisa melihat kapasitas daya via lampu indikator di sana.
Dobby memiliki bagian depan dan belakang yang tampak simetris, sisi depannya ditandai oleh kehadiran modul lensa, bisa digerakkan hingga 22,5 derajat ke bawah. Di sisi bawah, Anda juga dapat menemukan port micro USB (hanya berfungsi untuk transfer data) satu modul lensa dan grille. Buat mengaktifkannya, Anda cukup tinggal menekan tombol power di bagian punggung Dobby.
Sebelum mulai menerbangkannya, Anda perlu mengunduh aplikasi Do.Fun terlebih dulu ke perangkat Android (minimal 4.3) ataupun iOS (minimal 8.0). Aplikasi mobile ini berperan sebagai tutorial, sosial media, medium setup, sekaligus tool buat mengendalikan serta memantau drone secara real-time ketika terbang. Di sana, Anda bisa memerintahkan Dobby untuk merekam video atau memotret. Dobby terkoneksi ke smartphone melalui sambungan Wi-Fi dual band di frekuensi 2,4GHz dan 5GHz.
Ada beberapa tahap sebelum menerbangankan drone ini. Selain mempersiapkan update dari firmware drone proses lain adalah kalibrasi. Proses kalibrasi ada dua, pertama pegang secara horisontal drone dan berputar 360 derajat, setelah terkalibrasi lalu pegang vertikal drone dan berputar 360 derajat. Pastikan lampu penunjuk drone menyala penuh (tidak berkedip) ketika melakukan kalibrasi.
Setelah petunjuk di aplikasi mencamtunkan kalibrasi selesai, drone bisa Anda mulai terbangkan. Anda bisa masuk ke menu utama di aplikasi untuk memilih menu menerbangkan.
Pengalaman singkat menerbangkan drone ini cukup mudah. Drone akan terbang dalam jarak tertentu sehingga kita bisa mencobanya di parkiran rumah, misalnya. Meski saya tidak menyarankan untuk mencoba saat pertama kali, lebih baik di ruangan yang agak terbuka.
Button pengaturan tersedia dua buah, yang sebelah kiri untuk naik ke atas dan ke bawah dan yang kanan untuk menggerakkan drone ke kiri dan kanan. Jika akan melakukan selfie, Anda juga bisa memutar drone agar menemukan angle yang tepat. Layar smartphone juga akan menunjukkan hasil kamera jadi Anda bisa mengambil posisi yang pas ketika mengambil foto.
Meskipun kecil, Dobby menyimpan kemampuan yang cukup mengejutkan. Di atas kertas Ia sanggup untuk terbang dan bekerja secara normal meski dihempas oleh angin berkecepatan 28-kilometer per jam. Dobby juga dapat mengunci, mengenali wajah, serta mengorbit posisi pengguna dalam gerakan melingkar berkat dukungan teknologi computer vision. Kemudian, gambar-gambar yang sudah Anda ambil bisa segera diunggah ke jejaring sosial.
Dengan baterai LiPo 2S removable 970mAh, Dobby bisa terbang selama selama kurang lebih sembilan menit. ZeroTech menyarankan Anda untuk mengoperasikannya di suhu tidak kurang dari nol derajat atau di atas 40 derajat Celcius. Drone mampu menjangkau jarak 100-meter tanpa terhalang.
Dobby juga memiliki kapabilitasnya merekam video-video full-HD pendek berdurasi 10-, 30-, dan 60-detik. Di sana, ZeroTech mengandalkan sensor CMOS 1/3-inci dipadu lensa 28mm ber-aperture f/2.2 dengan field of view seluas 75 derajat. Kamera 13-megapixel tersebut sanggup menjepret foto di resolusi maksimal 4208×3120p, dibantu mode single shot, burst shot (2 sampai 15 foto) dan fitur timer.
Foto dan video diabadikan dalam bentuk file JPG dan MP4, disimpan di flash storage sebesar 16GB. Dari pengamatan saya sejauh ini, kapasitasnya tidak dapat ditambah dengan microSD card. Data-rata tersebut hanya bisa dipindahkan.
Lewat Dobby, ZeroTech memampatkan berbagai fitur pintar dalam drone ekonomis berukuran mungil. Ia mungkin belum ditunjang oleh voice control, namun Dobby tetap terasa asik buat menemani Anda berkreasi lewat video dan foto-foto still. Di Indonesia, Dobby sudah bisa didapatkan di Erafone, dijajakan di harga normal Rp 6 jutaan (tersedia harga diskon).
—
Disclosure: DailySocial menjalin kerja sama dengan Erafone.com untuk memberikan informasi tentang smartphone atau perangkat digital lain. Anda bisa menjelah berbagai produk menarik di Erafone.com.