Tag Archives: dslr full-frame

DSLR Full-Frame Pentax K-1 Mark II Tidak Kesulitan Memotret dalam Kondisi Gelap Gulita

Persis dua tahun yang lalu, Pentax memulai debutnya di segmen DSLR full-frame lewat Pentax K-1. Sekarang, sekuelnya sudah siap meluncur dengan sejumlah pembaruan. Label “Mark II” pada namanya mengindikasikan pembaruan yang tergolong minor, akan tetapi pengaruhnya tetap cukup signifikan.

Pentax K-1 Mark II masih mengemas sensor yang sama seperti pendahulunya: full-frame 36,4 megapixel, tanpa filter anti-aliasing guna mempertajam hasil tangkapannya. Yang baru adalah sebuah komponen accelerator, yang memungkinkan sensitivitasnya terhadap cahaya naik drastis sampai ke ISO 819200, sehingga kamera pada dasarnya mampu melihat dalam kegelapan.

Pentax K-1 Mark II

Juga baru adalah sistem image stabilization 5-axis yang lebih sempurna. Begitu efektifnya kinerja sistem ini, mode pemotretan Pixel Shift pun bisa digunakan tanpa memerlukan tripod. Pixel Shift sendiri merupakan mode khusus di mana kamera akan mengambil empat gambar selagi menggeser posisi sensornya, sebelum akhirnya dijadikan satu gambar dengan tingkat detail yang luar biasa.

Mode Pixel Shift di K-1 Mark II juga ikut dibenahi, di mana kamera kini dapat menyimpan data warna RGB di tiap-tiap pixel, sehingga pada akhirnya hasil tangkapannya bisa mengemas detail yang lebih baik lagi, serta warna yang lebih realistis. Singkat cerita, Pentax pada dasarnya tidak mau menyia-nyiakan potensi sensor full-frame pada kamera ini.

Selebihnya, K-1 Mark II masih sama seperti generasi pertamanya. Ini bisa berarti baik, tapi bisa juga tidak. Yang mungkin sangat mengecewakan adalah, K-1 Mark II masih saja belum bisa merekam video 4K. Satu-satunya cara menghasilkan video 4K menggunakan kamera ini adalah dengan memanfaatkan mode time lapse.

Positifnya, K-1 Mark II masih mempertahankan desain ergonomis dan konstruksi kokoh pendahulunya yang tahan terhadap cuaca ekstrem. LCD 3,2 inci yang sangat fleksibel dan bisa diputar-putar ke hampir segala arah pun juga masih ada di sini.

Pentax berencana melepas K-1 Mark II ke pasaran mulai bulan April, dengan banderol $2.000 (body only). Bundel bersama lensa 28-105mm f/3.5-5.6 juga bakal tersedia seharga $2.400.

Pentax K-1 Mark II

Sumber: DPReview.

Canon Luncurkan Generasi Kedua DSLR Full-Frame EOS 6D

Canon EOS 5D mungkin adalah salah satu DSLR full-frame terpopuler, sekaligus yang paling digandrungi oleh kalangan pengguna DSLR Canon sendiri. Namun di tahun 2012, Canon mengumumkan EOS 6D yang dimaksudkan untuk menjembatani migrasi pengguna DSLR APS-C ke full-frame, dan kini penerusnya sudah tiba.

Canon EOS 6D Mark II sangatlah mirip dengan pendahulunya. Akan tetapi jangan tertipu penampilannya, sebab hampir semua pembaruannya tersembunyi di dalam. Yang paling utama adalah sensor full-frame baru beresolusi 26,2 megapixel, naik dari 20,2 megapixel milik 6D generasi pertama.

Tak cuma naik resolusinya saja, rentang ISO yang didukung pun kini berada di angka 100 – 40000, naik dari batasan pendahulunya, yakni 25600. Dipadukan dengan prosesor DIGIC 7, hasil foto 6D Mark II sudah pasti lebih baik ketimbang versi pertamanya.

Canon 6D Mark II

Performanya pun ikut meningkat; 6D Mark II dibekali sistem autofocus 45 titik yang kesemuanya bertipe cross-type. Jumlah ini lebih banyak empat kali lipat dibanding 6D lawas yang hanya memiliki 11 titik AF cross-type. Sistem Dual Pixel CMOS AF juga siap dimanfaatkan dalam sesi perekaman video.

Sayang sekali resolusi video maksimum yang bisa ditangkap hanya 1080p 60 fps. Kalau Anda mengincar video 4K, Anda harus naik pangkat lagi ke 5D Mark IV. Masih seputar performa, 6D Mark II siap memotret secara konstan secepat 6,5 fps dalam posisi Continuous AF aktif – naik dari 4,5 fps pada 6D orisinil.

Canon 6D Mark II

Selebihnya, Anda mendapatkan kamera yang hampir identik, terkecuali bagian layarnya. LCD 3 inci milik 6D Mark II ini ternyata sudah dilengkapi panel sentuh, dan bisa dilipat maupun diputar sesuai kebutuhan. Di kategori DSLR full-frame, layar semacam ini yang dibekali panel sentuh tergolong amat langka.

Bodi 6D Mark II sendiri diklaim siap beroperasi di cuaca tidak bersahabat. Konektivitas seperti Wi-Fi, NFC, Bluetooth maupun GPS turut hadir melengkapi performa dan kualitas gambar menawan yang dijanjikannya.

Canon 6D Mark II bakal tersedia di pasaran mulai akhir bulan Juli ini seharga $1.999 (body only) – jauh lebih ramah kantong ketimbang 5D Mark IV. Ada dua bundel lensa yang ditawarkan: $2.599 bersama lensa 24–105mm f/3.5–5.6 STM, atau $3.099 bersama lensa 24–105mm f/4L IS.

Sumber: PetaPixel dan Canon.

Pentax K-1 Ramaikan Persaingan Kamera DSLR Full-Frame

Setelah cukup lama memproduksi kamera DSLR APS-C dan medium format, Pentax kini mulai mengincar ranah baru, yaitu DSLR full-frame. Yup, perusahaan yang diakuisisi oleh Ricoh di tahun 2011 ini sekarang punya rival yang pas untuk Canon 5DS maupun Nikon D810.

Dinamai Pentax K-1, ini merupakan debut Pentax di ranah DSLR full-frame. Oleh karena itu, tidak kaget apabila sensor gambarnya yang menjadi sorotan utama di sini. K-1 mengemas sensor CMOS full-frame beresolusi 36,4 megapixel. Sensitivitasnya mencapai angka ISO 204800, dan absennya filter anti-aliasing memastikan hasil fotonya bebas dari efek moiré.

Pentax K-1

Tak hanya mengemas sensor gambar yang canggih, K-1 juga dibekali sistem image stabilization 5-axis yang sangat efektif untuk mencegah hasil fotonya tampak blur akibat genggaman yang kurang stabil. Bahkan di saat melakukan teknik panning, sistem akan memprediksi ke mana arah kamera digerakkan oleh pengguna, lalu menerapkan kompensasi yang optimal.

Satu-satunya hal yang mungkin akan membuat konsumen sedikit kecewa adalah, opsi perekaman videonya cuma terbatas di resolusi 1080p 30 fps saja, belum 4K. Beruntung hal tersebut bisa ditutupi oleh sistem autofocus yang begitu andal yang mencakup 33 titik – 25 di antaranya merupakan titik cross-type – serta performa burst shooting 4,4 fps.

Pentax K-1

Selain mengandalkan kualitas gambar, K-1 rupanya juga menyimpan sejumlah fitur unik yang hingga kini belum dimiliki rival-rivalnya. Yang pertama adalah LCD 3,2 inci yang sangat fleksibel. Layar ini bisa Anda miringkan secara horizontal, vertikal maupun diagonal – sesuaikan saja dengan kebutuhan. Kalau tidak terbiasa menggunakan LCD, pengguna bisa memanfaatkan viewfinder-nya yang punya sudut pandang hampir 100 persen.

Yang kedua adalah fitur bernama Operation Assist Light. Sesuai namanya, fitur ini dirancang untuk memudahkan pengguna mengoperasikan kamera di kondisi gelap. Sejumlah lampu LED tersebar di beberapa bagian bodi seperti di atas lensa dan di slot memory card. Tujuannya adalah supaya pengguna bisa melepas-pasang lensa atau mengganti memory card dengan mudah ketika lokasi pemotretan memang benar-benar minim cahaya.

Pentax K-1

Semua ini dikemas dalam bodi yang tahan air, tahan debu dan tahan terhadap suhu dingin. Ukurannya juga cukup ringkas untuk ukuran DSLR full-frame, dengan bobot 1 kg lebih sedikit, sudah termasuk baterai.

Buat konsumen setia Pentax yang sudah menanti-nanti kehadiran DSLR full-frame, K-1 bisa dibeli mulai bulan April mendatang seharga $1.800 (body only). Pentax juga akan menawarkan 12 lensa full-frame baru untuk menemani DSLR andalannya tersebut.

Sumber: PetaPixel dan DPReview.