Tag Archives: e-commerce

Overview on one of the most lucrative industry vertical in Indonesia

SawitPro

SawitPRO Tangani Isu Upstream Petani Kelapa Sawit dengan Solusi Digital

Minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) merupakan salah satu komoditas ekspor unggulan Indonesia. Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor CPO mencapai $29,62 miliar pada 2022, naik 3,56% dari tahun sebelumnya. Sementara kapasitas ekspornya 26,22 juta ton.

Menariknya, perkebunan kelapa sawit di Indonesia didominasi oleh 3 juta petani kecil (swadaya/smallholders) dengan persentase sekitar 40%, sisanya dimiliki oleh pemerintah dan swasta. Petani swadaya ini umumnya memiliki lahan kurang dari 25ha.

Walau prospektif secara industri, namun dalam realitasnya mereka tidak memiliki pengetahuan yang cukup untuk budidaya kelapa sawit sesuai standar good agriculture practice (GAP) yang diterapkan oleh lahan kelapa sawit milik pemerintah/swasta, seperti lahan yang sesuai untuk di tanam sawit, penggunaan bibit, pupuk, dan usaha lainnya untuk meningkatkan produktivitas lahan mereka.

Bahkan untuk pemasarannya, mereka hanya memiliki alternatif menjualnya melalui tengkulak dengan harga yang rendah. Tantangan hulu inilah yang ingin dicoba selesaikan oleh SawitPRO dengan tiga solusi yang dihadirkan:

  1. Anggota SawitPRO: untuk pemilik bisnis mengelola usahanya secara efisien, seperti pantau kinerja pekerja, konsultasi dengan Dokter Sawit, beli kebutuhan perkebunan dan kebutuhan sehari-hari, dan program loyalitas dari Sawit Poin,
  2. Pekerja SawitPRO: catat aktivitas pekerja secara rutin,
  3. Petani SawitPRO: catat aktivitas, laporan pendapatan, biaya dan keuntungan, hitung estimasi hasil panen menggunakan kalkulator pintar, pantau harga CPO internasional.
  4. Partner SawitPRO: berbentuk situs untuk meningkatkan loyalitas pemasok melalui laporan real-time, campaign yang disesuaikan, dan distribusi insentif.

Ketiga aplikasi di atas terintegrasi dengan tiga solusi pendukung, yakni:

  1. Sawit Poin: menumbuhkan loyalitas melalui berbagai program insentif,
  2. Toko Sawit: platform marketplace untuk kebutuhan perkebunan kelapa sawit dan kebutuhan sehari-hari,
  3. Dokter Sawit: konsultasi online (berbasis AI Chatbot melalui WhatsApp dan telekonsultasi) untuk meningkatkan kualitas TBS (Tandan Buah Segar), serta kunjungan lapangan dari ahli agronomi yang berpengalaman untuk meningkatkan produktivitas panen dan pengelolaan lahan.
(kanan) CEO SawitPRO Abhishek Singh / SawitPRO

Sebelum meluncurkan ketiga produk di atas, startup yang digawangi oleh Abhishek Singh ini melakukan banyak riset langsung di lapangan dan berdiskusi dengan petani kecil di Riau selama beberapa waktu. Sebagai catatan, provinsi ini merupakan perkebunan kelapa sawit terluas di Indonesia dengan luas 3,49 juta ha atau 20,75% dari total luas nasional pada 2023.

“Siapapun bisa buat aplikasi. Tantangannya buat adu buat aplikasi yang terkini dan tercanggih, tapi bagaimana membuat solusi yang benar-benar menjawab masalah di lapangan. Aplikasi itu harus mudah digunakan, dimengerti, dan berguna,” terangnya kepada DailySocial.id.

Abhishek bukan orang baru di dunia kelapa sawit, sebelumnya ia pernah bekerja dan menduduki posisi penting di RGE (Royal Golden Eagle) Group, grup bisnis berbasis sumber daya alam milik pengusaha Sukanto Tanoto. Di sana ia juga menjabat di anak-anak usahanya seperti APRIL, Asian Agri, dan Apical.

Menurut pandangannya, kesenjangan pengetahuan petani swadaya dalam budidaya sawit sangat jauh dari SOP yang biasa dilakukan oleh lahan sawit milik swasta. Alhasil produktivitasnya kalah jauh.

“Kami mengambil best practice dari industri perkebunan, kapan waktu yang tepat untuk panen, kapan untuk pruning, dsb. Mereka bisa akses seluruh informasi tersebut, sekaligus beli pupuk di e-commerce SawitPRO. Jadi petani bisa mengurangi cost, produksi lebih banyak, produktivitas pun meningkat.”

Ia meyakini, pendekatan ini mampu menjawab masalah di seluruh aspek di hulu yang selama ini dihadapi di lapangan. Terlebih momentum pasca-pandemi dinilai cukup tepat untuk masuk ke komoditas ini, lantaran terjadi peningkatan penetrasi internet. Pemain di ekosistem tidak lagi menggunakan feature phone dalam kesehariannya, sehingga kenaikan literasi digital ikut terdampak. “Jadi secara timing, kami cukup beruntung.”

Target SawitPRO

Di umur baru satu tahun ini, SawitPRO berencana untuk ekspansi wilayah, seperti Sulawesi, Jambi, dan Sumatera Utara. Dua provinsi terakhir masuk sebagai 10 provinsi dengan perkebunan kelapa sawit terluas di Indonesia. Di samping itu, menggaet akademisi dari universitas untuk menciptakan lebih banyak aktor di dalam ekosistem rantai pasok kelapa sawit demi menciptakan industri kelapa sawit yang berkelanjutan.

Saat ini, SawitPRO beroperasi di Riau dengan kantor pusat di Jakarta. Berbagai kemitraan telah dijalin dengan ekosistem, seperti gaet lebih dari 10 ribu petani swadaya, 12 Toko Tani, 49 DO agen, dan sebanyak 379 ribu mt produksi TBS telah dihasilkan.

Model bisnis yang dipakai SawitPRO adalah paket berlangganan, ada biaya yang dibayarkan oleh pemilik bisnis. Tidak disebutkan nominal biaya berlangganan ini. Abhishek hanya memastikan, perusahaan mampu menghasilkan pendapatan yang positif pada tahun pertama.

Oleh karenanya, seiring dengan target yang besar, ia menargetkan SawitPRO dapat cetak laba setidaknya pada tahun ini dengan tim yang efisien, sekitar 70 orang.

“Kami ingin menjadi startup yang fokus cetak profit di hari pertamanya karena kami tidak ingin ada di situasi yang harus memecat karyawan di kemudian hari. Tahun pertama memang sulit, tapi tahun ini setidaknya bisa cetak profit walau nominalnya kecil.”

Walau tidak dirinci lebih jauh, Abhishek mengungkapkan SawitPRO sudah memiliki investor eksternal untuk mendukung operasional di hari-hari pertamanya.

Application Information Will Show Up Here

SIRCLO dan Shopify Umumkan Kolaborasi Solusi untuk Perkuat Pasar Lokal

Dua startup di sektor e-commerce, SIRCLO dan Shopify mengumumkan kemitraan strategis untuk memperkuat platformnya dan dapat mengakomodasi berbagai kebutuhan bisnis di Indonesia. Dalam kesepakatan tersebut, Shopify akan mengintegrasikan infrastruktur teknologi miliknya dengan layanan teknologi SIRCLO, yakni SWIFT Omnichannel.

Disampaikan dalam keterangan resminya, keduanya berupaya mentransformasikan pengalaman ritel online agar dapat disesuaikan dengan kebutuhan di pasar yang terus berubah. Kolaborasi ini juga disebut mampu melayani bisnis di berbagai skala, mulai dari pemula, menengah, hingga perusahaan besar.

“Tujuan kami adalah menyederhanakan operasi dan pengelolaan pada perdagangan ritel untuk seterusnya,” tutur Bharati Balakrishnan selaku Country Head & Director untuk Shopify India dan Asia Tenggara.

Balakrishnan menambahkan, kolaborasi ini memberikan solusi lokal, komprehensif, dan terukur bagi pemilik usaha kecil dan menengah, serta perusahaan besar yang mengelola bisnis di seluruh marketplace dan memiliki situs web D2C.

Sebagai informasi, SIRCLO adalah startup e-commerce enabler yang menawarkan solusi di segmen enterprise, entrepreneur, dan new retail. Berdasarkan keterangan di situs resminya, solusi SIRCLO telah digunakan oleh sekitar 1000 korporasi, 1 juta pemilik usaha, dan menjangkau 25 juta pengguna akhir.

Sementara, Shopify adalah platform e-commerce dan website builder asal Kanada dan beroperasi di Indonesia sejak 2013. Di global, Shopify telah menjangkau jutaan merchant dari 17 negara.

Lokalitas untuk jangkau global

Lebih lanjut, pihaknya menjelaskan sejumlah keuntungan yang dapat diperoleh pelaku bisnis lewat solusi terintegrasi SIRCLO dan Shopify, antara lain:

    • Toko online dapat disesuaikan dengan identitas merek mereka.
    • Tools untuk membantu menyederhanakan kegiatan operasi.
    • Jangkauan global bagi pelanggan dan digital marketing tool yang diklaim tepat sasaran.
    • Peningkatan keterikatan dan loyalitas pelanggan.
    • Teknologi yang diklaim scalable dan mampu mendukung perusahaan terkemuka di kawasan global.

Kemitraan ini berfokus pada pelokalan,  SIRCLO mengaku memiliki pemahaman mendalam tentang kebutuhan pasar lokal. Maka itu, kolaborasi ini menjadi strategi Shopify untuk mengakomodasi kebutuhan khusus bisnis dan konsumen di Indonesia lewat pendekatan solusi pemasaran digital, metode pembayaran hingga jasa ekspedisi.

“Dengan sepuluh tahun keahlian SIRCLO di bidang e-commerce Indonesia, kami bertekad memberikan layanan unggul yang disesuaikan dengan kebutuhan unik pasar lokal. Kami memastikan pelaku ritel online di Indonesia punya akses terhadap kapabilitas commerce global,” ungkap CTO SIRCLO Muliadi Jeo.

Sektor e-commerce masih menjadi penggerak ekonomi digital di Indonesia dengan proyeksi kontribusi 75% dari total Gross Merchandise Value (GMV) $110 miliar pada 2025 berdasarkan laporan e-Conomy SEA 2023. Sementara, jumlah UMKM di Indonesia yang telah go digital tercatat telah mencapai 22,68 juta.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here
E-commerce Indonesia 2024

Outlook E-commerce 2024: Akankah Jadi Tahun Realisasi Keuntungan?

2023 seolah menjadi tahun terjal yang dihadapi industri e-commerce Indonesia. Berbeda dengan sebelumnya, saat pelaku e-commerce masih mengeksplorasi layanan, fitur, dan model bisnis — kini mereka fokus untuk mencapai keuntungan.

Pada tahun ini, sektor e-commerce diestimasi menyumbang Gross Merchandise Value (GMV) sebesar $62 miliar berdasarkan laporan e-Conomy SEA 2023. Secara total, GMV ekonomi digital Indonesia diproyeksikan tembus $110 miliar pada 2025 dengan porsi 75% masih disetor oleh e-commerce. Jelas menandakan sektor ini masih menjadi motor penggerak ekonomi digital di Indonesia.

GMV E-commerce Indonesia (dalam miliar dolar) / Sumber: e-Conomy SEA 2023

Ketua Umum Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA) Bima Laga menilai pelaku industri kini memantapkan fokus layanan/produk dan model bisnis yang tepat. Dalam skala makro, ruang pertumbuhannya juga masih sangat besar mengingat penetrasi e-commerce diperkirakan baru sekitar 20%.

Peningkatan penetrasi e-commerce sejalan dengan kenaikan penetrasi internet di Indonesia yang diproyeksi mencapai 70%-80%. Bima menyebut masih banyak wilayah di luar tier 1 yang belum terjangkau atau belum pernah berbelanja online. Laporan e-Conomy SEA 2021 sempat mencatat ada sekitar 21 juga pengguna internet baru saat pandemi, sebanyak 72% berasal dari luar kota besar.

Dinamika di 2023

Dalam perkembangannya selama lebih dari 10 tahun, industri e-commerce telah mengeksplorasi berbagai pendekatan, mulai dari B2C, B2B, atau C2C. Selama periode itu, ada hampir 10 platform e-commerce gulung tikar karena tak mampu bersaing dalam jangka panjang, sebut saja Blanja.com, Elevenia, dan JD.id.

Kini industri e-commerce menyisakan lima pemain teratas antara lain Shopee, Tokopedia, Lazada, Blibli, dan Bukalapak dengan fokus utama memperkuat bisnis inti dan mencapai keuntungan tahun ini. Berbagai upaya telah diambil untuk mendorong efisiensi lewat restrukturisasi karyawan dan pengurangan bakar uang pada promo belanja dan subsidi ongkos kirim.

Sorotan kami di sepanjang 2023:

  • Grup GoTo memangkas hampir 2.000 karyawan selama dua tahun terakhir, dilanjutkan dengan spinoff aplikasi GoPay (unit keuangan) dan divestasi GoPlay dan GoTix (unit bisnis hiburan).
  • Sejak tahun lalu, Shopee pivot strateginya untuk fokus mengejar profitabilitas dibandingkan pertumbuhan bisnis; juga telah merumahkan lebih dari 500 karyawan pada awal tahun ini.
  • Bukalapak melakukan PHK gelombang kedua pada akhir Juli 2023; lini bisnis Mitra masih jadi fokus utama, sedangkan di lini Marketplace, fokus pada produk yang punya take rate dan margin tinggi, yakni produk digital (pulsa dan game).
  • Blibli masih menggenjot ekspansi gerai omnichannel untuk mengakomodasi pesanan di berbagai kanal penjualan, termasuk penambahan 14 gerai consumer electronic dan gudang baru dengan dukungan AI untuk menghemat pengemasan barang.

Dalam pernyataan resminya, manajamen GoTo sempat mengungkap perubahan strateginya dengan fokus pada segmen budget consumer dan menekan insentif biaya pengiriman dengan memanfaatkan kapabilitas logistik sendiri. Strategi ini ditempuh untuk menjaga pangsa pasarnya, tetapi berdampak terhadap penurunan GTV e-commerce sekitar 9% (YoY) di Q3 2023.

Strategi efisiensi ini dirasa belum dapat merealisasikan keuntungan mengingat Blibli, Bukalapak, dan GoTo masih mencatatkan kerugian bersih dan EBITDA disesuaikan negatif, setidaknya hingga Q3 2023.

Platform EBITDA yang disesuaikan
Blibli -Rp817 miliar
Bukalapak -Rp95 miliar
Tokopedia -Rp974 miliar
Shopee (Asia) -$306,2 juta

Sumber: Laporan keuangan Q3 2023

“Dulu industri masih mengeksplorasi model bisnis dan fitur, sekarang lebih mengarah ke marketplace. Pemain e-commerce terus fokus mengembangkan revenue channel yang pas untuk meningkatkan profitabilitasnya, harus fokus di channel apa. Saya melihat offline dan online akan berjalan beriringan, mereka harus memanfaatkan semua channel,” tutur Bima saat dihubungi DailySocial.id.

Lanskap e-commerce di 2024

Resminya kemitraan GoTo dan TikTok untuk menggabungkan bisnis e-commerce menjadi salah satu aksi korporasi yang tak terduga jelang penutupan tahun ini. Kemitraan strategis ini adalah buntut pelarangan TikTok untuk memfasilitasi transaksi jual-beli di platform media sosialnya.

Bagaimana kongsi Tokopedia-TikTok dapat mengubah lanskap dan persaingan industri e-commerce di tahun 2024?

Sejak beberapa tahun terakhir, Shopee terus memimpin transaksi yang ikut terdongkrak berkat fitur live shopping. Berdasarkan laporan Momentum Works di 2022, Shopee mendominasi perolehan GMV sebesar $47,9 miliar di Asia Tenggara, diikuti Lazada ($20,1 miliar), Tokopedia ($18,4 miliar), Bukalapak ($5,3 miliar), TikTok Shop ($4,4 miliar), dan Blibli ($2,2 miliar).

TikTok diketahui berupaya menguasai dominasinya di Asia Tenggara melalui layanan e-commerce, Indonesia menjadi pasar utamanya. Compas Market Insight mencatat TikTok Shop membukukan penjualan produk FMCG hingga Rp1,33 triliun pada periode 1 September 2023-1 Oktober 2023 (sebelum ditutup). TikTok juga punya basis pengguna besar di Indonesia, yakni sekitar 125 juta pengguna.

Nailul Huda, Direktur Ekonomi Digital di Center of Economic and Law Studies (CELIOS) menyoroti dua poin besar dari kemitraan strategis GoTo dan TikTok. Pertama, langkah strategis ini untuk mengalahkan Shopee yang saat ini menduduki pangsa teratas e-commerce di Indonesia. Kedua, upaya untuk mengembalikan pengalaman bermedia sosial sekaligus berbelanja online. 

“[Namun], dampaknya bagi industri, [kemitraan] ini akan menciptakan [gap] yang jauh dengan kompetitor lainnya, seperti Lazada, Blibli, apalagi Bukalapak. Persaingan akan mengerucut antara Shopee dan Tokopedia dengan ekosistem milik masing-masing. Siapa yang punya ekosistem paling komplit dan disukai pengguna, mereka akan memenangkan persaingan,” jelasnya dihubungi DailySocial.id. 

Masuknya TikTok ke e-commerce lokal secara langsung mengindikasikan rivalitas kuat dari grup raksasa internet global, yakni ByteDance (Tiongkok) dan Sea Group (Singapura). Sementara, dari kacamata GoTo, kolaborasinya dengan TikTok dapat mendorong bisnis Tokopedia untuk menyeimbangkan segmen traditional e-commerce dan transaksi yang bersifat impulsif.

Dari sudut pandang konsumen, pengalaman tersebut dapat meningkatkan jumlah dan loyalitas pengguna bagi platform masing-masing. Tinggal bagaimana Tokopedia dan TikTok saling mensinergikan fitur dan layanannya dalam satu aplikasi. “Selama ini, Tokopedia punya ekosistem yang cukup lengkap dan besar, dari pembayaran hingga logistik. Namun, salah satu kelemahan di Tokopedia adalah fitur live shopping-nya masih kalah dari Shopee,” tambah Huda.

Fenomena live shopping marak diminati di Indonesia karena didorong faktor viralitas dan harga yang murah. Tren ini pertama kali dipopulerkan oleh Alibaba pada 2016 yang berhasil menarik lebih dari 500 juta penonton. McKinsey, dalam laporannya, mencatat GMV dari live shopping oleh brand dan influencer pada periode 2017-2020 tumbuh hingga 280% p.a.

TikTok Shop Tokopedia
“Beli Lokal” jadi uji coba awal kemitraan Tokopedia dan TikTok

Terlepas itu semua, Huda menilai bahwa pemerintah perlu melakukan penyesuaian aturan yang sudah ada, merujuk pada Permendag No. 31 Tahun 2023 yang baru diterbitkan beberapa bulan lalu. Ia mengkhawatirkan kesepakatan dua pemain dominan ini bisa memicu gap yang tebal antar platform Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PMSE) lainnya.

Ia berujar, penyesuaian ini diperlukan untuk menekan potensi predatory pricing sehingga  dapat melindungi UMKM atau pedagang offline. Aturan terkait kategori produk impor dan minimum harga telah dimuat dalam Permendag yang baru, tetapi perlu penyesuaian pada pengetatan impor. Misalnya, penambahan tagging produk di seluruh platform PMSE, tidak hanya Tokopedia, TikTok, atau Shopee.

“Inovasi yang semakin cepat akan menciptakan model bisnis yang selalu diperbarui dan menyentuh langsung ke masyarakat. Regulasi yang terlalu tebal akan membuat regulator kebingungan menempatkan posisi platform. Jangan sampai posisi Tiktok dan Tokopedia bermasalah ke depannya. Perlu ada penyesuaian regulasi, terutama terkait jenis perizinan.”

TikTok Shop Tokopedia

TikTok Shop Mulai Integrasi Bisnis E-commerce dengan Tokopedia

TikTok dan Tokopedia mengumumkan kolaborasi pertama dalam kampanye Beli Lokal bertepatan pada Hari Belanja Nasional (Harbolnas) 2023, setelah mengumumkan kemitraan strategis pada kemarin (11/12).

Per hari ini (12/12), tampilan TikTok Shop sudah berbeda. Ditelusuri lebih jauh oleh DailySocial.id, di menu Shop dalam halaman utama TikTok, kini bernuansa hijau ala Tokopedia berisi katalog produk-produk yang dapat dibeli konsumen. Akun-akun penjual dapat ditelusuri lebih jauh isi katalog mereka, serasa seperti belanja di platform e-commerce pada umumnya.

Sebelum TikTok Shop dilarang, menu Shop ini diisi dengan produk-produk yang sudah terpersonalisasi sesuai minat pengguna, baik yang sering dicari di mesin pencarian, maupun sering dibeli. Diselipkan juga para penjual-penjual yang sedang sedang live stream pada saat itu.

Sementara itu, “keranjang kuning” yang ada di menu utama TikTok juga sudah kembali berfungsi untuk transaksi. Pengalaman yang ditawarkan tidak jauh berbeda dari sebelum TikTok dilarang. Pengguna dapat langsung memilih katalog produk saat penjual live streaming dan menyelesaikan transaksi di dalamnya.

Di sela-sela konferensi pers kampanye Beli Lokal, CEO PT GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) Patrick Walujo menyampaikan tujuan utama dari kerja sama ini adalah menggairahkan bisnis e-commerce Tokopedia. Namun transisi ini butuh waktu dan yang sekarang terjadi adalah masa percobaan. “E-commerce [TikTok Shop] jadi Tokopedia dan transaksinya akan terjadi di Tokopedia,” ujarnya.

Dia melanjutkan, “Kalau bisnis Tokopedia dan TikTok makin besar, kita [GoTo] juga punya banyak keuntungan karena ada Gopay, GoTo Financial ikut besar juga. Kalau makin banyak order, kan bisa juga diantar dengan Gojek.”

Periode uji coba ini rencananya akan berlangsung selama tiga sampai empat bulan, yang dilaksanakan dengan konsultasi dan pengawasan dari kementerian serta lembaga terkait. Program yang akan diluncurkan di masa uji coba ini adalah kampanye Beli Lokal dimulai pada 12 Desember 2023 bertepatan dengan Harbolnas.

Patrick menjadi ketua komite untuk memfasilitasi transisi dan integrasi, dengan dukungan dari perwakilan PT Tokopedia dan TikTok.

Presiden Tokopedia Melissa Siska Juminto menuturkan, dalam masa uji coba ini pihaknya memfokuskan pada dukungannya pada UMKM lokal dengan membuat sejumlah program bersama dari hulu ke hilir, yakni:

  1. Pembinaan UMKM Produsen, yang bergerak pada usaha kain tradisional, kopi, dan buah kering,
  2. Program Terintegrasi: Pelatihan peningkatan produksi (dukungan teknologi, modernisasi, operasional toko); Dukungan promosi digital (promosi melalui livestream, video pendek, kampanye khusus di online platform); Dukungan kreator (program afiliator produk lokal),
  3. Pengembangan SDM teknologi untuk talenta, kurikulum IT di berbagai kampus,
  4. Promosi produk lokal di pasar internasional, yang bergerak di industri pakaian, makanan kemasan, aksesoris, dan batu akik.

“Ini jalannya panjang dan ini baru tahap uji coba jadi kami akan bekerja sama erat dengan Kemendag untuk mendapatkan compliance, audit, dan sebagainya,” katanya.

Dalam sambutannya, Direktur Eksekutif E-Commerce TikTok Indonesia Stephanie Susilo menyampaikan selama dua tahun terakhir, TikTok di Indonesia terus menghadirkan pengalaman belanja yang terus bertumbuh. Sebanyak 6 juta bisnis lokal dan hampir 7 juta kreator telah menggunakan platform-nya untuk menghidupi mereka.

“Sebanyak 90 ribu penjual dan kreator telah terlibat dalam berbagai seminar yang diadakan TikTok untuk membantu mereka mengembangkan bisnis. Di Indonesia, UMKM memainkan peran besar dalam ekonomi. Kami menggunakan kemampuan inovatif kami untuk membantu UMKM di Indonesia,” katanya.

Dia melanjutkan, “Sejatinya Harbolnas adalah inisiatif pemerintah untuk menumbuhkan ekonomi digital. Semangat Harbolnas sangat berarti bagi kami dan menandai tonggak sejarah yang terlupakan. [..] Tidak hanya diskon, komunitas bisa memanfaatkan ekosistem konten TikTok agar bisa memberikan perhatian lebih besar.”

Dalam kesempatan ini juga turut dihadiri oleh Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan. Dia bilang, penopang ekonomi di Indonesia itu adalah UMKM. Jika Indonesia mau jadi negara maju di 2045, kata kuncinya adalah UMKM yang naik kelas. “Makanya perhatian, keberpihakan political will untuk melindungi bidang ini harus sungguh-sungguh dilakukan,” kata dia.

“Perkembangan teknologi ini mau tak mau mengharuskan kita berusaha dengan sistem yang baru. UMKM offline mau tidak mau harus menghidupi perkembangan. Peran pemerintah mengatur dan menata agar perkembangan teknologi yang dipakai bisa jadi solusi win-win,” tambahnya

Jadi pemegang saham pengendali

Seperti diketahui, Tokopedia dan TikTok Shop Indonesia akan bergabung dan beroperasi di bawah naungan PT Tokopedia. Transaksi ini ditargetkan rampung pada kuartal I 2024. Ada beberapa poin penting yang diungkap dalam keterbukaan informasi BEI, yakni:

  1. Tokopedia membeli aset berupa kontrak bisnis dan hak eksklusif unutk memiliki dan mengoperasikan TikTok Shop di Indonesia dari TikTok dengan nilai pembelian sejumlah $340 juta.
  2. Perjanjian pengambilalihan saham sehubungan dengan rencana investasi dari TikTok kepada Tokopedia sebesar $840 juta. Dana ini akan digunakan untuk mengambil bagian dan membayar secara penuh atas saham baru yang dikeluarkan Tokopedia.
  3. Sebagai bagian dari rencana investasi, Tokopedia juga akan menerima Promissory Note dari TikTok sebesar $1 miliar. Surat utang ini nantinya dapat digunakan untuk kebutuhan modal kerja Tokopedia di masa mendatang.

“Apabila Rencana Investasi ini dapat diselesaikan oleh para pihak, hal ini akan menyebabkan TikTok menjadi pemilik dari 75,01% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh di Tokopedia dan kepemilikan Perseroan menjadi 24,99% di Tokopedia,” tulis manajemen GoTo Group.

“Namun demikian, para pihak telah sepakat bahwa kepemilikan Perseroan di Tokopedia tersebut tidak akan terdilusi lebih lanjut dikarenakan pendanaan di masa depan dari TikTok.”

Promissory note dikenal dengan istilah surat sanggup bayar yang di dalamnya terdapat dua pihak yakni, pihak penerbit dan pihak investor. Isi dari surat ini biasanya berupa pernyataan kesanggupan tanpa adanya syarat apapun untuk membayar uang kepada pihak yang tercantum dalam surat.

Application Information Will Show Up Here
TikTok dan GoTo bersinergi membangun bisnis e-commerce melalui PT Tokopedia

Sah, GoTo dan TikTok Resmi Gabungkan Bisnis E-commerce

Satu hari menjelang Harbolnas 12.12, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (IDX: GOTO) dan TikTok akhirnya resmi mengumumkan kemitraan strategis mereka yang dipastikan akan memboyong kembali layanan TikTok Shop. Kemitraan ini disebut akan memperkuat pertumbuhan ekonomi digital, terutama UMKM di Indonesia.

Dalam kesepakatan tersebut, bisnis Tokopedia dan TikTok Shop Indonesia akan bergabung dan beroperasi di bawah naungan PT Tokopedia. Transaksi ini ditargetkan rampung pada kuartal I 2024. Adapun, dalam transaksi ini, Goldman Sachs bertindak sebagai penasihat keuangan untuk Grup GoTo.

Berikut rangkuman poin utama dari kemitraan strategi GoTo dan TikTok:

  • TikTok akan berinvestasi sebesar $1,5 miliar (sekitar Rp23,4 triliun) sebagai komitmen jangka panjang untuk mendukung operasional PT Tokopedia, tanpa ada dilusi pada kepemilikan GoTo di Tokopedia.
  • Dalam keterbukaan informasi di BEI, disepakati perjanjian pengambilbagian saham pada 10 Desember 2023 terkait investasi TikTok di Tokopedia senilai $840 juta (sekitar Rp13,8 triliun). Investasi ini akan digunakan untuk mengambil bagian dan membayar penuh saham baru yang diterbitkan Tokopedia.
  • Apabila rencana investasi tersebut rampung, TikTok akan menguasai kepemilikan saham hingga 75,01% atas Tokopedia, sedangkan GoTo mempertahankan kepemilikan saham sebesar 24,99% di Tokopedia.
  • Fitur layanan belanja dalam aplikasi TikTok di Indonesia akan dioperasikan dan dikelola oleh PT Tokopedia.
  • Penggabungan bisnis Tokopedia dan TikTok Shop menjadi strategi untuk membawa keuntungan finansial bagi induk usaha, termasuk menjangkau pasar lebih luas bagi anak usaha lainnya, yakni GoTo Financial dan Gojek (on-demand).

 

“Kesepakatan ini sejalan dengan langkah Grup GoTo untuk memperkuat posisi keuangan dan memperluas cakupan pasar (total addressable market). GoTo juga akan menerima aliran pendapatan dari Tokopedia sejalan dengan skala dan pertumbuhan perusahaan tersebut,” demikian pernyataan resmi GoTo yang diterima pada Senin (11/12).

Uji coba kemitraan strategis

Sebagai tahap awal, kemitraan strategis ini dimulai lewat program uji coba Beli Lokal dimulai pada 12 Desember 2023 bertepatan dengan Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas). Periode uji coba ini dilaksanakan dengan konsultasi dan pengawasan dari kementerian serta lembaga terkait.

Lewat penggabungan kedua bisnis tersebut, lebih dari 90% merchant yang merupakan UMKM ini dikatakan akan mendapat dukungan dari kombinasi berbagai program TikTok, Tokopedia, dan Grup GoTo antara lain:

  1. Promosi produk-produk Indonesia serta huluisasi UMKM yang dapat meningkatkan kapasitas dan kompetensi pelaku UMKM Indonesia melalui program komprehensif mulai dari hulu (tahap produksi) sampai ke hilir.
  2. Dukungan pemasaran, branding, dan praktik bisnis berkelanjutan bagi pedagang, serta mendukung pelaku usaha lokal untuk mempromosikan produknya di pasar internasional.
  3. Membuka pusat pengembangan talenta digital dan memastikan lokapasar yang memungkinkan persaingan bisnis yang sehat.

Untuk memastikan keberlanjutan langkah PT Tokopedia dalam mendorong perkembangan ekonomi digital nasional, akan dibentuk komite untuk memfasilitasi transisi dan integrasi yang diketuai oleh Patrick Walujo, dengan dukungan dari perwakilan PT Tokopedia dan TikTok.

“Ke depannya, TikTok, Tokopedia, dan Grup GoTo berkomitmen memberikan manfaat lebih luas bagi para pelaku UMKM di Indonesia dengan memanfaatkan platform e-commerce, dan mendorong penciptaan jutaan lapangan kerja baru dalam lima tahun mendatang.”

Application Information Will Show Up Here
ZALORA, platform e-commerce khusus fesyen dan gaya hidup, masuk ke solusi B2B, One Stock Solution (1SS) dan Fulfillment by Zalora (FBZ)

ZALORA Rambah Segmen B2B Demi Tingkatkan Profitabilitas, Sekaligus Tunjuk CEO Baru

ZALORA, platform e-commerce khusus fesyen dan gaya hidup, memperkenalkan layanan B2B sebagai jalur bisnis baru demi mendongkrak posisinya sebagai perusahaan yang keberlanjutan. Ada empat solusi yang ditawarkan, yakni E-Fulfillment, Data, Marketing, dan E-Distribution. Solusi ini merupakan bagian dari expertise induk Zalora, Global Fashion Group (GFG).

Pada saat yang bersamaan, ZALORA juga memperkenalkan Aasish Midha sebagai CEO dan Managing Director untuk ZALORA Indonesia & Filipina. Midha menggantikan Anthony Fung yang sudah menjabat di ZALORA Indonesia sejak 2015. Midha sudah bergabung di ZALORA selama lima tahun, posisi terakhirnya adalah Revenue Director ZALORA Filipina.

Di bawah kepemimpinannya, ia akan memperkuat brand identity ZALORA yang telah solid dibangun selama lebih dari satu dekade, dengan memperluas jangkuan melalui pertumbuhan yang eksponensial dan menguntungkan.

“B2B merupakan pilar penting sekaligus jadi sumber revenue baru, sehingga kami melihatnya sebagai era bisnis yang sama pentingnya dengan bisnis B2C. Kami menawarkan layanan menyeluruh untuk membantu brand dapat terbantu. Solusi ini berlaku untuk seluruh operasional Zalora, termasuk Indonesia,” terang Midha dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (7/12).

Lebih lanjut, melalui solusi E-Fulfillment, ZALORA menghadirkan One Stock Solution (1SS) dan Fulfillment by Zalora (FBZ) sebagai solusi pemenuhan yang ditawarkan kepada brand partner strategis untuk meningkatkan efisiensi pengiriman produk dan layanan pelanggan.

Melalui Fulfillment by ZALORA (FBZ), brand dapat memanfaatkan solusi e-commerce end-to-end yang telah disempurnakan oleh ZALORA untuk menikmati proses operasi yang disederhanakan. Dengan FBZ, brand yang berjualan di ZALORA dapat mengandalkan jaringan ahli logistik dan infrastruktur ZALORA yang sudah mapan, namun tetap memiliki kendali atas kampanye dan keputusan pemasaran.

Berikutnya, One Stock Solution (1SS), memungkinkan brand untuk menikmati manfaat dari infrastruktur pergudangan dan logistik ZALORA tidak hanya untuk brand store mereka di dalam platform ZALORA, tetapi juga untuk platform online eksternal.

Melalui 1SS, pesanan brand partner dari platform marketplace non-ZALORA dan situs web brand disimpan dan dipenuhi oleh ZALORA – memberikan brand kemudahan dalam menggabungkan manajemen e-commerce mereka melalui operasi dan pemenuhan digital ZALORA secara menyeluruh.

Mengutip dari situsnya, solusi E-Fulfillment ini telah mengelola pesanan e-commerce di ZALORA.com untuk lebih dari 300 merek lokal & internasional. Perusahaan memiliki satu gudang pusat di Malaysia untuk menangani pesanan skala regional. Terdapat dua gudang lokal, masing-masing di Filipina dan Indonesia untuk menangani pesanan domestik. Serta armada kurir last-mile sendiri yang tersebar di Malaysia, Singapura, Filipina, dan Indonesia.

Sejak solusi E-Fulfillment diperkenalkan, mayoritas brand global telah memanfaatkan solusi tersebut. Di antaranya, Ted Baker, Giordano, H&M, Hush Puppies, Kipling, hingga Mango, lalu ada dua brand lokal yang turut bergabung, yakni Varesse dan RiaMiranda. Secara regional, ZALORA beroperasi di Singapura, Malaysia & Brunei, Indonesia, Filipina, Hong Kong, dan Taiwan.

Secara terpisah mengutip dari Tech in Asia, Zalora dilaporkan sudah cetak EBITDA positif yang disesuaikan pada tahun lalu. Walau platform e-commerce ini tidak setenar pemain sejenisnya di skala regional, seperti Shopee dan Lazada, pencapaian ini patut diapresiasi.

Dipaparkan, margin EBITDA positif yang disesuaikan – ukuran pendapatan sebagai persentase pendapatan – sebesar 0,7%. Dalam periode yang sama, terdapat 2,9 juta pembeli membeli setidaknya satu item dari ZALORA, tidak termasuk pembatalan, penolakan, dan pengembalian. Bila diterjemahkan dengan angka, menjadi 412 juta Euro ($451,4 juta) dalam net merchandise value.

Di saat yang sama, banyak pemain e-commerce yang juga menjual produk fesyen dan aksesoris melalui brand yang dikelola sendiri, pengguna mengakses ZALORA untuk mencari kategori yang tidak bisa ditemukan di tempat lain, yakni merek barang mewah (luxury brands).

Dalam paparannya, Midha menjelaskan pertumbuhan dari transaksi kategori tersebut mencapai 37% secara yoy. Kategori lainnya berdasarkan pertumbuhan nilai pesanan rata-rata adalah Kids (6%), perabotan rumah tangga (14%), dan kecantikan (18%). Bila melihat dari tiga kategori yang paling banyak dibeli, dipegang oleh: produk olahraga, pakaian pria, dan pakaian perempuan.

Resmikan program loyalitas

Untuk mendorong loyalitas konsumen, ZALORA meresmikan ZALORA VIP, yakni program berlangganan dengan pemberian voucher diskon, ekstra cashback, pengiriman gratis, akses pelanggan prioritas, serta keuntungan eksklusif lainnya. Biaya berlangganan ini dimulai dari Rp99 ribu yang berlaku selama satu tahun.

“Pelanggan kami sangat setia, memungkinkan kami mencapai NPS (Net Promoter Score) tertinggi di atas 80% di Indonesia. Menurut saya tidak ada yang bisa seperti ini [mencapai skor tinggi].”

Diharapkan adopsi ZALORA VIP ini dapat semakin masif ke depannya. Diklaim, pengguna ZALORA VIP mencapai 15%-20% dari total konsumennya.

Di Indonesia saja, pengguna ZALORA didominasi oleh perempuan (74%) dengan rentang usia mulai dari 18-45 tahun. Menariknya, transaksi terbesar ZALORA justru datang dari luar Jakarta (23%). Lokasi terbesar dipegang oleh pulau Jawa (50%), Sumatera (12%), Kalimantan (5%), Sulawesi (4%), Bali-NTB&NTB-Papua&Maluku masing-masing berkontribusi sebesar 2%.

Dengan tren ritel yang masih menjanjikan di Asia, salah satunya karena pertumbuhan populasi masyarakat kelas menengah, berhasil menjadikan kawasan ini siap memimpin pemulihan ritel global di tahun-tahun mendatang.

Pada tahun mendatang, berbagai tren akan menarik perhatian. Seperti pengembangan pengalaman berbelanja yang menyenangkan dengan adopsi teknologi baru, seperti AI, AR, pengiriman cepat, dan pertumbuhan BNPL yang berkelanjutan; pertumbuhan social commerce lewat brand D2C yang terus bertumbuh dan kenyamanan konsumen berbelanja melalui platform media sosial; strategi omnichannel, yang memungkinkan konsumen dapat berbelanja di berbagai tempat saluran.

Midha menuturkan, tren ritel yang menjanjikan ini mendorong ekspansi omnichannel yang menarik dimulai dengan kampanye bersama para desainer lokal. Beberapa inisiatif yang pernah dilakukan adalah ZALORAYA (Malaysia) dan Zalora x Adidas ‘Supermart’ (Singapura).

“Kami tidak akan menjadi pemain ritel offline, karena offline itu untuk brand experience. Jadi format omnichannel kami lebih ke click and collect yang memberikan konsumen pengalaman belanja yang mendalam karena objektif belanja online dan offline itu berbeda,” pungkasnya.

Application Information Will Show Up Here
Tokopedia berpeluang menjadi mitra lokal untuk melancarkan bisnis TikTok Shop / Tokopedia

ByteDance Dikabarkan akan Berinvestasi ke Tokopedia, Sinyal Kembalinya TikTok Shop

ByteDance, induk dari TikTok, dikabarkan telah mencapai kesepakatan untuk berinvestasi di salah satu unit GoTo Group di Indonesia dan bekerja sama untuk menghadirkan layanan e-commerce.

Menurut sumber Bloomberg, ByteDance telah setuju untuk bekerja sama dengan Tokopedia daripada bersaing langsung dengan platform lokal. Kesepakatan investasi ini disebutkan akan terjadi secepatnya pada pekan depan.

Meskipun kedua perusahaan telah mencapai kesepakatan informal, rincian akhir dari aliansi tersebut sedang diselesaikan dan dapat berubah sebelum diumumkan. Juga, masih harus menunggu persetujuan peraturan dan masih bisa kemungkinan gagal.

Bila investasi ini benar terjadi, maka akan menjadi investasi pertama bagi TikTok Shop, yang berkembang pesat dan membuat terobosan dalam belanja online di berbagai wilayah. Namun kemajuannya ini di Indonesia harus terhenti ketika muncul keluhan dari pedagang lokal – yang akhirnya memaksa TikTok Shop untuk tutup.

Jika kesepakatan dengan GoTo mulus, ini bisa menjadi model baru bagi TikTok dalam melakukan ekspansi di pasar lain, seperti Malaysia. Pemerintah Malaysia mulai mengisyaratkan kesediaannya untuk meninjau kembali pengaruh pemain luar, seperti TikTok Shop.

Sebelumnya, tersiar kabar bahwa TikTok dan GoTo sedang mendiskusikan potensi investasi tetapi opsi lainnya adalah usaha patungan. Hal ini mungkin memerlukan pembangunan platform e-commerce baru. Perwakilan TikTok dan GoTo menolak berkomentar.

Tujuan utama dari ByteDance turun gunung adalah menghidupkan kembali layanan belanja online ritel terbesar di Asia Tenggara. Indonesia merupakan pasar pertama dan terbesar bagi TikTok Shop. Layanan ini dimulai pada 2021 dan kesuksesan instannya di kalangan pembeli muda yang menyukai video mendorongnya untuk berekspansi ke pasar lain, termasuk Amerika Serikat.

Namun di negara ini, TikTok jadi satu-satunya platform yang langsung terkena dampak dari peraturan baru yang diterbitkan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan pada Oktober 2023. TikTok mengumumkan layanan e-commerce mereka tutup secara efektif pada 4 Oktober 2023 pukul 17:00 WIB.

Bagi GoTo, kesepakatan dengan TikTok bisa berisiko karena akan membantu pesaing ritel online besarnya untuk beroperasi di Indonesia. Namun, kesepakatan ini juga akan memberikan GoTo mitra media sosial global yang kuat dalam sebuah perjanjian yang dapat meningkatkan volume belanja, logistik dan pembayaran untuk kedua perusahaan.

CEO GoTo Patrick Walujo tengah berupaya untuk membawa GoTo ke titik profitabilitas pada akhir tahun ini untuk menunjukkan bahwa perusahaan memiliki potensi jangka panjang. Salah satu strateginya dengan melanjutkan inisiatif direktur sebelumnya untuk mengurangi kerugian dengan memangkas lapangan kerja, memotong promosi, dan memperketat kontrol pengeluaran.

Sebelum sepakat dengan GoTo, pihak TikTok telah berupaya melibatkan pejabat pemerintah dan perusahaan media sosial lainnya untuk mencari cara memulai kembali operasi e-commerce. Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan TikTok telah berbicara dengan lima perusahaan termasuk Tokopedia, PT Bukalapak.com dan Blibli tentang kemungkinan kemitraan.

Application Information Will Show Up Here
TikTok Shop E-commerce Indonesia

Peluang TikTok Shop Kembali Berlayar dengan Kemitraan Lokal

Rumor TikTok Shop kembali ke pasar e-commerce Indonesia mencuat pekan lalu, tepatnya sejak MenkopUKM Teten Masduki mengungkapkan bahwa raksasa teknologi asal Tiongkok tersebut tengah bernegosiasi dengan pemain e-commerce lokal untuk konsolidasi. Tokopedia, Bukalapak, Blibli, Lazada, dan Shopee adalah lima pemain yang dimaksud.

Ketika dikonfirmasi, perwakilan Tiktok maupun perusahaan e-commerce terkait memilih tidak memberikan komentar.

Di Indonesia, TikTok sebagai platftorm media sosial memiliki sekitar 125 juta pengguna. Data Compas Market Insight menyebutkan, di periode 1 September 2023 – 1 Oktober 2023 (sebelum ditutup), TikTok Shop mampu membukukan penjualan produk FMCG hingga Rp1,33 triliun. Diperkirakan platform tersebut telah berdampak kepada 7.000+ seller, 3900+ brand FMCG dan 118.000+ product listing pada kategori perawatan kecantikan, makanan minuman, ibu bayi, kesehatan, serta perlengkapan rumah.

Firma riset MomentumWorks dalam publikasinya menyebutkan, sampai tahun Oktober 2023 layanan TikTok Shop mampu mengakuisisi 13,2% dari total GMV e-commerce di Asia Tenggara. Ini menjadi terbesar ketiga setelah Shopee (46,5%), Lazada (17,7%), dan Tokopedia (13,9%).

Persentase GMV e-commerce Indonesia didasarkan pada sebaran pemain / MomentumWorks
Persentase GMV e-commerce Indonesia didasarkan pada sebaran pemain / MomentumWorks

Data tersebut menjadi indikasi capaian mengesankan, apalagi di Indonesia sendiri TikTok Shop baru beroperasi sejak Q2 2021. Upaya untuk kembali ke pasar ini jelas diperjuangkan. CEO TikTok Shou Zi Chew terus mengupayakan komunikasi intens dengan pemerintah Indonesia, dalam hal ini Kemendag dan KemenkopUKM.

Apa yang membuat TikTok Shop unggul?

Pertumbuhan eksponensial TikTok Shop bukan sebuah keberuntungan belaka. Ada strategi matang yang telah diracik dan berhasil menyuguhkan proposisi nilai yang diapresiasi pasar. Strategi bisnis ritel mereka disebut “Infinite Loop“. Pendekatan ini berfokus untuk mempertemukan konsumen dengan berbagai tahap perjalanan/proses dalam belanja (online). Melalui kekuatan konten yang dipersonalisasi, mereka mendorong hubungan yang lebih bermakna antara brand dan konsumen.

Strategi menjadi platform infinity loop menjadikan TikTok Shop unggul / TikTok
Strategi menjadi platform infinity loop menjadikan TikTok Shop unggul / TikTok

Konsep tersebut membawa konsumen pada tiga tahapan penting, sebagai berikut:

  1. TikTok mempengaruhi setiap tahap perjalanan ritel—penemuan, pertimbangan, dan pembelian—lebih efektif.
  2. Pasca-pembelian, TikTok mempertahankan pengaruhnya melalui konten yang dihasilkan pengguna seperti video unboxing dan tutorial, yang mendorong loyalitas merek dan keterlibatan komunitas.
  3. TikTok menonjol dengan menciptakan pengalaman positif yang bergema dengan pengguna, mendorong mereka untuk mengaitkan kegembiraan dan euforia dengan pembelian mereka.

Hal ini didasari sebuah survei internal pada 2021 yang mengatakan bahwa 49% pengguna TikTok menggunakan media tersebut untuk menemukan hal baru, 35% untuk belajar hal baru, dan 29% mencari inspirasi. Menurut studi yang sama, pengguna TikTok memiliki kemungkinan 1,5x lebih besar untuk segera membeli sesuatu yang mereka temukan di platform tersebut dibandingkan dengan pengguna platform lain.

Hal ini hanya bisa dilakukan saat platform penjualan tersebut terintegrasi dengan layanan konten yang dimiliki TikTok – atau disebut sebagai social commerce. Menurut beleid terbaru yang diterbitkan di Indonesia, saat ini penyelenggara media sosial seperti TikTok ataupun Meta dilarang berjualan langsung menggunakan aplikasi yang sama – harus ada pemisahan antara aplikasi media sosial dengan layanan jual beli.

Studi lain menyebutkan, sejak diluncurkan tahun 2021, TikTok Shop telah merangkul 6 juta penjual di Indonesia. Tahun 2022 mereka menguasai sekitar 5% dari GMV e-commerce nasional yang mencapai $52 miliar.

Live commerce di pemain lokal

Menurut hasil penelitian SEA Ahead Wave 5, sebagian besar konsumen di Asia Tenggara mengakses live stream melalui platform media sosial (83%) seperti Facebook Live, Instagram Live, dan YouTube Live, platform e-commerce (64%) termasuk Shopee, Tokopedia, Lazada, dan lainnya, serta platform live stream atau aplikasi khusus untuk live streaming (11%) seperti Twitch dan Periscope.

Di pasar Indonesia, 78% konsumen telah mendengar dan mengetahui tentang alternatif belanja melalui live streaming, 71% di antaranya telah mengaksesnya, dan 56% mengakui telah membeli produk melalui live streaming selama pandemi.

Tren ini mendorong sejumlah platform untuk memantapkan fitur live commerce, dengan menonjolkan fitur tersebut di aplikasi e-commerce masing-masing. Di Tokopedia misalnya, di tampilan utama mereka “Feed” menjadi salah satu menu utama. Bahkan secara rutin mereka menghadirkan promo khusus melalui siaran live yang dilakukan oleh seller – juga dengan menggandeng selebriti nasional untuk turut tampil saat sesi jualan live.

Hal serupa juga dilakukan pemain lain seperti Shopee. Shopee dikabarkan sempat bertarung sengit dengan TikTok Shop untuk memimpin pasar live shopping di Indonesia. Sejumlah rekor pernah dipecahkan, misalnya saat Raffi Ahmad live di Shopee selama 12 jam berhasil meraup omzet penjualan Rp7 miliar.

Menu Feed di Tokopedia menyajikan fitur live shopping / Tokopedia
Menu Feed di Tokopedia menyajikan fitur live shopping / Tokopedia

Dari sini bisa ditarik kesimpulan bahwa konsep yang dimiliki TikTok Shop sebenarnya sudah mulai diadopsi para pemain e-commerce lokal. Lantas pertanyaannya, jika TikTok berhasil konsolidasi dengan pemain tertentu, seperti apa integrasi yang akan dilakukan?

Peluang konsolidasi TikTok

Untuk bisa kembali hadir ke pasar e-commerce lokal, ada dua pilihan yang bisa diambil Tiktok: (1) membuat aplikasi TikTok Shop secara terpisah; (2) berkolaborasi dengan pemain lain.

Dengan rumor penjajakan di atas, opsi kedua sepertinya akan dipilih TikTok. Ini pilihan yang cukup masuk akal, mengingat ketika berbicara tentang bisnis e-commerce, dependensinya bukan hanya soal platform penjualan saja, melainkan juga terkait infrastruktur pendukung seperti fulfillment, logistic, payment, affiliate, hingga customer services.

Tentu tantangan selanjutnya adalah bagaimana integrasi TikTok dengan calon mitranya bisa dilakukan sehingga strategi infinity loop tersebut tetap bisa dilakukan.

Kami beranggapan ada beberapa skenario yang bisa dilakukan, yaitu:

  1. Embedded E-commerce; memungkinkan keranjang belanja di TikTok kembali aktif, memungkinkan pengguna secara langsung (tanpa pindah aplikasi) untuk melakukan transaksi pembelian. Namun yang berperan melakukan transaksi (di backend) adalah layanan e-commerce yang menjadi mitra. Sistem e-commerce terhubung secara mulus ke dalam layanan TikTok melalui sambungan API khusus antarsistem.
  2. Integrated Affiliation; memungkinkan TikTok menjadi medium promosi yang lebih terintegrasi. Setiap produk yang memungkinkan untuk dibeli akan memiliki tautan penjualan ke toko tertentu. Dan ketika toko tersebut dikunjungi, secara otomatis akan mengalihkan pengguna ke layanan e-commerce tertentu untuk menyelesaikan transaksi.
  3. Acquisition; TikTok mengakuisisi unit e-commerce tertentu untuk menyulapnya menjadi TikTok Shop generasi berikutnya.

Sebagai catatan, skenario tersebut adalah perkiraan dari kami – tidak didasari oleh pernyataan resmi pihak terkait. Tiga skenario di atas (jika dilakukan) setidaknya sudah mematuhi regulasi yang diatur pemerintah. Pada dasarnya ada dua unit bisnis yang dijalankan dalam dua entitas yang berbeda, kendati memiliki keterhubungan yang dekat satu dengan lainnya.

Dampak untuk pasar e-commerce lokal

Laporan terbaru e-Conomy SEA 2023 memproyeksikan sektor e-commerce di Indonesia akan mencapai $62 miliar di tahun ini dan bertumbuh hingga senilai $82 miliar di tahun 2025. Jelas ini bukan nilai industri yang kecil, sehingga semua pemain industri terus berusaha untuk menjadi yang terdepan.

Keberhasilan TikTok melakukan konsolidasi dengan salah satu pemain e-commerce lokal berpotensi mengubah lanskap persaingan. Dengan basis pengguna besar yang sudah dimiliki, TikTok dapat mendorong keputusan pembelian ke suatu produk dengan lebih baik. Kebiasaan baru yang disuguhkan lewat TikTok Shop juga berpotensi dihidupkan kembali untuk mengalirkan keran-keran yang sebelumnya terhenti akibat penghentian operasional TikTok Shop.

Gegap-gempita penutupan TikTok Shop bulan lalu juga menunjukkan seberapa signifikannya pengaruh TikTok Shop untuk pasar jual-beli online di Indonesia. Awalnya TikTok Shop (dan platform social commerce lainnya) “dituduh” menjadi salah satu penyebab utama sektor ritel tradisional tertentu sepi dan membukakan pintu untuk produk impor (yang mana berpotensi membunuh UMKM lokal). Nyatanya pasca-penutupan, Tanah Abang masih saja sepi peminat.

Isu tersebut memang sensitif, sehingga saat nanti TikTok Shop come back –dengan skenario apapun—diharapkan membuktikan bahwa mereka justru berpihak dengan UMKM Indonesia.

Teknologi telah mendemokratisasi sektor ritel Indonesia. Secara bersamaan ia juga berhasil membuka berbagai peluang baru untuk mengangkat harkat perekonomian banyak orang di penjuru nusantara. Hadirnya layanan inovatif diharapkan dapat mengakselerasi perputaran ekonomi, sembari menghadirkan layanan inklusif agar bisa turut memeratakan kesejahteraan di seluruh penjuru negeri.

Alfamart mengumumkan dalam waktu dekat masyarakat dapat berkomunikasi dan melakukan pemesanan secara langsung melalui WhatsApp

Alfamart Manfaatkan Aplikasi WhatsApp, Rambah Omnichannel

Alfamart mengumumkan dalam waktu dekat masyarakat dapat berkomunikasi dan melakukan pemesanan secara langsung melalui WhatsApp. Konsumen dapat menjelajahi katalog produk secara online, menambah item ke dalam keranjang, sebelum melanjutkan ke sistem pembayaran Alfamart.

Semua pembelian dan pembayaran nantinya diselesaikan di luar WhatsApp pada sistem pembayaran eksternal yang dikelola dan dimiliki Alfamart. Setelahnya, pesanan akan diantarkan ke alamat konsumen dari gerai Alfamart terdekat. Pengalaman ini akan tersedia dalam beberapa bulan mendatang.

Informasi ini disampaikan di sela-sela konferensi pertama WhatsApp Business Summit yang digelar di Jakarta pada hari ini (1/11), dihadiri oleh lebih dari 1.500 peserta, terdiri dari pengusaha kecil, perusahaan, dan developer.

“Alfamart telah berhasil memanfaatkan WhatsApp secara efektif untuk memudahkan para pelanggan kami dalam mengakses program loyalitas kami. Saat ini, kami merasa sangat antusias dalam menggunakan WhatsApp untuk menghadirkan pengalaman online-to-offline yang sederhana dan dapat diandalkan bagi konsumen kami,” ujar Chief Commercial Officer Alfagift, Alfamart Linda Valentin dalam keterangan resmi.

Pengalaman Alfamart di WhatsApp / WhatsApp

Inisiatif Alfamart untuk masuk ke omnichannel sudah dimulai sejak pandemi. WhatsApp juga jadi alat Alfamart untuk berkomunikasi dengan konsumen. Akan tetapi, alurnya sedikit berbeda dengan rencana teranyar yang diumumkan perusahaan pada hari ini.

Berdasarkan pantuan DailySocial.id, akun bisnis Alfamart di WhatsApp menjadi gerbang awal untuk belanja online. Dengan instruksi pesan “Belanja”, Alfamart akan mengarahkan konsumen ke laman situs Alfagift untuk berbelanja dari katalog yang tersedia. Pengiriman ke alamat tujuan akan dilakukan dari toko terdekat.

Untuk pengalaman omnichannel, ditawarkan melalui aplikasi Alfagit. Alurnya sama, konsumen memilih barang dari katalog yang tersedia. Namun konsumen dapat memilih metode pengirimannya: Ambil di Toko atau Kirim ke Rumah.

“Masyarakat Indonesia menyukai dan menggunakan WhatsApp untuk mengirim pesan kepada teman, keluarga, dan ke semakin banyak bisnis karena sederhana, aman, dan pribadi. Sejak tahun 2022, percakapan sehari-hari antara individu dan bisnis di WhatsApp di Indonesia meningkat hampir dua kali lipat, dan kami bertekad untuk terus mendukung perkembangan ekosistem digital di Indonesia,” kata Country Director Meta Indonesia Pieter Lydian.

Country Director, Meta Indonesia Pieter Lydian / WhatsApp

Dipaparkan, saat ini sebanyak satu miliar orang di seluruh dunia mengirimkan pesan bisnis setiap minggunya melalui aplikasi pesan Meta. Perilaku ini berkembang semakin pesat di seluruh dunia, salah satunya Indonesia yang menjadi negara terdepan dalam implementasinya.

Mengutip dari Business Messaging Usage Research by Kantar pada March 2023, diungkapkan setidaknya 9 dari 10 orang di Indonesia mengatakan jika mereka mengirim pesan bisnis setidaknya sekali seminggu. Data internal Meta 2023 juga menunjukkan, bahwa percakapan harian antara pelanggan dan pelaku bisnis meningkat hampir dua kali lipat di Indonesia dibandingkan tahun lalu.

Inovasi WhatsApp

Dalam kesempatan tersebut, Peter juga memperkenalkan fitur baru, Flows. Fitur ini memberikan kemampuan kepada bisnis unutk menyediakan beragam pengalaman, seperti memilih kursi pesawat dengan cepat atau membuat janji pertemuan. Semuanya dilakukan tanpa harus meninggalan chat.

“Dengan Flows, bisnis dapat menyediakan berbagai pilihan menu yang lengkap serta formulir yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan yang bermacam-macam. Fitur WhatsApp Flows kini tersedia secara global bagi bisnis yang menggunakan platform WhatsApp Business.”

Pengalaman Chat yang Lebih Cepat dengan Flows / WhatsApp

Selain itu, WhatsApp Business juga menyediakan Verifikasi Meta untuk bisnis. Langkah ini untuk meyakinkan pelanggan bahwa mereka sedang berinteraksi dengan akun bisnis yang resmi. Untuk mendapatkan verifikasi, bisnis dapat menunjukkan keasliannya kepada Meta. Setelahnya, bisnis tersebut akan mendapatkan lencana terverifikasi, dukungan akun yang ditingkatkan, dan perlindungan dari peniruan.

Verifikasi ini akan hadir dengan fitur premium tambahan. Kemampuan lainnya yang ditambahkan, yakni kemampuan untuk membuat halaman WhatsApp khusus yang nantinya mudah ditemukan melalui pencarian web dan dukungan multi perangkat agar beberapa karyawan dapat menanggapi pelanggan.

“Kami akan melakukan ujicoba Verifikasi Meta terlebih dahulu dengan bisnis skala kecil yang menggunakan aplikasi WhatsApp Business, sebelum memperkenalkannya kepada binsis di Platform WhatsApp Business di masa mendatang.”

Bisnis yang Diverifikasi Meta di WhatsApp / WhatsApp

Dalam waktu dekat, WhatsApp akan mendukung para pelaku bisnis dalam meningkatkan mutu dan kecepatan layanan yang mereka berikan kepada pelanggan melalui penggunaan solusi kecerdasan buatan (AI). Saat ini, masih dalam tahap menguji AI yang dirancang secara khusus untuk keperluan bisnis, agar setiap bisnis dapat memiliki AI yang mampu berinteraksi dengan pelanggan guna melakukan penjualan dan memberikan layanan dukungan.

Application Information Will Show Up Here
Mitra Bukalapak / Bukalapak

Bisnis Marketplace Dorong Kinerja Pendapatan Bukalapak di Q3 2023

PT Bukalapak.com Tbk (IDX: BUKA) melaporkan total pendapatannya naik 29% (YoY) menjadi Rp3,3 triliun di sepanjang sembilan bulan 2023, yang didorong oleh pertumbuhan bisnis Marketplace. Meskipun demikian, BUKA mengalami rugi bersih Rp776 miliar, jeblok dari pencapaian keuntungan di periode sama tahun lalu yang sebesar Rp3,6 triliun.

Dirinci berdasarkan lini bisnisnya, pendapatan Marketplace di sepanjang sembilan bulan 2023 masih menjadi penyumbang terbesar dengan porsi Rp1,7 triliun atau naik 67% (YoY), diikuti pendapatan O2O sebesar Rp1,5 triliun atau naik 10% (YoY), dan pendapatan Pengadaan yang merosot 89% menjadi Rp11 miliar.

Sementara, berdasarkan kinerja keuangan di kuartal III 2023 saja, Bukalapak memperoleh pendapatan sebesar Rp1,1 triliun atau naik 29% (YoY), di mana Rp635 miliar berasal dari lini Marketplace dan Rp561 miliar dari O2O.

Kemudian, EBITDA yang disesuaikan pada kuartal III 2023 tercatat minus Rp95 miliar, tetapi membaik 71% dibandingkan tahun sebelumnya. Dalam keterangan resminya, Bukalapak menyebut bahwa perbaikan EBITDA ini mencerminkan kenaikan 18% dari proyeksi awal yang ditentukan bersamaan dengan kinerja 2022, yakni adjusted EBITDA loss Rp100 miliar-Rp 125 miliar.

Sumber: Laporan Keuangan Bukalapak 2023 / Diolah kembali oleh DailySocial.id

Menanggapi kinerja kuartal III 2023, Presiden Bukalapak Teddy Oetomo menyebut bisnis Marketplace dan operasional O2O terus memberikan hasil yang baik di aplikasi dan platform. “Kami masih dalam jalur yang tepat untuk mencapai profitabilitas di kuartal-kuartal selanjutnya setelah meraih perbaikan EBITDA yang disesuaikan selama tujuh kuartal berturut-turut,” tuturnya.

Pihaknya tetap optimistis dapat mencapai keuntungan sesuai proyeksinya di akhir 2023 dengan berpatokan pada EBITDA yang disesuaikan. Untuk itu, pihaknya tengah fokus mendorong bisnis dengan take rate yang tinggi dan efisiensi operasional demi menjaga momentum pertumbuhan jangka panjang.

Per 30 September 2023, Bukalapak tercatat memiliki total kas/setara kas dan investasi lancar sebesar Rp19,7 triliun.

Bisnis dengan take rate tinggi

Diketahui, Bukalapak tengah gencar mendorong lini bisnis yang memiliki take rate dan margin yang tinggi. Menurut Direktur Strategy, Corp. Communication, dan Investor Relation Bukalapak Carl Reading beberapa waktu lalu, produk virtual dan gaming (lewat marketplace itemku) adalah produk yang menghasilkan take rate dan margin tinggi.

Namun, tidak ada data di laporan keuangan yang menunjukkan realisasi kinerja dari produk virtual maupun gaming. DailySocial.id telah mencoba menghubungi manajemen Bukalapak terkait hal tersebut, tetapi belum ada tanggapan hingga berita ini diturunkan.

Secara total, level take rate Bukalapak tercatat naik 64 basis poin (YoY) menjadi 2,82. Kenaikan ini didorong peningkatan penyediaan dan efisiensi rantai pasokan. Pihaknya menilai terdapat potensi pertumbuhan karena produk dengan take rate lebih tinggi dapat dirasakan masa mendatang.

Langkah Bukalapak untuk fokus di produk virtual dan gaming, bisa dikatakan untuk keluar dari perang sengit e-commerce yang dikuasai oleh pemain dominan, seperti Tokopedia, Shopee, dan Lazada. Bukalapak melalui platform itemku membidik segmen pasar gamer yang diproyeksi angkanya mencapai 180 juta di Indonesia.

Di tengah ketatnya persaingan industri, pelaku e-commerce dituntut untuk mencapai profitabilitas. Sejumlah pemain mulai melakukan penghematan dengan membatasi subsidi potongan harga maupun biaya logistik.

Application Information Will Show Up Here