Tag Archives: drum machine

Blipblox Adalah Synthesizer Unik yang Menyamar Sebagai Mainan Anak-Anak

Synthesizer datang dalam berbagai wujud dan ukuran. Begitu bervariasinya synth, Anda sebenarnya bisa menyamarkannya menjadi mainan anak-anak kalau mau, seperti yang dilakukan oleh startup bernama Playtime Engineering berikut ini.

Buah pemikiran mereka adalah Blipblox. Dari penampilannya saja sebenarnya sudah sangat jelas terlihat bahwa perangkat ini dipasarkan sebagai mainan anak-anak, tapi sebenarnya ia juga merupakan sebuah synth dan beatbox yang cukup kompleks.

Blipblox

Oleh pengembangnya, Blipblox sengaja dirancang untuk membantu anak-anak mengeksplorasi dunia audio sekaligus menyalurkan kreativitasnya. Blipblox bisa dimainkan tanpa harus mengerti cara kerjanya bagaimana – tidak ada cara yang benar untuk memainkan Blipblox bahkan menurut pengembangnya sendiri. Sesaat setelah dinyalakan, siapapun bisa bereksperimen dengan musik menggunakan Blipblox.

Pengembangnya telah menyematkan ratusan melodi ke dalam Blipblox, dan semua ini akan dimainkan secara acak setiap kali perangkat dinyalakan. Menekan tombol dan memutar kenop secara ngawur bakal memanipulasi melodi tersebut. Algoritma yang tertanam akan bekerja dengan sendirinya memanipulasi sinyal elektronik mengikuti input dari pengguna.

Blipblox

Namun seandainya pengguna ingin mendalami, Blipblox juga siap memfasilitasi. Garis-garis panah berwarna di atasnya menandakan semacam jalur sinyal (waveform) yang membentuk musik: hijau untuk nada, oranye untuk audio, dan biru untuk kontrol sinyal. Blipblox bahkan dilengkapi jack untuk menyambungkannya ke speaker atau headphone, sekaligus input MIDI seandainya pengguna hendak menambahkan keyboard atau sequencer eksternal.

Terlepas dari itu, target pasar utama Blipblox adalah anak-anak berusia 3 tahun atau lebih. Perangkat mendapatkan suplai tenaga dari tiga baterai AA untuk beroperasi selama sekitar delapan jam, atau bisa juga dicolokkan langsung ke tembok. Bodi plastiknya diklaim tahan banting dan tahan cipratan air. Harganya $159, dan baru akan dipasarkan pada akhir musim semi mendatang.

Sumber: New Atlas.

PO-32 Tonic Adalah Drum Machine Mini dengan Preset Suara Tak Terbatas

Masih ingat dengan Pocket Operator, trio synthesizer seukuran dompet yang sepintas tampak seperti sebuah kalkulator? Pihak pengembangnya, Teenage Engineering, punya model baru untuk tahun 2017 ini. Namanya PO-32 Tonic, dan ia merupakan sebuah drum machine yang cukup istimewa.

Keistimewaannya terletak pada kemampuannya untuk mentransfer dan menerima efek suara tanpa bantuan kabel sama sekali. Sebagai gantinya, data dikirim via mikrofon, mirip seperti cara kerja modem. Jadi ketika Anda dan teman Anda sama-sama punya PO-32, cukup dekatkan kedua perangkat untuk saling berbagi efek suara.

Cukup dekatkan dua PO-32 Tonic untuk saling berbagi efek suara secara mudah / Teenage Engineering
Cukup dekatkan dua PO-32 Tonic untuk saling berbagi efek suara secara mudah / Teenage Engineering

PO-32 mengemas 16 preset suara, tapi pengguna dapat mengkustomisasinya secara mendalam dengan bantuan software bernama MicroTonic, sehingga pada dasarnya jumlah preset yang ditawarkan tidak terbatas. Sekali lagi proses ini tidak memerlukan kabel, cukup dekatkan PO-32 ke speaker komputer, maka efek suara baru yang Anda pilih akan ditransfer secara otomatis.

Secara fisik PO-32 cukup identik dengan trio Pocket Operator yang sudah lebih dulu dirilis dua tahun silam. Terdapat sepasang kenop untuk melakukan tweaking, seperti misalnya mengubah pitch atau modulasi suara. PO-32 ditenagai oleh sepasang baterai AAA di belakang, dengan daya tahan sekitar 1 bulan pemakaian.

Teenage Engineering juga akan menawarkan sebuah case opsional untuk PO-32 Tonic / Teenage Engineering
Teenage Engineering juga akan menawarkan sebuah case opsional untuk PO-32 Tonic / Teenage Engineering

PO-32 Tonic rencananya akan dipasarkan mulai bulan April mendatang seharga $90. Namun Teenage Engineering juga akan membundelnya dengan software MicroTonic seharga $140 mulai bulan Februari ini.

Kalau Anda masih penasaran dengan apa yang bisa dilakukan oleh drum machine mini ini, silakan tonton video demonstrasi dari pencipta MicroTonic, Magnus Lidstrom, di bawah ini. Anda juga bisa melihat bagaimana simpelnya proses transfer data via mikrofon yang ditawarkan perangkat ini.

Sumber: The Verge.

V-MODA Merger dengan Dedengkot Drum Machine Asal Jepang, Roland

Apa jadinya ketika salah satu pabrikan headphone terpopuler merger dengan produsen instrumen musik elektronik legendaris? Keduanya punya peluang merevolusi industri musik, dan inilah yang tengah dikejar oleh V-MODA dan Roland.

Ya, tepat tanggal 8 Agustus kemarin, produsen headphone premium tersebut secara resmi mengumumkan bahwa mereka akan merger dengan Roland. Roland yang dikenal akan produk-produk seperti drum machine, keyboard dan synthesizer tersebut membeli 70 persen total saham V-MODA.

Kedua perusahaan masih akan beroperasi secara mandiri, dan Val Kolton selaku pendiri V-MODA juga masih akan menjabat sebagai CEO. Kendati demikian, keduanya punya visi besar dalam memadukan spesialisasi masing-masing untuk merevolusi industri musik.

Ketertarikan Roland pada V-MODA sendiri berawal ketika timnya menjajal headphone Crossfade M100, yang ternyata dinilai paling pas untuk mereproduksi suara drum machine bikinan mereka. Setelahnya, kedua pihak saling bertemu dan berdiskusi mengenai perkembangan industri musik dan inovasi apa yang bisa mereka suguhkan dengan berkolaborasi.

Menurut laporan Billboard, V-MODA dan Roland sudah mulai mengerjakan sejumlah produk bersama, mulai dari speaker Bluetooth, headphone sampai perangkat pemutar musik lainnya. Pun demikian, kedua pihak juga berjanji untuk mengungkap inovasinya di bidang produksi musik pada tanggal 9 September mendatang.

Bagi kita para konsumen, merger ini terdengar menarik mengingat kedua perusahaan benar-benar punya pengalaman panjang di bidangnya masing-masing. Kolaborasi mereka sudah bisa dipastikan bakal melahirkan produk-produk yang punya daya tarik tersendiri.

Sumber: Billboard dan V-MODA.