Tag Archives: DualShock 4

Tak Perlu Dijual, PS4 Bisa Dipakai untuk Streaming Game PS5 dari Ruangan Lain

Kedatangan PlayStation 5 sudah di depan mata, dan yang menjadi pertanyaan sekarang adalah, mau diapakan PS4 lama maupun PS4 Pro yang Anda punyai? Menjualnya tentu bisa menjadi salah satu opsi. Namun opsi lain yang mungkin lebih menarik adalah memakainya untuk streaming game PS5.

Ya, Anda tidak salah baca. PS4 lama yang Anda miliki nantinya bisa dipakai untuk memainkan game PS5 via aplikasi PS5 Remote Play, yang akan tersedia secara otomatis di dashboard PS4. Syaratnya tentu saja Anda harus punya console PS5-nya terlebih dulu, lalu kedua perangkat juga harus terhubung ke jaringan Wi-Fi yang sama.

Tentu saja ini merupakan kabar baik bagi konsumen yang, misalnya, mempunyai TV di ruang keluarga sekaligus di kamar tidur. Saya membayangkan mereka bisa menempatkan PS5 di ruang keluarga, lalu PS4 lamanya di kamar. Jadi saat malam sudah tiba, mereka bisa melanjutkan sesi bermainnya di kamar selagi bersantai dengan memanfaatkan aplikasi Remote Play itu tadi.

Sony sendiri telah mengonfirmasi hal ini melalui laman FAQ yang sangat lengkap. Dijelaskan bahwa mereka sudah memperbarui aplikasi Remote Play agar pengguna tak hanya bisa mengakses PS5-nya dari PC atau perangkat mobile (Android atau iOS) saja, melainkan juga lewat PS4 maupun unit PS5 lain.

Aplikasi PS5 Remote Play di dashboard PS4 / VGC
Aplikasi PS5 Remote Play di dashboard PS4 / VGC

Secara teknis ini termasuk streaming, dan itu berarti resolusi maksimumnya terbatas di 1080p, bukan 4K. Khusus buat yang mengakses Remote Play via PC, mereka juga bisa menikmati game PS5 dalam format HDR, tapi tentu saja dengan catatan monitor yang dipakai memang mendukung HDR.

Laman FAQ yang sama itu juga mengonfirmasi bahwa controller DualSense tidak dapat digunakan di PS4. Lucunya, ini berarti kita bisa streaming game PS5 menggunakan PS4 dan controller DualShock 4. Padahal, Sony sendiri menegaskan bahwa controller DualShock 4 di PS5 hanya bisa digunakan untuk bermain game PS4.

Apakah ini berarti Sony secara tidak langsung memaksa konsumen PS5 untuk membeli controller DualSense ekstra mengingat paket penjualannya hanya mencakup satu controller saja? Anda boleh menganggapnya demikian, tapi toh ini bukan berita baru, sebab PS4 sendiri juga tidak bisa dioperasikan dengan controller DualShock 3 milik PS3. Dan lagi, banyak reviewer yang memuji controller DualSense sebagai salah satu keunggulan utama PS5, terlebih jika dibandingkan dengan Xbox Series X.

Terlepas dari itu, setidaknya Anda sekarang bisa mendapat gambaran lebih jelas terkait masa depan PS4. Kalau memang tidak memungkinkan untuk dijual, paling tidak console itu dapat Anda pakai untuk streaming game PS5 dari ruangan lain di rumah.

Sumber: VGC dan The Verge.

Controller PS4 Bisa Digunakan di PS5, Tapi Khusus untuk Memainkan Game PS4 Saja

Seperti yang kita ketahui, PlayStation 5 akan hadir bersamaan dengan controller baru bernama DualSense. Controller itu menawarkan sejumlah pembaruan yang cukup esensial meski gaya desainnya tidak berubah banyak, mulai dari adaptive trigger, teknologi haptic feedback, sampai mikrofon terintegrasi.

Namun yang menjadi pertanyaan banyak orang adalah, bisakah konsumen tetap memakai controller PS4 (DualShock 4) miliknya di PS5? Pertanyaan yang cukup wajar mengingat sebelum ini controller PS3 memang tidak kompatibel dengan PS4 (meski tentu ada saja cara untuk mengakalinya).

Lewat sebuah blog post, Sony mencoba memberikan klarifikasi. DualShock 4 maupun controller PS4 pihak ketiga lain bisa digunakan dengan PS5, tapi khusus untuk memainkan gamegame PS4 yang didukung saja. Kalau yang dimainkan adalah game PS5, maka konsumen membutuhkan controller DualSense.

Alasannya cukup sederhana, Sony percaya game yang diciptakan untuk PS5 harus bisa memaksimalkan kapabilitas baru dari sang console next-gen, termasuk halnya fitur-fitur anyar yang ditawarkan controller-nya. Contoh yang paling gampang tentu adalah fitur adaptive trigger, yang dirancang supaya beragam aksi dalam game seperti menarik tali busur panah bisa terasa lebih realistis. Dari sini kita tak perlu terkejut kalau Horizon Forbidden West bakal jadi salah satu penawaran eksklusif terbesar Sony untuk PS5.

Controller DualSense / Sony
Controller DualSense / Sony

Kalau dibandingkan dengan Xbox Series X, tampak bahwa PS5 jauh lebih ‘rewel’. Pasalnya, Xbox Series X bisa sepenuhnya dimainkan menggunakan controller Xbox One. Namun yang perlu kita ingat juga adalah, controller Xbox Series X sendiri memang tidak menawarkan banyak perubahan selain dari segi ergonomi.

Lalu bagaimana nasib periferal lain, seperti misalnya racing wheel, arcade stick, ataupun flight stick berlisensi resmi yang sudah konsumen miliki selama ini? Kabar baiknya, perangkat-perangkat tersebut masih bisa dipakai untuk memainkan game PS5 maupun game PS4 yang kompatibel. Meski demikian, Sony tetap tidak berani menjamin semuanya bakal kompatibel.

Untuk game VR, Sony memastikan bahwa PS Move Motion Controller maupun PS VR Aim Controller kompatibel dengan PS5, demikian pula PlayStation Camera, meski yang satu ini membutuhkan adaptor khusus.

Sumber: PlayStation Blog.

Lewat Aksesori Baru DualShock 4, Sony Adopsi Fitur Terbaik di Controller Xbox One Elite

Controller Xbox One Elite merupakan salah satu varian gamepad termahal, tapi ada alasan kuat mengapa Microsoft membanderolnya di harga tinggi. Melengkapi fitur semi-modular yang diterapkan pada desain familier, produsen membubuhkan rangkaian paddle analog dengan resistensi yang bisa dikustomisasi. Kelengkapan ini tampaknya menginspirasi sang rival untuk me-upgrade perangkat miliknya.

Minggu ini, tim PlayStation memperkenalkan Back Button Attachment, yaitu aksesori tambahan untuk DualShock 4 khusus bagi mereka yang membutuhkan sistem input lebih presisi, sangat cocok bagi gamer kompetitif. Pengoperasiannya dijanjikan sederhana dan kehadirannya tidak mengganggu kenyamanan serta merusak aspek ergonomis dari DualShock 4. Singkat cerita, Back Button Attachment ialah jawaban Sony atas paddle analog di controller Xbox One Elite.

Back Button Attachment dirancang untuk dibubuhkan di area bawah DualShock 4. Aksesori tersambung ke controller via colokan EXT (charging) dan audio 3,5mm. Penampilannya ramping dan di sana ada dua buah tombol tactile serta layar OLED ‘high-fidelity‘. Setelah terhubung, Anda bisa mengatur fungsi dua tombol Back Button Attachment sesuai keinginan. Ia mampu membaca 16 tombol esensial yang ada di DualShock 4, seperti segitiga, lingkaran, R1 serta R2 dan lain-lain.

Back Button Attachment 1

Selanjutnya, layar OLED akan menyediakan informasi langsung dari fungsi tombol yang sedang aktif. Misalnya jika tombol kiri Back Button Attachment sedang difungsikan sebagai input alternatif tombol silang, sedangkan menekan tombol kanan akan mengaktifkan L2. Kustomisasi dapat dilakukan langsung ketika game sedang dimainkan dan Anda dipersilakan untuk menyimpan maksimal tiga buah profil berbeda.

Back Button Attachment 2

Back Button Attachment tidak lupa dibekali port audio 3,5mm pass-through, sehingga kita tetap bisa menyambungkan headset berkabel ke unit controller. Sony juga bilang bahwa aksesori ini sudah lulus proses uji coba dan dijanjikan kompatibel dengan seluruh permainan PlayStation 4, termasuk judul-judul PlayStation VR. Buat saya pribadi, tombol tactile akan sangat berguna di permainan-permainan yang membutuhkan keakuaratan tinggi seperti Sekiro, Nioh, dan Jedi: Fallen Order.

Back Button Attachment 3

Sejauh ini, Sony belum membahas konsumsi daya dari Back Button Attachment, namun saya berasumsi ia akan menguras baterai DualShock 4 lebih cepat. Anda juga harus melepasnya jika ingin melakukan pengisian ulang lewat charging station/dock. Pertanyaan lainnya adalah, apakah Back Button Attachment juga akan kompatibel dengan DualShock ‘5’ ketika tersedia nanti?

Rencananya, Sony akan meluncurkan Back Button Attachment terlebih dulu di wilayah Amerika Serikat dan Kanada pada tanggal 23 Januari 2020. Produk dibanderol seharga US$ 30.

Paten Ungkap Wujud Controller PlayStation 5

Menyusul rentetan rumor, spekulasi dan bocoran, Sony Interactive Entertainment akhirnya mengumumkan nama resmi console game next-generation mereka dan kapan rencananya perangkat akan meluncur. PlayStation 5 kabarnya siap dilepas di musim libur 2020, menjelang akhir tahun. Meski demikian, hingga kini sang produsen masih belum memperlihatkan seperti apa wujudnya ke publik.

Namun mungkin, info baru ini bisa mengurangi dahaga Anda terhadap PlayStation 5. Berdasarkan paten yang diajukan Sony di Jepang, terungkaplah ilustrasi yang kemungkinan memperlihatkan wujud dari unit controller pendamping PS5. Sementara ini, Sony malah belum memberinya nama formal, tapi banyak orang menduga sang produsen akan melabelinya secara simpel dan menyebutnya sebagai ‘DualShock 5’.

DS5 2

Berdasarkan gambar di paten Sony, controller PlayStation 5 mempunyai penampilan yang hampir tak berbeda dari DualShock 4. Semua pernak-pernik familier ada di sana: Directional pad berada di sebelah kiri dengan rangkaian action button di kanan. Kemudian dua buah thumb stick kembali diposisikan secara sejajar di bawahnya, dan tim desainer Sony juga sama sekali tidak mengubah letak keempat trigger button.

DS5 1

Selain itu, Sony lagi-lagi membubuhkan tombol lingkaran di bawah lubang speaker. Di DualShock 4, tombol ini ditandai oleh logo PS dan berfungsi untuk mengaktifkan console dari jauh, lalu tombol Share dan Options juga berada di area familier. Satu aspek unik yang saya identifikasi dari ilustrasi controller PS5 ini adalah bagian touchpad tampaknya sedikit lebih tinggi dan rata. Pertanyaannya, apakah Sony akan mempertahankan pemakaian touchpad atau mereka berniat untuk menggantinya dengan sesuatu yang baru – misalnya layar sentuh?

Saya juga tidak melihat eksistensi dari lightbar di bagian depan, lalu sepertinya ada dua colokan audio di sisi belakang. Untuk mengisi ulang baterai internalnya, kita dipersilakan mencolokkan kabel ke port di depan, namun kali ini controller memanfaatkan konektivitas USB type-C.

Perlu kita ingat bahwa Sony sewaktu-waktu bisa saja mengubah atau memodifikasi desain controller PlayStation 5 tersebut, membuat produk jadinya berbeda dengan yang ada di gambar.

Walau begitu, ada sejumlah hal yang sudah dikonformasi Sony terkait unit gamepad. Pertama, mereka mengganti sistem rumble (efek vibrasi lewat putaran) dengan haptic feedback. Dan kedua, produsen menanamkan teknologi ‘adaptive trigger‘ di tombol L2 dan R2 agar mampu mensimulasikan adegan di game secara lebih realistis – misalnya ketika karakter Anda sedang menarik busur panah atau menekan pedal gas di kendaraan.

Via The Verge.

Sambut Musim Gugur 2019, Sony Singkap 4 Varian DualShock 4 Baru

Di antara begitu banyak jenis gamepad, DualShock merupakan salah satu yang paling ikonis karena perangkat ini punya sejarah menarik sekaligus jadi representasi satu brand gaming raksasa. Saat meluncur di tahun 1997, ia disediakan sebagai periferal sekunder bagi mereka yang menginginkan sensasi ‘haptic feedback‘. Tapi pelan-pelan, DualShock dipilih untuk jadi pendamping PlayStation hingga hari ini.

Warna hitam memang lekat dekat DualShock. Meski demikian, sang console maker Jepang terus memperbanyak varian controller sesudah PlayStation 4 tersedia. Sejak enam tahun silam, Sony meluncurkan lebih dari 25 opsi warna DualShock 4, dari mulai Wave Blue, Sunset Orange dan Red Crystal. Dengan begitu banyak variasi, kita dipersilakan untuk menentukan warna yang paling mengekspresikan diri.

Dan walaupun PlayStation 4 sudah memasuki usia senja, Sony tidak ragu untuk terus menghadirkan varian-varian baru DualShock 4. Minggu ini, produsen memperkenalkan empat pilihan warna anyar, yaitu Electric Purple, Red Camouflage, Titanium Blue, dan Rose Gold. Mereka disiapkan buat menyambut musim gugur dan akan dirilis sebentar lagi.

DS4 1

Dari yang saya baca, toko retail di kawasan Amerika Serikat seperti GameStop sudah membuka gerbang pre-order unit-unit DualShock 4 tersebut, tetapi konsumen di Indonesia tentu mesti menunggu kehadirannya di toko-toko resmi, agar produk yang kita dapatkan mempunyai stiker ‘Produk Resmi Indonesia’. Melihat dari pengalaman sebelumnya, saya menduga Sony Indonesia akan menyediakan produk dalam jumlah cukup banyak.

DS4 2

Di blog PlayStation, Sony Interactive Entertainment memberi deskripsi untuk masing-masing warna.

Electric Purple: Warna cerah baru ini menyuguhkan dua tone ungu, membuat logo-logo tombol PlayStation putih di sana terlihat kontras.

Red Camouflage: Warna hitam, merah dan coklat dibubuhkan pada pola kamuflase khas PlayStation, dipadukan bersama teks dan icon perak.

Titanium Blue: Mengombinasikan bagian cover atas metalik dengan teks dan icon biru, lalu dipasangkan pada chassis biru muda di bawah.

Rose Gold: Mengusung finishing emas metalik dengan warna rose yang lembut demi mengedepankan kesan ramping dan canggih.

DS4 3

Jika Anda kebetulan memfavoritkan DualShock 4 Rose Gold, Sony turut menawarkan headset dengan skema warna serupa, dijadwalkan untuk meluncur di bulan November nanti. Performa dan spesifikasinya sendiri tidak berbeda dangan model standar. Sony menjanjikan ‘fitur-fitur audio yang dicintai para pemain’, kemudian mencantumkan logo-logo khas PlayStation di luar dan di dalam.

Keempat unit DualShock 4 akan mulai dipasarkan pada bulan September 2019, dijajakan seharga US$ 65. Di Indonesia, harganya mungkin sedikit lebih mahal dari versi yang sudah beredar. Rose Gold PlayStation Headset sendiri dibanderol di harga US$ 120.

DS4 4

Info Pada Paten Ungkap Controller PlayStation Berlayar Sentuh

Memulai kiprahnya sebagai unit controller alternatif untuk PlayStation pertama, DualShock akhirnya dipilih Sony buat jadi pendamping setia home console-nya. Namun dalam perjalanannya selama lebih dari dua dekade, rancangan DualShock tidak banyak berubah. Di penjelmaan keempatnya, Sony menambahkan touch pad, accelerometer, gyroscope dan light bar.

Dan berdasarkan informasi terkini, ada indikasi Sony Interactive Entertainment berencana untuk membubuhkan layar sentuh di unit kendali baru mereka. Laporan tersebut diungkapkan oleh situs DualShockers berdasarkan paten yang diajukan oleh sang console maker Jepang di United States Patent Office di bulan Oktober silam. Paten ini berisi data teknis, namun seorang user  Reddit menemukan eksistensi dari bagian touchscreen di sana.

Menurut deskripsi di paten, konsep desain perangkat ini tidak terlalu berbeda dari controller yang sudah ada: housing membentuk tubuh utama, ada dua buah bagian memanjang sebagai ekstensinya agar pengguna mudah menggenggam unit pengendali, lalu terdapat sebuah layar sentuh di permukaan teratas tubuhnya, berlokasi di antara kedua grip. Selanjutnya, tersedia dua set tombol diposisikan di dua area, lagi-lagi berada di samping touchscreen.

Dari penjelasan deskriptif tersebut, kita dapat mengintip cara departemen riset dan pengembangan Sony merancang produk. Tapi yang terpenting, kita juga bisa tahu kemiripan unit kendali baru itu dengan DualShock 4 – kecuali pada kehadiran layar sentuh. Tersedianya touchpad dan gyroscope di DualShock 4 memperluas cara pengguna berinteraksi dengan konten, bayangkan fitur baru apa yang dapat disajikan oleh touchscreen.

Setidaknya ada dua probabilitas yang mungkin terjadi berdasarkan info tersebut. Boleh jadi, controller ini diracik sebagai alternatif dari DualShock 4; atau kemungkinan keduanya ialah, perangkat itu merupakan penjelmaan teranyar dari DualShock buat menemani peluncuran console PlayStation next-gen. Tentu saja masih ada peluang ketiga: ia cuma sekadar eksperimen dan tidak dihadirkan jadi produk konsumen.

Membubuhkan layar sentuh di unit kendali untuk console sebetulnya bukanlah gagasan baru. Nintendo sempat menerapkannya di Wii U, lalu dahulu kala Sega juga pernah mencantumkan touchscreen di Dreamcast. Meski berbeda generasi, kedua perangkat ini punya satu kesamaan: mereka bukanlah produk yang sukses secara komersial.

Layar sentuh di controller memang membuat perangkat jadi unik, apalagi produk mengusung jenis panel berwarna. Tapi hal yang terpenting adalah, produsen harus menemukan fungsi esensial dari touchscreen yang bisa menambah kualitas pengalaman gaming, sehingga ia tak hanya jadi sekadar gimmick atau pengalih perhatian.

DualShock 4 vs. Controller Xbox One, Mana yang Terbaik Untuk Gamer PC?

Bagi gamer PC, keyboard dan mouse merupakan kombinasi ampuh untuk menikmati permainan video. Dua periferal ini menyajikan pengendalian yang akurat, responsif, dan mudah dikustomi-sasi. Tapi tentu saja ada sejumlah genre yang lebih nyaman cocok ditangani oleh gamepad. Dan saat ini, tersedia banyak sekali pilihan controller persembahan produsen aksesori PC.

Salah satu keunggulan Windows ialah kesiapannya menunjang gamepad berbeda, termasuk controller Xbox One dan DualShock 4. Windows 10 kompatibel langsung dengan gamepad Xbox One; dan meskipun Sony belum memberikan dukungan DS4 di PC secara resmi, sebuah software third-party memungkinkan gamer di platform tersebut untuk menggunakannya.

Di artikel ini, saya akan mencoba mengadu fitur serta kemampuan dari controller Xbox One ‘S’ dan Sony DualShock 4, dilihat dari sudut pandang penikmat game di PC. Kira-kira gamepad mana yang paling pas untuk mendampingi mereka?

 

Desain

Xbox One Controller

DualShock 4 versus Xbox One Controller 6

Controller khas console Xbox ini mendapatkan revisi desain bersamaan dengan peluncuran Xbox One S. Microsoft meng-upgrade-nya dengan grip bertekstur, namun tidak mengubah layout-nya. Anda tetap disuguhkan sepasang thumb stick asimetris yang diklaim ergonomis serta ideal dalam menyajikan permainan-permainan shooter, port-port fisik esensial, hingga dua pasang tombol trigger.

DualShock 4 versus Xbox One Controller 9

 

DualShock 4

DualShock 4 versus Xbox One Controller 1

 

Berbeda dari sang rival, versi paling baru DualShock 4 tidak mempunyai banyak distingsi dari varian yang menemani pelepasan PS4. Dari penampilannya saja, beberapa aspek membuatnya unggul dibanding controller Xbox One: desainnya lebih ramping, light bar membuat penampilannya tambah menarik, lalu terdapat touchpad yang dapat dimanfaatkan sebagai input mouse.

DualShock 4 versus Xbox One Controller 4

 

 

Kelengkapan

Baik Sony maupun Microsoft sepertinya berupaya menawarkan produk-produk ini dalam bundel yang ringkas. DualShock 4 dan controller Xbox One S sama-sama tidak dibekali kabel charge, namun solusinya, Anda bisa menggunakan kabel USB apapun. Satu poin minus untuk gamepad Microsoft tersebut adalah ketiadaan baterai rechargeable built-in. Bundel cuma disertai dua buah baterai AA Duracell Alkaline.

DualShock 4 versus Xbox One Controller 2

Jika membutuhkan baterai isi ulang resmi, Microsoft memang menyediakan Xbox One Play & Charge Kit. Namun versi asli aksesori ini sangat sulit ditemukan di Indonesia, dan harganya sangat mahal. Di sisi positifnya, tersedia alternatif third-party. Lalu dibanding DualShock 4, jika baterai di controller Xbox One rusak, proses penggantiannya jauh lebih simpel.

DualShock 4 versus Xbox One Controller 7

Salah satu kelebihan Xbox One controller di sisi kelengkapan ialah dukungan Bluetooth tanpa memerlukan dongle wireless. Sedangkan agar bisa menggunakan DualShock 4 tanpa kabel, Anda perlu membeli PS4 USB Wireless Adaptor untuk dipasangkan ke PC.

 

Penggunaan dan kompatibilitas

Xbox One Controller

DualShock 4 versus Xbox One Controller 8

 

Memasang controller Xbox One S di PC sangat mudah. Gamepad bisa tersambung secara wireless maupun lewat kabel. Untuk menggunakan mode wireless, Anda hanya tinggal memasang baterai, lalu mengoneksikan controller ke PC layaknya perangkat Bluetooth. Saya sendiri lebih menyukai sambungan kabel karena super-simpel dan saya tidak perlu memikirkan baterai walaupun fitur getaran diaktifkan terus. Tinggal pasang kabel USB-nya, dan Windows 10 akan segera membacanya.

Saat ini saya menggunakan kabel USB orisinal Xbox One yang dibeli terpisah, namun sepanjang pengalaman saya, Anda bisa menggunakan kabel USB ke microUSB apapun.

 

DualShock 4

DualShock 4 versus Xbox One Controller 10

 

Kapabilitas serta konektivitas DualShock 4 di PC tak begitu berbeda dari gamepad Xbox itu, namun ia tidak bisa segera dipakai. Pertama-tama, Anda harus mengintal software third-party DS4Windows. Software ini didesain untuk ‘menipu’ PC sehingga seolah-olah Anda menyambungkan controller Xbox 360, bukan DualShock 4. DS4Windows menyajikan UI yang bersih dan intuitif, memungkinkan sistem mengaktifkan rumble (getaran), memperkenankan Anda mengendalikan light bar, hingga memprogram ulang tiap tombolnya.

Selain harus menginstal software secara manual, kelemahan berikutnya dari pemakaian DualShock 4 di PC ialah port audio yang belum dapat berfungsi.

 

Harga

Lewat pencarian di internet, harga termurah DualShock 4 dan controller Xbox One S tidak jauh berbeda – hanya selisih Rp 10 ribu. DualShock 4 dapat dibeli seharga Rp 660 ribu, lalu gamepad Xbox One dibanderol Rp 670 ribu.

DualShock 4 versus Xbox One Controller 3

Aspek yang perlu dipertimbangkan juga adalah aksesori tambahannya: DualShock 4 membutuhkan wireless adaptor jika Anda ingin menggunakannya tanpa kabel, sedangkan controller Xbox One S memerlukan Xbox One Play & Charge Kit supaya Anda tidak lagi harus bongkar pasang baterai AA saat habis.

DualShock 4 versus Xbox One Controller 11

 

Kesimpulan

Menakar dari kacamata gamer PC, performa controller Xbox One dan DualShock 4 tampak seimbang, masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan. Buat saya, dukungan penuh Windows 10 ialah faktor unggulan di gamepad Microsoft itu, namun DualShock 4 dibekali dengan touchpad dan dihias oleh light bar.

Opini saya seperti ini: jika saat ini Anda masih belum menentukan pilihan, maka saya lebih cenderung menyarankan Anda buat membeli controller ‘new’ Xbox One karena alasan kemudahan pemakaian. Tetapi jika Anda kebetulan merupakan seorang gamer multi-platform yang menikmati permainan di PC dan juga PlayStation 4*, maka tidak ada alasan untuk membeli controller Xbox. Tinggal sambungkan saja DualShock 4 ke PC.

(*Saya berasumsi bahwa PS4 merupakan console yang lebih favorit di Indonesia dibanding Xbox One, mengingat layanan Xbox Live masih belum tersedia ‘secara resmi‘ di sini.)

Hori Onyx Adalah Controller Wireless PS4 Bagi yang Lebih Suka dengan Controller Xbox

Oktober lalu, Sony mengumumkan tiga controller PlayStation 4 berlisensi resmi dari tiga merek yang berbeda. Ketiganya memang dimaksudkan sebagai alternatif, akan tetapi kalau Anda lebih suka menggunakan controller tanpa kabel, maka opsi Anda satu-satunya masih terbatas pada DualShock 4 dari Sony sendiri.

Namun situasinya berubah sejak tanggal 15 Januari kemarin, tepatnya ketika Hori memperkenalkan controller terbarunya yang diberi nama Onyx. Selain mengantongi lisensi resmi dari Sony, Onyx ternyata juga bisa beroperasi secara wireless, memanfaatkan koneksi Bluetooth persis seperti DualShock 4.

Juga seperti DualShock 4, bagian tengah atasnya dihuni oleh sebuah touchpad, dan tombol-tombolnya pun tidak ada yang absen. Lalu apa keunikannya yang tidak bisa Anda dapat dari DualShock 4? Jawabannya tergantung apakah Anda pernah memainkan console platform sebelah (baca: Xbox) atau tidak.

Hori Onyx

Kalau pernah dan ternyata Anda suka dengan controller-nya, besar kemungkinan Anda akan lebih sreg dengan Hori Onyx ketimbang DualShock 4. Pasalnya, seperti yang bisa Anda lihat, kedua thumb stick-nya diposisikan asimetris, dan bahkan bentuk grip-nya pun mirip seperti controller Xbox One.

Singkat cerita, Hori Onyx adalah controller PS4 untuk mereka yang lebih suka dengan controller Xbox. Jauh sebelum ini memang sudah ada Nacon Revolution yang juga mengemas thumb stick menyilang, akan tetapi baru Hori Onyx yang menyandingkannya dengan konektivitas Bluetooth, tidak ketinggalan juga sepasang vibration motor.

Hori Onyx saat ini sudah dipasarkan, tapi baru di dataran Eropa saja, dan sejauh ini belum ada info akan ketersediaannya di kawasan lain. Untuk harga, Amazon.co.uk mematok harga £45, kurang lebih sama seperti banderol DualShock 4 di sana.

Sumber: PlayStation Blog dan Engadget.

Mobil Balap Nissan Ini Dapat Dikendalikan Sepenuhnya dengan Controller PlayStation

Kalau disuruh memilih, Anda lebih tertarik bermain mobil RC (remote control) atau game balap super-realistis macam Gran Turismo? Bagaimana kalau keduanya ternyata bisa dikombinasikan, sehingga Anda dapat mengendalikan mobil RC yang terasa realistis, begitu realistisnya sampai-sampai yang digunakan ternyata adalah mobil asli?

Itulah yang baru saja dilakukan oleh Nissan. Dalam rangka menyambut perilisan Gran Turismo Sport dan merayakan 20 tahun partisipasinya dalam game tersebut, Nissan menciptakan mobil balap yang dapat dikendalikan sepenuhnya menggunakan controller DualShock 4 milik PlayStation.

Mobil yang dimaksud adalah Nissan GT-R, yang telah dimodifikasi dan dijejali sederet robot, komputer dan sensor, hingga akhirnya bisa dikemudikan dari jauh. Nissan tak lupa menyematkan nama yang sangat pas untuk mobil istimewa ini, yakni Nissan GT-R /C – sebuah permainan kata-kata yang cerdas kalau menurut saya pribadi.

Nissan GT-R /C

Sosok yang sangat beruntung mengendalikannya adalah Jann Mardenborough, yang tidak lain merupakan salah satu pembalap andalan Nissan. Bertempat di sirkuit Silverstone, Jann menggenjot GT-R /C hingga mencapai kecepatan maksimum 211 km/jam selagi memonitor pergerakannya dari dalam helikopter yang mengikuti.

Total ada empat robot di dalam kabin GT-R /C yang bertugas mengoperasikan setir, transmisi, pedal gas dan rem. Di bagian belakangnya, tertanam enam komputer yang memberikan update kontrol hingga 100 kali per detiknya.

Controller DualShock 4 yang digunakan sendiri sama sekali tidak dimodifikasi. Controller hanya tersambung ke sebuah micro-computer yang menerjemahkan input kontrol dan meneruskannya sistem bawaan GT-R /C. Nissan tidak lupa memasangkan sensor Racelogic VBOX Motorsport yang bertugas meneruskan data kecepatan mobil ke sebuah layar di kokpit helikopter.

Nissan GT-R /C

Beralih ke sektor keamanan, Nissan menambatkan dua sistem pengaman terpisah yang beroperasi di frekuensi radio yang berbeda. Sistem ini ditujukan supaya dua operator ekstra dapat mengaktifkan rem dan mematikan mesin mobil andaikata Jann kehilangan kendali.

Silakan Anda tonton sendiri aksi Nissan GT-R /C dalam video di bawah, dan tolong jangan terlalu iri dengan Jann sampai kemudian benar-benar membencinya 🙂

Sumber: Nissan.

Di Steam Dev Days, Valve Bicara Masa Depan VR dan Pamerkan Controller Baru

Steam Dev Days ialah ajang tahunan yang diadakan penyedia layanan distribusi digital terbesar di dunia untuk mewadahi kegiatan sharing informasi, dari mulai strategi bisnis sampai teknologi. Dan sejak Valve mulai bermain di virtual reality, bidang ini juga jadi komponen penting di Steam Dev Deys. Dan di kesempatan kali ini, Valve mengungkap visi mereka mengenai masa depan VR.

Tak seperti acara gaming biasa, Steam Dev Days tidak terbuka untuk publik dan penyelenggara tak menyediakan live stream. Itu berarti, kita hanya bisa mengandalkan posting Twitter ber-hashtag  #SteamDevDays. Headset VR high-end mungkin sudah tersedia berbulan-bulan lalu, namun ‘balapan’ baru benar-benar dimulai di bulan ini, ditandai dengan pelepasan PSVR, serta dilangsungkannya Oculus Connect 3, dan tentu saja Steam Dev Days.

Valve sempat mengungkap bahwa teknologi tracking SteamVR mereka telah diadopsi oleh lebih dari 300 perusahaan buat beragam kegunaan, mayoritas produk segera diungkap atau diluncurkan di 2017. Untuk tahun ini, fokus para perusahaan teknologi adalah mencoba membawa pemakaian perangkat virtual reality ke luar ruangan; lalu di tahun depan, kita akan melihat peluncuran perangkat-perangkat VR baru beserta teknologi pelengkapnya.

Steam Dev Days 2016 1

Salah satu hal paling menarik di acara konferensi developer selama dua hari ini adalah penampakan unit prototype motion controller baru Valve untuk SteamVR. Detail mengenainya masih minim, tapi dari foto, penampilan device menyerupai versi mini controller HTC Vive. Ia mempunyai kait serta tersambung ke strap, dan lewat cara ini, Anda bisa melepas genggaman tanpa membuat controller terjatuh.

Valve menempatkan touchpad bundar berpermukaan cekung di modul kepala controller. Rancangan ini memudahkan user dalam menakar posisi jempol di touchpad. Saya belum dapat memastikan apakah objek lonjong di sisinya merupakan tombol, tapi saya melihat ada titik-titik sensor di bagian depan.

Steam Dev Days 2016 2

Masih berbicara soal input kendali, Valve juga berencana menghadirkan dukungan DualShock 4 di Steam. Via API buatan mereka, sang developer mengklaim performanya mampu menyerupai Steam Controller. Meskipun DualShock 4 sudah kompatibel ke PC, menurut Valve, masih ada banyak kelemahan di sana. Mereka bermaksud menyempurnakannya dengan menyederhanakan proses komunikasi antar device.

Di Steam Dev Days 2016, Valve juga mengumumkan bahwa koleksi game di Steam telah melewati angka 10.000 judul – tersedia untuk Windows, OC dan Mac. Dukungan buat VR sendiri memang belum lama tiba di Steam, diperkenalkan enam bulan lalu. Menariknya, developer sudah merilis 600 lebih ‘pengalaman’ virtual reality di sana.

Via PC Gamer & VentureBeat. Sumber: Gamasutra.