Tag Archives: DSREPORT

Laporan ini mencoba menangkap perkembangan esports di Indonesia dari perspektif konsumen. Hasil kolaborasi DSResearch, Hybrid.co.id dan Jakpat Mobile Survey.

Laporan DSResearch: Perkembangan Pangsa Pasar Esports 2019 di Indonesia

Bukan lagi sekadar komoditas hiburan, permainan digital atau game telah bertransformasi menjadi lanskap yang patut diperhitungkan. Esports dewasa ini santer diperbincangkan melalui berbagai media, sebagai ekosistem yang menaungi industri permainan digital tersebut. Antusiasmenya juga cukup terasa di Indonesia, baik dari kalangan pelaku, yaitu gamer, media, broadcaster, startup, hingga penikmat.

Untuk lebih jeli melihat perkembangan esports di Indonesia, DSResearch dan Hybrid.co.id, kanal media yang fokus memberitakan perkembangan seputar ekosistem esports, menginisiasi sebuah proyek riset bertajuk “Esports Market Trend 2019”. Berbagai perspektif coba ditangkap melalui kegiatan survei dan analisis. Melalui platform jajak pendapat Jakpat Mobile Survey, sebanyak 1445 orang penikmat esports terlibat sebagai responden.


Berikut ini beberapa hasil temuan menarik survei:

  • Mobile Legends adalah platform terpopuler, paling banyak dimainkan, dan paling banyak ditonton di Indonesia
  • Meskipun kebanyakan titel populer berada di ranah mobile, PUBG, FIFA, dan Dota 2 adalah judul-judul PC dan console game yang masih mendapatkan tempat khusus

Selain dua poin di atas, masih banyak temuan yang disajikan dalam laporan survei. Untuk informasi dan data selengkapnya, unduh gratis Esports Market Trend 2019.

Survei DSResearch dan Jakpat tentang penggunaan platfom asuransi digital

[DSResearch] Survei Penggunaan Layanan Asuransi Digital di Indonesia

Insurtech (Insurance Technology) adalah bagian dari transformasi digital industri asuransi yang bertujuan meningkatkan jangkauan dan kemudahan akses oleh masyarakat. Di Indonesia bentuknya sudah bermacam-macam, mulai platform yang menjajakan produk asuransi, agregator pembanding produk asuransi, hingga sistem informasi dan klaim online asuransi.

Menurut berbagai sumber, termasuk dari OJK, penetrasi pengguna asuransi di Indonesia baru mencapai 3% dari total populasi yang ada. Untuk mengakselerasi peningkatannya maka dibutuhkan inovasi produk dan layanan secara berkelanjutan. Platform insurtech mungkin saja bisa menjadi bagian untuk meningkatkan penetrasi tersebut, dengan fleksibilitas akses yang diberikan.

Untuk melihat antusiasme masyarakat terhadap platform insurtech, DSResearch melakukan survei ini. Terdapat 2004 responden pengguna ponsel pintar yang terlibat dari berbagai wilayah di Indonesia dengan beragam tingkat ekonomi. Survei ini turut didukung JakPat, pengembang platform mobile survei online.


Berikut beberapa poin yang didapat dari survei:

  • Produk asuransi kesehatan menjadi yang paling banyak diminati, sebanyak 86% dari 1296 responden pengguna layanan asuransi menggunakannya.
  • Sebagian besar responden menilai bahwa layanan asuransi yang ada saat ini memiliki proses registrasi dan klaim yang cukup mudah. Didukung aturan dan pelayanan pelanggan yang dinilai baik.
  • Sebanyak 69% dari total responden yang berlangganan produk asuransi mengetahui tentang adanya insurtech.
  • Asuransiku, Axa MyPage, dan Asuransi88 menjadi platform insurtech paling populer menurut responden.

Masih banyak temuan lainnya, termasuk preferensi pengguna terhadap produk asuransi, dan fitur insurtech yang paling banyak digunakan yang dapat ditemukan di laporan DSResearch “Insurance Technology Survey 2019” yang dapat diunduh secara gratis.

Logo Jakpat Jajak Pendapat

JakPat (Jajak Pendapat) adalah open survey platform berbasis mobile yang menghubungkan pemasar dengan lebih dari 355 ribu responden dari berbagai wilayah di Indonesia dalam hitungan jam. Lebih lanjut mengenai JakPat, kunjungi situs resminya melalui https://jakpat.id.

Startup Report 2018

Laporan DailySocial: Startup Report 2018

Dinamika startup digital Indonesia sangat menarik diikuti. Pasalnya saat ini berbagai layanan yang dihasilkan startup sudah menjadi bagian dari keseharian kiat. Sebut saja aplikasi untuk memesan jasa transportasi, layanan jual-beli, pendidikan, finansial hingga hiburan; semua diakomodasi dengan baik oleh para pemain startup.

Sebagai media yang berkonsentrasi meliput perkembangan startup Indonesia, DailySocial merilis laporan riset bertajuk “Startup Report 2018”, merangkum berbagai hal yang terjadi dalam ekosistem kewirausahaan digital selama setahun terakhir.


Tidak hanya sekadar berbincang tentang para unicorn, laporan ini turut membahas banyak hal lain, di antaranya:

  1. Tren startup di tahun 2018, mengenai kategori apa saja yang paling diminati oleh para pendatang baru.
  2. Catatan pendanaan startup digital sepanjang tahun 2018, mulai dari pendanaan awal hingga tahap lanjutan.
  3. Strategi “exit” melalui IPO atau kegiatan akuisisi & penggabungan perusahaan yang melibatkan startup lokal.
  4. Analisis mengenai isu dan kesempatan yang dapat disiasati untuk ekosistem digital yang lebih berkembang.

Selain empat poin di atas, dibahas juga mengenai kondisi ekonomi digital Indonesia saat ini sebagai bagian dari pangsa pasar utama startup. Selengkapnya unduh gratis Startup Report 2018.

Fintech Report 2018 DailySocial

Laporan DailySocial: Fintech Report 2018

Di antara beberapa kategori industri digital lainnya, fintech banyak dikatakan yang paling pesat pertumbuhannya dalam beberapa tahun terakhir. Dengan pangsa pasar dan model bisnis yang beragam, perkembangan fintech menjadi menarik untuk diikuti.

Tahun ini DailySocial kembali merilis signature report bertajuk “Fintech Report 2018“. Melanjutkan publikasi tahun lalu, laporan ini mencoba menyajikan tren perkembangan industri fintech di Indonesia selama tahun 2018.

Terdapat empat pembahasan utama di laporan ini, yakni mengenai dinamika industri, pemain fintech terkini, perspektif konsumen terhadap layanan fintech, dan perspektif industri terhadap ekosistem fintech.


Banyak temuan menarik yang coba dirangkum dalam laporan ini, beberapa di antaranya sebagai berikut:

  1. Fintech lending menjadi yang paling dominan mewarnai industri tahun ini. Dari $182,3 juta total pendanaan yang diumumkan untuk startup fintech tahun ini, 57% terkait dengan sub-sektor lending –mencakup p2p lending dan payday loan.
  2. Masyarakat semakin aware dengan pentingnya regulasi fintech. Hal ini dibuktikan dalam survei konsumen yang dilakukan bersama Jakpat Mobile Survey Platform. Dari 1419 responden, 98.03% menyatakan sepakat bahwa fintech harus terdaftar dan diawasi Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan.
  3. Industri menilai saat ini pangsa pasar Indonesia cukup memadai untuk fintech. Separuh dari responden mengatakan literasi digital konsumen Indonesia sudah baik, namun sisanya menyatakan masih perlu edukasi lebih banyak.
  4. Dalam laporan juga disajikan layanan fintech populer berdasarkan kategorinya. Untuk e-money, Go-Pay (79,38%) masih berada di peringkat pertama, disusul OVO (58,42%) di posisi kedua.

Selain e-money, masih ada kategori lain yang dibahas dalam laporan, termasuk payday loan, p2p lending, insurtech, hingga credit loan. Dirangkum juga daftar pemain fintech yang ada saat ini, beserta regulasi baru yang diterbitkan oleh Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan. Selengkapnya unduh gratis Fintech Report 2018.

Laporan DailySocial kali ini membahas seputar tren pemanfaatan layanan online car marketplace untuk kebutuhan transaksi jual beli mobil.

Laporan DailySocial: Penggunaan Online Car Marketplace untuk Transaksi Jual Beli Mobil

Penjualan mobil di Indonesia memang fluktuatif, tapi trennya menuju ke arah positif seiring dengan meningkatnya jumlah kaum kelas menengah. Di Q1 2018, Gakindo mencatat ada sekitar 291.912 unit kendaraan yang dijual.

Selain menguntungkan industri otomotif, tren peningkatan tersebut juga menjadi kesempatan bisnis digital untuk bernaung, tak terkecuali car marketplace. DailySocial bekerja sama dengan JakPat Mobile Survey Platform melakukan riset ini untuk melihat ketertarikan masyarakat dengan layanan car marketplace.


Beberapa hasil survei yang didapat cukup menarik, di antaranya:

  1. Dari 1257 responden yang melakukan pencarian ataupun transaksi jual/beli mobil, 96% di antaranya telah memanfaatkan kanal online.
  2. Sebagian besar responden setuju (51%) bahwa platform online memudahkan dalam penjualan mobil.
  3. Sebagian besar lainnya juga setuju (52%) platform online memudahkan dalam pembelian mobil.

Masih banyak temuan lainnya yang diungkap dalam riset ini. Untuk laporan lengkapnya, silakan unduh Car Marketplace Survey 2018 secara gratis.

Coworking space di Indonesia

Laporan DailySocial: Tren Pengguna Layanan Coworking Space di Indonesia 2018

Tren startup digital turut menghadirkan berbagai peluang bisnis baru. Salah satunya kehadiran coworking space, menjadi ruang kerja kekinian yang mengakomodasi kebutuhan pekerja yang fleksibel. Schraubenfabrik digadang-gadang sebagai pionir coworking space di dunia, ruang kerja wirausahawan di Austria tersebut menjadi yang pertama mengusung konsep coworking space.

Di Indonesia, coworking space pertama lahir di Bandung. Bernama Hackerspace diinisiasi oleh Forum web Anak Bandung (FOWAB) pada tahun 2010. Penerimaan baik terhadap layanan coworking space membuat perkembangannya begitu pesat, baik di dunia maupun di Indonesia. Hampir di setiap kota besar di Indonesia kini memiliki coworking space, mulai dari Jakarta, Bandung, Bali, Makassar, Yogyakarta, hingga Padang.


Untuk mengetahui lebih dalam kesan pengguna layanan coworking space, DailySocial bekerja sama dengan JakPat Mobile Survey Platform untuk menggali fenomena ini. Dari survei yang dilakukan terhadap 1617 responden, ditemukan beberapa fakta menarik, di antaranya:

  • Sebanyak 67% responden cukup akrab dengan coworking space, mayoritas mendefinisikan sebagai sebuah tempat khusus untuk bekerja.
  • Mayoritas responden, atau tepatnya 90%, mengonfirmasi bahwa pekerjaannya bisa diselesaikan di coworking space (tidak harus di kantor).
  • Selain lokasi yang strategis (79%), fasilitas (67%) dan lingkungan (42%) menjadi faktor di balik pemilihan coworking space sebagai tempat untuk bekerja.

Masih banyak temuan lainnya dalam riset ini, termasuk soal preferensi biaya dan jenis pekerjaan pengguna coworking space. Laporan detailnya bisa diunduh secara gratis di “Coworking Space Awarenes in Indonesia 2018“.

Laporan pengguna podcast di Indonesia 2018

Laporan DailySocial: Penggunaan Layanan Podcast 2018

Sejak iPod diperkenalkan Steve Jobs di tahun 2001, muncul sebuah tren baru untuk konten audio. Kala itu diberi nama “iPod Broadcasting”, diakronimkan menjadi Podcast. Berbeda dengan radio yang sebelumnya sudah akrab di masyarakat, podcast tidak menyiarkan konten secara linier, namun on-demand.

Seiring berjalannya waktu, konten podcast makin diminati. Selain kategori konten yang makin beragam, platform pengusungnya juga mulai banyak. Kendati demikian, jika melihat secara kasat mata, dibanding konten on-demand lainnya seperti musik atau video, popularitas podcast di Indonesi memang kalah jauh.

Untuk mendapatkan detail soal ketertarikan masyarakat dengan podcast, DailySocial bekerja sama dengan JakPat Mobile Survey Platform melakukan survei terhadap 2023 pengguna ponsel pintar, menanyakan tanggapan masyarakat Indonesia terhadap podcast.

Dari survei tersebut, ditemukan beberapa fakta menarik, di antaranya:

  • Konten (65,00%) dan fleksibilitas akses (62,69%) menjadi faktor yang dianggap menarik bagi responden, sehingga mereka memilih podcast.
  • Spotify (52,02%) adalah layanan paling populer yang digunakan untuk mendengarkan konten podcast oleh responden.

Selain itu, masih ada beberapa tren lain yang berhasil ditangkap dalam survei, termasuk tema yang digemari, narasumber yang dipilih, hingga durasi konten yang dianggap ideal. Selengkapnya silakan unduh gratis laporan “Podcast User Research in Indonesia 2018”.

Riset tentang distribusi sebaran hoax melalui media sosial

Laporan DailySocial: Distribusi Hoax di Media Sosial 2018

Di era media sosial seperti saat ini, sebaran hoax (berita bohong) menjadi sesuatu yang sangat serius. Dampaknya dapat mengacaukan masyarakat, tidak hanya di jagat maya, melainkan juga di kehidupan nyata. Banyak kasus buruk yang terjadi akibat hoax, karena banyak oknum yang memang sengaja memanfaatkan hoax sebagai senjata perang mereka. Terlebih di tahun politik seperti saat ini.

Berbagai pihak mencoba secara terus-menerus menanggulangi sebaran hoax. Yang dilakukan pemerintah misalnya, meregulasi melalui UU ITE. Sementara yang dilakukan oleh pengembang platform, mereka berusaha menyediakan fitur pelaporan berita dan penyaringan. Termasuk yang dilakukan WhatsApp beberapa waktu terakhir dengan membatasi fitur Forward.

Melalui riset ini, DailySocial mencoba mendalami karakteristik persebaran hoax dari sudut pandang penggunaan platform. Bekerja sama dengan Jakpat Mobile Survey Platform, kami menanyakan kepada 2032 pengguna smartphone di berbagai penjuru Indonesia tentang sebaran hoax dan apa yang mereka lakukan saat menerima hoax.

Berikut ini beberapa temuan yang didapatkan:

  • Informasi hoax paling banyak ditemukan di platform Facebook (82,25%), WhatsApp (56,55%), dan Instagram (29,48%).
  • Sebagian besar responden (44,19%) tidak yakin memiliki kepiawaian dalam mendeteksi berita hoax.
  • Mayoritas responden (51,03%) dari responden memilih untuk berdiam diri (dan tidak percaya dengan informasi) ketika menemui hoax.

Selain itu masih banyak temuan lain, misalnya frekuensi menerima berita hoax, cara yang paling banyak dilakukan untuk mendeteksi hoax, dan lainnya. Untuk hasil riset selengkapnya, unduh laporan “Hoax Distribution Through Digital Platforms in Indonesia 2018” secara gratis.

Riset tentang B2B commerce di Indonesia

Laporan DailySocial: Lanskap B2B E-commerce di Indonesia

E-commerce menjadi salah satu segmen bisnis digital yang telah terbukti tumbuh subur di Indonesia. Model bisnis yang populer diterapkan ialah B2C (Business-to-Consumer) dan C2C (Consumer-to-Consumer). Sesungguhnya ada potensi lain yang dapat digarap dengan platform e-commerce, yakni B2B (Business-to-Business), menyasar korporasi, UKM, dan pelaku usaha lainnya. Untuk menjangkau pangsa pasar bisnis, dibutuhkan banyak improvisasi di sisi layanan, salah satunya menerapkan e-procurement. Sejauh ini sudah ada beberapa pemain B2B commerce yang mencoba menggarap pasar Indonesia. Mereka beradu tangkas memperebutkan potensi pasar B2B yang masih tergolong “hijau”.

Untuk melihat sejauh mana pangsa pasar B2B commerce di Indonesia dan menelusuri pemahaman masyarakat tentang ketersediaan platform tersebut, DailySocial mencoba melakukan riset untuk topik terkait. Riset ini fokus mendalami kondisi pasar yang ada dan karakteristik platform B2B commerce yang sudah beroperasi di Indonesia.

Dalam laporan ini, DailySocial jmenyertakan hasil survei yang digagas bersama Jakpat Mobile Survey Platform, mengobservasi pemahaman responden tentang platform B2B commerce.

Beberapa poin yang dibahas dalam laporan ini:

  1. Potensi pangsa pasar B2B di Indonesia, melihat tren pertumbuhan global.
  2. Pemahaman masyarakat tentang B2B commerce.
  3. Karakteristik dan ragam fitur B2B commerce yang telah beroperasi.

Untuk pemaparan yang lebih detail, silakan unduh laporan riset bertajuk “A Study of B2B Commerce Services in Indonesia 2018″ secara gratis di sini.

Survei transisi konsumen Uber di Indonesia

Laporan DailySocial: Survei Transisi Konsumen Uber Pasca Akuisisi

Pada tanggal 26 Maret 2018 lalu, Grab secara resmi mengumumkan akuisisinya terhadap unit bisnis Uber di Asia Tenggara. Kabar tersebut disampaikan langsung oleh Co-Founder & Group CEO Grab Anthony Tan. Inisiatif tersebut diakukan untuk memperkuat visi layanan Grab di Asia Tenggara, untuk menciptakan layanan transportasi hemat biaya.

Kini seluruh layanan Uber telah berhenti beroperasi di Asia Tenggara, tak terkecuali di Indonesia. Lantas memunculkan pertanyaan, bagaimana dengan basis konsumen yang sudah dimiliki Uber? Ke mana mereka bertransisi, mengingat layanan on-demand sudah menjadi kebutuhan banyak orang? Apa yang mereka harapkan dari layanan on-demand baru yang digunakan?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, DailySocial bekerja sama dengan JakPat Mobile Survey Platform melakukan survei terhadap pengguna Uber dari berbagai kota wilayah operasional Uber di Indonesia.

Dari survei tersebut ada beberapa temuan menarik, di antaranya:

  • Sebanyak 54,53% responden mengaku berpindah ke layanan Grab, sedangkan 44,71% berpindah ke layanan GO-JEK.
  • Biaya yang lebih murah menjadi salah satu pertimbangan utama responden saat beralih ke layanan on-demand
  • Isu yang kerap dialami pengguna saat dulu menggunakan Uber adalah mitra pengemudi yang kadang sulit ditemui.
  • Sebanyak 77,94% responden mengharapkan layanan Uber kembali beroperasi di Indonesia seperti sedia kala.

Selain empat poin di atas, ada beberapa temuan lain yang berhasil dirangkup dalam survei. Termasuk mengetahui layanan apa yang paling mudah ditemui di sekitar tempat tinggal responden, hal apa yang menjemukan dari layanan Uber, hingga faktor yang mempengaruhi mereka dalam memilih sebuah layanan on-demand.

Laporan selengkapnya dapat diunduh gratis melalui tautan berikut ini “Uber Consumer Transition Survey 2018”.