Jika dahulu kita terbiasa menggunakan hardisk, flashdisk, maupun perangkat serupa lainnya untuk melakukan penyimpanan data, kini kita tidak memerlukannya lagi karena sudah tersedia berbagai layanan penyimpanan data online yang mudah digunakan seperti Dropbox.
Tag Archives: Dropbox
Cara Menggunakan Layanan Dropbox di Smartphone dan PC
Ketika pertama kali berkenalan dengan Dropbox, tentu Anda bertanya-tanya bagaimana cara menggunakan Dropbox, atau bagaimana cara upload dan lain sebagainya.
Continue reading Cara Menggunakan Layanan Dropbox di Smartphone dan PC
Pemilik Akun Gratisan Dropbox Bakal Segera Kedatangan Fitur Password Manager
Tahun lalu, Dropbox meluncurkan fitur password manager yang dapat digunakan oleh para pelanggan berbayarnya. Kabar baiknya, fitur ini juga akan tersedia bagi para pemilik akun gratisan Dropbox (Basic) mulai awal April mendatang.
Satu hal yang perlu dicatat adalah, versi gratisannya itu hanya bisa menyimpan total 50 kata sandi pada tiga perangkat yang berbeda. Kalau memerlukan lebih dan ingin menghapus batasan tersebut, pengguna mau tidak mau harus meng-ugprade akun gratisannya ke Dropbox Plus atau Dropbox Professional.
50 mungkin kedengarannya banyak, akan tetapi pada praktiknya Anda mungkin punya lebih dari 50 akun digital di era yang didominasi oleh layanan streaming dan subscription seperti sekarang. Terlepas dari itu, adanya opsi gratisan ini tentu membuat Dropbox Passwords jadi bisa menjangkau lebih banyak konsumen lagi.
Kalau melihat timing peluncurannya, sepertinya Dropbox ingin memanfaatkan momentum yang ada berkat perubahan kebijakan yang diterapkan oleh salah satu layanan password manager yang paling populer, yaitu LastPass. Februari lalu, LastPass mengumumkan bahwa versi gratisannya hanya bisa digunakan di satu jenis perangkat saja (desktop atau mobile), dan kebijakan ini sudah berlaku per 16 Maret 2021 kemarin.
Versi gratisan Dropbox Passwords di sisi lain mendukung sinkronisasi otomatis antara tiga perangkat yang berbeda, semisal PC desktop, laptop, dan smartphone. Tentu saja ini bisa menjadi alternatif yang menarik bagi konsumen LastPass yang sedang mencari password manager gratisan lain karena perubahan kebijakan tadi, terutama apabila mereka juga sudah menggunakan Dropbox sebagai medium penyimpanan berbasis cloud selama ini.
Ke depannya, Dropbox juga berniat menambahkan fitur password sharing sehingga para pengguna dapat saling berbagi kata sandi secara aman. Untuk sebuah layanan yang menawarkan family plan, tentu saja fitur semacam ini sangatlah relevan.
Dropbox Sedang Uji Aplikasi Password Manager Bikinannya Sendiri
Selama bertahun-tahun, Dropbox telah menjadi tempat orang-orang menyimpan foto, video, dokumen, dan beraneka ragam file lain. Dalam waktu dekat, Dropbox sepertinya juga bakal menjadi tempat untuk menyimpan kata sandi alias password.
Secara diam-diam, pelopor layanan cloud storage itu meluncurkan aplikasi baru bernama Dropbox Passwords ke Google Play Store. Aplikasinya sejauh ini masih berstatus beta, dan meski siapapun bisa mengunduhnya, yang bisa menggunakannya hanyalah yang sudah menerima link undangan.
Seperti halnya layanan password manager lain, Dropbox Passwords mampu menciptakan password acak untuk setiap akun yang pengguna cantumkan, lalu menyinkronisasikannya secara otomatis supaya ‘brankas password-nya’ ini dapat diakses dari beberapa perangkat sekaligus (pengguna cukup mengingat-ingat satu password utama untuk ‘membuka brankasnya’ saja). Semua kata sandinya diproteksi dengan teknik enkripsi zero-knowledge.
Supaya memudahkan, Dropbox Passwords juga menawarkan integrasi dengan aplikasi lain dengan memanfaatkan fitur autofill bawaan Android. One-click sign in, demikian istilah kerennya, yang berarti pengguna tidak perlu menyalin kata sandi dari Dropbox Passwords setiap kali hendak login ke layanan tertentu.
Kapan pastinya Dropbox Passwords bakal tersedia untuk publik masih belum diketahui. Dugaan saya, Dropbox Passwords nantinya akan ditawarkan secara cuma-cuma, akan tetapi ada fasilitas ekstra bagi yang membayar biaya berlangganan (atau jika pengguna sudah berlangganan Dropbox Plus).
Sumber: Android Police.
Cara Melampirkan File Dropbox di Gmail
Gmail dan Dropbox adalah dua layanan yang berbeda, tapi bukan berarti keduanya tak bisa bekerjasama. Gmail punya ruang khusus yang memungkinkan layanan pihak ketiga terhubung ke dalamnya, sehingga fungsinya jadi lebih luas.
Berkat addon itu, Anda bisa melampirkan file yang tersimpan di Dropbox ke dalam Gmail yang kemudian dikirimkan ke teman atau rekan kerja.
- Login ke Gmail Anda melalui browser desktop, kemudian tap tombol plus di sebelah kanan layar lalu pilih Dropbox for Gmail.
- Di jendela popup yang sama, klik tombol Install.
- Lagi, akan muncul jendela popup kedua. Lanjutkan dengan mengklik tombol Continue.
- Pilih akun Gmail yang ingin dikaitkan, kemudian berikan izin dengan mengklik tombol Allow.
- Selesai, Dropbox for Gmail sudah berhasil terpasang di Gmail Anda.
- Anda juga akan melihat ikon Dropbox di bilah kanan layar Gmail Anda.
- Walaupun sudah terpasang, Dropbox belum bisa digunakan. Anda harus login terlebih dahulu. Caranya, buat pesan baru kemudian klik ikon Dropbox lalu klik Sign In ketika muncul popup baru.
- Login menggunakan akun Dropbox Anda.
- Kemudian klik tombol Allow untuk memberikan izin akses.
- Selesai, sekarang Anda bisa mengakses semua file yang tersimpan di Dropbox Anda. Tinggal klik ikon plus untuk melampirkan file ke pesan baru Gmail.
- Seperti ini hasilnya, file sudah terlampir ke dalam pesan Gmail.
Sumber gambar header Makeuseof.
Dropbox Luncurkan Aplikasi Desktop yang Sangat Mumpuni
Awalnya cuma berfungsi sebagai tempat menyimpan file berbasis cloud, Dropbox kini telah berevolusi menjadi komponen penting dalam keperluan kolaborasi. Demi semakin mematangkan visi barunya ini, Dropbox pun memutuskan untuk merancang aplikasi untuk perangkat desktop.
Seperti yang kita tahu, Dropbox di perangkat desktop selama ini hanya berbentuk sebuah folder, baik di Windows maupun macOS. Ini jelas membatasi kapabilitas Dropbox yang sebenarnya, dan di sinilah aplikasi desktop Dropbox datang membantu.
Ada banyak sekali kelebihan yang ditawarkan aplikasi desktop Dropbox. Yang pertama adalah kemudahan membuat file Microsoft Word, Excel, PowerPoint, Google Docs, Sheets maupun Slides baru, tanpa harus meninggalkan aplikasi tersebut (atau kalau mau, pengguna juga bisa memanfaatkan editor online milik masing-masing layanan).
Keunggulan yang kedua adalah integrasi dengan beragam aplikasi dan layanan pihak ketiga. Sejauh ini yang sudah tersedia adalah integrasi Slack dan Zoom. Jadi selagi mengakses sebuah file di Dropbox, Anda bisa memilih opsi untuk membagikannya via Slack, atau mempresentasikannya via sesi Zoom Meetings. Singkat cerita, mengerjakan dokumen sekaligus mendiskusikannya kini bisa dilakukan dari satu aplikasi saja.
Selanjutnya, aplikasi desktop Dropbox juga menawarkan kemudahan untuk memantau aktivitas tim; siapa yang menambahkan file apa, siapa yang mengedit dokumen apa, dan masih banyak lagi. Merespon atau memberi masukan juga semudah menuliskan komentar di tiap-tiap file yang dikerjakan bersama.
Juga menarik adalah bagaimana aplikasi Dropbox memungkinkan kita untuk menambahkan deskripsi pada shared folder, sehingga tidak ada anggota tim yang bingung dengan apa yang harus dikerjakan. Deskripsinya ini juga bisa mencakup pinned file dan folder, nama anggota tim (mention), serta to-do list.
Bagi yang tertarik, aplikasi desktop Dropbox ini sudah bisa diunduh versi early access-nya sekarang juga di Windows maupun macOS. Kabar baiknya, aplikasi ini bisa dinikmati oleh seluruh pengguna Dropbox, baik yang gratisan maupun pelanggan berbayar.
Sumber: Dropbox.
File Google Docs, Sheets dan Slides Kini Dapat Diakses Lewat Dropbox
Setahun yang lalu, Dropbox mengumumkan bahwa mereka akan mengintegrasikan layanan produktivitas Google ke platform-nya, memungkinkan pengguna untuk mengakses file–file Google Docs, Sheets, maupun Slides tanpa harus meninggalkan Dropbox sama sekali. Janji tersebut akhirnya telah mereka penuhi.
Ya, kalau sebelumnya pengguna Dropbox harus beralih ke Google Drive ketika mengerjakan file Docs, Sheets atau Slides, sekarang mereka bisa melakukannya langsung di Dropbox. Tampilan editor-nya masih menggunakan rancangan Google seperti biasa, sedangkan yang berubah hanyalah tempat menyimpannya saja.
File Docs, Sheets atau Slides baru dapat dibuat lewat situs dropbox.com maupun aplikasinya di Windows dan Mac. Notifikasi terkait file–file Google ini pun juga akan ikut muncul di Dropbox. Di perangkat Android dan iOS, sayangnya pengguna cuma bisa sebatas melakukan manajemen file (copy, move, delete) serta melihat preview-nya.
Fitur pencarian teks di dalam dokumen, bukan sekadar nama file-nya saja, juga berlaku untuk file Docs, Sheets maupun Slides ini. Di samping format native yang dipakai Google, pengguna juga dapat mengakses file .docx, .xlsx, atau .pptx lewat tampilan editor Google di dalam Dropbox.
Sejauh ini integrasinya masih berstatus open beta (opsional) dan baru tersedia untuk pelanggan Dropbox Business saja. Meski begitu, ke depannya Dropbox bertekad menjadikan integrasi ini sebagai fitur standar bagi seluruh pengguna Dropbox.
Sumber: Dropbox.
Dropbox Permudah Sesi Kolaborasi Video dan Audio dengan Fitur Time-Based Comments
Dua pertiga dari total film yang sedang dipertontonkan di event Sundance Film Festival dibuat dengan melibatkan sesi kolaborasi via Dropbox, demikian klaim sang platform cloud storage tersebut. Anda boleh percaya atau tidak, akan tetapi kolaborasi langsung via cloud memang jauh lebih efisien ketimbang harus berbagi file video berukuran masif lewat email.
Pola penggunaan seperti ini memicu Dropbox untuk menggagaskan fitur baru yang cukup menarik. Dinamai Time-Based Comments, fitur ini dimaksudkan agar mereka yang terlibat dalam pembuatan video dapat saling berbagi masukan atau kritik secara lebih terfokus ketimbang sebelumnya.
Sekarang, komentar yang diberikan seorang kolaborator dapat langsung di-link dengan titik spesifik pada file video atau audio yang tengah dikerjakan. Ini tentu lebih efektif dan akurat ketimbang harus mencantumkan menit dan detiknya pada komentar, semisal “Tolong bagian 00:12 – 00:20 dipotong saja karena kurang begitu relevan dengan topik yang hendak diangkat.”
Di samping itu, Dropbox juga sudah menyempurnakan fungsi preview video pada platform-nya. Sekarang, pengguna bisa mengatur kecepatan playback maupun lompat ke titik tertentu pada video beresolusi 1080p yang disertai thumbnail, atau dalam wujud waveform kalau pada file audio.
Dropbox sebenarnya bukan yang pertama kali mengimplementasikan fitur komentar berbasis waktu spesifik semacam ini. Vimeo sudah lebih dulu menerapkannya, akan tetapi sifat Dropbox yang platform-agnostic tentu bisa menjangkau lebih banyak kreator.
Time-Based Comments saat ini sudah bisa digunakan lewat situs Dropbox.com maupun aplikasi iOS-nya, sedangkan versi Android-nya masih akan menyusul. Perlu dicatat, fitur ini hanya bisa digunakan untuk video yang dibagikan oleh pelanggan Dropbox Professional atau Dropbox Enterprise, namun komentarnya sendiri bisa ditambahkan oleh pengguna Dropbox dengan plan apapun.
Sumber: VentureBeat.
Fitur Dropbox Extensions Resmi Digulirkan
Penantian Anda untuk terhubung ke berkas di Dropbox di platform yang berbeda terwujud hari ini. Karena Dropbox baru saja secara resmi meluncurkan Dropbox Extensions untuk semua pengguna setianya di seluruh dunia. Itu artinya, kini Anda dapat melakukan banyak hal misalnya membuat berkas PDF, menandatangani dokumen, meng-edit foto dan lain sebagainya tanpa harus mengunduh berkas dari Dropbox dan mengunggahnya kembali. Dalam prosesnya, pengguna juga tidak perlu mengunduh aplikasi tambahan.
Lalu prosesnya bagaimana? Selama aplikasi yang Anda pergunakan didukung oleh Dropbox, Anda cukup mengakses akun Dropbox seperti biasa kemudian Anda akan melihat tombol Open With baru yang menawarkan opsi membuka dokumen atau berkas ke layanan pihak ketiga yang didukung. Anda tak perlu khawatir salah membuka file PDF di Vimeo misalnya, sebab opsi akan muncul secara kontekstual, menyesuaikan dengan tipe file-nya.
Apapun aplikasi yang dipilih, setelah diklik, Anda akan dihantarkan ke aplikasi web dan melakukan segala hal sesuai dengan fungsi aplikasi tersebut kemudian mendapatkan hasil modifikasi tersimpan kembali ke Dropbox.
Untuk kloter pertama ini, fitur yang pertama kali diumumkan awal November lalu ini dapat terhubung ke sejumlah aplikasi, antara lain Adobe, DocuSign, HelloSign, Autodesk, Nitro, airSlaste, HelloFax, Pixlr, dan Vimeo.
Sayangnya ekstensi ini baru digulirkan untuk pengguna berbahasa Inggris. Namun Dropbox berjanji akan segera memperluas cakupan fiturnya dan juga menambahkan daftar rekanan untuk meningkatkan dukungannya.
sumber berita Dropbox.
Lewat Dropbox Extensions, Dropbox Hadirkan Integrasi Berbagai Layanan dan Aplikasi Lain
Kabar gembira bagi para pengguna Dropbox. Pelopor layanan cloud storage itu baru saja mengumumkan fitur anyar yang sangat menarik. Dijuluki Dropbox Extensions, fitur ini pada dasarnya merupakan integrasi beragam layanan dan aplikasi lain di dalam tampilan web Dropbox.
Katakanlah Anda hendak mengedit suatu foto. Sebelum ini, Anda harus mengunduh file-nya terlebih dulu dari Dropbox, membuka dan menyuntingnya di aplikasi lain, lalu kembali mengunggah hasil revisinya ke Dropbox. Sekarang, semua itu bisa dilakukan langsung dari tampilan web berkat bantuan integrasi Pixlr.
Ini juga berlaku untuk skenario lain, misalnya ketika pengguna hendak menandatangani suatu dokumen PDF. Tanpa harus mengunduh apa-apa, pengguna tinggal mengklik tombol “Open with” di sebelah kanan file, lalu pilih Adobe Sign atau DocuSign. Setelahnya, PDF yang telah ditandatangani akan disimpan kembali ke Dropbox secara otomatis, termasuk untuk yang disimpan di shared folder.
Itu baru sedikit contoh dari apa yang bisa ditawarkan fitur ini, sebab mitra-mitra yang digandeng Dropbox sudah lumayan banyak: Adobe, Autodesk, DocuSign, Vimeo, airSlate, HelloSign, Nitro, Smallpdf, dan Pixlr. Anda tak perlu khawatir salah membuka file PDF di Vimeo misalnya, sebab opsi akan muncul secara kontekstual, menyesuaikan dengan tipe file-nya.
Ke depannya, Dropbox berencana untuk menambah integrasi dari mitra-mitra lainnya. Dropbox Extensions akan tersedia buat seluruh pengguna tanpa terkecuali mulai tanggal 27 November mendatang.
Sumber: Dropbox.